• Tidak ada hasil yang ditemukan

alih kode dan campur kode dalam interaksi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "alih kode dan campur kode dalam interaksi"

Copied!
164
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Dalam proses interaksi antara pedagang dan pembeli, tidak jarang terjadi alih kode dan campur kode karena perbedaan bahasa. Jadi kalau dicermati lebih jauh, bentuk-bentuk campur kode dan alih kode itu bisa berupa kata atau frasa. Heterogenitas dan kedwibahasaan yang tercermin pada Pasar Panorama di Kota Bengkulu merupakan fenomena yang menarik untuk dikaji dan dideskripsikan dalam kaitannya dengan penggunaan bahasa, khususnya dalam kaitannya dengan alih kode dan campur kode.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan alih kode dan campur kode, faktor-faktor penyebab terjadinya alih kode dan campur kode dalam interaksi pedagang dan pembeli di Pasar Panorama Kota Bengkulu.

Identifikasi Masalah

Batasan Masalah

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan mengenai ragam bahasa yang digunakan dalam interaksi pasar. Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan para peneliti selanjutnya mengenai kajian sosiolinguistik khususnya alih kode dan campur kode. Penelitian ini dibatasi hanya pada bentuk, faktor penyebab terjadinya alih kode dan campur kode, serta latar belakang sosial pemasar dan pembeli yang menyebabkan terjadinya peristiwa alih kode dan campur kode dalam interaksi di pasar Panorama kota Bengkulu.

LANDASAN TEORI

Kajian Teori

  • Sosiolinguistik
  • Peristiwa Tutur
  • Kedwibahasaan
  • Kode
  • Alih Kode
  • Campur Kode
  • Perbedaan dan Persamaan Alih Kode dan
  • Interaksi Pedagang dan Pembeli

Faktor penyebab terjadinya alih kode adalah (a) penutur, (b) lawan bicara, (c) perubahan situasi, (d) perubahan dari formal ke informal atau sebaliknya, (e) perubahan topik pembicaraan. Campur kode adalah penggunaan dua bahasa atau lebih dengan cara menyisipkan unsur suatu bahasa ke dalam bahasa lain untuk memperluas gaya bahasa.7. 8Nelvia Susmita. Alih kode dan campur kode dalam pembelajaran bahasa Indonesia di SMP Negeri 12 Kerinci. Seri jurnal penelitian humaniora Universitas Jambi.

Nah dibawah ini akan kami jelaskan perbedaan dan persamaan alih kode dan campur kode. Persamaan antara alih kode dan campur kode adalah kedua peristiwa ini biasanya terjadi pada masyarakat multibahasa yang menggunakan dua bahasa atau lebih. Dikatakan menarik karena dalam masyarakat seperti ini dimungkinkan sering terjadi alih kode dan campur kode dalam peristiwa tutur antar bahasa.

Telaah Pustaka

Oleh karena itu, campur kode dan alih kode sering terjadi dan digunakan ketika berkomunikasi dalam transaksi jual beli. Penelitian Kholid, Kholid (2017) berjudul “Peralihan kode dan campur kode dalam tuturan pedagang di Sumba Barat Daya. Analisis data dengan mengelompokkan data ke dalam bentuk dan faktor penyebab terjadinya proses alih kode dan campur kode.

Vol 1, No. 1.14 Relevansi penelitian yang dilakukan Kholid bersama peneliti adalah penelitian alih kode dan campur kode. 14 Kholid “Ganti kode dan campur kode dalam tuturan pedagang di Sumba Barat Daya sebagai kompetensi komunikatif dalam kajian sosiolinguistik”. Relevansi penelitian Putri Lestari dan Rosalina dengan peneliti adalah penelitian alih kode dan campur kode.

Relevansi penelitian Aris Munandar bagi peneliti adalah penelitian alih kode dan campur kode. Relevansi penelitian yang dilakukan Nanik Indrayani bersama peneliti adalah penelitian alih kode dan campur kode. Permasalahan yang diteliti dalam penelitian ini menyangkut (1) bentuk-bentuk campur kode, (2) bentuk-bentuk alih kode, dan (3) faktor-faktor penyebab terjadinya campur kode dan alih kode.

“Peralihan kode dan campur kode dalam interaksi pembelajaran bahasa Indonesia di SMA Negeri 7 Surakarta” Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Pentingnya penelitian yang dilakukan oleh Hana Maszein, Sarwiji Suwandi, Sumarwati bagi peneliti adalah penelitian mengenai alih kode dan campur kode.

