• Tidak ada hasil yang ditemukan

analisis faktor-faktor yang mempengaruhi pengungkapan

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "analisis faktor-faktor yang mempengaruhi pengungkapan"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2018

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk memperoleh Gelar Sarjana Akuntansi

Oleh

PUTRI PERMATA SARI NPM. 21601082026

UNIVERSITAS ISLAM MALANG FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

MALANG 2020

(2)

Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pengungkapan Internet Financial Reporting (IFR) pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2018. Indikator dalam penelitian ini adalah profitabilitas, leverage dan kepemilikan saham. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling method. Sampel penelitian ini adalah 159 perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2018. Analisis data menggunakan regresi logistik, dengan uji analisis deskriptif, uji normalitas, uji asumsi klasik , menilai model fit, uji koefisien determinasi, uji hosmer and lemeshow test, uji matriks klasifiasi dan uji simultan untuk mengetahui hubungan antar variabel. Dengan menggunakan alat statistik SPSS 14. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa IFR merupakan jenis pengungkapan wajib sehingga variabel profitabilitas, leverage dan kepemilikan saham tidak berpengaruh terhadap Internet Financial Reporting (IFR).

Kata Kunci : Profitabilitas, leverage, kepemilikan saham, internet financial reporting (IFR)

(3)

Internet Financial Reporting (IFR) on manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange in 2018. Indicators in this study are profitability, leverage and share ownership.

Sampling in this study using a purposive sampling method. The sample of this study was 159 manufacturing companies listed on the Stock Exchange in 2018. Data analysis used logistic regression, with descriptive analysis test, normality test, classic assumption test, assessing fit model, determination coefficient test, hosmer test and lemeshow test, classification matrix test and simultaneous test to determine the relationship between variables. The results of this study indicate that IFR is a type of mandatory disclosure so that profitability, leverage and share ownership variables have no effect on Internet Financial Reporting (IFR).

Keywords : Profitability, leverage, stock ownership, internet financial reporting (IFR)

(4)

1 BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi semakin pesat terutama pada media internet. Media internet merupakan kebutuhan primer bagi setiap masyarakat. Dampak dari internet tidak hanya merubah gaya hidup di masyarakat melainkan juga mengubah pola pikir perusahaan agar terus berkembang. Media internet menimbulkan banyak manfaat bagi para penggunanya khususnya untuk perusahaan di Indonesia. Hal ini karena media internet sangat memudahkan aktivitas perusahaan maupun kegiatan manusia. Media internet dijadikan sebagai suatu fasilitas yang dianggap sangat penting bagi para pelaku bisnis atau perusahaan.

Terutama bagi investor sebagai salah satu pelaku bisnis akan sangat dimudahkan dengan adanya media internet ini. Asbaugh, et al. (1999) menjelaskan bahwa internet mempunyai beberapa karakteristik dan keunggulan dalam pengungkapan infomasi antara lain mudah menyebar (pervasiveness), tidak mengenal batas (borderless-ness), tepat waktu (real time), berbiaya rendah (low cast), dan mempunyai interaksi yang tinggi (high interaction). Deasy (2013), mengatakan bahwa penggunaan internet telah mengubah bentuk penyajian informasi dikalangan perusahaan-perusahaan besar di Indonesia saat ini. Selain itu dengan adanya media internet perusahaan akan lebih mudah untuk berkomunikasi dengan para investor.

Pada umumnya, para pengguna informasi menginginkan informasi yang bisa menunjukkan bagaimana informasi terbaru tentang perusahaan demi memenuhi kebutuhan informasi untuk penggunanya. Informasi tersebut tidak hanya melibatkan informasi tentang keuangan saja melainkan juga memberikan tren pasar sekarang dan bagaimana cara perusahaan dalam mengurangi asimetri informasi antara investor dan manajer. Dengan hal itu

(5)

perusahaan harus memulai melaporkan informasi keuangan yang dapat dipercaya dan bisa mengurangi ketidakpastian untuk perusahaan di masa yang akan datang.

