Annisa Tri Larasati
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, STKIP Mutiara Banten [email protected]
ANALISIS TINDAK TUTUR ASERTIF, DIREKTIF DAN EKSPRESIF DALAM PODCAST DENNY SUMARGO EPISODE SAH! SEMUA BOLEH NGOMONG
ANJAY ABSTRAK
Penelitian ini berawal dari adanya fenomena kata anjay yang viral pada tahun 2020.
Penelitian ini mengkaji tindak tutur ilokusi asertif, tindak tutur direktif dan tindak tutur ekspresif yang terdapat pada channel YouTube Denny Sumargo berjudul Sah! Semua boleh ngomong anjay. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bentuk dan fungsi tindak kultur asertif, tindak tutur direktif dan tidak tutur ekspresif. Dalam video podcast di channel YouTube Denny Sumargo yang membahas penggunaan kata anjay. Jenis penelitian ini ialah content analysist (analisis konten) menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan kajian pragmatik. Sumber data yang diperoleh pada penelitian ini berasal dari tuturan yang diucapkan oleh Deny Sumargo kepada mitra tuturnya yaitu Lutfi agizal dan Young Lex yang akan dianalisis menggunakan kajian teori scale dan akan difokuskan pada tindak tutur asertif, tindak tutur direktif dan tindak struktur ekspresif. Pengumpulan data dalam penelitian ini diperoleh melalui metode simak bebas libat catat kemudian dilanjutkan dengan teknik catat. analisis data dalam penelitian ini berdasarkan hasil transkrip tuturan antara penutur dengan mitra tutur kemudian dideskripsikan maksud dan konteks tuturan berdasarkan bentuk dan fungsi tindak tuturnya.
Kata Kunci: Tindak Tutur Ilokusi, Asertif, Direktif, Ekspresif PENDAHULUAN
Bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional yang menjadi alat komunikasi untuk menyampaikan suatu informasi. Akan tetapi pemakaian bahasa Indonesia dalam keseharian mengalami pergeseran dikarenakan munculnya bahasa yang biasa digunakan remaja yaitu bahasa gaul. Pada awalnya bahasa gaul dipakai untuk menjaga kerahasiaan pembicaraan
beberapa kelompok sosial. Seiring dengan perkembangan iptek, bahasa gaul digunakan dalam kehidupan sehari-hari sebagai sarana komunikasi.
Namun pada kenyataannya tidak semua bahasa gaul merupakan istilah positif untuk digunakan dalam keseharian. Bahasa gaul yang dimaksud adalah bahasa gaul yang mengandung unsur makian atau umpatan sebagai ekspresi dari segala bentuk ketidaksenangan, kemarahan, kebencian atau ketidakpuasan terhadap berbagai situasi. Salah satu bahasa gaul yang menjadi perdebatan dan sedang marak di masyarakat adalah kata
"anjay".
Salah satu berita yang menjadi perdebatan di berbagai kalangan adalah penggunaan kata "anjay". Fenomena kata “anjay” mulai muncul pada tahun 2019 dan populer pada tahun 2020 menjadi berita heboh, hal tersebut dikarenakan ada publik figur yakni Lutfi Agizal yang melapor kepada pihak Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) bahwa penggunaan kata “anjay” dinilai dapat mencemarkan moral anak bangsa. Sehingga kabinet perlindungan anak menyatakan larangan dan pemberhentian menggunakan kata anjay karena berkonotasi negatif dan dapat bermaksud menyinggung ataupun merendahkan orang lain.
Lutfi agizal juga membuat konten edukasi yang menuai kontroversi terkait penggunaan kata anjay dalam akun YouTube pribadinya yang berjudul "NGOMONG ANJAY BISA MERUSAK MORAL BANGSA" dalam video yang berdurasi 30 menit 25 detik menarik perhatian para warganet hingga ditonton 1,2 juta kali dengan jumlah subscriber Lutfi Agizal sebanyak 20 ribu sampai saat ini. Beragam tanggapan dan kicauan dari masyarakat terutama kaum milenial memenuhi kolom komentar mencapai 74.057 ribu komentar, dan bahkan menjadi konten perdebatan para pengguna YouTube lainnya.
Salah satu content creator yang menjadikan topik pembicaraan anjay adalah Deny Sumargo, dalam podcast di channel YouTube milik Denny Sumargo terdapat tindak tutur yang merupakan bagian dari ilmu linguistik yang bermakna suatu ujaran antara penutur dengan mitra tutur yang terwujud dalam waktu, keadaan dan suasana tertentu. Pada tayangan video yang diunggah oleh Denny Sumargo pada 9 Oktober 2020 lalu menghadirkan narasumber yaitu Lutfi agizal yang berprofesi sebagai YouTuber sekaligus artis dan model juga Young Lex yang berprofesi sebagai Rapper atau penyanyi untuk menjadi mitra tutur membahas topik penggunaan kata anjay sebagai fenomena bahasa.
