• Tidak ada hasil yang ditemukan

analisis harga, kepercayaan dan pengetahuan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "analisis harga, kepercayaan dan pengetahuan"

Copied!
67
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Permasalahan Penelitian

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA

Landasan Teori

  • Definisi Obat
  • Definisi Obat tradisional
  • Pengelompokan Obat Tradisional
  • Keputusan Pembelian
  • Definisi Pengetahuan
  • Definisi Harga
  • Definisi Kepercayaan
  • Penelitian Sebelumnya

Pengobatan tradisional disebut juga pengobatan tradisional, terdiri dari aspek-aspek pengetahuan yang berkembang secara turun-temurun menjadi kepercayaan di masyarakat sebelum zaman modern. Obat tradisional merupakan suatu sediaan dari bahan-bahan alami, baik secara tunggal maupun campuran dari berbagai bahan. Di Indonesia obat tradisional dibedakan menjadi 3 (tiga) yaitu Jamu, Obat Herbal Terstandar (OHT) dan Fitofarmaka.

Banyaknya obat tradisional dalam bentuk obat herbal kemasan yang dipadukan dengan Bahan Kimia Obat (BKO) membuat obat herbal di Indonesia sulit bersaing dengan negara lain. Hal ini berkaitan dengan salah satu syarat yang harus dipenuhi dalam penggunaan obat tradisional, yaitu obat tradisional tidak boleh mengandung bahan kimia apapun yang berasal dari insulasi atau bahan sintetik yang mempunyai khasiat obat (Peraturan Menteri Kesehatan, 2012). . Berbasis empiris yaitu dibuktikan melalui pemanfaatan obat tradisional oleh masyarakat, ilmiah yaitu melalui data uji in vitro (skala laboratorium) dan in vivo (uji praklinis atau dengan hewan laboratorium) dan studi klinis (pada manusia) (Food and Drug Administration , 2020 ).

Obat herbal terstandar (OHT) dapat diartikan sebagai obat tradisional yang keamanan, mutu dan manfaatnya telah terbukti secara ilmiah dengan menggunakan bahan dasar yang memenuhi syarat. Obat tradisional yang telah dibuktikan efektivitasnya dengan menggunakan data uji praklinis dan uji klinis dengan bahan baku yang terstandar (BPOM, 2020). Faktor dominan yang menjadi alasan membeli obat tradisional adalah faktor budaya, yang mengandung nilai keimanan, yang jika dianalisis adalah penggunaan obat tradisional berdasarkan kepercayaan terhadap resep nenek moyang.

Pengetahuan mengenai faktor sosial sangatlah penting dalam penggunaan dan pembelian obat tradisional, dimana pengetahuan dapat mempengaruhi cara penggunaan dan pengolahan obat tradisional. Harga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian obat tradisional jika dilihat dari segi ekonomi, karena penggunaannya yang cenderung sederhana dengan bahan yang mudah didapat, menjadikan obat tradisional dinilai cukup ekonomis untuk digunakan. Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Ratna Sari Dewi berjudul “Persepsi Masyarakat Mengenai Pengobatan Tradisional di Desa Simpang Baru Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru.” Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi masyarakat terhadap pengobatan tradisional di Kelurahan Simpang Baru Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa banyak masyarakat yang meyakini bahwa obat tradisional buatan Indonesia mengandung kandungan yang lebih aman (halal) (87,8%) dan masyarakat memandang alasan masyarakat menggunakan obat tradisional karena obat tradisional telah digunakan secara turun temurun (82,7%) . Penelitian Aulia Rahman sebelumnya berjudul “Persepsi Penderita Hipertensi Terhadap Pengobatan Tradisional di Banyumas.” Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi pasien terhadap pengobatan tradisional hipertensi dan mengetahui hubungan karakteristik dengan persepsinya. Dari penelitian tersebut penulis memutuskan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara harga, kepercayaan dan pengetahuan terhadap keputusan pembelian obat tradisional.

Gambar 2.1 Logo Jamu
Gambar 2.1 Logo Jamu

Kerangka Konsep

Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden mempunyai persepsi setuju tertinggi mengenai domain harga obat tradisional sebesar 80,95% dan persepsi setuju terendah mengenai persepsi akseptabilitas sebesar 26,67%.

Hipotesis

METODOLOGI PENELITIAN

Lokasi Penelitian

Penelitian ini menggunakan skor Likert sebagai nilai pengukuran hubungan harga, kepercayaan dan pengetahuan mengenai pembelian obat tradisional, kemudian dilakukan uji nilai skor tersebut menggunakan SPSS. Hal ini menggambarkan bahwa pada usia ini persentase penggunaan obat tradisional semakin meningkat karena semakin bertambahnya usia maka semakin banyak pula penyakit yang menyerang. Responden memutuskan menggunakan obat tradisional karena responden mempercayai obat tradisional karena efek samping yang rendah, harga yang murah, dan resep yang diwariskan secara turun temurun.

