• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisa Mutu Crude Palm Oil (CPO) Dengan Parameter Kadar Asam Lemak Bebas (ALB) dan Kadar Air”

N/A
N/A
19-124 Sherina Violetta Br Sinulingga

Academic year: 2023

Membagikan "Analisa Mutu Crude Palm Oil (CPO) Dengan Parameter Kadar Asam Lemak Bebas (ALB) dan Kadar Air”"

Copied!
149
0
0

Teks penuh

Penulis mengucapkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat-Nya Laporan Kuliah Praktik Industri ini dapat dilengkapi dengan baik. Bapak Kurnia Rahmiko sebagai dosen pembimbing lapangan pada saat kuliah praktik industri dan asisten pengolahan Shift-II. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan masukan untuk menyempurnakan Laporan Kuliah Praktik Industri ini.

Kami berharap laporan kuliah praktik industri ini dapat bermanfaat bagi pengembangan dan promosi ilmu pengetahuan terkait pengolahan tandan buah segar di PKS Seberang Sawit PT.

DAFTAR TABEL

DAFTAR LAMPIRAN

DAFTAR SINGKATAN

DAFTAR SIMBOL

PENDAHULUAN

  • LATAR BELAKANG
  • TUJUAN KULIAH PRAKTEK INDUSTRI .1 Tujuan Umum
    • Tujuan Khusus
  • MANFAAT KULIAH PRAKTEK INDUSTRI .1 Bagi Perusahaan
    • Bagi Perguruan Tinggi
    • Bagi Mahasiswa
  • RUANG LINGKUP KULIAH PRAKTEK INDUSTRI
  • METODE PENGUMPULAN DATA
  • FLOWCHART PELAKSANAAN KULIAH PRAKTEK INDUSTRI Berikut adalah Flowchart Pelaksanaan Kuliah Praktek Industri
  • SEJARAH SINGKAT PERUSAHAAN
  • LUAS AREAL
  • STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN

Waktu Kuliah Praktik Industri yang akan penulis lakukan ini akan dimulai pada tanggal 13 September 2021 sampai dengan tanggal 26 September 2021 dan bertempat di PT. Awalnya Perkebunan Kelapa Sawit Seberang berasal dari bekas perusahaan Belanda bernama Verenigle Deli Mastgohappj (VDM) yang dibuka dan ditanami kelapa sawit sejak tahun 1923. Perkebunan Nusantara II terletak di Kecamatan Sawit Sebrang Kabupaten Langkat, jaraknya ± 78 KM dari Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara.

Lokasi PKS Seberang berdasarkan arah mata angin berbatasan dengan beberapa desa seperti terlihat pada Tabel 2.1. Desa Tanjung Tualang Timur, Kecamatan Padang Tualang Barat Perkebunan PTPN II Sawit Hulu, Kecamatan Sawit Seberang Sumber: PTPN II Sawit Seberang (2022).

Gambar 1.1 Flowchart Pelaksanaan Kuliah Praktek Industri
Gambar 1.1 Flowchart Pelaksanaan Kuliah Praktek Industri

URAIAN PROSES PENGOLAHAN

KELAPA SAWIT

Produksi kelapa sawit terdiri dari 4 tahap, yaitu tahap belum menghasilkan antara 2-3 tahun setelah tanam, tahap awal berproduksi antara 4-7 tahun setelah tanam, tahap matang antara 8-14 tahun setelah tanam, dan tahap penurunan hasil antara tahun. 15- 25 tahun... Semakin tua umur suatu tanaman maka produktivitas tanaman tersebut akan semakin rendah sehingga berdampak pada menurunnya pendapatan yang diperoleh dari usaha perkebunan kelapa sawit (Mariyah, dkk., 2018). Minyak sawit unggul mulai berproduksi pada umur 3,5 tahun yang ditandai dengan warna buah yang merah, tergantung kandungan minyaknya, karena perubahan warna buah disebabkan oleh perubahan kandungan minyak.

