• Tidak ada hasil yang ditemukan

Alokasi waktu mata pelajaran SDLB kelas 1

N/A
N/A
Vasas E. Lase

Academic year: 2024

Membagikan "Alokasi waktu mata pelajaran SDLB kelas 1"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Alokasi waktu mata pelajaran SDLB kelas 1

Asumsi 1 tahun = 36 minggu dan 1 JP = 30 menit

Mata Pelajaran Alokasi Intrakurikuler

Per Tahun (Minggu)

Alokasi Projek Penguatan Profil Pelajar

Pancasila Per Tahun

Total JP Per Tahun

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144

Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144

Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144

Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144

Pendidikan Agama Hindu dan] Budi Pekerti* 108 (3) 36 144

Pendidikan Agama Konghucu dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144

Pendidikan Pancasila 54 (2) ** 18 72

Bahasa Indonesia 108 (3) 36 144

Matematika 54 (2) ** 18 72

Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 54 (2) ** 18 72

Seni Budaya***:

1. Seni Musik 2. Seni Rupa 3. Seni Teater 4. Seni Tari

252 (7) 108 360

Program Kebutuhan Khusus Dipilih sesuai jenis hambatan murid:

1. Pengembangan orientasi, mobilitas, sosial, dan komunikasi (hambatan penglihatan/tunanetra)

2. Pengembangan komunikasi, persepsi bunyi, dan irama (hambatan pendengaran/tunarungu)

3. Pengembangan diri (hambatan intelektual/tunagrahita) 4. Pengembangan diri dan pengembangan gerak (hambatan

fisik/tunadaksa)

5. Pengembangan komunikasi, interaksi sosial, dan perilaku (autis)

216 (6) - 216 (6)

Bahasa Inggris 72 (2) **** - 72****

Muatan Lokal 72 (2) **** - 72

Total *****: 846 (25) 234 1.080

Keterangan:

* Diikuti murid sesuai agama masing-masing.

** Alokasi intrakurikuler tidak penuh 36 minggu untuk memenuhi alokasi projek, melainkan hanya 27 minggu.

*** Satuan pendidikan menyediakan minimum 1 jenis seni (seni musik, seni rupa, seni teater, dan/atau seni tari). Murid memilih salah satu.

**** Maksimum 2 JP per minggu atau 72 JP per tahun sebagai mata pelajaran pilihan.

***** Total JP tidak termasuk mata pelajaran

Bahasa Inggris, Muatan Lokal dan/atau

mata pelajaran tambahan yang

diselenggarakan oleh satuan pendidikan.

(2)

Alokasi waktu mata pelajaran SDLB kelas 2

Asumsi 1 tahun = 36 minggu dan 1 JP = 30 menit

Mata Pelajaran Alokasi Intrakurikuler

Per Tahun (Minggu)

Alokasi Projek Penguatan Profil Pelajar

Pancasila Per Tahun

Total JP Per Tahun

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144

Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144

Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144

Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144

Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144

Pendidikan Agama Konghucu dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144

Pendidikan Pancasila 54 (2) ** 18 72

Bahasa Indonesia 108 (3) 36 144

Matematika 108 (3) 36 144

Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 54 (2) ** 18 72

Seni Budaya***:

1. Seni Musik 2. Seni Rupa 3. Seni Teater 4. Seni Tari

252 (7) 108 360

Program Kebutuhan Khusus Dipilih sesuai jenis hambatan murid:

1. Pengembangan orientasi, mobilitas, sosial, dan komunikasi (hambatan penglihatan/tunanetra)

2. Pengembangan komunikasi, persepsi bunyi, dan irama (hambatan pendengaran/tunarungu)

3. Pengembangan diri (hambatan intelektual/tunagrahita) 4. Pengembangan diri dan pengembangan gerak (hambatan

fisik/tunadaksa)

5. Pengembangan komunikasi, interaksi sosial, dan perilaku (autis)

216 (6) - 216 (6)

Bahasa Inggris 72 (2) **** - 72****

Muatan Lokal 72 (2) **** - 72****

Total*****: 900 (26) 252 1.152

Keterangan:

* Diikuti murid sesuai agama masing-masing.

** Alokasi intrakurikuler tidak penuh 36 minggu untuk memenuhi alokasi projek, melainkan hanya 27 minggu.

*** Satuan pendidikan menyediakan minimum 1 jenis seni (seni musik, seni rupa, seni teater, dan/atau seni tari). Murid memilih salah satu.

