Aksiologiya
Vol. ..., No. ...., Februari/Agustus201... Hal 1–...
ISSN 2528-4967(print) dan ISSN 2548-219X(online)
Keterampilan Menyusun Soal HOTS Melalui Quizizz Di SMP Muhammadiyah Cisalak Depok
Muhammad Arifin Rahmanto1, Zainul Abidin2, Shobah Shofariyani Iryanti
1Prodi Pendidikan Agama Islam
2Prodi Pendidikan Bahasa Arab
3Prodi Pendidikan Agama Islam
Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka Jakarta Email: [email protected]1, [email protected]2
ABSTRAK
Mitra dalam pengabdian masyarakat ini adalah SMP Muhammadiyah Cisalak Kota Depok.
Permasalahan yang dialami sekolah mitra adalah bahwa guru - guru masih mengalami kesulitan dalam menyusun soal - soal berbasis HOTS dan bagaimana mengaplikasikannya dalam penilaian daring selama masa pandemi Covid – 19. Target luaran dalam PKM ini adalah bahwa: (1) terselenggaranya pelatihan penyusunan soal - soal berbasis HOTS melalui Quizizz bagi guru SMP Muhammadiyah Cisalak Kota Depok (2) mengembangkan kemampuan guru - guru di SMP Muhammadiyah Cisalak Kota Depok dalam menyusun soal - soal berbasis HOTS; dan (3) mengembangkan kemampuan guru-guru di SMP Muhammadiyah Cisalak Kota Depok dalam membuat kuis daring sebagai sarana penilaian hasil belajar kognitif siswa. Metode yang digunakan dalam PKM ini adalah dengan metode ceramah, tanya jawab, dan praktik.
Kata Kunci: HOTS; penilaian daring; pembelajaran daring; quizizz.
ABSTRACT
Partners in community service are SMP Muhammadiyah Cisalak, Depok City. The problem experienced by partner schools is that teachers still have difficulties in compiling HOTS-based questions and how to apply them in online assessments during the Covid-19 pandemic. The output target in this PKM is that: (1) organizing HOTS-based question preparation training through Quizizz for teachers of SMP Muhammadiyah Cisalak, Depok City (2) developing the ability of teachers at SMP Muhammadiyah Cisalak Depok City in compiling HOTS-based questions; and (3) developing the ability of teachers at SMP Muhammadiyah Cisalak, Depok City in making online quizzes as a means of assessing student cognitive learning outcomes. The methods used in this PKM are lectures, questions and answers, and practice.
Keywords: HOTS; online assessment; online learning; quizizz.
PENDAHULUAN
Undang Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, Pasal 1 ayat 2 menyatakan bahwa guru adalah pendidik yang professional dengan
tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
Sebagai pendidik profesional, guru tentu wajib memiliki kompetensi, yakni seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dandikuasai oleh guru dalam melaksanakan tugas keprofesionalan (UU RI No.14 Tahun 2005, tentang Guru dan Dosen, Pasal 1 ayat 10). Pernyataan ini menurut Irwantoro dan Suryana (Irwantoro and Suryana, 2016)mengandung makna bahwa, dalam melaksanakan tugas keprofesionalannya seorang guru harus memiliki kompetensi yang utuh dan integratif yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan, dan perilaku. Dengan kata lain, secara konstitusional, guru wajib menguasai minimal kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional.
Salah satu kompetensi inti guru pada aspek pedagogic adalah memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk kepentingan pembelajaran. Saat ini pemanfaatan TIK dalam proses pembelajaran menurut P. Wayan Arta Suyasa (Suyasa et al., 2019)sudah mulai digalakkan, seperti pemanfaatan internet. Pemanfaatan internet dalam proses pembelajaran salah satunya dapat dilakukan melalui penggunaan e-learning. E- learning dapat digunakan untuk menambah materi dan atau mengganti kekurangan tatap muka antara pendidik dan peserta didik yang berhalangan hadir karena suatu
hal. Selain itu, dengan e-learning dimungkinkan juga dilakukan kegiatan penilaian, dimana pendidik biasa memberikan sejumlah soal untuk dikerjakan oleh peserta didik dalam durasi waktu tertentu.
Bicara tentang kegiatan penilaian menurut Fanani (Fanani, 2018)akan selalu merujuk pada instrumen penilaian. Seorang pendidik dapat melakukan penilaian dengan baik jika didukung oleh instrumen penilaian. Instrumen penilaian yang baik merupakan instrument yang dibuat dalam bentuk soal berbasis pengembangan HOTS. Soal - soal HOTS menurut Wayan Widana (I.
