• Tidak ada hasil yang ditemukan

analisis kelayakan usaha dan kinerja pemasaran gula

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "analisis kelayakan usaha dan kinerja pemasaran gula"

Copied!
90
0
0

Teks penuh

Analisis Kelayakan Usaha Dan Kinerja Pemasaran Gula Merah Aren Di Desa Erecinnong Kecamatan Bontocani Kabupaten Bone. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah usaha gula merah aren yang dilakukan masyarakat layak untuk dioperasikan dan dikembangkan serta bagaimana kinerja pemasaran gula merah aren di Desa Erecinong. Teknik pengambilan sampel menggunakan sensus dengan mengambil 10 orang pengusaha gula aren di Desa Erecinnong Kecamatan Bontocani Kabupaten Bone.

Usaha gula merah di Desa Erecinnong Kecamatan Bontocani Kabupaten Bone menunjukkan nilai R/C rasio yang diperoleh pengrajin sebesar 2,17 yang berarti usaha tersebut layak untuk dijalankan. Artinya, jika perajin mengeluarkan uang sebesar Rp 1 maka akan mendapat Rp 2,17. Jangan lupa panjatkan doa dan salam kepada Rasulullah SAW beserta keluarga, sahabat dan pengikutnya agar penulis dapat menyelesaikan skripsi penelitian yang berjudul Analisis Kelayakan Usaha dan Kinerja Pemasaran Gula Merah Aren di Desa Erecinnong Kecamatan Bontocani Kabupaten Bone.

PENDAHULUAN

  • Latar Belakang
  • Rumusan Masalah
  • Tujuan Penelitian
  • Kegunaan Penelitian

Gula palem merah berasal dari getah pohon enau, yaitu sejenis gula yang dibuat menggunakan bahan alami dari buah enau. Kabupaten Bone merupakan daerah yang terkenal dengan berbagai usaha agroindustri khususnya usaha gula merah. Terdapat beberapa masyarakat di wilayah Kabupaten Bone yang bergerak dalam usaha produksi gula merah yang menggunakan bahan baku yang beragam.

Salah satu daerah yang melakukan usaha pembuatan gula aren di Kabupaten Bone adalah Desa Erecinnong, Kecamatan Bontocani, Kabupaten Bone, yang memanfaatkan pohon enau sebagai bahan baku usaha pengolahan gula merah. Untuk mengetahui kelayakan usaha gula aren dan kinerja pemasarannya secara finansial, perlu dilakukan penelitian ilmiah.

TINJAUAN PUSTAKA

  • Tanaman Aren (Alenga Pinnata)
  • Kelayakan Usaha
  • Biaya dan Pendapatan
  • Saluran Pemasaran
  • Kinerja Pemasaran
  • Hasil Penelitian Terdahulu No Nama
  • Kerangka Pikir

Biaya produksi merupakan segala biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk dapat memperoleh faktor-faktor produksi dan bahan baku yang akan digunakan untuk menciptakan barang yang akan diproduksi oleh perusahaan (Rahayu, 2015). Biaya adalah keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan produksi baik berupa jasa maupun barang (Wanda, 2015). Biaya adalah sejumlah uang yang dikeluarkan oleh produsen dan pengusaha untuk membiayai kegiatan produksi menurut (Supardi, 2000).

Biaya total merupakan total biaya produksi yang dikeluarkan yang merupakan penjumlahan antara biaya tetap dan biaya variabel yang dapat dirumuskan sebagai berikut. Usaha gula aren merupakan suatu usaha yang dijalankan oleh para petani dengan cara mengelola bahan-bahan produksi yang tersedia untuk mencapai hasil produksi.

METODE PENELITIAN

  • Waktu dan Lokasi Penelitian
  • Teknik Penentuan Sampel
  • Jenis dan Sumber Data
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Teknik Analisis Data
  • Definisi Operasional

Jumlah sampel yang diambil pada sektor gula merah aren sebanyak 10 sampel, hal ini dikarenakan jumlah pelaku usaha pabrik gula merah aren di Desa Erecinnong hanya 10 orang pelaku usaha pabrik gula merah aren. Observasi merupakan suatu bentuk pengumpulan data yang digunakan dengan cara melakukan observasi langsung terhadap objek-objek yang berkaitan dengan perdagangan gula merah di Desa Erecinnong sehingga dapat diperoleh gambaran yang jelas mengenai objek yang diteliti. Wawancara merupakan pengumpulan data dimana responden ditanyai secara langsung data-data yang diperlukan dengan menggunakan kuesioner untuk mengetahui cara pengolahan gula merah.