Novita dan Muid (2013), mengatakan bahwa informasi keuangan itu merupakan salah satu kebutuhan yang penting dimana peran informasi sangat berguna untuk para stakeholder dan investor. Di era sekarang, investor bukan hanya dari dalam negeri saja melainkan banyak para investor yang dari beberapa negara luar yang ingin berinvestasi ke perusahaan yang berada di Indonesia. Dimana para investor ini sangat memerlukan berbagai infomasi keuangan sebagai sarana pertimbangan dalam menanamkan modal di perusahaan nantinya.

Perusahaan memerlukan sarana yang dapat memberikan informasi keuangan yang cepat dan tepat serta bisa menjangkau bukan hanya dalam negeri saja melainkan informasi tersebut harus bisa menjangkau wilayah geografis lainnya. Salah satu sarana yang dapat diandalkan untuk menebarkan informasi keuangan ini yaitu dengan menggunakan internet. Seiring perkembangan informasi yang sangat pesat melalui internet dan tingginya akan pengguna internet pengungkapan informasi keuangan melalui website merupakan suatu upaya atau sinyal perusahaan dalam bekerja sama kepada pihak luar, salah satunya berupa informasi yang dapat dipercaya dan akan mengurangi ketidakpastian mengenai prospek perusahaan yang akan datang.

Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-431/BL/2012 dalam pasal 3 menyatakan bahwa emiten atau perusahaan publik yang telah memiliki laman website sebelum berlakunya peraturan tersebut, wajib memuat laporan tahunan pada laman website masing-masing perusahaan. Bagi emiten atau perusahaan publik yang belum memiliki laman website, maka dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sejak berlakunya peraturan tersebut, emiten atau perusahaan publik yang dimaksud wajib memiliki laman website yang memuat laporan tahunan. Dari hasil keputusan tersebut tentu akan mendorong perusahaan untuk dapat mampu beradaptasi dan bersaing dengan mengembangkan teknologi yang ada terutama berkaitan

(6)

dengan informasi keuangan maupun non keuangan dengan menggunakan media internet atau lebih dikenal dengan istilah Internet Financial Reporting (IFR).

Sejak 3 tahun yang lalu adanya kebijakan baru yang dibuat oleh Otoritas Jasa Keuangan Nomor 8/POJK04/2015 serta kebijakan dari BAPEPAM-LK Nomor X K 6 Kep- 431/bl/2012 pasal 3 telah mengeluarkan peraturan mengenai pelaporan keuangan melalui internet di Indonesia. Berdasarkan data terdapat 152 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia hanya sekitar 147 perusahaan yang memilki website resmi dan sisanya 5 perusahan yang tidak memiliki website resmi untuk melaporkan informasi keuangan maupun non keuangannya. Dari hasil pernyataan tersebut terdapat sebanyak 95,7 % perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2017 yang telah memiliki website dan menerapkan IFR sedangkan hanya sekitar 4,3 % perusahaan yang tidak memiliki website resmi perusahaan dan belum menerapkan IFR. Selain dari presentasi tersebut terdapat banyak perusahaan yang sebenarnya memiliki website resmi tetapi tidak mencantumkan informasi laporan keuangannya secara lengkap.

Pengertian dari Internet Financial Reporting (IFR) itu sendiri adalah sarana bagi perusahaan yang berguna untuk mengungkapkan laporan keuangan atas kinerja perusahaan melalui media internet atau website yang dimiliki oleh perusahaan. IFR merupakan sarana atau media paling tepat dan cepat dalam menginformasikan terkait dengan kegiatan apa saja yang terjadi di dalam perusahaan baik itu meliputi informasi keuangan, informasi bisnis maupun informasi tentang perusahaan yang lain. IFR dapat diharapkan menjadi informasi yang dapat dipercaya dan dapat mengurangi ketidakpastian kinerja perusahaan sehingga akan memudahkan para investor untuk bergabung dalam pengelolaan perusahaan di masa yang akan datang. Dengan adanya IFR ini banyak kalangan bisnis yang sangat diuntungkan karena informasi keuangan akan sangat membantu untuk para investor yang memerlukan informasi keuangan dan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Informasi yang

(7)

akurat, jelas dan tepat waktu akan sangat membantu para investor dalam mengambil keputusan secara tepat.