Pertimbangan usia ini diamati berdasarkan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Ratna Sari Dewi dengan judul “Persepsi Masyarakat Mengenai Pengobatan Tradisional di Desa Simpang Baru Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru.”. Sedangkan usia paruh baya hingga tua dengan kelompok usia 41-65 tahun dipilih karena kelompok usia tersebut mempunyai kecenderungan menggunakan pengobatan tradisional berdasarkan pengetahuan yang diturunkan dari generasi ke generasi. Berdasarkan hasil data kuisioner yang diperoleh, masyarakat cenderung memilih obat tradisional dibandingkan obat modern karena ilmunya diturunkan secara turun temurun.

Berdasarkan hasil pengujian diketahui bahwa nilai VIF masing-masing faktor mempunyai nilai >10 yang dapat dilihat pada Lampiran 3. Artinya tidak terdapat gejala multikolinearitas dan diketahui bahwa faktor harga, kepercayaan Faktor pengetahuan dan faktor pengetahuan mempunyai hubungan terhadap keputusan pembelian obat. Ditemukan nilai sig<0,05 untuk faktor kepercayaan dan nilai sig<0,05 untuk faktor pengetahuan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa harga, kepercayaan dan pengetahuan mempengaruhi keputusan dalam pengobatan tradisional. Berdasarkan perhitungan nilai t tabel dapat disimpulkan bahwa harga, kepercayaan dan pengetahuan berpengaruh terhadap keputusan pembelian obat tradisional.

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa faktor-faktor penyebab keputusan pembelian adalah faktor persepsi (harga), faktor budaya (kepercayaan) dan faktor sosial (pengetahuan) sesuai dengan hipotesis dan hasil analisis data yang dilakukan. keluar. Peneliti selanjutnya dapat menggunakan metode, sampel dan faktor lainnya untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian obat tradisional dan fokus pada satu jenis obat tradisional. Analisis pengaruh citra produk, harga jual produk dan desain kemasan terhadap keputusan pembelian jamu Remapo.

Gambaran pemanfaatan obat tradisional (air rebusan daun salam) pada pasien hipertensi di UPTD wilayah kerja Puskesmas Gianyar 1. Lampiran 10. Kuesioner Analisis Harga, Keyakinan dan Pengetahuan Terhadap Keputusan Pembelian Obat Tradisional di Rw Komunitas 05 di Cawang, Jakarta Timur. Kuesioner ini digunakan sebagai bahan penyusunan disertasi tentang “Analisis Harga, Kepercayaan Dan Pengetahuan Terhadap Keputusan Pembelian Obat Tradisional Pada Masyarakat RW 05 Kelurahan Cawang Jakarta Timur”.

10 Saya percaya dalam menggunakan pengobatan tradisional dengan melihat hasil yang diperoleh keluarga, teman dan kerabat lainnya. Sumber: Analisis pengaruh citra produk, harga eceran produk dan desain kemasan produk terhadap keputusan pembelian jamu Remapo, oleh Sri Kermawaty, 2017. Sumber: Persepsi masyarakat terhadap obat tradisional di desa Simpang Baru, Kecamatan Tampan, Kota Pekanbaru, oleh Sri Ratna Sari Dewi, 2019.

Gambar 3.1 Alur Penelitian Identifikasi dan
Gambar 3.1 Alur Penelitian Identifikasi dan

Alat Penelitian

Populasi dan Sampel

Populasi RW 05 Kelurahan Cawang Jakarta Timur sebanyak 740 sampel, sehingga jumlah sampel yang dibutuhkan sebanyak 88.095 dan dibulatkan menjadi 89 sampel.

Teknik Pengumpulan Data

Langkah-langkah Penelitian

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Karakteristik Responden

Uji Multikolinieritas

Uji Heteroskedastisitas

Uji Homogenitas

Uji Anova Satu Jalur (One Way Anova)

Uji Hipotesis

Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan

Saran

Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Nomor 24 Tentang Kriteria dan Tata Cara Registrasi Obat.

Gambar

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia .......................................
Gambar 2.1 Logo Jamu
Gambar 2.4 Kerangka Konsep  C.  Hipotesis
Gambar 3.1 Alur Penelitian Identifikasi dan
+4

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

142 Application of Conferencing Approach to Improve Cooperation Skills of Class IV Elementary School Students Yoesrina Novia Vini Syafitri, Tatat Hartati1, Tatang Syaripudin2

Prevention services targeted at high-risk groups have been intensified since 2003 with support from the Global Fund to Fight AIDS, Tuberculosis and Malaria.1 In Mongolia,