Kerangka Berpikir

METODE PENELITIAN

  • Jenis Penelitian
  • Waktu dan Tempat Penelitian
  • Subjek dan Informan Penelitian
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Teknik Keabsahan Data
  • Teknik Analisis Data

Ada beberapa teknik yang digunakan dalam pengumpulan data untuk mengetahui adanya alih kode dan campur kode dalam interaksi antara pedagang dan pembeli di pasar Panorama kota Bengkulu. Teknik pencatatan digunakan untuk menjaring data terjadinya alih kode dan campur kode dalam interaksi antara pedagang dan pembeli di pasar Panorama kota Bengkulu dengan menggunakan alat perekam atau menggunakan telepon genggam untuk mencatatnya. Penelitian ini merupakan penelitian observasi, wawancara dan telaah dokumen untuk mengumpulkan data terkait interaksi alih kode dan campur kode antara pedagang dan pembeli di pasar Panorama kota Bengkulu.

Untuk menggali informasi mengenai alih kode dan campur kode di Pasar Panorama Kota Bengkulu, peneliti melakukan observasi dan mewawancarai beberapa informan. Penelitian tentang alih kode dan campur kode dalam interaksi antara pedagang dan pembeli di Pasar Panorama Kota Bengkulu bertujuan untuk mendeskripsikan alih kode dan campur kode. Setelah dilakukan pengumpulan data dan analisis data, ditemukan adanya alih kode dan campur kode dalam interaksi antara pedagang dan pembeli di Pasar Panorama Kota Bengkulu.

Bahasa yang digunakan dalam alih kode dan campur kode antara lain bahasa Melayu Bengkulu dan bahasa Indonesia. Alih kode dan campur kode pada penjual dan pembeli di Pasar Panorama Bengkulu Sedangkan untuk campur kode berupa penyisipan frasa dapat dilihat pada contoh berikut. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai alih kode dan campur kode dalam interaksi pedagang dan pembeli di Pasar Panorama Bengkulu, dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, penelitian yang bertajuk “Interaksi alih kode dan campur kode antara pedagang dan pembeli di Pasar Panorama Kota Bengkulu” hanya mengkaji permasalahan alih kode dan campur kode. Interaksi Jual Beli Alih Kode dan Campur Kode di Pasar Tradisional Modern (Ptm) Kota Bengkulu.”

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Wilayah Penelitian

Penelitian bertajuk “Peralihan Kode dan Campur Kode dalam Interaksi Pedagang dan Pembeli di Pasar Panorama Kota Bengkulu”, dilakukan di Pasar Panorama Kota Bengkulu yang beralamat lengkap di Lingkar Timur (Jalan Semangka), Panorama, Kecamatan Singaran Pati. , Kota Bengkulu. Pasar Panorama yang dulunya merupakan pasar harian atau pasar mingguan, kemudian berkembang menjadi Terminal Panorama. Seiring berjalannya waktu, pemerintah kota Bengkulu mengubah lokasi terminal pasar menjadi pasar tradisional Kota Bengkulu.

Pembangunan Pasar Panorama ini bertepatan dengan pembangunan Terminal Panorama yang dipindahkan pemerintah daerah dari lokasi Pasar Minggu dan terletak di sebelah terminal. Pasar Panorama awalnya tidak terlalu digemari para pedagang karena sepi dan hanya sedikit orang. Saat ini pasar Panorama semakin berkembang dan berkembang berkat angkutan lima warna yang disiapkan melewati kawasan pasar.

Pasar Panorama merupakan tempat berbelanja yang sangat strategis karena terletak di tengah kota, sehingga tidak sulit untuk menuju pasar tersebut. Bagi yang menggunakan angkutan umum, hampir seluruh angkutan warna kota melewati Pasar Panorama, yakni jalur angkutan umum kuning, biru, merah, hijau, dan putih. Para pedagang yang mencari nafkah melalui kegiatan berdagang di Pasar Panorama Kota Bengkulu berasal dari berbagai daerah dan berbagai suku yang berdagang di Pasar Panorama.

Pedagang di Pasar Panorama Kota Bengkulu mayoritas beragama Islam, ada juga yang non-Muslim. Kehidupan beragama nampaknya bisa berjalan rukun dan damai, meski ada perbedaan agama yang beredar di pasaran.

Struktur Organisasi UPTD Pasar Panorama

Informan Penelitian

28 tahun Telaga Dewa 13 Helen Pembeli Baju 23 tahun Betungan 14 Septiani Pembeli Baju 20 tahun Padang Jati 15 Yerni Julia Pembeli barang.