Gula palem merah merupakan gula yang terbuat dari nira enau dengan proses perebusan. Produsen gula merah adalah orang-orang yang melakukan atau menjalankan kegiatan produksi gula merah di desa Erecinnong. Biaya merupakan besarnya nilai yang dikeluarkan dalam menjalankan kegiatan usaha pengolahan gula merah yang diukur dalam Rp.

Biaya produksi merupakan biaya yang dikeluarkan oleh industri gula merah dalam proses produksi gula merah. Pendapatan merupakan hasil perkalian produksi gula merah dengan harga jual gula merah yang diukur dalam satuan Rp/Kg per bulan. Kinerja pemasaran merupakan ukuran suatu aktivitas dalam proses pemasaran gula merah secara keseluruhan dari petani hingga konsumen melalui keterlibatan lembaga pemasaran di desa Erecinnong.

Pemasaran gula merah merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pengusaha gula merah untuk mempromosikan produk gula merah di Desa Erecinnong. Margin pemasaran merupakan selisih harga gula merah dengan lembaga pemasaran di Desa Erecinnong. Efisiensi pemasaran merupakan kinerja antara total biaya penjualan dengan total nilai jual gula aren di Desa Erecinnong.

GAMBARAN UMUM WILAYA PENELITIAN

Letak Geografis

Saluran pemasaran merupakan organisasi yang saling bergantung dalam proses menjadikan produk dan jasa tersedia untuk digunakan atau dikonsumsi oleh konsumen di desa. Desa Erecinnong mempunyai dua suku yaitu Ere yang diambil dari bahasa Konjo atau bahasa Makassar yang berarti air sedangkan kata Cinnong diambil dari bahasa Bugis yang berarti air jernih. Kalau kata Erecinnong digabung artinya semua air jernih keluar dari lubang-lubang celah gunung. Jarak tempuh desa ke kota kabupaten sekitar 23 km, sedangkan jarak desa ke kota kabupaten sekitar 110 km.

Desa Erecinnong mempunyai tiga dusun diantaranya Dusun Lekkang, Dusun Kampung Baru dan Dusun Kalubimpi dengan ketinggian tanah di wilayah Desa Erecinnong 727 meter diatas permukaan laut dengan suhu rata-rata 200C hingga 290C dengan curah hujan rata-rata 1,00 mm/tahun.

Kondisi Demografis

  • Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin
  • Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia
  • Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencarian
  • Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Gender merupakan salah satu faktor penentu kemampuan seseorang dalam bekerja dan juga sebagai tolak ukur dalam berbagai aktivitas yang dilakukan dalam bekerja yang dapat dilakukan oleh laki-laki dan perempuan yang mempunyai perbedaan. Berdasarkan jumlah penduduk desa Erecinnong berjumlah 1.145 jiwa yang tersebar di 3 desa. Tabel 2 menunjukkan jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin di Desa Erecinnong Kecamatan Bontocani Kabupaten Bone sebanyak 1.145 jiwa yang terbagi dalam 3 desa antara lain Dusun Alekkeng berpenduduk 447 jiwa, Dusun Kampung Baru berpenduduk 362 jiwa, Dusun Kalubimpi berpenduduk 336 jiwa.

Hal ini terlihat dari umur penduduk di Desa Erecinnong, Kecamatan Bontocani, Kabupaten Bone. Karena tingkat pendidikan yang minim, masyarakat tidak mempunyai pilihan keterampilan lain selain menjadi petani dan dapat dilihat pada tabel berikut. Kondisi penduduk berdasarkan pendidikan Melihat sejauh mana tingkat pendidikan penduduk Desa Erecinnong dalam menjalankan usahatani, petani yang mempunyai wawasan luas akan cepat menangkap informasi baru sesuai dengan kemampuannya.

