• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KAUSALITAS PENGGUNAAN E-MONEY DENGAN PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "ANALISIS KAUSALITAS PENGGUNAAN E-MONEY DENGAN PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA "

Copied!
51
0
0

Teks penuh

Terima kasih atas segala bantuan yang diberikan selama masa perkuliahan sehingga peneliti dapat menyelesaikan studinya di Departemen Ilmu Ekonomi. Pak. dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Ilmu Bisnis yang telah memberikan ilmu dan inspirasi, terima kasih atas segala pembelajaran dan bantuannya selama masa studi penulis. Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam penulisan skripsi ini dan selalu bersyukur kepada Allah SWT.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel Nilai transaksi e-money dan tingkat pertumbuhan ekonomi hanya memiliki hubungan satu arah (one way causality). Nilai transaksi e-money tidak berpengaruh positif signifikan terhadap laju pertumbuhan ekonomi, sedangkan laju pertumbuhan ekonomi berpengaruh positif signifikan terhadap nilai transaksi e-money. Hal ini didukung dengan Granger Causality Test untuk melihat hubungan kausalitas (resiprokal) antar variabel yang diteliti yaitu nilai transaksi e-money dan tingkat pertumbuhan ekonomi dan ditemukan bahwa kedua variabel tersebut tidak memiliki hubungan dua arah (resiprokal). ). ) dan hanya menunjukkan hubungan satu sisi yang positif yaitu tingkat pertumbuhan ekonomi mempengaruhi nilai transaksi e-money.

Nilai transaksi uang elektronik tidak mempengaruhi laju pertumbuhan ekonomi yang terlihat dari nilai probabilitas yang lebih besar dari α = 5 persen yaitu sebesar 0,6952 atau tidak signifikan pada α = 5 persen. Sebaliknya, Laju Pertumbuhan Ekonomi berdampak pada nilai transaksi uang elektronik yang terlihat dari nilai probabilitas yang lebih kecil dari α = 5 persen yaitu 0,0199 atau signifikan pada α = 5 persen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel nilai transaksi uang elektronik dan laju pertumbuhan ekonomi hanya memiliki hubungan satu arah (one way causality).

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Semakin mudah bertransaksi menggunakan alat pembayaran nontunai, daya beli masyarakat yang semakin tinggi akan mendorong permintaan melebihi jumlah total produk yang tersedia. dan transaksi e-money dengan menggunakan fasilitas non tunai lebih nyaman daripada menggunakan uang tunai (dalam transaksi bernilai besar) karena masyarakat tidak perlu memiliki jumlah pasti untuk bertransaksi.

Apabila pembayaran nontunai terus berkembang di masyarakat, Bank Indonesia dapat menekan biaya produksi uang tunai pada uang cetak dan uang beredar. Dari tabel data di atas dapat kita lihat bahwa tren penggunaan sistem pembayaran nontunai semakin diminati oleh masyarakat, terlihat dari nilai transaksi yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Hadirnya alat pembayaran nontunai tersebut di atas semata-mata disebabkan oleh inovasi di bidang perbankan, tetapi juga didorong oleh kebutuhan masyarakat akan alat pembayaran yang praktis dan dapat memberikan kemudahan dalam bertransaksi.

Peran sistem pembayaran nontunai akan memberikan dampak yang lebih besar terhadap perekonomian suatu negara, terlebih dengan semakin dominannya peran sistem pembayaran bernilai besar dibandingkan dengan sistem pembayaran bernilai kecil. Selain berdampak langsung pada masyarakat yang menggunakannya, efisiensi dan kenyamanan sistem pembayaran nontunai juga mendukung keseluruhan sistem keuangan nasional. Dalam ekuilibrium pasar uang jumlah uang yang diminta sama dengan jumlah uang beredar, sehingga ketika terjadi perubahan jumlah uang yang diminta disertai dengan kenaikan pembayaran non tunai maka akan mempengaruhi keseimbangan pasar uang, sehingga jumlah uang beredar dapat juga mempengaruhi.

Hal ini dikarenakan transaksi nontunai memberikan efisiensi dalam bertransaksi serta meningkatkan konsumsi dan produktivitas masyarakat. Banyak transaksi tunai telah digantikan oleh alat pembayaran nontunai yang lebih efisien, cepat, dan nyaman. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, terlihat bahwa setiap indikator pembayaran nontunai memiliki pengaruh yang berbeda terhadap pertumbuhan ekonomi, salah satu hasilnya adalah uang elektronik berpengaruh secara tidak langsung dan positif terhadap pertumbuhan ekonomi melalui uang. penawaran sebagai variabel.

