• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Asli Daerah Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara Barat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Asli Daerah Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara Barat"

Copied!
93
0
0

Teks penuh

Latar Belakang

Peningkatan jumlah kendaraan bermotor tertinggi pada tahun 2017 sebesar 39,7%, tercatat dari data inflasi pada tahun 2017 mengalami peningkatan sebesar 3,70%. Bertambahnya jumlah kendaraan bermotor tentunya memberikan dampak yang besar terhadap pendapatan awal daerah, salah satu hasil yang diperoleh dari pajak kendaraan bermotor.

Rumusan Masalah

Tujuan

Manfaat

6

Kajian Pustaka

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel jumlah kamar hotel dan jumlah wisatawan berpengaruh positif dan signifikan terhadap PAD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel Jumlah kendaraan bermotor berpengaruh positif dan signifikan terhadap PAD di provinsi tersebut.

Landasan Teori

  • Pendapatan Asli Daerah (PAD)
  • Kepariwisataan
  • Kendaraan Bermotor

Standar minimal kamar dengan total 15 kamar, luas minimal 22 m2/kamar dan dilengkapi dengan kamar mandi di dalam kamar. Standar minimal kamar dengan total 20 kamar, dengan luas minimal 22 m2/kamar, Jumlah kamar dengan suite minimal 1 kamar dengan luas minimal. Standar minimal kamar dengan total 30 kamar, dengan luas minimal 24 m2/kamar, jumlah kamar dengan suite minimal 2 kamar dengan luas minimal 48 m2/kamar dan dilengkapi dengan kamar mandi di dalam kamar untuk setiap kamar.

Standar kamar minimal berjumlah 50 kamar, dengan luas minimal 24 m2/kamar, Jumlah kamar suite minimal 3 kamar dengan luas minimal 48 m2/kamar dan dilengkapi dengan kamar mandi di kamar untuk setiap kamar. Menurut Siahaan, kendaraan bermotor adalah semua kendaraan beroda dua atau lebih beserta gandengannya yang digunakan pada semua jenis jalan dan digerakkan oleh peralatan teknis berupa mesin atau peralatan lain yang mengubah sumber tenaga tertentu menjadi tenaga penggerak. untuk kendaraan bermotor yang bersangkutan. Mobil penumpang adalah setiap kendaraan bermotor yang dilengkapi dengan tempat duduk sampai dengan delapan orang, tidak termasuk tempat duduk pengemudi, baik yang dilengkapi dengan bagasi maupun tidak.

Bus adalah setiap kendaraan bermotor yang dilengkapi dengan tempat duduk untuk lebih dari delapan orang, tidak termasuk tempat duduk pengemudi, baik yang dilengkapi dengan barang bawaan maupun tidak. Truk adalah semua kendaraan bermotor yang digunakan untuk pengangkutan barang, kecuali mobil penumpang, bus, dan kendaraan bermotor roda dua.

Hipotesis

  • Hipotesis Uji Simultan
  • Hipotesis Uji Parsial

Rata-rata jumlah hotel non bintang di Kabupaten Lombok Barat dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2019 adalah sebanyak 98,77 (unit). Rata-rata jumlah hotel non bintang di Kabupaten Lombok Tengah dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2019 adalah sebanyak 79,22 (unit). Rata-rata jumlah hotel non bintang di Kabupaten Lombok Timur dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2019 adalah sebanyak 59,55 (unit).

Rata-rata jumlah hotel tidak berbintang di Kabupaten Sumbawa Barat dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2019 adalah sebanyak 28,44 (unit). Rata-rata jumlah hotel non bintang di Kabupaten Kota Mataram dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2019 adalah sebanyak 102,88 (unit).

Jenis dan Cara Pengumpulan Data

Data sekunder yang digunakan adalah data panel yang merupakan gabungan data time series dan data cross section tahun 2011-2019 di kabupaten/kota se-NTB. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah variabel jumlah hotel berbintang, jumlah hotel non bintang, jumlah restoran, jumlah biro perjalanan wisata dan jumlah kendaraan bermotor berpengaruh signifikan terhadap PAD di Kabupaten tersebut. . / Kota NTB.

Definisi Variabel Operasional

Data jumlah yang digunakan Hotel Bintang di Kabupaten/Kota NTB berasal dari BPS NTB yang diperoleh berdasarkan tahun 2011-2019 dalam satuan. Banyaknya hotel yang memenuhi kriteria penilaian klasifikasi kelas hotel menurut hotel bintang satu di Kabupaten/Kota NTB. Data jumlah yang digunakan untuk hotel non bintang di Kabupaten/Kota NTB dari BPS NTB diperoleh berdasarkan tahun 2011-2019 dalam satuan.

