• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perencanaan Strategis Bidang TI/SI di Kelas DI213

N/A
N/A
Manik Artawan

Academic year: 2024

Membagikan "Perencanaan Strategis Bidang TI/SI di Kelas DI213"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

PERENCANAAN STRATEGIS TI KELAS DI213 NAMA : Anak Agung Ngurah Manik Artawan NIM : 210030244

1. Jelaskan manfaat dan keterbatasan dari perencanaan strategis ?

Perencanaan Strategis khususnya dalam bidang TI/SI adalah suatu proses yang melibatkan identifikasi tujuan dan visi organisasi, serta pengembangan rencana untuk mencapai tujuan tersebut dengan memanfaatkan teknologi informasi. Beberapa manfaat dan keterbatasan dari Perencanaan Strategis khsuusnya dalam bidang TI/SI : Manfaat:

a. Meningkatkan Efisiensi Operasional:

Dengan perencanaan strategis TI, organisasi dapat mengidentifikasi cara-cara baru untuk meningkatkan efisiensi proses operasional melalui penerapan teknologi informasi yang tepat.

b. Peningkatan Daya Saing:

Perencanaan strategis membantu organisasi untuk mengadopsi teknologi terbaru yang dapat meningkatkan daya saing di pasar. Ini dapat mencakup pengembangan produk baru, layanan pelanggan yang lebih baik, atau efisiensi biaya.

c. Integrasi Bisnis:

Membantu dalam integrasi sistem dan proses bisnis yang berbeda sehingga informasi dapat mengalir dengan lancar di seluruh organisasi.

d. Peningkatan Keputusan Manajerial:

Dengan sistem informasi yang baik, manajemen dapat mengambil keputusan yang lebih baik dan lebih cepat karena memiliki akses ke data yang akurat dan relevan.

e. Reaksi Cepat terhadap Perubahan Pasar:

Organisasi dapat dengan cepat menyesuaikan strategi bisnis mereka dengan perubahan pasar atau lingkungan bisnis menggunakan teknologi informasi yang tepat.

Keterbatasan:

a. Biaya Implementasi:

Implementasi rencana strategis TI sering kali memerlukan investasi besar, terutama untuk perangkat keras, perangkat lunak, dan pelatihan karyawan. Hal ini dapat menjadi beban keuangan yang signifikan.

(2)

b. Tingkat Kesulitan:

c. Proses perencanaan strategis TI seringkali kompleks dan memerlukan pemahaman yang mendalam tentang tantangan bisnis dan kebutuhan teknologi. Kesulitan ini bisa meningkat jika organisasi besar atau memiliki banyak sistem yang sudah ada.

d. Ketidakpastian Teknologi:

Lingkungan teknologi terus berubah dengan cepat. Rencana strategis mungkin menjadi usang atau tidak efektif jika tidak dapat menanggapi perubahan teknologi dengan cepat.

e. Keterbatasan Sumber Daya:

Organisasi mungkin mengalami keterbatasan sumber daya manusia atau keahlian yang diperlukan untuk mengimplementasikan rencana strategis TI dengan sukses.

f. Resistensi Terhadap Perubahan:

Karyawan dan stakeholder mungkin menunjukkan resistensi terhadap perubahan yang disebabkan oleh implementasi teknologi baru, yang dapat menghambat kesuksesan rencana strategis.

2. Mengapa suatu strategi dapat gagal dalam mengantar suatu perusahaan untuk mencapai sasaran dan tujuannya? Jelaskan!

Menurut pendapat saya ada banyak faktor yang dapat menyebabkan strategi gagal dalam mencapai sasaran dan tujuan dalam suatu Perusahaan, yaitu antara lain:

a. Kurangnya Pemahaman Pasar: tidak memahami secara mendalam kebutuhan dan perilaku pasar dapat menyebabkan perusahaan mengembangkan strategi yang tidak relevan atau tidak efektif.

b. Tidak Sinkron dengan Lingkungan Eksternal: ketidakmampuan untuk menyesuaikan strategi dengan perubahan lingkungan eksternal, seperti perubahan regulasi, teknologi, atau tren industri, dapat membuat strategi menjadi usang.

c. Implementasi yang Buruk: kegagalan dalam implementasi dapat menghambat pencapaian sasaran. Ini bisa terjadi karena resistensi internal, kurangnya sumber daya, atau kurangnya pengelolaan proyek yang efektif.

d. Ketidakcocokan antara Strategi dan Kultur Perusahaan: hal ini dapat menyebabkan konflik internal dan kesulitan dalam menerapkan strategi dengan sukses.

e. Kurangnya Keterlibatan Pemangku Kunci: dapat menghambat kesuksesan strategi.

f. Kurangnya Fleksibilitas: terlalu mengutamakan strategi tanpa fleksibilitas untuk menyesuaikan perubahan keadaan dapat menyebabkan kegagalan.

(3)

g. Kurangnya Sumber Daya: dapat menjadi penghambat utama dalam menerapkan strategi.

h. Tidak Memperhitungkan Risiko: kegagalan dalam mengidentifikasi dan mengelola risiko yang terkait dengan strategi dapat menyebabkan masalah yang tidak terduga.

i. Ketidakmampuan Mengukur Kinerja: Tidak adanya metrik kinerja yang jelas dan sistem pemantauan dapat membuat sulit untuk mengevaluasi apakah strategi berhasil atau tidak.

j. Perubahan Kepemimpinan yang Tidak Terkelola Baik: Perubahan dalam kepemimpinan tanpa transisi yang baik dapat mengakibatkan kehilangan fokus atau perubahan arah strategi yang tidak terkoordinasi.

