• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dan teknik analisis yang digunakan untuk melihat perbandingan kinerja keuangan Bank Syariah Mandiri dengan Bank Muamalat Indonesia adalah metode Independent sample t- test

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Dan teknik analisis yang digunakan untuk melihat perbandingan kinerja keuangan Bank Syariah Mandiri dengan Bank Muamalat Indonesia adalah metode Independent sample t- test"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PADA PERBANKAN ISLAM: BANK SYARIAH MANDIRI DAN BANK

MUAMALAT INDONESIA PERIODE 2012-2016

Julia Herdayani1, Firmansyah Kusasi2, Roni Kurniawan3 Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji

Email: [email protected]

ABSTRAK

Julia Herdayani, 2019: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PADA PERBANKAN ISLAM: BANK SYARIAH MANDIRI DAN BANK MUAMALAT INDONESIA PERIODE 2012-2016

Penelitian ini bertujuan untuk meneliti dan membuktikan secara empiris tentang perbedaan kinerja keuangan antara kinerja keuangan pada perbankan Islam:Bank Syariah Mandiri dan Bank Muamalat Indonesia selama periode 2012-2016.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif komparasi. Data yang digunakan adalah data sekunder yang berupa laporan keuangan dari perusahaan yang diperoleh dari laporan keuangan publikasi Bank Indonesia melalui situs resmi masing- masing bank. Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis rasio keuangan yang terdiri dari CAR, NPM, ROA, BOPO, LDR. Dan teknik analisis yang digunakan untuk melihat perbandingan kinerja keuangan Bank Syariah Mandiri dengan Bank Muamalat Indonesia adalah metode Independent sample t- test. Analisis yang dilakukan menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan untuk rasio CAR, NPM, BOPO, LDR. Sedangkan pada rasio dan ROA terdapat perbedaan yang signifikan. Kinerja keuangan Bank Syariah Mandiri lebih baik dari segi Permodalan terhadap CAR dan Rasio Efisiensi terhadap BOPO sedangkan Bank Muamalat Indonesia lebih baik kinerjanya dari segi Rentabilitas terhadap ROA, NPM dan Rasio Likuiditas terhadap LDR.

Kata kunci : kinerja keuangan ,rasio likuiditas, solvabilitas, rentabilitas dan efesiensi operasional.

(2)

ABSTRACT

This study aims to examine and prove empirically about the differences in financial performance between financial performance in Islamic banking: Bank Syariah Mandiri and Bank Muamalat Indonesia during the 2012-2016 period.

This research is a comparative descriptive study. The data used are secondary data in the form of financial statements from companies obtained from the published financial statements of Bank Indonesia through the official website of each bank. Data analysis was performed using financial ratio analysis consisting of CAR, NPM, ROA, BOPO, LDR. And the analysis technique used to compare the financial performance of Bank Syariah Mandiri with Bank Muamalat Indonesia is the Independent sample t-test method. Analysis conducted showed that there were no significant differences in the CAR, NPM, BOPO, LDR ratio.

While the ratio and ROA there are significant differences. Bank Syariah Mandiri's financial performance is better in terms of Capital to CAR and Efficiency Ratio to BOPO while Bank Muamalat Indonesia has better performance in terms of Rentability to ROA, NPM and Liquidity Ratio to LDR.

Keywords: financial performance, liquidity ratio, solvency, profitability and operational efficiency.

(3)

PENDAHULUAN

Keberadaan sektor perbankan sebagai sub-sistem dalam perekonomian suatu negara memiliki peranan yang cukup penting. Bahkan dalam kehidupan masyarakat modern sehari-hari, sebagian besar hampir melibatkan jasa-jasa dari sektor perbankan. Hal demikian kiranya dapat dipahami karena sektor perbankan mengemban suatu fungsi utama sebagai perantara keuangan antara unit-unit ekonomi masyarakat yang surplus dana dengan unit-unit ekonomi yang defisit dana (Kasmir, 2012).

Laporan keuangan pada perbankan menunjukkan kinerja keuangan yang telah dicapai perbankan pada suatu waktu. Kinerja keuangan tersebut dapat diketahui dengan menghitung rasio-rasio keuangan sehingga dapat mengetahui kinerja tersebut dengan menggunakan analisis rasio yakni rasio likuiditas, solvabilitas, rentabilitas, dan efisiensi operasional dan Manajemen. Analisis rasio ini merupakan teknis analisis untuk mengetahui hubungan antara pos-pos tertentu dalam neraca maupun laporan rugi laba bank secara individual maupun secara bersama-sama (Abdullah dalam Isna Rahmawati, 2010).

