• Tidak ada hasil yang ditemukan

GAMBARAN INDEKS MASSA TUBUH, AKTIVITAS FISIK, KAPASITAS VITAL PARU DAN KEBUGARAN JASMANI (KARDIORESPIRATORI ) PADA MAHASISWA/I FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN MEDAN TAHUN 2020

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "GAMBARAN INDEKS MASSA TUBUH, AKTIVITAS FISIK, KAPASITAS VITAL PARU DAN KEBUGARAN JASMANI (KARDIORESPIRATORI ) PADA MAHASISWA/I FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN MEDAN TAHUN 2020"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

GAMBARAN INDEKS MASSA TUBUH, AKTIVITAS FISIK, KAPASITAS VITAL PARU DAN KEBUGARAN JASMANI (KARDIORESPIRATORI ) PADA MAHASISWA/I FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN

MEDAN TAHUN 2020

Harmocho Situmorang

1

, David Simangunsong

2

1Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas HKBP Nommensen Medan

2Departemen Fisiologi Fakultas Kedokteran Universitas HKBP Nommensen Korespondensi: David M. T. Simangunsong, Email: [email protected]

ABSTRAK

Latar Belakang : Sehat merupakan suatu keadaan yang ingin dimiliki oleh setiap individu.

kesehatan adalah kondisi sehat jasmani, rohani, sosial, dan tidak hanya terbebas dari penyakit, kecacatan dan kelemahan. kebugaran jasmani baik maka kesehatan juga akan baik. Kebugaran jasmani adalah suatu kemampuan untuk melakukan kegiatan atau pekerjaan sehari-hari tanpa menimbulkan kelelahan yang berlebih dan masih mempunyai cadangan tenaga untuk menikmati waktu luang maupun pekerjaan yang mendadak serta bebas dari penyakit. Tujuan penelitian Mengetahui gambaran Indeks Massa Tubuh (IMT),Aktivitas Fisik , Kapasitas Vital paru, Kebugaran Jasmani (Kardiorespiratori) Pada Mahasiswa/i Fakultas Kedokteran Universitas HBKP Nommensen Medan tahun 2020

Metode: Desain penelitian ini adalah deskriptif dengan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa dan mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas HKBP Nommensen Angkatan 2016,2017,2018 dan 2019. indeks massa tubuh diukur dengan cara membagi berat badan dalam satuan kilogram dengan tinggi badan dalam satuan meter kuadrat,Aktivitas fisik diukur dengan menggunakan kuesioner, kapasitas vital paru menggunakan alat spirometri, kebugaran jasmani(kardiorespirasi) menggunakan shuttle run 20 m dengan Bleep test.

Hasil : sebanyak 111 orang mahasiswa/i aktif bersedia sebagai responden pada penelitian sampel memiliki indeks massa tubuh yang normal yaitu sebanyak 64 orang, aktivitas ringan sebanyak 64 orang, fungsi kapasitas vital paru kategori normal yaitu sebanyak 63 orang, kebugaran jasmani (kardiorespirasi) sampel terbanyak adalah kategori rendah sebanyak 80 orang.

Kesimpulan: Mahasiswa/i Fakultas Kedokteran HKBP Nommesen Medan termasuk mayoritas

indeks massa tubuh normal, aktivitas fisik rendah, kapasitas vital paru normal, kebugaran

jasmani (kardiorespirasi).

(2)

Kata Kunci: Indeks massa tubuh (IMT), aktivitas fisik, kapasitas vital Paru, kebugaran jasmani (kardiorespirasi).

ABSTRACT

Background: Health is a condition that wants to be owned by each individual. health is a healthy physical, spiritual, social condition, and not only free from disease,disability and weakness.. Physical fitness is good,health will also be good.Physical fitness is ability to do daily activities or work without causing excessive fatigue and still having spare energy to enjoy leisure time as well as sudden work and free from disease. Research Objectives Knowing overview of Body Mass Index (BMI), Physical Activity, Pulmonary Vital Capacity, Physical Fitness (Cardiorespiration) At Studentsof the Faculty of Medicine HBKP University Nommensen Medan in 2020

Method: This research was deksriptif study with cross sectional approach. The population of this study were male and female medical students of HKBP Nommensen University academic class of 2016,2017,2018 and 2019. body mass index is measured by dividing body weight in units of kilograms with meter height in meters squared, physical activity is measured using a questionnaire, vital vital lung capacity using spirometry, physical fitness (cardiorespiration) using a shuttle run 20 m with a Bleep test.