Karena semakin tinggi tingkat pendidikan masyarakat maka semakin baik pula tingkat intelektualitas setiap individu. Adapun keadaan penduduk berdasarkan tingkat pendidikan pada tabel 5. Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa tingkat pendidikan penduduk pada Desa Erecinnong merupakan desa tertinggi yaitu tingkat sekolah dasar yang berjumlah 455 jiwa karena terbatasnya perekonomian keluarga membuat mereka tidak mampu melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

Tabel  2.  Jumlah  Penduduk  Berdasarkan  Jenis  Kelamin  Di  Desa  Erecinnong,  Kecamatan Botocani Kabupaten Bone
Tabel 2. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Di Desa Erecinnong, Kecamatan Botocani Kabupaten Bone

Kondisis Pertanian

HASIL DAN PEMBAHASAN

  • Identitas Responden
    • Umur
    • Tingkat Pendidikan
    • Jumlah Tanggungan Keluarga
    • Pengalaman Dalam Pengolahan Gula Merah Aren
    • Luas Lahan
  • Analisis Biaya dalam Pengolahan Gula Merah Aren
    • Biaya Tetap
    • Biaya Variabel
    • Biaya Total
  • Penerimaan Usaha Gula Merah Aren
  • Analisis Pendapatan Usaha Gula Merah
  • Analisis Kelayakan Usaha Gula Merah
  • Saluran Pemasaran Gula Merah Aren di Desa Erecinnong
    • Saluran Pemasaran I
    • Saluran Pemasaran II
  • Margin Pemasaran Gula Merah Aren
  • Efisiensi Pemasaran Pemasaran Gula Merah di Desa Erecinnong,

Dalam pengolahan gula merah, pengalaman memegang peranan penting terhadap kualitas produk gula merah yang dihasilkan. Dalam pengolahan gula merah palem, mereka yang berpengalaman mempunyai sejarah panjang dalam mengolah gula merah palem yang berkualitas. Biaya tetap pada perusahaan gula merah di Desa Erecinnong Kecamatan Bontocani dapat dilihat pada tabel penyusutan peralatan berikut.

Bangunan pengolahan gula merah di desa Erecinnong berukuran 2x3 m, terbuat dari bahan seng dan kayu. Wastafel merupakan peralatan yang digunakan sebagai wadah penyimpanan gula aren yang sudah jadi dan sebagai alat untuk mencuci peralatan yang digunakan dalam proses produksi. Biaya total merupakan seluruh biaya yang dikeluarkan dalam usaha gula merah, baik biaya variabel maupun biaya tetap.

Rata-rata total biaya yang dikeluarkan pada usaha gula merah di Desa Erecinnong Kecamatan Bontocani Kabupaten Bone sebesar Rp 1.536.638. Untuk lebih jelasnya lihat Tabel 13 dibawah ini. Produksi gula aren di Desa Erecinnong cenderung sama besarnya, sedangkan rata-rata produksi gula merah petani aren sebesar 206 kg/bulan dengan harga rata-rata per kilogram Rp. Rata-rata total pendapatan usaha gula merah yang diterima pelaku usaha di Desa Erecinnong sebesar Rp.

Pendapatan pelaku usaha ini akan dikurangi dengan biaya-biaya yang dikeluarkan selama proses usaha gula merah. Saluran pemasaran gula merah merupakan bagian yang menyelenggarakan dan melaksanakan kegiatan dari fungsi pemasaran terkait. Kabupaten Bone, selanjutnya pedagang besar menjual gula aren ke pengecer, kemudian pengecer menjual gula aren ke konsumen.

