• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Akuntansi Pertanggungjawaban 340

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Analisis Akuntansi Pertanggungjawaban 340"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

340 Santiani, Silvester Saman, & Astuty Hasti

ANALISIS AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN TERHADAP PENILAIAN KINERJA PUSAT PENDAPATAN PADA PT. TUNAS BARU SULAWESI

Santiani1, Silvester Saman2, Astuty Hasti3 SekolahTinggi Ilmu Ekonomi YPUP Makassar

shantynur1710@gmail.com1. Silvestersaman@gmail.com2. astuty.hasti@gmail.com3

ABSTRACT

The research aimed to find out the implementation of accounting responsibility on performance assesment of central revenue at PT. Tunas Baru Sulawesi. The research method was decriptive. The techniques of collecting data were by interview, observation and documentation. The technique of data analyisis used qualitative analysis. The research result showed that the accounting responsibility and its performance assesment did not run well because the selling did not reach the target set by the company, and on its house selling did not pay attention to other factors as with any of house damages or even the high selling price offered. In this case, it best for the manager to do some correction if the performance tend to far from the target wanted..

Keywords: Assesment, Performance, Revenue.

PENDAHULUAN

Didalam suatu perusahaan pasti mempunyai tujuan yang ingin dicapai.

Tujuan yang ingin dicapai itu pada umumnya untuk memperoleh keuntungan, laba, peningkatan kualitas barang dan jasa maupun tanggungjawab pelayanan kepada masyarakat. Dalam upaya mencapai tujuannya, setiap perusahaan akan menggunakan berbagai sumber daya yang diperoleh untuk beroperasi,termasuk sumber daya manusia. Semakin banyak tenaga kerja yang terlibat dan semakin besar ukuran organisasi perusahaan, semakin kompleks pekerjaan serta persoalan yang dihadapi.

Tentunya disetiap perusahaan baik itu perusahaan kecil maupun perusahaan besar pasti memiliki manajer perusahaan. Seperti halnya pada perusahaan kecil biasanya pemilik perusahaan, juga bertindak sebagai manajer perusahaan, dikarenakan masih sedikitnya aktivitas yang terjadi didalam perusahaan tersebut, namun seiring dengan adanya perkembangan perusahaan maka semakin banyak juga aktivitas yang terjadi sehingga tidak mungkin seorang manajer mengambil keputusan yang penting karena banyaknya areal keputusan yang diambil dan tidak ada orang yang menguasai semua bidang yang ada dalam organisasi, sehingga sebagai konsekuensinya pengambilan

keputusan harus didelegasikannya pada tingkatan yang lebih rendah dengan pemberian wewenang.

Akuntansi pertanggungjawaban adalah suatu sistem akuntansi yang mengakui berbagai pusat-pusat tanggungjawab pada keseluruhan organisasi dan mencerminkan rencana dan tindakan setiap pusat tanggungjawab itu dengan menetapkan penghasilan dan biaya tertentu bagi pusat yang memiliki tanggungjawab yang bersangkutan menurut Rudianto (2013:176).

Pendapatan termasuk pusat

pertanggungjawaban yang dimana manajernya diberi tanggungjawab untuk meningkatkan pendapatan pusat pertanggungjawaban tersebut, manajer yang bertanggungjawab pada suatu pusat pendapatan diharuskan untuk membuat suatu laporan pertanggungjawaban yang berisi target pendapatan beserta realisasinya, sehingga melalui laporan tersebut akan diketahui selisih dari target pendapatan baik yang bersifat menguntungkan maupun merugikan bagi perusahaan, Dimana pendapatan tersebut diketahui dengan cara membandingkan antara realisasi penjualan dengan anggarannya menurut Poni Septarina (2017).