Results: a lot of 111 students is willing to be a respondent .the sample had a normal body mass index of 64 people , mild light activity of 64 people , the normal category of vital lung capacity function of 63 people , physical fitness (cardiorespiration) most samples were low category of 80 people.

Conclusion: students of the Faculty of Medicine HKBP Nommesen Medan included the majority normal body mass index, low physical activity, normal vital lung capacity, Low physical fitness(cardiorespiration).

Keywords: Body Mass Index (BMI), physical activity, vital lung capacity, physical fitness

(cardiorespiration).

(3)

PENDAHULUAN

Sehat adalah suatu keadaan yang ingin dimiliki oleh setiap orang. kesehatan adalah kondisi sehat dalam jasmani, rohani, maupun sosial, dan tidak hanya terbebas dari penyakit, kecacatan dan kelemahan.1 Kondisi kesehatan setiap individu dikaitkan dengan kondisi kebugaran jasmani. Kebugaran jasmani adalah suatu kemampuan untuk melakukan kegiatan atau pekerjaan sehari-hari tanpa menimbulkan kelelahan yang berlebih dan masih mempunyai cadangan tenaga untuk menikmati waktu luang maupun pekerjaan yang mendadak serta bebas dari penyakit.2,3

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kebugaran jasmani yaitu faktor internal dan faktor eksternal.

Faktor internal yaitu umur, jenis kelamin, genetik Faktor eksternal yaitu status gizi, asupan gizi, kebiasaan merokok, aktivitas fisik,latihan.3,4,5

Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat dari konsumsi makanan dan penggunaan zat- zat gizi yang dibedakan antara gizi kurang, baik dan gizi lebih.5 Masalah kekurangan dan kelebihan gizi pada orang dewasa ( usia 18 tahun keatas) merupakan masa penting, karena selain mempunyai resiko penyakit-penyakit tertentu, juga dapat mempengaruhi produktifitas kerjanya. Oleh karena itu pemantauan keadaan tersebut perlu dilakukan secara rutin.6,7

Indeks massa tubuh adalah alat sederhana untuk memantau status gizi orang dewasa khususnya yang berkaitan dengan kekurangan dan kelebihan berat badan, maka mempertahankan berat badan normal memungkinkan seseorang dapat melakukan aktivitas fisik dengan baik dan mencapai usia harapan hidup yang lebih panjang.

Aktivitas fisik merupakan pergerakan tubuh atau perubahan tubuh yang dihasilkan dari kontraksi otot-otot rangka yang meningkatan penggunaan energi.8 World Health Organization (WHO) pada tahun 2018 mendefinisikan aktivitas fisik adalah gerakan tubuh yang dihasilkan oleh otot rangka yang membutuhkan pengeluaran energi termasuk aktivitas yang dilakukan saat bekerja, bermain, melakukan pekerjaan rumah tangga, bepergian, dan terlibat dalam kegiatan rekreasi.9,10

Aktivitas fisik dapat direncanakan, terstruktur, berulang, dan bertujuan memperbaiki atau mempertahankan satu atau lebih komponen kebugaran fisik. Sehingga World Health Organization (WHO) merekomendasikan anak-anak dan remaja berusia 5-17 tahun sebaiknya melakukan minimal 60 menit aktivitas fisik intensitas sedang hingga kuat.

Aktivitas fisik dengan jumlah lebih dari 60 menit.9

Daya tahan kardiorespiratori yaitu kemampuan dan kesanggupan jantung melakukan aktivitas fisik dalam waktu yang lama dengan intensitas sedang sampai tinggi. VO2maks adalah volume oksigen maksimum yang dapat digunakan permenit.VO2maks adalah kecepatan pemakaian oksigen dalam metabolisme aerob maksimum. VO2maks merupakan daya tangkap aerobik maksimal yang menggambarkan jumlah oksigen maksimum yang dikonsumsi per satuan waktu oleh seseorang selama latihan atau tes, dengan latihan yang makin lama makin berat sampai kelelahan.11,12,13

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian jenis deskriptif yang menggunakan studi cross sectional. Waktu Pelaksanaan tanggal 7-21 Januari tahun 2020. Populasi target pada penelitian ini adalah Mahasiswa/i Fakultas Kedokteran Universitas HKBP Nommensen Medan tahun 2020. Ada kriteria sampel dalam penilitian ini yang terbagi atas kriteria inklusi dan eksklusi,yaitu:

