• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS FIQH JINAYA>H DALAM DIVERSI PENEGAKAN HUKUM TINDAK PIDANA NARKOTIKA OLEH ANAK

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "ANALISIS FIQH JINAYA>H DALAM DIVERSI PENEGAKAN HUKUM TINDAK PIDANA NARKOTIKA OLEH ANAK "

Copied!
113
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Selain permasalahan di atas, Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 juga kurang merinci batasan usia anak yang dapat diterapkan dalam proses diversi. Karena undang-undang tersebut masih bersifat umum, maka pelaksanaan diversi terhadap anak yang melakukan tindak pidana ditegaskan dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2015 tentang Pedoman Pelaksanaan Diversi dan Penanganan Anak Di Bawah Usia 12 Tahun. bukan.

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Kegunaan Penelitian

Mendorong berbagai pihak untuk menerapkan hukum terhadap anak yang berkonflik dengan hukum berdasarkan asas restorative dan diversionary justice. Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap pemikiran hukum para pembentuk undang-undang yaitu pemerintah dan DPR dalam perumusan peraturan perundang-undangan terkait anak dan penyalahgunaan narkoba.

TINJAUAN PUSTAKA

Tinjauan Penelitian Relevan

Perbincangan sekatan undang-undang terhadap jenayah dadah dalam keputusan no. 17 Fitria Ika Firdaus, Analisis Keputusan NO.202/PID.B/2012/PN.MKT Mengenai Hukuman Narkotik Kumpulan I Dalam Perspektif Fiqh Jenayah”.

Tinjauan Teori

25Made Sepud, Perlindungan Hukum Terhadap Anak yang Berhadapan dengan Hukum Melalui Diversi dalam Sistem Peradilan Pidana Anak (Surabaya: R.A.De.Rozarie, 2013), h. Dalam konsep diversi mengarah pada Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Anak yang memuat asas.

Kerangka Konseptual

Berdasarkan Pasal 1 ayat (2) Undang-Undang Sistem Peradilan Pidana Anak ditentukan bahwa: anak yang melakukan pelanggaran hukum adalah anak yang melakukan pelanggaran hukum. Lebih lanjut, dalam pasal 1 ayat (4) Undang-Undang Sistem Peradilan Pidana Anak di Bawah Umur disebutkan bahwa anak korban tindak pidana yang dimaksud dengan Anak Korban adalah anak yang berusia di bawah 18 tahun yang menderita sakit baik jasmani, rohani, dan kerugian materil. disebabkan oleh tindak pidana yang dilakukan.36. Penetapan status anak yang berhadapan dengan hukum di Indonesia dilakukan oleh hakim anak berdasarkan keputusan pengadilan anak.

41 Azwad Rachmat Hambali, “Pemanfaatan Diversi Anak yang Berhadapan dengan Hukum dalam Sistem Peradilan Pidana,” melalui https://ejournal.balitbangham.go,id, vol. 43 Azwad Rachmat Hambali, “Pemanfaatan Diversi Anak yang Berhadapan dengan Hukum dalam Sistem Peradilan Pidana,” melalui https://ejournal.balitbangham.go,id, Volume 13, Nomor 1, Maret 2019. Kondisi Seseorang yang mempunyai ‘ahli-ahlinya ada, namun belum mempunyainya secara utuh, seperti anak yang mumayyiz namun belum sampai pada tahap kedewasaan.

Dalam kes ini ia terpakai kepada kanak-kanak yang masih kanak-kanak dan kepada orang gila pada sebarang umur. Manusia kadangkala tidak sempurna dalam kebolehan melaksanakan tugas, ini berlaku pada kanak-kanak yang baru mencapai umur mumyyiz atau masa sebelum mereka melintasi usia baligh.

Kerangka Pikir

Undang-undang dan teks tersebut tidak ada artinya tanpa dukungan yang dapat memaksa seseorang untuk mematuhi aturan tersebut. Anak-anak yang mampu mengambil tanggung jawab masih mungkin untuk tidak dihukum, terutama bagi anak-anak yang masih sangat kecil. Namun tidak boleh dimaknai bahwa undang-undang masih membedakan antara yang mampu dan yang tidak mampu untuk bertanggung jawab.

Namun, anak-anak mudah terpengaruh oleh berbagai jenis tindakan yang menyebabkan kerugian mental, fisik dan sosial di berbagai bidang kehidupan dan penghidupan, dan oleh berbagai pengaruh sistem yang ada. Anak yang melanggar hukum atau melakukan tindak pidana sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor lain di luar diri anak, seperti pergaulan, pola asuh, teman bermain dan sebagainya, karena tindak pidana yang dilakukan anak pada umumnya merupakan proses peniruan atau pengaruh dari perbuatan negatif tersebut. dari orang dewasa atau orang lain. Ketika seorang anak diduga melakukan tindak pidana, sistem peradilan formal yang ada pada akhirnya menempatkan anak tersebut dalam status narapidana, yang tentunya mempunyai konsekuensi yang signifikan bagi tumbuh kembang anak.

Proses pemidanaan yang diberikan kepada anak oleh sistem peradilan pidana formal dengan memasukkan anak ke dalam penjara tidak berhasil membuat anak jera dan menjadi individu yang lebih baik dalam menunjang proses tumbuh kembangnya. Permasalahan yang ada antara lain penahanan anak yang tidak sesuai prosedur, proses peradilan yang panjang mulai dari penyidikan, penuntutan, persidangan, hingga pada akhirnya menempatkan anak terpidana di lembaga pemasyarakatan atau dikembalikan.

METODE PENELITIAN

  • Metode Penelitian
    • Pendekatan Penelitian
    • JenisPenelitian
  • Lokasi dan Waktu Penelitian
  • Fokus Penelitian
  • Jenis dan Sumber Data
  • Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data
  • Uji Keabsahan
  • Teknik Analisis Data

Oleh karena itu, penulis membatasi fokus penelitian ini pada tindak pidana remaja saja dalam kaitannya dengan “Analisis Fiqh Jinayah Dalam Diversi Penegakan Hukum Tindak Pidana Narkotika Oleh Anak”, khususnya di Polres Parepare. Dasar Pertimbangan Penerapan Distraksi Penyidik ​​Anak Dalam Penuntasan Tindak Pidana Narkoba di Polres Parepare Penyelesaian Tindak Pidana Narkoba di Polres Parepare. 70Kusno Adi, Diversi Sebagai Upaya Alternatif Pemberantasan Kejahatan Narkoba pada Anak (Bandung: UMM Press, 2009), h.

Fikh Jinaya>h Analisis Diversi Penegakan Hukum Tindak Pidana Narkotika oleh Anak di Kepolisian Persiapan. Hal inilah yang dapat dikatakan cocok antara diversi dengan pelaku anak yang melakukan kejahatan menurut hukum Islam. Diversi dapat dijadikan dasar kebutuhan mengingat ketentuan dan kategori tertentu dari anak yang melakukan tindak pidana narkotika.

Penerapan Diversi dalam Penyelesaian Tindak Pidana yang Dilakukan Anak Sebelum Berlakunya Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Anak”, Tesis. Marlina, Penerapan konsep distraksi pada anak yang melakukan tindak pidana dalam sistem peradilan anak, Jurnal Kesetaraan, Vol.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

DESKRIPSI HASIL PENELITIAN

  • Dasar Pertimbangan Diterapkannya Diversi Oleh Penyidik Anak Dalam

Pada tahun 2021, polisi mencatat 6 kasus pengalihan anak dari tindak pidana narkoba, antara lain nomor perkara: 68. Barang bukti 1 kantong plastik berisi daun kering diduga tembakau sintetis seberat 47,2924 gram. Barang bukti berupa 2 kantong bungkusan bening dugaan narkotika jenis sabu seberat 0,0034 gram dan 1 buah gelas bekas pyrex berisi kristal bening diduga jenis sabu seberat 0,0211 gram.

Pasangan penyidik ​​polisi narkotika yang menggunakan pertimbangan diversi dalam perkara narkoba dapat diajukan dengan pertimbangan hukum, yaitu dengan menerapkan Pasal Dugaan Primer 114 ayat (1), Pasal Tambahan 111 ayat (1), Pasal Tambahan Tambahan 112 ayat (1) huruf a UU No. Dalam penyelesaiannya, penyidik ​​berpedoman pada Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2015 Perjanjian Diversi untuk menyelesaikan tindak pidana berupa pelanggaran ringan, pelanggaran ringan, kejahatan tanpa korban, atau nilai kerugian korban tidak melebihi nilai minimum provinsi setempat tidak . upah sebagaimana dimaksud dalam pasal 9 ayat (2). ) dapat dilakukan oleh penyidik ​​bersama-sama dengan pelaku dan/atau keluarganya, penasehat masyarakat, dan dapat melibatkan tokoh masyarakat dan kesepakatan diversi yang dilakukan oleh penyidik ​​atas rekomendasi penasehat masyarakat dapat berupa ganti rugi dalam hal terjadi korban, rehabilitasi medis dan psikososial, penyerahan kepada orang tua/wali, keikutsertaan dalam pendidikan atau pelatihan pada lembaga pendidikan atau LPKS paling lama 3 (tiga) bulan atau pengabdian masyarakat paling lama 3 (tiga bulan). penyidik, dapat menyelesaikan perkara tersebut dengan tidak mengikuti sistem peradilan pidana formal, namun penyidik ​​dapat memutus melalui kewenangannya sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia dengan menggunakan kewenangannya sebagaimana diatur dalam Pasal 18 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 65 Tahun 2015 tentang Pedoman Pelaksanaan Diversi dan Penanganan Anak yang belum berumur 12 (dua belas) tahun, ada setelah perkara anak tersebut mempunyai kekuatan hukum tetap. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 65 Tahun 2015 tentang Pedoman Pelaksanaan Diversi dan Penanganan Anak di Bawah Umur 12 (dua Belas) Tahun, mengatur ketentuan diversi tanpa korban pada tingkat penyidik ​​yang diatur dalam Pasal 26 sampai dengan Pasal 30.

PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

  • Diversi Penegak Hukum Tindak Pidana Narkotika Oleh Anak Di
  • Analisis Fiqh Jinayah Terhadap Diversi Penegakan Hukum Tindak

SPDP merupakan perpanjangan dari Surat Pemberitahuan Inisiasi Penyidikan. Surat ini dikeluarkan oleh penyidik ​​dan ditujukan kepada penuntut umum yang tujuannya memberitahukan sedang dilakukan penyidikan terhadap suatu perkara, misalnya narkoba anak. kasus kejahatan. Penyidikan atau penyidikan adalah suatu tindakan yang boleh dilakukan oleh penyidik ​​atau penyidik ​​apabila telah terjadi suatu tindak pidana atau diduga telah dilakukan suatu tindak pidana. Apabila suatu tindak pidana atau pelanggaran diduga telah dilakukan, harus dibuktikan apakah sesuai dengan fakta, apakah tindak pidana tersebut benar-benar dilakukan, dan jika memang demikian, siapa pelakunya.

Pembalasan di sini berarti bahwa seseorang yang melakukan kejahatan harus memahami bahwa hukuman yang dijatuhkan sesuai dengan kejahatan yang dilakukan. Hukum pidana Islam dalam penyelesaian suatu masalah, sebelum dibawa ke pengadilan akan dilakukan suatu pertimbangan, agar dapat menyelesaikan perkara yang ada dengan penyelesaian yang baik dan adil, namun tetap menimbulkan efek jera bagi pihak yang melakukan kejahatan. (1) Jika seorang anak melakukan tindak pidana dalam batas umur tersebut dalam ayat tetap akan diajukan ke Pengadilan Anak.

Dasar pertimbangan pelaksanaan distraksi oleh penyidik ​​anak dalam penanganan tindak pidana narkoba di Polres Parepare berdasarkan ketentuan Pasal 7 ayat (2) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak dan Pasal 3 UU No. Perma Nomor 4 Tahun 2014 dan Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2015 mengatur bahwa anak yang melakukan tindak pidana dan belum berusia 12 tahun dapat dikenakan diversi, setelah itu anak yang melakukan tindak pidana dan berusia antara 12 hingga 18 tahun harus diadili. Ketentuan hukum Islam tentang sanksi bagi pelaku narkoba bagi anak di bawah umur, dan hukum Islam bagi anak yang belum baligh: apabila melakukan perbuatan yang melanggar hukum, hendaknya dikenakan sanksi had atau ta’zīr.

PENUTUP

Simpulan

Konsep diversi yang dilakukan di Polres Parepare dalam menangani anak penyalahguna narkotika, sudah seharusnya polisi sebagai pemegang kewenangan diskresi melakukan diversi melalui program rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial tanpa harus menghadapi proses peradilan pidana.

Implikasi Penelitian

Pembaharuan hukum pidana Indonesia Penelitian tentang bentuk-bentuk pemidanaan dalam tradisi Fiqih dan relevansinya bagi reformasi hukum pidana nasional. Putusan Rehabilitasi Pecandu Narkoba dan Psikotropika di Pengadilan Surabaya Analisis Pasal 291 KUHP Dalam Perspektif Hukum Pidana Islam: Analisis Hukum Pidana Islam Terhadap Penerapan Pasal 41 UU No.5 Tahun 1997 tentang Psikotropika dan Pasal 47 Undang-Undang Nomor 22 tentang Narkotika. Membahas sanksi hukum terhadap tindak pidana narkotika dalam putusan no.202/Pid.B/2012/PN Mkt menurut fiqh jinayah dan pertimbangan hakim dalam pandangan fiqh jinayah terhadap pelaku tindak pidana narkotika golongan I IAIN - SUNAN AMPEL SURABAYA.

Penerapan diversi terhadap anak yang berhadapan dengan hukum dalam sistem peradilan pidana”, melalui https://ejournal.balitbangham.go,id, volume 13 nomor 1 (2019). 11 Tahun 2012 tentang sistem peradilan pidana anak (dalam persidangan pelaku anak di Kabupaten Malang) ". Keadilan Restoratif Sebagai Tujuan Penerapan Diversi dalam Sistem Peradilan Pidana Anak," https://www.mahkamahagung.go.id/rbnews.

Perlindungan hukum terhadap anak yang berhadapan dengan hukum melalui pencegahan dalam sistem peradilan pidana anak. Apakah hukum positif yang diterapkan terhadap narkotika anak di Indonesia sudah sesuai dengan hukum Islam?

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penyebaran angket siswa, penelitian pertama dilakukan 20 siswa dari hasil angket yang diberikan oleh peneliti, mereka memnutuhkan bahan