Pengaruh Motivasi Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Di Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Malang
Ellyn Eka Wahyu1 Politeknik Negeri Malang email:[email protected]
Cahya Nova Kurniawan2 Politeknik Negeri Malang email: [email protected]
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh motivasi terhadap produktivitas pegawai di Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Malang. Penelitian ini merupakan penelitian Eksplanatif dengan pendekatan kuantitatif. Variabel independen yaitu Motivasi (X) dan variabel dependen yaitu Produktivitas (Y). Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan Sampling Jenuh (Total Sampling) kepada 43 responden. Analisis data yang digunakan adalah analisis Regresi Linier Sederhana.Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh antara variabel motivasi terhadap variabel produktivitas kerja pegawai Kantor Pelayanan Perbendaharaan Malang. Nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,342 yang artinya nilai koefisien pengaruh variabel Motivasi (X) terhadap variabel Produktivitas Kerja (Y) pada KPPN Malang sebesar 34,2%, sedangkan sisanya 65,8% dipengaruh oleh faktor lain yang tidak diteliti oleh peneliti.
Kata Kunci: Motivasi, Produktivitas Kerja
Abstract
This research aims to know the effect of motivation toward to the staff productivity at State Treasury Office of Malang. This research was an Explanative Research with Quantitative Approach. The independent variable was Motivation (X), and the dependent variable was Productivity (Y). The data collection technique was questionnaire with total sampling of 43 respondents. Data analysis used Simple Regression Analysis. From the result of the analysis, it can be concluded that there was a relationship between motivation variable toward to staff productivity variable at State treasury Office Malang. The value of determination coefficient (R2) was 0.342, that means the Motivation’s value toward staff productivity variable was 34.2%, and the 65.8% remains was not covered on this research.
Keywords : Motivation, Productivity
PENDAHULUAN
Salah satu aset penting bagi sebuah instansi dalam melaksanakan kegiatan operasional adalah Sumber Daya Manusia (SDM). Sumber Daya Manusia dianggap sebagai faktor penting yang memiliki peran utama dalam menjaga keberlanjutan kredibilitas organisasi dan penciptaan kepercayaan publik.
Wright (2005) mengemukakan bahwa “Sumber daya manusia digunakan secara signifikan sebagai penggerak sumber daya lain dan memiliki posisi strategis yang berkontribusi untuk mewujudkan kinerja organisasi perusahaan dengan keunggulan kompetitif.”
Sumber Daya Manusia yang memiliki semangat kerja tinggi dapat meningkatkan nilai sebuah instansi. Untuk menciptakan semangat kerja yang tinggi tersebut dibutuhkan sebuah pemicu yang berupa pemenuhan kebutuhan fisik dan non fisik, sehingga pegawai akan bersedia bekerja dan melaksanakan tugasnya dengan baik. Dorongan atau pemicu itulah yang disebut dengan motivasi.
Motivasi sebagaimana dijelaskan oleh Kadarisman (2012: 278) adalah penggerak atau pendorong dalam diri seseorang untuk mau berperilaku dan bekerja dengan giat dan baik sesuai dengan tugas dan kewajiban yang telah diberikan kepadanya.
Setelah pemenuhan kebutuhan atau motivasi pegawai terpenuhi, diharapkan produktivitas kerja pegawai terhadap pekerjaan yang dilaksanakan dalam sebuah lembaga dapat meningkat.
Produktivitas kerja akan terwujud dengan baik jika para pegawai memiliki kemampuan dalam menyelesaikan tugas yang menjadi tanggung-jawabnya. Damayanti (2005 : 3) mengemukakan
bahwa, “dengan adanya motivasi dapat merangsang karyawan untuk lebih menggerakkan tenaga dan pikiran dalam merealisasikan tujuan perusahaan. Apabila kebutuhan akan hal ini terpenuhi maka akan timbul kepuasan dan kelancaran terhadap peningkatan produktivitas kerja karyawan.” Selanjutnya Sedarmayanti (2004:11) mengemukakan bahwa “ciri-ciri pegawai yang produktif diantaranya adalah percaya diri, mempunyai rasa tanggung jawab, memiliki rasa cinta terhadap pekerjaannya, mampu menyelesaikan persoalan, dan mempunyai kontribusi positif terhadap lingkungannya.”
