Campur Kode Luar Pada Kicauan Akun Twitter Pamungkas
@whensaid_
Maguna Eliastuti,M.Pd.1, Septia Dwi Safitri2, Iqbal Darul Fauzi3, Rizqi Amalia4, Yasmin Nurul Ridha5, Siti Sarah6
Universitas Indraprasta PGRI, email [email protected] Universitas Indraprasta PGRI, email [email protected] Universitas Indraprasta PGRI, email [email protected] Universitas Indraprasta PGRI, email [email protected] Universitas Indraprasta PGRI, email [email protected] Universitas Indraprasta PGRI, email [email protected]
Abstract :
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan campur kode luar pada kicauan akun twitter pamungkas @whensaid__ . Jendra (Suandi, 2004: 141) membedakan campur kode berdasarkan tataran bahasa, yaitu campur kode tataran kalimat, campur kode tataran klausa, dan campur kode tataran kata.Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Menurut pendapat (Creswell, 2010:5) Penelitian kualitatif ini menggunakan perspektif induktif, berfokus pada pemaknaan individu dan menginterpretasikan kompleksitas masalah.
Teknik dalam pengumpulan data yaitu dengan cara observasi dan mengambil gambar pada unggahan akun tersebut sehingga data yang diperoleh itu valid, akurat dan objektif. Dari data yang sudah didapatkan tersebut lalu dibaca, dipahami dan dianalisis. Dalam penelitian ini, ditemukan campur kode Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris sekitar 25 data pada akun Twitter @whensaid__, mulai dari campur kode pada penyisipan kata, frasa dan kalimat. Penyisipan kata sebanyak 10 data, penyisipan kalimat sebanyak 4 data, penyisipan frasa dan kalimat sebanyak 1 data, penyisipan kata dan frasa sebanyak 5 data dan penyisipan frasa sebanyak 5 data. Penyisipan dalam bentuk kata lebih banyak digunakan oleh cuitan akun @whensaid__.
Keywords: Campur kode luar, Akun twitter pamungkas, bentuk penyisipan
This work is licensed under Creative Commons Attribution License 4.0 CC-BY International license
PENDAHULUAN
Masyarakat menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi. Bahasa mempunyai tugas untuk memenuhi salah satu kebutuhan sosial, juga menghubungkan antara manusia satu dengan manusia lainnya di dalam kegiatan sosial tertentu. Peran penting bahasa dalam kehidupan manusia saat ini disadari sebagai kehidupan primer dalam kehidupan sosial manusia itu sendiri. Dengan demikian, bahasa memiliki kemampuan utama yang paling umum yaitu untuk memudahkan kita sebagai manusia untuk saling berkomunikasi atau bekerja sama, karena dengan bahasa akan tercipta kerjasama yang baik antar manusia dan dengan komunikasi akan menghasilkan bahasa yang beragam.
Terdapat beberapa ragam dialek di Indonesia, bahasa resmi yang digunakan oleh seluruh elemen masyarakat Indonesia sendiri yaitu bahasa Indonesia. orang-orang atau
masyarakat di daerah tertentu menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa lanjutannya mereka dan dialek terdekat sebagai bahasa ibu atau bahasa utama yang mereka gunakan untuk berinteraksi, sedangkan di perkotaan besar seperti ibu kota, bahasa Indonesia digunakan sebagai bahasa atau dialek yang paling diingat dan bahasa asing merupakan bahasa berikutnya yang mereka gunakan.
Kemajuan teknologi menuntut agar manusia tidak membatasi penggunaan bahasanya.
Orang yang awalnya hanya mengenal bahasa daerah dan bahasa umum Indonesia, sekarang menggunakan dialek asing karena tuntutan dari pekerjaan, pendidikan atau variabel alam.