Buah kelapa sawit yang sudah masak mempunyai warna terang yang didominasi warna kuning kemerahan, sebagai peralihan dari warna hijau pada buah yang masih mentah dan hitam atau ungu tua yang disebut dengan buah kurang matang (Supriadi, dkk., 2019). Serat buah kelapa sawit terdiri dari tiga lapisan, yaitu lapisan luar atau kulit buah yang disebut pericarp, lapisan dalam yang disebut mesocarp atau daging buah, dan 15 lapisan dalam yang disebut endocarp.

Tabel 3.1 Standar kematangan TBS Kelapa Sawit Di Indonesia  Nama fraksi  Kategori kematangan  Kriteria Brondolan
Tabel 3.1 Standar kematangan TBS Kelapa Sawit Di Indonesia Nama fraksi Kategori kematangan Kriteria Brondolan

KOMPOSISI MINYAK INTI KELAPA SAWIT (PKO)

SIFAT FISIK DAN KIMIA MINYAK KELAPA SAWIT

KUALITAS MINYAK KELAPA SAWIT

  • Asam Lemak Bebas (Free Fatty Acid)
  • Kadar Air
  • Kadar Kotoran

Perkebunan Nusantara II memenuhi standar kecuali kadar asam lemak bebasnya masih terlalu tinggi. Dalam makanan, asam lemak dengan kandungan air lebih dari 0,2% berat lemak akan menghasilkan rasa atau rasa yang tidak diinginkan, yang juga dapat menjadi racun bagi tubuh. Dengan menetralkan minyak sebelum digunakan dalam makanan, jumlah asam lemak bebas dapat dikurangi hingga kandungan asam maksimum 0,2%.

Asam lemak bebas dalam konsentrasi tinggi pada minyak sawit dapat menyebabkan rendemen minyak menurun (Rantawi, dkk., 2017). Penentuan kadar air minyak sawit dilakukan dengan menggunakan oven untuk menghilangkan sebagian air dari sampel minyak sawit dengan cara menguapkan air tersebut menggunakan panas (Rantawi, dkk., 2017).

Gambar 3.5 Reaksi Hidrolisis pada Minyak (Rantawi, dkk., 2017)  Dalam reaksi hidrolisis, minyak akan diubah menjadi asam lemak bebas dan  gliserol
Gambar 3.5 Reaksi Hidrolisis pada Minyak (Rantawi, dkk., 2017) Dalam reaksi hidrolisis, minyak akan diubah menjadi asam lemak bebas dan gliserol

PALM OIL MILL

  • Stasiun Timbangan (Weighbridge Station)
  • Stasiun Penerimaan Buah (Fruit Loading Ramp)
    • Lori Rebusan (Boogies & Cages)
    • Jaringan Rel (Rail Track)
    • Rebusan (Sterilizer)
    • Conveyor Buah (Fruit Conveyor)
  • Stasiun Tandan Kosong (Empty Bunch)
    • Conveyor Janjangan Kosong (Empty Bunch Conveyor)
    • Pengempa (Screw Press)
    • Pemecah Ampas Kempa (Cake Breaker Conveyor)
    • Nut Polishing Drum (NPD)
    • Gudang Inti (Kernel Storage)
  • Stasiun Pemurnian Minyak (Clarification Station)
    • Oil Gutter
    • Tangki Pemisahan Pasir (Sand Trap Tank)
    • Saringan Bergetar (Vibrating Screen)
    • Tangki Pemisah (Vertical Clarifier Tank)
    • Pengeringan Minyak (Vacuum Dryer)
    • Tangki Penampung Minyak (Reclaimed Oil Tank)
    • Tangki Pengutipan Minyak (Sludge Oil Recovery Tank)
    • Tangki Penimbunan Minyak (Oil Storage Tank)

Stewpot adalah alat untuk mengangkut dan memasak buah-buahan di dalam stewpot (sterilizer) yang dapat dilihat pada Gambar 3.8. Capstand merupakan alat untuk menarik keluar masuk truk dari alat sterilisasi (boiler) dengan menggunakan tali manila, dapat dilihat pada Gambar 3.10. Stasiun perontokan merupakan stasiun yang memisahkan buah dari tandannya setelah direbus, seperti terlihat pada Gambar 3.14. Kekurangan proses pada stasiun ini akan mempengaruhi efisiensi pabrik.