**** Maksimum 2 JP per minggu atau 72 JP per tahun sebagai mata pelajaran pilihan.

***** Total JP tidak termasuk mata pelajaran

Bahasa Inggris, Muatan Lokal dan/atau

mata pelajaran tambahan yang

diselenggarakan oleh satuan pendidikan.

(3)

Alokasi waktu mata pelajaran SDLB kelas 3–4

Asumsi 1 tahun = 36 minggu dan 1 JP = 30 menit

Mata Pelajaran Alokasi Intrakurikuler

Per Tahun (Minggu)

Alokasi Projek Penguatan Profil Pelajar

Pancasila Per Tahun

Total JP Per Tahun

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144

Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144

Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144

Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144

Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144

Pendidikan Agama Konghucu dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144

Pendidikan Pancasila 54 (2) ** 18 72

Bahasa Indonesia 72 (2) 36 108

Matematika 72 (2) 36 108

Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS) 54 (2) ** 18 72

Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 54 (2) ** 18 72

Seni Budaya***:

1. Seni Musik 2. Seni Rupa 3. Seni Teater 4. Seni Tari

360 (10) 144 504

Program Kebutuhan Khusus Dipilih sesuai jenis hambatan murid:

1. Pengembangan orientasi, mobilitas, sosial, dan komunikasi (hambatan penglihatan/tunanetra)

2. Pengembangan komunikasi, persepsi bunyi, dan irama (hambatan pendengaran/tunarungu)

3. Pengembangan diri (hambatan intelektual/tunagrahita) 4. Pengembangan diri dan pengembangan gerak (hambatan

fisik/tunadaksa)

5. Pengembangan komunikasi, interaksi sosial, dan perilaku (autis)

216 (6) - 216

Bahasa Inggris 72 (2) **** - 72****

Muatan Lokal 72 (2) **** - 72****

Total*****: 990 (29) 306 1.296

Keterangan:

* Diikuti murid sesuai agama masing-masing.

** Alokasi intrakurikuler tidak penuh 36 minggu untuk memenuhi alokasi projek, melainkan hanya 27 minggu.

*** Satuan pendidikan menyediakan minimum 1 jenis seni (seni musik, seni rupa, seni teater, dan/atau seni tari). Murid memilih salah satu.

**** Maksimum 2 JP per minggu atau 72 JP per tahun sebagai mata pelajaran pilihan.

***** Total JP tidak termasuk mata pelajaran

Bahasa Inggris, Muatan Lokal dan/atau

mata pelajaran tambahan yang

diselenggarakan oleh satuan pendidikan.

(4)

Alokasi waktu mata pelajaran SDLB kelas 5

Asumsi 1 tahun = 36 minggu dan 1 JP = 30 menit

Mata Pelajaran Alokasi Intrakurikuler

Per Tahun (Minggu)

Alokasi Projek Penguatan Profil Pelajar

Pancasila Per Tahun

Total JP Per Tahun

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144

Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144

Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144

Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144

Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144

Pendidikan Agama Konghucu dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144

Pendidikan Pancasila 54 (2) ** 18 72

Bahasa Indonesia 108 (3) 36 144

Matematika 108 (3) 36 144

Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS) 54 (2) ** 18 72

Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 54 (2) ** 18 72

Seni Budaya***:

1. Seni Musik 2. Seni Rupa 3. Seni Teater 4. Seni Tari

360 (10) 144 504

Program Kebutuhan Khusus Dipilih sesuai jenis hambatan murid:

1. Pengembangan orientasi, mobilitas, sosial, dan komunikasi (hambatan penglihatan/tunanetra)

2. Pengembangan komunikasi, persepsi bunyi, dan irama (hambatan pendengaran/tunarungu)

3. Pengembangan diri (hambatan intelektual/tunagrahita) 4. Pengembangan diri dan pengembangan gerak (hambatan

fisik/tunadaksa)

5. Pengembangan komunikasi, interaksi sosial, dan perilaku (autis)

144 (4) - 144

Bahasa Inggris 72 (2) **** - 72****

Muatan Lokal 72 (2) **** - 72****

Total*****: 990 (29) 306 1.296

Keterangan:

* Diikuti murid sesuai agama masing-masing.

