• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Corporate Social Responsibility (Csr) Dalam ... - Ubl

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Analisis Corporate Social Responsibility (Csr) Dalam ... - Ubl"

Copied!
55
0
0

Teks penuh

PER-09/MBU/07/2015 tanggal 3 Juli 2015 tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara Dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan. Terbukti mitra binaan yang telah bekerjasama dengan PKBL PTPN VII mengaku puas dengan program ini. Namun karena kebutuhan lain yang harus mereka penuhi, mereka lebih mementingkan urusan internal atau rumah tangga masing-masing mitra binaan tersebut.

Dengan demikian, para mitra harus mengatur keuangannya dengan bijak untuk kebutuhan keluarga, kebutuhan membeli bahan untuk usaha, serta kewajiban pembayaran cicilan yang harus dibayarkan kepada PKBL PTPN VII. Mitra yang mengalami keterlambatan sangat menyadari bahwa mereka harus memenuhi kewajiban pembayarannya. Di sisi lain, selain kewajiban, mereka juga harus memenuhi kebutuhan lain, sehingga akhirnya terlambat membayar.

CSR PTPN VII cukup memberdayakan UMKM yang telah bekerjasama dan menjadi mitra kesayangan mereka.

PENDAHULUAN

  • Latar Belakang
  • Identifikasi Masalah
  • Perumusan Masalah
  • Tujuan Penelitian

Ada yang membutuhkan usaha yang sudah berjalan selama satu tahun, ada yang membutuhkan dua tahun. PT Perkebunan Nusantara VII atau lebih dikenal dengan PTPN VII didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 12 Tahun 1996 yang merupakan peleburan dari PT. Perkebunan Nusantara VII telah melaksanakan penyaluran bantuan berupa hibah dan pinjaman “Program Kemitraan dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan” melalui Unit/Kecamatan dan kantor direktur UKM yang ada dan telah bekerja sama dengan PT.

4 Mitra binaan PKBL PTPN VII umumnya merupakan usaha kecil yang masih memerlukan pembinaan dalam hal permodalan usaha dan pembinaan manajemen. Dari sekian banyak program CSR di PTPN VII, terdapat program berupa pinjaman modal yang dikelola oleh PKBL PTPN VII. Perusahaan yang dapat dibiayai program PKBL adalah perusahaan produktif di semua sektor ekonomi (Industri/Perdagangan/Pertanian/Perkebunan/Perikanan/Jasa/Lainnya) dengan syarat dan ketentuan yang ditetapkan dan dipenuhi untuk menjadi mitra binaan.

Perkebunan Nusantara VII yang berada di wilayah kerja Kantor Direksi (Kandir) PTPN VII belum dapat memenuhi kewajibannya dalam hal pelunasan pinjaman masih banyak yang menunjukkan tingginya tingkat kualitas untuk pinjaman buruk. meminjamkan.

TINJAUAN PUSTAKA

  • UMKM
  • Prinsip dan Tujuan Pemberdayaan UMKM
  • Kreteria UMKM
  • Kalsifikasi UMKM
  • CSR
  • Peraturan Hukum UMKM
  • Program Kemitaan Bina Lingkngan
  • KerangkaTeori

Setelah tahun 2007, lebih tepatnya UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (UUPT), CSR menjadi kewajiban Perseroan. PER-05/MBU/2007 Tahun 2007 tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara Dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan, terakhir diubah dengan Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara No. PER-08/MBU/2013 Tahun 2013 tentang Perubahan Keempat Atas Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara No.

PER-05/MBU/2007 Tentang Program Kemitraan BUMN Dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan; Berdasarkan Peraturan Menteri BUMN Per-05/MBU/2007 Pasal 1 ayat (6) dijelaskan bahwa Program Kemitraan BUMN Dengan Usaha Kecil yang selanjutnya disebut Program Kemitraan adalah program kepada perusahaan. menjadi kuat dan mandiri dengan menggunakan dana bagi hasil BUMN. Sedangkan Pasal 1(7) menjelaskan bahwa Program Bina Lingkungan yang selanjutnya disebut Program BL adalah program penguatan kondisi sosial masyarakat oleh BUMN dengan menggunakan dana dari bagian laba BUMN.

- Sanksi bagi badan usaha atau perseorangan yang melanggar peraturan diatur dalam Pasal 34 yaitu berupa sanksi administratif dan sanksi lainnya, antara lain: 16 kewajiban BUMN memberikan pinjaman usaha dan pelatihan kepada usaha mikro, kecil, dan menengah Usaha Kecil (UMKM). Pada tahun 1994, program ini berganti nama kembali menjadi Program Pengembangan Usaha Kecil dan Koperasi (Program PUKK).

