• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KECELAKAAN KERJA DALAM UPAYA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA DENGAN PENDEKATAN FAULT TREE ANALYSIS DAN HIRARC

N/A
N/A
Nanda Nafrizal

Academic year: 2023

Membagikan "ANALISIS KECELAKAAN KERJA DALAM UPAYA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA DENGAN PENDEKATAN FAULT TREE ANALYSIS DAN HIRARC"

Copied!
53
0
0

Teks penuh

Secara umum kecelakaan kerja disebabkan oleh dua faktor, yaitu tindakan manusia yang tidak memenuhi keselamatan dalam bekerja (unsafe action) dan kondisi lingkungan yang berbahaya (Sucipto, 2018). Berdasarkan penjelasan di atas, penulis bertujuan untuk menganalisis kecelakaan kerja dalam upaya meningkatkan produktivitas kerja dengan menggunakan pendekatan Fault Tree Analysis dan HIRARC. Untuk mengetahui faktor apa saja yang menjadi penyebab kecelakaan kerja dan cara pencegahan kecelakaan kerja.

Teori ini menyatakan bahwa banyak faktor yang menyebabkan kecelakaan kerja dan kombinasi dari faktor-faktor tersebut menyebabkan kecelakaan kerja.

Tabel 1.1. Data Kecelakaan Kerja Perusahaan
Tabel 1.1. Data Kecelakaan Kerja Perusahaan

Teori Transfer Energi

  • Tingkat Frekuensi (Frequency Rate) Kecelakaan Kerja
  • Kehilangan Hari dan Jam Kerja
  • Produktivitas Kerja
  • Hubungan antara Produktivitas dengan Kecelakaan Kerja
  • Analisis Regresi Linear berganda
  • Uji Hipotesis
    • Langkah-Langkah FTA
    • Simbol-Simbol FTA
  • HIRARS (Hazard Identification, Risk Assessmentand Risk Control) Adalah suatu metode identifikasi dalam aktivitas rutin maupun tidak rutin

Severity rate merupakan tingkat keparahan kecelakaan kerja yang menunjukkan banyaknya hari kerja yang hilang akibat kecelakaan kerja untuk setiap juta jam kerja seorang pekerja. Produktivitas berbanding lurus dengan selisih antara jumlah jam kerja pegawai dengan jumlah jam kerja yang hilang, artinya semakin banyak jam kerja yang hilang pegawai maka produktivitas akan menurun, begitu pula sebaliknya semakin sedikit jam kerja yang hilang. dari karyawan akan menghasilkan peningkatan produktivitas. Mengurangi hilangnya jam kerja karyawan dapat dicapai dengan meningkatkan program kesehatan dan keselamatan kerja di tempat kerja.

Y = Variabel terikat (produktivitas tenaga kerja) a = konstanta X1 = Variabel bebas 1 (Jumlah kecelakaan kerja) X2 = Variabel bebas 2 (Jam kerja hilang).

Gambar 2.1. Segitiga Produktivitas dan K3
Gambar 2.1. Segitiga Produktivitas dan K3

KEBIJAKAN DAN KOMITMEN

INTERNAL AUDIT

Penelitian Terdahulu

Identifikasi permasalahan pada perusahaan yang diteliti menunjukkan tidak adanya penerapan K3 sehingga mengakibatkan terjadinya kecelakaan kerja yang berdampak pada keselamatan pekerja. Tujuan penelitian adalah menganalisis hubungan kecelakaan kerja dengan produktivitas kerja di PT XYZ dengan variabel penelitian frekuensi kejadian dan tingkat keparahan. Hasil penelitian dari penelitian ini mengukur hasil upaya di bidang keselamatan kerja dan nilai T aman, suatu tingkat frekuensi yang menyatakan banyaknya kecelakaan yang terjadi pada periode berjalan per 1.000.000 jam kerja.

Tingkat keparahan menunjukkan jumlah hari hilang akibat kecelakaan untuk setiap 1.000.000 total jam kerja. Judul penelitiannya adalah “Analisis Risiko Kecelakaan Kerja Metode Hirarc Pada Peralatan Suspensi Preheater Bagian Produksi Pabrik 6 dan 11 Lapangan Citeureup”, dengan nama peneliti Muhammad Phil Socrates pada tahun 2013. Tujuan penelitian adalah menganalisis hubungan kecelakaan kerja dengan produktivitas kerja dengan variabel penelitian Frekuensi kejadian dan derajat keparahan.

