• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KEGAGALAN HANDOVER PADA JARINGAN TELEKOMUNIKASI SELULER PT. SATELINDO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "ANALISIS KEGAGALAN HANDOVER PADA JARINGAN TELEKOMUNIKASI SELULER PT. SATELINDO"

Copied!
80
0
0

Teks penuh

Analisis tingkat kesalahan perpindahan saluran radio untuk panggilan ke saluran lain dalam jaringan telekomunikasi seluler di PT. Tesis ini disusun sebagai salah satu syarat akademik untuk menyelesaikan program sarjana di Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Makassar. Judul tugas akhir adalah : “Studi Tingkat Kegagalan Perpindahan Kanal Radio dari Panggilan ke Kanal Lain pada Jaringan Telekomunikasi Seluler PT.

Bapak Umar Katu, ST, MT., selaku Ketua Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Makassar.

PENDAHULUAN

  • Latar Belakang Masalah
  • Rumusan Masalah
  • Tujuan Penelitian
  • Batasan Masalah
  • Manfaat
  • Metode Penelitian
  • Sistimatika Penulisan

Dengan mengetahui bagaimana proses handover berlangsung, maka dapat diperoleh data tentang keseluruhan handover, baik keberhasilan maupun kegagalannya. Analisis penanganan kesalahan Handover yang terjadi pada proses komunikasi menggunakan sistem GSM di PT. Untuk menganalisis berapa banyak percakapan yang disediakan oleh satu BTS pada jaringan radio seluler seluler dengan memprioritaskan upaya panggilan (handover call) dibandingkan upaya sel baru (new call) dengan mengamati pengaruh perubahan kecepatan pergerakan pengguna dan alokasi saluran terhadap kemungkinan pemblokiran. terjadi dan mempelajari alternatif penanganan handover yang terjadi berdasarkan analisis yang dilakukan.

Penelusuran literatur terkait penelitian tugas akhir ini digunakan untuk melengkapi teori-teori yang melandasinya dan sebagai alat pendukung dalam analisis permasalahan yang muncul.

TINJAUAN PUSTAKA

METODOLOGI PENELITIAN

HASIL DAN ANALISAS

PENUTUP

Konsep Sistem Komunikasi Bergerak

Komunikasi seluler didefinisikan sebagai komunikasi antara dua terminal dimana salah satu atau keduanya bergerak. Sifat dari sistem komunikasi seluler ini adalah kemampuan pelanggan untuk bergerak bebas dalam area layanan dan terus berkomunikasi tanpa terputus. Sistem ini tidak hanya melakukan panggilan dalam wilayah tertentu, tetapi juga harus dapat terhubung dengan pesawat lain di wilayah lain di seluruh dunia. Dilihat dari cakupan wilayahnya, sistem telekomunikasi bergerak dapat dibedakan yaitu sistem konvensional dan sistem seluler. Pada sistem konvensional, BSC melayani wilayah yang luas (large zone).

Untuk mengatasi kekurangan pada sistem komunikasi bergerak konvensional maka diciptakanlah sistem seluler, dimana pada sistem ini wilayah layanan dibagi menjadi beberapa wilayah layanan yang lebih kecil (multi-zona) yang disebut dengan sel.

Gambar  2.1  di  bawah  menunjukkan  model umum  dari  suatu  jaringan seluler.  Pada  gambar  tersebut  terlihat  bahwa  jaringan  seluler  terdiri  dari  sel-sel yang  dibentuk  dari  pancaran  sinyal  BSC  dan  sel-sel  tersebut  dihubungkan  ke suatu
Gambar 2.1 di bawah menunjukkan model umum dari suatu jaringan seluler. Pada gambar tersebut terlihat bahwa jaringan seluler terdiri dari sel-sel yang dibentuk dari pancaran sinyal BSC dan sel-sel tersebut dihubungkan ke suatu

Pembentukan Dan Pembelahan Sel

Jika digunakan antena omnidireksional (antena yang memancar ke segala arah), bentuk sel bulat paling cocok digunakan. Berdasarkan tabel 2.1 di atas terlihat bahwa bentuk sel bulat mempunyai coverage area terluas dan tidak memiliki area yang tumpang tindih, namun memiliki area kosong. Dalam sistem komunikasi seluler, bentuk sel heksagonal beraturan dipilih untuk dianalisis karena memiliki cakupan area yang lebih luas dan area tumpang tindih.

Ketika jumlah pelanggan bertambah dan mencapai jumlah maksimum yang dapat dilayani oleh suatu sel, sel tersebut harus dibagi menjadi sel-sel yang lebih kecil, yang masing-masing memiliki jumlah saluran yang sama dengan sel aslinya.

