• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS FAKTOR RISIKO KEJADIAN KURANG ENERGI KRONIS (KEK) PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LAMEURU KECAMATAN RANOMEETO BARAT - Repository Poltekkes Kendari

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "ANALISIS FAKTOR RISIKO KEJADIAN KURANG ENERGI KRONIS (KEK) PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LAMEURU KECAMATAN RANOMEETO BARAT - Repository Poltekkes Kendari"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN

Meningkatkan kesehatan ibu adalah salah satu prioritas utama WHO. Dalam konteks Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), negara- negara telah bersatu dibelakang target baru untuk mempercepat penurunan kematian ibu pada tahun 2030.

Adapun target SDGs yaitu mengurangi AKI global menjadi kurang dari 70 per 100.000 kelahiran, dengan tidak ada negara yang meniliki angka kematian ibu lebih dari dua kali rata-rata global. Jenis-jenis komplikasi yang menyebabkan mayoritas kasus kematian ibu sekitar 75% dari total kasus kematian ibu adalah pendarahan, infeksi, komplikasi kehamilan, komplikasi persalinan dan aborsi (WHO, 2019 dalam Dewi Aprilia Ningsih, dkk 2022).

World Health Organization (WHO) juga mencatat 40% kematian ibu di Negara berkembang berkaitan dengan Kekurangan Energi Kronik (KEK).

Berdasarkan data (Laporan Kinerja Direktorat Jenderal 2019) target persentasi ibu hamil dengan kekurangan energi kronis telah mengalami penurunan di setiap tahunnya yaitu pada tahun 2015 kekurangan energi kronis sebanyak 24,2%, kemudian ditahun 2016 menurun menjadi 22,7%, pada tahun 2017 menurun kembali menjadi 21,2%, ditahun 2018 menurun kembali menjadi 19,7% dan pada tahun 2019 kembali mengalami penurunan menjadi 18,2 %.

Berdasarkan sumber data laporan rutin tahun 2020 yang terkumpul dari 34 provinsi menunjukkan dari 4.656.382 ibu hamil yang diukur lingkar lengan atasnya

(2)

risiko KEK). Dari perhitungan tersebut dapat disimpulkan bahwa persentase ibu hamil dengan risiko KEK tahun 2020 adalah sebesar 9,7%, sementara target tahun 2020 adalah 16%. Kondisi tersebut menggambarkan bahwa pencapaian target ibu hamil KEK tahun ini telah melampaui target Renstra Kemenkes tahun 2020. Data ini diambil per tanggal 20 Januari 2021. Jika capaian tersebut dibandingkan dengan ambang batas menurut WHO, maka persentase bumil KEK di Indonesia termasuk masalah kesehatan masyarakat kategori ringan (< 10 %). Prevalensi ibu hamil KEK di provinsi Sulawesi Tenggara yaitu sebesar 27,99%, menurut Kabupaten/kota, provinsi Sulawesi Tenggara (Riskesdas 2018)

Berdasarkan tingkat kabupaten, prevalensi kekurangan energi kronis (KEK) pada ibu hamil dikabupaten Konawe Selatan sebesar 20,52% menurut Kabupaten/kota, provinsi Sulawesi Tenggara (Riskesdas 2018). Hal ini dapat dikatakan masih bermasalah karena tartgenya 16% sedangkan pencapaian yaitu 21%.

Sedangkan berdasarkan tingkat puskesmas, pada tahun 2021 jumlah ibu hamil yang mengalami KEK sebanyak 18 kasus dan mengalami peningkatan pada tahun 2022 menurut laporan bulanan dari bulan januari – agustus jumlah ibu hamil di puskesmas Lameuru yaitu sebanyak 106 orang ibu hamil dan terdapat 22 kasus ibu hamil KEK.

Sementara itu, puskesmas Lameuru memiliki target ibu hamil KEK sebesar 13 %, namun kenyataanya pencapaiannya sebesar 20,75 % (profil puskesmas Lameuru).

Target SDGs 2015-2030 bahwa target nasional ibu hamil KEK adalah 5% (Kemenkes RI, 2015 dalam Abadi and Ayu Rizka Putri 2020). Berdasarkan dari data diatas dapat di jadikan sebagai patokan dasar penggambilan masalah atau isu yang terjadi di

(3)

puskesmas Lameuru sehingga dapat disimpulkan masih tinggi kasus KEK di Puskesmas Lameuru.

Di Indonesia banyak terjadi kasus KEK (Kekurangan Energi Kronik) terutama disebabkan karena adanya ketidakseimbangan asupan gizi (energi dan protein), sehingga zat gizi yang dibutuhkan tubuh tidak tercukupi. Proporsi ibu hamil dengan tingkat kecukupan energi kurang dari 70% angka kecukupan energi (AKE) sedikit lebih tinggi di pedesaan yaitu sebesar 52,9% dibandingkan dengan perkotaan yaitu sebesar 51,5% (Hamzah, 2016). Menurut penelitian Anisatun Azizah penyebab kekurangan energi kronis (KEK) akibat adanya ketidakseimbangan antara asupan dalam pemenuhan gizi dan pengeluaran energi. Sekitar 45-50% ibu hamil di Indonesia tidak mendapatkan asupan energi dan protein yang cukup. Sebanyak 49,5%

ibu hamil mengkonsumsi protein dibawah 80% dari yang dibutuhkan semasa kehamilan dan 44,8% ibu hamil juga kurang mendapatkan asupan energi secara total yang masih dibawah 70% dari yang dibutuhkan (Zuriati Muhammad, 2017).

