• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS DETERMINAN KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP DI PULAU JAWA

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "ANALISIS DETERMINAN KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP DI PULAU JAWA "

Copied!
86
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Menurut Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, pengukuran kinerja pembangunan lingkungan diukur dengan menggunakan Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH). Dalam perhitungan Indeks Kualitas Lingkungan (IKLH) menggunakan tiga komponen yaitu: Indeks Kualitas Air (IKA), Indeks Kualitas Udara (IKU) dan Indeks Kualitas Tutupan Lahan (IKTL).

Tabel 1.1 menunjukkan nilai dari IKLH mengalami fluktuasi dari tahun 2011  –  2021.  Pada  tahun  2017  dan  2019  mengalami  penurunan  di    banding  tahun  sebelumnya,  walaupun  pada  tahun  2016,  2018,  2020  dan  2021  mengalami  peningkatan,  namun
Tabel 1.1 menunjukkan nilai dari IKLH mengalami fluktuasi dari tahun 2011 – 2021. Pada tahun 2017 dan 2019 mengalami penurunan di banding tahun sebelumnya, walaupun pada tahun 2016, 2018, 2020 dan 2021 mengalami peningkatan, namun

Rumusan Masalah

Kebutuhan bahan bakar yang meningkat akan meningkatkan penggunaan bahan bakar atau bahan bakar, yang akan membebani kualitas lingkungan. Berdasarkan permasalahan di atas untuk membuktikan pendapat tentang kondisi yang terjadi dan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas lingkungan Pulau Jawa, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Analisis Determinan Kualitas Lingkungan Pulau Jawa”.

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Kerangka penelitian ini adalah menganalisis pengaruh pertumbuhan ekonomi, kepadatan penduduk dan transportasi darat terhadap kualitas lingkungan di Pulau Jawa. Ruang lingkup penelitian ini meliputi pengaruh pertumbuhan ekonomi, kepadatan penduduk dan transportasi darat terhadap kualitas lingkungan di Pulau Jawa.

TINJAUAN PUSTAKA

Landasan Teori

  • Kualitas Lingkungan Hidup
  • Pertumbuhan Ekonomi…
  • Kepadatan Penduduk
  • Transportasi Darat

Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang yang memuat semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk perilakunya, yang dapat mempengaruhi kelangsungan dan kesejahteraan hidup manusia dan makhluk hidup lainnya (Manik, 2018). Menurut Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (2019), Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) merupakan indikator kinerja pengelolaan lingkungan hidup nasional yang dapat digunakan sebagai bahan informasi untuk mendukung proses pengambilan kebijakan terkait perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Indeks Kualitas Lingkungan (IKLH) merupakan generalisasi dari IKLH untuk seluruh provinsi di Indonesia, dimana IKLH Provinsi merupakan indeks kinerja pengelolaan lingkungan terukur dari Indeks Kualitas Lingkungan untuk seluruh kabupaten/kota di provinsi tersebut.

Tujuan disusunnya Indeks Kualitas Lingkungan menurut Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (2019), khususnya: (1) Sebagai informasi untuk mendukung proses pengambilan keputusan di tingkat pusat dan daerah terkait dengan bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup; (2) Sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada publik atas pencapaian sasaran kinerja program perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup yang dilaksanakan oleh Pemerintah dan Pemerintah Daerah; (3) Sebagai indikator keberhasilan Pemerintah dan Pemerintah Daerah dalam pengelolaan dan pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup. Indeks Kualitas Tutupan Lahan digunakan untuk mewakili isu hijau dalam evaluasi kebijakan pengelolaan kualitas lingkungan.

