PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Identifikasi Masalah
Batasan Masalah
Rumusan Masalah
Tujuan dan Manfaat Penelitian
LANDASAN TEORITIS
Uraian Teoritis
- Deskripsi Kinerja Keuangan
- Pengertian Kinerja Keuangan
- Manfaat Kinerja Keuangan
- Tujuan Kinerja Keuangan
- Penilaian Kinerja Keuangan
- Analisis Laporan Keuangan
- Pengertian Analisis Laporan Keuangan
- Tujuan Analisis Laporan Keuangan
- Teknik Analisis Laporan Keuangan
Kinerja keuangan suatu perusahaan dapat diartikan sebagai prospek ke depan, potensi pertumbuhan dan perkembangan yang baik. Menilai kinerja keuangan perusahaan merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan manajemen untuk memenuhi kewajibannya kepada pemodal dan juga untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Analisis hasil perusahaan berdasarkan data keuangan yang dipublikasikan dalam laporan keuangan yang disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang lazim.
Menurut Harmono (2009:22) menyatakan bahwa: Laporan keuangan menggambarkan dampak keuangan dari transaksi dan peristiwa lain yang. Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan perusahaan tentang sesuatu yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan. Menurut Harmono menyatakan bahwa: Analisis laporan keuangan merupakan alat analisis pengelolaan keuangan perusahaan secara keseluruhan, dapat digunakan untuk mengetahui/mendiagnosis tingkat kesehatan perusahaan, melalui analisis kondisi arus kas atau kinerja organisasi perusahaan, sebagian dan kinerja organisasi secara keseluruhan.
Laporan keuangan umumnya dibuat oleh pembeli modal seperti kreditur, investor dan oleh perusahaan itu sendiri untuk kepentingan manajemen dan evaluasi kinerja perusahaan. Kerangka konseptual analisis akuntansi merupakan analisis laporan keuangan yang diawali dengan analisis kondisi lingkungan perusahaan, yang diketahui oleh berbagai pihak yang berkepentingan, kemudian informasi manajemen mulai dari visi dan misi manajemen, pengendalian manajemen sampai pada tingkat operasional perusahaan. kebijakan, yang tercermin dalam bentuk laporan keuangan standar kinerja, meliputi neraca, laporan laba rugi, perubahan ekuitas dan laporan arus kas ditambah catatan atas laporan keuangan. Menurut standar akuntansi keuangan yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia, tujuan laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja dan perubahan posisi keuangan suatu perusahaan, yang berguna bagi sejumlah besar pengguna untuk membuat keputusan.
Selain itu tujuannya adalah untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan dalam periode tertentu, baik aset, kewajiban, modal maupun hasil usaha yang dicapai dalam beberapa periode, guna mengetahui kelemahan apa yang dimiliki perusahaan selain akuntansi. Namun, laporan keuangan tidak menyediakan semua informasi yang mungkin dibutuhkan pengguna untuk membuat keputusan keuangan karena umumnya menggambarkan dampak ekonomi dan peristiwa masa lalu dan tidak diharuskan untuk menyediakan informasi nonkeuangan. Laporan tahunan juga menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen (bahasa Inggris: stewardship), atau tanggung jawab manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya.
Common size merupakan alat analisis yang menggambarkan perubahan pada setiap komponen, yang akan menghasilkan basis bersama yang dapat digunakan untuk pertukaran antar laporan keuangan. Laporan keuangan dalam persentase per komponen (Common-size statement) menunjukkan setiap item sebagai persentase dari seluruh kelompok.Metode penyusunan laporan keuangan ini disebut teknik analisis umum dan termasuk metode analisis vertikal. Hubungan antara total size analysis dan derajat kekuatan kinerja keuangan suatu perusahaan merupakan alat ukur yang digunakan oleh para pengguna laporan keuangan untuk mengukur dan membandingkan kinerja suatu perusahaan.
Dari laporan keuangan tersebut dapat disimpulkan secara finansial dan hasil yang telah dicapai perusahaan dalam periode tertentu. Interpretasi atau analisis laporan keuangan perusahaan sangat penting bagi pihak-pihak yang memiliki kepentingan terhadap perusahaan, walaupun kepentingannya masing-masing berbeda.
