• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS JURNAL PENELITIAN TERKAIT EKONOMI PEMBANGUNAN

N/A
N/A
MNM

Academic year: 2023

Membagikan "ANALISIS JURNAL PENELITIAN TERKAIT EKONOMI PEMBANGUNAN"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS JURNAL PENELITIAN TERKAIT EKONOMI PEMBANGUNAN

Ahmad Fauzan (1901016126)

“Pengaruh Terhadap Jumlah Penyerapan Tenaga Kerja dalam Industri Mikro Kecil di Indonesia”

(Habibi and Marta 2023)

Judul Jurnal : Faktor-faktor yang Mempengaruhi Jumlah Penyerapan Tenaga Kerja Industri Mikro Kecil di Indonesia

Penulis : Isra Habibi, Joan Marta

Publikasi : Jurnal Kajian Ekonomi dan Pembangunan

Volume : Vol 5, nomor 3

Tahun : 2023

A. PENDAHULUAN

Saat ini, permasalahan ketenagakerjaan di Indonesia tetap menjadi isu yang mendesak untuk diperbaiki. Menurut data dari Badan Pusat Statistik tahun 2020, pada bulan Februari jumlah angkatan kerja di Indonesia mencapai 137,91 juta orang, mengalami kenaikan sekitar 1,49 persen atau sekitar 2,92 juta orang jika dibandingkan dengan Februari tahun sebelumnya. Akan tetapi, peningkatan jumlah angkatan kerja ini tidak diimbangi dengan peningkatan partisipasi angkatan kerja, yang justru mengalami penurunan sebesar 0,15 persen menjadi 69,17 persen. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan untuk menyerap tenaga kerja di Indonesia sedang menurun. Jika jumlah angkatan kerja terus meningkat tanpa peningkatan yang sesuai dalam penyerapan tenaga kerja, maka ini dapat mengakibatkan penumpukan angkatan kerja dan peningkatan pengangguran.

Masalah ketenagakerjaan ini berdampak pada isu-isu lain seperti ketidakmerataan pendapatan, perlambatan pertumbuhan ekonomi, dan instabilitas politik. Oleh karena itu, penting untuk memahami faktor-faktor yang memengaruhi penyerapan tenaga kerja sehingga dapat merumuskan langkah-langkah yang tepat untuk mengatasi masalah ketenagakerjaan. Salah satu faktor yang memengaruhi penyerapan tenaga kerja adalah perkembangan industri mikro dan kecil

(2)

2

(IMK), yang memiliki potensi untuk meningkatkan penyerapan tenaga kerja. IMK juga terbukti lebih tangguh selama krisis ekonomi.

Dengan kata lain, peningkatan modal usaha mikro pada dasarnya akan menghasilkan peningkatan penyerapan tenaga kerja. menemukan bahwa faktor modal memiliki pengaruh positif dan signifikan pada penyerapan tenaga kerja. Ini sesuai dengan teori yang disampaikan oleh Simanjuntak dalam penelitian Pradana & Pujiyono (2014), yang mengungkapkan bahwa perusahaan atau industri dengan modal yang besar cenderung menggunakan lebih banyak bahan baku. Hal ini menyebabkan kebutuhan akan tenaga kerja yang lebih banyak, karena peningkatan produksi yang memerlukan lebih banyak pekerja.

Terkait dengan tingkat upah, Zainuddin (2015) menjelaskan bahwa upah mengacu pada pembayaran reguler yang biasanya diberikan kepada karyawan, terutama mereka yang bekerja secara manual atau memiliki keterampilan rendah. Upah juga merupakan bentuk imbalan yang diterima pekerja atas pekerjaan yang telah mereka lakukan, baik dalam bentuk uang maupun barang, dalam jangka waktu tertentu, seperti yang didefinisikan dalam KBBI.

