• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Kebersihan Lingkungan di Pondok Pesantren Putri Tahfidzul Qur’an Sirojul Ulum Semanding Pare

N/A
N/A
Nida Ghaida

Academic year: 2023

Membagikan "Analisis Kebersihan Lingkungan di Pondok Pesantren Putri Tahfidzul Qur’an Sirojul Ulum Semanding Pare"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Accepted:

Mei 2020

Revised:

Juli 2020

Published:

Agustus 2020

Analisis Kebersihan Lingkungan di Pondok Pesantren Putri

Tahfidzul Qur’an Sirojul Ulum Semanding Pare

Mustajib

Institut Agama Islam Faqih Asy’ari Kediri, Indonesia Email: moestajib86@gmail.com

Abstract

A clean environment is certainly a dream for everyone, both in the home and in the environment they work, to realize the necessary hygiene of self-awareness in every line of life to make cleanliness not only dream but need embodiment action. For cleanliness in the boarding school environment, because the environment is a place for students who require the knowledge that needs beauty, comfort, cleanliness and certainly not less important is a healthy environment, in this article, we will focus on the cleanliness in the environment of the Pondok pesantren Princess Tahfidzil Qur'an sirojul ulum semanding pare. How the students ' custom characteristic in handling environmental hygiene, care, and treatment on a daily basis.

Keywords: Boarding school, and cleanliness

Abstraksi

Lingkungan yang bersih tentunya menjadi idaman bagi semua orang, baik dilingkungan rumah maupun di lingkungan mereka bekerja, untuk mewujudkan kebersihan diperlukan kesadaran dari diri sendiri disetiap lini sudut kehidupan agar kebersihan tidak hanya impian saja tapi perlu perwujudan action.

(2)

Terlebih kebersihan di lingkungan pondok pesantren sebab lingkungan tersebut menjadi tempat para santri menuntut ilmu yang membutuhkan keindahan, kenyamanan,kebersihan dan tentunya tidak kalah penting yaitu lingkungan yang sehat, dalam artikel ini kami akan focus membahas kebersihan di lingkungan pondok pesantren putri tahfidzil Qur’an sirojul ulum semanding pare. bagaimana kebiasaan karakteristik para santri dalam hal menanggani kebersihan lingkungan, perawatan, serta penanganannya pada setiap harinya.

Kata Kunci: Pondok pesantren, dan kebersihan

Pendahuluan

Budaya bersih merupakan cerminan sikap dan perilaku masyarakat dalammenjaga dan memelihara kebersihan pribadi dan lingkungan dalam kehidupansehari-hari. Lingkungan pondok pesantren tidak hanya merupakan tempat menuntut ilmu, lebih dari itu lingkungan tersebut merupakan masyarakat madani mini dari berbagai penjuru daerah dengan segala budaya dan karakter berbeda yang tinggal di lingkungan tersebut. Pondok Pesantren sebagai salah satu tempat pendidikan di Indonesiasaat ini berjumlah kurang lebih 40.000.

Kesehatan yang terambil dari kata sehat, dan afiat, keduanya dalam bahasa indonesia sering menjadi kata majemuk sehat afiat. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata “afiat” dipersamakan dengan “sehat”. Afiat diartikan sehat dan kuat, sedangkan sehat (sendiri) antara lain diartikan sebagai keadaan baik segenap badan serta bagian-bagiannya (bebas dari sakit). Berbeda dengan pengertian dalam tinjauan ilmu kesehatan, yang memperkenalkan istilah-istilah kesehatan fisik, kesehatan mental dan kesehatan lingkungan masyarakat. Pakar bahasa Al-Qur’an dapat memahami dari ungkapan sehat wal-afiat bahwa, kata sehat berbeda dengan kata afiat, karena wa yang berarti “dan” adalah kata penghubung yang sekaligus menunjukkan adanya perbedaan antara sehat dan afiat

Kalau sehat diartikan sebagai keadaan baik segenap anggota badan, maka agaknya dapat dikatakan bahwa mata yang sehat adalah mata yang dapat melihat maupun membaca tanpa menggunakan kacamata. Tetapi, mata yang afiat adalah mata yang dapat melihat dan membaca objek-objek yang bermanfa’at serta mengalihkan pandangan dari objek-objek yang terlarang.