Wayan Widana, 2017)sangat direkomendasikan untuk digunakan pada berbagai bentuk kegiatan penilaian kelas dan ujian sekolah.
Soal - soal HOTS merupakan instrumen pengukuran yang digunakan untuk mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi, yaitu kemampuan berpikir yang tidak sekadar mengingat (recall), menyatakan kembali (restate), atau merujuk tanpa melakukan pengolahan (recite). Oleh karena itu, penggunaan Table Taksonomi menurut Ujang Suparman (Ujang Suparman, 2016)bisa membantu guru beranjak dari proses kognitif yang paling rendah kepada penggunaan pembelajaran yang lebih bermakna yang tercakup dalam proses kognitif yang lebih tinggi.
Pada penyusunan soal HOTS, menurut Wiwik Setiawati (Wiwik Setiawati, 2019)bahwa penulis soal
dituntut dapat menentukan kompetensi yang hendak diukur dan merumuskan materi yang akan dijadikan dasar pertanyaan.
Pertanyaan tersebut disertai stimulus yang tepat dalam konteks tertentu sesuai dengan kompetensi yang diharapkan. Selain itu, materi dengan penalaran tinggi yang akan ditanyakan, tidak selalu tersedia di dalam buku pelajaran. Oleh karena itu, dalam penyusunan soal HOTS dibutuhkan penguasaan materi ajar, keterampilan dalam menulis soal (konstruksi soal), dan kreativitas guru dalam memilih stimulus soal sesuai dengan situasi dan kondisi daerah di sekitar satuan pendidikan.
Penilaian menurut Cahyaningtyas (Cahyaningtyas et al., 2020)dirancang agar siswa dapat secara aktif terlibat dan terikat dengan proses pembelajaran. Untuk itulah, guru guru semakin memiliki alasan kuat untuk dapat menyusun penilaian berbasis HOTS yang dapat diimplementasikan pada para siswa, khususnya dalam masa pandemi Covid - 19 yang memaksa mereka untuk belajar dari rumah. Dalam masa pandemi Covid - 19, menurut Tutuk Ningsih (Tutuk Ningsih, 2015)quizizz digunakan sebagai alat penilaian hasil belajar secara daring dengan berbantuan jaringan selluler.
Seluruh peserta didik belajar dari rumah sehingga sangat dibutuhkan peran serta orangtua di rumah dalam memantau, membimbing, serta memilih model belajar yang tepat untuk putra-putrinya. Quizizz
sendiri, menurut Unik Hanifah Salsabila (Unik Hanifah Salsabila, 2020)merupakan aplikasi permainan pendidikan yang sifatnya naratif dan fleksibel, selain bisa dimanfaatkan sebagai sarana menyampaikan materi, Quizizz juga bisa digunakan, sebagai media evaluasi pembelajaran yang menarik dan menyenangkan.
Menurut Erna (Erna Pujiasih, 2020)Pembelajaran quizizz efektif digunakan dalam masa pandemi Covid - 19, karena di era digital ini, pembelajaran yang efektif yaitu pembelajaran yamg menggunakan teknologi berbasis online agar peserta didik tetap belajar, pembelajaran quizizz menyenangkan karena peserta didik dapat berlatih dan menilai kemampuannya secara langsung dengan melihat skor yang diperoleh dan kesalahan yang dilakukan dalam game tersebut, dan guru juga memantau jalannya permainan game quizizz dan dapat langsung memberikan hasil skor kepada peserta didik.
SMP Muhammadiyah Cisalak Kota Depok adalah salah satu SMP yang termasuk memiliki kebutuhan dalam menyusun soal - soal bermuatan HOTS dan penerapannya dalam penilaian berbasis daring selama masa pandemi ini. Guru - guru tersebut masih merasa kesulitan untuk menggali kemampuan menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta siswa. Penilaian pembelajaran dilakukan sebatas pengungkapan kemampuan mengingat, memahami, dan
menerapkan atau hanya sebatas pada LOTS saja. Selain itu, program belajar di rumah juga membuat siswa harus belajar dari rumah. Guru SMP Muhammadiyah Cisalak harus mengubah proses pembelajaran yang awalnya tatap muka menjadi pembelajaran daring. Hal ini juga cukup menyulitkan guru dalam melakukan penilaian terhadap siswa yang terpisah oleh jarak dan berbedanya kondisi yang dialami siswa yang satu dan lainnya. Oleh karena itu, kami perlu mengadakan pelatihan terhadap guru - guru SMP Muhammadiyah Cisalak Kota Depok di dalam menyusun soal - soal bermuatan HOTS dengan Aplikasi Quizizz dan bagaimana mengimplementasikannya dalam penilaian daring sehingga evaluasi dapat tetap berjalan sebagaimana mestinya meski siswa harus belajar dari rumah.
