• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS FEMINIS NOVEL PEREMPUAN YANG MENANGIS KEPADA BULAN HITAM KARYA DIAN PURNOMO

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "ANALISIS FEMINIS NOVEL PEREMPUAN YANG MENANGIS KEPADA BULAN HITAM KARYA DIAN PURNOMO"

Copied!
91
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Identifikasi Masalah

Pembatasan Masalah

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

LANDASAN TEORITIS

Kerangka Teoritis

  • Karya sastra
  • Teori Kritik Sastra Feminis
  • Teori Analisis Feminisme
  • Feminisme
  • Feminisme dan Kritik Sastra
  • Aliran- aliran feminisme
  • Peran dan Kedudukan Perempuan
  • Fokus Kajian Feminis
  • Sinopsis novel
  • Biodata Penulis Novel

Kerangka Konseptual

Feminisme adalah gerakan perempuan yang menolak bentuk-bentuk penundukan terhadap perempuan yang bertujuan menyamakan kelas sosial perempuan dan laki-laki. Penindasan terhadap perempuan akibat bias gender menyebabkan perempuan tunduk menjadi pengikut laki-laki. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa realitas sosial yang ingin diungkapkan oleh pengarang melalui novel Woman Crying to the Black Moon karya Dian Purnomo menunjukkan adanya ketidakadilan dan kekerasan yang dialami perempuan dalam masyarakat.

Pernyataan Penelitian

METODOLOGI PENELITIAN

  • Lokasi dan Waktu Penelitian
  • Sumber dan Data Penelitian
  • Metode Penelitian
  • Variabel Penelitian
  • Defenisi Operasional
  • Instrumen Penelitian
  • Teknik Analisis Data

Oleh karena itu, peneliti mengkaji novel berjudul Women Crying To The Black Moon karya Dian Purnomo dengan menggunakan kritik feminis sosialis. Variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah peran dan posisi perempuan yang disajikan dalam novel Women Crying To The Black Moon karya Dian Purnomo. Studi dokumenter dilakukan terhadap novel Woman Crying To The Black Moon karya Dian Purnomo dengan membaca sebagai seorang wanita untuk memahami peran dan posisi wanita yang muncul dalam novel tersebut melalui studi feminis sosial.

Berikut adalah deskripsi data penelitian terkait isu feminisme dalam novel Women Crying To The Black Moon karya Dian Purnomo. Mereka sudah tahu di mana kamu berada” Magi menghela nafas “Oke, aku akan menelepon Tara. Bukannya aku tidak ingin menikah, tapi aku tidak mau dipaksa menjadi pria feminin itu.” Magi menarik napas dalam-dalam dan berusaha untuk tidak menangis.

Begitu pula dengan peran dan posisi tokoh protagonis perempuan Magi Diella dalam novel Women Crying To The Black Moon karya Dian Purnomo. Pernyataan penelitian ini akan mendeskripsikan peran dan posisi tokoh utama dalam novel Dian Purnomo Women Crying To The Black Moon dengan Studi Feminis Sosialis. Magi bahkan menjadi salah satu perempuan buruh tani di desanya dan Magi juga bekerja sebagai petani di Soe, ia harus diberi pilihan oleh ayahnya untuk tidak bekerja sebagai petani lagi.

Novel Woman Crying To The Black Moon karya Dian Purnomo menceritakan gambaran kehidupan dan perjuangan perempuan sebagai kelas sosial yang tertindas dan mengalami ketidakadilan. Hal inilah yang dapat diangkat dari novel Woman Crying To The Black Moon karya Dian Purnomo. Magi, tokoh utama dalam novel Woman Crying To The Black Moon karya Dian Purnomo, mengalami banyak kejadian.

Peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam novel Woman Crying To The Black Moon karya Dian Purnomo dapat menimbulkan kekuatan dan kejutan. Adapun kesimpulan yang ditarik dalam penelitian ini, perempuan dalam novel Dian Purnomo Woman Crying To The Black Moon mengalami banyak penindasan dan ketidakadilan. Ada beberapa kejadian dimana kekerasan seksual juga dialami, yang tergambar langsung dalam novel Woman Crying To The Black Moon karya Dian Purnomo.