PT. Tunas Baru Sulawesi merupakan perusahaan yang bergerak dibidang Developer yaitu penjualan perumahan,

(2)

ACCOUNTING. Vol. 01, No.01, Maret 2020, pp 340-345 341 dimana penjualan adalah sumber pendapatan utama dari perusahaan tersebut, dan berkantor pusat di jln.Tun Abdul Razak Perumahan Bumi Aroepala Ruko 10-12 Sungguminasa Gowa, telah beroperasi selama 23 tahun terhitung sejak didirikannya tahun 1996. PT. Tunas Baru Sulawesi ini meluaskan jaringannya menjadi 5 cabang perumahan yang tersebar di Sulawesi selatan, cabang tersebut yaitu perumahan Bumi Aroepala, perumahan Griya Adipura, perumahan Panaikang Residency, perumahan Veteran Regency, perumahan Toddopuli, dan perumahan Aryamas Residence Status dari cabang perumahan diatas didasarkan apakah masing-masing cabang perumahan tersebut sudah mencapai target pendapatan yang telah ditetapkan atau belum mencapai target.

Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarik mengangkat judul dan melaksanakan penelitian mengenai “Analisis Akuntansi Pertanggungjawaban Terhadap Penilaian Kinerja Pusat Pendapatan pada PT.Tunas Baru Sulawesi 2018”.

Berdasarkan latar belakang di atas,

maka masalah yang dapat

dikemukakan adalah “Bagaimana Analisis Akuntansi Pertanggungjawaban Terhadap Penilaian Kinerja Pusat Pendapatan pada PT.Tunas Baru Sulawesi?”.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Akuntansi Pertanggungjawaban Terhadap Penilaian Kinerja Pusat Pendapatan Pada PT.Tunas Baru Sulawesi.

TINJAUAN LITERATUR Akuntansi menurut Heri (2013:1) adalah sebuah aktivitas jasa dimana fungsinya adalah memberikan informasi kuantitatif, terutama informasi mengenai posisi keuangan dari hasil kinerja perusahaan, yang dimaksudkan akan menjadi berguna dalam pengambilan keputusan ekonomi (dalam membuat pilihan diantara berbagai alternatif yang ada).

Pengertian Akuntansi menurut American Accounting association dalam bukunya Rahman Pura (2013:4) adalah suatu proses mengidentifikasi, mengukur, dan melaporkan informasi ekonomi untuk memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas serta tegas bagi yang menggunakan informasi tersebut.

Adapun Tujuan Akuntansi Menurut Carl S.Warren, James M.Reeve, Jonathan E.Duchac, Novrys S., Devi S.Kalanjati, Amir A.Jusuf dan Chaerul D.Djakman (2015:4) adalah menyediakan informasi yang relevan dan tepat waktu untuk pengambilan keputusan bagi pemangku kepentingan, Akuntan harus bersikap sesuai etika agar informasi yang mereka sediakan menjadi terpercaya dan oleh karena itu bermanfaat dalam pengambilan keputusan.

Akuntansi pertanggungjawaban adalah suatu sistem yang mengukur berbagai hasil yang dicapai oleh setiap pusat pertanggungjawaban menurut informasi yang dibutuhkan para manajer untuk mengoperasikan pusat pertanggungjawaban mereka (Juita :2014). Menurut Wijayani (2014) informasi akuntansi pertanggungjawaban ini memberikan informasi yang bermanfaat bagi pimpinan perusahaan untuk pengendalian dan perencanaan proses produksi.

Adapun manfaat Akuntansi pertanggungjawaban Menurut Mulyadi (2016) adalah: 1) Penyusunan anggaran (jika informasi akuntansi pertanggungjawaban tersebut berupa informasi yang akan datang), 2) Penilaian kinerja manajer pusat pertanggungjawaban (jika informasi akuntansi pertanggungjawaban berupa informasi masa lalu), dan 3) Pemotivasi manajer pusat pertanggungjawaban (jika informasi akuntansi pertanggungjawaban tersebut berupa informasi masa lalu).

Menurut Lestari dan Permana (2017:177) mengatakan bahwa dalam organisasi sebuah perusahaan, penentuan daerah pertanggungjawaban dan manajer yang bertanggungjawab dilaksanakan dengan menetapkan pusat-pusat pertanggungjawaban dan tolak ukur kinerjanya. Pusat pertanggungjawaban merupakan suatu unit organisasi yang dipimpin oleh seorang manajer yang bertanggungjawab.

