• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Kegiatan Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini

N/A
N/A
Sri Wahyuni

Academic year: 2024

Membagikan "Analisis Kegiatan Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS KEGIATAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI KB CANTIK MANIS UNGGAN KECAMATAN SUMPUR KUDUS KABUPATEN SIJUNJUNG

OLEH :

NAMA : RISKA NOVRI DEWI NIM : 820199784

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI POKJAR MUARO BODI UPBJJ 14 PADANG

UNIVERSITAS TERBUKA

2017

(2)

KATA PENGANTAR

Bismillahhirrahmanirrohim

Alhamdulillahhirrabilla’alamin, puji syukur penulis ucapkan kehadirat allah SWT, yang mana berkat rahmat dan hidayanya sehingga penulis bisa menyelesaikan laporan analisis ini dengan judul pengembangan emosional anak kelompok bermain melalui permainan menara balok pada Kelompok Bermain Cantik Manis Unggan Kecamatan Sumpur Kudus Kabupaten Sijunjung

Penulis laporan ini adalah untuk memenuhi tugas mata kulia analisis kegiatan pengembangan pendidikan anak usia dini pada program S1 PG PAUD Universitas Terbuka

Pada kesempatan ini penulis mengucapakan terimakasih kepada keluarga yang telah memberikan dorongan baik secara moral maupun material sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan analisis ini dengan baik dan penulis juga mengucapkan rasa terima kasih kepada:

1. Bapak Khamsiardi,SH sebagai pengelolah Universitas Terbuka Pokjar Muaro Bodi yang telah memberikan bimbingan dalam perkuliahan.

2. Ibu Dwi Desfitri Wangi, S.Psi sebagai tutor yang telah memberikan bimbingan dan arahan dengan sabar sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini.

3. Pendidik Kelompok Bermain Cantik Manis yang selalu memberikan motivasi dalam penyusunan laporan ini..

4. Orang tua tercinta, suami, dan anak tersayang yang selalu memberikan semangat yang tak terhingga nilainya.

5. Anak didik Kelompok Bermain Cantik Manis, dan semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan laporan ini.

Semoga bantuan dan bimbingan yang di berikan menjadi amal ibadah di sisi allah SWT, penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan dan masih banyak kekurangan untuk itu penulis mengharapkan kritikan dan saran demi kesempurnaan laporan ini.

(3)

Akhir kata penulis mengharapkan laporan ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua khususnya kepada penulis

Unggan, 02 November 2017 Penulis

Riska Novri Dewi Nim: 820199784

(4)

BAB 1 PENDAHULUAN

1. Latar Belekang Penelitian

Kelompok Bermain Cantik Manis Terletak di Jorong Lubuak Batapuak Nagari Unggan Kecamatan Sumpur Kudus, Kelompok Bermain ini berdiri pada tanggal 12 januari 2009 berdirinya Kelompok Bermain ini tidak terlepas dari bentuk kepedulian tokoh masyarakat pada umumnya dan yayasan lembaga anak usia dini.

Kelompok Bermain merupakan sala satu lembaga formal pada jenjang pendidikan anak usia dini yang tertera dalam uu no 20 tentang sitem pendidikan nasional pasal 1 ayat 14 yang berbunyi:

“Pendidikan anak usia dini adalah suatu upayah pembinaan yang ditujukan pada anak setelah lahir sampai usia 6 tahun yang telah dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan fisik, psikis, agar anak memiliki kesiapan untuk memasuki pendidikan lebih lanjut”

Pendidikan bagi anak usia dini adalah pemberian upaya untuk menstimulasi, membimbing, mengasuh, dan menyediakan kegiatan pembelajaran yang akan menghasilkan kemampuan dan keterampilan pada anak. Pendidikan anak usia dini merupakan salasatu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang memitik beratkan kepada peletakan dasar kearah pertumbuhan dan perkembangan baik koordinasi motorik (halus dan kasar). kecerdasan emosi, kecerdasan jamak, (multiple intelegences) maupun kecerdasan spritual, sesuai keunikan dan pertumbuhan anak usia dini penyelenggaraan pendidikan bagi anak usia dini disesuaikan dengan tahap-tahap perkembangan yang dilalui anak usia dini.

