• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISA PENYEBAB MENURUNNYA PRODUKSI AIR TAWAR PADA FRESH WATER GENERATOR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "ANALISA PENYEBAB MENURUNNYA PRODUKSI AIR TAWAR PADA FRESH WATER GENERATOR "

Copied!
40
0
0

Teks penuh

Apabila pernyataan diatas terbukti salah, maka saya bersedia menerima sanksi yang ditetapkan oleh Politeknik Pelayaran Surabaya. Direktur Politeknik Pelayaran Surabaya beserta jajarannya yang telah memberikan fasilitas dan pelayanan kepada saya untuk menyelesaikan proposal ini. Bapak/Ibu dosen Politeknik Pelayaran Surabaya khususnya program studi Teknik Politeknik Perkapalan Surabaya yang telah memberikan ilmunya sehingga saya dapat menyelesaikan proposal ini.

Rekan-rekan taruna yang telah memberikan semangat dan semangat sehingga penulisan proposal ini dapat terselesaikan. Di bawah bimbingan : Pembimbing I : Yohan Wibisono, S.SiT, M.Pd dan Pembimbing II : Ari Yuda Lusiandri M.Pd. Air bersih merupakan kebutuhan terpenting manusia, termasuk di atas kapal. Baik ketika sedang berlabuh maupun pada saat berlayar untuk kebutuhan sehari-hari para awak kapal untuk mandi, minum, mencuci, memasak dan lain sebagainya.

Dan saat ini kita mengenal istilah “fresh water generator”, yaitu sebuah pesawat bantu yang dapat mengubah air laut menjadi air tawar dengan menggunakan panas mesin induk (main engine fresh watercooling). Dalam pengoperasian pembangkit air tawar ternyata tidak berjalan dengan lancar, sering terjadi gangguan fungsi sehingga mengakibatkan produksi air tawar menurun. Mengingat pentingnya mesin bantu ini, maka perlu dilakukan penelitian mengenai gangguan-gangguan yang menyebabkan penurunan produksi air tawar.

Gangguan yang menyebabkan penurunan produksi air tawar sebenarnya sangat luas, sehingga penulis membatasi analisa hanya pada penyebab penurunan produksi air tawar pada pembangkit air tawar.

Latar Belakang Penelitian

Penurunan produksi terjadi selama hampir 3 bulan di kapal, yaitu pada bulan Desember hingga Februari. Dalam pengoperasian Fresh Water Generator sering kali mengalami gangguan yang membuat beberapa komponen pada pesawat Fresh Water Generator menjadi tidak maksimal sehingga mengakibatkan menurunnya produksi air tawar di atas kapal, maka perlu adanya penanganan terhadap gangguan yang terjadi pada saat Fresh Water Generator tersebut. Pembangkit Air sedang beroperasi dan dalam pengoperasiannya, tenaga ahli mesin kapal yang bertanggung jawab atas permasalahan tersebut harus tanggap dalam hal keterampilan dan dituntut tanggap mungkin dalam hal mengambil tindakan untuk meningkatkan efisiensi kerja pesawat Pembangkit Air Tawar. sehingga dapat menjaga produksi air tawar dengan kapasitas mesin tersebut. . Maka berdasarkan permasalahan tersebut, penulis menuangkannya dalam bentuk penelitian dengan judul “Analisis Penurunan Produksi Air Tawar Pada Pembangkit Air Tawar”.

Rumusan Masalah

Batasan masalah

Tujuan penelitian

Manfaat penelitian

Review penelitian sebelumnya

Landasan Teori

  • Jenis Evaporator/Fresh Water Generator
  • Bagian-Bagian Utama Fresh Water Generator
  • Masalah Yang Sering Terjadi Pada Fresh Water Generator .1 Terjadinya penyempitan aliran dalam ejector
  • Pemeliharaan Bagian-Bagian Fresh Water Generator .1 Evaporator
  • Kerangka Penelitian