Judul penelitian “Analisis Kecelakaan Kerja Dalam Upaya Mengurangi Kecelakaan Kerja Dengan Metode Fault Tree Analysis Pada Kopa 1000 Nurhidayah Umkm”, dengan nama peneliti Rizal Syarifuddin, Andrie, Ramli, Ariangga Dwy Sakti R Tahun 2022 Judul penelitian “Analisis Resiko Kecelakaan Kerja Pada Pelayanan Platform Activity Menggunakan Metode Hirarc Dengan Pendekatan FTA”, diberi nama peneliti Siti Nurlelyza Trisaid pada tahun 2020. Berdasarkan hasil penelitian maka penelitian ini mengukur hasil keselamatan kerja. upaya dan nilai T aman, tingkat frekuensi untuk menyatakan jumlah kecelakaan yang terjadi yang terjadi setiap 1.000.000 jam kerja “waktu kerja” domestik karyawan.

Berdasarkan hasil penelitian, penelitian ini menunjukkan bahwa pengukuran hasil upaya keselamatan kerja dan nilai T aman merupakan angka frekuensi untuk menyatakan banyaknya kecelakaan yang terjadi per 1.000.000 jam kerja pada periode berjalan. Tingkat keparahan menunjukkan jumlah hari hilang akibat kecelakaan akibat kecelakaan untuk setiap 1.000.000 jam kerja dari jumlah “jam kerja”.

Tempat dan Waktu Penelitian

Tahapan Penelitian

  • Tahapan Observasi
  • Identifikasi Masalah dan Penetepan Tujuan
  • Studi Pendahuluan dan Studi Literatur
  • Pengumpulan Data
  • Pengolahan Data
  • Analisis Hasil
  • Kesimpulan dan Saran

Data primer yang diperlukan dalam penelitian ini adalah sejarah perkembangan perusahaan, lokasi perusahaan, jumlah kecelakaan industri, jumlah jam kerja, jumlah jam kerja karyawan yang hilang dan jenis kecelakaan industri, serta observasi langsung. peneliti untuk mengidentifikasi permasalahan yang ada. Pada tahap ini peneliti mempelajari keadaan perusahaan dan dokumen-dokumen yang tersedia di perusahaan, serta literatur metode yang ingin diterapkan seperti metode Fault Tree Analysis dan HIRARC dari jurnal penelitian sebelumnya. Data primer merupakan data yang diperoleh dari pengamatan langsung atau data yang diperoleh melalui proses pengukuran dengan menggunakan suatu instrumen.

Data primer yang diperlukan dalam penelitian ini adalah sejarah perkembangan perusahaan, lokasi perusahaan, jumlah kecelakaan kerja, jumlah jam kerja, jumlah jam kerja yang hilang karyawan dan jenis kecelakaan kerja, observasi langsung yang dilakukan oleh para karyawan. peneliti untuk mengidentifikasi permasalahan yang ada. Data sekunder merupakan data yang diperoleh bukan dari informasi perusahaan melainkan dari sumber lain. Identifikasi bahaya, yaitu identifikasi terhadap bahaya-bahaya yang ada pada setiap tahapan proses produksi pada setiap stasiun kerja, sehingga potensi bahaya penyebab kecelakaan kerja dapat diidentifikasi dan dikembangkan pengendalian yang tepat untuk mengurangi risiko.

Tingkat keparahan atau keseriusan kecelakaan kerja Untuk mengukur dampak kecelakaan, harus dihitung pula besarnya tingkat keseriusan kecelakaan untuk satu juta jam kerja dari jumlah jam kerja pegawai. Kemudian diperoleh data berupa jumlah jam kerja pegawai, jumlah jam kerja pegawai yang hilang dan jumlah kecelakaan kerja. Pembelajaran tersebut berupa program keselamatan kerja yang meliputi: pencegahan kecelakaan kerja, pencegahan kebakaran, penunjang kehandalan operasional pabrik dan pembinaan.

Data yang digunakan dalam pengembangan MTL adalah jenis kecelakaan kerja yang terjadi di Pabrik Roti Kacang A Syaqila. Ukuran produktivitas tenaga kerja ini mencakup jumlah jam kerja dikurangi jumlah jam kerja yang hilang, sedangkan input yang digunakan adalah jumlah jam kerja dalam suatu periode.

Gambar 3.1. Tahapan Penelitian
Gambar 3.1. Tahapan Penelitian

Kerangka Berpikir

Definisi Operasional

Frekuensi kecelakaan kerja yaitu banyaknya kecelakaan kerja yang terjadi dalam jangka waktu tertentu dan menyebabkan menurunnya prestasi kerja. Jumlah hari kerja yang hilang, yaitu hari kerja yang hilang akibat kecelakaan kerja yang dialami pegawai dalam melaksanakan tugasnya. Usia Yang dimaksud dengan variabel umur adalah tingkat kematangan cara berpikir setiap pegawai dalam mengambil keputusan terhadap setiap pekerjaan yang dilakukan berdasarkan usia atau umur masing-masing pegawai, dan yang lebih tua atau lebih tua dianggap lebih matang dalam memikirkan dan menentukan tingkat bahaya untuk setiap pekerjaan yang harus dilakukan.