Sehat, merupakan suatu keadaan dimana fisik mental dan sosial tidak mengalami kecacatan, tidak hanya bebas dari penyakit, namun juga tidak mengalami sesuatu yang menggangu dalam kehidupan sehari-hari.

Budaya sehat sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia. Begitu pula di

(3)

lingkungan pondok pesantren. Bahkan pola hidup santri di pondok pesantren didasarkan pada nilai-nilai yang dijiwai oleh suasana yang dapat dirangkum dalam panca jiwa hidup santri.

Adapun yang dimaksud sakit adalah keadaan yang tidak menyenangkan yang menimpa seseorang sehingga menimbulkan gangguan dalam aktivitas sehari-hari baik fisik, mental, maupun sosial

Pada dasarnya setiap manusia menghendaki hidup dan kehidupan yang sehat, tenang, tentram dan bahagia. Meskipun tidak selamanya kemauan dan keinginan tersebut tercapai. Islam sebagai agama, sangat memperhatikan keberadaan manusia, karena itulah islam membentangkan konsep yang sangat tegas tentang kehidupan yang sehat kepada manusia. Kesehatan merupakan salah satu faktor penting bagi kehidupan manusia, karena dengan kondisi sehat, manusia bisa beraktifitas dengan nyaman dan banyak berbuat kebaikan dengan memberi manfa’at kepada sesama.Seperti yang diidam-idamkan santri wati di pondok pesantren putri sirojul ‘ulum pare, agar dalam menuntut ilmu dengan tentram, nyaman dan fokus serta mendapat barokah. Maka diperlukan situasi yang mendukung hal tersebut, salah satunya yaitu lingkungan yang bersih dan budaya lingkungan yang cinta akan kebersihan dan kesehatan. Akan tetapi kebanyakan dari para santri masih belum sadar akan pentingnya menjaga lingkungan yang bersih ditambah belum mendarah daging akan kesadaran membiasakan hidup bersih dan sehat., berangkat dari keadaan lingkungan yang demikian kami tergerak ingin membahas tentang analisis kebersihan lingkungan di pondok pesantren putri sirojul ‘ulum pare.

Kebersihan Perspektif Islam

Agama Islam sangat peduli dengan kebersihan manusia, kebersihan rumah, kebersihan jalan, kebersihan masjid dan yang lainnya. Hingga tersebar di kalangan kaum muslimin “an-nazhafatu min al-iman” (kebersihan sebagian dari iman)1

Budaya sehat sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia. Begitu pula dilingkungan pondok pesantren, budaya kehidupan di pondok pesantren selalu mengajak sntrinya untuk bangun sebelum subuh, melaksanakan sholat sunah dan fardhu, sholat subuh berjama’ah. Hal ini memberikan hikmah yang mendalam, antara lain:

1YusufQordhawi,FikihThaharah,(Jakarta:PT AlKautsar,2007),hlm.12.

(4)

a. Berlimpah pahala dari Allah Kesegaran udara di waktu subuh yang bagus untuk kesehatan / terapi penyakit TB.

b. Memperkuat pikiran dan menyehatkan perasaan.

c. Aktif menjaga kebersihan, terutama di lingkungan pondok pesantren.

Islam merupakan aqidah pertama, bahkan norma pertama yang memperkenalkan dan memerintahkan prinsip steril yang identik dengan bersuci (thaharah). Bersuci adalah membersihakan dan membebaskan sesuatu dari bakteri atau benda yang mengandung bakteri, sedangkan sesuatu yang kotor, atau mengandung jamur identik dengan “najis”.2

Memang banyak sekali tuntunan agama yang merujuk kepada kesehatan jasmaniah, ruhaniah, dan sosial yang dimiliki manusia.Karena itu dalam konteks kesehatan ditemukan sekian banyak petunjuk Al-Qur’an dan sunnah Nabi SAW. Yang pada dasarnya mengarah pada upaya pencegahan. Pada dasarnya mencegah lebih baik dari pada mengobati, dalam konteks mencegah kali ini kita arahkan pada menjaga, merawat dan memperhatikan lingkungan.