Dari pra-survei yang telah penulis lakukan, produktivitas kerja pegawai Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Kota Malang perlu untuk ditingkatkan lagi, hal ini dapat dilihat dari kegiatan pegawai sehari-hari dalam melakukan tugas dan pekerjaannya, masih ada pegawai yang datang terlambat dari jam masuk yang telah ditentukan, istirahat yang terlalu lama, pulang terlalu awal dan sebagainya.
Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka pokok permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini yaitu seberapa besar pengaruh variabel Motivasi terhadap variabel Produktivitas Kerja pegawai di Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Malang. Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengukur pengaruh motivasi terhadap produktivitas kerja pegawai pada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Malang.
KAJIAN PUSTAKA Kajian Empiris
Adapun hasil penelitian terdahulu dalam penelitian ini adalah:
1. Azarine (2014), dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan antara motivasi terhadap produktivitas kerja karyawan di PT Gatra Mapan Malang.
2. Rismalasari (2014) dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara variabel motivasi yang terdiri atas motivasi internal dan motivasi eksternal terhadap produktivitas kerja karyawan di PT Sermani Steel Makassar.
3. Rahmawati (2013), dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara variabel motivasi yang terdiri atas bonus, gaji dan promosi terhadap produktivitas kerja karyawan di PR Fajar Berlian Tulungagung.
4. Damayanti (2005), dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi terhadap produktivitas kerja karyawan di CV. Bening Natural Furniture Di Semarang.
Kajian Teori Motivasi
Sunyoto (2015:195) mengemukakan bahwa motivasi kerja terbentuk atas asumsi pemenuhan kebutuhan dasar pegawai. Motivasi kerja pegawai dapat meningkat jika kebutuhan penunjang motivasi terpenuhi, antara lain:
1. Kebutuhan Fisiologis (physiological needs) 2. Kebutuhan Rasa aman (safety needs) 3. Kebutuhan Sosial (social needs)
4. Kebutuhan Penghargaan (esteem eeds)
5. Kebutuhan Aktualitas diri (self actualization needs)
Teori yang dikemukakan diatas merupakan teori motivasi yang dikembangkan oleh Abraham Maslow yang dikenal dengan “Teori Hierarki Kebutuhan”. Alasan penulis menggunakan teori ini karena teori ini merupakan teori dasar yang mewakili kebutuhan-kebutuhan manusia yang selalu berupaya untuk berhasil dalam mencapai tujuannya.
Produktivitas Kerja
Yusuf (2015:282) mengemukakan bahwa “Produktivitas merupakan sikap mental yang selalu berusaha dan mempunyai pandangan bahwa suatu kehidupan hari ini lebih baik dari hari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini.” Lebih lanjut, Sunyoto (2015:204) mengemukakan bahwa faktor faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja adalah:
1. Pengetahuan (Knowledge) 2. Keterampilan (Skill) 3. Kemampuan (Abilities)
4. Sikap (Attitude) dan Perilaku (Behaviors)
Hubungan antar variabel Motivasi dan Produktivitas
Pegawai yang memiliki semangat kerja yang tinggi akan meningkatkan kehidupan sebuah instansi. Pegawai yang memiliki semangat kerja tinggi akan memberikan lebih banyak perhatian dan
keterampilan dalam menyelesaikan tugas-tugasnya. Untuk menciptakan semangat kerja yang tinggi tersebut dibutuhkan sebuah pemicu yang berupa pemenuhan kebutuhan fisik dan non fisik, sehingga pegawai akan bersedia bekerja dan melaksanakan tugasnya dengan baik. Faktor pemicu tersebut disebut dengan Motivasi.