Aspek likuiditas yang dipakai dalam rasio perbankan dapat diketahui dengan menghitung Loan to deposit ratio (LDR) cash ratio, banking ratio, dan loan to asset ratio. Rasio keuangan untuk mengukur solvabilitas bank dapat diketahui dengan menghitung capital adequacy ratio (CAR), primary ratio, dan capital ratio. Rasio Rentabilitas dapat diketahui dengan menghitung return on asset (ROA), Net profit Margin (NPM). Efisiensi operasional dapat diketahui dengan menghitung BOPO (Martono dalam Isna Rahmawati, 2010). Selain itu, analisis rasio juga membantu manajemen dalam memahami apa yang sebenarnya terjadi pada perbankan berdasarkan suatu informasi laporan keuangan baik dengan perbandingan rasio-rasio sekarang dengan yang lalu dan yang akan datang pada internal perbankan maupun perbandingan rasio perbankan dengan perbankan yang lainnya atau dengan rata industry pada saat titik yang sama perbandingan eksternal (Munawir dalam Isna Rahmawati, 2010).

(4)

Tujuan Penelitian

Tujuan yang hendak dicapai dalam kegiatan penelitian ini antara lain :

1. Untuk mengetahui dan menganalisis kinerja keuangan Bank Syariah mandiri dan Bank Muamalat berdasar CAR.

2. Untuk mengetahui dan menganalisis kinerja keuangan Bank Syariah mandiri dan Bank Muamalat berdasar ROA.

3. Untuk mengetahui dan menganalisis kinerja keuangan Bank Syariah mandiri dan Bank Muamalat berdasar BOPO.

4. Untuk mengetahui dan menganalisis kinerja keuangan Bank Syariah mandiri dan Bank Muamalat berdasar LDR

5. Untuk mengetahui dan menganalisis kinerja keuangan Bank Syariah mandiri dan Bank Muamalat berdasar NPM.

6. Untuk Mendeskripsikan perbedaan tingkat kinerja keuangan Bank Syariah Mandiri dengan Bank Muamalat.

TINJAUAN PUSTAKA Laporan keuangan

Setiap perusahaan, baik bank maupun non bank suatu waktu(periode) akan melaporkan semua kegiatan keuangannya. Laporan keuangan ini bertujuan untuk memberikan informasi suatu perusahaan baik informasi mengenai jumlah dan jenis aktiva, kewajiban (hutang) serta modal, yang kesemuanya ini tergambar dalam neraca. Laporan keuanganjuga memberikan gambaran hasil usaha perusahaan dalam suatu periodetertentu yang dikeluarkan dalam laporan laba rugi.

Kemudian laporan keuangan juga memberikan gambaran arus kas suatu perusahaan yang tergambar dalam laporan arus kas (Kasmir, 2012).

Laporan keuangan merupakan salah satu alat untuk memperoleh informasi tentang kondisi keuangan dan hasil operasi suatu perusahaan. Dari sebuah laporan keuangan dapat diketahui apakah kinerja perusahaan tersebut baik atau buruk.

Salah satu fungsi dari laporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi mengenai kinerja perusahaan. Kinerja merupakan keadaan atau kondisi keuangan,

(5)

hasil usaha, dan kemajuan keuangan dari tahun ke tahun. Kinerja perusahaan perlu di analisis untuk mengukur efisiensi usaha dan menjelaskan perubahan yang terjadi dalam kondisi keuangan. Laporan keuangan juga merupakan alat untuk berkomunikasi antara data keuangan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data keuangan tersebut. Pihak-pihak tersebut antara lain adalah pemilik perusahaan, manajer, investor, kreditur, karyawan, dan pemerintah (Munawir, 2012).

Analisis Kinerja Bank

Proses untuk mengevaluasi kinerja dapat dilakukan pada berbagai bidang pekerjaan, baik itu dalam bidang organisasi non-profit maupun organisasi profit.

Pangaribuan dan Yahya (2014) menjelaskan penilaian kinerja merupakan suatu proses untuk menyediakan informasi tentang sejauh mana suatu kegiatan tertentu tercapai, bagaimana perbedaan pencapaian itu dengan suatu standar tertentu untuk mengetahui apakah ada selisih diantara keduanya dan bagaimana tindak lanjut atas perbedaan tersebut. Jadi, nampak jelas bahwa dalam melakukan evaluasi terhadap suatu entitas apapun dibutuhkan tolak ukur tertentu sebagai acuan.