Jenis lainnya adalah penguapan menggunakan uap yang dihasilkan oleh boiler.Proses penyulingan ini pada dasarnya mengubah air laut menjadi air tawar dengan cara memanaskannya di bawah tekanan vakum dan mendinginkannya dalam proses kondensasi. Generator air tawar adalah suatu mesin yang digunakan untuk mengubah air laut menjadi air tawar dengan prinsip operasi perubahan wujud dari cair menjadi uap (evaporasi) dan perubahan wujud dari uap menjadi cair (kondensasi). Generator air tawar terdiri dari beberapa komponen yaitu heater exhaust, separator, shell, condenser, air water ejector, brine water ejector, ejector pump, distillation pump, salinity indikator, solenoid valve.

Generator air tawar memanfaatkan produksi panas dari sirkuit air pendingin segar pada mesin diesel, sehingga tidak memerlukan biaya bahan bakar. Kebutuhan daya untuk pengoperasiannya hanya listrik yang digunakan untuk menggerakkan pompa. Air tawar yang bersirkulasi pada pendingin mesin diesel pada suhu keluar normal kurang lebih 65oC-80oC (147oF - 176oF) dan air pendingin tersebut masuk ke dalam evaporator pada air tawar. generator yang digunakan sebagai media pemanas. Air laut kemudian diuapkan pada suhu sekitar 65oC - 80oC (95OF - 122OF) saat bagian dalam generator air tawar dibersihkan oleh water ejector.

Sehingga bagian dalam generator air tawar menonjol karena vakumnya yang tinggi yaitu syarat suhu penguapan yang rendah sekitar 35OC – 50OC. Pompa ejektor merupakan pompa sentrifugal berpenggerak poros horizontal hisap tunggal yang melayani air laut seperti tersebut di atas. Pompa distilasi juga digerakkan oleh motor poros horizontal, pompa sentrifugal hisap tunggal, yang menarik produksi air tawar dari kondensor ke generator air tawar dan memindahkannya ke tangki air tawar.

Generator air tawar terdiri dari pipa untuk air bersih yang akan disuling menjadi air tawar dengan batas kandungan garam yang diizinkan sebesar 10 ppm (parts per Million). Agar dalam produksi air tawar dapat mengolah air tawar sesuai dengan kapasitas pembangkit air tawar yang ditentukan, maka diperlukan komponen-komponen utama yang menunjang kelancaran proses penyulingan. Alat ini terletak pada bagian bawah muka pembangkit air tawar dan berbentuk pipa kecil dimana media pemanasnya yaitu steam dan air tawar sebagai mesin utama pendingin yang berada di dalam pipa tersebut dan air laut sebagai media yang akan dipanaskan. . di luar pipa. http://www.dhpeng.com/en/img/product/product5_03.jpg) Gambar 2.3 Deflektor.

Ejector akan bekerja pada saat tekanan air tinggi, sehingga rendahnya tekanan air yang masuk ke ejector sangat mempengaruhi produksi air tawar. Kondensor adalah suatu alat untuk mengubah uap air menjadi bentuk cair (air) dengan cara dikondensasikan di dalam kondensor dengan menggunakan air laut sebagai media pendingin. Terjadi kelebihan beban pada motor sehingga motor berhenti bekerja akibat beban berlebih sehingga aktivitas penyediaan air laut terhenti.

Menurut Dimas (2007), generator air tawar digunakan pada saat kapal dalam keadaan penuh, karena pada saat latihan suhu air pendingin dan uap mesin induk selalu berubah. Untuk memudahkan pembahasan KIT (Karya Ilmiah Terapan) mengenai analisis penurunan produksi air tawar pada Generator Air Tawar, maka perlu dilakukan identifikasi permasalahan seputar Generator Air Tawar di kapal, serta perlunya pengoperasian, pemeliharaan dan perbaikan Generator Air Tawar yang benar.

