• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Identifikasi Bahaya dan Penilaian Risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Aktivitas Tambang Bijih Nikel PT. Manado Karya Anugrah site Antam Moronopo Kabupaten Halmahera Timur Provinsi Maluku Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Analisis Identifikasi Bahaya dan Penilaian Risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Aktivitas Tambang Bijih Nikel PT. Manado Karya Anugrah site Antam Moronopo Kabupaten Halmahera Timur Provinsi Maluku Utara"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Jurnal Sumberdaya Bumi Berkelanjutan (SEMITAN) / ISSN 2962-682X | 38 J. SEMITAN, Vol 2(1), 38-49

Analisis Identifikasi Bahaya dan Penilaian Risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Aktivitas Tambang Bijih Nikel PT. Manado Karya Anugrah site Antam Moronopo Kabupaten Halmahera Timur Provinsi Maluku Utara

Susanti Bunga1, Ir. A. Isjudarto2, M. Sri Prasetyo Budi3

Program Studi Teknik Pertambangan, Fakultas Teknologi Mineral, Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

*e-mail: 1susanbunga2001@gmail.com, 2isjudarto@itny.ac.id , 3prasetyobudi@itny.ac.id

Info Artikel Abstrak Diserahkan:

13 Maret 2023 Direvisi:

13 April 2023 Diterima:

25 Agustus 2023 Diterbitkan:

31 Agustus 2023

PT. Antam Tbk adalah perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan bijih nikel di desa Buli, Provinsi Maluku Utara. Lokasi penelitian ini berada di PT. Manado Karya Anugrah Site Moronopo merupakan perusahaan yang bergerak pada bagian kontraktor. Dalam kegiatan penambangannya perusahaan menggunakan metode open cast.

Penambangan terbuka akan sangat dipengaruhi oleh kondisi cuaca terutama musim hujan dan musim kemarau konsentrasi debu sangat tinggi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui potensi bahaya yang terjadi pada kegiatan penambangan nikel, menilai risiko pada potensi bahaya yang terjadi dalam kegiatan penambangan tersebut dan melakukan pengendalian risiko pada kegiatan penambangan nikel, mulai dari unit dump truck, excavator, bulldozer dan bomag. Mengidentifikasi potensi bahaya dan penilaian risiko pada kegiatan front penambangan dengan menggunakan metode HIRADC (Hazard Identification Risk Assessment and Determining Control), yang bertujuan untuk mengidentifikasi potensi bahaya dari setiap pekerjaan kemudian dilakukan penilaian risiko dan pengendalian terhadap risiko tersebut.

Hasil dari penelitian ini terdapat 14 potensi bahaya yang teridentifikasi di PT. Manado Karya Anugrah. Kemudian hasil dari penilaian risiko terdapat 4 kategori yaitu extreme, hight, medium, dan low. Hasil dari pengendalian risiko pada unit dump truck yaitu 42,86% tingkat risiko medium dan 57,14% tingkat risiko low, unit excavator yaitu 67% tingkat risiko medium dan 33% tingkat risiko low, unit bulldozer yaitu 67%

tingkat risiko medium dan 33% tingkat risiko low, unit bomag yaitu 100%

tingkat risiko low.

Kata kunci : HIRADC, Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), Potensi bahaya

Abstract

PT. Antam Tbk is a company engaged in nickel ore mining in the village of Buli, North Maluku Province. The location of this research is at PT. Manado Karya Anugrah Site Moronopo is a company engaged in the contractor section. In its mining activities the company uses the open cast method. Open pit mining will be greatly affected by weather conditions,

SEMITAN

Jurnal Sumberdaya Bumi Berkelanjutan https://ejurnal.itats.ac.id/semitan

(2)

especially the rainy season and dry season with very high dust concentrations. The purpose of this study is to determine the potential hazards that occur in nickel mining activities, assess the risks to potential hazards that occur in these mining activities and carry out risk control in nickel mining activities, starting from dump trucks, excavators, bulldozers and bomag units. Identify potential hazards and risk assessment in mining front activities using the HIRADC (Hazard Identification Risk Assessment and Determining Control) method, which aims to identify the potential hazards of each job and then carry out a risk assessment and control of these risks. The results of this study are 14 potential hazards identified at PT. Manado Karya Anugrah. Then the results of the risk assessment are 4 categories, namely extreme, high, medium, and low. The results of risk control in the dump truck unit are 42,86% medium risk level and 57,14%

low risk level, the excavator unit is 67% medium risk level and 33% low risk level, the bulldozer unit is 67% medium risk level and 33% risk level low, the bomag unit is 100% medium risk level.