Selain IMK, modal yang diinvestasikan dalam industri juga berperan penting dalam penyerapan tenaga kerja. Semakin besar modal yang ditanamkan, semakin banyak tenaga kerja yang dibutuhkan. Tingkat upah juga mempengaruhi permintaan tenaga kerja. Selain itu, nilai output atau produksi juga memainkan peran kunci dalam penyerapan tenaga kerja dalam industri IMK.

Untuk mengatasi masalah ketenagakerjaan, penting untuk memahami bagaimana modal, upah, dan nilai output saling terkait dalam konteks penyerapan tenaga kerja. Ini adalah elemen penting dalam merumuskan kebijakan yang efektif untuk mengatasi permasalahan ketenagakerjaan di Indonesia.

B. METODE PENELITIAN

Penelitian ini memanfaatkan data panel tahunan dari tahun 2017 hingga 2020 yang mencakup penyerapan tenaga kerja dalam industri mikro dan kecil di Indonesia. Data diambil dari Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia dan dianalisis menggunakan regresi data panel. Untuk memahami perbedaan antara kedua jenis industri ini, penelitian mengembangkan dua model terpisah: satu untuk industri mikro dan satu untuk industri kecil. Model persamaan untuk penyerapan tenaga kerja dalam industri mikro adalah:

logTKit = β0 + β1logMODALit + β2logUPAHit + β3logOUTPUTit+ uit (1) Sementara model persamaan untuk industri kecil adalah:

(3)

logTKit = β0 + β1logMODALit + β2logOUTPUT + uit (2)

Dalam kedua persamaan ini, TK mewakili jumlah penyerapan tenaga kerja, MODAL adalah modal yang digunakan, UPAH adalah tingkat upah, OUTPUT adalah nilai produksi, dan u adalah kesalahan pengukuran. Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami faktor-faktor yang memengaruhi penyerapan tenaga kerja dalam industri mikro dan kecil di berbagai wilayah Indonesia selama periode yang diteliti..

C. HASIL DAN DISKUSI

Dalam penelitian ini, digunakan model Fixed Effect sebagai model terbaik untuk menganalisis pengaruh modal, tingkat upah, dan nilai output terhadap penyerapan tenaga kerja dalam industri mikro dan industri kecil di Indonesia. Hasil regresi panel untuk industri mikro menunjukkan bahwa modal, tingkat upah, dan nilai output tahun sebelumnya secara bersama-sama memberikan pengaruh sebesar 53,45% terhadap penyerapan tenaga kerja industri mikro di Indonesia. Persamaan regresinya adalah:

logTKit = 1.0878 + 0.3606logMODALit + 0.1872logUPAHit + 0.0855 logOUTPUTit

Nilai konstanta 1.0878 mengindikasikan bahwa jika modal, tingkat upah, dan nilai output semua nol, maka penyerapan tenaga kerja industri mikro di Indonesia akan menjadi 1.0878. Artinya, kenaikan modal dan tingkat upah akan meningkatkan penyerapan tenaga kerja dalam industri mikro.

Namun, hasil regresi untuk industri kecil menunjukkan bahwa modal berpengaruh negatif dengan penyerapan tenaga kerja, sedangkan tingkat upah dan nilai output memberikan pengaruh positif. Persamaan regresi untuk industri kecil adalah:

logTKit = -0.4037 - 0.4261logMODALit + 0.5448logUPAHit + 0.6811 logOUTPUTit

Nilai konstanta -0.4037 mengindikasikan bahwa jika modal, tingkat upah, dan nilai output semua nol, maka penyerapan tenaga kerja industri kecil di Indonesia akan menjadi -0.4037. Artinya, peningkatan modal dalam industri kecil dapat mengurangi penyerapan tenaga kerja, sedangkan peningkatan tingkat upah dan nilai output dapat meningkatkan penyerapan tenaga kerja dalam

industri kecil.

(4)

4

Secara khusus, dalam industri mikro, peningkatan modal dan tingkat upah memiliki dampak positif terhadap penyerapan tenaga kerja, sementara dalam industri kecil, peningkatan modal memiliki dampak negatif sementara peningkatan tingkat upah dan nilai output memiliki dampak positif.