Hingga tahun 2003, istilah Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) dibentuk dan masih berlangsung hingga saat ini. PER-05/MBU/2007 TENTANG PROGRAM KEMITRAAN DAN PROGRAM BINA LINGKUNGAN BADAN BADAN BUMN tanggal 27 April 2007. PER-07/MBU/05/2015 TENTANG PROGRAM KEMITRAAN BADAN BUMN DALAM PERKEBUNAN BUMD, 22 Mei 2015 .

PER-09/MBU/07/2015 TENTANG PROGRAM KEMITRAAN DAN PROGRAM BINA LINGKUNGAN BAGI BADAN USAHA MILIK NEGARA, tanggal 3 Juli 2015. Besarnya penyisihan laba untuk pembiayaan program paling banyak 2% (dua persen) dari laba bersih untuk Program Kemitraan dan 'maksimal 2% (dua persen) dari laba bersih untuk Program Bina Lingkungan, sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara No. Berbentuk usaha perorangan, badan usaha yang tidak berbadan hukum, atau badan usaha yang berbadan hukum, termasuk usaha mikro dan koperasi.

Program Bina Lingkungan (BL) merupakan program penyadaran dan pemberdayaan terhadap kondisi sosial masyarakat di wilayah dimana perusahaan berada.

METODOLOGI PENELITIAN

  • Jenis Penelitian
  • Pemilihan Informan
  • Sumber Data
  • Tehnik Pengumpulan Data
  • Teknik Analisis Data

Sumber utama berasal dari panti asuhan yang menerima pinjaman CSR dan mengalami kredit macet dalam jangka waktu tertentu, karyawan PKBL PT. Data adalah informasi material tentang suatu objek kajian yang lebih menekankan pada aspek material, segala sesuatu yang berhubungan hanya dengan informasi tentang suatu fakta yang ditemui peneliti di tempat penelitian. 24 Wawancara mendalam, yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan peneliti untuk memperoleh informasi secara lisan melalui tanya jawab, menghubungi langsung sejumlah informan yang dapat memberikan informasi terkait dengan masalah penelitian.

Sebagai bagian dari pengumpulan data, peneliti melakukan wawancara terstruktur dan tidak terstruktur untuk mendapatkan pernyataan atau pandangan lisan dari informan yang terlibat langsung dalam program CSR PKBL PT. Studi pustaka yaitu pengumpulan data dengan cara mencari data dan informasi berdasarkan penelusuran literatur atau referensi, baik yang diambil dari buku dan makalah, laporan, jurnal, makalah yang disampaikan dalam seminar. Artikel dari berbagai sumber antara lain internet dan catatan penting terkait obyek penelitian yaitu MVO dan PKBL.

Observasi yaitu teknik pengumpulan data dengan melakukan pengamatan langsung terhadap objek penelitian yaitu mitra binaan PT. Perkebunan Nusantara VII yang berlokasi di Bandar Lampung untuk melihat, mewawancarai, mencatat secara sistematis unsur-unsur, gejala-gejala dan tingkah laku yang sebenarnya dari objek yang diteliti untuk mengetahui kondisi yang sebenarnya. Sesuai dengan karakteristik kualitatif berupa studi kasus, analisis data dilakukan selama proses penelitian.

25 Proses analisis data didasarkan pada penyederhanaan dan interpretasi data yang dilakukan sebelum, selama dan setelah proses pengumpulan data. Proses ini terdiri dari tiga sub proses yang saling berkaitan yaitu reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi (Miles and Huberman. Reduksi data/reduksi data, yaitu proses pemilihan, klarifikasi, abstraksi atau transparansi data yang diperoleh di lapangan. baik melalui observasi maupun wawancara dengan informan dasar dan informan kunci.

Penyajian data / Data Display, yaitu kumpulan informasi dan data yang memungkinkan ditariknya kesimpulan dan tindakan yang akan diambil. Kesimpulan/Kesimpulan, yaitu analisis akhir yang diperoleh berdasarkan hasil reduksi data dan penyajian data.

HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS

Diskripsi Lokasi Penelitian

Temuan di Lapangan

Melalui sosialisasi yang dilakukan oleh PKBL PTPN VII, diketahui bahwa antusiasme masyarakat tinggi terbukti dengan banyaknya proposal yang masuk dan mengajukan diri untuk menjadi mitra binaan PTPN VII. Jika masyarakat ingin mendaftar menjadi Mitra Binaan PTPN VII, persyaratan yang harus dipenuhi cukup mudah. Hal ini juga ditanggapi oleh para mitra binaan yang penulis wawancarai jika tidak benar-benar mengeluhkan tuntutan yang dibuat.