Jadi kesimpulannya :

Untuk menghindari kegagalan strategi, perusahaan perlu melakukan evaluasi yang cermat terhadap lingkungan bisnis, melibatkan pemangku kunci, memastikan implementasi yang baik, dan selalu siap untuk menyesuaikan strategi sesuai dengan perubahan yang terjadi.

3. Apa saja faktor yang menyebabkan implementasi strategi yang menyebabkan implementasi strategi menjadi tidak efektif?

Ada beberapa faktor secara umum umum yang dapat menyebabkan kegagalan implementasi strategi, khususnya dalma bidang TI/SI :

a. Ketidaksesuaian dengan Budaya Organisasi: Jika strategi tidak sejalan dengan budaya organisasi atau nilai-nilai inti, implementasinya mungkin dihadapkan pada resistensi internal dan konflik budaya.

b. Kurangnya Keterlibatan Pemangku Kunci: Keterlibatan yang rendah dari pihak- pihak yang berkepentingan, termasuk manajemen puncak, karyawan, dan mitra eksternal, dapat menghambat kesuksesan implementasi.

c. Kurangnya Komunikasi: Komunikasi yang tidak memadai mengenai strategi, tujuan, dan perubahan yang akan terjadi dapat menyebabkan kebingungan dan ketidakpastian di antara karyawan, menghambat implementasi.

d. Resistensi Terhadap Perubahan: Karyawan atau kelompok dalam organisasi mungkin menunjukkan resistensi terhadap perubahan yang diakibatkan oleh implementasi strategi baru.

(4)

e. Kurangnya Sumber Daya: Keterbatasan sumber daya, baik itu dari segi keuangan, manusia, atau teknologi, dapat menghambat implementasi yang efektif.

f. Ketidakjelasan dalam Tanggung Jawab: Kurangnya definisi yang jelas terkait tanggung jawab dan peran setiap anggota tim pelaksana strategi dapat menyulitkan implementasi yang koheren.

g. Kurangnya Perencanaan dan Pengelolaan Proyek: Implementasi strategi sering melibatkan sejumlah proyek. Kurangnya perencanaan dan pengelolaan proyek yang baik dapat mengakibatkan keterlambatan atau kegagalan dalam pencapaian sasaran.

h. Tidak Memperhitungkan Kondisi Pasar: Tidak mempertimbangkan perubahan dalam kondisi pasar atau lingkungan bisnis dapat membuat strategi tidak relevan atau tidak efektif.

i. Tidak Memadainya Sistem Pengukuran Kinerja: Kegagalan dalam menyediakan metrik kinerja yang jelas dan sistem pemantauan dapat membuat sulit untuk mengevaluasi apakah implementasi berjalan dengan baik atau tidak.

j. Ketidakmampuan untuk Menyesuaikan: Lingkungan bisnis selalu berubah, dan kegagalan dalam menyesuaikan strategi dengan perubahan dapat mengakibatkan implementasi yang tidak efektif.

k. Perubahan Kepemimpinan yang Tidak Terkelola Baik: Perubahan kepemimpinan yang tidak terkelola dengan baik dapat mengakibatkan perubahan arah strategi atau hilangnya fokus.

l. Kurangnya Keterampilan dan Pengetahuan Karyawan: Jika karyawan tidak memiliki keterampilan atau pengetahuan yang diperlukan untuk melaksanakan strategi, implementasinya dapat menjadi sulit.

--- TERIMA KASIH ---

Referensi

Dokumen terkait

ỨNG DỤNG MÔ HÌNH TOE ĐỂ PHÂN TÍCH Ý ĐỊNH CHẤP NHẬN VÀ TIẾP TỤC SỬ DỤNG CÔNG NGHỆ THÔNG TIN VÀ TRUYỀN THÔNG TRONG LĨNH VỰC DU LỊCH TẠI ĐÀ NẴNG THE APPLICATION OF TOE FRAMEWORK IN

- Các yêu cầu thuộc lĩnh vực kĩ năng sư phạm: 1 Lập được kế hoạch dạy học; biết cách soạn giáo án theo hướng đổi mới, bao gồm các tiêu chí sau: + Xây dựng được kế hoạch giảng dạy cả

- Các kĩ năng chuyên môn - Úng dụng, đánh giá chuyên môn - Lập kế hoạch học tập, kế hoạch làm việc - Các phương pháp nhận thức chung: Thu thập, xử lí, đánh giá, trình bày thông tin -

TBa là đối với công tác phát triển chất lượng nhân lực trong lĩnh vực công nghệ thông tin và chuyển đổi số: đào tạo nâng cao nhận thức về chuyểnđổi số, an ninh an toàn thông tin trong

Lấy kiến của các đơn vị liên quan về dự thảo kế hoạch và hoàn chỉnh kế hoạch để ban hành; 2 Thành lập Tổ đánh giá và cải tiến CTĐT; 3 Thu thập thông tin, minh chứng liên quan đến sự cần

Bên cạnh đó, CIC đã xây dựng và trình Thống đốc NHNN phê duyệt Kế hoạch ứng dụng công nghệ thông tin CNTT giai đoạn 2018 - 2023, trong đó, tập trung đầu tư nâng cấp tất cả các cấu phần

Theo nhóm tác giả, ngoại giao số không chỉ giới hạn ởviệc sử dụng công nghệ thông tin và truyền thông trong hoạt động đối ngoại mà cần một chiến lược, chính sách khai thác, phát triển

Các học giả cũng chỉ ra rằng cạnh tranh chiến lược giữa các chủ thể quốc gia xảy ra ở mọi lĩnh vực như chính trị - ngoại giao, kinh tế, quân sự, văn hóa, công nghệ, quyền lực mềm,… Nhìn