1. Kriteria Inklusi

A. Sampel penelitian ini adalah Mahasiswa/i berstatus aktif yaitu stambuk 2016,2017,2018 dan 2019 dengan kondisi sehat.

B. Bersedia berpatisipasi dalam penelitian.

2. Kriteria Eksklusi

(4)

A. Sampel memiliki riwayat penyakit jantung seperti Penyakit Jantung Koroner, gagal jantung.

B. Sampel memiliki riwayat penyakit paru seperti Asma, TBC,Pneumonia.

Pengambilan sampel dilakukan dengan metode Total Sampling, yakni dengan menggunakan semua responden bahwa responden tersebut dapat memberikan informasi dalam penelitian ini. Sumber data terdiri dari data primer dan sekunder yang terdiri :

1. Angket untuk pengukuran aktivitas fisik.Pertanyaan untuk mengetahui tingkat aktivitas fisik responden yang digunakan diadaptasi dari International Physical Activity Questionnaire. 14

Kategori aktivitas fisik menurut IPAQ 1) Aktivitas ringan

2) Aktivitas sedang 3) Aktivitas berat

2. Pengukuran antropometri yaitu untuk mengetahui Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan mengukur berat badan dan tinggi badan. Indeks Massa Tubuh diukur dengan cara membagi berat badan dalam satuan kilogram dengan tinggi badan dalam satuan meter kuadrat

Penentuan kategori IMT adalah 15

Kategori Indeks Massa Tubuh (kg/m2)

Underweight Normal Overweight Obesitas tingkat I Obesitas tingkat II Obesitas tingkat III

<18,5 18.5 - 24.9 25.0 – 29.9 30.0 – 34.9 35.0 - 39.9

>40.0

3. Pengukuran kapasitas vital paru menggunakan alat spirometri yaitu dengan cara menghirup udara semaksimal mungkin dengan cepat kemudian sesegera mungkin udara dikeluarkan melalui mouth piece dengan tenaga maksimal hingga udara dapat dikeluarkan sebanyak-banyaknya.16

Derajat Retriksi (FVC%) % prediksi

Normal >80

Ringan 70-79

Sedang 60-79

METs-min/Minggu = Aktivitas berjalan (METs x durasi x Frekuensi hari/minggu) + Aktivitas sedang (METs x durasi

x frekuensi hari/minggu) + Aktivitas berat (METs

(5)

Sedang-Berat 59-35

4. Pengukuran kebugaran kardiorespirasi yang dilakukan adalah 20m shuttle run test dengan Bleep test.

Klasifikasi penilaian VO2 maks dengan Bleep test.17

No Klasifikasi

Atlet

VO2 maks (ml/Kg/min) Laki-Laki Perempuan

1 Rendah <24 <23

2 Sedang 25-33 24-30

3 Cukup 34-42 31-37

4 Bagus 43-52 38-48

5 Sangat Bagus >53 >49

HASIL

Mahasiswa/i berstatus aktif adalah berjumlah 275 orang. yang memenuhi kriteria inkulsi dan eksklusi dalam penelitian ini adalah berjumlah 111 orang.

Distribusi responden berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah Responden (orang) Persentase (%)

Laki – Laki 36 32,4

Perempuan 75 67,6

Total 111 100,0

Tabel di atas menunjukan distribusi responden berdasarkan jenis kelamin diketahui bahwa sampel terbanyak adalah dengan jenis kelamin perempuan sebanyak 75 orang (67,6 %) dan jenis kelamin laki - laki sebanyak 36 orang (32,4 %)

Distribusi Indeks Massa Tubuh

Kategori Frekuensi (orang) Persentase (%)

Underweight 4 3,6

Normal 64 57,7

Overweight 28 25,2

Obesitas 15 13,5

Total 111 100,0

(6)

Tabel di atas menunjukkan bahwa frekuensi sampel memiliki indeks massa tubuh yang normal yaitu sebanyak 64 orang (57,7 %), sebanyak 28 orang (25,2%) mengalami Overweight, sebanyak 15 orang (13,5%) mengalami Obesitas dan paling sedikit mengalami Underweight yaitu 4 orang (3,6%).

