• Tidak ada hasil yang ditemukan

analisis distribusi keluar masuk barang pada spp

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "analisis distribusi keluar masuk barang pada spp"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS DISTRIBUSI KELUAR MASUK BARANG PADA SPP BANJARMASIN 70400

ABSTRAK

MUHAMMAD RIZKY APRIANDI,

H. AKHMAD SAMHUDI, HJ. FARIDA YULIANTI

Manajemen, 61201, Ekonomi, Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al- Banjari Banjarmasin, 15.31.0574

Manajemen, 61201, Ekonomi, Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al- Banjari Banjarmasin, 0006075901

Manajemen, 61201, Ekonomi, Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al- Banjari Banjarmasin, 1119056501

[email protected]/ +6282255015557

Analisis Distribusi Keluar Masuk Barang Pada SPP Banjarmasin 70400. Drs. H.

Akhmad Samhudi,SE,MM selaku pembimbing I dan Hj. Farida Yulianti, SE,MM selaku pembimbing II.

SPP Banjarmasin 70400 adalah sebuah cabang perusahaan yang bergerak dibidang pengantaran barang dan jasa melalui transportasi udara, darat dan laut.

SPP Banjarmasin 70400 beralamat di Jalan Ahmad Yani Km. 23,5 Landasan Ulin Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Indonesia.

Tujuan penelitian pada SPP Banjarmasin 70400 adalah untuk mengetahui kinerja pendistribusian dan untuk mengetahui faktor-faktor apa yang menghambat pendistribusian pada SPP Banjarmasin 70400.

Informasi dari penelitian berguna untuk perusahaan kedepan dalam memaksimalkan pendistribusian.

Jadi, menurut penulis dari hasil penelitian menunjukkan bahwa SPP Banjarmasin adalah sebuah perusahaan yang cukup kuat untuk bersaing dengan perusahan yang bergerak dalam bidang pengantaran barang dan jasa.

Kata Kunci : Distribusi, On time everytime. Tepat waktu setiap waktu (Pos Indonesia)

ABSTRACT

Analisis Distribusi Keluar Masuk Barang Pada SPP Banjarmasin 70400. Drs. H.

Akhmad Samhudi,SE,MM was a tutor I dan Hj. Farida Yulianti, SE,MM was a tutor II.

SPP Banjarmasin is a subdivision company working on goods and services passing throught air, sea and land transportation.

SPP Banjarmasin 70400 addressed at JL. Ayani km 23,5 Landasan Ulin Banjarbaru south borneo.

This research conducted to know distribution performance in SPP Banjarmasin 70400 and for knowing factors what is holding back distribution on SPP Banjarmasin 70400.

(2)

According to author from the results of research showing that SPP Banjarmasin is a company strong enough to compete with companies engaged in the delivery of goods and services.

Key Words : Distribution, On Time Everytime, Tepat waktu setiap waktu (Pos Indonesia)

1. PENDAHULUAN

Perkembangan perusahaan jasa pengiriman sejenis yang mungkin lebih dulu berdiri. Membuat para pelaku dunia bisnis menuju persaingan yang ketat.

persaingan yang semakin ketat ini menuntut para pelaku bisnis untuk mampu memaksimalkan kinerja perusahaannya agar dapat bersaing dipasar.

Perusahaan harus berusaha keras untuk mempelajari dan memahami kebutuhan, keinginan, dan permintaan konsumen, maka akan memberikan masukan penting bagi perusahaan untuk merancang strategi agar dapat menciptakan kepuasaan bagi konsumennya.

Perusahaan harus menempatkan orientasi pada kepuasan konsumen sebagai tujuan utama. Hal ini tercermin dari semakin banyaknya perusahaan yang menyertakan komitmennya terhadap kepuasan konsumen dalam pernyataan misinya, iklan, maupun public relations release. Kunci utama perusahaan untuk memenangkan persaingan adalah memberikan nilai dan kepuasan kepada konsumen melalui penyampaian produk dan jasa yang berkualitas dengan harga yang bersaing.

