• Tidak ada hasil yang ditemukan

akuntabilitas pengelolaan anggaran

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "akuntabilitas pengelolaan anggaran"

Copied!
111
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pembangunan desa harus mencerminkan sikap gotong royong dan keterhubungan sebagai wujud pengamalan prinsip-prinsip Pancasila guna mewujudkan masyarakat desa yang adil dan makmur. Dapat kita simpulkan bahwa pengelolaan keuangan di Indonesia harus dikendalikan oleh pemerintah pusat untuk menjamin akuntabilitas pengelolaan dana daerah.

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaaat Penelitian

Melalui penelitian ini diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan pemikiran dan masukan bagi pihak-pihak terkait sebagai bahan perbandingan guna melakukan penelitian selanjutnya pada bidang studi yang sama.

TINJAUAN PUSTAKA

Akuntabilitas

  • Pengertian Akuntabilitas
  • Tipe-Tipe Akuntabilitas
  • Prinsip-Prinsip Akuntabilitas di Indonesia
  • Indikator akuntabilitas

Institusi publik harus mampu akuntabel terhadap kebijakan yang ditetapkan dengan mempertimbangkan dampak di masa depan. Segala kegiatan yang didanai harus sesuai dengan rencana anggaran pendapatan dan belanja daerah dan harus dipertanggungjawabkan oleh Kepala Desa.

Tabel 2.1  Tahap perencanaan
Tabel 2.1 Tahap perencanaan

Pengelolaan Keuangan Daerah

Fungsi stabilisasi berarti anggaran pemerintah daerah menjadi instrumen untuk menjaga dan mengupayakan keseimbangan mendasar perekonomian daerah. Sedangkan di tingkat satuan kerja perangkat daerah (SKPD), dokumen-dokumen tersebut meliputi Rencana Strategis (Renstra) SKPD, Rencana Kerja (Renja) SKPD, dan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) SKPD.

Anggaran Daerah

Pemerintah daerah juga wajib menyelenggarakan pengelolaan keuangan daerah secara tertib, transparan, dan akuntabel sehingga tujuan utama mewujudkan pemerintahan yang baik dan pemerintahan yang bersih dapat tercapai. Menurut Halim, Pendapatan Asli Daerah (PAD) adalah seluruh pendapatan daerah yang berasal dari sumber perekonomian asli daerah.

Dana Kelurahan

Dana Hibah Khusus merupakan dana yang bersumber dari APBN yang dialokasikan kepada daerah untuk membantu membiayai kebutuhan tertentu. Kebutuhan yang tidak dapat diperkirakan secara umum dengan rumus DAU, dan/atau kebutuhan yang tidak dapat diperkirakan secara umum dengan rumus, kebutuhan khusus yang tidak sama dengan kebutuhan daerah lainnya, misalnya kebutuhan di kawasan transmigrasi, dan kebutuhan jenis investasi tertentu / infrastruktur baru, pembangunan jalan di daerah terpencil, saluran irigasi primer dan saluran drainase sekunder. Kebutuhan yang menjadi komitmen atau prioritas nasional mencakup proyek yang didanai donor, pendanaan regional untuk reboisasi, dan proyek kemanusiaan untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia.

Secara umum hibah Dana Desa bertujuan untuk memperkuat kapasitas desa, memberikan keleluasaan dalam menangani permasalahan pemerintahan desa, pembangunan dan sosial, mendorong terciptanya demokrasi desa, serta meningkatkan pendapatan dan pemerataan di desa. Keuntungan dari pengalokasian dana desa kepada desa itu sendiri adalah adanya pemerataan pembangunan di setiap desa; Kecamatan dapat menghemat biaya pembangunan, mempunyai keamanan anggaran, mengurangi pembiayaan mandiri, dapat mengatasi permasalahan dengan cepat, mendorong terciptanya demokrasi di kecamatan, mendorong terbentuknya pengawasan langsung, dan kesejahteraan kelompok perempuan, petani dan lain sebagainya dapat terwujud. dicapai. Kabupaten/kota bisa menghemat energi dengan membiarkan kecamatan mengatur otonominya tanpa terus bergantung pada kabupaten/kota.