Masyarakat yang telah bergabung dengan PTPN VII sebagai mitra binaan harus mencicil sesuai dengan yang dipinjamnya masing-masing. Dalam hal ini mitra binaan yang mengalami kemacetan untuk Area Kantor Direksi PTPN VII Bandar Lampung pada tahun 2016 berjumlah 23 mitra binaan dan pada tahun 2015 sebanyak 15 mitra binaan. Mitra binaan yang mengalami kemacetan akan dimasukkan dalam daftar tersendiri untuk penagihan selanjutnya.

PKBL PTPN VII akan memberikan upaya penagihan langsung dan tidak langsung serta penjadwalan ulang perjanjian kontrak dengan mitra binaan yang terkena dampak. Toh, tidak semua mitra binaan bisa dikunjungi karena banyaknya mitra binaan yang bekerja sama dengan PTPN VII. Dari pihak mitra binaan, penulis telah melakukan wawancara dengan beberapa mitra binaan yang berada di wilayah kerja Kantor Tata Usaha Negara PTPN VII Bandar Lampung dan difokuskan kepada mitra binaan yang mengalami keterlambatan pembayaran modal yang dimilikinya. dipinjam.

Namun karena pendaftaran PKBL dilakukan setiap bulan, mitra peduli ini sempat masuk dalam daftar mitra peduli yang mengalami kemacetan dalam kategori kurang lancar. Mitra peduli ini sangat senang bekerja sama dengan PKBL PTPN VII dengan alasan meskipun terlambat membayar, denda yang diberikan kecil dibandingkan bank. Usaha yang dijalankan oleh seorang ibu dibantu keluarganya ini telah bergabung dengan PTPN VII sebagai mitra peduli sejak tahun 2009.

Mitra binaan ini bergerak di bidang usaha makanan, lebih tepatnya pembuatan es krim dan beralamat di Jl Pelita 2 Bandar Lampung. Mitra binaan juga berharap agar PTPN VII terus menyalurkan dana Program Kemitraan sehingga dapat membantu modal kerja bagi para pengusaha lainnya. Mitra asuh ini adalah salah satu yang mengalami kemacetan yang tidak sebentar dari kedewasaan yang telah ditentukan.

Para mitra binaan ini berjanji akan segera melunasi utangnya dan berharap mendapatkan pinjaman modal yang lebih besar dari sebelumnya serta melanjutkan kerjasamanya dengan PKBL PTPN VII.

KESIMPULAN

Kesimpulan

Terutama bagi para pengusaha kecil yang membutuhkan modal untuk usahanya dan untuk mengembangkan usahanya menjadi lebih besar dan lebih baik. Dengan demikian disimpulkan bahwa CSR PTPN VII cukup untuk memberdayakan UMKM yang telah bekerja sama dengan mereka dan menjadi mitra insentif mereka.

Saran

PKBL PTPN VII diharapkan dapat lebih banyak memberikan pendampingan kepada mitra yang telah mendapatkan insentif. Sebelumnya, kami ingin lebih selektif dalam pemilihan mitra terlayani, serta membuat tagihan berkala bagi mitra yang terlambat membayar pinjamannya. Diharapkan mitra binaan PKBL PTPNVII tetap menjaga kerjasama yang baik, khususnya bagi mitra binaan yang mengalami masalah kelebihan pembayaran, diharapkan memiliki kesadaran yang lebih tinggi dalam memenuhi kewajibannya untuk pembayaran cicilan yang dipinjam.

Sebaiknya laporan keuangan dibuat lebih detail dan memisahkan pendapatan usaha untuk keluarga dan pendapatan untuk memenuhi kewajiban pembayaran pinjaman. Jika Anda mengalami kesulitan, Anda bisa lebih giat berjualan dan berinovasi agar produk atau bisnis Anda lebih berkembang dan menghasilkan keuntungan lebih dari penghasilan biasanya.

Referensi

Dokumen terkait

Pengaruh pengungkapan Corporate Social Rensponsibility CSR dalam memoderasi hubungan Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan Corporate Social Responsibility digunakan sebagai

Permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan CSR PT Otsuka Indonesia diantaranya adalah : belum ada struktur yang jelas dan kurangnya jumlah SDM untuk menangani CSR, adanya komplain