Kerangka Konseptual
METODOLOGI PENELITIAN
- Pendekatan Penelitian
- Definisi Operasional Variabel
- Tempat dan Waktu Penelitian
- Jenis dan Sumber Data Penelitian
- Teknik Pengumpulan Data
- Teknik Analisis Data
Analisis ukuran umum vertikal dilakukan dengan membagi setiap akun dengan total aset. Analisis ukuran umum horizontal dilakukan dengan membagi setiap akun dengan total pendapatan atau penjualan. Teknik pengumpulan data yang akan penulis gunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan dokumentasi yang dilakukan dengan cara memperoleh data berupa neraca dan laporan laba rugi perusahaan.
Analisis deskriptif merupakan teknik analisis data yang dilakukan dengan mengumpulkan data, mengklarifikasi data, menjelaskan dan menganalisis untuk memberikan informasi dan gambaran umum sesuai dengan analisis komparatif komponen (ukuran total) laporan keuangan PT. Berdasarkan laporan keuangan pada neraca dan laba rugi PT Adhi Karya Medan periode 2010-2014 yang dijadikan dasar penelitian kinerja keuangan perusahaan. Kinerja keuangan PT Adhi Karya Medan diukur dengan menggunakan teknik analisis vertical joint magnitude (time series).
Berbeda dengan teknik analisis horizontal (cross series), teknik vertikal menganalisis laporan keuangan perusahaan dengan melaporkan setiap akun laporan keuangan dalam bentuk persentase dengan akun yang memiliki nilai terbesar. Menurut Jusuf, common size adalah menganalisis laporan keuangan untuk periode tertentu dengan membandingkan satu item dengan item lainnya. Struktur neraca ukuran umum (persentase per komponen) diperoleh dari hasil pengolahan laporan keuangan neraca yaitu dengan mengubah akun-akun dalam bentuk persentase akun utama yang dalam penelitian ini adalah akun total aset. .
Berdasarkan analisis yang dilakukan peneliti terhadap laporan keuangan PT Adhi Karya Persero Medan dengan menggunakan analisis common size, dapat diartikan bahwa hasil penelitian ini berupa laporan keuangan common size yang dihasilkan dari pengolahan laporan keuangan kurang kurang dari 5 (lima) tahun yaitu sejak dan 2014 kinerja keuangan PT Adhi Karya Persero Medan efektif dalam menggunakan biaya operasional perusahaan sehingga menyebabkan perusahaan mengalami peningkatan laba setiap tahunnya. Laporan keuangan merupakan alat yang digunakan sebagai acuan penelitian untuk memprediksi kondisi keuangan, operasi dan hasil usaha perusahaan. Rasio keuangan sebagai ukuran kinerja keuangan dalam laporan keuangan perusahaan dapat digunakan sebagai dasar untuk meramalkan laba bersih dan dividen di masa yang akan datang dan metode yang digunakan untuk mendukung ramalan tersebut adalah melalui analisis laporan keuangan perusahaan.
Pengakuan dan penilaian pendapatan dan beban, dan karenanya juga hasil bersih (laba), sebagian besar bergantung pada konsep modal dan pemeliharaan modal yang digunakan perusahaan saat menyiapkan akun tahunannya. Kinerja keuangan PT Adhi Karya Medan yang diukur dengan analisis common size mengalami peningkatan laba setiap tahunnya. Perusahaan ini harus mempertahankan dan tetap menggunakan sistem pelaporan keuangan dengan menggunakan ukuran umum dalam menilai kinerja keuangan agar perusahaan menghasilkan laba setiap tahunnya.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
- Perhitungan Neraca Common Size
- Perhitungan Laba Rugi Common Size
PT Adhi Karya merupakan perusahaan Belanda yang menjadi cikal bakal berdirinya ADHI hingga akhirnya dinasionalisasi dan kemudian ditetapkan sebagai PT Adhi Karya pada 11 Maret 1960. Berdasarkan pengesahan Menteri Kehakiman Republik Indonesia (MKRI) pada tanggal 1 Juni 1974, ADHI selanjutnya berubah menjadi perusahaan saham gabungan. Hingga tahun 2014, ADHI menjadi perusahaan konstruksi pertama yang tercatat di bursa efek Indonesia.
