• Tidak ada hasil yang ditemukan

aljabar linear elementer

N/A
N/A
elmi ori

Academic year: 2023

Membagikan " aljabar linear elementer"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)

Contoh soal

1. Tentukan apakah 𝑢 dan 𝑣 membentuk sudut lancip, sudut tumpul atau saling tegak lurus.

a. 𝑢 = (6,1,4), 𝑣 = (2,0, −3) b. 𝑢 = (−6,0,4), 𝑣 = (3,1,6) Jawab.

a.

‖𝑢‖ = √62+ 12+ 42 = √36 + 1 + 16 = √53

‖𝑣‖ = √22+ 02+ (−3)2 = √4 + 0 + 9 = √13 cos 𝜃 = 𝑢 ∙ 𝑣

‖𝑢‖ ‖𝑣‖=6(2) + 1(0) + 4(−3)

√53√13 =12 + 0 − 12

√53√13 = 0

√53√13= 0 𝜃 = arccos 0 = 90°

Jadi 𝑢 dan 𝑣 saling tegak lurus (ortogonal).

b.

‖𝑢‖ = √(−6)2+ 02+ 42 = √36 + 0 + 16 = √52

‖𝑣‖ = √32+ 12+ 62= √9 + 1 + 36 = √46 cos 𝜃 = 𝑢 ∙ 𝑣

‖𝑢‖ ‖𝑣‖=−6(3) + 0(1) + 4(6)

√52√46 =−18 + 0 + 24

√52√46 = 6

√52√46 𝜃 = arccos 6

√52√46= 82,95° Jadi 𝑢 dan 𝑣 membentuk sudut lancip.

2. Jika diketahui 𝑢 = (3,1, −7) dan 𝑣 = (1,0,5) a. Tentukan proyeksi ortogonal 𝑢 pada 𝑣.

b. Tentukan komponen vektor 𝑢 yang ortogonal terhadap 𝑣.

Jawab.

a.

𝑢 ∙ 𝑣 = 3(1) + 1(0) + (−7)(5) = 3 + 0 − 35 = −32

‖𝑣‖ = √12+ 02+ 52= √1 + 0 + 25 = √26 𝑃𝑟𝑜𝑗𝑣 𝑢 = 𝑢 ∙ 𝑣

‖𝑣‖2𝑣 = −32 (√26)2

(1,0,5) =−32

26 (1,0,5) = (−16

13, 0, −80 13)

(18)

b.

𝑢 − 𝑃𝑟𝑜𝑗𝑣 𝑢 = (3,1, −7) − (−16

13, 0, −80

13) = (55

13, 1, −11 3)

3. Buktikan identitas berikut.

𝑢 ∙ 𝑣 =1

4‖𝑢 + 𝑣‖2−1

4‖𝑢 − 𝑣‖2 Jawab.

Misalkan 𝑢 dan 𝑣 adalah sembarang vektor sedemikian sehingga 𝑢 = (𝑢1, 𝑢2, … , 𝑢𝑛)

𝑣 = (𝑣1, 𝑣2, … , 𝑣𝑛) maka

𝑢 ∙ 𝑣 = 𝑢1𝑣1+ 𝑢2𝑣2+ ⋯ + 𝑢𝑛𝑣𝑛

=1

4(4(𝑢1𝑣1+ 𝑢2𝑣2+ ⋯ + 𝑢𝑛𝑣𝑛))

=1

4(4(𝑢1𝑣1+ 𝑢2𝑣2+ ⋯ + 𝑢𝑛𝑣𝑛) + 𝑢12− 𝑢12+ ⋯ + 𝑢𝑛2− 𝑢𝑛2+ 𝑣12− 𝑣12+ ⋯ + 𝑣𝑛2− 𝑣𝑛2)

=1

4(𝑢12+ ⋯ + 𝑢𝑛2+ 2(𝑢1𝑣1+ 𝑢2𝑣2+ ⋯ + 𝑢𝑛𝑣𝑛) + 𝑣12+ ⋯ + 𝑣𝑛2)

−1

4(𝑢12+ ⋯ + 𝑢𝑛2− 2(𝑢1𝑣1+ 𝑢2𝑣2+ ⋯ + 𝑢𝑛𝑣𝑛) + 𝑣12+ ⋯ + 𝑣𝑛2)

=1

4(‖𝑢‖2+ 2‖𝑢‖‖𝑣‖ + ‖𝑣‖2) −1

4(‖𝑢‖2− 2‖𝑢‖‖𝑣‖ + ‖𝑣‖2)

=1

4‖𝑢 + 𝑣‖2−1

4‖𝑢 − 𝑣‖2 Jadi terbukti.

