Bagaimana kelayakan buku LKS Matematika Semester Gasal terbitan CV.Viva Pakarindo tahun 2014 berdasarkan persyaratan ketidakaktifan LKS. Bagaimana kelayakan buku LKS Matematika Kelas Gasal 5 terbitan CV.Viva Pakarindo tahun 2014 berdasarkan persyaratan teknis LKS. Mendeskripsikan kelayakan buku LKS Matematika Semester Ganjil kelas V terbitan CV.Viva Pakarindo tahun 2014 berdasarkan persyaratan ketidakaktifan LKS.
Menjelaskan kelayakan buku LKS Matematika Semester Ganjil kelas V terbitan CV.Viva Pakarindo tahun 2014 berdasarkan kebutuhan konstruksi LKS. Menjelaskan kelayakan buku LKS Matematika Semester Gasal terbitan CV.Viva Pakarindo tahun 2014 berdasarkan persyaratan teknis LKS.
Sistematika Pembahasan
Semester V ganjil terbitan CV.Viva Pakarindo tahun 2014 berdasarkan kondisi tidak aktif, 2) Deskripsi buku LKS Matematika kelas. Semester V ganjil terbitan CV.Viva Pakarindo tahun 2014 berdasarkan syarat kepasifan, 2) analisis buku kelas LKS Matematika. Semester V ganjil terbitan CV.Viva Pakarindo tahun 2014 berdasarkan persyaratan konstruksi, dan 3) analisis buku kelas matematika LKS.
KAJIAN TEORI
Definisi Lembar Kerja Siswa (LKS)
Buku teks atau buku ajar, yaitu buku yang berisi uraian materi tentang mata pelajaran atau bidang studi tertentu, yang disusun dan dipilih secara sistematis menurut tujuan tertentu, orientasi belajar dan perkembangan siswa, untuk diasimilasikan. Workbook, yaitu buku yang berisi materi pelatihan untuk memperoleh keterampilan dan kemampuan tertentu. Buku kerja atau buku kegiatan, yaitu buku yang memungkinkan siswa menuliskan hasil pekerjaan atau hasil tugas yang diberikan guru.
Buku Catatan, yaitu buku yang digunakan untuk mencatat informasi atau hal-hal yang diperlukan dalam penelitian. Buku bacaan, yaitu buku yang berisi kumpulan bacaan, informasi atau uraian yang dapat memperluas pengetahuan siswa dalam bidang tertentu. Jika kita perhatikan, LKS merupakan bagian dari media tulis khususnya buku, untuk lebih spesifik jika dilihat dari manfaat dan isinya, dapat dikategorikan sebagai buku teks karena memuat uraian materi mata pelajaran atau bidang studi tertentu. dapat dikategorikan sebagai buku latihan karena memuat latihan-latihan untuk perolehan keterampilan dan kemampuan tertentu, dapat juga dikategorikan sebagai buku aktivitas karena memungkinkan siswa menuliskan hasil pekerjaan atau tugas yang dikerjakannya.
LKS merupakan alat peraga yang dapat digunakan guru untuk meningkatkan keterlibatan atau keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar.19 Secara umum LKS berisi petunjuk praktek, percobaan yang dapat dilakukan di rumah, bahan diskusi, teka-teki silang (TTS). ), tugas portofolio dan soal latihan serta segala bentuk pembelajaran yang dapat mengajak siswa aktif dalam proses pembelajaran. Lembar kerja ini berisi petunjuk dan langkah-langkah menyelesaikan tugas yang diberikan guru kepada siswanya. LKS merupakan alat pembelajaran bagi guru berupa media alat pembelajaran yang berbentuk isi yang ringkas dan memuat soal-soal serta tugas-tugas yang berkaitan dengan materi yang dibahas.
LKS merupakan salah satu bahan ajar yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan kegiatan investigasi atau pemecahan masalah.
Fungsi, Tujuan, dan Manfaat LKS
Dalam LKS siswa diberikan uraian materi, tugas dan latihan yang berkaitan dengan materi yang diberikan. Penggunaan LKS dalam pengajaran akan memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada siswa untuk berpartisipasi aktif dalam pembelajaran. Berbicara mengenai manfaat LKS, tidak semua orang menganggap baik hal ini karena ada yang beranggapan bahwa pemanfaatan LKS hanya akan memberikan peluang bagi pihak-pihak tertentu untuk mengembangkan komersialisasi sekolah, pihak-pihak tertentu untuk mendapatkan tambahan penghasilan.