Keyword : HIRADC, Occupational Safety and Health (K3), Hazard potential.

1. Pendahuluan

PT. Aneka Tambang Tbk, badan usaha milik negara (BUMN) yang bergerak di bidang pertambangan bijih nikel yang berlokasi di desa Buli, Kecamatan Maba, Kabupaten Halmahera Timur, Provinsi Maluku Utara. PT. Antam Tbk memiliki tiga site yaitu Site Tanjung Buli, Site Pakal dan Site Moronopo. Lokasi penelitian ini berada di PT. Manado Karya Anugrah Site Moronopo merupakan perusahaan yang bergerak pada bagian kontraktor yang berlokasi di desa Maba Pura. Pada kegiatan penambangannya perusahaan ini menggunakan metode open cast. Proses penambangan terbuka akan sangat dipengaruhi oleh kondisi cuaca, terutama hujan. Saat hujan deras, air dapat menggenangi area front. Adanya genangan air di kawasan tersebut dapat menyebabkan kerusakan jalan dan mengganggu proses penggalian, pemuatan dan pengangkutan. Dan ketika cuaca panas terdapat banyaknya debu sehingga jarak pandang menjadi terbatas.

Salah satu hal yang penting dalam kegiatan penambangan adalah keselamatan dan kesehatan kerja (K3) yaitu kondisi pekerja dapat bekerja dengan aman, sehat, nyaman dan selamat. Pada dasarnya kecelakaan kerja terjadi karena dua faktor yaitu faktor manusia dan faktor lingkungan. Faktor manusia mencakup tindakan berbahaya dari pihak manusia, seperti pelanggaran yang disengaja terhadap peraturan keselamatan wajib dan pekerja tidak terampil itu sendiri. Sedangkan faktor lingkungan, yaitu kondisi lingkungan kerja yang berbahaya, termasuk jalan licin dan peralatan atau mesin. Kecelakaan dapat menimbulkan dampak buruk tidak hanya bagi orang yang terlibat dalam kecelakaan tersebut, namun juga bagi perusahaan secara keseluruhan.

Maka diperlukan identifikasi bahaya dan penilaian risiko pada kegiatan penambangan diarea front dengan menggunakan metode HIRADC (Hazard Identification Risk Assessment and Determining Control), yang bertujuan untuk mengidentifikasi potensi bahaya dari setiap pekerjaan kemudian dilakukan penilaian risiko dan pengendalian terhadap risiko tersebut, sehingga membantu memperlancar proses produksi, mengurangi dan menghilangkan kerugian-kerugian produksi baik langsung maupun tidak langsung, sehingga pekerjaan berjalan lancar, aman dan nyaman.

2. Metode Penelitian

Dalam melaksanakan penelitian ini, peneliti menggabungkan antara teori dengan data-data di

(3)

Jurnal Sumberdaya Bumi Berkelanjutan (SEMITAN) / ISSN 2962-682X | 40 Studi literatur dilakukan sebelum melakukan penelitian yang memiliki tujuan yaitu mencari penelitian terdahulu mengenai identifikasi bahaya dan penilaian risiko, dengan mencari bahan- bahan pustaka yang menunjang, diperoleh dari internet, perpustakaan, laporan penelitian terdahulu dan informasi-infomasi dari instansi terkait.

2. Pengamatan Lapangan

Pengamatan dilapangan yang dilakukan dengan melakukan pengamatan secara langsung terhadap proses yang terjadi, wawancarai pembimbing lapangan mengenai keadaan yang terjadi pada aktivitas tambang bijih nikel serta mengumpulkan data-data yang diperlukan.

3. Pengambilan Data

Pengambilan data terdiri dari dua cara yaitu:

a. Data Primer adalah data yang diambil secara langsung di lapangan saat kegiatan penelitian berlangsung.