Gambar 2.2 Bentuk - bentuk sel
Gambar 2.2 Bentuk - bentuk sel

Konfigurasi Kanal Jaringan GSM

  • Arsitektur Jaringan GSM
  • Internal Handover (dikontrol oleh BSC)
  • Eksternal Handover (dikontrol oleh MSC)

Berdasarkan Gambar 2.4 di atas, bandwidth frekuensi 25 MHz dibagi menjadi 124 pasang frekuensi pembawa dengan channel spacing 200 KHz, duplex spacing 45 MHz, yang dapat dilihat pada Gambar 2.5 di bawah. Fungsi BSC dalam handover antar sel adalah untuk mengatur perpindahan MS dari satu sel ke sel lain yang selnya masih berada dalam area kendalinya. Pelanggan yang berpindah akan selalu berpindah, meninggalkan satu sel dan masuk ke sel lainnya. Masa transisi diperlukan dalam proses ini, namun percakapan tidak boleh terasa seperti telah berubah atau berhenti.

HLR berfungsi menyimpan seluruh data dan informasi pelanggan yang tersimpan secara permanen, dalam arti tidak bergantung pada lokasi pelanggan. HLR berperan sebagai pusat informasi bagi pelanggan, yang sewaktu-waktu akan dibutuhkan oleh VLR untuk melakukan percakapan. VLR bertindak sebagai database pelanggan yang dinamis karena berubah sepanjang waktu, beradaptasi dengan pelanggan yang memasuki atau memindahkan MSC.

AuC menyimpan semua informasi yang diperlukan untuk memeriksa keabsahan klien, untuk menghindari upaya menjalin percakapan dengan klien yang tidak sah. Sebelum proses koneksi switch dilakukan, sistem akan memeriksa terlebih dahulu apakah klien yang akan mengadakan percakapan adalah klien yang sah.AuC menyimpan informasi tentang kunci otentikasi dan enkripsi. Data ini digunakan untuk mencegah/memblokir perangkat MS mengakses jaringan dengan melaporkan nomor 1MEI dari klien MS sebagai hilang/dicuri.

Intercell handover adalah handover dalam satu sel, yaitu handover antar sektor saluran dalam satu sel yang dikendalikan oleh satu BSC. Serah terima intra sel, yaitu perpindahan informasi yang dikirim dari satu saluran ke saluran lain dalam sel yang sama. Hal ini dilakukan karena gangguan atau operasi pemeliharaan. Serah terima intra-BSC, yaitu serah terima yang dikendalikan oleh BSC. BTS lama dan baru berada di bawah kendali BSC. Serah terima sepenuhnya ditangani oleh BSC. MSC menerima informasi tentang lokasi sel baru yang digunakan oleh MS dari BSC.

Inter-MSC handover (serah terima antara dua MSC) BTS lama dan baru berada di area MSC yang berbeda.

Gambar 2.5 Alokasi Frekuensi Carrier FDMA pada sistem GSM
Gambar 2.5 Alokasi Frekuensi Carrier FDMA pada sistem GSM

METODOLOGI PENELITIAN

Waktu dan Tempat a. Waktu

Tahapan penelitian

Definisi umum dari handover adalah pemindahan saluran radio panggilan ke saluran lain selama percakapan. Handover diperlukan untuk menjaga kesinambungan koneksi pada sistem bergerak seluler yang dikendalikan oleh MSC. Ketika diserahkan, MS dapat kapan saja selama percakapan, serta mengubah saluran ketika menghadapi gangguan dan membentuk batas sel, struktur jaringan radio. Dalam jaringan GSM, serah terima dilakukan secara otomatis oleh sistem, dan MS secara konstan memantau kekuatan sinyal dan kualitas transmisi saluran lalu lintas yang digunakan serta memantau kekuatan dan kualitas saluran lalu lintas lainnya. Hal ini terjadi karena terjadi kemacetan pada sel yang sedang ditempati, sedangkan sel tetangganya mempunyai saluran kosong yang dapat digunakan.

Hal ini dilakukan untuk mengalokasikan saluran yang digunakan oleh MS ke sel terbaik dalam hal interferensi, bukan ke sel lain, meskipun kualitasnya cukup untuk itu. Peralihan sel ini dimaksudkan untuk mengoptimalkan tingkat interferensi keseluruhan dalam sistem. Artinya, pengalihan koneksi MS ke sel lain yang bertujuan untuk mencegah hilangnya percakapan, serta pemulihan percakapan setelah terjadi putusnya hubungan antara MS dan sel yang sedang ditempati. 1 H O antar sel jatuh tempo Sel IRQUAL RXQUALJOC > L_RXQUAL_XX_H RXLEV XX

Berikut ini adalah diagram alir algoritma handover secara keseluruhan dengan menggunakan istilah dari Tabel 3.2 di atas, dengan asumsi semua jenis dan penyebab handover aktif.

Gambar Rangkaian Blok
Gambar Rangkaian Blok

Pembangkitan Sel target, seleksi kanal dan Eksekusi

Pesan ini berisi daftar sel target yang telah dikurangi dari daftar sel yang diuji sebelumnya (memiliki wilayah BSS yang sama). Permintaan HO, MSC akan menginformasikan kepada BSC dimana sel target berada di areanya mengenai permintaan handover ini. Ketika BSC mengevaluasi keberadaan sel target yang diberitahukan oleh MSC, BSC akan menyetujui serah terima dengan mengirimkan pesan ini.