Analisis Rasio Keuangan

Menurut M.Nafarin (2010:772)rasio keuangan (financial ratio) adalah Rasio (nisbah) yang membandingkan secara fertikal maupun horizontal dari pos yang terdapat dalam laporan keuangan yang dapat di nyatakan dalam persentase, kali,dan absolut.

Jenis-jenis Rasio Keuangan 1. Rasio likuiditas

a. Current Ratio (Rasio Lancar)

b. quick Ratio (sangat lancar) 2. Rasio Solvabilitas

Capital Adequacy Ratio (CAR)

(6)

3. Rasio Rentabilitas

a. Net Profit Margin (NPM) b. Return On Asset (ROA) 4. Rasio efisiensi

a. biaya operasional b. Pendapatan operasional

Penelitian Terdahulu

Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu

No Penelitian Terdahulu Terd

Penulisan Hasil

Penelitian 1. Muh.Sabir,M,Muhammad

Ali,Abd.Hamid Habee(2012)

Pengaruh rasio kesehatan bank terhadap kinerja keuangan bank umum dan bank konvesional di Indonesia (2009-2011)

Dari uji yang di lakukan dapat di nyatakan bahwa Kinerja pada keuangan perbankan syariah lebih banyak berpengaruh signifikan dibandingkan dngan dengan bank

konvesional Indonesia 2. Swita Angelina

Kaunang(2013)

Analisis kinerja keuangan perusahaan PT.Cipta Daya Nusantara Manado (2010- 2012)

Dari hasil analisis secara umum berdasarkan rasio keuangan yaitu posisi likuiditas sudah dalam keadaan baik dalam perhitungan current ratio,akan tetapi pada cash ratio perusahaan masih kurang dimana uang kas yang dimiliki perusahaan belum mampu melunasi utang perusahaan.

3. Kristina Suandini dan dan

Leni Suzan(2015) rasio keuangan.(skripsi) Pengaruh stuktur modal Terhadap Kinerja keuangan perusahaan Industri barang konsumsi di BEI(2009-2013)

Dari uji yang di lakukan dapat di nyatakan bahwa nilai.secara simultan DAR,DER,LDER,TIE R berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan yang diwakili ROE.

Sedangkan secara

(7)

parsikal DAR,DER tidak berpengaruh terhadap ROE.

SedangkanLDER, TIER berpengaruh signifikan terhadap ROE.

4. Wahyu Isnainianto Hadi(2012)

Perbandingan kinerja keuangan bank umum syariah dan bank konvensional kelalui pendekatan

likuiditas,solvabilitas,dan rentabilitas sebelum selama dan sesudah krisis finansial global(2007-2010)

Berdasarkan hasil analisis dapat di nyatakan rasio LDR perbankan konvensional berbeda secara signifikan dengan FDR,rasio CAR perbankan Kovensional berbeda secara signifikan dengan rasio CAR perbankan syariah.Rasio ROA konvensional tidak menunjukan perbedaan secara signifikan dengan rasio ROA perbankan Syariah.

5.

1.

La Subuh,dkk(2016) Komparasi kinerja keuangan Bank Nasional dan Bank Asing (2010-2014)

Dari uji yang dilakukan terlihat bahwa bank asing lebih baik dari

aspek rasio

CAR,ROA,BOPO sedangkan bank nasional lebih baik dari aspek rasio KAP dan LDR.Maka kinerja keuangan bank asing lebih baik dari kinerja bank nasional.

6. Prakash Pinto,dkk(2017) An Evaluation of financial performance of commercial banks (2005-2015)

Dari uji yang di lakukan rasio kecukupan modal pada probabilitas ROA dan ROE)memastikan hubungan antara variable CAR lebih

tinggi kan

mempengaruhi kinerja keuangan bank.

(8)

Kerangka Pemikiran

Pengembangan Hipotesis dan Hipotesis Penelitian

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah diduga terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja keuangan Bank Syariah mandiri dan Bank Muamalat Indonesia.

Ha = Terdapat perbedaan kinerja keuangan pada Perbankan Syariah dilihat dari Analisis Likuiditas, Solvabilitas, Profitabilitas/Rentabilitas, dan Efesiensi.