- Hasil observasi potensi bahaya dan risiko pada aktivitas tambang bijih nikel - Data penyakit akibat kerja di PT. Manado Karya Anugrah

- Dokumentasi Lapangan

b. Data sekunder adalah data pendukung dari data primer, data sekunder di dapat dari literatur dari internet, perpustakaan atau arsip perusahaan itu sendiri.

- Profil perusahaan - Peta kesampaian daerah - Data Kecelakaan Kerja 4. Pengelolahan Data

Data diperoleh dari hasil survei di lokasi front penambangan data-data tersebut akan dilakukan penyusunan dengan menggunakan metode HIRADC mulai dari tahapan kegiatan penambangan, potensi bahaya, risiko, penilaian risiko dan pengendalian risiko.

5. Analisis Hasil

Dari data-data yang diperoleh selanjutnya diolah menggunakan metode HIRADC sehingga didapatkan tingkat risiko pada bahaya yang ada pada unit dump truck, excavator, bulldozer dan bomag. Adapun data yang di analisis adalah untuk mengetahui nilai kemungkinan (likelihood) dan nilai keparahan (severity) yang terjadi pada aktivitas front penambangan setelah didapatkannya nilai akhir dari penilaian risiko tersebut baru bisa disimpulkan bahwa nilai tersebut termasuk kategori extreme, hight, medium, low.

6. Kesimpulan dan saran

Kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dianalisa selanjutnya memberikan rekomendasi dengan pembuatan tabel yang berisi penilaian dan pengendalian yang termasuk dalam kategori extreme, hight, medium, low. Sedangkan saran adalah masukkan yang ditujukan kepada masyarakat umum maupun instansi-instansi terkait hal-hal yang ditemukan pada saat penelitian.

Gambar 1. Diagram Alir Penelitian

(4)

3. Hasil dan pembahasan

3.1 Unit Peralatan Pada Aktivitas Tambang Bijih Nikel 3.1.1 Dump Truck

Dump Truck bertujuan untuk mengangkut material ore, overburden dan top soil yang akan di bawa ke ETO(Exportable Transit Ore), EFO(Exportable Final Ore) dan Disposal.

3.1.2 Excavator

Excavator bertujuan untuk menggali, mengeruk serta mengangkut berbagai macam material seperti bebatuan dan tanah yang akan di angkut oleh dump truck.

3.1.3 Bulldozer

Bulldozer digunakan untuk menggusur tumpukan tanah yang memiliki gundukan dan menimbun lubang yang telah di gali.

3.1.4 Bomag

Bomag atau vibro digunakan untuk pemadatan jalan di jalan hauling.

3.2 Identifikasi Bahaya dan Penilaian Risiko Pada Aktivitas Tambang Bijih Nikel

Identifikasi potensi bahaya dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui potensi adanya bahaya pada suatu proses kerja, tempat kerja, peralatan, dan lainnya. Pada penelitian ini potensi dimulai dari unit dump truck, excavator, bulldozer dan bomag. Sedangkan penilaian risiko dilakukan dengan tujuan untuk menentukan skala prioritas dalam melakukan pencegahan bahaya terhadap risiko dari suatu pekerjaan. Berdasarkan pengamatan langsung dan wawancara yang telah dilakukan dengan ahli K3 di PT. Manado Karya Anugrah mengenai identifikasi potensi bahaya, penilaian risiko dan pengendalian risiko pada aktivitas tambang bijih nikel.

3.2.1 Penilaian Risiko Pada Unit Dump Truck

Pada kegiatan pengangkutan material ada delapan kemungkinan potensi bahaya yang terjadi akibat kurang di perhatikannya bahaya yang akan terjadi dan kurang memahami prosedur yang ada.

Pada hasil penilaian risiko kali ini terdapat 3 tingkat risiko yang hight dan 4 tingkat risiko yang medium dengan nilai presentase hight 42,86% dan medium 57,14%.

Tabel 3.1 Penilaian Risiko Pada Unit Dump Truck

No Urutan

Pekerjaan

Potensi Bahaya Penilaian Risiko

L S Skor Risiko

1 Pengangkutan material

Terjadinya longsor pada jalan hauling dan operator dump truck yang kurang hati-hati dalam mengoperasikan unit.