Pengalaman kerja atau bisnis bertahun-tahun akan menentukan daya tanggap dan ketangkasan untuk menentukan faktor-faktor yang dianggap berbahaya di lingkungan kerja. Penggunaan APD Variabel yang dimaksud dalam penelitian ini adalah frekuensi penggunaan APD secara rutin pada setiap karyawan di perusahaan. Kondisi kesehatan jasmani, variabel terakhir dalam penelitian ini adalah tingkat kebugaran karyawan dalam lingkungan kerja.

Apabila seorang pegawai tidak mampu maka hal ini dapat mengganggu kinerjanya dan dapat menjadi faktor yang meningkatkan angka kecelakaan kerja.

Pengumpulan Data

  • Data Kecelakaan Kerja
  • Aktivitas Kerja dan Potensi Resiko
  • Data Jumlah Hari Hilang Akibat Kecelakaan Kerja

Dan produktivitas kerja merupakan ukuran perbandingan kualitas dan kuantitas seorang pegawai dalam satuan waktu untuk mencapai hasil atau prestasi kerja secara efektif dan efisien dengan sumber daya yang digunakan. Dari tahapan-tahapan pembuatan roti di atas terlihat bahwa dari sembilan tahapan proses produksi roti terdapat 4 kegiatan yang memerlukan perhatian khusus karena sering menjadi sumber kecelakaan kerja yang dilatarbelakangi oleh pekerjaan yang tidak memadai dan lingkungan manusia. kesalahan. Dari data pada tabel 4.1 dapat disimpulkan jumlah hari kerja yang hilang akibat kecelakaan kerja sebagai berikut.

Jumlah waktu kerja tanpa kehilangan hari kerja jika dihitung berdasarkan jumlah pegawai pada tahun 2021 mencapai 117.312 jam kerja dan pada tahun 2022 mencapai 132.288 jam kerja per tahun.

Tabel 4.2  Tahapan Aktivitas Kerja dan Potensi Resiko di UD. A. SYAQILA
Tabel 4.2 Tahapan Aktivitas Kerja dan Potensi Resiko di UD. A. SYAQILA

Pengohalan Data

  • Tingkat Frekuensi / Kekerapan Kecelakaan Kerja
  • Tingkat Severity Atau Keparahan Kecelakaan Kerja
  • Pengukuran Produktivitas
  • Penilaian dan Pengendalian Resiko

Artinya, terjadi peningkatan tingkat frekuensi kecelakaan kerja pada masa kini dibandingkan masa lalu. Demikian pula hasil pengukuran nilai T aman adalah sebagai berikut: Tabel 4.7 Hasil pengukuran nilai T aman. Setelah diperoleh hasil pengukuran tingkat kecelakaan kerja, jumlah jam kerja yang hilang, jumlah jam kerja, tingkat keparahan, maka akan diperoleh produktivitas sarana.

Terlihat bahwa semakin sedikit kecelakaan yang terjadi maka semakin sedikit pula jam kerja yang hilang dan hal ini berdampak pada semakin tingginya produktivitas. Pada tabel 4.8 terlihat bahwa tahun 2021 kehilangan jam kerja pegawai yang banyak dan mempunyai nilai frekuensi kecelakaan kerja yang tingkat keparahannya berbanding lurus yaitu lebih tinggi, mengingat tingkat frekuensi kecelakaan kerja berdampak lebih rendah terhadap produktivitas kerja dibandingkan tahun 2021. Tahun 2022. Setelah diperoleh hasil pengukuran maka dapat dilakukan produktivitas kerja, penilaian dan pengendalian risiko pada perusahaan dengan menggunakan metode Hazard Identification and Risk Assessment Control (HIRARC) sebagai berikut.