Tidak ada salahnya untuk mengatakan tentang orang Indonesia yang fasih dalam banyak bahasa, karena jelas bahwa di era globalisasi ini orang diharapkan fasih dalam dialek asing, terutama bahasa Inggris, tetapi yang mengkhawatirkan jargon bahasa Indonesia
menghilang dan melestarikan dialek asing dari penggunaan yang berlebihan serta dialek asing lebih banyak digunakan untuk kerja sama atau diberikan perhatian lebih.
Dalam bidang linguistik, bahasa menjadi fokus utama kajian. Linguistik terdiri dari dua cabang, yaitu linguistik umum dan linguistik khusus. Linguistik umum bertujuan mempelajari kaidah bahasa yang umum terkait dengan tata bahasa, sintaksis, morfologi, semantik, pragmatik, dan fonetik. Di sisi lain, linguistik khusus lebih menekankan pada kaidah bahasa yang spesifik dari suatu bahasa tertentu. Adapun cabang linguistik khusus meliputi sosiolinguistik, linguistik psikologis, linguistik etnografi, linguistik sejarah, dan linguistik komparatif. Menurut Fishman (Alwasilah 2008:56), sosiolinguistik mempelajari siapa yang menggunakan bahasa apa, kapan, dan kepada siapa. Hal ini menjadikan sosiolinguistik sebagai ilmu yang mempelajari hubungan antara bahasa dan masyarakat. Dalam penelitian ini, sosiolinguistik dipilih sebagai landasan utama penelitian.
Masyarakat dapat memperoleh atau meningkatkan ilmu kebahasaannya melalui beberapa macam cara, seperti berbicara, berdiskusi dan berinteraksi bersama dengan temannya maupun dengan orang terdekatnya.
Alat interaksi yang sedang banyak digunakan dan dibutuhkan pada zaman sekarang ini oleh masyarakat yaitu sosial media untuk berkomunikasi atau bersosialisasi satu dengan yang lainnya secara daring dalam jaringan.
Dengan begitu masyarakat dapat saling berinteraksi tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu. Menurut Nasrullah (2015), media sosial adalah alat di Internet yang
memungkinkan pengguna untuk
merepresentasikan dirinya, berkolaborasi, dan berinteraksi dengan media sosial lain untuk tujuan menciptakan ikatan sosial dengan orang lain sesuka hati.
Platform sosial seperti Twitter, Instagram, dan WhatsApp memiliki kegunaan yang lebih dari sekadar sebagai alat komunikasi. Mereka memungkinkan kita untuk mendapatkan informasi baru yang sebelumnya tidak tersedia, namun harus diingat bahwa penggunaan media sosial bisa membawa dampak negatif bagi kita. Oleh karena itu, kita harus cerdas dalam menggunakan media sosial dan menghindari dampak buruk yang bisa merugikan kita
sebagai pengguna. Dalam penelitian ini, penulis lebih memfokuskan pada Twitter sebagai salah satu platform sosial yang muncul di era modern. Twitter sangat mudah digunakan karena memungkinkan kita untuk terhubung dengan pengguna lain secara virtual tanpa harus bertemu secara langsung. Selain itu, Twitter memungkinkan kita untuk mengunggah konten sesuai keinginan kita, seperti gambar atau pesan teks, sehingga kita dapat mengetahui informasi terbaru dengan mudah.
Dalam kehidupan sehari-hari, penggunaan campuran bahasa dalam berkomunikasi telah menjadi tren di berbagai kalangan. Selain penampilannya yang menarik, penggunaan campuran bahasa juga sudah menjadi kebiasaan. Penggunaan media sosial saat ini berkembang sangat pesat, selain Facebook dan instagram, Twitter juga semakin populer dan menjadi favorit berbagai kalangan terutama remaja. Selain sebagai alat komunikasi dan sumber informasi, Instagram juga dapat digunakan sebagai tempat untuk menghibur, memotivasi bahkan belajar banyak dengan membaca dan mendengarkan pesan atau kisah dari pengguna lain.
