PENDAHULUAN
Rumusan Masalah
Bagaimana menganalisis kelayakan pembiayaan mikro pada Bank Syariah Indonesia KCP Bengkulu Panorama dalam meminimalisir risiko pembiayaan bermasalah.
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Penelitian Terdahulu
Dalam menganalisis kelayakan microfinance pada bank syariah Indonesia KCP Bengkulu Panorama dalam mengurangi risiko pembiayaan, penerapan prinsip 5C meliputi; Wawancara, Chrystantyo, MS (Staf Mikro)) Bank Syariah Indonesia Bengkulu Panorama, 14 Juni 2021 Wawancara, Delta Juandha, MS (Staf Mikro) ) Bank Syariah.
Metode Penelitan
- Jenis dan Pendekatan Penelitian
 - Waktu dan Lokasi Penelitian
 - Informan Penelitian
 - Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
 - Teknik Analisis Data
 
Sistematika Penulisan
KAJIAN TEORI
Dasar Hukum
Rasulullah SAW tidak serta merta merestui ketakwaan lelaki itu, malah baginda bersabda: “Ikatlah dahulu untamu kemudian bertawakkal kepada Allah.” (HR Tirmizi).
Kelayakan Pembiayaan Bank Syariah
Misalnya mencari informasi tentang karakter calon konsumen melalui tetangga, teman kerja, atasan langsung, dan rekan bisnis. Yaitu penilaian bank terhadap kemampuan calon debitur dalam melunasi kewajibannya. 28 Kemampuan keuangan calon nasabah sangat penting karena merupakan sumber pembayaran utama. Dari data slip gaji dan foto rekening tabungan tiga bulan terakhir, akan dapat dianalisis sumber dana dan penggunaan dana calon nasabah.
Data keuangan digunakan sebagai titik awal mengenai status keuangan calon nasabah setelah mereka menerima pembiayaan dari bank syariah. Jika calon pelanggannya adalah perusahaan, struktur modal ini penting untuk menilai rasio utang terhadap ekuitas. Semakin besar uang muka yang dibayarkan calon nasabah untuk membeli rumah, maka semakin yakin pihak bank bahwa pembiayaan yang disalurkan kemungkinan besar akan berjalan lancar.
Bank harus menganalisis dampak kondisi perekonomian terhadap usaha calon nasabah di masa yang akan datang, untuk mengetahui pengaruh kondisi perekonomian terhadap usaha calon nasabah. Kelangsungan hidup perusahaan dan hasil kerja calon klien menjadi pertimbangan penting dalam pengambilan keputusan pembiayaan.
Pembiayaan
- Landasan Hukum
 - Jenis-jenis Pembiayaan
 - Unsur-unsur Pembiayaan
 - Manfaat Pembiayaan
 - Fungsi Pembiayaan
 
Pembiayaan jangka pendek yaitu pembiayaan yang biasanya diberikan oleh bank syariah untuk pembiayaan modal kerja perusahaan yang mempunyai siklus usaha satu tahun ke atas. Mitra usaha/mitra adalah nasabah penerima pembiayaan dari bank syariah atau pengguna dana yang disalurkan oleh bank syariah. Kesepakatan adalah pengaturan kontrak atau kesepakatan yang dibuat antara bank syariah dan nasabah/mitra.
Jangka waktu adalah jangka waktu yang dibutuhkan nasabah untuk melunasi pembiayaan yang diberikan oleh bank syariah. Atas pembiayaan yang diberikan bank kepada nasabah, diperoleh imbalan berupa bagi hasil, margin keuntungan, dan pendapatan sewa, tergantung pada perjanjian pembiayaan yang disepakati antara bank syariah dengan mitra usaha (nasabah). Dengan memberikan pembiayaan kepada nasabah secara sinergi, produk perbankan syariah lainnya seperti produk dana dan layanan akan diperkenalkan ke pasar.