METODE PENELITIAN
Pelaksanaan pelatihan penyusunan soal-soal berbasis HOTS dilakukan dengan beberapa metode secara bersama-sama, seperti metode ceramah, tanya jawab, dan praktik.
Metode ceramah diterapkan untuk mengemukakan teori terkait variabel, dan metode tanya jawab dilakukan bersamaan dengan penyampaian materi untuk meminimalisasi kekurang pahaman yang dialami oleh guru selama materi dijelaskan.
Dalam hal ini, peserta diberikan informasi seputar pemanfaatan aplikasi Quizizz sebagai salah satu web tool yang dapat digunakan untuk
membuat tes interaktif, seperti pengenalan Quizizz, proses mendaftar di Quizizz, hingga pengenalan fitur - fitur dan keunggulan dari Quizizz. Sementara saat pendampingan, metode yang digunakan adalah praktek terbimbing, dimana peserta dilatih tentang cara pembuatan tes interaktif dengan aplikasi Quizizz, melalui kegiatan praktek atau simulasi secara langsung. Guna memudahkan peserta dalam mengikuti pelatihan, mereka diberi modul sebagai panduan.
HASIL DAN PEMBAHASAN Pelatihan ini dilakukan berdasarkan kebutuhan sekolah. Dari hasil wawancara awal dengan Kepala SMP Muhammadiyah Cisalak, diketahui bahwa guru - guru membutuhkan pelatihan dalam hal penyusunan soal HOTS. Selain itu mengingat saat ini pembelajaran daring menjadi hal baru bagi guru guru, maka Kepala Sekolah juga menghendaki adanya pelatihan yang dapat menunjang kinerja guru dalam melakukan pembelajaran daring.
Oleh karena itu, akhirnya disepakati bahwa pelatihan yang akan dilakukan adalah pelatihan penyusunan soal - soal berbasis HOTS dan implementasinya dalam pembelajaran daring dalam bentuk quizizz. Pelatihan ini dilakukan pada Senin 10 Januari 2021 ini turut melibatkan Dosen dari Uhamka, mahasiswa Uhamka, Kepala Sekolah SMP Muhammadiyah Cisalak Depok, para Pendidik, serta para
Tenaga Kependidikan. Kegiatan ini terselenggara melalui ruang virtual dengan media Zoom Meeting sebagai mediator kegiatan webinar ini, dengan turut dihadiri oleh 35 partisipan. Kegiatan ini diisi dengan pelatihan yang terselenggara dari pukul 08:00 hingga 15:00 dengan melawati 3 sesi pelatihan. Pelatihan 3 sesi tersebut disampaikan oleh para narasumber diantaranya Muhammad Arifin Rahmanto, Zainul Abidin dan Shobah Shofariyani yang merupakan dosen dari FAI Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka kemudian diskusi panel dan praktek penyusunan soal serta quizizz dengan melibatkan mahasiswa sebagai fasilitator yang intens memantau perkembangan pembuatan quizizz oleh guru.
Sebelum acara pelatihan dimulai maka Ibu Jubaedah selaku kepala SMP Muhammadiyah Cisalak memberikan kata sambutan sekaligus membuka acara kegiatan pelatihan.