Jika pengurangan biaya, tenaga dan waktu dalam transaksi pembayaran nontunai cukup signifikan, hal ini tentunya dapat mendorong kegiatan usaha. Maraknya penggunaan alat pembayaran nontunai, selain memberikan berbagai keuntungan dalam bertransaksi, juga berdampak pada berkurangnya permintaan uang beredar.

Tabel 1.1 Nilai Transaksi E-Money Tahun 2010-2022
Tabel 1.1 Nilai Transaksi E-Money Tahun 2010-2022

Rumusan Masalah

Bank Indonesia yaitu uang primer yang pada gilirannya dapat mempengaruhi pelaksanaan tugas Bank Indonesia dalam melaksanakan kebijakan moneter, khususnya dalam pengendalian jumlah uang.

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Bagi pembuat kebijakan, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan memberikan masukan kepada setiap pembuat kebijakan untuk melihat pengaruh penerapan sistem pembayaran nontunai terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

Landasan Teori

  • Pertumbuhan Ekonomi
    • Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Ekonomi Indonesia
    • Indikator Pertumbuhan Ekonomi
  • Sistem Pembayaran
  • Jenis Sistem Pembayaran
    • Sistem Pembayaran Tunai (cash)
    • Sistem Pembayaran Non Tunai (cashless)
  • Keynesian Theory

Pertumbuhan ekonomi secara umum didefinisikan sebagai peningkatan kemampuan perekonomian untuk menghasilkan barang dan jasa. Pertumbuhan ekonomi merupakan indikator yang sangat penting dalam analisis pembangunan ekonomi yang terjadi di negara tersebut. Pertumbuhan ekonomi menunjukkan sejauh mana kegiatan ekonomi akan menghasilkan pendapatan tambahan bagi masyarakat pada suatu periode tertentu.

Dalam membahas pertumbuhan ekonomi, ada tiga hal penting yang harus diperhatikan, yaitu: 1) faktor-faktor yang menentukan pertumbuhan ekonomi suatu negara, 2) indikator pertumbuhan ekonomi, dan 3) teori-teori yang menjelaskan faktor-faktor penting yang menentukan pertumbuhan. Singkatnya, kemajuan teknologi merupakan faktor penting dalam pertumbuhan ekonomi, dan akan berguna untuk melihat dampak keseluruhannya terhadap proses produksi. Indikator yang digunakan untuk menghitung tingkat pertumbuhan ekonomi adalah tingkat pertumbuhan angka pendapatan nasional seperti produk domestik bruto (PDB) atau produk domestik bruto (PDB).

Menurut pandangan para ahli ekonomi klasik, banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi seperti jumlah penduduk, jumlah stok barang modal, luas lahan dan kekayaan alam serta tingkat teknologi. Ekonom klasik menetapkan bahwa hukum pengembalian yang semakin berkurang akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. Menurut teori neoklasik yang dikemukakan oleh Solow, pertumbuhan ekonomi bergantung pada akumulasi modal, pertumbuhan tenaga kerja dan tingkat kemajuan teknologi.

Teori pertumbuhan endogen ini memberikan kerangka teoritis yang lebih luas dalam menganalisis proses pertumbuhan ekonomi. Teori ini mencoba mengidentifikasi dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi proses pertumbuhan ekonomi yang bersumber dari dalam (endogen) sistem ekonomi itu sendiri. Kemajuan teknologi dianggap endogen, di mana pertumbuhan ekonomi adalah hasil dari keputusan.

Dalam sejarah, koin logam merupakan jenis uang pertama yang banyak digunakan sebagai alat pembayaran oleh berbagai kalangan masyarakat. Pada dasarnya, kita dapat menganggap cek atau giral sebagai jenis alat pembayaran non tunai yang pertama. Pembayaran tunai dapat dilakukan dengan uang, baik koin maupun uang kertas.

Alat pembayaran nontunai dapat digolongkan menjadi dua kelompok, yaitu alat pembayaran untuk pembayaran kredit dan alat pembayaran untuk pembayaran debet.