Tujuan LKS antara lain: a) memberikan pengetahuan dan sikap serta keterampilan yang seharusnya dimiliki siswa, b) memeriksa tingkat pemahaman terhadap materi yang disampaikan siswa, c) mengembangkan dan menerapkan mata pelajaran yang sulit dipelajari. . Sedangkan asas-asasnya antara lain: a) tidak dinilai sebagai dasar penghitungan kartu, tetapi hanya diberikan penguatan kepada yang berhasil menyelesaikan tugasnya dan petunjuk diberikan kepada siswa yang mengalami kesulitan, b) memuat soal-soal, c) sebagai alat pengajaran, dan d) mengendalikan tingkat pemahaman, pengembangan dan pelaksanaannya27. Manfaat yang diperoleh dari penggunaan LKS antara lain: a) memudahkan guru dalam mengelola proses pembelajaran, misalnya mengubah kondisi pembelajaran dari suasana “berpusat pada guru” menjadi “berpusat pada siswa”, b) membantu guru dalam membimbing siswanya untuk dapat menemukan konsep-konsep melalui kegiatannya atau dalam kelompok kerja, c) dapat.
27 Di tempat yang sama. . digunakan untuk mengembangkan keterampilan proses, mengembangkan sikap ilmiah dan membangkitkan minat siswa terhadap lingkungan alam, dan d) memudahkan guru dalam memantau keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran 28.
Kelebihan dan Kekurangan LKS
Dengan adanya buku LKS ini, siswa terpaksa mengerjakan tugas-tugas yang tidak sesuai dengan kebutuhan sebenarnya. Siswa dipaksa untuk mencari tahu dan menggali ilmu dari buku-buku LKS yang disusun oleh orang-orang yang sama sekali tidak mengenal budaya, lingkungan, dan kebutuhannya. Tak jarang, guru sendiri tidak mengetahui jawaban dari beberapa soal yang ada di buku bernama LKS.
Tak jarang, orang tua siswa tidak hanya panik mencari jawaban soal di buku LKS, namun juga harus mengeluarkan biaya buku yang lebih mahal setiap semesternya karena LKS hanya bisa digunakan satu kali saja. Dari fenomena di atas dapat disimpulkan bahwa kelemahan penggunaan LKS antara lain: 1) guru tidak kreatif, tidak inovatif dan malas, 2) Buku LKS hanya memberikan aspek kognitif keterampilan, sedangkan aspek afektif dan psikomotorik terabaikan, 3 ) meningkatkan anggaran sekolah, 4) memberikan peluang kepada pihak-pihak tertentu untuk mengembangkan “komersialisasi sekolah”.
Kualitas LKS
50 Ibid kejelasan yang pada hakikatnya harus efektif dalam arti dapat dipahami oleh penggunanya yaitu mahasiswa. 51. 52 Tim Konsorsium, Pengembangan Pembelajar (Surabaya: Anak Lapis PGMI usia sembilan tahun mempertahankan topik melalui beberapa perubahan. Kalimat yang panjang akan membuat siswa bingung memahami inti dari apa yang disampaikan. 56.
Kalimat kompleks adalah kalimat yang mempunyai lebih dari satu struktur dan satu kata kerja utama karena kalimat tersebut mengandung lebih dari satu tindakan (predikat), peristiwa atau kondisi. Dalam kalimat kompleks, terdapat dua struktur kalimat yang biasanya dihubungkan dengan kata sambung, namun terkadang struktur tersebut hanya dihubungkan dengan tanda koma bahkan tidak ditandai dengan tanda baca atau kata sambung. Kalimat kompleks parataktik merupakan kalimat kompleks yang terdiri atas dua struktur yang mempunyai arti setara atau sejajar, contoh konjungsi pada kalimat kompleks parataktik adalah “dan”, “tetapi” dan “atau”.