Dampak perkembangan teknologi, seperti adanya mesin fax, telepon, hp, dan internet membuat penyampaian pesan begitu mudah dan praktis. Kemajuan teknologi berdampak besar bagi masyarakat Indonesia pada khususnya dan

(3)

berpengaruh pada perubahan yang saat ini lebih menyukai komunikasi langsung seperti menggunakan gadget dan alat komunikasi yang lain.

Sebelum teknologi semua ini muncul, kantor pos adalah kantor yang sangat penting dan berjasa karena semua komunikasi hanya bisa melalui surat- menyurat. Banyaknya alternatif lain seperti yang dimaksud membuat fungsi kantor pos sempat tergeser dalam hal pengiriman pesan, sehingga saat ini fungsi kantor pos lebih bekerjasama dengan perusahaan, instansi lainnya.

Kantor Pos adalah bagian dari lembaga pemerintah yang memfasilitasi sarana komunikasi bagi masyarakat. Bahkan lembaga ini sudah eksis sejak zaman Belanda. Pada awal berdirinya kantor pos, lembaga ini telah melayani pengiriman pesan berupa surat serta pengiriman uang. Dengan perkembangan teknologi kantor pos mengebabangkan fungsi menjadi lebih luas lagi, seperti menerima western union, pembiayaan listrik, telepon, dan lain-lain.

Pada penelitian ini, penulis akan membahas tentang kinerja distribusi SPP Banjarmasin 70400. Salah satu bisnis atau usaha jasa yang juga merupakan dampak dari ketatnya persaingan saat ini adalah SPP Banjarmasin, yang bergerak dibidang bisnis jasa pengiriman barang. Persaingan yang semakin ketat tersebut dapat dilihat dengan semakin banyaknya exspedisi yang bermunculan. Pelayanan yang ditawarkan pun beragam, dengan demikian akan menjadi ciri dan keunggulan tersendiri bagi setiap exspedisi. Hal

(4)

tersebut menuntut pihak pemilik atau pengelola exspedisi untuk menciptakan strategi agar mampu bersaing dan lebih unggul

dibandingkan para kompetitornya. Dalam mengantisipasi hal tersebut, perusahaan dituntut bekerja strategis dengan menggunakan berbagai sumber daya yang dimiliki untuk dapat diterima pasar dan menjaga kepercayaan konsumen. Dengan semakin meningkatnya persaingan yang ada, perusahaan harus mengetahui faktor - faktor yang mempengaruhi kualitas pelayanan yang dilaksanakan oleh PT Pos Indonesia khususnya Sentral Pengolahan Pos Banjarmasin 70400 harus mampu memberikan layanan yang lebih baik agar mampu meningkatkan penggunaan jasa pengiriman yang semakin berkembang saat ini.

Kegiatan pengolahan dan pendistribusian hantaran dalam hal ini paket pos perlu dikelola dengan sistem yang bagus dan profesional agar menghasilkan pelayanan prima. Tujuan dari pelayanan prima tersebut yang diterapkan pada pengiriman barang dalam negeri maupun luar negeri adalah untuk memberikan pelayanan yang memuaskan kepada pengguna jasa pengiriman barang. Dengan adanya pelayanan prima di PT. Pos Indonesia (Persero) maka kehidupan masyarakat bisa semakin maju dan mudah dalam mengirimkan barang-barang dalam negeri, apabila saudara atau teman yang tinggal jauh dari di tempat tinggal kita meminta untuk dikirimkan barang dengan menggunakan jasa lewat paket pos dengan jasa paket kilat khusus maupun paket pos biasa.Hal ini menunjukkan bahwa proses pelayanan