Lutfi Agizal dan Young Lex sebagai mitra tutur memberikan informasi, penjelasan, dan edukasi yang diucapkan secara lisan. Study linguistik tidak terlepas dari pragmatik yang menjadi landasan untuk menunjang kajian tindak tutur tertentu tersebut secara mendalam sehingga diperoleh konteks atau maksud tafsiran yang diajarkan oleh penutur dan mitra tutur kepada pendengar ataupun penonton podcast tersebut. Peneliti memilih kajian pragmatik untuk menganalisis tindak tutur dalam podcast Denny Sumargo dengan Lutfi Agizal, serta Young Lex mengenai penggunaan kata anjay karena dimaksudkan untuk mendeskripsikan tindak tutur perilaku asertif, tindak tutur direktif serta tindak tutur ekspresif dalam percakapan penutur dengan mitra tutur serta dapat menelaah maksud atau makna bahasa di luar tuturan yang diajarkan.
Penelitian ini menggunakan referensi yang terdapat pada penelitian terdahulu.
Pertama pada penelitian Dewi suharnanik dan Andik Yulianto (2022) yang membahas tindak tutur asertif dan direktif dalam channel YouTube Lutfia Agizal episode kata anjay. Hasil penelitian tersebut menguraikan jenis dan fungsi tindak tutur ilokusi asertif dan direktif dalam konten video tersebut. Kedua penelitian Mela Anggraini (2023) yang membahas analisis tindak tutur ilokusi asertif pada channel YouTube Denny Sumargo episode anjay sensasi atau prestasi. Hasil penelitian tersebut menjabarkan adanya bentuk dan fungsi tindak tutur ilokusi asertif yang digunakan dalam wawancara podcast.
Penelitian terdahulu yang menjadi rujukan memiliki kajian dan teori yang sama yakni kajian pragmatik yang difokuskan pada tindak tutur asertif maupun direktif. Adapun perbedaan penelitian ini adalah terdapat pada konten yang dianalisis, meskipun sama mengenai penggunaan kata anjay yang sempat menjadi penderitaan dan publik khususnya warganet hingga publik figur. Tujuan penelitian ini yakni mendeskripsikan tindak tutur asertif, tindak tutur direktif dan tindak tutur ekspresif dalam podcast YouTube Denny Sumargo episode sah! semua boleh ngomong anjay.
KAJIAN PUSTAKA METODE
Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Arikunto (2014:
234) memaparkan bahwa ilmu deskriptif merupakan kajian ilmu guna mengumpulkan
informasi secara menyeluruh mengenai sebuah fenomena atau isu yang ada, fenomena atau unsur tersebut dimaksudkan relevan dan berkesinambungan dengan data penelitian sehingga dapat dideskripsikan secara gamblang dan lugas. Sedangkan studi kualitatif menurut Mahsun (2005:233) berpendapat bahwa kualitatif merupakan studi yang bertujuan guna memahami dan mengerti fenomena di masyarakat yang berkenaan dengan kebahasaan yang sedang diteliti. Berdasarkan pernyataan di atas dapat diartikan bahwa penelitian deskriptif kualitatif difokuskan pada data deskriptif, makna, dan kata-kata sebagai bahan kajiannya yang diteliti secara faktual dan akurat.
Dalam penelitian ini, dikumpulkan data-data tuturan yang terdapat dalam podcast Denny Sumargo episode sah! semua boleh ngomong anjay, kemudian ditinjau melalui sumber literatur baik buku, jurnal maupun sumber berita yang relevan dengan kajian teori scale. Sumber data penelitian berupa video pada podcast Denny Sumargo yang membuat kontroversi di berbagai kalangan hingga ditonton 2. 303.933 kali dengan durasi 30 menit 48 detik dengan narasumber Lutfi agizal dan Young Lex. Penelitian ini menggunakan data berupa tuturan hasil trankip tayangan video podcast Denny Sumargo yang berjudul "Sah, semua boleh ngomong anjay"
Dalam penelitian ini menggunakan teknik content analysis (analisis konten) berupa teknik simak. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara menyimak penggunaan bahasa (Sudaryanto, 1993: 133). Jenis teknik simak yang digunakan dalam penelitian ini yakni teknik simak bebas dibaca tanpa melibatkan peneliti secara langsung dalam sebuah percakapan. Pada proses ini peneliti hanya berperan sebagai penyimak atau pemerhati kata yang diucapkan oleh para pembicara dalam sebuah percakapan.
Mahsun (2011: 03) menjelaskan bahwa teknik catat ialah teknik yang dilakukan saat menggunakan metode simak dalam penelitian. Teknik catat digunakan peneliti setelah melakukan metode simak sehingga diperoleh hasil simakan berupa transkrip dalam bentuk tulisan. Dalam menganalisis data menggunakan teknik berupa transkrip yang dilakukan dengan simak dan catat dalam bentuk tulisan berdasarkan tuturan dalam podcast Denny Sumargo episode sah! semua boleh ngomong anjay. Kemudian, mengelompokkan data tindak tutur asertif dan direktif dalam podcast Denny Sumargo secara menyeluruh. Selanjutnya pada bagian akhir penelitian ini memaparkan data dari hasil analisis untuk ditarik sebuah kesimpulan.