Dwibahasa merujuk pada penggunaan beberapa bahasa oleh individu atau komunitas, dan merupakan fenomena sosial yang terjadi akibat pengaruh globalisasi dan keterbukaan budaya. Kedwibahasaan mengacu pada keadaan dimana seseorang mampu menggunakan lebih dari satu bahasa. Menurut Nababan (Hasugian, 2017: 10), campur kode adalah suatu keadaan di mana seseorang menggunakan dua bahasa atau lebih dalam satu kalimat atau situasi tertentu. Hal ini dapat terjadi karena kenyamanan atau kebiasaan penutur. Selain itu, campur kode juga dilakukan pada tingkat kalimat dan elemen tambahan diintegrasikan menggunakan bahasa tambahan. Menurut Nababan (dalam Setyaningrum, 2019:32), campur kode dapat terjadi karena kebetulan atau situasi, dan dapat terjadi dalam situasi formal maupun informal.
Penggunaan campur kode dapat ditemukan dalam berbagai media cetak dan elektronik, seperti surat kabar, majalah, media sosial dan situs web.
Dari pernyataan di atas dapat dijelaskan bahwa penggunaan campur kode mempunyai beberapa tujuan, salah satunya adalah untuk meningkatkan martabat dan derajat manusia, memberikan nilai pada latar
belakang sosial dan pendidikan. Campur kode semacam ini biasanya digunakan oleh orang yang sangat terdidik, yaitu dengan menambahkan bahasa asing ke dalam percakapan.
Berdasarkan hasil penelitian media sosial Twitter oleh tim penulis, peneliti menemukan campur kode paling banyak yang terlihat pada akun Twitter @whensaid_
dengan menggunakan bahasa Inggris dan bahasa indonesia dalam unggahannya, sehingga peneliti tertarik untuk meneliti hal tersebut “campur kode luar pada kicauan akun Twitter Pamungkas @whensaid_"
METODE PENELITIAN
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Menurut pendapat (Creswell, 2010:5) Penelitian kualitatif ini menggunakan perspektif induktif, berfokus pada pemaknaan individu dan menginterpretasikan kompleksitas masalah. Dapat disimpulkan bahwa metode kualitatif memungkinkan peneliti untuk menerapkan teori yang berbeda pada data sesuai dengan pemaknaan individu.
Data penelitian kualitatif biasanya berupa istilah atau satuan kebahasaan seperti kata, frasa dan kalimat.
Selanjutnya, pemecahan masalah dalam penelitian deskriptif kualitatif biasanya didasarkan pada analisis dan interpretasi data yang dipelajari. Objek pada penelitian ini adalah kata-kata ataupun bahasa yang digunakan pada kicauan akun media sosial twitter akun @whensaid_. Teknik dalam pengumpulan data yaitu dengan cara observasi dan mengambil gambar pada unggahan akun tersebut sehingga data yang diperoleh itu valid, akurat dan objektif. Dari data yang sudah didapatkan tersebut lalu dibaca, dipahami dan dianalisis. Sehingga, campur kode yang terdapat pada kicauan akun tersebut bisa dikelompokkan berdasarkan dengan penyisipan kata, frasa dan kalimat.
HASIL
Bagian ini merupakan bagian utama artikel hasil dan pembahasan penelitian.
Dalam hasil penelitian ini ditemukan campur kode berupa kata, frasa, klausa, serta kalimat, yaitu sebagai berikut :
1. Campur kode dengan penyisipan kata
Pada cuitan twitter diatas yang diunggah oleh akun @whensaid__ ini menunjukkan dua kata berbahasa Inggris yaitu badmood dan mood.
Jika diartikan, kata badmood dalam bahasa Indonesia berarti “suasana hati yang buruk”.
Sedangkan kata mood dalam bahasa Indonesia berarti “suasana hati”.
Pada cuitan twitter diatas yang diunggah oleh akun @whensaid__ ini menunjukkan satu kata berbahasa Inggris yaitu effort. Kata effort Jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia berarti
“upaya”.
Pada cuitan twitter diatas yang diunggah oleh akun @whensaid__ ini menunjukkan satu kata berbahasa Inggris yaitu hug. Jika diartikan, kata hug dalam bahasa Indonesia berarti
“peluk atau memeluk”.