Fredreck dan Gary K. (2010) Dalam pelaporan informasi terdapat dua macam jenis pengungkapan yang sudah ditetapkan oleh standar regulasi yaitu pengungkapan wajib (mandatory disclosure) dan pengungkapan sukarela (voluntary disclosure). Pengungkapan yang digunakan dalam IFR ini termasuk dalam golongan pengungkapan sukarela yang mana pengertian dari pengungkapan sukarela ini adalah pengungkapan informasi yang dilakukan secara sukarela oleh perusahaan tanpa adanya peraturan yang mengharuskan untuk melakukan pengungkapan untuk melebihi yang diwajibkan. Dalam penelitian ini telah terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi IFR atau tidak yaitu seperti profitabilitas, leverage dan kepemilikan saham.

Profitabilitas merupakan suatu kemampuan dalam mencari keuntungan atau laba.

Profitabilitas digunakan sebagai satuan ukur bagaimana perusahaan mampu menghasilkan seberapa banyak laba yang mereka hasilkan untuk perusahaan. Leverage merupakan suatu alat ukur seberapa banyak perusahaan yang bergantung pada kreditur dalam pembiayaan aset perusahaan. Leverage membantu perusahaan dalam menyebar luaskan informasi perusahaan kepada kreditur dan pemegang saham. Kepemilikan saham oleh publik mengacu pada pemegang saham individu. Kepemilikan saham oleh publik adalah seluruh saham perusahaan yang dimiliki oleh publik.

Dari hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Widiasmara (2015) yaitu bahwa variabel profitabilitas, leverage tidak berpengaruh signifikan terhadap Internet Financial Reporting (IFR). Sedangkan menurut Riyan dan Rina (2017) bahwa profitabilitas dan leverage berpengaruh positif terhadap Internet Financial Reporting (IFR). Menurut Reffy (2015) bahwa kepemilikan tidak berpengaruh terhadap Internet Financial Reporting (IFR).

(8)

Sedangkan menurut Yuli (2018) menyatakan bahwa kepemilikan saham tidak berpengaruh terhadap Internet Financial Reporting (IFR). Berdasarkan hasil penelitian bahwa adanya hasil yang tidak konsisten sehingga perlu adanya penelitian yang lebih lanjut dan untuk mengetahui temuan baru yang dilakukan pada waktu dan lingkungan yang berbeda.

Latar belakang melakukan penelitian ini karena adanya masalah yang terjadi di beberapa tahun belakangan antara lain seperti: masalah yang muncul pada pertengahan tahun 2018, dari PT Sunprima Nusantara Pembiayaan (SNP Finance) yang menjadi sorotan oleh pihak Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Perusahaan yang berdiri selama 18 tahun ini mengalami kepailitan. Perusahaan yang dibawah naungan Columbia Group terlihat baik-baik karena sebelumnya perusahaan ini mendapatkan rating stabil dari Perfindo. Namun ternyata kondisi tersebut berubah dan rating perusahaan berubah drastis hal ini mengakibatkan Medium Term Notes (MTN) yang diterbitkan SNP gagal bayar. Imbasnya dari permasalahan ini pihak OJK membekukan kegiatan SNP karena perseroan tersebut gagal membayar bunga MTN sebesar 6.75 miliar pada 14 mei 2018 melalui surat Deputi Komisioner Pengawas IKNB II No. S- 247/NB.2/2018. Diduga pihak perseroan memberikan informasi yang tidak benar, sehingga perusahaan pemeringkat dan auditor tidak mengeluarkan sebelum gagal bayar terjadi.

Persoalan tentang laporan keuangan seperti ini sering terjadi dikalangan perusahaan yang kurang baik dalam mengelola laporan keuangan (tirto.id). Selanjutnya, masalah yang terjadi pada tahun 2019 yaitu tentang cacatnya laporan keuangan yang disusun oleh PT. Garuda Indonesia (GIAA), kecurigaan bermula saat laporan keuangan tahunan tahun 2018 mencatatkan keuntungan sebesar 11.33 miliar rupiah pada periode tersebut. Padahal, pada periode sebelumnya yaitu pembukuan tahun 2017 PT. Garuda Indonesia mengalami kerugian sebesar 216,5 juta USD atau hampir setara dengan 3 miliar rupiah (kompasiana.com). Hal ini membuktikan bahwa terjadinya manipulasi data yang dilakukan oleh salah satu oknum di perusahaan PT.GARUDA INDONESIA (GIAA) tersebut. Kasus ini mengakibatkan

(9)

timbulnya rasa kekhawatiran bagi para investor. Hal ini sangat wajar karena sebagai pelaku bisnis investor harus semakin berhati-hati dalam menganalisis laporan keuangan dari setiap perusahaan (tirto.id).