3 3 9

Hight

Hight

Keadaan material di area loading lunak. 3 2 6 Medium

Medium

Lajur antrian dump truck yang sangat padat dan penumpukan dump truk di loading point (kurang dari 2,5 meter).

2 3 6

Medium

Medium

Pada pit penambangan banyak terdapat debu pada saat pemuatan, sedangkan jendela kabin dump truck tetap terbuka.

5 2 10

Hight

Hight

Muatan dump truck tidak di ratakan, dimana kondisi jalan hauling naik dan bergelombang.

2 2 4

Medium

Medium

Kondisi jalan tidak sesuai standar akibat hujan lebat.

3 3 9

Hight

Hight

Jalan yang kering dan berdebu sehingga jarak pandang terbatas.

3 2 6

Medium

Medium

(5)

Jurnal Sumberdaya Bumi Berkelanjutan (SEMITAN) / ISSN 2962-682X | 42 Tabel 3.2 Presentase Tingkat Risiko Pada Unit Dump Truck

Tingkat Risiko Jumlah Risiko Presentase

Low 0 0%

Medium 4 57,14%

Hight 3 42,86%

Extreme 0 0%

1. TRH : Jumlah ℎ𝑖𝑔ℎ𝑡

𝑥 100% 2. TRM : Jumlah 𝑚𝑒𝑑𝑖𝑢𝑚

𝑥 100%

Jumlah tabel Jumlah tabel

TRH : 3 𝑥 100% TRM : 4 𝑥 100%

7 7

TRH : 42,86% TRM : 57,14%

3.2.2 Penilaian Risiko Pada Unit Excavator

Pada kegiatan menggali material yang akan diangkut ada tiga kemungkinan potensi bahaya yang terjadi akibat kurang di perhatikannya bahaya yang akan terjadi dan kurang memahami prosedur yang ada. Pada hasil penilaian risiko kali ini terdapat 3 tingkat risiko hight dengan nilai presentase 100%.

Tabel 3.3 Penilaian Risiko Pada Unit Excavator

No Urutan Pekerjaan

Potensi Bahaya Penilaian Risiko

L S Skor Risiko 1 Menggali

material

Kebisingan unit excavator. 5 2 10

Hight

Hight

Posisi excavator yang miring dan tidak memiliki tanggul di depannya.

3 3 9

Hight

Hight

Jarak dump truck dengan alat loading (excavator) terlalu dekat. 3 3 9 Hight

Hight

Tabel 3.4 Presentase Tingkat Risiko Pada Unit Excavator Tingkat Risiko Jumlah Risiko Presentase

Low 0 0%

Medium 0 0%

Hight 3 100%

Extreme 0 0%

1. TRH Jumlah ℎ𝑖𝑔ℎ𝑡

𝑥 100%

Jumlah tabel

TRH : 3 𝑥 100%

3

TRH : 100%

3.2.3. Penilaian Risiko Pada Unit Bulldozer

Pada kegiatan mendorong gundukan tanah ada tiga kemungkinan potensi bahaya yang terjadi akibat kurang di perhatikannya bahaya yang akan terjadi dan kurang memahami prosedur yang ada.

Pada hasil penilaian risiko kali ini terdapat 2 tingkat risiko yang hight dan 1 tingkat risiko yang medium dengan nilai presentase hight 67% dan medium 33%.

(6)

Tabel 3.5 Penilaian Risiko Pada Unit Bulldozer

No Urutan Pekerjaan

Potensi Bahaya Penilaian Risiko

L S Skor Risiko

1 Menggusur gundukan

tanah

Pepohonan tumbang pada saat pembersihan lahan (land clearing).

3 2 6

Medium

Medium

Topografi yang miring dan terjal. 2 4 8 Hight

Hight

Dapat terjadi longsoran pada tebing saat mendorong tanah.