HOComplete, setelah MS menerima informasi fisik, MS akan melakukan HO ke sel target dan menempati saluran yang telah dialokasikan. Dalam jaringan GSM handover merupakan faktor yang sangat penting untuk menunjang kelangsungan percakapan, kesalahan handover dapat ditekan oleh operator GSM sehingga kepuasan pelanggan dapat tercapai. Jumlah kegagalan dalam HO yaitu banyaknya handover antar sektor dalam satu BSC yang gagal.

Upaya Kualitas U/L Kualitas D/L adalah jumlah panggilan yang mencoba melakukan handover karena kualitas arah uplink dan downlink. pengiriman karena jarak dan sel yang lebih baik. Succ U/L Quality I D/L Quality yaitu banyaknya panggilan yang berhasil menyelesaikan suatu handover karena adanya kualitas pada arah uplink dan downlink. panggilan yang berhasil menyelesaikan handover karena level pada arah uplink dan downlink.

10. Succ Jarak I Handphone Terbaik yaitu jumlah panggilan yang berhasil di handover karena jarak dan Handphone terbaik. Outbound Intercell HO Attempt dan Succ yaitu jumlah panggilan keluar yang dicoba dan berhasil di handover antar sel ke BTS lain 13. Inbound Intercell HO Attempt dan Succ yaitu jumlah panggilan masuk. Nilai O/G Intercell HO, I/C Intercell HO, dan O/G InterBSC HO di atas dianggap gagal karena nilainya melebihi standar kegagalan handover sebesar 20%.

Berdasarkan Tabel 4.13 diatas terlihat terdapat 11 BTS dari 21 BTS yang mempunyai kesalahan handover melebihi tingkat keberhasilan 20% yaitu:.

Gambar 3.4 Handover Signalling
Gambar 3.4 Handover Signalling

Analisis Penyebab Kegagalan Handover

Namun jika terjadi kesalahan koneksi tentunya hal ini dapat membuat MS chat putus atau malah koneksi MS chat putus sehingga mengakibatkan handover gagal. Dari peta peruntukan BTS terlihat bahwa BTS Kima, BTS Maros, BTS Tanjung Bunga dan BTS Sungguminasa berlokasi di wilayah pinggiran kota yang memiliki tingkat kegagalan pengiriman yang tinggi. Penargetan antena dilakukan untuk memperluas cakupan wilayah dari luar ke sektor tersebut, namun hal ini menyebabkan wilayah tumpang tindih sektor menjadi terlalu luas.

Kurangnya sel tetangga sangat mempengaruhi tingkat kegagalan handover, BTS yang memiliki sedikit sel yang berdekatan memiliki tingkat kegagalan handover yang tinggi. Khusus BTS Bantaeng, BTS Bulukumba dan BTS Malino serta BTS Takalar mengalami tingkat kegagalan HO yang tinggi, hal ini dikarenakan BTS tersebut berada di wilayah luar Kota Makassar dan tidak mempunyai BTS alternatif, sehingga jika MS akan membuat HO tidak akan ada alternatif.HO (tidak ada sel). Analisis yang dilakukan didasarkan pada pertimbangan bahwa upaya yang dilakukan haruslah seefisien mungkin, ekonomis bagi penyelenggara (dalam hal ini PT. SATELINDO) dan juga dapat digunakan dalam jangka waktu yang semaksimal mungkin.

Hal ini terkait dengan software dan database masing-masing BTS yang ada di BSS. Hal ini untuk memastikan kegagalan koneksi dapat dihindari sehingga MS tidak lagi mengalami pemutusan koneksi saat melakukan HO. BTS tersebut adalah BTS Kima, BTS Maros, BTS Tanjung Bunga, BTS Sungguminasa yang mempunyai tingkat kegagalan HO yang tinggi.

Ini berguna di sekitar area BTS Bantaeng, BTS Bulukumba dan BTS Malino serta BTS Takalar. Tingginya frekuensi kesalahan handover pada BTS ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain kesalahan pengaturan parameter database, kesalahan koneksi hubungan, tingkat kepadatan trafik yang tinggi, area overlap yang luas, daya pancar yang rendah, kurangnya sel yang berdekatan (neighbour cell). ) dan tinggi antena serta tidak adanya alternatif HO.

Saran

Gambar

Gambar  2.1  di  bawah  menunjukkan  model umum  dari  suatu  jaringan seluler.  Pada  gambar  tersebut  terlihat  bahwa  jaringan  seluler  terdiri  dari  sel-sel yang  dibentuk  dari  pancaran  sinyal  BSC  dan  sel-sel  tersebut  dihubungkan  ke suatu
Gambar 2.1 Model Sistem Komunikasi Bergerak Seluler
Gambar 2.2 Bentuk - bentuk sel
Gambar 2.3 Pembelahan Sel
+7

Referensi

Dokumen terkait

Narcotics Law and Regulation of the Minister of Health of the Republic of Indonesia Number 4 of 2021 concerning changes to the classification of narcotics which is