Menurut Salman dan Farid (2016:111) pusat pertanggungjawaban ialah setiap unit kerja dalam organisasi yang dipimping oleh seorang manajer yang bertanggungjawab atas aktivitas yang dilakukan oleh unit organisasi yang dipimpinnya.

Adapun jenis-jenis pusat pertanggungjawaban menurut Harnanto M (2017:54) antara lain:

(3)

342 Santiani, Silvester Saman, & Astuty Hasti 1. Pusat Biaya

Pusat biaya adalah unit organisasi yang manajernya harus bertanggungjawab terhadap semua biaya yang terjadi pada unit tersebut. Misalnya, bagian riset dan pengembangan dalam suatu perusahaan.

2. Pusat Pendapatan

Pusat pendapatan adalah unit organisasi yang manajernya harus bertanggungjawab terhadap pendapatan pada unit tersebut. Misalnya, kantor cabang penjualan dari suatu perusahaan..

3. Pusat Laba

Pusat laba adalah unit organisasi yang manajernya harus bertanggungjawab terhadap pendapatan dan biaya pada unit tersebut. Misalnya, suatu devisi dalam suatu perusahaan yang bertanggungjawab terhadap pelaksanaan fungsi produksi atau pengadaan barang atau jasa dan penjualannya.

4. Pusat Investasi

Pusat investasi adalah unit organisasi

yang manajernya harus

bertaanggungjawab tidak hanya terhadap pendapatan dan biaya, melainkan juga terhadap investasi dalam berbagai bentuk aktiva pada unit tersebut.

Menurut Abdul Halim dkk (2019:208) bahwa Pengukuran kinerja manajemen merupakan suatu proses yang harus dilakukan dalam pengendalian manajemen, pengukuran tersebut dimaksudkan untuk memperoleh informasi yang akurat dan valid tentang perilaku dan kinerja anggota organisasi.

Adapun manfaat penilaian kinerja menurut Rachmna dan Sari (2015:172) adalah:

1. Untuk dasar pemberian penghargaan dan atau hukuman

2. Untuk optimasi pencapaian efisiensi dan efektivitas anggota organisasi

3. Untuk umpan balik dalam menentukan langkah berikutnya

4. Untuk bahan pengambilan keputusan terhadap pengembangan karyawan, rekrutmen, dan evaluasi program.

Menurut Abdul Halim dkk (2019:208) bahwa Manfaat pengukuran kinerja bagi manajemen maupun karyawan adalah sebagai berikut:

1. Mengelolah operasi organisasi secara efektif dan efisien melalui pemotivasian karyawan secara maksimun,

2. Membantu pengambilan keputusan yang bersangkutan dengan karyawan, seperti promosi, transfer dan pemberhentian, 3. Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan dan

pengembangan karyawan dan untuk menyediakan kriteria seleksi dan evaluasi program pelatihan karyawan,

4. Menyediakan umpan balik bagi karyawan mengenai bagaimana atasan mereka menilai kinerja mereka, dan

5. Menyediakan suatu dasar bagi distribusi penghargaan.

Kinerja keuangan pusat pendapatan diukur atas dasar pendapatan yang diperoleh, yaitu perkalian antara unit yang dijual dengan harga jualnya. Penenuan tentang keberhasilan pusat pendapatan dilakukan dengan membandingkan antara pendapatan yang sesungguhnya diperoleh dengan pendapatan yang dianggarkan menurut Abdul Malik (74).

METODE PENELITIAN Penelitian dilakukan dikantor cabang PT, Tunas Baru Sulawesi di Jln Tun Abdul Razak Perumahan Bumi Aroepala Ruko 10- 12 Sungguminasa Gowa. Dan waktu penelitian dilakukan mulai dari bulan Juni sampai bulan Agustus.

Adapun jenis dan sumber data dari penelitian ini adalah :

1. Jenis Data

a. Data Kualitatif adalah penelitian yang menekankan pada pemahaman mengenai masalah-masalah dalam kehidupan social berdasarkan kondisi realitas atau natural setting yang holistis, kompleks, dan rinci.

b. Data Kuantitatif adalah adalah data yang berupa angka atau bilangan yang absolut dapat dikumpulkan dan dibaca relative lebih mudah berupa data laporan pertanggungjaw aban pusat pendapatan menurut Sunyoto (2013:21).