Gambar 1. Sambutan Kepala SMP
Pemberian materi dan Praktek tentang penyusunan soal berbasis HOTS melalui QUIZIZ
Dalam pelatihan tersebut Muhammad Arifin Rahmanto sebagai narasumber sesi pertama menyampaikan materi tentang Integrasi Soal HOTS melalui Implementasi Quizizz, menuturkan
bahwa menurutnya saat ini pwelu adanya perubahan cara pendidik dalam menyampaikan pembelajaran yang jangan hanya berorientasi pada ceramah didepan kelas, dan menurutnya juga saat ini siswa bukan hanya diinstruksikan untuk mengerjakan tugas-tugas sekolah, melainkan menurutnya siswa harus diberkan ruang untuk berfikir, menelaah, serta menganalisis hingga siswa mampu menemukan dan mengontruksi sendiri pesan utama sebuah materi pembelajaran yang dipelajarinya. “Intinya, peserta didik bukan lagi disajikan oleh ceramah guru dari awal sampai dengan akhir pembelajaran, tetapi memberi ruang kepada pesera didik untuk berpikir, meneliti, menelaah, menganalisis, hingga mampu menemukan dan mengontruksi sendiri pesan utama sebuah materi pembelajaran yang dipelajarinya. Siswa bukan hanya sekedar menyelesaikan sejumlah materi pelajaran, tetapi memiliki bekal yang akan diimplementasikan dalam kehidupannya. Itulah yang disebut sebagai pembelajaran kontekstual (CTL), pembelajaran bermakna (meaningful learning), pembelajaran tuntas (mastery learning), dan pembelajaran aktif siswa (aktive learning)”
Gambar 2. Arifin menyampaikan materi
Shobah Shofariyani sebagai narasumber sesi kedua menyampaikan materi tentang Pengembangan Pembelajaran Berbasis HOTS, beliau menjelaskan definisi HOTS, menuturkan bahwa pendidik harus dapat mengetahui cara menyusun soal – soal berbasis HOTS. Soal – soal berbasis HOTS harus sesuai dengan kata kerja operasional yang umum digunakan dalam soal atau pertanyaan yang berbasis HOTS sebagaimana klasifikasi kata kerja operasional yang dibuat oleh Bloom.
Shobah mengurutkan berdasarkan tingkat kemampuan dalam indikator pencapaian dari mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan menciptakan. Shobah juga menjelaskan cara menyusun soal HOTS. Menurutnya ada empat cara dalam menyusun soal berbasisi HOTS diantaranya, pertama yaitu materi yang akan ditanyakan melibatkan berbagai aspek:
pemahaman, penerapan, sintesis, analisis atau evaluasi, dan bukan hanya ingatan, kedua yaitu setiap butir soal atau pertanyaan perlu diberikan dasar pertanyaan atau stimulus, ketiga yaitu pertanyaan yang diberikan harus mampu mengukur kemampuan dalam pengembangan berpikir kritis, keempat yaitu pertanyaan yang diberikan harus mampu mengukur keterampilan pemecahan masalah.
Dan untuk memudahkan dalam penyusunan soal – soal HOTS maka
Shobah memberikan tabel pengklasifikasian instruksi – instruksi yang umum digunakan dalam soal atau pertanyaan sesuai Bloom Taxonomy.
Gambar 3. Shobah menyampaikan materi
Sedangkan Zainul Abidin sebagai narasumber sesi ketiga menyampaikan materi tentang Karakteristik Pembelajaran HOTS, menuturkan bahwa Karakteristik Soal Soal HOTS ada dua macam yaitu mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi dan berbasis permasalahan kontekstual. Menurut Zainul bahwa dalam mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi dapat menggunakan kata kerja operasional seperti menganalisis, merefleksi. memberikan argumen (alasan), menerapkan konsep pada situasi berbeda, menyusun, menciptakan. Menurutnya juga Soal - soal HOTS merupakan asesmen yang berbasis situasi nyata dalam kehidupan sehari - hari. di mana peserta didik diharapkan dapat menerapkan konsepkonsep pembelajaran di kelas untuk menyelesaikan masalah. Disamping itu pesertadidik harus terampil untuk menghubungkan (relate), menginterpretasikan (interprete).
menerapkan (apply) dan
mengintegrasikan (integrate) ilmu pengetahuan dalam pembelajaran di kelas untuk menyelesaikan permasalahan dalam konteks nyata.