Dunia anak-anak prasekolah jauh dengan dunia orang dewasa, dimana dunia orang dewasa adalah suatu dunia yang penuh dengan permasalahan yang harus ditangani dengan serius, sedangkan bagi anak prasekolah bermain merupakan suatu dunia yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupannya dari urain di atas dijelaskan bahwa anak butuh bermain dengan permainan yang cukup oleh sebab

(5)

itu penulis mencoba untuk mengobservasi pada kelompok bermain cantik manis unggan kecamatan sumpurkudus ini.

Kelompok Bermain ini mempunyai visi “membentuk anak cerdas dan senang bermain sesama teman dan misinya mengembangkan potensi anak membentuk anak berakhlak dan budi pekerti.”

Maka dari itulah penulis tertarik untuk meneliti perkembangan sosial emosional anak kelompok bermain melalui permainan menara balok pada kelompok bermain cantik manis kecamatan sumpur kudus kabupaten sijunjung, penulis mengharap kan dengan kegiatan ini akan dapat melatih dan mengontrol emosional anak dan memberikan pemahaman emosional anak dengan cara yang menyenangkan dan memberikan suatu pembaharuan kepada guru kelompok bermain dalam memberikan pemahaman emosional kepada anak usia dini.

2. Fokus Penelitian

Berdasarkan masalah dari latar belakang diatas maka penulis merumuskan masalah perbaikan yaitu” apakah melalui permainan menara balok dapat mengembangkan kemampuan sosial emosional anak Kelompok Bermain Cantik Manis Unggan

3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan penelitian secara umum adalah untuk mengetahui bagaimana kegiatan menara balok dapat mengembangkan kemampuan sosial emosional anak Kelompok Bermain Cantik Manis Unggan.

4. Manfaat Penelitian

Perbaikan ini dapat bermanfaat oleh:

 Guru, menjadi bahan masukan dan menambah wawasan tentang pembelajaran yang mengupayakan untuk mengembangkan emosional anak usia dini

(6)

 Anak didik, melalui permainan menara balok ini dapat menstimulasi potensi emosional anak sehingga emosional anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal

 Orang tua, dapat menambah wawasan bagai mana cara menfasilitasi perkembangan emosional anak melalui permainan menara balok.

(7)

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Hakekat Anak Usia Dini Dan Pendidikan Anak Usia Dini

Setiap anak terlahir dengan potensi dan bakat yang berbeda-beda. Anak usia dini berada dalam pertumbuhan dan perkembangan baik fisik maupun mental yang paling pesat. Menurut Santoso (2005:2-8) agar anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal, pada guru hendaknya memahami hakekat anak didik, termasuk anak usia dini agar dapat melaksanakan tindakan pendidik dengan sempurna.

Anak usia dini menurut UU No 20 Tahun 2003, tentang sistem pendidikan nasional menyatakan bahwa pendidikan anak usia dini suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.

Berdasarkan urain diatas peneliti menyimpulkan bahwa hakekat anak usia dini adalah anak sejak lahir sampai usia enam tahun yang harus di berikan pendidikan yang tepat agar tumbuh kembang secara optimal.

1. Pengertian Anak Usia Dini

Anak usia dini adalah anak yang berusia nol tahun atau sejak lahir sampai berusia kurang lebih delapan tahun (0-8). Menurut UU No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 Butir 14 yang menyebutkan bahwa pendidikan anak usia dini adalah suatu umpama pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir samapai dengan usia enamtahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.

(8)

2. Pendidikan anak usia dini

Pendidikan anak usia dini merupakan pogram pendidikan yang diselenggarakan sebelum masuk jenjang pendidikan dasar.proses pendidikan itu terjadi sejak anak berada dalam kandungan, lalu sesudah lahir, samapai sd kelas awal (I,II dan III). Dengan demikian pendidikan anak usia dini berakhir pada usia kira-kira 8 tahun (Santoso, 2005:2.9).