Pada cuitan twitter diatas yang diunggah oleh akun @whensaid__ ini menunjukkan satu kata berbahasa Inggris yaitu circle. Kata circle Jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia berarti
“lingkaran”.
Pada cuitan twitter diatas yang diunggah oleh akun @whensaid__ ini menunjukkan adanya satu kata berbahasa Inggris yaitu manipulative.Jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia manipulative berarti “manipulatif”.
Pada cuitan twitter diatas yang diunggah oleh akun @whensaid__ ini menunjukkan adanya satu kata berbahasa Inggris yaitu dear.Jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia dear berarti “sayang”.
Pada cuitan twitter diatas yang diunggah oleh akun @whensaid__ ini menunjukkan adanya satu kata berbahasa Inggris yaitu SCREENSHOT.Jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia SCREENSHOT berarti “tangkapan layar.
Pada cuitan twitter diatas yang diunggah oleh akun @whensaid__ ini menunjukkan adanya satu kata berbahasa Inggris yaitu chattingan.
Jika diartikan ke dalam bahasa indonesia chattingan berarti “obrolan atau komunikasi verbal”.
Pada cuitan twitter diatas yang diunggah oleh akun @whensaid__ ini menunjukkan satu kata berbahasa Inggris yaitu vibes. jika diartikan,kata vibes dalam bahasa indonesia berarti "suasana hati dan situasi".
Pada cuitan twitter diatas yang diunggah oleh akun @whensaid__ ini menunjukkan adanya
satu kata berbahasa Inggris yaitu insecure.
Jika diartikan ,kata insecure dalam bahasa indonesia berarti “ kurang percaya diri ”.
1. Campur kode dengan penyisipan frasa dan kalimat
Pada cuitan twitter diatas yang diunggah oleh akun @whensaid__ ini menunjukkan satu frasa dan satu kalimat berbahasa Inggris. Frasa pada cuitan tersebut yaitu Valentine’s Day dan kalimat pada cuitan tersebut yaitu Falling in love with fictional character. Jika diartikan, frasa Valentine’s Day dalam bahasa Indonesia berarti “hari valentine’s atau hari kasih sayang”. Sedangkan pada kalimat Falling in love with fictional character dalam bahasa Indonesia berarti “jatuh cinta dengan karakter fiksi”.
1. Campur kode dengan penyisipan kata dan frasa
Pada gambar diatas yang diunggah oleh akun twitter yang sama yaitu @whensaid__ ini menunjukkan sebuah kata berbahasa Inggris yaitu excited damn frasa berbahasa Inggris yaitu is another level of. Jika diartikan kata excited kedalam bahasa Indonesia berarti
“semangat atau bersemangat”. Sedangkan pada frasa is another level of jika diartikan kedalam bahasa Indonesia berarti “adalah tingkat lain dari”.
Pada gambar diatas yang diunggah oleh akun twitter yang sama yaitu @whensaid__ ini menunjukkan dua kata berbahasa Inggris yaitu value dan balance. Sedangkan Frasa berbahasa Inggris yaitu good looking. Jika diartikan kata value kedalam bahasa Indonesia berarti “nilai” dan kata balance jika artikan ke dalam bahasa Indonesia berarti “seimbang”.
Sedangkan pada frasa is good looking jika diartikan kedalam bahasa Indonesia berarti
“cantik atau tampan”.
Pada gambar diatas yang diunggah oleh akun twitter yang sama yaitu @whensaid__ ini menunjukkan sebuah kata berbahasa Inggris yaitu bully dan sebuah frasa berbahasa Inggris yaitu mental health. Jika diartikan kata bully kedalam bahasa Indonesia berarti
“menggertak”. Sedangkan pada frasa mental health jika diartikan kedalam bahasa Indonesia berarti “kesehatan mental”.