Kebersihan digandengkan dengan taubat dalam Surat Al-Baqarah (2): 222

َﻦﻳِﺮِّﻬَﻄَﺘُﻤْﻟا ﱡﺐُِﳛَو َﲔِﺑاﱠﻮﱠـﺘﻟا ﱡﺐُِﳛ َﱠا ﱠنِإ

Artinya :Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.

Berangkat dari surah di atas seyogyanya kita sebagai muslim yang beriman atau muslim sejati hendaknya mengindahkannya sebagai pedoman hidup kita bermasyarakat dan berbangsa, sehingga tercipta suasana yang harmonis, tentram dan indah sebagai mana yang telah dianjurkan oleh syari’ah islam.

Dalam kehidupan bernegara, masyarakat berkewajiban menjaga kebersihan lingkungannya. Berdasarkan Undang-undang Nomer 4 Tahun 1982 tentang pengelolaan lingkungan hidup yang berdefinisi lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan mahkluk hidup termasuk manusia dan prilakunya yang mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan berkembang dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.

2Ahm ad

SyauqiAlFanjari,NilaiKesehatanDalamSyariatIslam,(Jakarta:BumiAksara,2005),hl m.9-10.

(5)

Lingkungan hidup merupakan faktor utama dalam kehidupan, semua lapisan masyarakat dan pemerintah berkewajiban untuk menjaga kebersihan lingkungan dan kesejahteraan bagi manusia.

Dalam Al-Qur’an sendiri sudah disebutkan bahwa Allah sangat suka akan kebersihan, oleh sebab itu hendaklah kita sebagai hamba yang beriman benar-benar menjalankan syari’at islam sebagai wujud syukur kita kepada Allah swt. Sebagaimana firman-Nya dalam surah At-Taubah:108.

َمﻮُﻘَـﺗ ْنَأ ﱡﻖَﺣَأ ٍمْﻮَـﻳ ِلﱠوَأ ْﻦِﻣ ٰىَﻮْﻘﱠـﺘﻟا ﻰَﻠَﻋ َﺲ ِّﺳُأ ٌﺪِﺠْﺴَﻤَﻟ ۚ◌ اًﺪَﺑَأ ِﻪﻴِﻓ ْﻢُﻘَـﺗ َﻻ َﻦﻳِﺮِّﻬﱠﻄُﻤْﻟا ﱡﺐُِﳛ ُﱠ اَو ۚ◌ اوُﺮﱠﻬَﻄَﺘَـﻳ ْنَأ َنﻮ ﱡﺒُِﳛ ٌلﺎَﺟِر ِﻪﻴِﻓ ۚ◌ ِﻪﻴِﻓ

Artinya ;Janganlah kamu bersembahyang dalam mesjid itu selama-lamanya.

Sesungguh- nya mesjid yang didirikan atas dasar taqwa (mesjid Quba), sejak hari pertama adalah lebih patut kamu sholat di dalamnya. di dalamnya mesjid itu ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. dan Sesungguhnya Allah menyukai orang- orang yang bersih.3

Berangkat dari ayat tadi jika kita berupaya hidup dengan menerapkan pola hidup sehat dan bersih kita akan memperoleh manfaat yang banyak, antara lain;

1. Terhindar dari berbagai macam penyakit 2. Memiliki banyak energi

3. Meningkatkan produktivitas 4. Berat badan terjaga

5. Hidup teratur

6. Bersikap lebih positif 7. Kesehatan mental terjaga 8. Mempercantik kulit

9. Meningkatkan kepercayaan diri 10. Bisa menikmati hidup secara optimal4

3 Departemen RI, terjemahan Al Qur’an, (Jakarta: PT insane media pustaka, 2012)hal 204

4https://www.tokopedia.com/blog/manfaat-pola-hidup-sehat-hlt/

(6)

Kebersihan lingkungan menjadi salah satu faktor utama dan hal yang sangat penting demi berlangsungnya hidup bersih yang sehat dan nyaman yang nantinya juga akan memberikan pengaruh positif bagi kesehatan seseorang.

Begitu juga kebersihan lingkungan pesantren menjadi hal yang sangat penting dalam proses hidup di pesantren dan proses kegiatan belajar mengajar dipesantren. Hal itu menjadi penting, Karena ketika lingkungan bersih akan meminimalisir timbulnya suatu masalah penyakit dan hal itu menjadikan para santri hidup sehat.

Dinamika Pesantren

Pesantren sendiri mempunyai istilah sendiri dalam perkembangannya, pesantren terdapat berbagai variasi, antara lain: Secara etimologispondok pesantren adalah gabungan dari pondok dan pesantren. Pondok berasal dari bahasa Arab funduk yang berarti hotel, yang dalam pesantren Indonesia lebih disamakan dengan lingkungan padepokan yang dipetak-petak dalam bentuk kamar sebagai asrama bagi para santri. Sedangkan pesatren merupakan gabungan dari kata pe-santri-an yang berarti tempat santri.5 Sehingga dapat disimpulkan bahwa pondok pesantren adalah tempat atau asrama bagi santri yang mempelajari agama dari seorang Kyai atau Syaikh.

Seiring dengan perkembangan zaman, tidak sedikit pesantren yang mencoba menyesuaikan dan bersedia menerima akan suatu perubahan, namun tidak sedikit pula pesantren yang memiliki sikap menutup diri dari segala perubahan-perubahan dan pengaruh perkembangan zaman dan cenderung mempertahankan apa yang menjadi keyakinan. Untuk itu disini kami akan mencoba menelaah seperti apa ciri-ciri pesantren yang bersikap dinamis dan dilihat dari segi apa saja pesantren tersebut dikatakan sebagai pesantren yang bersikap dinamis, agar kita dapat melihat dan menyimpulkan sendiri apakah pesantren yang dimaksud bersikap dinamis ataukah statis.6

Menurut M.Arifindikutip oleh Mujamil Qomar7Pondok pesantren merupakan suatu lembaga pendidikan Islam yang tumbuh serta diakui oleh masyarakat sekitar, dengan sistem asrama (komplek) dimana santri-santri

5 Ridlwan Nasir, Mencari Tipologi Format Pendidikan Ideal, Pondok Pesantren di Tengah Arus Perubahan, (Yogyakarta: Pustaka pelajar, 2005), Hlm: 80

6 http/www.blogerspesantren.co.id.

7Mujamil Qomar, “Pengembangan Sistem Pendidikan Pesantren Dalam Perubahan Sosial,” EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama Dan Keagamaan, 2010.115.

(7)

menerima pendidikan agama melalui sistem pengajian atau madrasah yang sepenuhnya berada dibawah kedaulatan dari leader ship seorang atau beberapa orang kiai dengan ciri-ciri khas yang bersifat kharismatik serta independen dalam segala hal. Penggunaan gabungan kedua istilah antara pondok dengan pesantren menjadi pondok pesantren, sebenarnya lebih mengakomodasikan karakter keduanya. Namun penyebutan pondok pesantren kurang jami’ ma’ni (singkat padat). Selagi perhatiannya dapat diwakili istilah yang lebih singkat, karena orang lebih cenderung mempergunakan yang pendek. Maka pesantren dapat digunakan untuk menggantikan pondok atau pondok pesantren.

Bardasarkan lembaga reseach islam (pesantren luhur) mendefinisikan pesantren merupakan suatu tempat yang tersedia untuk para santri dalam menerima pelajaran-pelajaran agama islam sekaligus tempat berkumpul dan tempat tinggal.

Karakteristik Pondok Pesantren

Pondok pesantren sebagai lembaga pendidikan mempunyai karakteristik yang sangat kompleks.

Ciri-ciri secara umum ditandai dengan adanya:

1. Kyai, sebagai figur yang biasanya juga sebagai pemilik 2. Santri, yang belajar dari kyai 8

3. Asrama, sebagai tempat tinggal para santri dimana Masjid sebagai pusatnya 4. Adanya pendidikan dan pengajaran agama melalui sistem pengajian (weton, sorogan, dan bandongan), yang sekarang sebagian sudah berkembang dengan sistem klasikal atau madrasah.

Sedangkan ciri secara khusus ditandai dengan sifat kharismatik dan suasana kehidupan keagamaan yang mendalam.

Kedua ciri ini masuk kedalam lima (5) klasifikasi pondok pesantren.

Kelima klasifikasi pesantren ini adalah: 9

1. Pondok pesantren salaf/klasik: yaitu pondok yang didalamnya terdapat sistem pendidikan salaf (weton dan sorogan), dan sistem klasikal (madrasah) salaf.

8HA. Mukti Ali, Pondok Pesantren dalam Sistem Pendidikan Nasional: dalam Pembangunan Pendidikan dalam Pandangan Islam, (Surabaya: IAIN sunan ampel, 1986), Hlm: 73-74

9Ridlwan Nasir, Mencari Tipologi Format Pendidikan Ideal, Pondok Pesantren di Tengah Arus Perubahan, Hlm: 87-88

(8)

2. Pondok pesantren semi berkembang: yaitu pesantren yang didalamnya terdapat sistem pendidikan salaf, sistem klasikal swasta dengan kurikulum 90% agama dan 10% umum.

3. Pondok pesantren berkembang: yaitu pesantren yang kurikulum pendidikannya 70% agama dan 30% umum.

4. Pondok pesantren khalaf/modern: yaitu pesantren yang sudah lengkap lembaga pendidikannya, antara lain adanya diniyah, perguruan tinggi, bentuk koperasi, dan dilengkapi takhasus (bahasa arab dan inggris).

5. Pondok pesantren ideal: yaitu pesantren modern yang dilengkapi dengan bidang ketrampilan meliputi pertanian, teknik, perikanan, perbankan.

Dengan harapan alumni pesantren benar-benar berpredikat khalifah fil ardli.

Secara umum, pesantren dapat dikelompokkan menjadi dua macam, yakni pesantren salaf(tradisional) dan pesantren khalaf (modern). Pembedaan ini didasarkan atas dasar materi-materi yang disampaikan dalam pesantren.

Dalam sistem dan kultur pesantren dilakukan perubahan yang cukup drastis: 10

1. Perubahan sistem pengajaran dari perorangan atau sorogan menjadi sistem klasikal yang kemudian dikenal dengan istilah madrasah (sekolah).

2. Pemberian pengetahuan umum disamping masih mempertahankan pengetahuan agama dan bahasa Arab.

3. Bertambahnya komponen pendidikan pondok pesantren, misalnya ketrampilan sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan masyarakat sekitar, kepramukaan untuk melatih kedisiplinan dan pendidikan agama, kesehatan dan olahraga serta kesenian yang Islami.

4. Lulusan pondok pesantren diberikan syahadah (ijazah) sebagai tanda tamat dari pesantren tersebut. Biasanya ijazah bernilai sama dengan ijazah negeri.

5. Lembaga pendidikan tipe universitas sudah mulai didirikan di kalangan pesantren.

Modernisasi dalam pendidikan Islam merupakan pembaharuan yang terjadi dalam pondok pesantren. Setidak-tidaknya dapat menghapus image sebagian masyarakat yang menganggap bahwa pondok pesantren hanyalah sebagai lembaga pendidikan tradisional. Kini pesantren disamping berkeinginan

10gembelite.blogspot.com/2011/10/makalah-perkembangan-pendidikan.html?m=1.

Diakses pada tanggal 27 Juni 2014 pukul 01.10 WIB.

(9)

mencetak para ulama juga bercita-cita melahirkan para ilmuwan sejati yang mampu mengayomi umat dan memajukan bangsa dan negara.

Darisisitipenya,ZamakhsyariDhofier11Menegaskanadanyadua tipe pesantren, yaitu pesantren tipe lama dan tipe baru. Penentuan tipe ini didasarkanpada tipepengajarannya. Tipepondokpesantrenyangdisebutlama atauklasikadalahpondokpesantrenyangmengajarkankitab-kitabkuning dan sistempengajarannya dengan soroganmaupunbandongan.Sementarapondok pesantrenbaruadalahpondokpesantrenyangmengajarkanilmu-ilmuumum dan sistem pengajarannya menggunakankelas(klasikal). Pondokpesantrenbaru iniselain mengajarkanpendidikanformaldi sekolah, dalamwaktu-waktuyang telah ditentukan adakalanyajugamengajarkan kitab-kitabklasik.

Meskipunadanyapemilahansebagaimanadisebutkandi atas,sebenarnya keragaman pondok pesantrensangat besar. Sebagaicontoh, adanyapondok pesantrenyangsecarakhususlebihmemfokuskanpada pengajaranilmu“alat”

tertentu, sepertinahwu-shorof (ilmutatabahasaArab),tafsir,takhfidhataubidang terapantertentu, misalnya pesantrenpertanian.

Terlepasdarikeragamantipepondokpesantrenitu,pondokpesantren

umumnyamenjadirujukan dalammasyarakatdimanapondokpesantrenitu berada ataubahkanmenjadipenggerakdalampengembangandanpembangunan

masyarakat. Setidaknyaada duaalasan yang menyebabkan hal itu, pertama karenapondokpesantrenmenjadisumberilmuagamayangdalammasyarakat

dipandang sebagaihal yangpenting;dankedua karena kepemimpinanpesantren yangbersifat karismatis.Pimpinankarismatisadalahpimpinanyang dipandangmemiliki kekuatanspiritual tertentu sehingga diberikantempatyang

“tinggi” di dalam masyarakat karena keunggulan-keunggulan spiritual yang dimilikinya.Pondok pesantrensebagaipusatilmu agamatelahmembuat masyarakat menaruh harapan besar dan menggantungkan pendidikan bagi generasimudanya untukdididik dalamilmuagama maupunilmulainnya yang diberikan di pesantren itu.

11Zamakhsyari Dhofier, “Tradisi Pesantren, Cet,” VI, Jakarta: LP3ES, 1994.

(10)

Pelaksanaan Analisis Kebersihan Lingkungan Pesantren

Nama kegiatan Monev Kesehatan & Kebersihan Lingkungan

Objek Pondok Pesantren Putri Sirojul ‘Ulum Semanding Tertek Pare

Waktu 08 Oktober 2019 – 09 Oktober 2019

Lokasi Area sekitar Pondok PesantrenPutri Sirojul ‘Ulum Pare, Jl.Merak NO 10 SemandingTertek Pare Kediri

Analisis Hasil Monev

Setelah melakukan kegiatan peninjauan dan pengamatan dilingkungan Pondok Pesantren Putri Sirojul ‘Ulum Pare, didapatkan banyak informasi mengenai kondisi lingkungan pondok dan fisik para santri. Berikut penjelasanya

a. Lingkungan area pondok pesantren putri

Lingkungan disekitar pondok pesantren sudah bisa dikatakan terawat dan terjaga kebersihannya,dibuktikan dengan lingkungan yang bersih dan hampir disetiap depan asrama dan tempat-tempat strategis diberi tempat sampah, ditambah dengan adanya jadwal piket harian setiap asrama dalam membersihkan area lingkungan pondok, mencangkup halaman dan gang- gang asrama serta jalur ke kamar mandi.

Tanaman-tanaman yang ada di area pondok putri juga terlihat hijau dan segar ini membuktikan jika tanaman yang ada terawat dengan baik.

Para santri setiap hari jum’at pagi juga ada kegiatan reboisasi tanaman yang mungkin perlu perawatan lebih sehingga lingkungan di pondok pesantren terlihat bersih dan nyaman, serta jarang ada sampah yang berserakan.

Tempat pembuangan sampah akhir (TPA )juga jauh dari area pondok putri sehingga suasana dan aroma disekitar pondok jauh dari kata bau/tak nyaman.ini membuktikan bahwa dalam pengelolaan kebersihan sudah dilakukan dengan matang.

b. Kamar mandi

Mengingat jumlah para santri wati yang lumayan cukup banyak yaitu kisaran 370 anak oleh karena itu pondok pesantren menyediakan kamar mandi yang cukup banyak pulayaitu kisaran 36 Kamar mandi, kamar mandinya pun sudah layak dan terawat. Namun, masih ada WC yang

(11)

kurang perawatannya, mungkin karena jarang dipakai sehingga jarang pula dibersihkan.

Setelah berbincang-bincang dengan pengurus dalam waktu dekat KM yang rusak atau tidak layak pakai akan segera diperbaiki, menggingat proposal sudah naik ke yayasan dan sudah ada verifikasi proposal dan kabarnya acc.

c. Kondisi para santri

Kondisi kesehatan para santri sudah bisa dibilang mayoritas sehat, didukung dengan lingkungan yang mendukung sebagaimana sudah dijelaskan. Namanya juga santri hidup dilingkungan orang banyak pasti ada sebagian anak yang kurang memperhatikan kebersihan, sehingga membuat mereka kurang sehat mungkin saja kurang menjaga kebersihan diri mereka sendiri. Seperti sakit gatal-gatal, batuk dll, namun pihak pondok sudah menyediakan pokestren dan bekerjasama dengan puskesmas sidorejo yang selalu siap berkunjung ke pondok jika dibutuhkan.

Penutup

Dalam pengamatan kali ini dapat disimpulkan bahwa kondisi kebersihan di lingkungan Pondok Putri Pesantren Sirojul ‘Ulum Pare dapat dikategorikan terjaga kebersihan lingkungannya, para santri sudah terbiasa menmbuang sampah pada tempatnya sehingga tidak ada sampah yang berserakan, kamar mandijuga berfungsi berfungsi sebagaimana mestinya, ada sedikit kerusakan ringgan dan hal itu wajar menginggat di area pondok pesantren, namun WCnya masih kurang terawat. Kesehatan fisik para santrinya dapat dikategorikan cukup terawat, karena masih ada santri yang terkena penyakit kulit, seperti gatal-gatal.

Saran

Sebaiknya kamar-kamar dibersihkan setiap satu minggu sekali, barang- barang yang sudah tidak terpakai sebaiknya dikeluarkan dan diletakkan ditempat yang lebih terbuka dan luas, agar tidak menjadi sarang penyakit. WC yang sudah tidak layak pakai sebaiknya segera dibenahi mengingat kamar mandi dan WC adalah kebutuhan yang sangat krusial. Para santri hendaknya memakai barang miliknya masing-masing, sehingga jika ada santri yang sedang sakit gatal atau sakit yang sifatnya menular, mereka yang masih sehat tidak tertular. Ditambah pengurus pondok hendaknya member warning dan contoh

(12)

yang baik bagi santri-santri yang lain terutama santri baru agar tercipta budaya/kebiasaan suka bebersih.

Daftar Pustaka

AhmadSyauqiAlFanjari,2005,NilaiKesehatanDalamSyariatIslam,(Jakarta:Bumi Aksara)

Departemen RI,2012, terjemahan Al Qur’an, (Jakarta: PT insane media pustaka)

http/www.blogerspesantren.co.id.

Mukti Ali,1986, Pondok Pesantren dalam Sistem Pendidikan Nasional: dalam Pembangunan Pendidikan dalam Pandangan Islam, (Surabaya: IAIN sunan ampel)

Mujamil Qomar, “Pengembangan Sistem Pendidikan Pesantren Dalam Perubahan Sosial,” EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama Dan

Keagamaan, 2010.h.115.

Ridlwan Nasir,2005, Mencari Tipologi Format Pendidikan Ideal, Pondok Pesantren di Tengah Arus Perubahan, (Yogyakarta: Pustaka pelajar)

YusufQordhawi,2007,FikihThaharah,(Jakarta:PT AlKautsar)

Copyright © 2020Journal Dirasah: Vol. 3, No.2,Agustus 2020, p-ISSN: 2615-0212, e-ISSN;

2621-2838

Copyright rests with the authors

Copyright of Jurnal Dirasah is the property of Jurnal Dirasah and its content may not be copied oremailed to multiple sites or posted to a listserv without the copyright holder's express writtenpermission. However, users may print, download, or email articles for individual use.

https://ejournal.iaifa.ac.id/index.php/dirasah

Referensi

Dokumen terkait

Slug damage is particularly visible during pasture establishment, but established pasture may support high populations of slugs that are likely to influence pasture persistence.. Slugs