Kabupaten/Kota dapat lebih fokus untuk terus mengembangkan pelayanan publik dalam skala lebih besar yang jauh lebih strategis dan bermanfaat dalam jangka panjang.

Tahap Pengelolaan Anggaran Kelurahan

Apabila suatu kecamatan belum memiliki layanan perbankan di wilayahnya, maka hal tersebut akan ditetapkan oleh pemerintah kota dan harus didukung dengan bukti yang lengkap dan sah. Laporan pertanggungjawaban disampaikan paling lambat 3 (tiga) bulan setelah berakhirnya tahun anggaran bersangkutan sebagaimana diatur dalam peraturan desa. Peraturan desa tersebut disertai dengan laporan keuangan, laporan pelaksanaan dan daftar program sektoral, program daerah dan program lainnya.

Selain laporan pertanggungjawaban kepada bupati/walikota, DPRD juga wajib menyampaikan informasi kepada masyarakat melalui media informasi. Informasi kepada masyarakat paling sedikit meliputi laporan APBkel, laporan realisasi kegiatan, laporan kegiatan yang belum selesai dan/atau tidak terlaksana, laporan sisa anggaran, dan alamat pengaduan.

Tinjauan Empiris

Akuntabilitas dan transparansi pemerintah desa dalam pengelolaan alokasi dana desa (ADD) di desa Borong Pa'la'la kecamatan Pattallassang kabupaten Gowa. Di bawah ini kami mencantumkan beberapa penelitian yang dapat menjadi referensi penelitian ini. Wahyu (2018), dengan penelitian berjudul “Akuntabilitas dan Transparansi Pemerintahan Desa dalam Pengelolaan Alokasi Dana Desa (ADD) di Desa Borong Pa'la'la Kecamatan Pattallassang Kabupaten Gowa.”

Sedangkan penelitian yang dilakukan peneliti membahas tentang pengelolaan anggaran lingkungan dengan menggunakan metode yang sama yaitu kualitatif. Penelitian kedua dilakukan oleh Siti Aida Faradisha dengan judul penelitian “Pengelolaan Alokasi Anggaran Kecamatan (AAK) Kecamatan untuk Pemberdayaan Masyarakat di Kelurahan Samagraya Kecamatan Citangkil Kota. Penelitian selanjutnya adalah penelitian yang dilakukan oleh Rigel Nurul Fathah (2017) dilakukan, dengan penelitian berjudul “Akuntabilitas Pengelolaan Alokasi Dana Desa (Studi Kasus Pengelolaan Alokasi Dana Desa di Desa Wijirejo Kecamatan Pandak Kabupaten Bantul, Tahun.

Perbedaannya dengan peneliti terletak pada fokus penelitian yang terletak di Kecamatan Tompobalang, sedangkan penelitian dilakukan di Desa Wijirejo, sehingga penelitian membahas tentang AAD (Alokasi Dana Desa) desa. Dari penelitian diatas terdapat beberapa persamaan dengan penelitian yang telah dilakukan yaitu tema yang dibahas yaitu tentang Pengelolaan Anggaran Kecamatan. Namun dalam penelitian ini terdapat beberapa perbedaan dengan penelitian yang telah dilakukan yaitu fokus penelitian yaitu pengelolaan alokasi anggaran kecamatan (AAK), dimana pada penelitian sebelumnya yang dibahas adalah Alokasi Dana Desa ( MENAMBAHKAN). .

Kerangka Konsep

Selain itu perbedaannya juga terletak pada lokasi penelitian, dimana pada penelitian ini peneliti melakukan penelitian di Desa Tompobalang Kecamatan Somba Opu Kabupaten Gowa. Alokasi anggaran daerah merupakan dana perimbangan yang diterima kabupaten/kota setelah dikurangi dana alokasi khusus. Prinsip pengelolaan alokasi anggaran kecamatan didasarkan pada prinsip transparansi, akuntabilitas, partisipasi dan anggaran yang teratur dan disiplin.