Kurang pengetahuan ibu hamil tentang gizi menyebabkan kurangnya makanan bergizi selama hamil. Salah satu faktor yang mempengaruhi gizi ibu hamil yaitu pengetahuan ibu hamil dan keluarga tentang gizi dalam makanan. Perencanaan dan penyusunan makanan ibu hamil memiliki peranan yang sangat penting. Sehingga ibu yang memiliki pengetahuan yang baik meskipun pada awal kehamilan mengalami mual dan rasa tidak nyaman akan berupaya untuk memenuhi kebutuhan gizinya dan juga bayinya (Proverawati dan Asfuah, 2009). Sesuai dengan penelitian (Elfiyah, Nurhaeni, and Nurlaili 2020), menyatakan ada hubungan antara pengetahuan dengan

(4)

kejadian kekurangan energi kronik (KEK) pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Alalak Selatan Kota Banjarmasin Kalimantan Selatan.

Pola makan adalah salah satu faktor yang berperan penting dalam terjadinya KEK. Pola makan masyarakat Indonesia pada umumnya mengandung sumber besi heme (hewani)yang rendah dan tinggi sumber besi non heme (nabati), menu makanan juga banyak mengandung serat dan fitat yang merupakan faktor penghambat penyerapan zat besi. Ibu hamil harus mengkonsumsi paling sedikit 3000 kalori/hari.

Namun berdasarkan Brazillia Diabetes Society Congress (2015), menggunakan Index Quality Diet (IQD) diperoleh hasil bahwa sebesar 48,4% konsumsi maknaan ibu hamil tidak adekuat. Hal ini disebabkan oleh tingginya konsnumsi daging dan lemak dan rendahnya konsumsi sayuran dan dairy products pada ibu hamil. Hal ini sejalan dengan penelitian (Nuraeni 2021), menyatakan ada hubungan antara pola makan terhadap status gizi ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Mattombong Kecamatan Mattiro Sompe Kabupaten Pinrang.

Dampak KEK terhadap ibu diantaranya meningkatkan risiko terjadinya anemia, pendarahan, dan terkena penyakit infeksi (Irianto, 2014 dalam Dewi Aprilia Ningsih, dkk 2022). Sedangkan dampak terhadap janin yaitu berisiko terjadinya proses pertumbuhan janin terlambat, keguguran atau abortus, bayi lahir mati, kematian neonatal, cacat bawaan, anemia pada bayi, asfiksia intra partum (mati dalam kandungan), lahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR) (Arisman, 2018 dalam (Dewi Aprilia Ningsih, dkk2022).

(5)

Berdasarkan data dan hasil pra survey di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang Analisis Faktor Resiko Kejadian Kekurangan Energi Kronis (KEK) Pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Lameuru Kecamatan Ranomeeto Barat . B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka peneliti ingin mengetahui tentang :

a. Apakah ada hubungan berisiko antara tingkat pengetahuan gizi dengan kejadian kurang enegi kronis (KEK) pada ibu hamil di wilayah kerja puskesmas lameuru kecamatan ranomeeto barat ?

b. Apakah ada hubungan berisiko antara pola makan dengan kejadian kurang energi kronis (KEK) pada ibu hamil di wilayah kerja puskesmas lameuru kecamatan ranomeeto barat ?

c. Apakah ada hubungan berisiko antara tingkat asupan energi terhadap kejadian kurang energi kronis (KEK) pada ibu hamil di wilayah kerja puskesmas lameuru kecamatan ranomeeto barat ?

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui faktor resiko kejadian Kurang Enegi Kronis (KEK) pada ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Lameuru Kecamatan Ranomeeto Barat.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan gizi ibu hamil KEK di wilayah kerja Puskesmas Lameuru Kecamatan Ranomeeto Barat.

(6)

b. Untuk mengetahui pola makan ibu hamil KEK di wilayah kerja Puskesmas Lameuru Kecamatan Ranomeeto Barat.

c. Untuk mengetahui tingkat asupan energi ibu hamil KEK di wilayah kerja Puskesmas Lameuru Kecamatan Ranomeeto Barat.

d. Untuk mengetahui hubungan berisiko antara tingkat pengetahuan gizi dengan kejadian kurang energi kronis (KEK) pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Lameuru Kecamatan Ranomeeto Barat.

e. Untuk mengetahui hubungan berisiko antara pola makan dengan kejadian kurang energi kronis (KEK) pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Lameuru Kecamatan Ranomeeto Barat.

f. Untuk mengetahui hubungan berisiko antara tingkat asupan energi dengan kejadian kurang energi kronis (KEK) pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Lameuru Kecamatan Ranomeeto Barat.