TABEL 3.2 INSTRUMEN PENELITIAN  Tokoh   Peran  dan  Kedudukan
TABEL 3.2 INSTRUMEN PENELITIAN Tokoh Peran dan Kedudukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Data Penelitian

Magi mengetahui dari ayahnya bahwa rencana pernikahan akan tetap berjalan karena Amabobo tidak tahan dengan aib dan tidak ingin keluarganya dipandang sebagai bencana selama ini. Tolong ibu katakan padaku aku punya anak itu jika kamu ingin dia tetap menganggap ayah ini milik ibumu maka pulanglah dan minta maaf. Sejujurnya, saya khawatir jika Anda memiliki seorang ibu, itu bukan hanya kerinduan, tetapi mungkin pusing.

Saya pikir sekarang tidak ada lagi alasan untuk berhubungan dekat dengan Anda yang memiliki ayah. Suka tidak suka, ia lahir di rumah besar yang diasuh oleh Ama dan Ina bobo. Magi tidak tahu apakah dia bisa memaafkan dirinya sendiri jika Manu terpaksa tinggal di Sumba tanpa pergi.

Meninggalkan orang tua dan melindungi diri dari kebiasaan yang menyakiti mereka jauh lebih mudah diucapkan daripada dilakukan.

Analisis Data

Feminisme adalah gerakan perempuan yang memperjuangkan kesetaraan dan menginginkan persamaan hak bagi laki-laki. Saat ini, perempuan yang memiliki wajah cantik dan sikap keibuan menimbulkan bias gender di masyarakat. Feminisme juga merupakan gerakan perempuan yang memperjuangkan hak-hak perempuan sebagai kelas sosial dalam keluarga.

Sebagai perempuan yang menemukan dirinya dalam lingkungan tradisional, beberapa tokoh kuat mencoba membujuk para Majus untuk menjalankan adat yang berlaku, terutama keluarga Magi, yaitu adik perempuan Ama Bobo atau sebagai bibinya. Sebagai gadis yang diasuh oleh keluarga tercinta, Magi merasakan kehilangan yang sangat mendalam, rumah dan keluarga adalah harta terindah bagi Magi. Meski Magi dianggap sebagai putri yang tidak patuh, Magi tetaplah anak yang disayangi oleh orang tuanya.

Anak perempuan yang mengenyam pendidikan tinggi di desa, khususnya desa adat, menjadi kebanggaan tersendiri bagi orang Majus dan orang tuanya. Seorang penyihir wanita yang meninggalkan orang tuanya dan melindungi dirinya dari kebiasaan yang mencekik hidupnya jauh lebih mudah daripada bersembunyi ketika dia tahu masa depan saudara perempuannya sendiri dipertaruhkan. Ayah Magi mulai merindukan sosok anak perempuan yang menjadi sahabatnya setiap hari ketika Magi mengikuti ayahnya untuk menemaninya bertani.

Feminisme berkonsepkan patriarki sebagai masalah struktur bagi wanita yang secara umumnya telah diabaikan oleh ahli teori politik dan ekonomi yang sebahagian besarnya mengabaikan wanita. Mengikut adat lazim, seorang wanita yang diculik mesti menerima nasibnya yang dikahwini secara paksa tanpa balasan atas perbuatan penculik itu. Kedudukan Magi yang rendah dalam masyarakat membuatkan dia semakin mahu membuktikan bahawa wanita yang menjadi mangsa tradisi perkahwinan banduan tidak salah dan tidak membebankan masyarakat.

Dimana publik percaya bahwa perempuan yang tidak patuh dan tidak tunduk dalam suatu budaya adalah tidak patuh dan harus didiskriminasi. Magi adalah wanita pekerja keras, Magi selalu ingin menerapkan ilmunya pada masyarakat desanya. Magi perempuan yang mengakhiri statusnya sebagai jenis kelamin kedua, Magi harus mampu mengatasi kekuatan lingkungan.

Jawaban Pernyataan Penelitian

Ayah Magi bersikeras bahwa Magi tidak bekerja sebagai petani dan harus menikah, mengklaim bahwa pengalaman Magi sudah cukup. Tapi kenapa sudah punya banyak pengalaman, kalau buruh terhormat, kalau jadi penyuluh pertanian di Soe sini?” (hlm. 241). Masyarakat menganggap orang Majus adalah orang yang lupa akan pakaiannya dan lupa akan kabbayanya, yang berarti orang yang lupa akan adat, tradisi dan tanah kelahirannya.

Wanita yang pasrah dengan keadaan juga digambarkan dalam Magi, tokoh utama novel Wanita Yang Menangis ke Bulan Hitam karya Dian Purnomo, Magi memiliki cita-cita yang tinggi untuk memperbaharui kampung halamannya dengan ilmu yang ia miliki setelah belajar di Jawa. Magi yang belajar di Jawa jurusan pertanian merupakan salah satu bukti Magi kepada masyarakat desa bahwa perempuan memiliki hak yang sama dalam segala pekerjaan.