Data jumlah restoran yang digunakan oleh Kabupaten/Kota NTB diperoleh dari BPS NTB dan Data One NTB berdasarkan tahun 2011-2019 dalam satuan. Jumlah usaha yang menawarkan jasa perencanaan perjalanan dan/atau pariwisata dan penyelenggaraan jasa, termasuk penyelenggaraan perjalanan keagamaan di Kabupaten/Kota NTB. Data jumlah biro perjalanan yang digunakan Kabupaten/Kota NTB diperoleh dari BPS NTB dan Satu Data NTB berdasarkan tahun 2011-2019 dalam satuan.

Jumlah yang banyak tercatat adalah semua jenis kendaraan, kecuali milik TNI/Polri dan Korps Diplomatik Kabupaten/Kota NTB. Data jumlah kendaraan bermotor yang digunakan Kabupaten/Kota NTB diperoleh dari BPS NTB berdasarkan tahun 2011-2019 dalam satuan.

Metode Analisis

  • Model Common Effect
  • Model Fixed Effect
  • Model Random Effect

Banyaknya perusahaan catering yang diwajibkan memiliki sertifikat usaha catering dan melakukan sertifikasi usaha catering berdasarkan ketentuan yang diatur dalam peraturan menteri di kabupaten/kota NTB. Ada keuntungan dalam menggunakan data panel, yaitu kombinasi antara data time series dan data cross-sectional, sehingga penggunaan data panel akan menghasilkan lebih banyak data, sehingga derajat kebebasannya lebih besar. Keuntungan lainnya adalah dengan menggunakan data panel dapat mengatasi masalah eliminasi variabel (variabel yang dihilangkan) karena terdapat kombinasi informasi dari data time series dan data cross sectional (Widarjono, 2013).

Pendekatan joint effect merupakan pendekatan data panel yang hanya menggabungkan data time-series dan cross-sectional tanpa memperhitungkan perbedaan waktu dan perbedaan antar individu. Dengan kata lain, metode common effect mengasumsikan bahwa perilaku data individu adalah sama pada periode waktu yang berbeda. Pendekatan fixed effect merupakan pendekatan data panel yang melihat atau memperhatikan perbedaan konstanta dalam model. Ada dua asumsi yang digunakan dalam pendekatan fixed effect yaitu kemiringan konstan tetapi intersep bervariasi antar unit dan kemiringan konstan tetapi intersep bervariasi antar unit dan antar periode waktu.

Model efek acak adalah model yang mengasumsikan adanya perbedaan intersep dan konstanta yang disebabkan oleh residual yang merupakan hasil dari perbedaan acak antar unit dan antar periode waktu, sehingga model efek acak ini disebut juga model komponen kesalahan. Sama halnya dengan fixed effect bahwa model random effect juga memiliki dua asumsi yaitu intersep, kemiringan berbeda antar individu dan intersep, kemiringan berbeda antar individu dan periode waktu.

Pemilihan Model Yang Tepat Dalam Analisis Regresi Data Panel

  • Uji Chow (Uji F)
  • Uji LM
  • Uji Hausman

Setelah mendapatkan nilai F hitung, langkah selanjutnya adalah mencari nilai F tabel, dapat diperoleh nilai F tabel dengan df m untuk pembilangnya dan n-k untuk pembilangnya. Jika nilai F hitung lebih besar (>) dari F tabel, maka H0 ditolak yang berarti terdapat selisih intersep. Dan sebaliknya, jika nilai F hitung lebih kecil (<) dari F tabel, maka H0 diterima yang berarti tidak ada perbedaan intersep.

Ujian LM ialah ujian yang digunakan untuk memilih antara model kesan rawak atau model kesan biasa menggunakan Ordinary Least Squares (OLS). Jika nilai LM yang dikira lebih besar (>) daripada nilai X2 dalam jadual, H0 diterima, yang bermaksud model kesan biasa adalah lebih baik daripada model kesan rawak. Dan sebaliknya, jika nombor LM kurang (<) daripada nilai X2 dalam jadual, maka H0 ditolak, bermakna model kesan rawak adalah lebih baik daripada model kesan biasa.

Jika nilai W yang dikira adalah lebih besar (>) daripada nilai kritikal khi kuasa dua, maka H0 diterima, bermakna model kesan rawak adalah lebih baik daripada model kesan tetap. Dan sebaliknya, jika nilai W yang dikira adalah kurang (<) daripada nilai kritikal khi kuasa dua, maka H0 ditolak, bermakna model kesan rawak adalah lebih baik daripada model kesan tetap.

Uji Statistik

  • Koefisien Determinasi (R 2 )
  • Uji Parsial (Uji T)
  • Uji Bersama-Sama (Uji F)

Jumlah maksimal hotel non bintang di provinsi NTB adalah 583 (unit) yang berlokasi di Kabupaten Lombok Utara pada tahun 2019.