Pada cuitan twitter diatas yang diunggah oleh akun @whensaid__ ini menunjukkan adanya tiga frasa berbahasa Inggris yaitu public speaking,attitude,dan honestly.Jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia public speaking berarti “berbicara di depan umum” , attitude berarti “sikap” , dan honestly berarti
“sejujurnya”.
Pada gambar diatas yang diunggah oleh akun twitter yang sama yaitu @whensaid__
menunjukkan ada sebuah kata berbahasa Inggris yaitu go dan sebuah frasa berbahasa Inggris yaitu people come and go. Jika diartikan kata go kedalam bahasa Indonesia berarti “go”. Sedangkan pada frasa people come n go jika diartikan kedalam bahasa Indonesia berarti “orang datang dan pergi”.
1. Campur kode dengan penyisipan kalimat
Pada gambar diatas yang diunggah oleh akun twitter yang sama yaitu @whensaid__ ini menunjukkan sebuah kalimat berbahasa Inggris yaitu I will treat you like you treat me.
Jika diartikan kalimat tersebut kedalam bahasa
Indonesia berarti “aku akan
memperlakukanmu seperti kamu
memperlakukanku”.
Pada gambar diatas yang diunggah oleh akun twitter yang sama yaitu @whensaid__ ini menunjukkan sebuah kalimat berbahasa Inggris yaitu level of happiness. Jika diartikan kalimat tersebut kedalam bahasa Indonesia berarti “tingkat kebahagiaan”.
Pada gambar diatas yang diunggah oleh akun twitter yang sama yaitu @whensaid__
menunjukkan adanya sebuah kalimat berbahasa Inggris yaitu one day you Will find someone who feels lucky to have you. Jika diartikan kalimat tersebut kedalam bahasa Indonesia berarti “suatu hari kamu akan menemukan seseorang yang merasa beruntung memilikimu”.
Pada gambar diatas yang diunggah oleh akun twitter yang sama yaitu @whensaid__
menunjukkan adanya sebuah kalimat berbahasa Inggris yaitu because to be happy, you only need yourself. Jika diartikan kalimat tersebut kedalam bahasa Indonesia berarti
“karena untuk bahagia, kamu hanya butuh dirimu sendiri”.
5. Campur Kode dengan Penyisipan Frasa
Pada cuitan twitter diatas yang diunggah oleh akun @whensaid__ ini menunjukkan dua frasa berbahasa Inggris yaitu in public dan in private. Jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia , kata in public berarti “di muka umum”. dan in private berarti “secara pribadi”.
Pada cuitan twitter diatas yang diunggah oleh akun @whensaid__ ini menunjukkan adanya satu frasa berbahasa Inggris yaitu overthinking. Jika diartikan ,kata overthinking dalam bahasa indonesia berarti “ berpikir secara berlebihan” .
Pada cuitan twitter diatas yang diunggah oleh akun @whensaid__ ini menunjukkan adanya satu frasa berbahasa Inggris yaitu Self reward.Jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia Self reward berarti “penghargaan diri”.
Pada cuitan twitter diatas yang diunggah oleh akun @whensaid__ ini menunjukkan adanya satu frasa berbahasa Prancis yaitu “Dejavu” . Jika diartikan ke dalam bahasa indonesia Dejavu berarti “ sudah pernah terlihat”
Pada cuitan twitter diatas yang diunggah oleh akun @whensaid__ menunjukkan adanya satu frasa berbahasa Inggris yaitu and finally. Jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia and finally berarti “dan akhirnya”.
PEMBAHASAN
Campur kode adalah metode berbicara atau berkomunikasi, biasanya dengan menggunakan dua atau lebih bahasa. Saat berkomunikasi, seseorang menambahkan bahasa yang berbeda, seperti bahasa daerah, bahasa Inggris, atau bahasa lainnya ke dalam bahasa Indonesia. Sebagai contoh, seseorang dapat mencampurkan bahasa Indonesia dan Inggris dengan kalimat "Oh My Good, ini bagus banget", yang memiliki arti "Ya Tuhan, ini bagus banget".