(5)

prima pada pengiriman barang lewat paket pos dapat dijadikan peralatan yang mampu bekerja lebih cepat dan terjamin. Pengiriman barang dengan menggunakan jasa pelayanan prima dapat dilakukan secara tepat dan terjamin pada waktu pengiriman barang ke tempat tujuan. Apabila pengolahan dan pendistribusian paket pos berjalan lancar, maka pengiriman barang ke tempat tujuan juga lancar dan tepat waktu. Sebaliknya apabila mulai dari pengolahan sampai pendistribusian paket pos tersebut tidak berjalan dengan lancar maka dalam pengiriman terjadi hambatan- hambatan yang menyebabkan keterlambatan pengiriman sampai ke tujuan. Sistem pengolahan dan pendistribusian merupakan suatu rangkaian yang tidak bisa dipisahkan dalam keberjalanannya dan untuk memperoleh hasil yang memuaskan, keduanya harus dioptimalkan dalam pengelolaanya.

Kantor Pos SPP Banjarmasin 70400 sebagai salah satu unit cabang PT. Pos Indonesia (Persero) pastinya mempunyai Standart Operating Procedure (SOP) dalam sistem pengolahan dan pendistribusian paket pos. Hal ini dilakukan agar dapat menghasilkan pelayanan prima kepada pengguna jasa kiriman/Customer yang berorientasi pada kepuasan Customer di samping untuk mewujudkan visi dan misi PT. Pos Indonesia (Persero). Kualitas pelayanan perlu ditingkatkan karena hal ini akan berdampak langsung dengan kepuasan pelanggan dan akhirnya juga berimbas pada pendapatan perusahaan. Dengan adanya perbaikan-perbaikan tersebut diharapkan dapat meningkatkan omset perusahaan agar perusahaan dapat berkembang dan semakin maju.

(6)

2. METODE

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dan deskriptif, yaitu :

1) Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang spsesifikasinya adalah sistematis, terencana, dan terstruktur dengan jelas sejak awal hingga pembuatan desain penelitian, karena metode ini menggunakan data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. Teknik pengumpulan sampel pada umumnya dilakukan dengan cara :

(1) Secara random

Adalah setiap anggota dari pupulasi memiliki kesempatan dan peluang yang sama untuk dipilh sebagai sampel. Tidak ada intervensi tertentu dari peneliti.

Masing-masing jenis dari pengambilan acak (random sampling) ini memiliki kelebihan tersediri.

(2) Pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian Adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data. Karena berupa alat, maka instrumen dapat berupa lembar cek list, pedoman wawancara, kamera foto dan lainnya.

(3) Analisis data bersifat kuantitatif dan statistik

Analisis data kuantitatif untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

2) Peneitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha menggambarkan objek secara nyata dan apa adanya guna mengetahui nilai

(7)

suatu variabel. Tujuan penelitian deskriptif adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta- fakta, sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki. Ditinjau dari segi masalah yang diselidiki, teknik dan alat yang digunakan untuk meneliti, serta tempat dan waktu, penelitian ini dapat dibagi atas beberapa jenis, yaitu :

(1) Metode survey adalah suatu teknik penelitian dimana informasi dikumpulkan dari sejumlah sampel berupa orang, melalui pertanyaan-pertanyaan.

(2) Metode deskriptif berkesinambungan (continuity descriptive) adalah adalah kerja meneliti secara deskriptif yang dilakukan secara terus menerus atas suatu obyek penelitian.

(3) Penelitian analisis pekerjaan

Adalah penelitian yang dilakukan untuk menyelidiki secara terperinci aktivitas dan pekerjaan seseorang, dan hasil penelitian tersebut dapat memberikan rekomendasi untuk keperluan masa yang akan datang.

(4) Penelitian tindakan (action research)

Adalah penelitian yang berorientasi pada penerapan tindakan dengan tujuan peningkatan mutu atau pemecahan masalah pada suatu kelompok subyek yang diteliti dan mengamati tingkat keberhasilan atau akibat tindakannya, untuk kemudian diberikan tindakan lanjut yang bersifat penyempurnaan

(8)

tindakan atau penyesuaian dengan kondisi dan situasi sehingga diperoleh hasil yang lebih baik.