Biaya yang diperlukan untuk memperoleh pembiayaan dari bank syariah relatif murah, misalnya biaya provisi. Pembiayaan yang diberikan bank syariah bertujuan untuk membantu masyarakat memenuhi kebutuhannya guna meningkatkan usahanya.
Risiko Pembiayaan
- Landasan Hukum Risiko
 - Jenis-jenis Risiko Pembiayaan
 
Menurut Ade Arthesa dan Edia Handiman dalam bukunya Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank, risiko adalah kemungkinan terjadinya peristiwa yang dapat menimbulkan kerugian bagi bank.42. Risiko dalam konteks perbankan merupakan suatu peristiwa yang potensial, baik yang dapat diprediksi (acceptable) maupun yang tidak dapat diprediksi (unacceptable), yang mempunyai dampak negatif terhadap pendapatan dan laba bank.43. Merupakan risiko yang timbul akibat kegagalan nasabah atau pihak lain dalam memenuhi kewajibannya kepada bank sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati.
Merupakan risiko pasar pada posisi neraca dan rekening administratif akibat perubahan harga pasar, termasuk risiko berupa perubahan nilai aset yang dapat diperdagangkan atau disewakan. Risiko ini merupakan risiko yang diakibatkan oleh ketidakmampuan bank untuk memenuhi kewajiban yang jatuh tempo dari sumber pendanaan lancar dan/atau alat likuid berkualitas tinggi yang dapat dijadikan agunan tanpa mengganggu aktivitas dan kondisi keuangan bank. Hal ini merupakan risiko akibat menurunnya kepercayaan pemangku kepentingan yang disebabkan oleh persepsi negatif terhadap bank.
Merupakan risiko yang diakibatkan oleh ketidaktepatan dalam pengambilan dan/atau pelaksanaan suatu keputusan strategis serta kegagalan dalam mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis. Merupakan risiko yang timbul akibat perubahan tingkat imbal hasil yang dibayarkan bank kepada nasabah sebagai akibat perubahan tingkat imbal hasil yang diterima bank dari penyaluran dana, sehingga dapat mempengaruhi perilaku dana pihak ketiga bank. pelanggan.
Pembiayaan Bermasalah
- Kategori Pembiayaan
 - Penyebab Pembiayaan Bermasalah
 - Dampak Pembiayaan Bermasalah
 
Risiko yang timbul dari peminjam adalah keterlambatan peminjam atau ketidakmampuan peminjam dalam membayar kewajiban yang dibebankan. 46 Pembiayaan bermasalah adalah pembiayaan yang kualitasnya masuk dalam kategori kurang lancar, dipertanyakan dan gagal bayar.47. Pembiayaan bermasalah adalah pembiayaan yang mengalami hambatan atau kendala dalam pengembaliannya karena adanya unsur kelalaian atau kesengajaan dari pihak peserta pembiayaan.48. Jadi, pembiayaan bermasalah adalah pembiayaan yang disebabkan oleh nasabah tidak membayar angsuran sesuai waktu yang ditentukan pada saat akad, baik karena kesengajaan atau tidak.
Pinjaman dikatakan sepi apabila tidak terjadi keterlambatan pelaksanaan pinjaman dalam hal pembayaran, baik pelunasan pokok maupun bagi hasil yang telah disepakati. Dalam klasifikasi kurang lancar jika anggota terlambat membayar cicilan pokok dan margin melewati 90 hari sampai dengan 180 hari. Yang tergolong diragukan adalah pembiayaan yang pelunasannya tertunda dari 180 hari menjadi 270 hari dari jangka waktu yang diperjanjikan.
Pembiayaan bermasalah adalah pembiayaan yang mengalami kemacetan atau keterlambatan pembayaran pembiayaan, baik pembayaran pokok maupun bagi hasil, yang ditetapkan lebih dari 270 hari dari waktu yang disepakati. Namun terkadang pejabat dan pengambil keputusan pencairan pembiayaan tidak mengetahui aturan yang telah ditetapkan dimana untuk mencapai target bank sangat agresif dalam mengucurkan dana tanpa mempertimbangkan faktor risiko yang mungkin ada pada suatu saat.
GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
- Visi dan Misi
 - Logo
 - Produk dan Operasional
 - Struktur Organisasi
 
Tugas masing-masing struktur Bank Syariah Indonesia KCP Bengkulu Panorama adalah sebagai berikut: 1. 56 Budi Setiawan, MRMTL (Micro Relationship Manager Team Leader) Bank Syariah Indonesia KCP Bengkulu Panorama, Wawancara tanggal 14 Juni 2021. Dalam mekanisme penyalurannya pembiayaan mikro di Bank Syariah Indonesia KCP Bengkulu Panorama telah melalui 4 tahap yaitu: 58.
Analisis kelayakan pembiayaan mikro pada Bank Syariah Indonesia KCP Bengkulu Panorama Di KCP Bengkulu Panorama Indonesia dalam meminimalisir risiko pembiayaan bermasalah. Pengamanan keuangan mikro pada Bank Syariah Indonesia KCP Bengkulu Panorama dapat berupa yang pertama; Strategi Bank Syariah Indonesia KCP Bengkulu Panorama dalam menangani risiko pembiayaan Panorama dalam menangani risiko pembiayaan bermasalah.
Mekanisme penyaluran pembiayaan mikro pada Bank Syariah Indonesia KCP Bengkulu Panorama melalui beberapa tahapan yaitu; Wawancara, Budi Setiawan, MRMTL (Micro Relationship Manager Team Leader) Bank Syariah Indonesia KCP Bengkulu Panorama, 14 Juni 2021.
HASIL PENELITIAN
Analisis Kelayakan Pembiayaan Mikro di Bank
Analisis Kelayakan Pembiayaan merupakan analisis yang digunakan untuk mengetahui layak atau tidaknya pengajuan pembiayaan oleh calon nasabah. Analisis kelayakan pembiayaan juga untuk mengetahui gambaran atau kondisi calon nasabah serta mengetahui apakah nasabah mempunyai kemampuan dan kemauan untuk memenuhi kewajibannya kepada bank jika pembiayaan diberikan. Pada pasal 23 (1) dimana Bank Syariah dan/atau Unit Usaha Syariah (UUS) harus mempunyai keyakinan terhadap kemauan dan kemampuan calon nasabah penerima fasilitas untuk melunasi seluruh kewajibannya tepat waktu, sebelum Bank Syariah dan/atau UUS menyalurkan dana. kepada nasabah yang menerima pembiayaan.
Untuk mendapatkan kepercayaan, bank syariah wajib melakukan penilaian secara menyeluruh terhadap karakter, kemampuan, permodalan, keunggulan dan prospek usahanya dalam memberikan pembiayaan kepada calon nasabah. Pasal 36 mengatur bahwa bank syariah dalam memberikan pembiayaan dan melakukan kegiatan usaha lainnya wajib menggunakan cara-cara yang tidak merugikan bank syariah dan kepentingan nasabah yang menitipkan uangnya, sehingga bank syariah dalam memberikan pembiayaan wajib mempunyai kepercayaan. . pada kemampuan nasabah untuk membayar kembali pembiayaannya. Analisis kelayakan pembiayaan pada Bank Syariah Indonesia KCP Bengkulu Panorama menggunakan prinsip 5C yaitu karakter, kapasitas, agunan, permodalan dan kondisi perekonomian, seperti yang dijelaskan oleh Delta Djuanda selaku staf mikro yaitu: 59.
Tanyakan lingkungan tempat tinggal calon prospek, bisa ke tetangga, pengurus RT/RW untuk mengetahui seperti apa calon prospek di lingkungannya. Berdasarkan analisis kelayakan pembiayaan yang digunakan di atas oleh Bank Syariah Indonesia KCP Bengkulu Panorama, sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan no. 42/POJK.03/2017 tentang kewajiban penyusunan dan pelaksanaan kebijakan perkreditan atau keuangan bagi bank umum, analisis kelayakan pembiayaan paling sedikit harus mencakup penilaian terhadap karakter, kapasitas, permodalan, agunan, dan kondisi perekonomian.