Gambar 4. Zainul menyampaikan materi
Selanjutnya, setelah materi selesai diberikan, pelatihan beralih pada praktik penyusunan soal-soal berbasis HOTS yang dipandu oleh narasumber utama dan dibantu oleh narasumber lainnya. Guru-guru mempersiapkan materi bermuatan HOTS yang akan diberikan pada siswa. Berikut adalah contoh soal yang dibuat oleh guru:
Adapun sesi tentang teori pembelajaran daring melalui quizizz yang dapat digunakan untuk melakukan penilaian daring disampaikan oleh Muhammad Arifin Rahmanto. Guru-guru diajak oleh Arifin untuk melakukan evaluasi terhadap materi menggunakan Quizizz yang telah disiapkan oleh Arifin. Melalui kuis ini, guru diberi kesempatan untuk mencoba langsung dan merasakan bagaimana mengerjakan soal-soal menggunakan Quizizz ini. Quizizz dipilih karena
tidak memerlukan aplikasi khusus dan dapat langsung masuk melalui alamat website quizizz.com. Selain itu, peringkat peserta kuis dapat langsung dilihat setelah setiap nomor selesai dijawab. Penskoran Quizizz dilakukan dengan sistem siapa cepat dan benar dia yang menang, sehingga timbullah semangat berkompetisi di kalangan peserta kuis. Saat kuis berlangsung, guru- guru terlihat sangat antusias untuk berlomba menjadi juara satu. Guru- guru pun dapat melihat hasil serta kunci jawaban dari pertanyaan yang telah dijawab sebagai bahan evaluasi individual. Pelaksanaan kuis ini sangat menarik minat guru untuk belajar membuat kuis yang serupa sebagai sarana penilaian bagi ketercapaian hasil belajar siswa.
Gambar 5. Arifim menyampaikan materi quizizz
Praktik Individual dan Konsultasi Daring
Setelah dapat menyusun soal - soal berbasis HOTS dan menyusunnya pada Quizizz, guru- guru kemudian praktik secara individual. Guru dipersilakan untuk berkonsultasi dengan narasumber, termasuk untuk mengujicobakan kuis yang telah dibuat.
Gambar 6. Praktek
SIMPULAN
Tujuan diadakannya pelatihan ini adalah untuk mengembangkan kemampuan guru - guru SMP Muhammadiyah Cisalak Kota Depok dalam menyusun soal - soal berbasis
HOTS dan
mengimplementasikannya dalam pembelajaran daring dalam bentuk kuis. Dari pelaksanaan pelatihan didapati bahwa guru guru merasa antusias dalam menyusun soal-soal HOTS dan bersemangat membuat kuis daring yang menarik bagi siswa dengan menggunakan Quizizz.
Harapannya, hasil dari pelatihan ini akan membawa dampak baik bagi guru dan siswa di SMP Muhammadiyah Cisalak khususnya dalam menerapkan evaluasi daring selama pandemi ini.
DAFTAR PUSTAKA
Cahyaningtyas, A. P. et al. (2020)
‘Pelatihan Penyusunan Soal- Soal Berbasis HOTS dan
Aplikasinya dalam
Pembelajaran Daring di Sekolah Dasar’, Indonesian Journal of Community Services, 2(2), pp. 162–171.
Erna Pujiasih (2020) ‘Membangun Generasi Emas Dengan Variasi Pembelajaran Online Di Masa Pandemi Covid-19’, Jurnal Karya Ilmiah Guru, 5(1).
Fanani, M. Z. (2018) ‘Strategi pengembangan soal hots pada kurikulum 2013’, Edudeena:
Journal of Islamic Religious Education, 2(1).
I. Wayan Widana (2017) Modul Penyusunan Soal Higher Order Thinking Skills (Hots).
Jakarta: Direktorat Pembinaan SMA Kemendikbud.
Irwantoro, N. and Suryana, Y. (2016)
‘Kompetensi pedagogik’.
Suyasa, P. W. A. et al. (2019)
‘PELATIHAN PEMBUATAN TES INTERAKTIF DENGAN APLIKASI QUIZIZZ BAGI PARA GURU DI SMPN 2 KEDIRI’, in Seminar Nasional
Pengabdian kepada
Masyarakat, pp. 24–29.
Tutuk Ningsih (2015) Implementasi Pendidikan Karakter.
Purwokerto: STAIN Press.
Ujang Suparman (2016) Penilaian Dalam Pembelajaran Bahasa.
Tangerang: Suluh Media.
Unik Hanifah Salsabila (2020)
‘Pemanfaatan Aplikasi Quizizz Sebagai Media Pembelajaran Ditengah Pandemi Pada Siswa SMA’, Ilmiah Ilmu Terapan Universitas Jambi, 4(2).
Wiwik Setiawati (2019) Buku Penilaian Berorientasi Higher Order Thinking Skills. Jakarta:
Dirjend Guru Dan Tenaga Kependidikan Kemendikbud.