23
Meong …
Hap! Secepat kilat kucing kecil dengan corak hitam dan cokelat
melompat ke meja dan mendekati makanan yang sedang disiapkan Bunda.
“Hush ….” Bunda dengan cepat membereskan makanan dan mengusir kucing itu. Kucing berjalan keluar.
“Aih, lucunya!” Faiha langsung menggendong kucing itu dan
mengamatinya. Kucing itu pun mengusap-usapkan wajahnya ke tangan Fay. Kucing itu meronta-ronta ketika Fay melepaskannya. Kucing berlari ke kebun. Oh, ternyata dia buang air kecil. Fay mengambil sesuatu dari dapur.
“Makan, nih!” Fay menyodorkan sisa ikan. Kucing itu pun makan dengan lahap, kemudian pergi. Keesokan harinya, kucing itu kembali. Faiha sudah menyiapkan snack khusus kucing.
“Meong ....” Kucing itu dengan lahap menyantap makanannya.
“Mimi, sini tangkap!” Faiha memainkan batang sisa daun pisang pada Mimi si kucing. Mimi mengejarnya sampai kelelahan dan tertidur di ujung ruangan.
“Tangkap, Mi!” seru Fay pada Mimi setelah bangun.
Mimi memainkan bola yang dilemparkan Fay ke arahnya.
Bola didorong ke sana kemari. Kaki kecil Mimi berusaha meraihnya, tapi bola bergerak tak tentu arah.
Fay dengan sigap merekam dengan handphone-nya, “Aih, lucunya!” ***
Wow, Kucing yang Lucu!
Halo, Adik-adik! Buku Aku Sayang Hewan Peliharaan sudah terbit, lho. Buku ini memberikan kegembiraan untuk kita semua karena akan menceritakan tentang keindahan memelihara hewan. Pasti Adik-adik mempunyai hewan peliharaan, kan?
Selain kepada manusia, Adik-adik juga harus sayang kepada hewan, apalagi hewan peliharaan. Jadikan mereka sebagai sahabat Adik-adik dengan cara merawatnya, memberi makan dan minum, menyiapkan tempat atau kandang yang layak, dan masih banyak lagi. Buku Aku Sayang Hewan Peliharaan akan memberikan panduan bagi Adik-adik tentang cara menyayangi hewan peliharaan.
Semoga dengan terbitnya buku Aku Sayang Hewan Peliharaan dapat menginspirasi Adik-adik untuk tetap semangat dalam berbuat kebaikan karena hewan juga makhluk ciptaan Tuhan. Selamat membaca!
Koordinator Penulis Sariningsih
Aku Sayang Hewan Peliharaan
Penulis : Leguty Family
Editor : Siti Restu Rahayu, Maya Novalia Pulungan, dan Ikah Lianasari Desain Isi dan Sampul : Tim Leguty Media
Penerbit : Leguty Media
Alamat : Serpong,Tangerang Selatan.
Email : [email protected]
ISBN : 978-623-6214-85-5
Anggota IKAPI : (No.056/BANTEN/2021) Program Menulis Buku : 0821-1260-0268
Website : https://legutykids.com
2
Kata Pengantar
Faiha Aqqila Dianie
22
Serunya Merawat Kelinci di Masa Pademi
“Haduh, pusing Bunda kalau sekolah online terus. Gelsy jadi main terus,” kata Bunda.
“Sabar ya, Bun. Kita harus mencari aktivitas lain untuk mengalihkannya. Kemarin Teteh minta izin memelihara kelinci atau kucing, ya?” tanya Ayah.
“Kelinci!” seru Bunda.
Akhirnya, 3 kelinci dihibahkan dari teman, 2 putih dinamai Pudel dan Pucil, sementara yang hitam bernama Iteum.
“Bunda, lucuuuu!” teriak Teteh kegirangan.
“Kelincinya beranak 3!” Bunda secepat kilat menghampiri Teteh. Ayah terlihat kebingungan.
“Waduh, kok bisa? Ini yang mana induknya, ya?” tanya Bunda.
“Mungkin Pucil atau Pudel. Kata Om, ini betinanya.” Kedua kelinci putih didekatkan kepada bayi kelinci, tapi diabaikan.
Iteum berlari-lari di depan kandang. Terlihat ada bercak darah. Bunda pun mencoba menyatukannya dalam satu kandang dan ternyata mau menyusui. Akhirnya, semua nama kelinci diubah. Iteum jadi Mama Iteung, Pudel jadi Pompom, dan Pucil jadi Rambo.
“Beri nama bayinya juga, ya,” kata Teteh, “yang hitam sekali bernama Unyil karena paling kecil, yang cokelat bernama Kochi, dan yang putih bernama Mochi.”
“Susunya bagaimana, Yah?” tanya Teteh.
“Beri susu formula 1-2 jam sekali,” perintah Ayah.
Jadilah keluarga Gelsy bergantian memberi susu formula. Pada minggu ke- 2, mereka mulai diberi rumput. Pada usia 1 bulan, mulai disatukan dengan induknya. ***
3
Daftar Isi
Gelsy Zyhnee Rayfani 12. Memeriksa Kondisi Hamster Secara Teratur Endang Fatmawati 15
10 15 Nyunyut Divaksin Dulu, ya!
Hari ini usia Nyunyut genap 4 bulan. Ubay bersiap membawanya ke klinik hewan di depan rumah untuk vaksinasi kedua. Kebetulan klinik itu milik umminya sendiri.
“Ummi, Nyunyut sudah siap divaksin, nih.” Ubay meletakkan Nyunyut di tempat tidur pasien.
“Wah, anak Ummi hebat! Sekarang Ubay tenang kan, kalau kucing
kesayangan mau divaksin? Ummi ingat saat pertama kali si Nyunyut divaksin.
Ubay menangis keras. Hahahaha.”
Ubay malu mengingat kejadian itu. “Waktu itu Ubay kasihan dengan Nyunyut. Bagaimana kalau Nyunyut kesakitan? Ubay juga merasa sakit saat divaksin Pak Dokter.”
“Kalau sekarang?” tanya Ummi mencoba menggoda Ubay lagi.
“Sekarang Ubay tahu bahwa vaksinasi baik untuk Nyunyut. Kalau rajin vaksinasi, Nyunyut bisa terlindungi dari penyakit-penyakit berbahaya dan mematikan.”
“Seratus untuk Ubay!” ***
Nuna Kamyl
Ayah mengajak Haydar ke petshop untuk membeli hamster. Ayah tahu kalau Haydar suka hamster.
Bentuk hamster mirip tikus, tetapi lebih imut dan lucu. Hamster merupakan hewan pengerat dan banyak disukai. Warna dan jenisnya juga bermacam-macam.
Sifatnya ramah, hangat, dan jinak kepada pemiliknya.
Hamster amat ringkih dan mudah sakit akibat berbagai kondisi. Jadi, untuk menjaga kesehatannya, membutuhkan ketelatenan tersendiri.
“Wow, lucu sekali itu, Nak!” seru Ayah sambil menunjuk hamster yang ada di depannya.
“Iya, betul. Gemas, lucu banget. Aku mau memeliharanya dong, Yah,” rengek Haydar sambil bergelayut manja.
“Mau pilih yang itu?” tanya Ayah.
“Iya, he … he …” ucap Haydar penuh antusias.
“Kamu harus mengenali tipe dan karakteristiknya. Jangan lupa jaga kondisinya secara teratur ya, Nak!” kata Ayah. ***
Memeriksa Kondisi Hamster Secara Teratur
Endang Fatmawa