Visi dan Misi PT Adhi Karya : Menjadi perusahaan konstruksi terkemuka di Asia Tenggara. Visi tersebut menggambarkan motivasi perusahaan untuk bergerak ke bisnis lain yang terkait dengan bisnis inti perusahaan melalui tagline yang menjadi penguat yaitu Beyond Construction. Misalnya, dalam laba rugi ukuran umum, setiap akun disajikan sebagai rasio persentase dari total penjualan.
Analisis ukuran umum adalah analisis yang disusun dengan menghitung setiap akun pada laporan laba rugi dan neraca menjadi proporsi dari total penjualan atau total aset. Analisis ukuran perusahaan umum dianalisis dengan melihat tren yang muncul dan analisis ukuran umum dalam perusahaan kemudian dibandingkan dengan analisis ukuran industri umum untuk melihat kekuatan dan kelemahan perusahaan. Jika dalam neraca ukuran umum, struktur akun diambil dari persentase persentase total aset, maka dalam laporan laba rugi ukuran umum struktur akun (pos-posnya) adalah persentase.
Sehingga angka-angka pada laporan laba rugi terlihat lebih sederhana dan lebih mudah untuk melakukan analisis komparatif. Peningkatan pada masing-masing item tersebut menunjukkan bahwa kemampuan perusahaan untuk mengefisienkan laba semakin meningkat, sehingga porsinya terhadap pendapatan perusahaan semakin meningkat.
Pembahasan
Rasio likuiditas mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya pada saat ditagih. Secara umum, hanya investasi dengan jatuh tempo awal tiga bulan atau kurang yang memenuhi syarat sebagai setara kas. Dan kinerja bisnis umumnya didasarkan pada pendapatan bersih (keuntungan) atau sebagai dasar pengukuran lainnya.
Pendapatan (income) adalah peningkatan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi yang berupa pendapatan atau penambahan aktiva atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan bertambahnya ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi investasi. Biaya adalah penurunan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam bentuk pensiun dan berkurangnya aset atau menimbulkan kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak melibatkan distribusi kepada investor. Penghasilan dan beban dapat disajikan dalam laporan laba rugi dalam berbagai cara untuk memberikan informasi yang relevan untuk membuat keputusan keuangan.
Sebagai contoh, praktik umum untuk membebankan pendapatan dan beban antara pos-pos yang tidak timbul dari pelaksanaan aktivitas normal perusahaan. Pembedaan ini dibuat berdasarkan argumentasi bahwa sumber suatu barang penting dalam menilai kemampuan perusahaan untuk menghasilkan kas (setara kas) di masa depan. Dengan menganalisis kinerja keuangan, seorang analis keuangan akan dapat menilai apakah manajer keuangan dapat merencanakan dan melaksanakan tindakan secara berdedikasi dengan tujuan kemakmuran pemegang saham.
Analisis menggabungkan hubungan antara satu komponen keuangan dengan komponen lainnya, secara umum hubungan tersebut dilihat dari hubungan antara komponen lainnya. Berdasarkan hasil penelitian di perusahaan dan hasil analisis yang dilakukan terhadap uraian teoritis pada bab-bab sebelumnya, maka penulis menyampaikan beberapa kesimpulan dan mencoba memberikan alat berdasarkan temuan yang dilakukan oleh manajemen perusahaan sebagai dasar penyelesaian masalah yang dihadapi. Hal ini terlihat dari peningkatan aset perusahaan setiap tahunnya yang diikuti dengan peningkatan laba perusahaan.
Hal ini dikarenakan perusahaan telah efisien dalam menggunakan biaya operasional perusahaan, sehingga biaya operasional terus menurun setiap tahunnya dan pendapatan perusahaan meningkat setiap tahunnya. Pada penelitian selanjutnya diharapkan analisis perusahaan swasta dengan periode yang lebih panjang. Peneliti selanjutnya dapat melakukan perbandingan PRIVATE serupa agar dapat memberikan gambaran kinerja keuangan perusahaan secara keseluruhan.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Saran