Automatic Feeder berfungsi untuk memindahkan buah dari pintu masuk mangkuk menuju mesin perontok yang dapat dilihat pada gambar 3.16. Fruit elevator merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengangkut buah-buahan atau buah buahan dari lower cross conveyor ke upper cross conveyor, kemudian untuk dibawa ke konveyor pemisah, seperti terlihat pada gambar 3.18.

Gambar 3.6 Stasiun Timbangan
Gambar 3.6 Stasiun Timbangan

ANALISA MUTU PRODUKSI CPO

  • Analisa Mutu Minyak Produksi .1 Penentuan Kadar Air
    • Penentuan Kadar Asam Lemak Bebas (ALB) Prinsip Kerja

Penentuan kadar ALB trigliserida minyak dan lemak nabati dilakukan dengan melarutkan lemak dalam pelarut organik yang sesuai dan menetralkan larutan dengan alkali yang mengandung indikator fenolftalein atau timol biru.

ANALISA LOSSES

  • Losses Minyak dalam Air Rebusan Prinsip Kerja
  • Losses Minyak dalam Tandan Kosong Prinsip Kerja
  • Losses Minyak dalam Sludge Prinsip Kerja
  • Losses Inti dalam Fibre Prinsip Kerja
  • Losses Inti dalam Cangkang Basah Prinsip Kerja
  • Losses Inti dalam LTDS Peralatan

Ekstrak dengan 150 ml n-heksana selama 3-4 jam menggunakan labu alas datar 250 ml yang diketahui beratnya.

Tabel 4.3. Standar Toleransi Kehilangan Minyak
Tabel 4.3. Standar Toleransi Kehilangan Minyak

ANALISA MENGGUNAKAN ALAT OTOMATIS

Kehadiran metode ini tentunya akan sangat berguna untuk menghitung kerugian minyak di pabrik kelapa sawit. Tak hanya itu, cara ini juga berperan dalam menjaga agar kehilangan minyak di pabrik tetap rendah.

Gambar 4.1 Alat Analisa NIR DA 1650
Gambar 4.1 Alat Analisa NIR DA 1650

UTILITAS DAN PENGOLAHAN LIMBAH

UTILITAS

  • Unit Pengolahan Air (Water Treatment)
    • Waduk Penampungan
    • Pompa Air Sungai (Raw Water Pump)
    • Pompa Bahan Kimia (Chemical Pump)
    • Tangki Pemisah Endapan/Lumpur (Clarifier Tank)
    • Demineralisasi (Demin Plant)
    • Tangki Air Umpan (Feed Water Tank)
    • Ketel Uap (Boiler)
    • Turbin uap (Steam Turbine)

Pompa kimia digunakan untuk memasukkan bahan kimia ke dalam pipa air sebelum masuk ke tangki pemisahan lumpur, yang dapat dilihat pada Gambar 5.2. Tangki pembersih digunakan sebagai tempat menampung dan membuang kotoran/lumpur setelah tercampur dengan bahan kimia yang terlihat. Pengisian air ke dalam tangki pemisah sedimen disesuaikan dengan kapasitas yang ditentukan (waktu pemisahan/waktu retensi ± 1 jam).

Menara air digunakan untuk menyimpan dan menyalurkan air ke peralatan yang memerlukannya yaitu air sanitasi dan air umpan boiler, seperti terlihat pada Gambar 5.6. Untuk mencegah kerak dan korosi pada boiler, maka umpan dan air boiler harus memenuhi persyaratan. Tangki air umpan digunakan sebagai tempat penyimpanan air umpan boiler, seperti terlihat pada Gambar 5.7.

Air pada tangki air umpan dipanaskan dengan uap injeksi hingga suhu 60-70◦C untuk memudahkan pelepasan gas pada alat selanjutnya. Deaerator merupakan suatu alat yang digunakan untuk menurunkan suhu dan menurunkan kadar oksigen pada air umpan sehingga mengurangi proses oksidasi pada tabung boiler. Selain itu, deaerator juga merupakan tempat pembuangan gas-gas yang larut dalam air (oksigen dan karbon dioksida), meskipun air yang dialirkan ke boiler telah mengalami demineralisasi, bukan berarti dapat langsung digunakan sebagai umpan boiler. air.