3 3 9

Hight

Hight

Tabel 3.6 Presentase Tingkat Risiko Pada Unit Bulldozer Tingkat Risiko Jumlah Risiko Presentase

Low 0 0%

Medium 1 33%

Hight 2 67%

Extreme 0 0%

1. TRH : Jumlah ℎ𝑖𝑔ℎ𝑡

𝑥 100% 2. TRM : Jumlah 𝑚𝑒𝑑𝑖𝑢𝑚

𝑥 100%

TRH :

Jumlah tabel

2 𝑥 100% TRM :

3

Jumlah tabel 1 𝑥 100%

3

TRH : 67% TRM : 33%

3.2.4. Penilaian Risiko Pada Unit Bomag

Pada kegiatan mendorong gundukan tanah ada satu kemungkinan potensi bahaya yang terjadi akibat kurang di perhatikannya bahaya yang akan terjadi dan kurang memahami prosedur yang ada.

Pada hasil penilaian risiko kali ini terdapat 1 tingkat risiko yang hight dengan nilai presentasenya 100%.

Tabel 4.7 Penilaian Risiko Pada Unit Bomag

No Urutan Pekerjaan Potensi Bahaya Penilaian Risiko

L S Skor Risiko

1 Memadatkan jalan hauling Area jalan licin dan berlumpur 3 3 9 Hight

Hight

Tabel 4.8 Presentase Tingkat Risiko Pada Unit Bomag

Tingkat Risiko Jumlah Risiko Presentase

Low 0 0%

Medium 0 0%

Hight 1 100%

Extreme 0 0%

(7)

Jurnal Sumberdaya Bumi Berkelanjutan (SEMITAN) / ISSN 2962-682X | 44 TRH : Jumlah ℎ𝑖𝑔ℎ𝑡

𝑥 100%

Jumlah tabel

TRH : 1 𝑥 100%

1

TRH : 100%

3.3 Pengendalian Resiko pada Kegiatan loading, hauling dan dumping

Pengendalian Risiko Setelah bahaya teridentifikasi maka potensi bahaya yang ada harus dikendalikan dengan segera, baik dan benar. Hal tersebut bertujuan untuk menurunkan tingkat risiko yang ada. Pengendalian risiko akan dikelompokkan sesuai tingkat risikonya.

Tabel 3.9 HIRADC Pada Unit Dump Truck

No Urutan pekerjaan

Potensi bahaya Dampak Penilaian risiko sebelum pengendalian

Pengendalian risiko Penilaian risiko setelah pengendalian

L S Skor Risiko L S Skor Risiko

1 Pengangkutan Terjadinya Dump truck 3 3 9 Hight • Memasang safety line di tepi jalan yang longsor.

• Pelebaran jalan hauling.

2 2 4 Medium

material longsor pada jalan hauling

ambles hingga

terbalik Hight

Medium dan operator dikarenakan

dump truck kondisi jalan yang kurang hauling yang hati-hati dalam longsor.

mengoperasikan unit.

Keadaan Dump truck 3 2 6 Medium • Perhatikan kondisi material di area loading terlebih dahulu.

• Lakukan pemisahan material keras dan material lunak.

3 1 3 Low

material di area loading lunak.

ambles pada

saat maju Medium Low

setelah excavator memuat material ke vessel dump truck.

Lajur antrian Tabrakan atau 2 3 6 Medium Mengunakan klakson saat akan bermanuver mundur.

Jaga jarak antara dump truck minimal

2,5 meter.

4 1 4 Medium

dump truck yang sangat

bersenggolan

dengan unit lain Medium Medium

padat dan karena

penumpukan banyaknya alat dump truk di berat yang loading point berada di dalam (kurang dari 2,5 front dengan meter). kondisi tempat memutar yang sempit.

Gangguan 5 2 10 Hight Tutup kaca cabin unit.

Gunakan masker dan kacamata safety.

Penyiraman jalan secara berkala.

2 1 2 Low

pernafasan dan

iritasi pada mata Hight Low

karena kaca cabin dump truk terbuka dan Pada pit

penambangan banyak terdapat debu pada saat pemuatan, sedangkan jendela kabin dump truck tetap terbuka..

banyaknya debu

pit tambang pada saat loading

(8)

Lanjutan Tabel 3.9

Muatan dump truck tidak di ratakan, dimana kondisi jalan hauling naik dan

bergelombang.

Material yang diangkut dapat jatuh mengenai unit lain karena muatan dump truck yang tidak diratakan serta kondisi jalan yang naik dan bergelombang.

2 2 4 Medium

Medium • Pastikan muatan dump truck diratakan dengan benar.