Tabel 2.1  Predikat Nilai Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH)
Tabel 2.1 Predikat Nilai Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH)

Hubungan Antar Variabel

  • Hubungan Pertumbuhan ekonomi dengan Kualitas Lingkungan
  • Hubungan Kepadatan Penduduk dengan Kualitas Lingkungan
  • Hubungan Kepadatan Penduduk dengan Kualitas Lingkungan

Kegiatan ekonomi yang dilakukan akan menurunkan kualitas lingkungan, seperti berkurangnya lahan hutan akibat pembukaan lahan, memburuknya pencemaran udara akibat banyaknya kendaraan umum, dan pencemaran air akibat banyaknya perusahaan yang membuang limbah sembarangan. . sungai atau tanah. Meningkatnya kebutuhan penduduk memberikan tekanan pada degradasi lingkungan yang berarti terjadi penurunan yang disebabkan oleh kegiatan pembangunan yang ditandai dengan tidak berfungsinya komponen lingkungan sebagaimana mestinya. Dengan populasi yang meningkat drastis, berlawanan dengan sumber air yang stabil atau memburuk, akses ke air dan sanitasi akan menurun seiring waktu.

Selain polusi yang diakibatkan oleh kendaraan, penggunaan bahan bakar atau BBM juga berdampak pada kualitas lingkungan. Hal ini didukung oleh penelitian (Jati, Sugiyanto, & Muryani, 2017) yang menyatakan bahwa penggunaan bahan bakar atau bahan bakar akan berdampak negatif terhadap kualitas air karena tercemarnya air sumur yang dekat dengan area penambangan dan limbah penambangan. minyak. tuangkan ke sungai..

Hasil Penelitian dan Studi Empiris

Sedangkan variabel pertumbuhan ekonomi, kemiskinan dan IPM berpengaruh signifikan terhadap Indeks Kualitas Lingkungan Hidup. Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui pengaruh ketimpangan pendapatan, kemiskinan dan pertumbuhan ekonomi terhadap Indeks Kualitas Lingkungan Hidup; (2) melihat hubungan timbal balik atau kausal antara pertumbuhan ekonomi dengan indeks kualitas lingkungan. Hasil penelitian ini adalah (1) kemiskinan berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Indeks Kualitas Lingkungan, sedangkan ketimpangan pendapatan dan pertumbuhan ekonomi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Indeks Kualitas Lingkungan; (2) Hubungan sebab akibat terjadi satu arah yaitu Pertumbuhan Ekonomi menghasilkan Kualitas Lingkungan.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan penduduk dan tingkat kemiskinan terhadap Indeks Kualitas Lingkungan di Pulau Sumatera Tahun 2011. Putri Annisa (2022) dengan judul penelitian “Analisis Determinan Indeks Kualitas Lingkungan di Kabupaten /Kota di Provinsi Jambi".

Kerangka Pikir Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran tentang keadaan kualitas lingkungan di Provinsi DKI Jakarta periode 2019-2021 beserta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Kajian ini menggunakan rancangan kajian ekologi berdasarkan waktu (time trend) dengan kota sebagai unit analisisnya. Hasil analisis menunjukkan bahwa kepadatan penduduk, perumahan dan transportasi darat berpengaruh terhadap penurunan kualitas lingkungan.

Meningkatnya kepadatan penduduk juga akan meningkatkan pencemaran air dari limbah domestik dan industri, serta kualitas udara dan air bersih akan menurun. Dan salah satu faktor penurunan kualitas lingkungan adalah transportasi darat yang terlihat dari jumlah kendaraan bermotor.

Hipotesis Penelitian

Analisis regresi linier berganda yang dilakukan dalam penelitian ini digunakan untuk mengestimasi sejauh mana pengaruh pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan penduduk dan transportasi darat terhadap kualitas lingkungan di Pulau Jawa tahun 2016-2021. Hasil penelitian ini sesuai dengan hipotesis awal yang menjelaskan bahwa ketika terjadi pertumbuhan ekonomi akan berdampak pada penurunan kualitas lingkungan. Hasil estimasi pada penelitian ini sesuai dengan hipotesis awal yang menyatakan bahwa kepadatan penduduk berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kualitas lingkungan.

Transportasi darat yang terlihat dari jumlah kendaraan bermotor berpengaruh positif terhadap kualitas lingkungan di Pulau Jawa tahun 2011-2021. Dampak Pertumbuhan Ekonomi, Kemiskinan dan Indeks Pembangunan Manusia terhadap Kualitas Lingkungan di Pulau Jawa Tahun 2009-2018.