Distribusi Aktivitas fisik

Kategori Frekuensi (Orang) Persentase (%)

Ringan 64 57,7

Sedang 36 32,4

Berat 11 9,9

Total 111 100,0

Tabel di atas menunjukkan bahwa sampel melakukan aktivitas ringan sebanyak 64 orang (57,7%),sebanyak 36 orang (32,4%) melakukan aktivitas fisik sedang dan paling sedikit sampel melakukan aktivitas fisik berat sebanyak 11 orang (9,9%).

Distribusi Kapasitas Vital Paru

Kategori Frekuensi (orang) Persentase(%)

Normal 63 56,8

Ringan 29 26,1

Sedang 17 15,3

Sedang – Berat 2 1,8

Total 111 100,0

Tabel di atas menunjukkan frekuensi sampel dengan distribusi kapasitas paru dalam kategori normal yaitu sebanyak 63 orang(56,8%), kategori ringan sebanyak 29 orang ( 26,1%), kategori sedang sebanyak 17 orang (15.3%) dan kategori sedang- berat sebanyak 2 orang (1,8%).

Distribusi Kebugaran Jasmani (Kardiorespirasi)

Kategori Frekuensi (Orang) Persentase (%)

Rendah 80 72,1

Sedang 26 23,4

Cukup 5 4,5

Total 111 100,0

Tabel di atas menunjukkan frekuensi sampel distribusi kebugaran jasmani (kardiorespirasi) dengan kategori rendah sebanyak 80 orang(72,1%), kategori sedang sebanyak 26 orang (23,4%), dan kategori cukup sebanyak 5 orang (4.5%).

(7)

PEMBAHASAN

Indeks Massa Tubuh (IMT)

Indeks Massa Tubuh (IMT) adalah cara sederhana yang digunakan untuk menilai status gizi seorang individu. Pada tabel 4.2 terdapat 64 orang (57.7%) yang indeks massa tubuh dalam kategori normal, sebanyak 4 orang dalam kategori underweight , sebanyak 28 orang dalam kategori overweight dan sebanyak 15 orang dalam kategori obesitas. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Jesslyn Elvina Kristanto dan Susilodinata halim yang menunjukkan sebanyak 64 orang (67%) dalam kategori normal, kategori underweight sebanyak 14 orang (15%), kategori obesitas sebanyak 17 orang(18%).18

Kebiasaan makan menjadi salah satu pencetus meningkatnya indeks massa tubuh seseorang,serta makanan porsi yang besar melebihi kebutuhan sehari-hari, makanan tinggi lemak, makanan tinggi energi serta kebiasaan makan makanan cepat saji (fastfood),makan dan minum dalam kemasan.19 Kebiasaan makan yang buruk seperti rendahnya konsumsi buah-buahan dan sayur, rendahnya konsumsi susu rendah lemak dan tingginya konsumsi makanan dan minuman ringan serta kebiasaan tidak sarapan berpengaruh terhadap obesitas.

Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor mempengaruhi indeks massa tubuh yaitu pola makan,usia,jenis kelamin,genetik, stress, aktivitas fisik.20 Indeks massa tubuh yang meningkat menandakan adanya kelebihan lemak di dalam tubuh, Peningkatan Indeks Massa Tubuh yaitu karena adanya ketidakseimbangan energi antara makanan yang dikonsumsi dengan energi yang dikeluarkan sehingga menyebabkan penumpukan energi oleh tubuh dalam bentuk lemak dan Semakin bertambahnya usia cenderung akan kehilangan massa otot dan memudahkan terjadinya akumulasi lemak tubuh.

Aktivitas Fisik

Gambaran Aktifitas fisik hasil penelitian ini kategori rendah sebanyak 64 orang (57,7%).hal ini sejalan dengan penelitian Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Diponegoro tahun 2016 yang menunjukkan bahwa mahasiswa mayoritas termasuk kategori aktivitas fisik ringan sebanyak 82 orang (82%), kategori sedang sebanyak 15 orang (15%), Berat sebanyak 3 orang (3%).13

Aktifitas fisik merupakan salah satu bentuk penggunaan energi dalam tubuh. Oleh sebab itu, berkurangya aktifitas fisik akibat dari kehidupan yang makin modern dengan kemajuan teknologi saat ini dan pola makan yang tidak terartur akan menimbulkan kegemukan. aktivitas fisik yang ringan memungkinkan energi yang dikonsumsi tidak dikeluarkan melalui aktivitas fisik dan energi tersebut akan membentuk lemak.21

Mahasiswa/i biasanya memiliki jadwal perkuliahan yang padat serta tugas-tugas akademik yang banyak membuat kondisi tersebut yang menjadikan sebagian besar mahasiswa memiliki gaya hidup yang kurang sehat seperti pola makan tidak sehat , jarang berolahraga, pola tidur yang tidak teratur.