Hasil Penelitian

Saya kurang paham tentang alih kode dan campur kode, namun jika dijelaskan apa itu alih kode yang dimaksud dengan alih bahasa dan campur kode adalah campur bahasa, saya sedikit mengerti, karena dalam transaksi antara pedagang dan pembeli di Pasar Panorama terjadi alih bahasa dan pencampuran sering terjadi.Bahasa”. Saya kurang begitu paham maksud dari alih kode dan campur kode, namun saya sedikit paham tentang alih bahasa dan campur kode, dan saya juga sering menggunakannya dalam bertransaksi ketika saya membeli.” Tanggapan informan di atas mengenai Tingkat pemahaman mereka mengenai alih kode dan campur kode menunjukkan bahwa para pemasar dan pembeli yang terdiri dari tokoh masyarakat belum memahami alih kode dan campur kode secara detail.

Berdasarkan tanggapan di atas terlihat sedikit masyarakat yang hanya menggunakan bahasa Indonesia ketika berinteraksi antara pedagang dan pembeli di Pasar Panorama Kota Bengkulu. Terkait peralihan bahasa yang terjadi di Pasar Panorama, bahasa Bengkulu yang dominan mengubah bahasa Indonesia menurut saya. Jawaban di atas menunjukkan bahwa alih kode dan campur kode juga penting karena interaksi alih kode dan campur kode terkadang terjadi tanpa disadari.

Pentingnya alih kode dan campur kode antara lain memperkenalkan diri, mengubah suasana menjadi santai, menambah atau mengutip informasi, memberi penekanan dan pujian. “Tidak, di Pasar Panorama kebanyakan menggunakan bahasa daerah Bengkulu, hanya sedikit yang menggunakan bahasa Indonesia.” Kesulitan yang dialami pedagang atau pembeli dalam berinteraksi dengan alih kode (alih bahasa) dan campur kode (pencampuran bahasa).

Penggunaan kosakata dan bahasa tertentu yang berbeda mengakibatkan munculnya fenomena alih kode dan campur kode dalam proses komunikasi antara penjual dan pembeli. Jadi jika ditilik lebih jauh lagi, bentuk-bentuk campur kode dan alih kode itu bisa berupa kata atau frasa.

Pembahasan

“Peralihan kode pada hakikatnya adalah perubahan penggunaan bahasa atau dialek,”16 secara singkat mendefinisikan alih kode sebagai penggunaan variasi bahasa lain untuk menyesuaikan diri dengan peran atau situasi yang berbeda. Alih kode internal adalah alih kode yang terjadi antar bahasa dalam suatu bahasa nasional, antar dialek dalam suatu bahasa daerah, atau antara berbagai ragam dan gaya yang terdapat dalam suatu bahasa. Dalam penelitian ini hanya ditemukan sedikit percakapan alih kode internal (internal), berikut uraian analisis bentuk alih kode.

Jenis kode internal yang beralih dari bahasa indonesia ke bengkulu dan konteks pembicaraannya adalah pembeli ingin membeli baju. Berdasarkan pembahasan di atas, maka bentuk alih kode yang digunakan adalah internal code swatching. Terjadinya alih kode pada penggalan data ini ditandai dengan munculnya alih kode bahasa yang dilakukan oleh pembeli.

Lawan bicara yang latar belakang kebahasaannya sama dengan penutur biasanya melakukan kode dalam bentuk varian, jika lawan bicaranya mempunyai latar belakang kebahasaan yang berbeda maka cenderung melakukan kode dalam bentuk alih bahasa. Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan, diketahui bahwa peneliti menemukan adanya fenomena alih kode dan campur kode dalam tuturan penjual dan pembeli. Jenis alih kode yang ditemukan hanya jenis alih kode internal yaitu bahasa Indonesia di Bengkulu, dan faktor penyebab terjadinya alih kode adalah.

Tentu saja masih banyak fenomena kebahasaan yang belum banyak diteliti dalam interaksi antara pedagang dan pembeli, karena penelitian hanya fokus pada penyelidikan alih kode dan campur kode dalam interaksi tersebut, yaitu mengenai bentuk-bentuk alih kode dan campur kode dan faktor-faktor terjadinya alih kode serta penyebab terjadinya campur kode. Alih kode dan campur kode dalam tuturan pedagang di Sumba Barat Daya sebagai kompetensi komunikatif dalam kajian sosiolinguistik. status jaringan).

2020. “Ganti kode dan campur kode dalam peristiwa tutur guru dan siswa kelas X SMA Insan Cendikia Syech Yusuf.”.

Referensi

Dokumen terkait

Data CK/06/15042021 diatas merupakan tindak komunikasi yang mengalami peristiwa campur kode yang terjadi pada tuturan mitra tutur siswa kelas XI saat menjawab pertanyaan dari penutur