METODE PENELITIAN

Ruang Lingkup Penelitian

Cakupan wilayah dalam penelitian ini adalah 6 provinsi di Pulau Jawa periode 2011-2021.

Jenis dan Sumber Data

Indeks Kualitas Lingkungan merupakan indikator yang digunakan untuk mengukur keberhasilan dan evaluasi program peningkatan kualitas lingkungan. Kualitas lingkungan adalah kondisi yang terjadi di lingkungan yang dibuktikan dengan Indeks Kualitas Lingkungan. Nilai ini kurang atau kurang dari alpha 5% (α = 0,05), yang dapat diartikan sebagai variabel bebas yang terdiri dari pertumbuhan ekonomi (X1), kepadatan penduduk (X2) dan transportasi darat (X3), secara bersamaan atau bersama-sama sama. berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen yaitu Indeks Kualitas Lingkungan (Y) di Pulau Jawa.

Hasil penelitian ini menggambarkan bahwa ketika pertumbuhan ekonomi di Pulau Jawa meningkat sebesar satu persen, maka kualitas lingkungan akan menurun sebesar 1,149501 poin dengan asumsi variabel independen lainnya tetap atau tetap. Hasil ini sesuai dengan hipotesis awal yang menyatakan bahwa jika terjadi peningkatan pertumbuhan ekonomi maka akan terjadi penurunan kualitas lingkungan.

Teknik Pengumpulan Data

Metode Analisis Data

Dalam penelitian ini variabel kualitas lingkungan menggunakan data Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) di enam provinsi di Pulau Jawa dengan satuan poin dari tahun 2011-2021 yang diperoleh dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Berdasarkan tabel 4.1 nilai Indeks Kualitas Lingkungan Hidup di Pulau Jawa terlihat peningkatan, namun predikat nilai IKLH masih dalam kategori sedang dan belum mencapai target dalam Rencana. Hasil penelitian ini menggambarkan bahwa ketika kepadatan penduduk di Pulau Jawa meningkat satu persen, maka kualitas lingkungan menurun sebesar 6,421332 poin dengan asumsi variabel independen lainnya konstan atau sebaliknya.

Hasil penelitian ini menggambarkan bahwa ketika jumlah kendaraan bermotor di Pulau Jawa meningkat satu persen, maka kualitas lingkungan akan meningkat sebesar 3,129500 poin dengan asumsi variabel independen lainnya konstan atau sebaliknya. Hasil tersebut tidak sesuai dengan hipotesis awal yang menyatakan bahwa jika terjadi peningkatan jumlah kendaraan bermotor maka akan terjadi penurunan kualitas lingkungan.

Defenisi Operasional Variabel…

HASIL DAN PEMBAHASAN…

Deskripsi Objek Penelitian

  • Gambaran Umum Pulau Jawa…
  • Perkembangan Kualitas Lingkungan Hidup
  • Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi…
  • Perkembangan Kepadatan Penduduk
  • Perkembangan Transportasi Darat

IKLH di Pulau Jawa meskipun mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, namun peningkatan IKLH tidak terlalu besar. Berdasarkan Tabel 4.2 menunjukkan laju pertumbuhan ekonomi di Pulau Jawa dari tahun ke tahun yang berfluktuasi. Kepadatan penduduk semakin meningkat setiap tahunnya, terutama di Pulau Jawa.

Berdasarkan Tabel 4.5, angkutan darat di Pulau Jawa terus mengalami peningkatan jumlah kendaraan bermotor dari tahun 2011-2021. Dimana pada tahun 2021 jumlah kendaraan bermotor di Pulau Jawa akan mencapai 85,8 juta kendaraan bermotor.

