Dalam penelitian ini permasalahan yang penulis kaji adalah Konsep moral interaksi sosial dalam Al-Quran Surat Luqman ayat 18-19 dilihat dari sudut pandang pendidikan Islam. Interaksi yang penulis maksudkan adalah interaksi sosial menurut Al-Quran surat Luqman ayat 18-19 secara umum. Sebelum penulis membahas lebih lanjut bagaimana interaksi sosial menurut Al-Quran surat Luqman ayat 18-19, disini akan kami jelaskan terlebih dahulu bagaimana cara memahami ayat-ayat Al-Quran.
Mengenai model pendekatan pemahaman Al-Qur'an, secara umum tafsir sendiri terbagi menjadi dua, yaitu tafsir bi al-ma'tsur dan tafsir bi al-ra'yi. Tafsir bi al-ma'tsur menurut Muhammad Husain al-Dzahabi adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan teks Al-Qur'an al-kerim itu sendiri berupa penjelasan dan penjabaran beberapa ayatnya yang dikutip (diterima). oleh Nabi. SAW dari para sahabat dan tabi'in sesuai dengan kehendak Allah SWT. Surah Luqman Al-Qur'an menjadi bahan rujukan para ahli pendidikan sebagai teori dalam bidang pendidikan.
Dengan latar belakang permasalahan diatas maka penulis tertarik untuk mengkaji, membahas dan meneliti lebih jauh tentang akhlak interaksi sosial menurut ayat Al-Qur'an surat Luqman 18-19 dan telah mengungkapkannya dalam bentuk penulisan skripsi. berjudul “Akhlak Interaksi Sosial Menurut Al-Qur'anu.” dan Surat Luqman Ayat 18-19 (Pandangan Tentang Pendidikan Islam).
Definisi Operasional
- Akhhlak
- Berinteraksi Sosial
- Al-Qur’an surat Luqman ayat 18-19
- Perspektif Pendidikan Islam
Sedangkan menurut Ibrahim Ani, akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang melahirkan berbagai macam perbuatan, baik buruk maupun baik, tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan.17. Dari pengertian di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa akhlak adalah sifat-sifat yang tertanam dalam hati yang akan menimbulkan perbuatan tanpa memerlukan pemikiran dan akan menimbulkan perbuatan tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan baik dan buruk. Interaksi sosial adalah suatu hubungan timbal balik antar individu, kelompok dan antar individu dengan kelompok.18 Yang dimaksud dengan hubungan timbal balik disini adalah manusia dalam kehidupan sehari-hari selalu melakukan hubungan memberi dan menerima dalam segala cara dan bentuk satu sama lain.
Hubungan ini terjadi karena adanya kebutuhan manusia untuk mempunyai hubungan timbal balik dalam memenuhi kebutuhannya, baik kebutuhan jasmani maupun rohani. Yang dimaksud penulis dengan interaksi sosial adalah terlaksananya hubungan timbal balik antara individu, kelompok, dan antara individu dengan kelompok. Surat Luqman ayat 18-19 merupakan bagian dari surat ke-31 dari 114 surat dalam Al-Qur'an.
Penulis memfokuskan kajian pada Surat Luqman ayat 18-19 karena makna yang dikandungnya meliputi akhlak dan tingkah laku manusia dalam berinteraksi dengan orang lain. Sedangkan akhlak merupakan salah satu prinsip dasar ajaran Islam yang wajib dipelajari dan diamalkan oleh seluruh umat Islam. Pendidikan adalah suatu sistem pendidikan yang dapat memberikan kemampuan kepada seseorang untuk menjalani kehidupannya sesuai dengan cita-cita dan nilai-nilai Islam yang menjiwai dan mewarnai kepribadiannya.
Dengan kata lain, masyarakat yang menerima pendidikan Islam harus dapat hidup tenteram dan sejahtera sebagaimana yang diharapkan oleh cita-cita Islam. Dengan demikian, pentingnya pendidikan Islam adalah suatu sistem pendidikan yang mencakup seluruh aspek kehidupan yang diperlukan oleh hamba Allah SWT, karena Islam telah menjadi pedoman bagi seluruh aspek kehidupan manusia, baik duniawi maupun spiritual.21. Dari definisi operasional tersebut, maka maksud dari judul skripsi Akhlak dalam Interaksi Sosial Menurut Surat Al-Qur'an Luqman Ayat 18-19 (Perspektif Pendidikan Islam) adalah untuk menggali konsep akhlak dalam pergaulan dengan sesama manusia yang terkandung dalam Al -Quran Surah Luqman Ayat 18 -19 dari sudut pandang pendidikan Islam.