Kapasitas Vital Paru

Hasil fungsi kapasitas vital paru menunjukkan dalam kategori normal yaitu sebanyak 63 orang(56,8%), kategori ringan sebanyak 29 orang ( 26,1%), kategori sedang sebanyak 17 orang (15.3%) dan kategori sedang- berat sebanyak 2 orang (1,8%). Dalam hasil penelitian ini bahwa mahasiswa/i Fakultas Kedokteran Universitas HKBP Nomensen Medan kategori normal dikarenakan mahasiswa menjaga kesehatan nya.

ada beberapa faktor yang mempengaruhi fungsi kapasitas vital paru yaitu kurang berolahraga, umur, terpapar radiasi , merokok, riwayat penyakit seperti: asma,pneumonia,penyakit jantung. Pada umur sekitar 30 tahun seseorang akan mengalami penurunan fungi paru di akibatkan karena pengaruh menurunnya imunitas tubuh sehingga mudah terinfeksi.22

Hasil penelitan Natalia dan Susi olovia lontoh dengan hasil pengambilan data yang dilakukan pada mahasiswa Fakultas Teknik Sipil Universitas Tarumanagara, didapatkan 28 mahasiswa (41.2%) dari total 68 mahasiswa memiliki kebiasaan merokok dan 40 mahasiswa (58.8%) sisanya tidak memiliki kebiasaan merokok didapatkan hanya 2 mahasiswa (2.9%) yang memiliki fungsi paru yang baik sedangkan sisanya 64 mahasiswa (97.1%) mengalami penurunan fungsi paru dengan pembagian 9 mahasiswa (13.3%) mengalami obstruksi dan 57 mahasiswa (83.8%) mengalami restriksi.23

Kebugaran Jasmani (Kardiorespirasi)

(8)

Pada tabel 4.5 tentang Kebugaran jasmani menunjukkan bahwa kebugaran mahasiswa/i Fakultas Kedokteran Universitas HKBP Nomensen adalah rata-rata kategori rendah (72,1%), kategori sedang sebanyak 26 orang (23.4%), kategori Cukup sebanyak 5 orang (4.5%). Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Agung Sugiarto dan Abdul Mutaib yaitu sebanyak 156 orang (78%) dalam kategori kurang atau rendah, sebanyak 38 orang (19%) kategori cukup, dan sebanyak 6 orang (3%) dalam kategori sedang.24

Kebugaran adalah kemampuan untuk melakukan kegiatan sehari-hari dengan optimal tanpa mengalami kelelahan yang berlebihan serta memiliki cukup energi untuk melakukan pekerjaan lain di waktu luang. Ada beberapa faktor mempengaruhi kebugaran yaitu umur, jenis kelamin, status gizi, aktivitas fisik, latihan.25

Aktvitas fisik yang dilakukan secara teratur akan memberikan dampak yang baik terhadap kebugaran . seseorang yang sudah terlatih melakukan aktivitas fisik mampu melakukan lebih baik dibandingkan dengan seseorang yang tidak terlatih. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Hassah putri di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah tahun 2015 terhadap mahasiwa Program Studi Kesehatan Masyarakat yaitu seseorang yang sering beraktivitas berolahraga seperti bermain futsal dan basket memiliki kebugaran yang baik. Dan hasil hubungan nya menunjukan terdapat hubungan yang signifikan antara aktivitas fisik dengan kebugaran.5 hasil penelitian ini menunjukkan aktivitas fisik Mahasiswa/i Fakultas Kedokteran Universitas HKBP Nomensen mayoritas rendah (57.7%) sehingga kebugaran mayoritas kurang bugar (80%)

Indeks Massa tubuh juga mempengaruhi kebugaran seseorang, sehingga aktivitas sehari-hari dapat terganggu. Seperti seseorang memiliki indeks massa tubuh yang lebih atau obesitas sehingga membuat sulit untuk berjalan dengan waktu yang lama atau berlari selama 30 menit. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Tadulako didapatkan sebanyak 9 orang termasuk dalam kategori underweight (11,8%), sebanyak 56 orang termasuk dalam kategori normal (73,7%) dan sebanyak 11 orang termasuk dalam kategori Overweight dan obesitas (14,5%).