Saat ini, masyarakat modern sering menggunakan bahasa Inggris dalam komunikasi mereka. Dalam situasi formal, campur kode jarang digunakan campur kode digunakan pada kegiatan informal saja. Namun, jika terjadi pada kegiatan formal biasanya disebabkan oleh kurangnya kata atau ungkapan dalam bahasa yang digunakan, sehingga perlu menambahkan kata-kata dari bahasa Inggris atau bahasa daerah (Nababan dalam Yendra, 2016:
229).
Seperti yang disebutkan oleh Rokhman (Ulfiani, 2014: 97), campur kode adalah penggunaan satu atau lebih bahasa untuk memperkaya pola bahasa dengan menggabungkan unsur-unsur dari satu bahasa ke bahasa lain.
Kridalaksana (Susmita, 2015: 98) menambahkan bahwa percampuran kode adalah penggunaan satu bahasa untuk memperkaya variasi atau ragam bahasa dengan bahasa lain. Dengan demikian, berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa percampuran kode adalah penggunaan dua atau lebih bahasa dalam satu kalimat untuk memperkaya gaya bahasa.
Aslinda dan Syafyahya (2007: 87) berpendapat bahwa peristiwa tuturan terjadi ketika penutur menggunakan campuran kalimat dan klausa, yang mengakibatkan kalimat dan klausa tersebut tidak lagi berfungsi dengan baik. Oleh karena itu, campur kode dapat diartikan sebagai penggunaan dua bahasa atau lebih dengan cara menggabungkan unsur-unsur kebahasaan yang berbeda secara berkelanjutan. Menurut Kridalaksana (2008: 40), campur kode digunakan untuk memperkaya gaya atau ragam bahasa melalui penggunaan kata, frasa, idiom, dan sapaan dari satu bahasa ke bahasa lainnya. Di sisi lain, Jendra (Suandi, 2004: 141) membedakan campur kode berdasarkan tataran bahasa, yaitu campur kode tataran kalimat, campur kode tataran klausa, dan campur kode tataran kata.
Dalam penelitian ini, ditemukan campur kode Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris sekitar 25 data pada akun Twitter @whensaid__, mulai dari campur kode pada penyisipan kata, frasa dan kalimat. Pada penyisipan kata, terdapat 10 data yang ditemukan, 1 data pada penyisipan kalimat dan frasa, 5 data penyisipan pada kata dan frasa, 4 data penyisipan pada kalimat, dan 5 data pada penyisipan frasa. Menurut Setyaningrum (2019:23), kata dapat dibagi menjadi 4 kategori berdasarkan bentuknya, yaitu kata dasar, kata sufiks, kata ulang, dan kata majemuk. Setelah menjelaskan 4 kategori tersebut, kata dasar dijelaskan sebagai satuan gramatikal terkecil yang memiliki arti, kata dasar adalah kata awal yang dapat membentuk arti yang lebih besar, dan akhiran adalah kata yang mengalami perubahan bentuk sehingga dapat mengubah jenis, fungsi, dan maknanya.
Unit terkecil dalam bidang linguistik adalah kata. Kata ini biasanya muncul ketika campur kode terjadi dalam bahasa apapun.
Menurut Suwandi (2014: 143-146), campur kode dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti pembatasan penggunaan kode, pemilihan istilah yang lebih umum, tempat dan waktu berbicara, topik bahasa, kegiatan, tujuan, dan tingkat berbicara atau sebagai pengganti kata lain.
Kalimat, di sisi lain, terdiri dari unit-unit gramatikal, kata-kata nonpredikatif atau tidak
konvensional, serta konjungsi yang memenuhi satu fungsi sintaksis. Chaer (2009:2009) mendefinisikan kalimat sebagai gabungan kata- kata nonpredikatif yang membentuk subjek- predikat atau predikat-objek yang terstruktur atau tidak terstruktur. Dengan kata lain, sebuah kalimat terdiri dari kombinasi kata-kata yang memenuhi fungsi sintaksis tertentu seperti subjek, predikat, objek, pelengkap, dan keterangan.