2. Sumber Data

a. Data Primer adalah sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli (tidak melalui media prantara). Data primer dapat berupa opini subyek (orang) secara individual atau kelompok, b. Data Sekunder adalah sumber data

penelitian yang diperoleh peneliti

(4)

ACCOUNTING. Vol. 01, No.01, Maret 2020, pp 340-345 343 secara tidak langsung melalui media prantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan, atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (data dokumentar) yang dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan.

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Wawancara, Observasi dan Dokumentasi.

Wawancara dilakukan langsung dengan

kepala cabang PT. Tunas Baru Sulawesi dan Dokumentasi dilakukan dengan mencatat target Anggaran dan realisasi penjualannya pada PT. Tunas Baru Sulawesi.

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis Deskriptif yaitu menggambarkan suatu kejadian yang diteliti melalui data yang terkumpul sebagaimana adanya, dan hasil penelitian ini kemudian diolah dan dianalisis untuk diambil kesimpulannya.

HASIL DAN PEMBAHASAN Kinerja keuangan pusat pendapatan diukur atas dasar pendapatan yang diperoleh, yaitu perkalian antara unit yang dijual dengan harga jualnya. Penentuan tentang keberhasilan pusat pendapatan dilakukan dengan membandingkan antara pendapatan yang sesungguhnya diperoleh dengan pendapatan ya ng dianggarkan (Abdul Malik,74).

Penilaian kinerja pusat pendapatan pada PT.Tunas Baru Sulawesi dilakukan dengan cara menggunakan indikator rencana

dan realisasi untuk mengevaluasi dengan cara membandingkan target yang direncanakan dengan realisasinya. Dari hasil tersebut dapat dianalisa untuk diketahui penyebab-penyebab yang terjadi dalam penilaian kinerja karyawan tersebut dan sebagai bahan evaluasi atau perbaikan dalam penyusunan rencana target penjualan pada periode yang akan datang.

Berikut laporan Rekapitulasi pertanggungjawaban target yang direncanakan dengan penjualan yang dicapai pada periode Agustus-Desember 2018:

Tabel 1

REKAPITULASI LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN TARGET PENJUALAN YANG DIRENCANAKAN PERIODE

AGUSTUS-DESEMBER 2018

Bulan

Type

Jumlah Penc(%)

129 60 36 54 45 21

Agustus 10.000.000.000 1.600.000.000 200.000.000 1.400.000.000 394.000.000 - 17.594.000.000 100%

September 13.333.333.332 1.600.000.000 140.400.000 1.400.000.000 394.000.000 - 16.867.733.332 100%

Oktober 13.333.333.332 1.600.000.000 140.400.000 1.400.000.000 394.000.000 - 16.867.733.332 100%

November 13.333.333.332 1.600.000.000 140.400.000 1.400.000.000 394.000.000 102.800.000 16.970.533.332 100%

Desember 13.333.333.332 1.600.000.000 140.400.000 1.400.000.000 394.000.000 102.800.000 16.970.533.332 100%

Jum 63.333.333.328 8.000.000.000 761.600.000 7.000.000.000 1.970.000.000 205.600.000 85.270.533.328 100%

Pen (%)

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

Sumber: PT.Tunas Baru Sulawesi, 2018

Tabel 2

REKAPITULASI LAPORAN PERTANGGUNJAWABAN REALISASI PENJUALAN PERIODE AGUSTUS-DESEMBER 2018

Bulan Type

Jumlah Pen (%)

129 60 36 54 45 21

Agustus 6.666.666.666 800.000.000 100.000.000 700.000.000 197.000.000 - 8.463.666.666 40%

Septem

ber 9.999.999.999 - 70.200.000 - 197.000.000 - 10.267.199.999 60%

(5)