Berdasarkan tingkat kebugaran jasmani, didapatkan sebanyak 24 orang termasuk dalam kategori kurang sekali (20,7%), sebanyak 16 orang termasuk dalam kategori kurang (13,8%), sebanyak 29 subjek termasuk dalam kategori sedang (25%), sebanyak 11 orang termasuk dalam kategori baik (9,5%) dan sebanyak 36 orang termasuk dalam kategori baik sekali (31,%). Dengan melakukan pengujian hubungan anatara indeks massa tubuh dengan kebugaran menghasilkan hubungan korelasi negatif yang lemah antara indeks massa tubuh dengan tingkat kebugaran jasmani. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi indeks massa tubuh semakin rendah tingkat kebugaran jasmani.26 Semakin meningkat indeks masa tubuh semakin keras otot-otot pernapasan bekerja yang membuat energi berkurang sehingga tubuh akan mudah lelah tingkat kebugaran nya berkurang.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dijelaskan bab sebelumnya, maka kesimpulan dari penelitian adalah:

1. Indeks Massa Tubuh Mahasiswa/i Fakultas Kedokteran Universitas HKBP Nommensen Medan sebagian besar memiliki Indeks Massa Tubuh yang normal sebanyak 64 orang (57,7%)

2. Mahasiswa/i Fakultas Kedokteran Universitas HKBP Nommensen mayoritas melakukan aktivitas fisik kategori ringan sebanyak 57,7% (64 orang)

3. Ditemukan fungsi paru mahasiswa/i mayoritas dengan kategori normal sebanyak 63orang (56,8%) 4. Kebugaran jasmani (kardiorespiratori) mahasiswa/I Fakultas Kedokteran Universitas HKBP

Nommensen yang diteliti sebagian besar memiliki kebugaran yang rendah sebanyak 80 orang (72,1%)

DAFTAR PUSTAKA

1. Adliyani.Z. Pengaruh Perilaku Individu Terhadap Hidup Sehat. Fakultas Kedokteran. 2015;Vol 4:Hal 109–

114.

2. Alamsyah.D. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kebugaran Jasmani Pada Remaja Siswa Kelas XI SMK Negeri 11 Semarang. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Dipenegoro. 2017;Vol 5:Hal 77–86.

(9)

3. Nugraha.A. Pengaruh High Intensity Interval Training (HIIT) Terhadap Kebugaran Kardiorespirasi . Fakultas Kedokteran Lampung. Universitas Lampung. 2017;Vol 6:Hal 1–5.

4. Afriwandi. Ilmu Kedokteran Olahraga. Dany.frans, editor. Jakarta: Buku Kedokteran EGC; 2010. Hal 37–40 .

5. Putri.H. Faktor Yang Berhubungan Dengan Kebugaran Pada Mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2105.Skripsi.Jakarta. 2015

6. Adawiyah.A F. Hubungan Tingkat Konsumsi, Aktivitas Fisik Dan Riwayat Penyakit Dengan Status Gizi Mahasiswa. Politeknik Kesehatan Banjarmasin. 2018;Vol1:Hal 52–61.

7. Jannah.W, Bebasari.E E. Profil Status Gizi Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Riau Angkatan 2012 Dan 2013 Berdasarkan Indeks Massa Tubuh, Waist Hip Ratio dan Lingkar Pinggang. 2015;Vol 2:Hal 1–7.

8. Adhitya.S. Tingkat Aktivitas Fisik Operator Layanan Internet Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta.

2016;Hal1–6.

9. WHO. Physical Activity. 2018; World Health Organization

10. Febrianta.Y. Kebugaran Kardiorespirasi Pemain UKM Sepakbola Universitas Muhammadiyah Purwokerto 2015. Progr Stud Pendidik Sekol

11. Giriwijoyo.S. Ilmu Faal Olahraga (FISIOLOGI OLAHARGA). Kamsyach.A, editor. Bandung: PT; 2013.

Hal 8–30 .