Damayanti (2005 : 3) dalam penelitiannya mengemukakan bahwa, “dengan adanya motivasi dapat merangsang karyawan untuk lebih menggerakkan tenaga dan pikiran dalam merealisasikan tujuan perusahaan. Apabila kebutuhan akan hal ini terpenuhi maka akan timbul kepuasan dan kelancaran terhadap peningkatan produktivitas kerja karyawan.
Kerangka Konseptual Penelitian
Kerangka konseptual penelitian dapat dijelaskan sebagai berikut :
Gambar 1. Kerangka Konseptual Penelitian
Sumber : Data Diolah (2018) Hipotesis Penelitian
Ha : Diduga bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara motivasi kerja dan produktivitas kerja Pegawai di KPPN Malang
H0 : Diduga bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara motivasi kerja dan produktivitas kerja Pegawai di KPPN Malang
METODE PENELITIAN Jenis dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian Eksplanasi, yakni penelitian yang menggunakan kredibilitas sampel dan hipotesis untuk mengukur serta menguji hubungan sebab akibat dari dua atau beberapa variabel dengan menggunakan statistik inferensial. Penelitian ini dilaksanakan pada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Malang (KPPN) yang berlokasi di Jalan Merdeka Selatan No.1-2, Kiduldalem, Klojen, Kota Malang, Jawa Timur.
Populasi, Sampel dan Teknik Penentuan Sampel
Riduwan dan Kuncoro (2014:37) mengemukakan bahwa “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.” Jumlah populasi dalam penelitian ini dihitung dari jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang terdapat di KPPN Malang sebanyak 43 orang.
Lebih lanjut, Riduwan dan Kuncoro, (2014:39) menyebutkan bahwa “Sampel adalah sebagian dari populasi yang diambil sebagai sumber data dan dapat mewakili seluruh populasi.” Pada penelitian ini akan digunakan teknik pengambilan sampel jenuh (Total Sampling). Dengan demikian jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini yakni berjumlah 43 orang dengan teknik Sampling Non Probability dan kategori Purposive Sampling.
Metode Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang diperlukan di dalam penelitian ini digunakan teknik survei dengan angket. Instrumen variabel penelitian diperoleh melalui jawaban responden dengan memberikan tanda pada setiap kategori pernyataan yang disusun berdasarkan skala Likert 5 poin. Setiap jawaban responden akan diberi skor, dan jumlah skor menunjukkan tinggi rendahnya masing- masing variabel yang diukur. Skor yang diberikan pada setiap jawaban responden adalah:
1. Sangat Setuju (SS) dengan skor 5.
2. Setuju (S) dengan skor 4.
3. Cukup Setuju (CS) dengan skor 3.
Produktivitas Kerja (Y) :
1. Pengetahuan (Knowledge) 2. Keterampilan (Skill) 3. Kemampuan (Abilities)
4. Sikap dan Perilaku (Attitudes and Behaviors)
Motivasi (X) : 1. Kebutuhan Fisiologis 2. Kebutuhan Rasa Aman 3. Kebutuhan Sosial 4. Kebutuhan Penghargaan 5. Kebutuhan Aktualitas Diri
4. Tidak Setuju (TS) dengan skor 2.
5. Sangat Tidak Setuju (STS) dengan skor 1.
Metode Analisis Data
Metode analisis data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Analisis Deskriptif, yaitu suatu analisis untuk yang menguraikan pemberian motivasi kerja terhadap produktivitas kerja karyawan.
2. Analisis Regresi Linear Sederhana yakni suatu analisis untuk mengetahui bagaimana variabel dependen/kriteria dapat diprediksikan melalui variabel independen secara individual. Analisis ini digunakan untuk melihat sejauh mana pengaruh motivasi terhadap peningkatan produktivitas pegawai dengan menggunakan rumus Regresi Sederhana.
HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Responden
Tabel 1. Karakteristik Responden Menurut Usia Responden
Usia (Tahun) Jumlah
Responden %
20-29 2 4,7
30-39 2 4,7
40-49 10 23,5
50-59 29 67,1
Total 43 100
Sumber : Data Primer, diolah 2018
Berdasarkan karakteristik usia responden, data menunjukkan bahwa jumlah responden terendah berada di rentang usia 20-29 tahun yaitu sebanyak 2 orang atau 4,7%. Kemudian jumlah responden tertinggi berada pada rentang usia 50-59 tahun sejumlah 29 orang atau 67,1%. Rentang usia 50-59 termasuk dalam segmen usia pegawai paruh baya. Segmen ini termasuk ke dalam segmen usia yang sangat membutuhkan dorongan motivasi untuk menunjang peningkatan produktivitas kerja, dikarenakan rentang usia tersebut merupakan usia menjelang masa purna tugas pada KPPN Malang.
Tabel 2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Responden Persentase (%)
Pria 19 44,6
Wanita 24 55,4
Jumlah 36 100
Sumber : Data Primer, diolah 2018
Berdasarkan Tabel 2, profil responden dalam penelitian ini adalah 24 responden perempuan (55,4%) dan 19 responden laki-laki (44,6%). Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden yang terbesar adalah perempuan, sehingga pegawai perempuan yang lebih dominan dalam menjalankan tugas-tugas yang ada di KPPN Malang. Pegawai perempuan juga cenderung memiliki tingkat perubahan emosi dan beban pikiran yang cukup tinggi, sehingga responden perempuan termasuk ke dalam segmen yang sangat membutuhkan dorongan motivasi untuk menunjang peningkatan produktivitas kerja.
Tabel 3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir Pendidikan Terakhir
Pendidikan Responden Persentase (%)
Sekolah Menengah Atas 20 46,5%
Diploma I (Keu.) 1 2,3%
Diploma III (Keu.) 5 11,6%
Strata I / Sarjana 15 34,9%
Strata II / Magister 2 4,7%
Total 43 100%
Sumber : Data Primer, diolah 2018
Berdasarkan Tabel 3, diketahui bahwa mayoritas pegawai di KPPN Malang memiliki latar belakang pendidikan terakhir Sekolah Menengah Atas (SMA) dengan jumlah 20 orang pegawai (46,5%). Hal ini menujukan bahwa sumber daya manusia di KPPN Malang mayoritas telah memiliki pengalaman/masa bhakti dan jam kerja yang mumpuni sehingga dapat menyelesaikan pekerjaan dengan baik.
Uji Validitas dan Reliabilitas
Pengujian validitas dan reliabilitas dimaksudkan untuk dapat melakukan pengujian keabsahan dan keandalan jawaban responden dalam suatu kuesioner. Pengujian validitas dapat diproses melalul Korelasi Pearson yaitu dengan melihat total item instrumen (dalam satu variabel) kemudian dibandingkan dengan rtabel nya. Jumlah kuesioner dalam penelitian ini adalah sebanyak 43 kuesioner.