Gambar 2.1 sirkulasi Fresh Water Generator
Gambar 2.1 sirkulasi Fresh Water Generator

Jenis Penelitian

Observasi dilakukan pada saat melakukan latihan berlayar sebagai taruna mesin pada tanggal 5 September 2017 sampai dengan tanggal 5 September 2018, sedangkan pengambilan data sekunder bertepatan dengan waktu latihan di kapal TB. Tempat dilakukannya penelitian ini adalah pada saat penulis berada di atas kapal yang sedang melakukan latihan di laut. Proposal penulisan data berjudul Menganalisis Penyebab Menurunnya Produksi Air Tawar Pada Pembangkit Air Tawar. Penulis menggunakan sumber data dari subjek penelitian berupa generator air tawar dengan spesifikasi yang akan dibahas pada bab selanjutnya.

Data primer adalah data yang diperoleh dari sumber pertama melalui prosedur dan teknik pengumpulan data, yang dapat berupa wawancara, observasi atau penggunaan alat ukur yang dirancang khusus untuk itu. Penulis memperoleh informasi dari wawancara atau percakapan dengan teknisi yang menjalankan ruang mesin. Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari sumber tidak langsung, biasanya berupa data dokumenter dan arsip resmi.

Data diperoleh dengan membaca buku atau media massa lainnya seperti majalah, internet, surat kabar, dokumen-dokumen yang membahas tentang perawatan mesin terkait pembangkit air tawar laut, dan sumber lainnya. Data sekunder meliputi data yang diperoleh secara tidak langsung, yang dapat berupa catatan dan laporan tertulis mengenai pembangkit air tawar, evaporator, dan sebagainya.

Pemilihan Informan

Oleh karena itu, pemilihan informan tidak didasarkan pada kuantitas, melainkan kualitas informan terhadap permasalahan yang akan diselidiki. Dalam pelaksanaannya di lapangan untuk pengumpulan data, pemilihan informan dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dan kemantapan peneliti dalam memperoleh data. Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang digunakan penulis untuk berkomunikasi atau bertanya dan menjawab pertanyaan kepada pihak-pihak yang lebih memahami mengenai permasalahan yang penulis angkat.

Isi wawancara dapat berupa suatu kejadian, kondisi atau suatu data yang tidak normal, yang kemudian disusun secara sistematis. Dalam hal ini penulis melakukan observasi langsung di atas kapal pada saat hendak melakukan pembuatan prala mengenai analisis penyebab menurunnya produksi air tawar pada pembangkit air tawar yang ada di kapal. Banyak sekali faktor yang mempengaruhi perlunya pemeliharaan Pembangkit Air Tawar agar data yang diperoleh benar-benar berasal langsung dari sumbernya.

Studi pustaka merupakan kegiatan mengkaji data-data yang berkaitan dengan teori, berkaitan dengan topik penelitian dengan cara mengumpulkan informasi dari berbagai sumber, sumber kepustakaan dapat diperoleh dari buku, jurnal, majalah, hasil penelitian (disertasi dan disertasi), dan sumber lain yang sesuai (internet, surat kabar, dll.) Studi literatur penting dilakukan sebagai acuan dalam menulis penelitian kita.

Pengembangan Instrumen penelitian

Metode Analisis Data

Dalam penulisan proposal penelitian ini, penulis menggunakan cara induktif dalam menarik kesimpulan, yaitu dari hal yang bersifat khusus ke hal yang lebih umum. Untuk mengetahui penurunan produksi air tawar pada pembangkit air tawar sebaiknya disesuaikan dengan buku manual (buku petunjuk) dan jam kerja rutin, sehingga dengan adanya perawatan yang rutin akan memberikan kinerja yang maksimal pada pembangkit air tawar dan juga menurunkan tingkat produksi air tawar. kerusakan yang terjadi.

Gambar

Tabel Review Penelitian
Gambar 2.1 sirkulasi Fresh Water Generator
Gambar 2.2 Evaporator
Gambar 2.8 Kerangka Penelitian Perumusan Masalah
+4

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil analisis data dalam penelitian ini diperoleh hasil penelitian bahwa Debt to Equity Ratio (DER) dan Return on Assets (ROA) secara bersama-sama tidak berpengaruh