Penelitian ini dilakukan karena peneliti ingin mengetahui seberapa besar pengaruh profitabilitas, leverage dan kepemilikan saham terhadap Internet Financial Reporting (IFR).

Pada penelitian ini penulis menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pengungkapan Internet Financial Reporting (IFR) pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2018. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pada penelitian- penelitian selanjutnya mengenai topik yang sama. Penelitian ini berbeda dengan penelitian yang sebelumnya dimana tempat penelitiannya di perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI dengan menggunakan periode terbaru pada tahun 2018, karena peneliti terdahulu hanya meneliti di tahun 2015-2017. Informasi dari peneliti yang terdahulu masih terbilang cukup sedikit. Oleh karena itu peneliti menuangkannya dalam bentuk skripsi yang berjudul

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Internet Financial Reporting (IFR) Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI Periode 2018”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian tersebut, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah

1. Apakah Profitabilitas, leverage dan kepemilikan saham berpengaruh terhadap pengungkapan Internet Financial Reporting (IFR) pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2018?

2. Apakah profitabilitas berpengaruh terhadap pengungkapan Internet Financial Reporting (IFR) pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2018?

(10)

3. Apakah leverage berpengaruh terhadap pengungkapan Internet Financial Reporting (IFR) pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2018?

4. Apakah kepemilikan saham berpengaruh terhadap pengungkapan Internet Financial Reporting (IFR) pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2018?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui pengaruh profitabilitas, leverage dan kepemilikan saham terhadap pengungkapan Internet Financial Reporting (IFR).

2. Untuk mengetahui pengaruh profitabilitas terhadap pengungkapan Internet Financial Reporting (IFR).

3. Untuk mengetahui pengaruh leverage terhadap pengungkapan Internet Financial Reporting (IFR).

4. Untuk mengetahui pengaruh kepemilikan saham terhadap pengungkapan Internet Financial Reporting (IFR).

1.3.2 Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

a. Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini diharapkan bisa menambah wawasan tentang seberapa penting peran pengungkapan Internet Financial Reporting (IFR) dan sebagai referensi untuk mahasiswa ekonomi dan manajemen yang dijadikan sebagai pedoman pustaka untuk penelitian referensi selanjutnya yang berkaitan dengan profitabilitas, leverage, kepemilikan saham dan Internet Financial Reporting (IFR).

(11)

b. Bagi bidang ilmu Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Internasional

Penelitian ini bisa memberikan masukan informasi ataupun untuk menambah wawasan untuk dijadikan pertimbangan dalam pengambilan keputusan dan melakukan investasi terutama pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

2. Manfaat Praktis a. Bagi Perusahaan

Penelitian ini diharapkan bisa menjadi bahan evaluasi dan memberikan pemikiran ataupun informasi kepada perusahaan dalam melaporkan informasi keuangan dengan lebik baik lagi. Penelitian ini diharapkan bisa digunakan untuk sebagai alat mengetahui pengaruh profitabilitas, leverage dan kepemilikan saham terhadap pengungkapan Internet Financial Reporting (IFR).

b. Bagi Investor

Penelitian ini diharapkan bisa memberikan kontribusi, informasi serta masukan untuk dijadikan sebuah bahan pertimbangan pengambilan keputusan para investor untuk melakukan penanaman modalnya terhadap perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

(12)

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Internet Financial Reporting (IFR). Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah menggunakan metode purposive sampling.

Berdasarkan hasil analisis terdapat 159 sampel perusahaan manufaktur dengan menggunakan analisis regresi logistik maka hasil pengujian adalah sebagai berikut:

1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan variabel Profitabilitas, Leverage dan Kepemilikan Saham berpengaruh signifikan terhadap Internet Financial Reporting (IFR).

2. Berdasarkan hasil pengujian secara parsial variabel Profitabilitas tidak berpengaruh terhadap Internet Financial Reporting (IFR).