(5) Penelitian perpustakaan dan dokumentasi

Penelitian perpustakaan adalah suatu langkah untuk memperoleh informasi dari penelitian terdahulu yang harus dikerjakan, tanpa memperdulikin apakah sebuah penelitian menggunakan data primer atau data sekunder, apakah penelitian tersebut menggunakan penelitian lapangan ataupun laboratorium atau didalam museum. Penelitian dokumentasi adalah kesimpulan berkas yakni mencari data mengenai hal-hal berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen, agenda dan sebagainya.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam kehidupan modern sekarang ini, setiap individu tidak akan sanggup memenuhi kebutuhannya yang beraneka ragam dengan cara memproduksi atau membuat sendiri. Begitu juga sebaliknya, suatu jenis barang atau jasa yang diproduksi tidak semua dipakai untuk dikonsumsi sendiri, tetapi juga untuk dipasarkan ke masyarakat umum. Perusahaan pada umumnya memproduksi barang dan menjual barang atau jasa itu dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan dan memenuhi permintaan konsumen.

Sehubungan dengan hal tersebut, maka salah satu dari perusahaan jasa yang memenuhi kebutuhan masyarakat adalah PT.Pos Indonesia (Persero) SPP

(9)

Banjarmasin 70400 adalah yang bergerak dalam kegiatan usaha pelayanan jasa pengiriman barang ke berbagai tujuan.

(1.1) Distribusi Paket di SPP Banjarmasin 70400

1 Bentuk distribusi paket, dapat didefinisikan sebagai kegiatan untuk menyalurkan atau menyampaikan barang atau asa dari produsen ke konsumen Alex S. Nitisemito (1993:102) dalam buku “Marketing”

Distribusi dan transportasi adalah rangkain kegiatan memindahkan atau mengangkut barang dari produsen kepada konsumen dengan menggunakan salah satu prasarana transportasi baik darat, laut, maupun udara.

PT. Pos Indonesia (Persero) SPP Banjarmasin 70400 merupakan salah satu perusahaan jasa nasional terbesar yang mempunyai jaringan paling luas. PT. Pos Indonesia (Persero) SPP Banjarmasin 70400 menyalurkan barang atau produknya menggunakan bentuk distribusi tidak langsung, termasuk distribusi paket.

Distribusi tidak langsung adalah suatu cara penyaluran barang dengan menggunakan jasa perantara sebagai pihak yang menjembatani hubungan antara perusahaan ke konsumen atau pelanggan.

(10)

PT. Pos Indonesia (Persero) SPP Banjarmasin 70400 menyampaikan paket kepada penerima secara tidak langsung, tetapi melalui perantara atau agen, dimana perantara atau agen tersebut adalah kantor pos cabang.

Dari pembahasan diatas dapat diketahui bahwa PT.

Pos Indonesia (Persero) SPP Banjarmasin 70400 memiliki tiga sistem dan prosedur distribusi paket, yaitu :

1 Penyimpangan dalam proses dan prosedur distribusi paket pos.

Bila paket tidak terkirim tepat waktu atau melampaui waktu tempuh kirim bagian PURI akan segera memeriksa arsip-arsip pengiriman dan memeriksa semua paket yang diterima, bila ditemukan paket akan segera dikirim ke kantor tujuan. Hal ini seperti yang dikemukakan oleh petugas pengantar paket “ suatu paket pos dinyatakan gagal kirim apabila proses pengirimannya melebihi waktu tempuh kirim yang telah ditetapkan, apabila paket pos mengalami gagal kirim akibat kekeliruan teknis maka paket pos akan dikembalikan ke kantor lalu disimpan di gudang dan akan dikirim lagi keesokkan harinya sambil menunggu perbaikan. Apabila dalam jangka waktu 3x24 jam

(11)

penerima tidak terdapat di alamat tujuan maka akan dibuatkan panggilan PP 14 kepada penerima untuk mengambil paket tersebut langsung dikantor pos.