Tingkat signifikansi yang digunakan adalah sebesar 0,05. Jadi rtabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 0.2542. Hasil uji validitas dapat dilihat pada Tabel 4 berikut ini:
Tabel 4. Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Motivasi
Variabel Item r hitung r tabel Taraf Sig.α Keterangan
Motivasi (X)
X.1 0,499 0.2542 0.05 Valid
X.2 0,514 0.2542 0.05 Valid
X.3 0,324 0.2542 0.05 Valid
X.4 0,623 0.2542 0.05 Valid
Variabel Item r hitung r tabel Taraf Sig.α Keterangan
Motivasi (X)
X.5 0,748 0.2542 0.05 Valid
X.6 0,789 0.2542 0.05 Valid
X.7 0,427 0.2542 0.05 Valid
X.8 0,720 0.2542 0.05 Valid
X.9 0,672 0.2542 0.05 Valid
X.10 0,546 0.2542 0.05 Valid
Sumber: Output data SPSS, Diolah, 2018
Tabel 5. Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Produktivitas
Variabel Item r hitung r tabel Taraf Sig. α Keterangan
Produktivitas (Y)
Y.1 0,924 0.2542 0,05 Valid
Y.2 0,924 0.2542 0,05 Valid
Y.3 0,924 0.2542 0,05 Valid
Y.4 0,834 0.2542 0,05 Valid
Y.5 0,812 0.2542 0,05 Valid
Y.6 0,606 0.2542 0,05 Valid
Sumber: Output data SPSS, Diolah, 2018
Berdasarkan Tabel 5 yakni hasil pengujian validitas atas butir instrumen penelitian yang menunjukkan bahwa untuk masing-masing item pernyataan dari variabel motivasi dinyatakan valid, sebab rhitung lebih besar dari rtabel. Kemudian berdasarkan tabel 5 yakni hasil pengujian validitas atas butir instrumen penelitian yang menunjukkan bahwa untuk masing-masing item pernyataan dari variabel produktivitas pegawai juga dinyatakan valid, sebab rhitung lebih besar dari rtabel. Selanjutnya dapat disajikan pengujian reabilitas untuk setiap variabel yang dapat dilihat melalui tabel 6 berikut ini :
Tabel 6. Hasil Uji Realibilitas
No Variabel Cronbach’s Alpha Cronbach’s Alpha
Standard Keterangan
1. Motivasi (X) 0,915 0,7 Reliabel
2. Produktivitas (Y) 0,740 0,7 Reliabel
Sumber: Output data SPSS, Diolah, 2018
Uji Reliabilitas bertujuan untuk menunjukkan tentang sifat suatu alat ukur apakah cukup akurat, stabil atau konsisten dalam mengukur apa yang diinginkan. Jika nilai Cronbach Alpha >0,70, maka sebuah variabel dinyatakan reliabel. Berdasarkan tabel diatas, nilai Cronbach Alpha untuk variabel Motivasi lebih besar dari 0,70 yaitu 0,915, maka variabel motivasi (X) dinyatakan reliabel karena nilai Cronbach Alpha >0,70. Selanjutnya berdasarkan tabel 6, nilai Cronbach Alpha untuk variabel Produktivitas lebih besar dari 0,70 yaitu 0,740, maka variabel produktivitas (Y) dinyatakan reliabel karena nilai Cronbach Alpha >0,70.
Uji Hipotesis
Uji t dilakukan untuk mengetahui tingkat signifikansi dari pengaruh variabel bebas, yaitu variabel Motivasi (X) terhadap variabel produktivitas kerja (Y) pada KPPN Malang. Pengujian ini dilakukan menggunakan tingkat signifikansi α= 0,05 dengan jumlah sampel (n) = 43 orang dan jumlah variabel (k) = 2 sehingga degree of freedom (df) yang dihasilkan adalah:
df= n-k df= 43 – 2 df= 41
Tabel 7 Hasil Uji Hipotesis Variabel Koefisien Regresi
(B) t hitung t tabel Sig Keputusan
terhadap Ha
Konstanta (a) 11,458 3,345 2.01954 0,002
Diterima
T.X 0,353 4,618 2.01954 0,000
Sumber: Output data SPSS, Diolah, 2018
Berdasarkan perhitungan degree of freedom, diperoleh hasil sejumlah 41, sehingga ttabel ke-41 adalah 2,01954. Dari perhitungan SPSS diperoleh nilai t hitung adalah 4,618 dengan demikian nilai t hitung motivasi adalah 4,618 > 2.01954 atau tingkat signifikan t motivasi adalah 0,000 < taraf signifikansi (0,05) maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara motivasi (X) terhadap produktivitas (Y).