** Alokasi intrakurikuler tidak penuh 36 minggu untuk memenuhi alokasi projek, melainkan hanya 27 minggu.

*** Satuan pendidikan menyediakan minimum 1 jenis seni (seni musik, seni rupa, seni teater, dan/atau seni tari). Murid memilih salah satu.

**** Maksimum 2 JP per minggu atau 72 JP per tahun sebagai mata pelajaran pilihan.

***** Total JP tidak termasuk mata pelajaran

Bahasa Inggris, Muatan Lokal dan/atau

mata pelajaran tambahan yang

diselenggarakan oleh satuan pendidikan.

(5)

Alokasi waktu mata pelajaran SDLB kelas 6

Asumsi 1 tahun = 32 minggu dan 1 JP = 30 menit

Mata Pelajaran Alokasi Intrakurikuler

Per Tahun (Minggu)

Alokasi Projek Penguatan Profil Pelajar

Pancasila Per Tahun

Total JP Per Tahun

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 96 (3) 32 128

Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 96 (3) 32 128

Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 96 (3) 32 128

Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 96 (3) 32 128

Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 96 (3) 32 128

Pendidikan Agama Konghucu dan Budi Pekerti* 96 (3) 32 128

Pendidikan Pancasila 48 (2) ** 16 64

Bahasa Indonesia 96 (2) 32 128

Matematika 96 (2) 32 128

Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS) 48 (2) ** 16 64

Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 48 (2) ** 16 64

Seni Budaya***:

1. Seni Musik 2. Seni Rupa 3. Seni Teater 4. Seni Tari

320 (10) 128 448

Program Kebutuhan Khusus Dipilih sesuai jenis hambatan murid:

1. Pengembangan orientasi, mobilitas, sosial, dan komunikasi (hambatan penglihatan/tunanetra)

2. Pengembangan komunikasi, persepsi bunyi, dan irama (hambatan pendengaran/tunarungu)

3. Pengembangan diri (hambatan intelektual/tunagrahita) 4. Pengembangan diri dan pengembangan gerak (hambatan

fisik/tunadaksa)

5. Pengembangan komunikasi, interaksi sosial, dan perilaku (autis)

128 (4) - 128

Bahasa Inggris 64 (2) **** - 64****

Muatan Lokal 64 (2) **** - 64****

Total*****: 880 (29) 272 1.152

Keterangan:

* Diikuti murid sesuai agama masing-masing.

** Alokasi intrakurikuler tidak penuh 32 minggu untuk memenuhi alokasi projek, melainkan hanya 24 minggu.

*** Satuan pendidikan menyediakan minimum 1 jenis seni (seni musik, seni rupa, seni teater, dan/atau seni tari). Murid memilih salah satu.

**** Maksimum 2 JP per minggu atau 64 JP per tahun sebagai mata pelajaran pilihan.

***** Total JP tidak termasuk mata pelajaran

Bahasa Inggris, Muatan Lokal dan/atau

mata pelajaran tambahan yang

diselenggarakan oleh satuan pendidikan.

(6)

Penjelasan struktur kurikulum SLB secara umum (1)

a. JP paling besar adalah untuk mata pelajaran Seni dan Budaya (SDLB) dan kelompok keterampilan (SMPLB dan SMALB). Hal ini didasarkan pada penekanan kemandirian dan pengembangan keterampilan adaptif anak;

b. Pada kelas 7, murid SMPLB dan SMALB bisa memilih 2 jenis atau lebih dari keterampilan yang tersedia di satuan pendidikan masing-masing. Sementara pada kelas 8, murid memilih 1 jenis keterampilan sesuai dengan bakat dan minatnya;

c. Satuan pendidikan dapat mengembangkan jenis keterampilan secara mandiri sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik daerah dan ketersediaan SDM;

d. Mata pelajaran Seni Budaya di SMPLB dan SMALB pada kelompok mata pelajaran umum berfungsi sebagai sarana apresiasi dan terapi, sedangkan mata pelajaran Seni pada kelompok keterampilan berfungsi sebagai pembekalan untuk profesi. Hal ini sejalan dengan tujuan Program Kebutuhan Khusus untuk membantu anak memaksimalkan indra yang dimilikinya dan mengatasi keterbatasannya;

e. Program Kebutuhan Khusus di SMALB menjadi mata pelajaran wajib seperti di SDLB dan SMPLB, dengan pertimbangan

mempersiapkan peserta didik agar mampu hidup mandiri di lingkungan masyarakat;