4. Tentukan luas dari paralelogram yang dibatasi oleh 𝑢 dan 𝑣 sebagai berikut 𝑢 = (2,3,0)

𝑣 = (−1,2, −2) Jawab.

𝑢 × 𝑣 = |

𝑖 𝑗 𝑘

2 3 0

−1 2 −2

| = 𝑖 |3 0

2 −2| − 𝑗 | 2 0

−1 −2| + 𝑘 | 2 3

−1 2|

= 𝑖(−6 − 0) − 𝑗(−4 − 0) + 𝑘(4 + 3)

= −6𝑖 + 4𝑗 + 7𝑘

(19)

𝑙𝑢𝑎𝑠 = ‖𝑢 × 𝑣‖ = ‖−6𝑖 + 4𝑗 + 7𝑘‖ = √(−6)2+ 42+ 72= √36 + 16 + 49 = √101

5. Tentukan hasil tripel skalar dari 𝑢 ∙ (𝑣 × 𝑤) dengan 𝑢 = (−1,2,4) 𝑣 = (3,4, −2) 𝑤 = (−1,2,5) Jawab.

𝑢 ∙ (𝑣 × 𝑤) = |

−1 2 4 3 4 −2

−1 2 5

| = −1 |4 −2

2 5 | − 2 | 3 −2

−1 5 | + 4 | 3 4

−1 2|

= (−1)(20 + 4) − 2(15 − 2) + 4(6 + 4)

= −24 − 26 + 40

= −10

6. Tentukan apakah bidang-bidang berikut saling tegak lurus

3𝑥 − 𝑦 + 𝑧 − 4 = 0 dan 𝑥 + 2𝑧 = 1 Jawab.

3𝑥 − 𝑦 + 𝑧 − 4 = 0 → 𝑣𝑒𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑛𝑜𝑟𝑚𝑎𝑙𝑛𝑦𝑎 𝑦𝑎𝑖𝑡𝑢 𝑛1= (3, −1,1) 𝑥 + 2𝑧 = 1 → 𝑣𝑒𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑛𝑜𝑟𝑚𝑎𝑙𝑛𝑦𝑎 𝑦𝑎𝑖𝑡𝑢 𝑛2= (1,0,2) sehingga

𝑛1∙ 𝑛2= (3, −1,1) ∙ (1,0,2) = 3(1) − 1(0) + 1(2) = 3 − 0 + 2 = 5 Karena

𝑛1∙ 𝑛2≠ 0 Dengan kata lain kedua bidang tersebut tidak saling tegak lurus.

7. Tentukan persamaan-persamaan parametrik untuk garis perpotongan dari bidang-bidang berikut.

7𝑥 − 2𝑦 + 3𝑧 = −2 𝑑𝑎𝑛 − 3𝑥 + 𝑦 + 2𝑧 + 5 = 0 Jawab.

Dapat dibentuk suatu sistem persamaan linear yaitu

7𝑥 − 2𝑦 + 3𝑧 = −2

−3𝑥 + 𝑦 + 2𝑧 = −5

(20)

maka diperoleh

[ 7 −2 3

−3 1 2] [ 𝑥 𝑦 𝑧

] = [−2

−5] dan matriks yang dipersbesarnya adalah

( 7 −2 3

−3 1 2|−2

−5) Dengan menggunakan operasi baris elementer maka

𝑅2← 𝑅2+3 7𝑅1 𝑅2 ← 7𝑅2

~ (7 −2 3 0 1 23|−2

−41)

𝑅1← 𝑅1+ 2𝑅2 𝑅1←1

7𝑅1 ~ (1 0 7 0 1 23|−12

−41) sehingga diperoleh

𝑥 + 7𝑧 = −12 → 𝑥 = −7𝑧 − 12 𝑦 + 23𝑧 = −41 → 𝑦 = −23𝑧 − 41 maka solusi umunya adalah

𝑥 = −7𝑡 − 12 𝑦 = −23𝑡 − 41

𝑧 = 𝑡

Oleh karena itu garis-garis perpotongannya dapat dinyatakan dalam persamaan-persamaan parametrik

𝑥 = −7𝑡 − 12 𝑦 = −23𝑡 − 41

𝑧 = 𝑡 dengan (−∞ < 𝑡 < ∞).

8. Tentukan persamaan untuk suatu bidang yang melewati titik-titik berikut.

𝑃(5,4,3), 𝑄(4,3,1), 𝑅(1,5,4) Jawab.