Bahan bakar yang digunakan pada boiler merupakan bahan bakar yang diperoleh dari limbah padat berupa tandan kosong kelapa sawit, ijuk dan cangkang inti sawit. Steam boiler pada unit PTPN II Sawit Seberang menggunakan bahan bakar dari cangkang dan ijuk.Data nilai bahan bakar yang digunakan dapat dilihat pada tabel 5.2. Alat ini berfungsi untuk meningkatkan efisiensi bahan bakar dan berperan sebagai pencampur uap yang keluar dari boiler.

Gambar 5.2 Pompa bahan kimia
Gambar 5.2 Pompa bahan kimia

UNIT PENGOLAHAN LIMBAH

  • Unit Pengolahan Limbah Cair Sistem Ponding
    • Pendinginan
    • Pembiakan bakteri
    • Proses Anaerobic
    • Proses aerobic
  • Unit Pengolahan Limbah Cair Sistem Lumpur Aktif
    • Bak Aerasi
    • Bak Sedimentasi
    • Pompa Lumpur Balik
    • Bak Saringan Pasir
    • Bak Kontrol

Limbah cair yang akan diekstraksi dari minyak pada Grease pit mempunyai sifat asam dengan pH sekitar 4-4,5 dengan suhu 70-78 ◦C. Kapasitas kolam 5.126, norma BOD bervariasi antara mg/L, suhu 500°C dan pH 4, pada kolam ini terdapat menara pendingin yang mempercepat proses pendinginan. Pencampuran ini bertujuan agar bakteri aktif dari kolam anaerobik dapat bercampur dengan limbah cair sehingga proses aktivasi bakteri dapat dipercepat.

Proses yang terjadi pada kolam ini adalah penonaktifan bakteri anaerob menggunakan bakteri aerob dan anaerob dengan pH 7,6 – 7,8. Proses yang terjadi pada kolam ini merupakan proses aerobik, pada kolam ini tumbuh alga dan mikroba heterotrofik yang membentuk kawanan. Proses yang terjadi pada kolam ini adalah dengan mengendapkan hasil pemecahan tetesan minyak dan padatan lainnya yang berasal dari kolam aerobik.

Puing-puing cair dari bagian atas kolam ini mengalir menuju v-notch menggunakan gravitasi. Limbah cair yang berasal dari outlet sistem kolam disalurkan dan ditampung dalam tangki pemerataan dan dinetralkan pada pH 6 – 9, optimal 7. Kondisi tangki harus bersih, bebas dari kotoran/kotoran. Makanan yang mengandung zat organik pencemar pada air limbah beroksigen diharapkan dapat diperoleh dengan cara menginjeksikan udara secara terus menerus menggunakan kipas angin dan pH 6 – 9 serta suhu 27 – 33oC. Massa campuran akan mengalir ke tangki sedimentasi secara gravitasi.

Massa lumpur aktif menjadi semakin kental seiring berjalannya waktu, sehingga harus dibuang menggunakan pompa pengangkat udara. Kembali ke tangki aerasi lumpur v-notch. ditandai dengan SV-30 > 500), kemudian lumpur dialirkan ke tangki saringan pasir. Massa lumpur yang kembali akan dipompa ke tangki aerasi melalui saluran masuk v-notch atau ke tangki saringan pasir. Jumlah limbah cair yang dibuang ke badan air harus diukur setiap hari dengan menggunakan alat ukur.

Gambar 5.12 Flowchart Effluent Treatment Ponding System PKS Sawit Seberang  PTPN II
Gambar 5.12 Flowchart Effluent Treatment Ponding System PKS Sawit Seberang PTPN II

TUGAS KHUSUS

  • Judul Tugas Khusus
  • Latar Belakang Tugas Khusus
  • Tujuan Tugas Khusus
  • Objek Tugas Khusus
  • Metodologi
  • Tinjauan Pustaka .1 Kelapa Sawit
    • Parameter Pengujian Minyak Kelapa Sawit
  • Metodologi Tugas Khusus .1 Alat dan Bahan
    • Alat-alat
    • Hasil
    • Pembahasan

Untuk mengetahui kadar asam lemak bebas (ALB) dan kadar air pada CPO di PT. Berdasarkan data yang diperoleh, parameter asam lemak bebas (ALB) dan kadar air dapat dianalisis. Semakin tinggi asam lemak bebas dalam minyak maka kualitas minyak tersebut akan semakin rendah (Lukito & Sudradjat, 2017).