• Pada saat di tikungan usahakan tidak berselisih.

• Memberi kesempatan bagi dump truck bermuatan untuk lewat terlebih dahulu.

2 1 2

Low

Low

Kondisi jalan tidak sesuai standar akibat hujan lebat.

Dump truck tergelincir sehingga membuat dump truck hilang kendali dan berpotensi terperosok atau terbalik.

3 3 9

Hight

Hight • Melakukan

perawatan jalan menggunakan grader/bulldozer.

• Gunakan seat belt.

• Melakukan cleaning area dari genangan air atau lumpur.

Melakukan penimbunan.

3 2 6

Medium

Medium

Jalan yang kering dan berdebu sehingga jarak pandang terbatas.

Dump truk menabrak unit lain karena banyak debu di jalan sehingga jarak pandang terbatas.

3 2 6

Medium

Medium • Melakukan

penyiraman menggunakan water dump.

Menghidupkan lampu saat menuju loading point .

3 1 3

Low

Low

Tabel 3.10 Presentase Tingkat Risiko Setelah Pengendalian Pada Unit Dump Truck

Tingkat Risiko Jumlah Risiko Presentase

Low 4 57,14%

Medium 3 42,86%

Hight 0 0%

Extreme 0 0%

(9)

Jurnal Sumberdaya Bumi Berkelanjutan (SEMITAN) / ISSN 2962-682X | 46 Tabel 3.11 HIRADC Pada Unit Excavator

No Urutan pekerjaan

Potensi bahaya

Dampak Penilaian risiko sebelum pengendalian

Pengendalian risiko Penilaian risiko setelah pengendalian

L S Skor Risiko L S Skor Risiko

1 Menggali material

Kebisingan unit excavator.

Menimbulkan suara yang dapat menyebabkan ganggungan pendengaan para operator atau pengawas

lapangan.

5 2 10 Hight

Hight Penggunaan ear plug bagi operator dan pengawas yang berada dilokasi loading point.

3 1 3 Low

Low

Posisi excavator yang miring dan tidak memiliki tanggul di depannya.

Vessel dump truck menabrak kaca cabin bagian depan excavator pada saat manuver mundur karena posisi excavator miring dan tidak memiliki tanggul didepannya

3 3 9

Hight

Hight • Posisikan excavator dengan benar.

• Pemberian tanggul di depan excavator.

• Gunakan klakson dump truck sebelum manuver mundur.

2 3 6 Medium

Medium

Jarak dump truck dengan alat loading (excavator) terlalu dekat.

Bucket excavator mengenai vessel dump truck pada saat loading, karena jarak antara dump truck dengan alat loading (excavator) terlalu dekat.

3 3 9

Hight

Hight • Jaga jarak dump truck dengan alat loading.

• Pastikan klakson pada excavator berfungsi dengan baik.

• Jika dump tuck akan mundur, pastikan setelah ada kode (aba- aba) dari alat loading.

2 2 4

Medium

Medium

Tabel 3.12 Presentase Tingkat Risiko Setelah Pengendalian Pada Unit Excavator

Tingkat Risiko Jumlah Risiko Presentase

Low 1 33%

Medium 2 67%

Hight 0 0%

Extreme 0 0%

Tabel 5.5 HIRADC Pada Unit Bulldozer

No Urutan pekerjaan

Potensi bahaya Dampak Penilaian risiko sebelum pengendalian

Pengendalian risiko Penilaian risiko setelah pengendalian

L S Skor Risiko L S Skor Risiko

1 Menggusur gundukan

tanah

Pepohonan tumbang pada saat

pembersihan lahan (land clearing).

Bulldozer tertimpa

pepohonan yang tumbang pada saat pembersihan lahan (land clearing).

3 2 6

Medium

Medium Bullozer dilengkapi dengan kanopi.

• Posisi mendorong bulldozer sejajar dengan rebahnya pohon.

1 3 3 Low

Low

(10)

Topografi yang miring dan terjal.

Bulldozer dapat tergelincir hingga terbalik pada saat pembersihan lahan dikarenakan kondisi topografi yang miring dan terjal.

2 4 8

Hight

Hight • Pengecekan kondisi kerja.

• Tidak melakukan land clearing pada saat hujan, 1 jam setelah hujan dan pada malam hari.