Tabel 2.1 Persamaan dan Perbedaan Uang Elektronik Jenis   Terdaftar dan Tidak Terdaftar
Tabel 2.1 Persamaan dan Perbedaan Uang Elektronik Jenis Terdaftar dan Tidak Terdaftar

Hubungan Antar Variabel

Biasanya juga ketika ekonomi membaik, komposisi M1 dalam jumlah uang beredar semakin kecil, karena porsi uang triwulanan semakin besar. Di era perekonomian yang semakin menuntut efisiensi dan efektivitas sistem ekonomi dan perbankan saat ini, pemerintah semakin mendorong masyarakat untuk beralih menggunakan uang elektronik, khususnya pada skala transaksi ritel dan mikro, seperti terlihat pada iklan uang elektronik oleh Bank Indonesia. Pasalnya, transaksi menggunakan uang elektronik akan lebih mudah dilacak dan implementasi kebijakan moneter pemerintah akan berdampak lebih cepat pada sistem pasar online.

Perbaikan sistem pembayaran nontunai berpotensi memberikan manfaat atau meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam beberapa hal, yaitu mengurangi biaya kesempatan bagi masyarakat, meningkatkan pendapatan masyarakat melalui pendapatan bunga dan fee based income, dan pembiayaan tanpa bunga (khususnya kartu prabayar). ). / e-money) yang diterima bank atau penerbit APMK, meningkatkan tingkat konsumsi dan perputaran uang, serta mendorong aktivitas sektor riil dan pertumbuhan ekonomi. Hasil penelitian yang dilakukan Bambang Pramono dalam kertas kerja berjudul “Pengaruh Pembayaran Non Tunai Terhadap Perekonomian dan Kebijakan Moneter” menunjukkan bahwa keberadaan alat pembayaran non tunai bagi perekonomian memberikan manfaat peningkatan efisiensi dan. Berkaitan dengan hal tersebut terdapat bukti penelitian dari Oyewole et al yang menggunakan variabel pembayaran nontunai termasuk jumlah transaksi ATM untuk melihat pengaruhnya terhadap pertumbuhan ekonomi.

Hasil penelitian menyimpulkan bahwa hanya variabel transaksi ATM yang memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi dan terdapat hubungan yang signifikan antara pembayaran elektronik dengan pertumbuhan ekonomi.

Studi Empiris

Menggunakan alat analisis uji kointegrasi untuk mengetahui hubungan keseimbangan jangka panjang dan uji kausalitas Granger untuk mengetahui hubungan timbal balik antar variabel. Hasil analisis menunjukkan bahwa variabel uang elektronik dan jumlah uang beredar memiliki keseimbangan jangka panjang dan variabel uang elektronik dan jumlah uang beredar hanya memiliki hubungan sebab akibat satu arah. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk dapat melihat pengaruh alat pembayaran nontunai terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia dalam beberapa periode terakhir.

Penelitian difokuskan pada variabel transaksi nontunai antara lain data penggunaan kartu debit/ATM, kartu kredit, dan e-money untuk mengetahui pengaruhnya terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia dengan indikator nilai produk domestik bruto (PDB) tahun 2014- Periode 2018. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan menggunakan data sekunder berupa laporan bulanan nilai transaksi kartu debit/ATM, kartu kredit dan e-money yang diterbitkan oleh Bank Indonesia (BI) dan nilai produk domestik bruto ( PDB) yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa semua variabel independen yang digunakan secara simultan berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi dengan indikator produk domestik bruto (PDB).

Penggunaan kartu debit/ATM, kartu kredit, dan uang elektronik antara lain memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Variabel yang diamati dalam penelitian ini adalah jumlah uang beredar, kecepatan peredaran uang, pendapatan per kapita, mesin Electronic Data Capture (EDC) dan permintaan uang elektronik berdasarkan nilai transaksi. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik dan Bank Indonesia yang dianalisis menggunakan model regresi berganda dengan menggunakan program Eviews8 dan SPSS.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah uang beredar tidak berpengaruh signifikan, perputaran uang berpengaruh signifikan, pendapatan per kapita berpengaruh signifikan, dan mesin EDC tidak berpengaruh signifikan terhadap permintaan uang elektronik di Indonesia.

Kerangka Pikir Penelitian

Berdasarkan uraian dari tinjauan pustaka dan penelitian sebelumnya, diilustrasikan kerangka teori untuk memahami hubungan sebab akibat antara nilai transaksi e-money dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

Hipotesis Penelitian

Gambar

Tabel 1.1 Nilai Transaksi E-Money Tahun 2010-2022
Tabel 2.1 Persamaan dan Perbedaan Uang Elektronik Jenis   Terdaftar dan Tidak Terdaftar

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel modal asing/ FDI tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi antar Provinsi di

Terima kasih kepada Ibu Maisyanah, M.Pd.I., atas ilmu, waktu, tenaga serta arahan dan masukan-masukannya yang telah diberikan untuk membimbing saya, sehingga