(7)

Penjelasan struktur kurikulum SLB secara umum (2)

f. Pengampu mata pelajaran Program Kebutuhan Khusus adalah guru pendidikan khusus, guru mata pelajaran lain, atau guru kelas yang telah dinilai layak oleh kepala satuan pendidikan;

g. Selanjutnya, guru mata pelajaran lain atau guru kelas yang dimaksud wajib mendapatkan pelatihan kompetensi Program Kebutuhan Khusus (terstandar);

h. Penentuan fase perkembangan murid didasarkan pada hasil asesmen diagnostik, sehingga pembelajaran disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristiknya. Misal: salah satu murid pada kelas 10 SMALB (fase E), berdasarkan hasil asesmen diagnostiknya, berada pada fase C. Dengan demikian, pembelajaran murid tersebut tetap mengikuti hasil asesmen diagnostiknya, yaitu fase C;

i. Murid berkebutuhan khusus yang tidak memiliki hambatan intelektual di SLB atau Satuan Pendidikan Penyelenggara Pendidikan Inklusif dapat menggunakan struktur kurikulum dan capaian pembelajaran pendidikan umum sesuai jenjangnya, dengan menerapkan prinsip-prinsip modifikasi kurikulum;

j. Murid berkebutuhan khusus dari SLB dapat melanjutkan pendidikannya ke Satuan Pendidikan Penyelenggara Pendidikan Inklusif

dengan mengikuti kelas transisi;

(8)

Penjelasan struktur kurikulum SLB secara umum (3)

k. Alokasi waktu JP bersifat fleksibel sehingga satuan pendidikan dapat menyesuaikan beban belajar dengan karakteristik, kebutuhan belajar dan/atau kebutuhan akademik, sosial, budaya, dan faktor lain;

l. Muatan pelajaran kepercayaan untuk penganut kepercayaan kepada Tuhan YME dilaksanakan sesuai peraturan perundang-undangan yang mengatur mengenai layanan pendidikan kepercayaan kepada Tuhan YME;

m. Pelaksanaan magang diatur lebih lanjut oleh pemimpin unit utama yang membidangi kurikulum, asesmen, dan perbukuan;

n. Proses mengidentifikasi dan menumbuhkembangkan minat, bakat, dan kemampuan murid dilakukan oleh guru yang dikoordinasikan oleh guru BK; dan

o. Jika ketersediaan guru BK belum mencukupi, maka koordinasi dilakukan oleh guru lain.

Referensi

Dokumen terkait

Dengan demikian, dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa efektivitas belajar mata pelajaran muatan lokal bordir, siswa tidak hanya ditentukan potensinya saja yang

Bagaimanakah kesesuaian antara kurikulum muatan lokal Hadits dengan mata pelajaran Fiqih dalam meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV Mata Pelajaran Fiqih di

Kebijakan yang mendasari Mata Pelajaran Bahasa Inggris sebagai Mata Pelajaran Muatan Lokal .……… 2.. Kegiatan dan Pelaksanaan Pembelajaran

ANALISIS KETERKAITAN SKL, KI, KD, IPK, MATERI PEMBELAJARAN, KEGIATAN PEMBELAJARAN, DAN PENILAIAN Satuan Pendidikan: SDN 18 RUPAT Mata Pelajaran: Matematika Kelas /Semester: IV/Ganjil

Hitung jumlah muatan di seriap ruas, dan setarakan jumlah muatan dengan menambahkan elektron sebanyak yang diperlukan di ruas yang jumlah muatannyalebih besar Jika jumlah elektron

Pertama, materi muatan lokal yang dikembangkan satuan pendidikan dikemas tidak hanya menjadi materi mata pelajaran-mata pelajaran muatan lokal yang berdiri sendiri

Karena Muatan lokal merupakan bahan kajian atau mata pelajaran pada satuan pendidikan yang berisi muatan dan proses pembelajaran tentang potensi dan keunikan lokal yang dimaksudkan

Mata Pelajaran : PJOK Kelas / Semester : II dua / 1 satu Kompetensi Dasar Karakteristik Muatan /Mata Pelajaran Kompleksitas Karakteristik Peserta Didik Intake Kondisi Satuan