Tabel 4.2 Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)  ADHK 2010 Menurut Provinsi di Pulau Jawa Tahun 2011-2021
Tabel 4.2 Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) ADHK 2010 Menurut Provinsi di Pulau Jawa Tahun 2011-2021

Hasil Penelitian

  • Uji Pemilihan Model Regresi Data Panel
  • Uji Asumsi Klasik
  • Hasil Estimasi Regresi Data Panel

Uji Hausmant merupakan uji pemilihan model yang digunakan untuk menentukan model terbaik dan paling tepat untuk digunakan antara Random Effect Model dan Fixed Effect Model dalam estimasi data panel. Dari uji Hausman dapat disimpulkan bahwa model yang sesuai adalah model efek acak. Dari hasil uji pengali Lagrange yang dilakukan sebagai uji akhir dalam pemilihan model regresi data panel, dapat disimpulkan bahwa model terpilih dan terbaik yang dapat digunakan dalam penelitian ini adalah Effects of By chance.

Seperti diketahui sebelumnya, dari hasil uji pemilihan model yang dipilih untuk regresi data panel pada penelitian ini adalah model efek acak (REM) dan dilakukan uji asumsi klasik yang memberikan hasil linear terbaik. Estimasi regresi data panel digunakan untuk memperkirakan besarnya pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen.

Tabel 4.8 : Hasil Hausman Test
Tabel 4.8 : Hasil Hausman Test

Pembahasan Hasil Penelitian

  • Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Kualitas Lingkungan
  • Pengaruh Kepadatan Penduduk Terhadap Kualitas Lingkungan
  • Pengaruh Transportasi Darat Terhadap Kualitas Lingkungan

Artinya, meskipun jumlah kendaraan bermotor meningkat setiap tahunnya, seiring dengan kebijakan yang diambil pemerintah untuk mengurangi pencemaran udara dengan menggunakan transportasi yang ramah lingkungan, secara perlahan dapat meningkatkan kualitas lingkungan yang semula tidak memperhatikan kualitas lingkungan. lingkungan. Selain itu, dengan regulasi yang dikeluarkan Kementerian Lingkungan Hidup, dilakukan uji emisi kendaraan bermotor dalam rangka pengendalian pencemaran udara. Untuk meningkatkan kualitas lingkungan di Jawa, pemerintah harus memperhatikan lingkungan, karena lingkungan erat kaitannya dengan kesejahteraan masyarakat.

Perlu penguatan peraturan perundang-undangan untuk melakukan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL), Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan. Bagi masyarakat diharapkan dapat menjaga kelestarian lingkungan disekitarnya dan berpartisipasi dalam program-program yang dilakukan oleh pemerintah untuk meningkatkan kualitas lingkungan. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat menganalisis dan mengembangkan penelitian ini dengan menambahkan variabel kualitas lingkungan yang akurat, serta perlu menggunakan metode dan alat analisis yang lebih akurat untuk mendapatkan hasil penelitian yang lebih terfokus pada fenomena yang terjadi. terjadi.

Dampak ekstraksi minyak tradisional terhadap kondisi sosial ekonomi dan lingkungan (Studi Kasus Desa Ledok Kecamatan Sambong Kabupaten Blora).

PENUTUP…

Kesimpulan

Saran…

Gambar

Tabel 1.1 menunjukkan nilai dari IKLH mengalami fluktuasi dari tahun 2011  –  2021.  Pada  tahun  2017  dan  2019  mengalami  penurunan  di    banding  tahun  sebelumnya,  walaupun  pada  tahun  2016,  2018,  2020  dan  2021  mengalami  peningkatan,  namun
Tabel 1.2 Laju PDRB Atas Dasar Harga Konstan, Kepadatan Penduduk, dan  Jumlah Kendaraan Bermotor di Pulau Jawa Tahun 2011-2021
Tabel 2.1  Predikat Nilai Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH)
Gambar 2.1  Kerangka Pikir Penelitian
+7

Referensi

Dokumen terkait

Analisis regresi linear berganda digunakan dalam penelitian ini untuk mengetahui pengaruh variabel independen yang dalam penelitian ini dijelaskan melalui variabel Tingkat

Untuk penelitian mengenai Analisis Determinan Impor Kedelai Indonesia 2002-2021 menggunakan analisis kuantitatif dengan metode analisis regresi linear berganda, yaitu