Asam lemak bebas terbentuk karena proses oksidasi dan hidrolisis enzim selama pengolahan dan penyimpanan. Reaksi minyak sawit menghasilkan gliserol dan asam lemak bebas dapat dilihat pada Gambar 3.6. Salah satu faktor penyebab meningkatnya kadar asam lemak bebas pada minyak adalah rusaknya morfologi dan mikroorganisme pada buah kelapa sawit.

Aktivitas mikroorganisme pada buah sawit mempunyai pengaruh yang kuat terhadap peningkatan kadar asam lemak non minyak (Hikmawan, et al., 2019). Di PTPN II PKS Sawit Seberang, titrasi asam basa digunakan untuk menganalisis asam lemak bebas. Oleh karena itu, untuk mengetahui apakah CPO memenuhi standar yang ada, dapat dilakukan analisis dengan menggunakan parameter asam lemak bebas dan kadar air.

Data dan hasil kadar air dan kadar asam lemak bebas (ALB) periode 10 Oktober 2022 sampai dengan 14 Oktober 2022 diperoleh dari PT Laboratorium. Proses hidrolisis disebabkan oleh keluarnya komponen asam lemak bebas yang terkandung dalam minyak akibat proses lipolisis. Lipolisis merupakan proses hidrolisis ikatan ester pada lemak (triasilgliserol) sehingga menghasilkan asam lemak bebas dan gliserol.

Tabel 4.2 Parameter Pengujian Minyak Kelapa Sawit   Parameter  Standar (%)
Tabel 4.2 Parameter Pengujian Minyak Kelapa Sawit Parameter Standar (%)

KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN

Efisiensi alat/mesin harus dijaga dan dipantau sebaik mungkin, karena kehilangan oli bergantung pada efisiensi alat/mesin.

DAFTAR PUSTAKA

Kajian deteksi kematangan tandan buah segar (TBS) kelapa sawit dengan pendekatan hue, saturation, dan intensitas (HSI). Perbaikan buah kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq) menggunakan ukuran dan waktu serbuk sari dalam penyerbukan buatan. Kriteria derajat kematangan buah kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) sebagai indikator kesiapan panen ditinjau dari ciri morfologi.

SPESIFIKASI PERALATAN

STASIUN PENERIMAAN BUAH 1. Jembatan Timbang

Fungsi: mengambil buah dari ember buah silang di bagian atas ember buah dan mengirimkannya ke konveyor distribusi.

Fungsi : pengiriman core dari core storage ke kendaraan pengantar. Spesifikasi core transport fan adalah sebagai berikut :.

Fungsi: memompa oli dari tangki penyimpanan oli ke mobil van. Spesifikasi pompa stasiun pemuatan adalah sebagai berikut :.

Fungsi : - Digunakan pada saat turbin uap belum beroperasi. - Dapat dihubungkan secara paralel dengan turbin uap pada saat turbin uap mendapat beban.

MATERIAL BALANCE TBS

Gambar

Gambar 1.1 Flowchart Pelaksanaan Kuliah Praktek Industri
Gambar 2.1 PKS Sawit Seberang PT. Perkebunan Nusantara II  (PTPN II, 2012)
Gambar 2.2 Bagan Organisasi PKS Sawit Seberang PT. Perkebunan Nusantara II  (PTPN II PKS Sawit Seberang, 2022)
Tabel 3.1 Standar kematangan TBS Kelapa Sawit Di Indonesia  Nama fraksi  Kategori kematangan  Kriteria Brondolan
+7

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

15% SIMILARITY INDEX 11% INTERNET SOURCES 9% PUBLICATIONS 5% STUDENT PAPERS Exclude quotes On Exclude bibliography On Exclude matches < 5 words ANALISA GEL KOMBINASI PLATELET