Gambar 2. 1  Kerangka Konsep  Pengelolaan  Anggaran
Gambar 2. 1 Kerangka Konsep Pengelolaan Anggaran

Metode Penelitian

  • Jenis Penellitian
  • Lokasi dan waktu penelitian
  • Sumber Data
  • Metode Pengumpulan Data
  • Teknik Analisis Data
  • Indikator Penelitian

Selanjutnya peneliti juga menanyakan kepada Sekretaris Bupati Tompobalang Ibu Utami Atmanegara apakah perencanaan program dan kegiatan yang dilakukan sudah sesuai dengan alokasi dana APBD kecamatan atau belum. Berdasarkan wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa Kecamatan Tompobalang sudah mempunyai lembaga kemasyarakatan yang sudah berjalan. Berdasarkan wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa Kecamatan Tompobalang menggunakan rencana kerja sebagai acuan dalam menyusun rencana kerja tahun 2020.

Berdasarkan pendapat kepala desa yang dikemukakan di atas, diketahui bahwa camat, khususnya camat, bertanggung jawab atas pengelolaan dana kecamatan yang dikelola untuk pembangunan sarana dan prasarana serta kemasyarakatan. pemberdayaan di Tompobalang. Desa, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa. Tahapan pelaksanaan pengelolaan dana kecamatan di kecamatan Tompobalang adalah pelaksanaan pengelolaan dana kecamatan pada tahun 2020, mekanisme penyaluran dana sesuai dengan peraturan yang berlaku. 130 Tahun 2018 berdasarkan peraturan Menteri Dalam Negeri menunjukkan bahwa Kecamatan Tompobalang telah melaksanakan proses pengelolaan dana kecamatan dengan cukup baik dan dapat dipertanggungjawabkan.

Hal ini terlihat dari pembagian tanggung jawab kepada seluruh pihak yang terlibat, yang terbentuk di Kecamatan Tompobalang. Pada tahap akuntabilitas, Kepala Desa selaku pemegang kuasa pengguna anggaran menyatakan bahwa Pemerintah Kecamatan Tompobalang telah melaksanakan segala bentuk pertanggungjawaban sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Sebab, kepala desa sebagai pemegang kuasa pengguna anggaran kecamatan diketahui bertanggung jawab penuh kepada pemerintah dan masyarakat atas laporan pertanggungjawaban pengelolaan dana kecamatan yang dikelola untuk pembangunan sarana dan prasarana pemberdayaan masyarakat. di kecamatan Tompobalang Kabupaten Gowa.

Tabel 3.1   Indikator  penelitian
Tabel 3.1 Indikator penelitian

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Gambaran Umum Objek Penelitian

Luas wilayah Desa Tompobalang adalah 1,80 km² dan terdiri dari 30% lahan persawahan dan sisanya merupakan pemukiman penduduk. Desa Tompobalang dilihat dari pembagian wilayah administrasinya mempunyai dua kelurahan yaitu Cambayya dan Je’ne Berang. Desa Tompobalang merupakan wilayah dengan potensi tambak dan pertanian yang cukup rendah. Hal ini dikarenakan kondisi geografis yang kurang memadai, karena wilayah di Desa Tompobalang dipenuhi dengan pemukiman penduduk.

Berdasarkan informasi tersebut peneliti melakukan konfirmasi kepada tokoh masyarakat dan ketua RW di wilayah Tompobalang mengenai sosialisasi yang dilakukan pihak kecamatan agar seluruh masyarakat di wilayah Kecamatan Tompobalang mengetahui pelaksanaannya. Sosialisasi tersebut dilakukan dalam bentuk imbauan kepada seluruh masyarakat lokal di wilayah Kecamatan Tompobalang untuk segera mengadakan audiensi atau diskusi dengan masyarakat setempat untuk menjaring aspirasi mengenai rencana pembangunan yang didanai Alokasi Anggaran Kecamatan (AAK) di wilayah dimana mereka tinggal. Berdasarkan wawancara terlihat bahwa terdapat skala prioritas dalam musrenbang terkait pendanaan, dan dapat disimpulkan bahwa selain penguatan fisik masyarakat atau pembangunan fisik kecamatan Tompobalang, AAK juga mendapat bantuan dari pemerintah, baik dari provinsi maupun daerah yang pelaksanaannya akan diawasi oleh dinas terkait.