2 2 4 Medium

Medium

Dapat terjadi longsoran pada tebing saat mendorong tanah.

Bulldozer tergelincir sehingga membuat

bulldozer hilang kendali dan berpotensi terperosok atau terjatuh.

3 3 9 Hight

Hight • Hentikan kegiatan saat kondisi area kerja basah atau licin untuk menghindari bulldozer terjatuh dari ketinggian.

• Memastikan jalan tidak lembek saat bekerja.

2 2 4 Medium

Medium

Tabel 5.6 Presentase Tingkat Risiko Setelah Pengendalian Pada Unit Bulldozer

Tingkat Risiko Jumlah Risiko Presentase

Low 1 33%

Medium 2 67%

Hight 0 0%

Extreme 0 0%

Tabel 5.7 HIRADC Pada Unit Bomag

No Urutan Pekerjaan

Potensi Bahaya

Dampak Penilaian risiko sebelum pengendalian

Pengendalian Risiko Penilaian risiko setelah pengendalian risiko

L S Skor Risiko L S Skor Risiko

1 Memadatkan jalan hauling

Area jalan licin dan berlumpur

Bomag dapat

tergelincir, terbentur dan terguling karena area licin dan berlumpur

3 3 9 Hight

Hight • Melakukan cleaning area dari genangan air atau lumpur.

• Melakukan penimbunan

2 2 4 Medium

Medium

Tabel 5.8 Presentase Tingkat Risiko Setelah Pengendalian Pada Unit Bomag

Tingkat Risiko Jumlah Risiko Presentase

Low 0 0%

Medium 1 100%

Hight 0 0%

(11)

Jurnal Sumberdaya Bumi Berkelanjutan (SEMITAN) / ISSN 2962-682X | 48 4. Kesimpulan

Dari hasil pengamatan, perhitungan dan pembahasan dari bab-bab sebelumnya maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Dari kegiatan aktivitaa front penambangan terdapat beberapa potensi bahaya yang yang teridentifikasi sebanyak 15 potensi bahaya yang terdiri dari 4 unit yaitu:

a. Unit Dump truck sebanyak 8 potensi bahaya b. Unit Excavator sebanyak 3 potensi bahaya c. Unit Bulldozer sebanyak 3 potensi bahaya d. Unit Bomag sebanyak 1 potensi bahaya

2. Hasil dari penilaian risiko dari setiap kegiatan yai tu:

a. Unit Dump truck memiliki: 50% tingkat risiko extreme, 50% tingkat risiko hight, 0 % tingkat risiko medium, 0% tingkat risiko low.

b. Unit Excavator memiliki: 33% tingkat risiko extreme, 67% tingkat risiko hight, 0% tingkat risiko medium, 0% tingkat risiko low.

c. Unit Bulldozer memiliki: 67% tingkat risiko extreme, 33% tingkat risiko hight, 0% tingkat risiko medium, 0% tingkat risiko low.

d. Unit Bomag memiliki: 0% tingkat risiko extreme, 100% tingkat risiko hight, 0% tingkat risiko medium, 0% tingkat risiko low.

3. Hasil dari pengendalian risiko dari setiap kegiatan yaitu:

a. Unit Dump truck setelah dilakukan pengendalian bahaya dapat diturunkan menjadi: 0% tingkat risiko extreme, 0% tingkat risiko hight, 75% tingkat risiko medium, 25% tingkat risiko low.

b. Unit Excavator setelah dilakukan pengendalian bahaya dapat diturunkan menjadi: 0% tingkat risiko extreme, 0% tingkat risiko hight, 67% tingkat risiko medium, 33% tingkat risiko low.

c. Unit Bulldozer setelah dilakukan pengendalian bahaya dapat diturunkan menjadi: 0% tingkat risiko extreme, 0% tingkat risiko hight, 67% tingkat risiko medium, 33% tingkat risiko low.

d. Unit Bomag setelah dilakukan pengendalian bahaya dapat diturunkan menjadi: 0% tingkat risiko extreme, 0% tingkat risiko hight, 100% tingkat risiko medium, 0% tingkat risiko low.

5. Saran

1. Memberikan pembinaan untuk karyawan tentang pentingnya keselamatan dan kesehatan kerja terutama pada pekerja yang tingkat pendidikanya masih rendah.