Tabel 4.4  Hasil Pengukuran Tingkat Frekuensi Kecelakaan Kerja  Tahun  Jumlah Kecelakaan Kerja  F
Tabel 4.4 Hasil Pengukuran Tingkat Frekuensi Kecelakaan Kerja Tahun Jumlah Kecelakaan Kerja F

Hasil Penelitian

  • Tingkat Frekuensi dan Keparahan Kecelakaan Kerja
  • Hubungan Keselamatan Kerja Dengan Produktivitas

Keselamatan kerja yang diterapkan di UD. A. SYAQILA untuk meningkatkan keselamatan kerja adalah sebagai berikut: .. upaya yang dilakukan untuk mencegah kecelakaan kerja adalah: 1) Inspeksi keselamatan kerja. Pemeriksaan keselamatan unit kerja dilakukan oleh manajer produksi terhadap mesin produksi. Inspeksi itu sendiri mencakup pemantauan dan peringatan seperti: cara kerja operator dan pemeriksaan mesin.

Dengan memastikan kondisi sekitar mesin dibersihkan, mesin dan peralatan diperiksa dengan baik. Alat pelindung diri ini diberikan kepada seluruh karyawan produksi dengan tujuan untuk melindungi karyawan dari bahaya yang mungkin terjadi selama pelaksanaan pekerjaannya. Namun sebagian besar karyawan tidak menggunakan atau enggan menggunakan alat pelindung diri, dan sering kali alat pelindung diri tersebut hilang.

Memberikan instruksi tentang metode kerja yang aman kepada karyawan/diskusi keselamatan dilakukan oleh setiap karyawan. Memeriksa kesiapan karyawan yang akan bekerja di area produksi, mengenai kondisi fisik dan mental karyawan dengan mempertemukan karyawan dan mereka yang akan bekerja di setiap bagian.

Pembahasan

  • Analisis Resiko Kecelakakaan
  • Upaya Perbaikan Sistem Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Di Perusahaan

Kompetisi keselamatan kerja Kompetisi keselamatan kerja yang diadakan di perusahaan merupakan kompetisi antar departemen produksi. Sebuah kompetisi keselamatan kerja yang diselenggarakan oleh perusahaan untuk memotivasi seluruh departemen produksi agar bekerja dengan kesadaran penuh akan pentingnya keselamatan kerja. Peringatan, denda, pemberhentian sementara dan pemberhentian dalam keadaan tertentu agar pegawai lebih disiplin dalam menjalankan peraturan keselamatan.

Setiap kerusakan atau kehilangan alat pelindung diri harus dilaporkan kepada QC lingkungan atau departemen kesehatan dan keselamatan kerja untuk diperbaiki atau diganti dengan alat pelindung diri yang baru. Memakai sepatu saat bekerja bagi seluruh karyawan untuk melindungi kaki dari benda jatuh dan terpeleset di lantai. Setiap karyawan diharapkan untuk mengenakan pakaian kerja yang disediakan perusahaan dalam setiap aktivitas kerja.

Pemasangan rambu peringatan di area produksi seperti: peringatan hati-hati terhadap jalan licin, mesin berbahaya, selalu gunakan alat pelindung diri setiap kali bekerja. Memberikan peringatan berupa tulisan dan gambar di dinding tentang hukuman dan sanksi berupa denda bagi pegawai yang bertanggung jawab (pemimpin tim) di setiap departemen jika ada yang gagal membersihkan lantai, memakai alat pelindung diri dan membersihkan peralatan serta mesin terlalu luas. Instrumen ini dapat mengurangi tingkat kebisingan sekitar 15 dB (A). 2) Penutup Telinga, merupakan alat pelindung pendengaran yang sedikit lebih sensitif dibandingkan penutup telinga, yang dapat mereduksi tingkat kebisingan antara 20-25 dB (A).

Sistem ventilasi yang dapat digunakan untuk keperluan operasional adalah sistem pertukaran udara beberapa ruangan yang saling berhubungan yang dipasang dengan filter yang mempunyai efisiensi tinggi untuk menyediakan udara segar yang ditempatkan sedekat mungkin dengan tempat kerja. Keuntungan menggunakan sistem pencahayaan ini adalah paling efisien karena jumlah cahaya yang mencapai permukaan kerja maksimal.

Gambar 5.1  Model Fault Tree Kaki Tersandung dan Tergelincir Kaki Tersandung
Gambar 5.1 Model Fault Tree Kaki Tersandung dan Tergelincir Kaki Tersandung

Kesimpulan

Saran

Gambar

Tabel 1.1. Data Kecelakaan Kerja Perusahaan
Gambar 2.1. Segitiga Produktivitas dan K3
Tabel 2.1. Simbol-Simbol FTA
Gambar 2.2. Proses Sistem Manajemen K3
+7

Referensi

Dokumen terkait

단위 : 천 원 Uint: thousand yen 미맥류 기타곡류 육류 어패류 소채과실 장류1 주류담배 기호품2 기타 가공식3 합계4 Rice and barley Other cereals Meat Fishes Vegetables and fruits Soy sauce Liquors, tobacco, etc.. 4