Diskusi Hasil Penelitian

Peristiwa tersebut menggambarkan ketertindasan perempuan sebagai kelas sosial dan banyaknya ketidakadilan yang dialami perempuan. Banyak gambaran tentang ketertindasan perempuan sebagai kelas sosial dalam novel ini yang tidak lain merupakan cerminan dari kemungkinan yang ada dalam realitas kehidupan nyata. Seperti roda atau memang ada sehingga pembaca yang berinteraksi dengan fiksi akan mengalami dua hal, menerima atau mengetahui peran dan posisi perempuan sebagai kelas sosial yang tertindas atau memberikan gambaran ketidakadilan terhadap perempuan.

Pembaca menerima atau mengetahui peran dan posisi perempuan sebagai kelas sosial yang tertindas dan bagaimana gambaran ketidakadilan terhadap perempuan yang dinarasikan oleh tokoh Magi.

Keterbatasan Penelitian

Walaupun masih ada keterbatasan, berkat usaha dan kemauan yang besar akhirnya skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Peran dan posisi orang Majus benar-benar tunduk dan tidak mampu menghadapi pria dan wanita yang melakukan banyak ketidakadilan. Magi Diella digambarkan sebagai wanita tradisional yang memiliki banyak mimpi dalam hidup dan harus menelannya dengan pahit karena tradisi umum di mana wanita diculik dan dipaksa menikah.

Pada akhirnya, Magi menikmati posisi dan perannya sebagai wanita sederhana yang melanggar adat istiadat, meski banyak digosipkan dari masyarakat. Namun, peneliti juga menemukan sisi Magi sebagai wanita yang melindungi sesama manusia, dijadikan barter untuk melindungi adik perempuannya. Sehubungan dengan hasil penelitian ini maka saran peneliti adalah agar wanita mengetahui teori feminisme, karena wanita banyak mendapatkan ilmu dan pengetahuan.

Bagi peneliti lain, disarankan agar penelitian ini menjadi sumber informasi dan bahan masukan agar bermanfaat dalam kajian nilai-nilai lain selama melakukan penelitian di bidang terkait. Kajian Feminis terhadap Novel I Am Malala (Gadis yang Berdiri untuk Pendidikan dan Ditembak oleh Taliban) oleh Malala Yousafzai dan Christina Lamb”. Pemberontakan Perempuan Bali Terhadap Diskriminasi Kelas dan Gender: Kajian Feminis terhadap Novel Tarian Bumi Karya Oka Rusmini”.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Saran

Gambar

TABEL 3.2 INSTRUMEN PENELITIAN  Tokoh   Peran  dan  Kedudukan
Tabel 4.1 Deskripsi Data Penelitian  Tokoh   Peran dan Kedudukan Perempuan

Referensi

Dokumen terkait

sastra Feminis terhadap novel “Istana Kedua” karya Asma Nadia tentang nilai -nilai feminis gambaran tokoh perempuan yang kuat, mandiri, keras, tegas, cerdas, dan

Berdasarkan tinjauan kritik sastra feminis, wujud citra perempuan dalam novel Cinta Suci Zahrana adalah (1) perempuan yang ulet, (2) perempuan berpendidikan tinggi, (3) perempuan

(2) Mendeskripsikan bias gender yang muncul dalam novel Belenggu. Metode yang digunakan penelitian ini adalah analisis feminis. Objek material pada penelitian ini adalah novel

DALAM NOVEL PEREMPUAN BERKALUNG SORBAN KARYA ABIDAH EL KHALIEQY : TINJAUAN SASTRA

Objek yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah ketidaksetaraan gender dalam novel Perempuan Jogja karya Achmad Munif dengan tinjauan sastra feminis.. Data

KETIDAKSETARAAN GENDER DALAM NOVEL PEREMPUAN JOGJA KARYA ACHMAD MUNIF: TINJAUAN SASTRA FEMINIS..

Objek yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah ketidakadilan jender dalam novel Perempuan Kembang Jepun karya Lan Fang, melalui tinjuan sastra feminis.. Data dan

Pada novel Padusi karya Ka’bati, kedudukan perempuan Minangkabau yang tergambar dalam novel ini dilihat dari tokoh ibu Dinar dan ibu Sahara. Berikut kedudukan perempuan