Rumusan Masalah
Manfaat Penelitian
Kajian Pustaka
Ini dilakukan dengan tujuan untuk menjelaskan titik pertemuan penyelidikan sedia ada atau menggali beberapa teori dan pemikiran daripada pakar. Buku tersebut menjelaskan konsep akhlak terhadap Allah SWT, akhlak terhadap Rasulullah SAW, akhlak terhadap diri sendiri, akhlak dalam keluarga, akhlak dalam masyarakat dan akhlak dalam negeri. Konsep-konsep yang diklasifikasikan dalam buku ini termasuk hubungan antara manusia dan tuhan serta hubungan antara manusia dan manusia.
Buku di dalamnya menerangkan konsep akhlak terpuji dalam menjalinkan hubungan manusia dengan Tuhan dan hubungan manusia dengan manusia. Buku bertajuk Taisirul Khallaaq Fii 'ilmil Akhlaq karangan Hafizh Hasan Al-Ma‟sudi yang telah diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia oleh Zeid Husein Alhamid yang mengandungi tingkah laku atau akhlak dalam kehidupan seharian yang merangkumi cara melakukan pekerjaan seharian seperti makan, minum. dan sebagainya, tingkah laku yang berkaitan dengan pergaulan dengan orang lain serta beberapa contoh tingkah laku yang terpuji dan tercela. Tesis-tesis berkaitan akhlak berinteraksi secara sosial seperti tesis Ahmad Hasan Fuad (2006) bertajuk Nilai-nilai pendidikan akhlak menurut al-Quran (Kajian Tafsir Surat An-Nahl 90) yang.
Risalah selanjutnya yang berkaitan dengan akhlak dalam pergaulan sosial adalah risalah Imam Sugiarto (2009) yang berjudul Peran Orang Tua dalam Pendidikan Akhlak Anak Menurut Al-Qur'an Surah Luqman 12-19 (Perspektif Tafsir Ibnu Katsir) yang menjelaskan bahwa dalam ayat ini peranan orang tua dalam pendidikan akhlak anak, yang meliputi pendidikan dengan pendekatan kasih sayang, pendidikan dengan memberi nasehat, pendidikan dengan keteladanan, pendidikan dengan perhatian dan pendidikan dengan ancaman/hukuman. Risalah selanjutnya yang berkaitan dengan akhlak dalam pergaulan sosial adalah risalah Dadin Badrun Zaman (2010) yang berjudul Nilai-Nilai Akhlak dalam Surat Al-Baqarah (2): 177 dan Implikasinya dalam Pendidikan yang menjelaskan bahwa dalam ayat-ayat tersebut terkandung nilai-nilai akhlak yang meliputi bentuk sikap, pergaulan, menepati janji dan sabar. Hal ini terlihat dari implikasinya terhadap pendidikan, meliputi karakteristik pelaku pendidikan, kurikulum pendidikan, dan sistem evaluasi pendidikan.
Dari ketiga pernyataan di atas, pernyataan yang akan penulis gali dengan judul moralitas interaksi sosial dalam Al-Quran Surah Luqman ayat 18-19 (perspektif pendidikan Islam), pembahasannya fokus pada konsep moralitas. Bedanya dengan ketiga pernyataan di atas adalah fokus pembahasannya lebih sempit dibandingkan dengan ketiga pernyataan di atas.
Metodologi Penelitian
Jenis penelitian
Penelitian kepustakaan adalah penelitian yang dilakukan dengan membaca jurnal atau sumber data lain yang ada di perpustakaan. Kegiatan penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan data dari berbagai literatur, baik di perpustakaan maupun di tempat lain. Literatur yang digunakan tidak terbatas pada buku saja, namun dapat juga berupa bahan dokumenter, majalah, surat kabar, dan lain-lain.32.
Sumber Data
Dalam bentuk dokumen, sumber data primer diartikan sebagai sumber data yang diperoleh langsung dari orang atau lembaga yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk mengumpulkan atau menyimpan dokumen. Sumber-sumber semacam ini dapat pula disebut sebagai sumber informasi langsung.35. Sumber data primer dalam penelitian ini adalah: Al-Quran dengan fokus pada Surat Luqman ayat 18-19.