Statistik Deskriptif

  • Statistik Deskriptif Provinsi Nusa Tenggara Barat
  • Statistik Deskriptif Kabupaten/Kota di Nusa Tenggara Barat

Hasil Analisis Penelitian

  • Hasil Regresi Data Panel Ketiga Model
  • Pemilihan Model Yang Tepat
  • Uji Statistik Dengan Random Effect
  • Pembahasan

0,0966 < α (0,10) artinya variabel HB berpengaruh positif dan signifikan terhadap alpha 10% terhadap PAD Kabupaten/Kota di NTB. 0,8515 > α (0,10) artinya variabel HNB tidak berpengaruh positif dan signifikan pada alpha 10% terhadap PAD di Kabupaten/Kota NTB. 0,4885 > α (0,10) yang berarti variabel R tidak berpengaruh negatif dan signifikan pada alpha 10% terhadap PAD di Kabupaten/Kota se-NTB.

0,1448 > α (0,10), artinya variabel BPW tidak berpengaruh positif dan signifikan pada alpha 10% terhadap PAD di Kabupaten/Kota se-NTB. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa variabel Hotel Bintang berpengaruh positif dan signifikan terhadap PAD di Kabupaten/Kota di NTB. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa variabel jumlah hotel non bintang tidak berpengaruh terhadap PAD di Kabupaten/Kota NTB.

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa variabel jumlah rumah makan tidak berpengaruh negatif dan signifikan terhadap PAD di Kabupaten/Kota di NTB. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa variabel jumlah biro perjalanan dikatakan tidak berpengaruh terhadap PAD di Kabupaten/Kota se-NTB.

Kesimpulan

Hotel non bintang memiliki fasilitas yang standar diantara hotel bintang dengan harga hotel non bintang yang relatif lebih murah dibandingkan dengan hotel bintang, sehingga jumlah tamu hotel yang menginap lebih sedikit dan pajak hotel juga relatif rendah. Hal ini dimungkinkan karena tidak banyak konsumen yang menikmati makan dan minum di restoran, sehingga tidak mempengaruhi PAD yang diterima Kabupaten/Kota NTB. Hal ini disebabkan sebagian besar pelaku usaha biro perjalanan hanya ada di kota Mataram.

Artinya apabila ditambah 1 (unit) kendaraan bermotor maka akan menambah PAD sebesar Rp 530.444 (seribu rupiah). Hasil PAD dari pajak kendaraan bermotor memberikan kontribusi yang penting. Sedangkan variabel: jumlah hotel berbintang, jumlah hotel non bintang, jumlah restoran, jumlah biro perjalanan dan jumlah kendaraan bermotor berpengaruh terhadap PAD Kabupaten/Kota NTB.

Saran

Pemerintah Kabupaten/Kota NTB akan membantu perusahaan hotel non bintang untuk meningkatkan kelas minimal menjadi hotel bintang 1 (satu), selain itu perusahaan hotel non bintang akan mencari dana dari investor. Pemerintah Kabupaten/Kota NTB melakukan pengawasan ketat terhadap pajak kendaraan bermotor dan bea balik nama kendaraan bermotor agar target pendapatan asli daerah Kabupaten/Kota NTB dapat terjaga setiap tahunnya. 2011), Analisis Pengaruh Produk Domestik Bruto (PDRB) dan Jumlah Kendaraan Bermotor terhadap Pendapatan Asli Daerah di Sumatera Barat.

Firdausy, Carunia Mulia, kebijakan dan strategi peningkatan pendapatan asli daerah dalam pembangunan nasional, Jakarta: Yayasan Obor Pustaka, Gatra.com 2017, (2019), kinerja PAD NTB terburuk selama 2018, diambil pada Agustus 2021,. -FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGHASILAN DAERAH KHUSUS YOGYAKARTA (Disertasi Doktor, Universitas Ahmad Dahlan). Jurnal Perkembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-ISSN, 2548, 964X. PENGARUH BADAN PERJALANAN PARIWISATA, JUMLAH KUNJUNGAN PARIWISATA DAN PAJAK RESTORAN-HOTEL TERHADAP PENGHASILAN RIIL DI KABUPATEN BADUNG.

PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 10 TAHUN 2001 TENTANG HUKUM PENDAPATAN DAERAH LAINNYA. Pengaruh Jumlah Hotel dan Restoran Terhadap Penerimaan Pajak Serta Pengaruhnya Terhadap Pendapatan Asli Daerah Di Sumatera Barat.Journal of Accounting and Finance Research KONTRIBUSI SEKTOR WISATAWAN TERHADAP PENDAPATAN ASAL (PAD) KABUPATEN/KOTA DAN DAERAH KHUSUS YOGYAKARTA TAHUN 2010 -2016 ".

Referensi

Dokumen terkait

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Membayar Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) Pada Unit Pelayanan Pendapatan Daerah (UPPD) Pontianak Wilayah