Uji Regresi Linier Sederhana
Analisis data yang akan digunakan dalam penelitian ini menggunakan Analisis Regresi Linier Sederhana, hal ini dikarenakan dalam penelitian ini hanya terdapat dua variabel yaitu variabel Bebas (Motivasi) dan variabel terikat (Produktivitas). Tujuannya yaitu untuk mengetahui pengaruh Motivasi terhadap Produktivitas pegawai di Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Malang.
Persamaan regersi yang digunakan dalam penelitian yaitu:
Y’ = a + Bx
Maka diperoleh hasil sebagai berikut:
Y’ = a + bX Y’ = 11,458 + 0,353X Dimana :
Y = Variabel dependen (nilai yang diprediksikan) x = Variabel independen
a = Konstanta (nilai Y apabila X = 0)
b = Koefisien regresi (nilai peningkatan ataupun penurunan)
Dari persamaan regersi tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Konstanta (a) = 11,458 artinya produktivitas kerja pegawai di Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Malang akan bernilai sebesar 11,458 jika variabel motivasi tidak ikut mempengaruhi produktivitas kerja pada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Malang. Dengan kata lain jika variabel independen bernilai nol, maka produktivitas kerja pada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Malang akan bernilai 11,458.
b. Koefisien Regresi (b) = 0,353 artinya setiap peningkatan (penambahan) 1% variabel Motivasi (X) akan meningkatkan variabel produktivitas (Y) sebesar 0,353. Jika variabel Motivasi (X) memiliki kecenderungan menurun maka produktivitas kerja (Y) juga akan menurun.
Uji Koefisien Determinasi (R2)
Tabel 8. Hasil Uji Koefisien Determinasi Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 ,585a ,342 ,326 2,08005
a. Predictors: (Constant), Motivasi
Sumber: Output data SPSS, Diolah, 2018
Berdasarkan Tabel 8 diatas dapat dijelaskan bahwa koefisien determinasi R2 sebesar 0,342 atau 34,2% sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel motivasi (X) terhadap Produktivitas (Y) sebesar 34,2% sedangkan persentase dari variabel lain yang tidak diteliti atau yang tidak dimasukkan dalam model regresi ini sebesar 65,8%. Ada kemungkinan ini terjadi karena variabel independen yang terdiri dari motivasi (X) belum mampu menggambarkan pengaruhnya terhadap variabel dependen yaitu produktivitas (Y) kerja pada KPPN Malang, sehingga mungkin ada penambahan variabel-variabel independen di luar variabel dependen produktivitas (Y) kerja di Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Malang.
Pembahasan
Variabel Motivasi (X) memilik lima indikator, yakni kebutuhan fisiologis, kebutuhan rasa aman, kebutuhan sosial, kebutuhan sosial,kebutuhan penghargaan dan kebutuhan aktualitas. Total keseluruhan indikator diukur melalui sepuluh item. Merujuk pada Tabel 2 halaman 43, dari jawaban responden untuk indikator motivasi yang meliputi item pernyataan memiliki keinginan kehidupan yang lebih baik mendapat kelangsungan pekerjaannya dan jaminan akan hari tua, adanya interaksi yang lebih erat dengan orang lain, adanya interaksi yang berkaitan dengan kebutuhan, adanya kelompok kerja yang kompak dan adanya rekreasi bersama, keinginan untuk dihormati dalam bekerja, keinginan untuk dihargai dalam bekerja, dan pengembangan akan potensi yang sesungguhnya Respon yang diberikan responden positif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel Motivasi (X) berpengaruh terhadap produktivitas kerja (Y). Berdasarkan hasil Uji t yang telah dilakukan menunjukkan bahwa t hitung 4,618 > t tabel
2,01954, maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Hasil analisa regresi sederhana menunjukkan bahwa variabel Motivasi (X) memiliki koefisien regresi sebesar 0,353 artinya setiap peningkatan 1% variabel Motivasi (X) akan meningkatkan produktivitas (Y) sebesar 0,353. Jika variabel Motivasi (X) memiliki kecenderungan menurun maka produktivitas kerja (Y) juga akan menurun.