BANK

BANK SYARIAH

BANK SYARIAH MANDIRI

BANK MUAMALAT

LAPORAN KEUANGAN KEUANGAN RASIO KEUANGAN

CAR LDR

KINERJA KEUANGAN

ROA BOPO

NPM

(9)

Ho = Tidak Terdapat perbedaan kinerja keuangan pada Perbankan Syariah

dilihat dari Analisis Likuiditas, Solvabilitas,Profitabilitas/Rentabilitas, dan Efesiensi.

2.9.1 Indikator capital adecuity ratio (CAR) terhadap kinerja keuangan pada bank syariah mandiri dan bank muamalat Indonesia

Capital edecuity ratio (CAR) digunakan untuk mengukur kemampuan permodal.jadi semakin tinggi rasio menunjukkan permodalan yang baik.

Hipotesis,yang dibangun dalam peneliti ini adalah:

H1: Terdapat perbedaan signifikan dari indicator CAR pada kinerja perbankan anatara bank syariah madiri dan bank muamalat.

2.9.2 Indikator return on assets(ROA) terhadap kinerja keuangan pada bank syariah mandiri dan bank muamalat Indonesia

Return on assets (ROA) digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan secara keseluruhan.Jadi semakin tinggi rasio semakin menunjukkan hasil yang semakin baik.

Hipotesis yang di bangun dalam penelitian ini adalah:

H2: Terdapat perbedaan yang signifikan dari indicator ROA pada kinerja perbankan antara bank syariah mandiri dan bank muamalat.

2.9.3 Indikator efesiensi operasional (BOPO) terhadap kinerja keuangan pada bank syariah mandiri dan bank muamalat

BOPO digunakan untuk mengukur tingkat efesiensi dan kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasional.Jadi semakin rendah rasio menunjukkan tingkat efesiensi operasional yang lebih baik.

Hipotesis yang dibangun dalam penelitian ini adalah:

H3: Terdapat perbedaan yang signifikan dari indicator BOPO pada kinerja perbankan antara bank syariah mandiri dan bank muamalat.

(10)

2.9.4 Indikator loan to deposit ratio(LDR) terhadap kinerja keuangan pada bank syariah mandiri dan bank muamalat

LDR digunakan untuk megukur seluruh jumlah kredit yang diberikan bank dengan dana diterima oleh bank.Jadi semakin tinggi rasio menunjukkan tingkat likuiditas yang lebih baik.

Hipotesis yang dibangun dalam penelitian ini adalah:

H4: Terdapat perbedaan yang signifikan dari indikator LDR pada kinerja perbankan antara bank syariah mandiri dan bank muamalat.

2.9.5 Indikator net profit margin(NPM) terhadap kinerja keuangan pada bank syariah mandiri dan bank muamalat

NPM digunakan untuk mengukur tingkat keuntungan laba yang diperoleh bank di bandingkan yang diterima dari kegiatan operasionalnya.

Hipotesis yang dibangun dalam penelitian ini adalah:

H5: Terdapat perbedaan yang signifikan dari indikator NPM pada kinerja perbankan antara bank syariah mandiri dan bank muamalat.

METODE

penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi deskriptif, yaitu penelitian terhadap fenomena atau populasi tertentu yang diproses peneliti dari subyek berupa individu, organisasional industri atau perspektif yang lain. Studi ini dimaksudkan untuk menjelaskan karakteristik fenomena atau masalah yang ada.

Menurut tingkat eksplanasinya, penelitian ini tergolong penelitian komparatif, yaitu suatu penelitian yang bersifat membandingkan. Penelitian ini mengacu pada data berupa angka-angka sehingga dikategorikan dalam penelitian yang bersifat kuantitatif.

POPULASI

Menurut Sugiyono(2013:115) Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subyek yangmempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang di tetapkan oleh peneliti untuk di pelajari dan kemudian di tarik kesimpulannya.

(11)

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan bank syariah mandiri dan bank muamalat.

SAMPEL

Teknik pengambilan sampel dilakukan melalui metode purposive sampleing dengan tujuan untuk mendapatkan sampel yang sesuai dengan tujuan penelitian.

Kriteria-kriteria sampel yang di gunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Perusahaan perbankan syariah periode 2012-2016

2. Perusahaan perbankan syariah yang menerbitkan laporan keuangan secara lengkap dari periode 2012-2016 sesuai dengan data yang diperlukan dalam variabel penelitian,Rasio Permodalan (CAR),Rasio Rentabilitas (ROA),RasioEfesiensi (BOPO), Rasio Likuiditas(LDR).