“Tidak seformal musrenbang, tapi diskusi ngobrol dengan pengelola dan sekretaris atau semi formal, pra musrenbang.” Wawancara dilakukan di Kecamatan Tompobalang pada tanggal 13 Oktober 2021). Bentuk pelaporannya adalah laporan tersebut dibuat oleh bendahara berupa laporan kegiatan, kemudian ditandatangani oleh kepala desa, kemudian disusun menjadi laporan tahunan dan ditindaklanjuti ke pihak kecamatan.” Wawancara dilakukan di Tompobalang kecamatan pada tanggal 13 Oktober 2021). “Laporan bulanan, laporan tahap pertama dan kedua, laporan realisasi anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) kecamatan dan surat pertanggungjawaban (SPJ).” Wawancara dilakukan di Kecamatan Tompobalang pada tanggal 13 Oktober 2021).

Analisis dan Interpretasi (Pembahasan)

Musrenbang merupakan forum pembahasan usulan rencana kegiatan pembangunan di tingkat kecamatan, yang memerlukan keterlibatan masyarakat dalam pengambilan keputusan untuk membahas program pembangunan apa saja yang akan dilaksanakan di Kecamatan Tompobalang pada tahun 2020. Pengelolaan Pemerintahan Kecamatan di Kecamatan Alokasi Anggaran di Kecamatan Tatahadeng, Kecamatan Siau Timur, Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro. Efektivitas Pengelolaan Dana Desa Dalam Mewujudkan Good Governance Di Kelurahan Denai Kecamatan Medan Denai Kota Medan.

Pengelolaan Alokasi Anggaran Desa (AKK) untuk Pemberdayaan Masyarakat di Desa Smangraya Kecamatan Citangkil Kota Cilegon Tahun 2015. Pengelolaan Alokasi Anggaran Desa untuk Pembangunan Prasarana Desa untuk Pembangunan Prasarana di Desa Bunulrejo Kecamatan Blimbing Kota Malang Provinsi Jawa Timur, Fiskal Tahun 2017-2018. Analisis Transparansi dan Akuntabilitas Alokasi Anggaran Kecamatan (Studi Kasus di Kecamatan Betoambari Kota Bau-Bau.

Bagaimana administrasi kewilayahan memasukkan seluruh masukan dari peserta pertemuan kewilayahan ke dalam proses perencanaan pengelolaan anggaran wilayah? Apakah ada komitmen pemerintah daerah untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam proses perencanaan anggaran kecamatan? Jenis pelaporan apa saja yang dilakukan pemerintah kecamatan dalam proses akuntabilitas pengelolaan anggaran kecamatan?

Tabel 4.5  Indikator Penelitian
Tabel 4.5 Indikator Penelitian

PENUTUP

Kesimpulan

Saran

Tanggung jawab pengelolaan dana Program Pemberdayaan Masyarakat (PRODAMAS) Pemerintah Kota (Desa Pocanan Kota Kediri Jawa Timur). Analisis Akuntabilitas Pengelolaan Alokasi Dana Desa (ADD) Dalam Upaya Peningkatan Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat (Studi Kasus di Desa Pagaran Gala-Gala Kecamatan Madina Panyabungan Selatan). Pemanfaatan Sumber Daya Desa untuk Pemberdayaan Masyarakat dalam Kegiatan Pelatihan Masyarakat Siaga Bencana (Di Desa Bonto-Bontoa Kecamatan Somba Opu Kabupaten Gowa.

Rincian rencana kegiatan anggaran belanja langsung sesuai program dan kegiatan per satuan kerja daerah. Rincian rencana kegiatan anggaran belanja langsung pada program dan per kegiatan kode satuan kerja daerah.

Gambar

Gambar 2.1   Kerangka Konsep…………………………………………  35  Gambar 4.1    Wilayah Kelurahan Tompobalang………………………
Tabel 2.1  Tahap perencanaan
Tabel 2.4   Penelitian  Terdahulu
Gambar 2. 1  Kerangka Konsep  Pengelolaan  Anggaran
+3

Referensi

Dokumen terkait

• Operation of programs by ages - in conjunction with on/off-line education • Promotion of regular employer of interpreter more than 1 by park office • Expansion of Nature Center 2~3 •