3. Berdasarkan hasil pengujian secara parsial variabel Leverage tidak berpengaruh terhadap Internet Financial Reporting (IFR).

4. Berdasarkan hasil pengujian secara parsial variabel Kepemilikan Saham tidak berpengaruh terhadap Internet Financial Reporting (IFR)

5.2 Keterbatasan

Keterbatasan yang terdapat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Jumlah sampel yang digunakan pada penelitian ini hanya menggunakan perusahaan sektor Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sehingga kesimpulan penelitian ini mungkin tidak akan berlaku untuk perusahaan pada sektor lainnya;

(13)

Internet Financial Reporting ada banyak, namun dalam penelitian ini hanya menggunakan Profitabilitas, Leverage dan Kepemilikan Saham sebagai variabel independen; serta satu variabel dependen, yaitu Internet Financial Reporting.

Sehingga untuk penelitian selanjutnya perlu adanya penambahan variabel-variabel independen yang lain agar mampu menjelaskan pengungkapan laporan keuangan melalui website.

5.3 Saran

Berdasarkan hasil kesimpulan dan keterbatasan penelitian, maka diajukan saran sebagai berikut:

1. Bagi penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambah jumlah sampel penelitian dan tidak terbatas hanya pada sektor Manufaktur saja, seperti menambah sektor Property, sektor keuangan, sektor infrastruktur, utilitas & transportasi sehingga diharapkan dapat meningkatkan keakuratan hasil penelitian;

2. Penelitian ini hanya konsentrasi pada Profitabilitas, Leverage dan Kepemilikan Saham perusahaan Manufaktur. Jadi, untuk peneliti selanjutnya diharapkan menambahkan variabel lain sebagai variabel independen yang terkait hubungannya dengan Internet Financial Reporting misalnya Ukuran Perusahaan, Likuiditas dan Financial Distress.

(14)

57

DAFTAR PUSTAKA

Abdillah, M Riduan. 2015.”Pengaruh Kepemilikan Saham dan Kinerjaa Keuangan Terhadap Pengungkapan Internet Financial Reporting (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013)”.Jurnal Ekonomi Dan Bisnis Vol 08 No 02 Hal 20-39.

Agustina, Linda 2009.”Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Luas Pengungkapan Informasi Keuangan Pada Website Perusahaan”. Vol.01 No.02 Hal 133-144

Andriyani, Riyan dan Mudjiyanti, Rina. 2017.”Pengaruh Tingkat Profitabilitas, Leverage, Jumlah Dewan Komisaris Independen dan Kepemilikan Saham Institusional Terhadap Pengungkapan Internet Financial Reporting (IFR) Di Bursa Efek Indonesia”.Kopartemen., Vol. XV No.1, Maret 2017

Arfianda, Reffy. 2015.”Pengaruh Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Kepemilikan Saham Oleh Publik, Dan Leverage Terdapat Di IFR (Internet Financial Reporting) Dalam Perusahaan Manufaktur Di Bei (Bursa Efek Indonesia)”.

Ashbaugh, H., Johstone, K. M., dan D. Warfield, T. (1999). CorporateReporting On The Internet. Accounting Horizons, 241-257.

Brigham, Eugene F. Dan Joel F. Houston. 2011. Dasar-dasar Manajemen Keuangan, Edisi11. Penerjemah Ali Akbar Yulianto, Jakarta. Salemba Empat.

Choi, Fredreck D.S dan Meek Gary K. (2010). International Accounting. Buku 1.

Salemba Empat. Jakarta.

http://www.unisbank.ac.id/ojs/index.php/fe4/article/view/213/155ojs.un ud.ac.id/index.php/akuntansi/article/download/11843/11027.

Deasy Ratna Puri. 2013.”Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Indeks Pelaporan Keuangan Melalui Internet”. Jurnal Reviu Akuntansi dan Keuangan ISSN: 2088-0685 Vol.3 No. 1, April 2013 Pp 383-390.

Ghozali, Imam 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21 Update PLS Regresi (Edisi 7), Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Ghozali, Imam 2016. Aplikasi analisis multivariate dengan program spss.

Semarang : badan penerbit universitas diponegoro.