Deskripsi Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder mengenai laporan keuangan dari 2 (dua) perusahaan yaitu Bank Syari’ah Mandiri dan Bank Muamalat Indonesia selama periode 2012-2016. Dengan demikian terdapat 2 (dua) perusahaan perbankan yang dianalisis mengenai kinerja keuangannya.

Uji Normalitas

Uji normalis data adalah hasil pengukuran dalam bentuk tabel yang digunakan untuk mengetahui apakah termasuk pada bentuk kurva , distribusi normal atau bukan (Sangadji dan Sopiah, 2010 : 233). Uji normalis terdiri statistik prametrik dan statistik non-parmetrik. Uji parametrik adalah statistik yang digunakn untuk menguji hipotesis ketika populasi dimana sampel diasumsikan berdistribusi secara normal (sekaran, 2007: 241). Sedangkan uji Non-parametrik adalah statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis ketik populasi sampel tidak di asumsikan secara normal (Sekaran, 2007: 240).

(12)

Tabel 4.21

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

LNX1 LNX2 LNX3 LNX4 LNX5

N 10 10 10 10 10

Normal Parametersa,b Mean -2.3380- -.3828- -.5550- .3976 3.4631 Std. Deviation 1.04699 2.69480 .24580 2.27691 1.24028 Most Extreme

Differences

Absolute .242 .121 .233 .175 .221

Positive .242 .116 .113 .175 .221

Negative -.208- -.121- -.233- -.144- -.139-

Test Statistic .242 .121 .233 .175 .221

Asymp. Sig. (2-tailed) .099c .200c,d .131c .200c,d .181c Sumber : Data SPSS yang telah diolah

Berdasarkan Tabel 4,21 hasil analisis One-Sample Kolmogorov-Smirnov terlihat menunjukan hasil nilai Kolmogorov-Smirnov LNX1 0,242 dan nilai sig. 0,05 karena p-value = 0,242 > 0,05, nilai Kolmogorov-Smirnov LNX2 sebesar 0,121 >

0,05, nilai Kolmogorov-Smirnov LNX3 sebesar 0,233 > 0,05, nilai Kolmogorov- Smirnov LNX4 sebesar 0,175 > 0,05, dan nilai Kolmogorov-Smirnov LNX5 sebesar 0,221 > 0,05. Berarti data residual terdistribusi secara normal, sehingga dapat digunakan dalam penelitian.

Analisis Perbandingan Kinerjakeuangan

Selanjutnya diuraikan hasil penelitian yang merupakan pengamatan terhadap obyek penelitian , dua bank syariah yaitu Bank Syariah Mandiri dan Bank Muamalat Indonesia periode 2012 – 2016 Dengan menggunakan uji statistic independent sample t-test, diperoleh hasil perbandingan kinerja antara Bank Syariah Mandiri dengan Bank Muamalat Indonesia seperti tampak pada table.

(13)

Tabel 4.22

Perbandingan Kinerja Bank Syariah Mandiri dengan Bank Muamalat Indonesia

Ratio

Bank Syariah Mandiri

Bank Muamalat

Indonesia Statistical Test

Mean Std

Dev Mean Std Dev

Levene’s Test For Equality

of Variance

t-test for equality of mean df=70confidence

interval = 95%

F Sig T

Sig 2- tailed

Mean Diff

CAR -19,73 50,16 27,02 14,60 6.128 .038 1.115 .297 .72878 NPM -22,81 16,64 15,15 21,35 .378 .556 -3.135- .014 -3.79639- ROA -5,65 10,56 -54,48 35,28 2.375 .162 -.123- .905 -.02027 BOPO 19,00 32,32 60.,53 10,51 7.782 .024 -.273- .792 -.41536- LDR 31,67 10,49 37,58 14,63 1.459 .262 -.734- .484 -.59103- Sumber : Data SPSS yang telah diolah

Analisis Rasio CAR

Pada tabel di atas dapat terlihat bahwa Bank Syariah Mandiri mempunyai rata-rata (mean) rasio CAR sebesar -19,73% lebih kecil dibandingkan dengan mean rasio CAR Bank Muamalat Indonesia sebesar 27,02%. Hal itu berarti bahwa selama periode 2012-2016 Bank Muamalat Indonesia memiliki CAR lebih baik dibandingkan dengan Bank Syariah Mandiri, karena semakin tinggi nilai CAR maka akan semakin bagus kualitas permodalan bank tersebut.