Secara umum pendidikan adalah upaya sadar untuk membentuk pribadi anak menjadi orang dewasa yang mandiri (Santoso:2.13). pendidikan anak usia dini menurut Undang-Undang No 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat 11 adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.

3. Tujuan Pendidikan Anak Usia Dini

Menurut Jalal dalam Santoso (2005:2.18) tujuan paud adalah untuk mengoptimalkan perkembangan otak. Paud meliputi seluruh proses stimulus psikososial emosional dan hanya tidak terbatas pada proses pembelajaran yang terjadi dalam institusi pendidikan. Sedangkan menurut Sholehudin ( 2006:4.14) menegaskan bahwa pendidikan prasekolah termasuk tk pada dasarnya dimaksudkan untuk mendorong dan memperlancar belajar dan perkembangan anak secara optimal dan menyeluruh sesuai dengan norma-norma dan nilai-nilai kehidupan yang di tuntut.

4. Karakteristik Pendidikan Anak Usia Dini

Adapun karakteristik cara belajar anak menurut Mositoh (2004:6.15) adalah:

 Anak belajar melalui bermain

 Anak belajar dengan cara membangun pengetahuannya

 Anak belajar ilmiah

 Anak belajar paling baik apa bila yang di pelajarinya mempertimbangkan seluruh aspek.

(9)

5. Manfaat Pendidikan Anak Usia Dini

Sujiono (2009:17) menyatakan bahwa fungsi pendidikan anak usia dini adalah dapat mengembangkan potensi anak secara konferensif , posisi anak usia dini disuatu pihak berada pada masa yang sangat penting dan potensi untuk mengembangkan masa depannya akan tetapi di pihak lain termasuk masa rawan dan labil mana kala anak kurang mendapat rangsangan positif.

B. Pengembangan Emosional 1. Pengertian Emosional

Emosi adalah perasaan yang ada dalam diri kita, dapat berupa senang perasaan baik atau buruk. Goleman dalam Ali Nugraha (1995:1.3). menyatakan bahwa emosi merujuk pada suatu perasaan atau pikiran-pikiran khasnya, suatu keadaan biologis dan piskologi serta serangkaian kecendrungan untuk bertindak.

2. Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Emosi a) Peran Pematangan

Perekembangan kelenjar endoktrin berpengaruh terhadap keadaan emosional pada masa kanak-kanak.

b) Peran Belajar

Metode belajar yang menunjang perkembangan emosi adalah:

 Belajar dengan coba dan ralat

 Belajar dengan cara meniru

 Belajar dengan mempersamakan diri

 Belajar melalui pengkondisian

 Pelatihan

c) Keterampilan Emosi Anak

 Mulai menjajaki kemandiriannya

 Mulai menjauhkan diri

 mulai belajar berkomunikasi dengan jelas

 Mulai bertukar informasi dengan teman

(10)

d) Karakteristik Perkembangan Emosi Anak

 Mampu menahan tangis dan kekecewaan

 Sabar menunggu giliran

 Manaruh minat pada kegiatan orang dewasa

 Mengenal sopan santun e) Mengenali Emosi Anak Usia Dini

 Efeksi (kasih sayang)

 Anciety (cemas)

 Attatchment ( ikatan kasih sayang)

 Cemburu

 Depresi

 Destruktif

 Phobia

 Gembira

 Hipersensitivitas

 Implusif

 Malu

 Melamun

 Menggigit kuku

 Mengigau

 Menghisap jempol

C. Kegiatan Bermain Pada Anak Usia Dini Arti bermain bagi anak usia dini adalah :

 Anak memperoleh kesempatan mengembangkan potensi-potensi yang ada pada nya

 Anak akan menemukan dirinya yaitu kekuatan dankelemahan kemampuannya serta juga minat dan kebutuhannya

(11)

 Memberikan peluang-peluang bagi anak untuk berkembang seutuhnya, baik fisik,intelektual, bahasa dan prilaku sosial serta emosionalnya

 Anak terbiasa menggunakan seluruh aspek panca indranya sehingga terlatih dengan baik

 Secara alamia memotifasi anak untuk mengetahui sesuatu lebih mendalam lagi.