Dalam industri mikro, tingkat upah yang lebih tinggi mendorong peningkatan penyerapan tenaga kerja, sedangkan dalam industri kecil, peningkatan upah juga memiliki dampak positif pada penyerapan tenaga kerja. Namun, untuk nilai output, tidak ditemukan pengaruh signifikan pada penyerapan tenaga kerja dalam kedua jenis industri.

Hasil penelitian ini mendukung temuan yang menunjukkan bahwa modal dan tingkat upah memengaruhi penyerapan tenaga kerja dalam industri mikro, sementara dalam industri kecil, modal memiliki dampak negatif. Nilai output, meskipun sebelumnya diasumsikan berpengaruh, ternyata tidak signifikan dalam pengaruh terhadap penyerapan tenaga kerja dalam kedua jenis industri.

Pengaruh Modal terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Industri Kecil

Hipotesis dalam penelitian ini sebelumnya menyatakan bahwa modal berpengaruh signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja dalam industri kecil di Indonesia. Namun, hasil analisis regresi menunjukkan bahwa modal tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja dalam industri kecil di Indonesia. Modal dalam industri kecil memiliki peran penting dalam mendukung operasional dan produksi dengan memanfaatkan biaya yang dikeluarkan oleh usaha tersebut. Tingkat modal dalam industri menjadi salah satu faktor yang memengaruhi pendapatan dan produksi. Peningkatan modal dalam industri kecil akan mendukung peningkatan produksi. Industri juga memerlukan modal untuk mengembangkan usahanya. Semakin tinggi modal dalam industri, semakin banyak tenaga kerja yang diperlukan untuk mendukung proses produksi.

Pengaruh Nilai Output terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Industri Kecil

Hipotesis dalam penelitian ini sebelumnya menyatakan bahwa nilai output berpengaruh secara signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja dalam industri kecil di Indonesia. Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa nilai output memiliki pengaruh yang signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja dalam industri kecil di Indonesia. Dalam produksi industri kecil, tenaga kerja menjadi faktor kunci, dan dalam banyak kasus, tenaga kerja digunakan lebih banyak daripada mesin atau peralatan canggih. Output yang tinggi dalam industri kecil seringkali membutuhkan lebih banyak tenaga kerja daripada mesin. Oleh karena itu, peningkatan jumlah output dalam industri kecil akan mengakibatkan penyerapan tenaga kerja yang lebih besar.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Umary et al. (2020), yang menemukan bahwa peningkatan nilai output berpengaruh positif dan signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja

(5)

dalam industri kecil di Banda Aceh. Artinya, kenaikan nilai output dalam industri kecil akan mendukung penyerapan tenaga kerja. Hal ini juga konsisten dengan teori produksi yang mengatakan bahwa peningkatan permintaan terhadap produk akan mendorong produsen untuk meningkatkan kapasitas produksi mereka, sehingga memerlukan lebih banyak tenaga kerja.

Namun, hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian Susanto (2020), yang menemukan bahwa nilai output tidak berpengaruh secara signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja dalam industri kecil batu bata di Kabupaten Polewali Mandar. Dalam industri ini, peningkatan jumlah output lebih disebabkan oleh penambahan jam kerja daripada penambahan tenaga kerja baru. Oleh karena itu, dampak nilai output pada penyerapan tenaga kerja dapat berbeda tergantung pada sektor industri yang bersangkutan.

E. KESIMPULAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah penyerapan tenaga kerja industri mikro dan kecil di Indonesia. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang bersumber dari Badan Pusat Statistik Indonesia dengan variabel penelitian yang dikelompokan menjadi dua bagian yaitu variabel terikat yang pada penelitian ini ditetapkan sebagai penyerapan tenaga kerja industry mikro kecil dan variabel bebas yang terdiri dari modal, tingkat upah dan nilai output. Penelitian ini menggunakan analisis regresi data panel dengan metode terpilih yaitu Fixed Effect Model (FEM).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa modal dan tingkat upah berpengaruh positif dan signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja industri mikro di Indonesia, sedangkan nilai output berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja industri mikro di Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa modal dan tingkat upah merupakan faktor utama yang menentukan jumlah penyerapan tenaga kerja industri mikro di Indonesia. Modal merupakan indikator dari besarnya investasi yang dilakukan oleh pelaku usaha industri mikro, sedangkan tingkat upah merupakan indikator dari kesejahteraan pekerja industri mikro. Faktor-faktor ini dapat meningkatkan produktivitas dan daya saing industri mikro di pasar, sehingga dapat menyerap lebih banyak tenaga kerja.