Analisis Rasio NPM

Pada tabel di atas dapat terlihat bahwa Bank Syariah Mandiri mempunyai rata-rata (mean) rasio NPM sebesar -22,81% lebih kecil dibandingkan dengan mean rasio NPM Bank Muamalat Indonesia sebesar 15,15%. Hal itu berarti bahwa selama periode 2012-2016 Bank Muamalat Indonesia memiliki NPM lebih baik

(14)

dibandingkan dengan Bank Syariah Mandiri , karena semakin tinggi nilai NPM maka akan semakin bagus kinerja bank tersebut.

Analisis Rasio ROA

Pada tabel di atas dapat terlihat bahwa Syariah Mandiri mempunyai rata-rata (mean) rasio ROA sebesar -5,65%, lebih besaar dibandingkan dengan mean rasio ROA pada Bank Muamalat Indonesia sebesar -54,48%. Hal itu berarti bahwa selama periode 2012-20106 Bank Muamalat Indonesia memiliki ROA lebih baik dibandingkan dengan Bank Syariah Mandiri karena semakin rendah nilai ROA maka akan semakin baik kualitasnya.

Analisis Rasio LDR

Pada tabel di atas dapat terlihat bahwa Syariah Mandiri mempunyai rata-rata (mean) rasio LDR sebesar -5,56%, lebih besaar dibandingkan dengan mean rasio BOPO pada Bank Muamalat Indonesia sebesar -54,48%. Hal itu berarti bahwa selama periode 2012-20106 Bank Muamalat Indonesia memiliki LDR lebih baik dibandingkan dengan Bank Syariah Mandiri karena semakin rendah nilai LDR maka akan semakin baik kualitasnya.

Analisis Rasio LDR

Pada tabel di atas dapat terlihat bahwa Bank Syariah Mandiri mempunyai rata-rata (mean) rasio LDR sebesar 31,67% lebih kecil dibandingkan dengan mean rasio LDR pada Bank Muamalat Indonesia sebesar 37,58%. Hal itu berarti bahwa selama periode 2012-2016 Bank Muamalat Indonesia memiliki LDR lebih baik dibandingkan dengan Bank Syariah Mandiri.

(15)

Pengujian Hipotesis

Tabel 4.22

Hasil Uji Statistik Independent Sample t-Test

Independent Samples Test Levene's Test for

Equality of Variances t-test for Equality of Means

F Sig. T Df Sig. (2-

tailed)

Mean Difference

CAR

Equal variances

assumed 6.128 .038 1.115 8 .297 .72878

Equal variances

not assumed 1.115 4.009 .327 .72828

ROA

Equal variances

assumed .378 .556 -3.135- 8 .014 -3.79639-

Equal variances

not assumed -3.135- 7.549 .015 -3.79639-

BOPO

Equal variances

assumed 2.375 .162 -.123- 8 .905 -.02027

Equal variances

not assumed -.123- 4.712 .907 -.02027

LDR

Equal variances

assumed 7.782 .024 -.273- 8 .792 -.41536-

Equal variances

not assumed -.273- 4.837 .796 -.41536-

NPM

Equal variances

assumed 1.459 .262 -.734- 8 .484 -.59103-

Equal variances

not assumed -.734- 7.256 .486 -.59103-

Sumber : Data SPSS yang telah diolah

(16)

Rasio CAR

Dari tabel di atas dapat terlihat bahwa F hitung untuk CAR dengan equal variance assumed (diasumsi kedua varians sama) adalah 6,128 dengan probabilitas 0,297.

Oleh karena probabilitas data di atas lebih kecil dari 0,05, maka dapat dikatakan bahwa terdapat perbedaan varians pada data perbandingan kinerja keuangan Bank Syariah Mandiri dengan Bank Muamalat Indonesia untuk rasio CAR.

Bila kedua varians berbeda, maka digunakan Equal Variances Assumed.t hitung untuk CAR dengan menggunakan Equal Variances Assumed adalah 1,115 dengan signifikan sebesar 0,551. Oleh karena nilai sig. thitung> ttabel (0,297 > 0,05), maka dapat dikatakan bahwa jika dilihat dari rasio CAR maka kinerja keuangan Bank Syariah Mandiri dengan Bank Muamalat Indonesia tidak terdapat perbedaan yang signifikan.