D. Media Balok

Balok adalah suatu alat media yang digunakan anak untik mengeluarkan dan menggunakan imajinasi serta keingginannya untuk menemukan agar dapat bermain dengan kreatif. Di anak usia dini hendaknya disediakan beberapa set atau jenis balok, seperti balok berukuran besar, ukuran sedang dan kecil.

Benish, 1978, kinsman G Berk, 1979. Balok adalah alat yang paling bermanfaat dan paling banyak digunakan di kb. Variasi bentuk, ukuran, warna dan berat balok menunjang pengalaman belajar anak usia dini. Balok banyak memberi kesempatan bagi anak untuk berkembang dalam berbagai cara yaitu:

a. Fisik Motorik

 Anak menggangkat, membawa balok, membungkuk, mengambil balok, mendorong dan menarik balok dari dalam rak, menyusun balok menjadi suatu bangunan

 Anak belajar tentang seimbang dan simetris melalui menyusun merancangkan dan menyeimbangkan balok

 Anak mengembangkan koordinasi motorik dengan memindah-indahkan balok.

 Anak mengerti hubngan objek ruang melalui penempatan balok .

b. Perkembangan Kognitif

 Anak belajar mengenal warna, bentuk, jarak, proporsi dan ukuran berat ringan, besar kecil.

 Anak mengenal konsep matematika seperti lebih banyak, lebih sedikit, sama dan tidak sama, lebih besar dan lebih kecil, membilang.

(12)

 Bahasa anak berkembang ketika mereka mendiskusikan bangunan mereka

c. Perkembangan Sosial

 Anak belajar bekerja sama melalui pengalaman menyusun balok membuat suatu objek bersama.

 Anak belajar untuk menunggu giliran berbagi alat dan menghargai hak- hak orang lain

 Melatih kekompakan dan bertoleransi serta melatih untuk rukun dengan teman

 Keberhasilan dalam menyelesaikan suatu bangunan dapat meningkatkan rasa percaya diri, walaupun yang mereka selesaikan belum cukup baik, tapi anak merasa puas dan bangga akan hasil ciptaannya dan itu mempunyai arti baginya.

d. Perkembangan Emosional Anak Melalui Permainan Balok

 Dengan balok dapat merangsang daya fantasi dan memberi stimulasi pada imajinasi, kreatifitas serta kesenangan anak.

 Meningkatkan kemamdirian anak ketika anak ingin membangun sendiri bangunan yang ia rencanakan.

 Melatih kesabaran ketika anak membangun balok bersama-sama

(13)

e. Cara Bermain Balok Untuk Anak Usia Dini

Melalui permainan balok anak di bagi beberapa kelompok supaya anak bisa bekerja sama dengan saling membagi, lalu balok diberikan kepada tiap kelompok untuk menyelesaikan permainan sesuai dengan tema yang berlangsung. Guru menjelaskan kepada anak cara-cara membangun sebuah menara secara langsung.

Setelah guru menjelaskan kepada anak-anak , guru mempersilakan kelompok untuk memulai permainan dengan rentang waktu yang telah disediakan. Dan kelompok yang dapat menyelesaikan lebih cepat bearti mereka sudah mulai bisa bersosialisasi dengan teman, dan itulah yang dapat nilai bagus.

Penulis menyimpulkan dari penjelasan diatas bahwa melalui permainan menara balok di Kb Cantik Manis Unggan dapat dikembangkan emosional yaitu, sabar menunggu giliran, melatih rasa percaya diri anak, saling membagi, bekerja sama, tidak melakukan kekerasan pada kelompoknya, tidak berteriak dalam bermain balok dengan teman, mengembangkan imajinasi, kreatifitas, kemandirian anak usia dini.

(14)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

1) Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah anak Kelompok Bermain Cantik Manis Unggan Kecamatan Sumpur Kudus Kabupaten Sijunjung.

2) Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan mtode Interpretatif yaitu menginter prestasikam data mengenain fenomena dan gejala yang diteliti di lapangan.

3) Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

 Observasi

Obsevasi adalah sala satu teknik pengumpulan data yang di gunakan untuk mendapatkan informasi dengan secara mengamati prilaku anak dalam situasi tertentu. Obsevasi dilakukandalam satu kali pertemuan selama dua jam pembelajaran yaitu pada tanggal 30 oktober 2017. Penelitian menggunakan teknik observasiuntuk memperoleh data yang berkaitan dengan aktifitas anak didik selama proses pembelajaran berlangsung melalui pembelajaran mencoba dan menceritakan apa yang terjadijika benda balok di susun sesuai dengan kemauan anak didik.

 Wawancara

Wawancara adalah sala satu teknik pengumpulan data yang bisa digunakan untuk mengali informasi lebih lanjut mengenai fokus penelitian. Wawancara dilakukan oleh peneliti dengan mengadakan tanya jawab secara lansung dengan pendidik dan pengelolah kelompok bermain untuk memperoleh data

(15)

tentang peningkatan hasil belajar dan kemampuan anak dalam bermain balok.

BAB IV ANALISIS DATA

I. Tabulasi Data

Untuk memudahkan analisis data, hasil penelitian di buat tabulasi datanya sebagai berikut :

OBSERVASI

WAWANCARA DENGAN GURU

WAWANCARA DENGAN PEMIMPIN

DOKUMENTASI

Anak –anak duduk dikarpet dengan posisi duduk melingkar bersama ibu guru sentra

Di kelompok bermain ini kami menerima anak

didik yang

berumur 4-5

tahun, tapi ada juga yang berusia kurang dari itu.

Hari ini di sentra balok ibu guru menyiapkan alat peraga yang bisa digunakan

disentra balok yaitu balok-balok natural yang sesuai dengan capain

Melalui kegiatan

bermain balok ini, anak didik bisa mengontrol emosinya dan bisa hendaknya mempunyai sifat berbagi sesama teman nya

Kami sangat kuatir dengan 3 orang anak tersebut.

 Didalam rencana kegiatan guru menyiapkan alat

peraga yang

sesuai dengan tema yang dibuat dan disesuaikan

juga dengan

rencana penilaian setiap harinya

 Dalam arsip pendirian

kelompok

bermain ini sala satunya

bertujuanuntuk membentuk generasi yang

(16)

perkembangan anak.

Anak diberikan balok-balok yang bisa ia gunakan untuk

membangun apa

yang ia

kehendaki

Pada tahun ajaran sekarang ada 3 orang anak yang tidak mau ikut dalam kegiatan dikelas maupun diluar kelas ia

hanya main

mainan yang ia sukai

berakhlak mulia

II. Analisis Kritis

Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa kegiatan anak membangun balok dan menyusun balok menjadi sebuah menara sudah sesuai dilaksanakan oleh anak didik dan guru sentra balok. Hal ini merupakan suatu kegiatan yang bisa mengembangkan sifat sosial emosional anak didik dikelompok bermain ini.

Pengembangan kemampuan emosional dikelompok bermain cantik manis unggan merupakan prioritas program yang dicantumkan dalam dokumen pendirian lembaga. Pelaksanaan pengembangan kemampuan emosional anak kelompok bermain tidak sama dengan pengembangan kemampuan emosional anak sekolah dasar, tetapi disini hanya menanamkan dasar-dasar kemampuan

(17)

sosial emosional yaitu melatih pengembangan kognitifnya melalui kegiatan menyusun menara dari balok.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasan tentang perkembangan sosial emosional anak yang telah di uraikan dari bab I sampai dangan IV dapat di tarik kesimpulannya sebagai berikut:

 Pemberian ransangan kepada anak usia dini dari usia 0-6 tahun itu adalah kunci dari perubahan pendidikan anak usia dini untuk memasuki pendidikan lebih lanjut pendidik dan orang tua juga harus mampu merangsang dan mengerti tentang perkembangan anak usia dini.

 Pada intinya pendidikan dikelompok bermain adalah suatu upaya menstimulasi perkembangan anak membimbing dan memdidik dengan kata lain belajar sambil bermain dan bermain sambil belajar.