Hartono, Jogiyanto (2014). Teori Portofolio dan Analisis Investasi. (Edisi Ketiga).

Yogyakarta: BPFE.

(15)

Indriantoro, Nur & Bambang Supomo, 2002. Metodologi Penelitian Bisnis Edisi Pertama . Yogyakarta: BPFEE-Yogyakarta.

Jensen, M, C dan Meckling, W, 11.”Theory Of The Firm: Managerial Behavior. Agency Cost And Ownership Structure”. Journal Of Financial Economics. Vol.3 Hal. 305-360.

1976.

Kasmir. 2014. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Rajawali Pers.

Keputusan Bapepam-lk n0.x.k.6 tentang penyampaian laporan tahunan emiten atau

perusahaan publik dalam :

https://www.ptba.co.id/public/uploads/peraturan_bapepam_dan

_lk_x.k.6_1_agustus_2012_tentang_penyampaian_laporan_tahunan.pdf

Kurniawati, Yuli. 2018. “Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Pada Internet Financial Reporting (IFR) Di Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Dalam Bursa Efek Surabaya (BES).Media Mahardhika Volume 16, Nomor 2. 2 Januari 2018

https://www.google.com/amp/s/amp.tirto.id/kasus-snp-finance-upaya-menutup-celah-curang- keuangan-cMdD

https://www.google.com/amp/s/amp.tirto.id/kasus-lapkeu-garuda-bukti-kap-taraf- internasional-bisa-kebobolan-edi1

http://iaiglobal.or.id./v03/standar-akuntansi-keuangan/peryataan-sak-7-psak-1-penyajian- laporan-keuangan

Kusumawardani, Arum.2011.”Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pelaporan Keuangan Melalui Internet (Internet Financial Reporting) Dalam Website Perusahaan. Skripsi. Universitas Diponegoro.

Laksito, Henry & Frida Amalia.2013.”Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pelaporan Keuangan Melalui Internet (Internet Financial Reporting) Dalam Website Perusahaan (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufakur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010).E-Journal Universitas Diponegoro Vol. 02 No. 01 Hal, 1-11

Lestari, Hanny S. Dan Chariri, Anis. (2008).Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pelaporan Keuangan Melalui Internet (Internet Financial Reporting) dalam Website Perusahaan. Jurnal Universitas Diponegoro Semarang Vol 27 (3) : Pp 135- 156.

Novita Nisa Keumala dan Dul Muid. 2013.”Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pelaporan Keuangan Perusahaan Melalui Website Perusahaan”. Diponegoro Journal Of Accounting Volume 2, Nomor 3, Tahun 2013, Halaman 1-10Issn (Online): 2337-3806.

Prabowo, Ronny Tambotoh, Johan Jimmy Carter. “Internet financial reporting as avoluntary disclosure practice : an empirical analysis of Indonesian manufacturing firms using order logit regression”, Jurnal akuntansi bisnis Vol.5 (2), Pp :149-160.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R dan D. Bandung : Alfabeta.Cetakan Keempat.

(16)

umum/20545-masayrakat-ekonomi-asean-mea-dan-perekonomian-indonesia.

Syamsudin, Lukman. 2002. Manajemen Keuangan Perusahaan. Edisi Baru, Cetakan Ketujuh.

Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Widiasmara, Anny. 2015. “Faktor-Faktor Ynag Mempengaruhi Pelaporan Keuangan Melalui Internet Financial Reporting Pada Perusahaan Trade & Service Di Bursa Efek Indonesia “.ISBN : 978-602-70604-1-8.

Yurano, Asep Ipson dan Siti Nurhayu Harahap. 2014. Persepsi Pengguna Laporan keuangan Di Indonesia Terhadap Internet Financial Reporting (IFR). SNA 17 Mataram, Lombok.

Referensi

Dokumen terkait

Namun tidak mendukung hasil penelitian Agustina, Sulia, dan Rice (2018) yang menunjukkan bahwa Debtt EquityyRatio tidak berpengaruh terhadap profitabilitas Hal ini dikarenakan Debt

Hipotesis 3 : berdasarkan hasil penelitian bahwa pengetahuan perpajakan tidak berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak di kecamatan Suralaga Desa Tebaban, Desa Paok Lombok,