2 Bila paket hilang pengirim akan menerima ganti rugi pengiriman atau pertanggungjawaban sesuai dengan nilai kirim, syarat dan ketentuan berlaku.

4. PENUTUP

1. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis pembahasan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1) Kantor Pos adalah bagian dari lembaga pemerintah yang memfasilitasi sarana komunikasi bagi masyarakat. Bahkan lembaga ini sudah eksis sejak zaman Belanda. Pada awal berdirinya kantor pos, lemabaga ini telah melayani pengiriman pesan berupa surat serta uang. Dengan perkembangan teknologi kantor pos mengembangkan fungsi menjadi lebih luas lagi, seperti menerima western union, pembiayaan listrik, telepon, dan sebagainya.

2) PT. Pos Indonesia didirikan pada 26 Agustus 1746 oleh Gubernur Jendral G.W Baron Van Imhoff di Batavia (sekarang Jakarta).

3) Pos Indonesia merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Indonesia yang bergerak di bidang layanan pos. Berdiri pada tahun

(12)

1746, saham Pos Indonesia sepenuhnya dimiliki oleh Pemerintah Indonesia.

4) Kantor Pos Sentral Pengolahan Pos (SPP) Banjarmasin 70400 adalah salah satu unit cabang PT. Pos Indonesia yang berlokasi di Jalan A.

Yani Km.23,5 Landasan Ulin Banjarbaru, yang memiliki fungsi perencanaan, pengorganisasian, pelekasanaan dan pengendalian serta penanggung jawab implementasi kebijakan :

(1.1) Collecting merupakan tahap pertama dari aktivitas operasi dalam jasa pos. Terdiri dari aktivitas pelanggan mengirimkan surat pos/paket pos hingga menerima oleh kantor pos PT. Pos Indonesia (Persero) SPP Banjarmasin 70400 menyediakan beberapa fasilitas untuk memudahkan proses pengumpulan.

(1.2) Processing merupakan tahap kedua dari aktivitas operasi dalam jasa pos. Kegiatan pengolahan (Processing) secara garis besar dibagi menjadi dua, yaitu pengolahan dikantor asal dan pengolahan dikantor tujuan.

(1.3) Transporting merupakan tahap ketiga dari aktivitas operasi dalam jasa pos. Terdiri dari aktivitas kegiatan pengiriman barang (muatan) dan penumpang dari suatu tempat ke tempat yang lain.

(1.4) Delivery merupakan tahap keempat dari aktivitas operasi dalam jasa pos. Terdiri dari aktivitas dalam pengubahan status

(13)

kiriman produk jasa paket pos sesuai dengan rute sebelum dikirim. PT. Pos Indonesia (Persero) SPP Banjarmasin 70400 menyediakan beberapa fasilitas yang memudahkan proses delivering order. Aktivitas pengiriman merupakan tanggung jawab Divisi Pengiriman Pos, terdiri dari kiriman surat kilat khusus, surat biasa maupun paket pos.

(1.5) Reporting merupakan tahapan kelima dari aktivitas operasi dalam jasa pos. Terdiri dari aktivitas dalam pelaporan status kiriman produk jasa paket pos baik yang berhasil diantar maupun gagal antar kepada alamat / penerima paket pos.

2. SARAN

Mengenai kegiatan pengangkutan, PT. Pos Indonesia (Persero) SPP Banjarmasin 70400 masih mengalami beberapa Kendala. Hal ini disebabkan karena jumlah armada yang dimiliki SPP Banjarmasin 70400 untuk memenuhi permintaan distribusi produk yang masih kurang memadai, terutama dalam melayani pengiriman luar kota, hal ini dinilai tidak memadai. karena cukup banyaknya pengiriman yang harus dilayani.

Disarankan agar pihak SPP Banjarmasin 70400 dapat memilih mana barang yang diprioritaskan pengirimannya agar waktu pengiriman tidak terlambat.