344 Santiani, Silvester Saman, & Astuty Hasti

Oktobe 9.999.999.999 800.000.000 - 700.000.000 295.500.000 - 11.795.499.999 60%

Novem

ber 6.666.666.666 1.600.000.000 70.200.000 1.400.000.000 197.000.000 51.400.000 9.985.266.666 50%

Desemb 13.333.333.332 800.000.000 140.400.000 350.000.000 394.000.000 102.800.000 15.120.533.332 80%

Jumlah 46.666.666.662 4.000.000.000 380.800.000 3.150.000.000 1.280.500.000 154.200.000 55.632.166.662 65%

Pen(%) 70% 50% 50% 45% 65% 75% 355% 355%

Sumber: PT.Tunas Baru Sulawesi, 2018

Berdasarkan tabel 1 dan tabel 2 di atas dapat disimpulkan bahwa bulan Agustus sampai dengan bulan Desember total target penjualan dan total realisasi penjualannya belum mencapai target. Yaitu Agustus tercapai 40%, September 60%, Oktober 60%, November 50%, dan Desember 80%.

Dalam penilaian kinerja pusat pendapatan pada PT.Tunas Baru Sulawesi setiap bulannya mulai dari bulan Agustus sampai dengan bulan Desember 2018 tidak mencapai target penjualan yang diinginkan.

Bukan hanya dilihat dari tidak tercapainya target melainkan banyak faktor-faktor lain ataupun penyebab yang perlu dianalisis antara lain:

1. Tingginya harga jual yang ditawarkan oleh perusahaan, sehingga konsumen sulit dan berat rasanya untuk membeli perumahan tersebut.

2. Adanya kerusakan setiap bangunan yang dijual

3. Lokasi perumahan berpengaruh terhadap nikmat konsumen.

Berdasarkan keterangan diatas dapat disimpulkan bahwa penilaian kinerja pusat pendapatan pada PT. Tunas Baru Sulawesi tidak cukup dengan memperhatikan realisasi penjualannya saja melainkan harus memperhatikan juga faktor-faktor seperti yang dijelaskan diatas Agar penilaian kinerja pusat pendapatan dapat berjalan dengan baik dan bisa mencapai target yang diinginkan perusahaan.

Dari penjelasan diatas mulai dari laporan pertanggungjawaban sampai dengan penilaian kinerja pusat pendapatannya dapat dikatakan belum cukup memadai, dikarenakan pendapatannya belum bisa mencapai target dan adanya faktor-faktor lain yang kemungkinan tidak dapat diperediksi antara lain tingginya harga jual yang ditawarkan, adanya daya beli konsumen, lokasi perumahan berpengaruh terhadap nikmat konsumen dan lain sebagainya.

PENUTUP

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab IV mengenai Analisis Akuntansi Pertanggungjawaban penilaian kinerja dapat disimpulkan bahwa:

1. Akuntansi Pertanggungjawabannya belum berjalan dengan baik hal ini karena realisasi penjualannya belum mencapai target yang ditetapkan, 2. Penilaian kinerjanya juga belum

dikatakan berjalan dengan baik karena didalam penilaian kinerjanya, perusahaan tersebut hanya berfokus pada target penjualan yang ditetapkannya tanpa memperhatikan faktor-faktor lain seperti halnya tingginya harga jual yang ditawarkan oleh perusahaan,adanya kerusakan setiap bangunan yang dijual.dan lokasi perumahannya berpengaruh terhadap nikmat konsumen.

Saran yang dapat diberikan oleh penulis kepada PT.Tunas Baru Sulawesi adalah

1. Sebaiknya manajer melakukan tindakan koreksi apabila setiap bulannya tidak mencapai target yang diinginkan. Dan sebaiknya didalam penyusunan target dan realisasi penjualannya harus melibatkan karyawan ataupun tingkatan manajemen serta unit organisasi lainnya.

2. Didalam penilaian kinerjanya

harus juga memperhatikan

faktor-faktor lainnya seperti

halnya tingginya harga jual yang

ditawarkan, adanya kerusakan

yang terdapat dibangunan

tersebut, lokasi perumahannya

berpengaruh terhadap nikmat

konsumen. Jangan cuma

memperhatikan target yang

ingin dicapai saja.