Tabel  6.  Usia  Pengrajin  Gula  Merah  Aren  di  Desa  Erecinnong,  Kecamatan  Bontocani, Kabupaten Bone
Tabel 6. Usia Pengrajin Gula Merah Aren di Desa Erecinnong, Kecamatan Bontocani, Kabupaten Bone

KESIMPULAN DAN SARAN

  • Kesimpulan
  • Saran
  • Pengambilan nira Tali
  • Biaya tetap penyusutan Alat

50/Kg, dimana biaya yang dikeluarkan oleh lembaga pemasaran pada saluran ini dapat berupa biaya pengemasan, biaya pengangkutan,. Artinya data menunjukkan saluran pemasaran I dan II efektif digunakan karena menurut pendapat Roesmawaty (2011) yang menyatakan bahwa untuk mengetahui tingkat efektivitas saluran pemasaran untuk setiap saluran pemasaran yang terlibat dapat ditentukan dengan menggunakan aturan keputusan dari efektivitas pemasaran, dimana 0-33% dikatakan efektif, sedangkan 34-67% dikatakan kurang efektif. Analisis kinerja pemasaran berdasarkan margin pemasaran menunjukkan bahwa margin pemasaran tertinggi terdapat pada saluran I dan nilai farmer's share tertinggi terdapat pada saluran II. Hal ini menunjukkan bahwa saluran yang paling menguntungkan bagi perajin gula merah adalah saluran II (margin pasar terkecil & nilai petani).

Saran yang dapat diberikan kepada industri rumahan gula merah dari nira antara lain meningkatkan pendapatan petani rakyat dengan meningkatkan produksi harian, menerapkan teknologi pengolahan dan pengemasan gula merah di Desa Erecinnong Kecamatan Bontocani Kabupaten Bone. Priyono, 2006, Analisis Kondisi dan Redesain Tata Letak Industri Gula Merah Tebuh (Studi pada Camat Kenbunsari, Kabupaten Tinggi.

KEGIATAN PEMASARAN

Pengakuan Nama Pelaku Usaha Gula Merah Luas Lahan Jumlah Pohon yang Dihasilkan Jumlah Produksi Sari Aren (lter) Jumlah Produksi Sari Bulan (lter). Nilai R/C Ratio tiap responden pelaku usaha gula merah di Desa Erecinnong Kecamatan Bontocani Kabupaten Bone.

Gambar lokasi penelitian
Gambar lokasi penelitian

Saipul lahir di Desa Watangcani 1 Kecamatan Bontocani pada tanggal 6 Mei 1997, anak kedua dari dua bersaudara dari pasangan Bapak Boll dan Ibu Abeng, dan menyelesaikan pendidikan dasar di SD INPRES 7/83 Watangcani1 di Kecamatan Bontocani Kabupaten Bone pada tahun 2010 Pada tahun tersebut penulis juga melanjutkan pendidikan menengahnya di SMP Negeri 3 Watangcani Kecamatan Bontocani dan lulus pada tahun 2013, kemudian melanjutkan pendidikannya di SMA Negeri 09 Makassar. Beliau lulus SMA pada tahun 2016, dan pada tahun tersebut peneliti terpilih masuk program studi agribisnis di Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Makassar.

Analisis kelayakan usaha dan kinerja pemasaran gula merah aren di Dasa Erecinnong Kecamatan Bontocanai Kabupaten Bone.

Gambar 1. Jerigen tempat nira
Gambar 1. Jerigen tempat nira

Gambar

Gambar  1:  Kerangka  Pikir  Analisis  Kelayakan  Usaha  Dan  Kinerja  Pemasaran  Gula  Merah
Tabel  2.  Jumlah  Penduduk  Berdasarkan  Jenis  Kelamin  Di  Desa  Erecinnong,  Kecamatan Botocani Kabupaten Bone
Tabel  3.  Dapat  dilihat  keadaan  penduduk  menurut  usia  yang  ada  di  Desa  Erecinnong  Kecamatan  Bontocani  Kabupaten  Bone  yaitu  kelompok  umur  0-10  tahun sebanyak  178 jiwa, 11-20 tahun berjumlah 211 jiwa, 21-30 tahun sebanyak  162 jiwa, 31-4
Tabel  4.  Jumlah  Penduduk  Berdasarkan  Mata  Pencarian  Di  Desa  Erecinnong,  Kecamatan Bontocani Kabupaten Bone
+7

Referensi

Dokumen terkait

1. Total pendapatan yang diperoleh oleh seluruh petani usahatani jagung sebesar Rp.14.200.000 dengan pendapatan rata-rata per hektar yang diperoleh petani usahatani