(14)

Didalam standar waktu, walaupun penetapan standar waktu yang ditetapkan dalam penyaluran produk ke pelanggan sudah ditentukan, akan tetapi ada beberapa macam kendala yang terkadang ada saat melakukan pengiriman barang. Disarankan pengirim dapat melapor kepada pihak manajer pada kantor tujuan jika ada kendala pada saat pengiriman.

Bila paket hilang pengirim akan menerima ganti rugi pengiriman atau pertanggungan sesuai dengan nilai kirim, syarat dan ketentuan yang berlaku. Disarankan agar pihak SPP Banjarmasin agar lebih teliti lagi pada saat meng-entry data bisa sesuai dengan data sehingga tidak terjadi selisih barang pada saat melakukan pengiriman

Memilih jasa pengiriman barang yang sudah terkenal memiliki kreditbilitas dan elektabilitas yang baik dimata konsumennya.

Memperhatikan metode pengiriman barang yang dilakukan oleh masing- masing jasa pengiriman barang.

Untuk mengantisipasi kerusakan pada saat pengiriman barang, lebih baik konsumen melalukan packing barang sendiri terlebih dahulu dirumah secara baik dan benar.

Tambahkan informasi terkait kondisi barang yang akan dikirim. Misalnya barang yang akan dikirim berbahan dasar kaca atau keramik, dan sebagainya. Agar kurir yang bertugas akan lebih berhati-hati selama proses pengiriman.

(15)

Berikan alamat, nama dan kontak telepon yang detail agar kurir dapat dengan mudah menemukan alamat tujuan pengiriman.

5. REFERENSI

Alma, Buchari. 2013. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa.

Bandung: Alfabeta

Assauri, Sofjan. 2013. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Rajawali Pers Basu, Swastha. 2012. Manajemen Penjualan, Edisi 3, Yogyakarta, BPFE

Danang Sunyoto. 2013. Dasar-Dasar Manajemen Pemasaran. Yogyakarta:

CAPS Daryanto. 2011. Manajemen Pemasaran. Cetakan Pertama.

Bandung: PT Sarana Tutorial Nurani Sejahtera.

Daryanto. 2011. Sari Kuliah Manajemen Pemasaran. Bandung: PT Sarana Tutorial Nurani Sejahtera.

Dharmesta, Basu Swastha dkk, Handoko, T. Hani. 2012. Manajemen Pemasaran Analisis Perilaku Konsumen. Yogyakarta, BPFE

Gitosudarmo Indriyo. 2012. Manajemen Pemasaran. edisi kedua, cetakan kedua Manurung, Agnes Carolin. 2015. Peranan Marketing Mix dalam Meningkatkan Volume Penjualan Es Krim Walls pada PT Rasa Prima Selaras Palembang. Skripsi Manajemen Pemasaran pada Universitas Tamansiswa Palembang

Nickels, William G. 2008. Manajemen Pemasaran Modern. Yogyakarta:

Liberty Offset

Stanton, William J. 2012. Dasar-dasar Pemasaran Manajemen. Yogyakarta:

Danang Sunyoto

Stanton, William J. 2012. Dasar-dasar Pemasaran Manajemen. Yogyakarta:

Danang Sunyoto

Tjiptono Fandy, Ph.D, 2014, Pemasaran Jasa, Andi, Yogyakarta Tjiptono, Fandy. 2014. Pemasaran Jasa. Jakarta: Gramedia Cawang

(16)

Yusi, Syahirman dan Umiyati Idris. 2009. Metodelogi Penelitian Ilmu Sosial Pendekatan Kuantitatif. Palembang: Citra Books Indonesia

Referensi

Dokumen terkait

This paper analyzes the simultaneous equation estimation of the relationship between the level of economic globalization as measured by the trade global- ization ratio,

The first cohort comprised local children born in the past year and evaluated for FASD, followed by those born to women who had previously had children with FASD in the second year, and