Rasio NPM

Tabel di atas dapat terlihat bahwa F hitung untuk NPM dengan equal variance assumed (diasumsi kedua varians sama) adalah 1,459 dengan probabilitas 0,262.

Oleh karena probabilitas data di atas lebih besar dari 0,05, maka dapat dikatakan bahwa tidak terdapat perbedaan varians pada

Bila kedua varians sama, maka digunakan Equal Variances Assumed.t hitung untuk NPM dengan menggunakan Equal Variances Assumed adalah -5,9103 dengan signifikan sebesar 0,000. Oleh karena nilai sig. thitung< ttabel (0,0484<

0,005), maka dapat dikatakan bahwa jika dilihat dari rasio NPM maka kinerja keuangan Bank Syariah Mandiri dengan Bank Muamalat Indonesia terdapat perbedaan yang signifikan. Data perbandingan kinerja keuangan Bank Syariah Mandiri dengan Bank Muamalat Indonesia untuk rasioNPM.

Rasio ROA

Tabel di atas dapat terlihat bahwa F hitung untuk ROA dengan equal variance assumed (diasumsi kedua varians sama) adalah 0.378 dengan probabilitas 0,14.

Oleh karena probabilitas data di atas lebih besar dari 0,05, maka dapat dikatakan bahwa terdapat perbedaan varians pada data perbandingan kinerja keuangan Bank

(17)

Syariah Mandiri dengan Bank Muamalat Indonesia untuk rasio ROA.

Bila kedua varians sama, maka digunakan Equal Variances Assumed t hitung untuk ROA dengan menggunakan Equal Variances Assumed adalah -3,135 dengan signifikan sebesar 0,14. Oleh karena nilai sig. thitung> ttabel (-0,3135

<0,005), maka dapat dikatakan bahwa jika dilihat dari rasio ROA maka kinerja keuangan Bank Syariah Mandiri dengan Bank Muamalat Indonesia terdapat perbedaan yang signifikan.

Rasio BOPO

Table di atas dapat terlihat bahwa F hitung untuk BOPO dengan equal variance assumed (diasumsi kedua varians sama) adalah 2.375 dengan probabilitas 0,162.

Oleh karena probabilitas data di atas lebih kecil dari 0,05, maka dapat dikatakan bahwa tidak terdapat perbedaan varians pada data perbandingan kinerja keuangan Bank Syariah Mandiri dengan Bank Muamalat Indonesia untuk rasio BOPO.

Bila kedua varians berbeda, maka digunakan Equal Variances not Assumed. t hitung untuk BOPO dengan menggunakan Equal Variances Not Assumed adalah - 1,23 dengan signifikan sebesar 0,162. Oleh karena nilai sig. thitung< ttabel (0,162>

0,05), maka dapat dikatakan bahwa jika dilihat dari rasio BOPO maka kinerja keuangan Bank Syariah Mandiri dengan Bank Muamalat Indonesia tidak terdapat perbedaan yang signifikan.

Rasio LDR

Tabel di atas dapat terlihat bahwa F hitung untuk LDR dengan equal variance assumed (diasumsi kedua varians sama) adalah 7,782 dengan probabilitas 0,024.

Oleh karena probabilitas data di atas lebih besar dari 0,05, maka dapat dikatakan bahwa tidak terdapat perbedaan varians pada data perbandingan kinerja keuangan Bank Syariah Mandiri dengan Bank Muamalat Indonesia untuk rasio LDR.

Bila kedua varians sama, maka digunakan Equal Variances Assumed. t hitung untuk LDR dengan menggunakan Equal Variances Assumed adalah -2,73 dengan signifikan sebesar 0,796. Oleh karena nilai sig. thitung< ttabel (-0,273 < 0,05),

(18)

maka dapat dikatakan bahwa jika dilihat dari rasio LDR maka kinerja keuangan Bank Syariah Mandiri dengan Bank Muamalat Indonesia tidak terdapat perbedaan yang signifikan.

Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandinga kinerja keuangan, CAR, NPM, ROA, BOPO, LDR pada Bank Syariah Mandiri dan Bank Muamalat Indonesia periode 2012-2016. Berdasarkan hasil penelitian maka kesimpulan dari penelitian ini dapat di uraikan sebagai berikut :

1. Variabel capital edecuty rasio (CAR) tidak terdapat perbedaan signifikan pada Bank Syariah Mandiri dan Bank Muamalat Indonesia pada priode 2012-2016.