Strategi Bank Syariah Indonesia KCP Bengkulu
Setelah itu peneliti melakukan wawancara kepada Dwi Pramudya selaku MS (Staf Mikro) mengenai faktor-faktor penyebab permasalahan keuangan mikro di Bank Syariah Indonesia KCP Bengkulu Panorama yaitu. Kemudian peneliti melanjutkan dengan wawancara mengenai strategi Bank Syariah Indonesia KCP Bengkulu Panorama untuk meminimalisir risiko pembiayaan bermasalah yaitu. Selanjutnya peneliti melakukan wawancara mengenai strategi Bank Syariah Indonesia KCP Bengkulu Panorama dalam menghadapi pembiayaan bermasalah dengan Dicky Firdaus selaku MS (Staf Mikro), beliau mengatakan: 61.
Berdasarkan strategi Bank Syariah Indonesia, KCP Bengkulu Panorama dalam menangani keuangan mikro bermasalah telah memenuhi Peraturan Bank Indonesia No. 10/18/PBI/2008 tentang restrukturisasi yang meliputi penjadwalan ulang, rekondisi (persyaratan) dan restrukturisasi. Berdasarkan hasil uraian dalam penelitian ini, peneliti menyimpulkan mengenai analisis kelayakan mikro dalam meminimalisir risiko pembiayaan bermasalah pada Bank Syariah Indonesia KCP Bengkulu Panorama sebagai berikut. Sedangkan strategi Bank Syariah Indonesia KCP Bengkulu Panorama dalam menangani keuangan mikro bermasalah antara lain melakukan pembinaan nasabah, restrukturisasi pembiayaan, dan lelang manfaat/jaminan nasabah.
Pada lembaga Bank Syariah Indonesia KCP Bengkulu Panaroma dalam menganalisis lebih dalam kelayakan penyaluran pembiayaan mikro menerapkan prinsip 5C serta lebih melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap nasabah untuk meminimalisir risiko pembiayaan bermasalah di kemudian hari. Panorama KCP Indonesia Bengkulu, 28 Juni 2021 Wawancara Dicky Firdaus, MS (Staf Mikro) Bank Syariah Indonesia KCP Bengkulu Panorama, 28 Juni 2021.
PENUTUP
Saran
Berdasarkan pembahasan di atas, penulis ingin menyampaikan beberapa saran yang dapat dijadikan bahan pertimbangan dan masukan bagi perbankan syariah secara umum. Akademisi dapat menyumbangkan pengetahuan tentang analisis kelayakan keuangan mikro dan menerapkannya untuk meminimalkan risiko pembiayaan bermasalah. Bagi penelitian selanjutnya, kita dapat melanjutkan penelitian mengenai penerapan analisis kelayakan pada bank syariah dari berbagai aspek secara lebih mendalam dalam mencegah pembiayaan bermasalah.
Agar nasabah lebih jujur dalam proses analisa kelayakan pada tahap penyaluran pembiayaan agar tidak merugikan pihak bank dan nasabah serta meningkatkan kesadaran, keseriusan dan kemampuan dalam memenuhi kewajibannya. Jaminan dan Agunan Pembiayaan Bank Syariah dan Perkreditan Bank Konvensional”, Jurnal Hukum & Perkembangan, No.1 https://kbbi.web.id/kelayakan, Rabu, 27 Januari 2017 “Analisis Kelayakan Pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Bank Rakyat Indonesia Syariah Kantor Cabang BSD City, UINSyarif.
Penerapan penilaian prinsip 5C sebagai upaya pencegahan permasalahan pendanaan (Studi Kasus di PT “X” Syariah Cabang Malang).