Sementara itu, nilai output berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja industri mikro di Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa nilai output tidak memiliki pengaruh yang kuat terhadap jumlah penyerapan tenaga kerja industri mikro di Indonesia. Nilai output merupakan indikator dari hasil produksi yang dihasilkan oleh pelaku usaha industri mikro. Faktor ini dapat dipengaruhi oleh berbagai hal, seperti permintaan pasar, kualitas produk, teknologi produksi,

(6)

6

biaya produksi, dan lain-lain. Oleh karena itu, nilai output tidak selalu berbanding lurus dengan jumlah penyerapan tenaga kerja industri mikro di Indonesia.

Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa modal berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja industri kecil di Indonesia, sedangkan tingkat upah dan nilai output berpengaruh positif dan signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja industri kecil di Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa modal tidak memiliki pengaruh yang kuat terhadap jumlah penyerapan tenaga kerja industri kecil di Indonesia, sedangkan tingkat upah dan nilai output merupakan faktor utama yang menentukan jumlah penyerapan tenaga kerja industri kecil di Indonesia. Modal merupakan indikator dari besarnya investasi yang dilakukan oleh pelaku usaha industri kecil, sedangkan tingkat upah merupakan indikator dari kesejahteraan pekerja industri kecil. Nilai output merupakan indikator dari hasil produksi yang dihasilkan oleh pelaku usaha industri kecil. Faktor- faktor ini dapat meningkatkan produktivitas dan daya saing industri kecil di pasar, sehingga dapat menyerap lebih banyak tenaga kerja.

Penelitian ini memberikan beberapa implikasi bagi pengembangan industri mikro dan kecil di Indonesia. Pertama, pemerintah perlu memberikan dukungan dalam hal penyediaan modal bagi pelaku usaha industri mikro dan kecil, baik melalui perbankan maupun lembaga keuangan non-bank.

Modal merupakan faktor penting untuk meningkatkan kapasitas produksi, mengembangkan teknologi, dan memperluas pasar bagi industri mikro dan kecil. Kedua, pemerintah perlu mengatur tingkat upah yang sesuai dengan kondisi ekonomi dan sosial pekerja industri mikro dan kecil. Tingkat upah yang terlalu rendah dapat menurunkan motivasi dan kinerja pekerja, sedangkan tingkat upah yang terlalu tinggi dapat meningkatkan biaya produksi dan mengurangi daya saing produk. Ketiga, pemerintah perlu meningkatkan nilai output bagi industri mikro dan kecil, baik melalui peningkatan kualitas produk, diversifikasi produk, maupun promosi produk. Nilai output merupakan faktor penting untuk meningkatkan pendapatan dan laba bagi pelaku usaha industri mikro dan kecil.

Daftar Pustaka

Habibi, Isra, and Joan Marta. 2023. “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Jumlah Penyerapan Tenaga Kerja Industri Mikro Kecil Di Indonesia.” Jurnal Kajian Ekonomi Dan Pembangunan 5(3):61. doi: 10.24036/jkep.v5i3.15287.

(7)

Referensi

Dokumen terkait

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa variabel Jumlah Hotel, Jumlah Restoran, Jumlah Wisatawan, dan PDRB berpengaruh positif dan signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja di

2019 ‘The effect of scaling and root planing on mRNA expression of matrix metalloproteinase-1 and clinical parameters’, Journal of International Dental and Medical Research, 122, pp..