12. Komala.R A. Perbedaan Status Kebugaran Berdasarkan Status Gizi , Aktivitas Fisik, Dan Asupan Gizi Pada Mahasiswi Gizi. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. 2019;Vol 1:Hal 109–114.

13. R.W, Udiyono.A S. Gambaran Tingkat Kebugaran Jasmani Mahasiswa Laki-Laki Fakultas Teknik Universitas Diponegoro. Fak Kesehat Masy Univ Diponegoro. 2016;Vol 4:Hal1–8.

14. Utami.A W. Status Hidrasi Setelah Tes ketahanan fisik Mahasiswa Jurusan Tari Usia19-22 Tahun (Studi Kasus Di Universitas Negeri Semarang). 2015;Hal 1–26

15. WHO. Body Mass Index. 2019; World Health Organization

16. Anna,U. A.Zulkifli TF. Spirometri. Departemen Ilmu Penyakit dalam FKUI/RSCM Divisi Respirologi dan perawatan penyakir Kritis. 2014;Vol 1:Hal 35–8

17. Sepriadi.A. Manajemen Kebugaran. Padang: Sukabina Press; Tahun 2018.

18. K.Jesslyn HS. Hubungan Indeks MassaTubuh Tubuh Dengan Tekanan darah Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Tarumanegara 2017. 2019;Vol 2:Hal 59–64.

19. Aisyah,N.P, Ari AS. Kebiasaan Makan,Aktivtas Fisik, Dan Indeks Massa Tubuh(IMT) Mahasiwa S-1 Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2018;Hal 19–25.

20. A.Nia S. Keterkaitan Aktivitas Fisik Dengan Indeks Massa Tubuh Siswa SD Kota Malang. 2017;Vol 5:Hal 457–465.

21. Andini YR. Analisis Asupan Gizi, Aktivitas Fisik, Pengetahuan Gizi, dan Tingkat Kebugaran Jasmani Guru Olahraga Sekolah Dasar. J Pers Soc Psychol [Internet]. 2017;Vol 1(1):Hal 1188–1197.

22. H.Helmia MR. Perubahan Fungsi Paru Pada Usia Tua. 2017;Vol 3:Hal 52–57.23

23. Natalia LS. Pengaruh rokok terhadap fungsi paru mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tarumanagara Jakarta Barat 2016.Vol 2.Hal 119–123.

(10)

24. S.Agung MA. Analisis Kondisi Indeks Massa Tubuh (IMT) dan VO2maks Mahasiswa Baru Prodi Pendidikan Kepelatihan Olahraga IKIP PGRI Kalimantan Timur. 2018;Hal129–246.

25. Afriwardi. ILMU KEDOKTERAN OLAHRAGA. Dany F, editor. Jakarta: EGC; 2010. Hal 27–45

26. E.Bako WN. Hubungan Antara Inkdes Massa Tubuh Dengan Tingkat Kebugaran Jasmani Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Tadulako Tahun Masuk 2012. 2015;Vol 2:Hal 55–60.

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mendapatkan jumlah populasi setiap kelompok berdasarkan kriteria dari klasifikasi berat badan Indeks Massa Tubuh dari WHO yaitu : sangat kurus, kurus, ideal,

Indeks Massa Tubuh dengan fungsi faal paru yakni Kapasitas Vital, Volume. Cadangan Inspirasi, Kapasitas Inspirasi, Kapasitas Vital Paksa dan

Hipotesis penelitian ini adalah terdapat korelasi negatif antara indeks massa tubuh (IMT) dengan nilai kapasitas vital paru pada mahasiswa FK UNLAM tahun 2014..

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat korelasi yang bermakna antara Indeks Massa Tubuh (overweight, normalweight dan underweight)

Berdasarkan Tabel 4 dapat dilihat bahwa dari 55 responden sebagian besar memiliki indeks massa tubuh normal dengan siswi yang memiliki usia menarche normal sebanyak 34 orang

Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui Indeks Massa Tubuh (IMT), Postur Tubuh, dan Kebugaran Jasmani Anggota PMI Kota Dan Kabupaten Sukabumi yang menggunakan metode

Tidak terdapat hubungan antara Indeks Massa Tubuh dengan uji fungsi paru Kapasitas Vital Paksa dan Volume Ekspirasi Paksa satu detik, kemungkinan karena adanya

Penelitian ini membahas hubungan antara indeks massa tubuh (IMT) dengan kebugaran jasmani pada siswi SMA Negeri 2 di