57 Syamsul Hadi, Bahasa Indonesia: Pengertian dan Contoh Kalimat Simpleks dan Kalimat Kompleks, (online), (http://pengertian-dan-contoh-kalimat-simplex-dan-complex.html, diakses 25 Mei 2015). . Kalimat majemuk hipotaktik adalah kalimat yang mempunyai dua struktur yang maknanya tidak setara atau sejajar yang digabungkan menjadi satu kalimat dengan menggunakan konjungsi sebagai. Materi hendaknya disajikan sedemikian rupa sehingga siswa terhindar dari kesalahpahaman dan kesalahan sistematis. Misalnya, penggunaan algoritma yang salah dan penggunaan notasi yang salah dapat menghambat komunikasi dan menghambat pemahaman siswa terhadap matematika.
Ketelitian dapat menjadi landasan bagi siswa dalam membangun pengetahuan matematika pada landasan atau landasan yang tepat. Kejelasan kalimat berkaitan dengan penggunaan kalimat yang tidak menimbulkan makna ganda dan mudah dipahami. Jika konsep yang dipelajari siswa atau pengetahuan yang dibentuk siswa didasarkan pada kesalahpahaman, maka akan menimbulkan kebingungan dikalangan siswa.
Mata Pelajaran Matematika di SD/MI
Selain itu, Matematika memerlukan komunikasi yang jelas dan benar, menggunakan kosa kata atau notasi yang sesuai.67 7. Penilaian pembelajaran. Aktivitas siswa dapat memberikan pengalaman langsung, mendorong siswa untuk melengkapi konsep, hukum, atau fakta, dan tingkat kesesuaian aktivitas siswa. Kejelasan tulisan dan gambar dapat merangsang minat membaca siswa. bagi seluruh siswa mulai dari sekolah dasar untuk membekali siswa dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis dan kreatif, serta kemampuan berkolaborasi.
Standar kompetensi dan kompetensi inti Matematika disusun sebagai landasan pembelajaran untuk mengembangkan keterampilan tersebut di atas. Mata pelajaran matematika bertujuan agar siswa memiliki keterampilan sebagai berikut: 1) memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan menerapkan konsep atau algoritma tersebut, secara fleksibel, akurat, efisien dan tepat, dalam memecahkan masalah, 2) menggunakan penalaran tentang pola dan sifat-sifatnya, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun pembuktian atau menjelaskan ide dan pernyataan matematika, 3) menyelesaikan masalah yang melibatkan kemampuan memahami masalah, menyusun model matematika, model penyelesaian dan menafsirkan solusi yang diperoleh, 4) mengkomunikasikan ide dengan simbol , tabel, diagram, atau cara lain untuk memperjelas situasi atau permasalahan, 5) mempunyai sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu mempunyai rasa ingin tahu, kepedulian dan minat mempelajari matematika, serta gigih dan percaya diri dalam memecahkan masalah 69 Selengkapnya mengenai standar dan kompetensi inti matematika untuk kelas V SD/MI dapat dilihat pada Lampiran 4.
Kajian Teori dan atau Telaah Hasil Penelitian Terdahulu
Fokus utama penelitian ini adalah kelengkapan komponen, kualitas fisik, kualitas aspek isi/materi, dan kualitas aspek kebahasaan LKS IPS kelas VIII semester II di kota Malang. Sampel penelitian diambil dengan teknik purposive sampling dari LKS IPS Sejarah yang digunakan di SMP Negeri di kota Malang. Meski begitu, secara kualitas LKS IPS Historis “CR” lebih unggul dibandingkan kedua LKS IPS Historis lainnya dari segi detail.
Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa penggunaan ketiga LKS Ilmu Sosial Sejarah ini hendaknya dilengkapi dengan buku-buku pendukung lain yang relevan. Kajian Analisis Lembar Kerja Siswa (LKS) Kelas IX Pendidikan Kewarganegaraan Berdasarkan Prinsip Pengembangan Bahan Ajar dan Evaluasi Pengajaran di SMP Surakarta. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui relevansi, konsistensi dan kecukupan materi serta mengetahui kognitif, afektif dan psikomotorik pada Lembar Kerja Siswa Kelas IX Masyarakat semester ganjil di SMP Surakarta.
Sampel penelitian diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling dari pengurus MGMP dan guru PKn kelas 9 SMP Surakarta. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, FGD dan pemeriksaan dokumentasi dan kearsipan (analisis isi). Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa: pertama, Materi Standar Kompetensi Kelas IX Semester Ganjil SMP Surakarta.
Kedua, soal-soal pada LKS Kelas IX IPS semester ganjil SMA Surakarta belum sepenuhnya memenuhi tujuan evaluasi pendidikan berupa ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik.