Tugas akhir ini disusun sebagai salah satu persyaratan akademik yang harus dipenuhi untuk menyelesaikan program studi Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Makassar. Saudara-saudaraku dan rekan-rekan mahasiswa fakultas teknik khususnya angkatan 2011 yang persahabatan dan persaudaraannya sangat membantu dalam menyelesaikan tugas akhir ini. Berdasarkan pertimbangan akan kebutuhan energi listrik untuk membantu memperlancar aktivitas kehidupan masyarakat khususnya di Desa Palakka Kecamatan Barru Kabupaten Barru yang rata-rata penduduknya berprofesi sebagai petani untuk mengelola dan meningkatkan produksinya, maka dari itu perlu dilakukan upaya analisis kebutuhan jaringan distribusi tenaga listrik.
Sejalan dengan latar belakang penulisan skripsi ini, kami sangat tertarik untuk melakukan analisis terhadap jaringan distribusi listrik di Desa Palakka, Kecamatan Barru, Provinsi Barru. Oleh karena itu, judul skripsi ini adalah “Analisis Kebutuhan Jaringan Distribusi Listrik di Desa Palakka Kabupaten Barru Provinsi Barru”. Bagaimana mengatasi kebutuhan peningkatan energi sesuai data jaringan distribusi untuk mendapatkan sistem yang lebih baik.
Untuk mengetahui peningkatan kebutuhan energi berdasarkan data jaringan distribusi untuk mendapatkan sistem yang lebih baik. Mengembangkan kepadatan beban sehingga dapat ditingkatkan pembangunan stasiun distribusi pada sistem distribusi desa Palakka kecamatan Barru 3.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Desa Palakka merupakan salah satu desa di Kecamatan Barru Kabupaten Barru yang mempunyai potensi ekonomi besar yang perlu dikembangkan. Desa Palakka saat ini sedang berkembang dengan adanya peningkatan sarana dan prasarana seperti pembangunan jalan, sehingga akan meningkatkan mobilitas hasil pertanian yang akan dipasarkan ke kota. Dilihat dari aspek kehidupan sosial, masyarakat desa Palakka pada umumnya adalah petani, sebagian besar kegiatannya dilakukan secara tradisional seperti memisahkan padi dari batangnya, menumbuk padi dan kegiatan sehari-hari lainnya. Hal ini disebabkan belum tersedianya pelayanan kelistrikan, terutama yang menyangkut penerangan listrik dan penggerak mesin produksi.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut di atas maka pelayanan ketenagalistrikan dalam hal ini Program Listrik Desa sangat diperlukan karena dengan adanya pelayanan kelistrikan tersebut diharapkan dapat membantu masyarakat khususnya melalui produksi pertanian, penerangan listrik dan penerimaan berbagai peningkatan informasi penting secara elektronik. . media seperti televisi dan radio. Dengan demikian, keberadaan layanan ketenagalistrikan tersebut diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat. Adanya layanan ketenagalistrikan ini diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat.
Rumusan Masalah
Tujuan Penulisan
Manfaat
Batasan Masalah
Metode Penulisan
Sistematika Penulisan
Listrik dihasilkan di pusat-pusat pembangkit tenaga listrik yang pada umumnya berupa pembangkit listrik tenaga air (PLTA), pembangkit listrik tenaga uap (PLTU), pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP), pembangkit listrik tenaga gas (PLTG), pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD), pembangkit listrik termal (PLTP). pembangkit listrik tenaga surya (PUTS) dan pembangkit listrik termal lainnya. Fungsi utama sistem distribusi adalah menyalurkan tenaga listrik dari sumbernya kepada para pengguna tenaga listrik dengan sebaik-baiknya untuk waktu tertentu dan masa yang akan datang. Sistem distribusi loop berbentuk lingkaran tertutup yaitu dari suatu gardu induk disalurkan melalui daerah beban dan kembali lagi ke gardu induk semula.
Sistem distribusi loop ini merupakan pengembangan dari sistem radial, yang dalam pengoperasiannya dapat beroperasi seperti sistem radial biasa. Sistem distribusi jaringan ini muncul karena terdapat beberapa gardu induk yang saling terhubung sehingga setiap beban mempunyai kemampuan yang berbeda-beda dalam menerima daya dari berbagai arah. Pendistribusian energi listrik merupakan tahap akhir dalam penyaluran energi listrik dari pusat pembangkit sampai ke pengguna. Energi listrik ini disalurkan melalui trafo yang kemudian ditransfer ke jaringan sekunder atau jaringan distribusi tegangan rendah. Barulah pengguna energi listrik dapat dimanfaatkan. dihubungkan pada sumber tegangan sesuai tegangan tertentu yang diinginkan.
Rekomendasi International Electrotechnical Commission (EEC) edisi ke-35 tahun 1967 menyatakan bahwa peralatan sistem distribusi untuk tegangan kerja adalah 20 kV. Akibat keputusan Bengkel Elektrifikasi/Ketenagalistrikan tanggal 17 sampai 19 Desember 1969, dalam rekomendasinya direksi PLN merekomendasikan penggunaan tegangan kerja 20 kV untuk jaringan tegangan menengah, terutama dimulai di daerah yang sedang dibangun jaringan baru. sedang dipasang. Konstruksi tiang pancang beton merupakan standarisasi yang digunakan di Indonesia, dimana panjang dan kekuatan mekanik yang digunakan berbeda-beda sesuai dengan desain sistem distribusi dan kondisi medan setempat.
Jenis beban pada kawasan perubahan berbeda dengan jenis beban pada kawasan industri. Beban industri dapat berukuran tetap (pabrik dimana mesin bekerja 24 jam sehari) atau kurang. Jenis-jenis beban pada kawasan pemukiman dapat digambarkan dari kurva siklus tahunan. Pada siklus diurnal biasanya mempunyai dua puncak, pagi dan siang/sore (biasanya lebih besar). Pada Tabel 2.1 di atas tidak diperhitungkan suhu ruangan atau suhu lingkungan, karena diketahui bahwa suhu lingkungan mempengaruhi tingkat beban maksimum yang diijinkan untuk tarf distribusi. Prevey, dari Canadian General Electric Company Limited, pada Tabel 2.2 di bawah; Tabel 2.2 Beban maksimum trafo yang diijinkan menurut umurnya.
Tabel 2.2 di atas menunjukkan bagaimana suhu lingkungan mempengaruhi tingkat beban maksimum yang diijinkan, dan sebaliknya. Sedangkan tabel 2.3 dibawah ini merupakan tabel yang berlaku untuk trafo distribusi buatan pabrik “UNINDO” tanpa mengurangi umurnya. UNINDO dan waktu pengisian maksimum yang diperbolehkan dengan selang waktu 1/2 jam hingga 1 jam, dimulai pada suhu ruangan.
Jaringan sekunder pada sistem distribusi tenaga listrik masing-masing sebesar 127/220 V dan 220/380 V. Pada instalasi baru digunakan tegangan sekunder sebesar 220/380 V. Untuk memenuhi kebutuhan listrik dimasa yang akan datang maka diperlukan membuat prakiraan beban sehingga dapat dilakukan perluasan untuk mengimbangi kebutuhan listrik di masa depan. Tergantung pada fungsi mengarahkan dan mendistribusikan tenaga listrik dari sumber ke konsumen, jaringan distribusi terdiri dari beberapa bagian (jaringan primer, stasiun trafo distribusi, dan jaringan sekunder).
Terdapat perbedaan harga antara kedua jenis koneksi berlangganan: dengan kapasitas daya kecil dan jarak pendek, koneksi berlangganan melalui kabel lebih murah.
TINJAUAN PUSTAKA
Pembangkit Tenaga Listrik
Bentuk Umum Sistem Distribusi Tenaga Listrik
Bagian-bagian Sistem Distribusi
Standar tegangan primer
Fleksibilitas Jaringan Distribusi
Komponen-komponen Utama Sistem Distribusi Tenaga Listrik
Tinjauan Umum Kelistrikan
Pengembangan Jaringan Distribusi
METODOLOGI PENELITIAN
Waktu dan Iempat
Metode Penelitian
Gambar Blok Diagram
Metode Perkiraan beban
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Perkiraan Jumlah Penduduk
Dengan melihat hubungan/korelasi persamaan diatas, maka jumlah penduduk pada tahun 2015 dapat ditentukan dengan menggunakan rumus regresi linier. Demikian pula perkiraan jumlah penduduk dan konsumen selama 15 tahun ke depan juga dapat ditentukan berdasarkan data historis/aktual selama 5 tahun terakhir seperti pada tabel 4.1. Melihat perkembangan Desa Palakka saat ini, rehabilitasi jaringan harus dilakukan mengingat kebutuhan listrik yang semakin meningkat, dengan tetap memenuhi persyaratan dari segi sosial dan ekonomi.
Analisis Perencanaan jaringan Distribusi
PENUTUP
Kesimpulan
Saran-saran