2. Variabel net profit margin (NPM) tidak terdapat perbedaan signifikan pada Bank Syariah Mandiri dan Bank Muamalat Indonesia pada priode 2012-2016.

3. Variabel return on assets (ROA) terdapat perbedaan signifikan pada Bank Syariah Mandiri dan Bank Muamalat Indonesia pada priode 2012-2016.

4. Variabel Biaya Operasioan Pendapatan Operasionalo (BOPO) tidak terdapat perbedaan signifikan pada Bank Syariah Mandiri dan Bank Muamalat Indonesia pada priode 2012-2016.

5. Variabel loan to deposit ratio (LDR) tidak terdapat perbedaan signifikan pada Bank Syariah Mandiri dan Bank Muamalat Indonesia pada priode 2012-2016.

(19)

DAFTAR PUSTAKA

Arifin Muhammad. 2009. Riba dan tinjauan kritis Perbankan Syaariah. Pustaka darul ilmi, Bogor.

Abdullah, M Faisal, (2003), Manajemen Perbankan, UMM Press : Malang Bank Indonesia. 1998. UU No. 10 tahun 1998, tentang perubahan terhadap

UU No. 7 tahun 1992, Jakarta

Gemala, Dewi. 2004 Aspek-Aspek Hukum Dalam Perbankan & Perasuransian Syariah Di Indonesia, Kencana, Jakarta.

Ghozali , Imam (2013). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21 Update PIS Regresi.Semarang :Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Harahap, Sofyan Syafri, 2007, Teori Akuntansi, edisi revisi, cetakan ketujuh, Penerbit : Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Kasmir. 2002. Manajemen Perbankan. Edisi 1, Cetakan ke-3. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Kasmir. 2010. Manajemen Perbankan. Edisi Revisi 9. Jakarta : rajawali pers.

Kasmir.(2015) Analisis Laporan Keuangan.Cetakan kedelapan, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Munawir S. 2002. Analisis Informasi Keuangan. Liberty, Yogyakarta

Martono dan Agus Harjito, 2008, Manejemen Keuangan, edisi pertama, cetakan, ketujuh Penerbit : Ekonisia Kampus Fakultas Ekonomi UII, Yogyakarta Sugiyono (2013) .Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta Bandung

Syafi’I Antonio, Bank Syariah Dari Teorike Praktik, Gema Insani Press,

(20)

Jakarta, 2001.

Siamat, Dahlan, 2005, manajemen lembaga keuangan, Edisi keempat, Badan Penerbit Fakultas Ekonomi Indonesia , Jakarta

Undang-Undang No. 21 tahun 2008 Tentang Perbankan

http://www.syariahmandiri.co.id, di unduh pada hari Kamis,

Tanggal 22 November 2018 Pukul,13:16

http://www.bankmuamalat.com. di unduh pada hari Kamis, Tanggal 22 November 2018 Pukul,13:16

(21)

Referensi

Dokumen terkait

nilai probabilitas (0,009) nilainya lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak sehingga dapat dikatakan bahwa terdapat perbedaan kinerja secara signifikan dilihat dari rasio NPL antara

Sejalan dengan pemikiran di atas, penulis terdorong untuk melakukan perbandingan kinerja Bank Muamalat Indonesia dan Bank Syariah Mandiri berdasarkan rasio keuangan

Didapatnya hasil bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara FDR Bank Syariah Mandiri dengan Bank Syariah Bukopin menunjukkan bahwa kegiatan transaksi valuta

Oleh karena probabilitas data di atas lebih besar dari 0,05, maka dapat dikatakan bahwa tidak terdapat perbedaan varians pada data perbandingan

Perbandingan Nilai Taksir Gadai Emas Syariah pada Bank Syariah Mandiri KC Denpasar dengan Pegadaian Syariah Cabang Denpasar.. Perbandingan nilai taksir gadai emas syariah pada

“ Untukmenganalisis kinerja keuangan Bank Syariah Mandiri dan Bank Muamalat serta mendeskripsikan perbedaan-perbedaan yang signifikan dalam perhitungan rasio

Karena probabilitas &lt;0.05, sehingga dapat dikatakan bahwa jika dilihat dari rasio BOPO maka terdapat perbedaan yang signifikan antara rasio BOPO PT Bank Mandiri dengan PT

ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah menunjukkan perbedaan pembiayaan Bank Mandiri dengan Bank Syariah Mandiri; pengaruh tingkat inflasi terhadap pembiayaan; pengaruh BI-7 day repo