Hasil analisa koefisien determinasi (R2) menunjukkan bahwa nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,342 yang artinya besar koefisien pengaruh variabel Motivasi (X) terhadap variabel Produktivitas Kerja (Y) pada KPPN Malang sebesar 34,2% sedangkan sisanya 65,8% dipengaruh oleh faktor lain yang tidak diteliti oleh peneliti. Hasil ini mendukung hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Azarine (2014) dan Damayanti (2005) yang menyatakan bahwa motivasi sudah berperan baik dalam meningkatkan produktivitas karyawan, meskipun secara statistik belum menunjukkan hasil yang sangat signifikan, namun tetap memiliki pengaruh.
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh antara variabel motivasi (X) terhadap variabel produktivitas kerja (Y) pegawai di Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Malang. Berdasarkan hasil Uji t yang telah dilakukan menunjukkan bahwa t hitung
4,618 > t tabel 2,01954, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Hasil analisa koefisien determinasi (R2) menunjukkan bahwa nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,342 yang artinya besar koefisien pengaruh variabel Motivasi (X) terhadap variabel Produktivitas Kerja (Y) pada KPPN Malang sebesar 34,2% sedangkan sisanya 65,8% dipengaruh oleh faktor lain yang tidak diteliti oleh peneliti
Saran
1. Perlunya KPPN Malang meningkatkan kelima variabel dari motivasi kerja karyawan diantaranya kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan sosial, kebutuhan akan prestasi, kebutuhan aktualisasi diri, terutama variabel kebutuhan akan rasa aman. Hal ini dilakukan untuk dapat meningkatkan produktivitas kerja.
2. Sebaiknya KPPN Malang mulai memperdalam analisis identifikasi terhadap hal-hal lain yang dapat meningkatkan motivasi kerja pegawai dari berbagai level. Peningkatan motivasi kerja pegawai akan berbanding lurus dengan peningkatan produktivitas kerja, peningkatan kredibilitas serta penciptaan kepercayaan publik.
DAFTAR PUSTAKA
Azarine, Aurora Vito. 2014. Tugas Akhir Hubungan Motivasi Dan Produktivitas Kerja Karyawan Di PT Gatra Mapan Malang. Administrasi Bisnis. Politeknik Negeri Malang
Damayanti, Retno. 2005. Skripsi Pengaruh Motivasi Kerja Karyawan Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan CV Bening Natural Furniture Di Semarang. Fakultas Ilmu Sosial. Universitas Negeri Semarang.
Kadarisman. 2012. Manajemen Kompensasi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Rahmawati, Desi. 2013. Pengaruh Motivasi Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PR Fajar Berlian Tulungagung. Jurnal Universitas Tulungagung BONOROWO Vol. 1.No.1 Tahun 2013 Halaman 1-15.
Rismalasari. 2014. Skripsi Pengaruh Motivasi Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada PT.
Sermani Steel Makassar. Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam. UIN Alauddin Makassar Sugiyono.2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung; Penerbit Alfabeta
Sunyoto, Danang Hadi. 2015. Manajemen Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia. Cetakan Pertama. Yogyakarta:CAPS.
Wibowo. 2011. Manajemen Kinerja. Cetakan ke 4. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.
Wright, P., Gardner, T., Moynihan, L. & Allen, M. 2005. Hubungan antara Praktek SDM dan Kinerja Perusahaan: Memeriksa Urutan Kausal. Personil Psikologi, 58, 409-413
Yusuf, Burhanuddin. 2015. Manajemen Sumber Daya Manusia. Cetakan Pertama. Jakarta: Raja Grafindo Persada