 Sala satu pengaruh yang nyata dalam peningkatan kemampuan sosial emosional belajar anak adalah sambil bermain.

 Bermain balok adalah kreatifitas natural yang artistik karena bermain balok merupakan peningkatan emosi yang mampu memberikan kesabaran dan kepuasan.

 Dengan bermain balok dapat menjadikan anak memiliki rasa percaya diri, memegang kendali,fisik dan emosional anak akan merasa sangat senang dan fantastis.

 Para anak didik dikelompok bermain akan merasa senang belajar dengan menggunakan media pembelajaran dan bentuk kegiatan bermain membuat menara balok yang digunakan untuk membimbing anak dalam bermain balok.

 Dengan bermain balok juga akan melatih perkembangan motorik anak ( halus dan kasar), perkembangan kognitif.

(18)

Pada dasarnya penelitian ini telah memberikan kontribusi trhadap peningkatan emosional anak dan prilaku positif anak, perkembangan prilaku sosial emosional anak kelompok bermain dapat ditingkatkan dan dilatih melalui permainan balok.

B. SARAN

Berdasarkan kesimpulan diatas dapat disarankan kepada pendidik kelompok bermain untuk meningkatkan kualitas pembelajaran terutama untuk meningkatkan prilaku positif diantaranya:

 Dengan kita mengadakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan balok, kita akan mampu meningkatkan perkembangan emosional anak, hal ini dapat dilakukan oleh pendidik dan orang tua

 Agar pembelajaran lebih menarik bagi anak didik, pendidik harus kreatif membuat kegiatan dengan menggunakan balok.

 Disarankan kepada pengelolah kelompok bermain agar menyiapkan dan melengkapi alat kegiatan bermain agar bisa mengembangkan emosional anak terutama dalm bermain balok

 Kepada anak didik diharapkan dapat mengikuti kegiatan pembelajaran dengan baik, sehingga bisa dijadikan anak yang dapat untuk dibanggakan , baik oleh pendidik di sekolah maupun oleh orang tua dirumah

 Bagi penulis dapat hendaknya dijadika alternatif untuk peningkatan perkembangan emosional anak dengan berbagai metode serta dengan alat bermain pembelajaran yang bervariasi.

 Bagi pembaca agar dapat memberikan kritik dan saran setelah membaca hasil penelitian ini demi kesempurnaan laporan ini.

Referensi

Dokumen terkait

MENINGKATKAN MOTORIK KASAR ANAK USIA DINI MELALUI GERAK TARI JANGKRIK GENGGONG DI KB KALILA KIDS SCHOOL KECAMATAN KEBAKKRAMAT KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN.

PENGEMBANGAN KARAKTER DAN KEAKSARAAN MELALUI KEGIATAN BERMAIN MOTORIK KREATIF UNTUK ANAK USIA DINI.. Martha Christianti,

Hubungan antara Usia Kawin Pertama dengan Jumlah Anak yang Dilahirkan Wanita Pasangan Usia Subur (PUS) di Kelurahan Pasar Muaradua Kecamatan Muaradua Kabupaten

Selain Kelompok Bermain (KB) yang termasuk dalam PAUD nonformal ialah Taman Penitipan Anak (TPA), yaitu salah satu bentuk pendidikan anak usia dini pada jalur

HUBUNGAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI NON FORMAL DENGAN PERKEMBANGAN ANAK DI KECAMATAN GATAK

Meningkatkan kreativitas menggambar pada anak usia dini melalui metode karyawisata (Penelitian tindakan kelas pada kelompok B TK Al-Jamhari kecamatan banjaran kabupaten

Nagari Unggan adalah suatu nagari yang ada di Kecamatan Sumpur Kudus Kabupaten Sijunjung Provinsi Sumatera Barat yang merupakan pusat industri kerajinan tenun songket Unggan yang

2 P-ISSN : 2685 – 8797 40 MENINGKATKAN DISIPLIN ANAK MELALUI PEMBERIAN REWARD PADA ANAK USIA DINI DI DEA WAONU KECAMATAN KADATUA KABUPATEN BUTON SELATAN Lismawarti1, Salwiah2,