(6)

ACCOUNTING. Vol. 01, No.01, Maret 2020, pp 340-345 345 DAFTAR PUSTAKA

Halim Abdul dan dkk. (2019). Sistem Pengendalian Manajemen. Edisi Revisi. Cetakan ke-empat.

Penerbit UPP STIM YKPN.

Yogyakarta: 68-208.

Harnanto. (2017). Akuntansi Biaya sistem biaya historis. Edisi satu.

Penerbit: CV Andi OFFSET atas kerjasama dengan BPFE.

Yogyakarta: 54.

Hery. (2013). Akuntansi Keuangan Menengah. Cetakan 1.

Yogyakarta: CAPS, 1.

Hasti, A., (2018). Evaluasi Sistem Akuntansi Penjualan Kredit Pada PT.

Sekawan Mujur Sejahtera Makassar. Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi.

Melalui Website http://ojs.stkip- ypup.ac.id/index.php/equity/issu e/view/9/Astuty%20Hasti%2C%2 0Claudia%20La%20Mareta%20Co nsari%20Artiska.

Indriantoro N. & Supomo B. (2014).

Metodologi penelitian bisnis.

Edisi pertama. Cetakan keenam.

Penerbit: BPFE. Yogyakarta.

Juita R.K. (2014). Analisis Akuntansi Pertanggungjawaban. Jurnal bisnis, Manajemen dan ekonomi.

Lestari W. & Permana D. B. (2017).

Akuntansi biaya dalam perspektif Manajerial. Edisi pertama.

Cetakan pertama. Penerbit: PT.

Raja Grafindo Persada, Depok.

Mulyadi. (2016). Sistem Akuntansi. Salemba Empat: Jakarta Selatan

Pura R. (2013). Pengantar Akuntansi 1.

Penerbit: Erlangga. Dicetak oleh:

PT. Gelora Aksara Pratama.

Rachmina D. & Sari S. W. (2015).

Akuntansi Manajemen Teori dan aplikasi. Cetakan 3. Agustus.

Penerbit: Polimedia Publishing.

Jakarta Selatan: 95-175.

Rudiyanto. (2013). Akuntansi Manajemen.

Penerbit: Erlangga

.

Salman dan Farid. (2016). Akuntansi Manajemen. Cetakan pertama.

Indeks. Jakarta

.

Septarina P. (2017). Skripsi dengan judul

Analisis Akuntansi

Pertanggungjawaban dalam Penilaian Kinerja Pusat Pendapatan pada PT. Kebayoran

Pharma. Universitas

Muhammadiyah Palembang.

Fakultas Ekonomi dan bisnis.

STIE YPUP. (2019). Pedoman Penulisan Proposal Skripsi. Makassar:

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yayasan Pendidikan Ujung Pandang.

Sunyoto, D. (2013). Metodelogi Penelitian Akuntansi. Penerbit: Refika aditama, Bandung. Jurnal EMBA Vol.2 No.2 Juni 2014, Hal.1482- 1490.

https://ejournal.unsrat.ac.id/sch oler.google.co.id/scholar?hl=id&a s_sdt=0%2c5&q

Warren C.S, Reeve J.M, Duchac J.E, Suhardianto N, Kalanjati D.S, Jusuf A.A, Djakman C.D. (2015).

Pengantar Akuntansi. Edisi: 25.

Cetakan 3. Penerbit: Salemba Empat: 3-4.

Wijayani, A. R. (2014). Pengaruh Akuntansi Pertanggungjawaban terhadap pengendalian biaya standar.

Jurnal Akuntansi Universitas Negeri Yogyakarta : 1-15.

Referensi

Dokumen terkait

7% SIMILARITY INDEX 5% INTERNET SOURCES 4% PUBLICATIONS 1% STUDENT PAPERS 1 1% 2 1% 3 1% 4 < 1% 5 < 1% Food Preparation Safety Education of Street Food Vendors Around Public

A linear model with breed and lambing group as fixed effects and their interaction was fitted to ewe live weight and number of lambs born and weaned per ewe lambing, Table 4 The effect