Karena ketiga titik terletak pada suatu bidang, maka koordinat-koordinatnya harus memenuhi persamaan 𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 + 𝑐𝑧 + 𝑑 = 0 dari bidang tersebut sehingga

5𝑎 + 4𝑏 + 3𝑐 + 𝑑 = 0 4𝑎 + 3𝑏 + 𝑐 + 𝑑 = 0

(21)

𝑎 + 5𝑏 + 4𝑐 + 𝑑 = 0 Dapat dibentuk menjadi

[

5 4 3 1 4 3 1 1 1 5 4 1

] [ 𝑎 𝑏𝑐 𝑑

] = [ 0 0 0 ]

Dan diperoleh matriks yang diperbesar yaitu (

5 4 3 1 4 3 1 1 1 5 4 1

| 0 0 0

)

Dengan menggunakan operasi baris elementer maka diperoleh 𝑅2← 𝑅2−4

5𝑅1

𝑅3← 𝑅3−1 5𝑅1 𝑅2↔ 𝑅3

~ (

5 4 3 1

0 21/5 17/5 4/5 0 −1/5 −7/5 1/5

| 0 0 0

)

𝑅3 ← 𝑅3+ 1 21𝑅2 𝑅3← −21

26𝑅3 𝑅2 ← 𝑅2−17

5 𝑅3

~ (

5 4 3 1

0 21/5 0 189 130

0 0 1 − 5

26

||

0 0 0

)

𝑅1← 𝑅1− 3𝑅3

𝑅2← 5

21𝑅2 ~ (

5 4 0 41 26

0 1 0 9

26 0 0 1 − 5

26

|

|00 0

)

𝑅1← 𝑅1− 4𝑅2 𝑅1←1

5𝑅1 ~ (

1 0 0 1

26

0 1 0 9

26 0 0 1 − 5

26

|

|00 0

) Dengan menyelesaikan sistem ini akan diperoleh

𝑎 = − 1 26𝑡 𝑏 = − 9

26𝑡 𝑐 = 5

26𝑡

(22)

𝑑 = 𝑡

Dengan memasukkan nilai 𝑡 = −26 maka persamaan bidang tersebut adalah 𝑥 + 9𝑦 − 5𝑧 − 26 = 0

9. Tentukan jarak antara titik dan bidang berikut.

(0,3, −2) 𝑑𝑎𝑛 𝑥 − 𝑦 − 𝑧 = 3 Jawab.

Persamaan bidangnya adalah

𝑥 − 𝑦 − 𝑧 = 3 → 𝑥 − 𝑦 − 𝑧 − 3 = 0 sehingga

𝐷 =|𝑎𝑥0+ 𝑏𝑦0+ 𝑐𝑧0+ 𝑑|

√𝑎2+ 𝑏2+ 𝑐2 =|1(0) − 1(3) − 1(−2) − 3|

√12+ (−1)2+ (−1)2 =|0 − 3 + 2 − 3|

√1 + 1 + 1 = 4

√3=4 3√3 Jadi jarak antara titik dan bidang tersebut adalah 4

3√3.

10. Tentukan jarak antara bidang-bidang sejajar berikut.

2𝑥 − 𝑦 + 𝑧 = 1 𝑑𝑎𝑛 2𝑥 − 𝑦 + 𝑧 = −1 Jawab.

Pada persamaan bidang

2𝑥 − 𝑦 + 𝑧 = 1 Misalkan diambil titik 𝑥 = 1 𝑑𝑎𝑛 𝑦 = 1 maka

2(1) − 1 + 𝑧 = 1 → 1 + 𝑧 = 1 → 𝑧 = 0

Artinya bidang tersebut melalui titik (1,1,0) sehingga jarak dengan bidang 2𝑥 − 𝑦 + 𝑧 + 1 = 0 adalah 𝐷 =|𝑎𝑥0+ 𝑏𝑦0+ 𝑐𝑧0+ 𝑑|

√𝑎2+ 𝑏2+ 𝑐2 =|2(1) − 1(1) + 1(0) + 1|

√22+ (−1)2+ 12 =|2 − 1 + 0 + 1|

√4 + 1 + 1 = 2

√6=1 3√6 Jadi jarak antara kedua bidang sejajar tersebut adalah 1

3√6.

Referensi

Dokumen terkait

Bahwa Pegawai Negeri atau Penyelenggara Negara dilarang menggunakan fasilitas dinas seperti kendaraan dinas operasional untuk kepentingan pribadi pegawai seperti untuk kegiatan mudik,