2. Perlu peningkatan pengawasan K3 yaitu dengan membuat sistem pengontrolan terpadu yaitu monitoring secara langsung sehingga seluruh aktivitas di penambangan dapat diawasi dari jauh.

3. Perlu pemberian penghargaan (reward) secara berkelanjutan kepada karyawan yang disiplin, rajin, dan taat dengan aturan K3, agar karyawan berusaha menerapkan aturan K3 sehingga menurunkan angka kecelakaan kerja.

Ucapan terima kasih

Saya sebagai penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan semangat, doa, serta dukungan dalam menyelesikan penelitian ini. Semoga doa dengan adanya penelitian ini dapat memberikan manfaat kepada kita semua.

References:

[1] Apandi,T., dan Sudana,D., 1980, Peta Geologi Lembar Ternate, Maluku Utara, Skala 1:250.000.

Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi, Bandung.’.

[2] Alfala,R.M., 2021, Skripsi, Kajian Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Pada Penambangan Batubara Di PT. Pamapersada Nusantara Kabupaten Muara Enim Provinsi Sumatera Selatan, Yogyakarta: Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta.

[3] Bessho, 1944. Zona Sesar Maluku Utara. Institut Teknologi Bandung Dep. Umum Research Nasional, Bandung.

[4] Budiyanto,S., 2019, Upaya Meminimalisir Kecelakaan Kerja di Area Penambangan PT. Putra Perkasa Abadi Jobsite Borneo Indobara, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan. Jurnal Bina Tambang, Vol. 4, No. 1

(12)

[5] Bird and Germain., 1985, Modified from The ILCI Loss Causation Model, https://safetyjourney.blogspot.com/2013/07/loss-causation-model-ilci-model-bird.html, diunduh pada 17 maret 2023.

[6] ESDM., 2018, Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi Nomor 1827.K/30/MEM/2018 tentang Pedoman Pelaksanaan Kaidah Pertambangan yang Baik, Jakarta: Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia.

[7] Excellentia,R,K., 2021, Skripsi, Rancangan Dimensi Sump Pada Tambang Nikel Di Site Moronopo PT. Aneka Tambang Desa Buli, Kabupaten Halmahera Timur, Provinsi Maluku Utara. Yogyakarta: Institut Teknologi Nasional Yogyakarta.

[8] Kepdirjen, 2019. Keputusan Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 185.K/37.04/DJB/2019 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Keselamatan Pertambangan dan Pelaksanaan, Penilaian, dan Pelaporan Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan Mineral dan Batubara, Jakarta: Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia.

[9] Maradona,H., 2013, Skripsi, Tinjauan Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada area penambangan dan pengolahan tambang terbuka PT. Atoz Nusantara Mining Kabupaten Pesisir Selatan Provinsi Sumatera Barat. Yogyakarta: Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”

Yogyakarta.

[10] Perpres, 2019 Peraturan Presiden Republik Indonesia No 7 Tahun 2019 tentang Penyakit Akibat Kerja Jakarta: Presiden Republik Indonesia.

[11] Perpres, 2019 Peraturan Presiden Republik Indonesia No 88 Tahun 2019 tentang Kesehatan Kerja Jakarta: Presiden Republik Indonesia.

[12] PT. Manado Karya Anugrah, 2022. Data-data, Laporan-laporan dan Arsip, Halmahera Timur, Maluku Utara.

[13] PT. Aneka Tambang, 2022,Profil Nikel Laterit, Site Mornopo, Halmahera Timur, Maluku Utara.

[14] Undang-Undang No. 1 tahun 1970, Tentang Keselamatan Kerja. Balai Hiperkes, 2012, Penyakit Akibat Kerja, Jakarta

Referensi

Dokumen terkait

76 Tabel 4.3 Analisis Risiko Sesudah Dilakukan Rekomendasi Pengendalian Pada Pekerjan Pembersihan Saluran No Tahapan Kerja Bahaya Risiko Penilaian Risiko Akhir 1 Melihat

Digital Repository Universitas JembeDigital Repository Universitas Jemberr RINGKASAN Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, dan Pengendalian Risiko Pada Pekerjaan Tambang Belerang