Selain sumber data primer, informasi terkadang juga diperoleh dari sumber data sekunder, yaitu sumber data yang tidak secara langsung memberikan data kepada pengumpul data atau dalam hal ini peneliti.36 Misalnya, ketika menyelidiki isi pemikiran seorang tokoh, data sekunder digunakan. sumber digunakan. ada pula karya tulis yang ditulis oleh orang, ada pula yang berkaitan dengan objek yang diteliti. Dalam bentuk dokumen, sumber sekunder adalah sumber informasi yang tidak diperoleh langsung dari orang atau lembaga yang mempunyai wewenang atau tanggung jawab atas informasi yang dimilikinya. Metode pengumpulan data merupakan langkah terpenting dalam penelitian karena tujuan utama penelitian adalah memperoleh data.
Tanpa mengetahui metode atau teknik pengumpulan data, peneliti tidak akan memperoleh data yang memenuhi standar data yang telah ditetapkan.38. Karena penelitian yang dibahas dalam skripsi ini adalah penelitian kepustakaan, maka metode pengumpulan data yang digunakan penulis adalah metode dokumentasi. Karena dokumen dapat digunakan untuk menguji, menafsirkan bahkan memprediksi 39 Dengan metode dokumentasi ini penulis dapat menafsirkan konsep interaksi moral.
Disini penulis telah melakukan penelitian terhadap al-Qur'an Surat Luqman ayat 18-19, dengan mempelajari tafsir ayat tersebut menurut para ahli tafsir, serta dengan melakukan kajian terhadap literatur lain yang mendukung penelitian tersebut, baik klasik maupun klasik. sastra dan sastra modern.
Analisis Data
Penelitian ini sendiri merupakan penelitian kualitatif yang menggunakan penelitian deskriptif yaitu dengan menganalisis data menggunakan metode analisis (tahlili). Yang dimaksud dengan metode analisis adalah menafsirkan ayat-ayat Al-Qur'an dengan menjelaskan seluruh aspek dalam ayat-ayat yang ditafsirkan dan menjelaskan makna-makna di dalamnya sesuai dengan keahlian dan kecenderungan penafsir ayat-ayat tersebut. Dalam menerapkan metode ini, mufasir biasanya menjelaskan makna Al-Qur'an ayat demi ayat dan huruf demi huruf, sesuai urutan dalam mushaf.
Penjelasan tersebut menyangkut berbagai aspek yang terkandung dalam ayat yang ditafsirkan, seperti makna kosa kata, konotasi kalimat, latar belakang turunnya ayat tersebut, hubungannya dengan ayat-ayat lain, baik sebelum maupun sesudahnya (munasabat). , dan tidak melupakan makna-makna yang diungkapkan mengenai penafsiran ayat tersebut. Ayat-ayat tersebut, baik yang disampaikan oleh Rasulullah, para sahabat, tabi'in maupun tokoh tafsir lainnya.42. Metode analisis ini juga diwarnai oleh kecenderungan dan kepiawaian penafsirnya, sehingga lahirlah apa yang disebut dengan tafsir fiqh, shufi, falsafati, ‘ilmi, dan sebagainya. Setelah dikumpulkan sumber data baik dari literatur klasik maupun literatur modern yang berkaitan dengan konsep tersebut.
42Nashruddin Baidan, Metodologi Tafsir Al-Qur'an, Kajian Kritis Ayat dengan Redaksi Serupa, Yogyakarta: Pustaka Mahasiswa, 2002, hal.
Sistematika Pembahasan
PENUTUP
Saran
Bagi para orang tua, sebaiknya ajarkan perilaku yang baik kepada anak Anda, jangan hanya sekedar memerintahkan hal-hal yang bersifat wajib, berikan contoh perilaku yang mencerminkan akhlak terpuji kepada anak Anda di rumah dan nasehati anak Anda jika ia melakukan perilaku yang tidak baik. Bagi para pendidik harus memberikan pelajaran tentang akhlak dalam pergaulan sosial kepada peserta didiknya, baik dengan perkataan maupun memberikan pelajaran dengan tindakan yang juga bermakna dalam hal ini. Bagi siswa, belajarlah dengan baik dan gunakan sopan santun ketika berkomunikasi dengan orang lain, baik dengan pendidik maupun dengan siswa lainnya.
Kata Penutup
Tafsir Fi Zhilalil Qur'an di bawah jagaan Al-Qur'an Jilid 9 (Fi Zhilalil Qur'an).