D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Institusi

Penelitian ini dapat memberikan bahan informasi bagi puskesmas Lameuru dan institusi terkait lainnya dalam mengarahkan kebijaksanaan perbaikan gizi masyarakat serta pelayanan kesehatan terhadap ibu hamil.

2. Bagi Pengetahuan

Sebagai bahan bacaan yang dapat menambah ilmu pengetahuandan merupakan salah satu bahan acuan bagi peneliti selanjutnya khususnya masalah kesehatan serta menjadi bahan bacaan di Poltekkes Kemenkes Kendari.

(7)

3. Bagi peneliti

Merupakan pengalaman berharga dan wacana proses untuk menambah wawasan bagi peneliti dalam mengaplikasikan ilmu pengetahuan tentang kejadian KEK pada ibu hamil.

4. Bagi Masyarakat

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan masyarakat dengan memberikan penyuluhan mengenai faktor risiko tingkat pengetahuan, pola makan dan tingkat konsumsi energi dengan kejadian kurang energi kronis (KEK) pada ibu hamil.

(8)

E. Keaslian Penelitian

Nama peneliti Judul penelitian Desain

penelitian Hasil penelitian Persamaan Perbedaan

Harismmayanti

& Syukur, B.S (2021)

Analisis Kekurangan Energi Kronis pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Telaga Biru

wawancara mendalam dan

pengamatan langsung

Ada pengaruh pengetahuan, pola konsumsi, asupan gizi, konsumsi makanan tambahan dan tablet FE terhadap kejadian KEK pada ibu hamil di puskesmas telaga biru. Namun faktor yang sangat berpengaruh pada masalah KEK pada ibu hamil yaitu pola konsumsi ibu hamil.

variabel terikat (KEK) pada ibu hamil dan variabel bebas.

Desain penelitian

Novitasari, D.Y (2018)

Faktor – faktor yang berhubungan dengan kekurangan energi kronis (KEK) ibu hamil di wilayah kerja puskesmas rowosari semarang

case control Ada hubungan asupan zat gizi (p-value <

0,019) dengan kejadian kurang energi kronis pada ibu hamil di wilayah kerja puskesmas rowosari semarang

Desain penelitian, variabel terikat (KEK) pada ibu hamil, dan variabel bebas

lokasi penelitian

Putra, S &

Dewi, M (2019)

Faktor risiko kurang energi kronis (KEK) pada ibu hamil di cikembar kabupaten sukabumi

cross sectional study

Ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu dan ketahanan pangan rumah tangga (p-value < 0,05) dengan kejadian kurang energi kronik pada ibu hamil di cikembar kabupaten sukabumi.

variabel terikat (KEK) pada ibu hamil dan variabel bebas.

Desain penelitian

Bunga Tiara, dkk (2020)

Analisis Faktor Yang Berhubungan Dengan Kekurangan Energi Kronik Pada Ibu Hamil

cross sectional study

Terdapat hubungan yang bermakna antara jarak kehamilan 0,000, paritas 0,000, pendapatan 0,001 dan pengetahuan 0,000 dengan kekurangan energi kronik pada ibu hamil di puskesmas Mauk di Kabupaten

variabel bebas (pengetahuan ) variabel terikat (KEK) pada ibu hamil

Desain penelitian.

(9)

Tanggerang . Pitriana A,

Nurmiaty dan Toruntju, S.A (2019)

Faktor – faktor yang berhubungan dengan kejadian kurang energi kronik pada ibu hamil di kota kendari 2018

case control Ada hubungan asupan energi dan protein dengan kejadian KEK pada ibu hamil di wilayah kota kendari dengan nilai p-value energi = 0,00 < 0,05 dan nilai p- value protein = 0,00<0,05.

variabel terikat (KEK) pada ibu hamil, desain penelitian dan variabel bebas

lokasi penelitian

Marjan A.Q, Aprilia A.H dan Fatmawati I (2019)

Analisis determinan

faktor yang

berhubungan dengan kejadian kurang energi kronis (KEK) pada ibu hamil di wilayah gunung sindur bogor

cross sectional study

Terdapat hubungan antara pengetahuan gizi (p=0,045), asupan energi (p=0,001), asupan protein (p=0,007), usia (p=0,009) dan paritas (p=0,027) dengan kejadian KEK pada ibu hamil. Namun faktor yang paling dominan berhubungan kejadian KEK yaitu asupan energi dengan nilai (p=0,001).

variabel terikat (KEK) pada ibu hamil dan variabel bebas

desain penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Hubungan status pekerjaan ibu hamil dengan kejadian Kekurangan Energi Kronik KEK pada ibu hamil di Puskesmas Karang Intan 2 Kabupaten Banjar Tahun 2020 Berdasarkan hasil penelitian