Kalimat adalah unit bahasa terkecil yang dapat diucapkan atau ditulis dan umumnya mengekspresikan gagasan yang lengkap. Baik dalam lisan maupun tulisan, kalimat pendek atau panjang setidaknya harus mengandaahun(subjek) dan P (predikat). Dalam bentuk verbal, kalimat dikenali dengan intonasi, tekanan, pernadaan, dan akhiran suara. Penulisan kalimat harus dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda baca seperti titik, tanda tanya, atau tanda seru.
Selain itu, kalimat juga tergantung pada situasi pembicara dan biasanya terdiri dari predikat.
SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah kami teliti tentang Campur Kode Bahasa Indonesia Dan Bahasa Inggris di Media Sosial Twitter Pada Cuitan Akun Pamungkas Dalam 1 Tahun Terakhir dapat di simpulkan bahwa terdapat 25 data campur kode ke luar yakni bahasa inggris pada akun twitter @whensaid. Keseluruhan data yang diperoleh yaitu campur kode ke luar yang berbentik penyisipan kata, frase, klausa, dan kalimat. Penyisipan kata sebanyak 10 data, penyisipan kalimat sebanyak 4 data, penyisipan frase dan kalimat sebanyak 1 data, penyisipan kata dan frase sebanyak 5 data dan penyisipan frase sebanyak 5 data. Penyisipan dalam bentuk kata lebih banyak di gunakan oleh cuitan akun
@whensaid.
UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis sampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada Ibu Maguna Eliastuti, M.Pd.
selaku dosen mata kuliah semantik yang telah memberikan kepercayaan kepada penulis serta arahan tentang apa yang diperlukan untuk dapat menyelesaikan artikel ini. Penulis juga sampaikan terima kasih terhadap antusias dari pihak-pihak yang telah membantu dan mendukung dengan memberikan sumbangan pikiran kedalam artikel yang penulis buat ini.
DAFTAR PUSTAKA
Zahra, M, Anggraeni, M, & Wahyuni.
(2022). Alih Kode dan Campur Kode Dalam Podcast Catatan Najwa Bersama Maudy Ayunda. Kalimantan: Universitas Mulawarman.
Akhii, L., & Rahayu, N., & Wulandari, C.
(2018). Campur Kode Dan Alih Kode Dalam Percakapan Di Lingkup Perpustakaan Universitas Bengkulu.
Bengkulu: FKIP Universitas Bengkulu.
Diniarti, D, A., & Haeruddin. (2021).
Campur Kode Di Lingkungan Masyarakat Pancor Sanggeng, Kabupaten Lombok Timur. Nusa Tenggara Barat: SMA Negeri 2 Mataram.
Hestiyana. (2019). Bentuk Dan Fungsi Campur Kode Dalam Transaksi Jual-Beli Di Pasar Arjowinangun Pacitan.
Kalimantan Selatan: Balai Bahasa Kalimantan Selatan.
Lestari, P., & Rosalina, S. (2022). Alih Kode Dan Campur Kode Dalam Interaksi Sosial Antara Penjual dan Pembeli. Jawa Barat:
Universitas Singaperbangsa Karawang
.
Mualimah, E, N. (2018). Campur Kode Dan Alih Kode Pada Proses Belajar Mengajar. …: STKIP Setia Budhi Rangkasbitung.
Munandar, A. (2018). Alih Kode Dan Campur Kode Dalam Interaksi Masyarakat Terminal Mallengkeri Kota Makassar.
Makassar: Universitas Negeri Makassar.
Putrayasa, I, G, N, K. (2016). Jenis-Jenis Pola Kalimat Bahasa Indonesia. Bali:
Universitas Udayana.
Saputra, A, R. (2018). Analisis Frase Pada Website Universitas Islam Riau. Riau:
Perpustakaan Universitas Islam Riau.