• Tidak ada hasil yang ditemukan

(1)i ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA KELAS X DI MA

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "(1)i ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA KELAS X DI MA"

Copied!
115
0
0

Teks penuh

Makalah oleh : Surroni Apriliani, NIM berjudul “Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa Kelas X MA. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil analisis kemampuan berpikir kritis matematis siswa kelas X MA. Nurul Jannah NW Ampenan khususnya di kelas X menunjukkan kemampuan berpikir kritis siswa masih tergolong rendah.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil analisis kemampuan berpikir kritis matematis siswa MA.Nurul Jannah NW Ampenan. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap upaya sekolah untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematis siswa. Tujuan penelitian ini difokuskan pada hasil analisis kemampuan berpikir kritis matematis siswa kelas X MA.

Penelitian ini memilih materi Teorema Pythagoras untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis siswa, sedangkan pembelajaran selanjutnya menggunakan materi SPLTV. Analisis kemampuan berpikir kritis siswa dalam menyelesaikan masalah persamaan kuadrat dalam pemodelan masalah kreatif. 13 Eka Prihartini, dkk, Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Menggunakan Pendekatan Terbuka, (Skripsi, FKIP STKIP Surya, Tangerang).

14 Sayu Yuni, Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah terhadap Berpikir Kritis Matematis, (skripsi, FKIP Universitas Lampung, Bandar Lampung).

Tabel 1.1  Daftar Penelitian Terdahulu, 10-11
Tabel 1.1 Daftar Penelitian Terdahulu, 10-11

PENDAHULUAN

  • Latar Belakang Masalah
  • Rumusan Masalah
  • Tujuan dan Manfaat
  • Ruang Lingkup dan Setting Penelitian
  • Telaah Pustaka
  • Kerangka Teori
  • Metode Penelitian
  • Sistematika Pembahasan

Teknik yang akan digunakan untuk mengecek keabsahan data dalam penelitian ini adalah teknik tes dan wawancara. Dalam penelitian ini peneliti memeriksa keabsahan data yang diperoleh dengan melihat kesesuaian antara hasil tes keterampilan berpikir kritis dengan wawancara yang dilakukan.

PAPARAN DAN TEMUAN

Deskripsi Pelaksanaan Penelitian

Deskripsi dan Analisis Data Hasil Temuan

  • Deskripsi Data Subjek Penelitian

Siswa dapat dikatakan memenuhi indikator jika dapat menentukan unsur yang diketahui dan unsur yang ditanyakan dalam soal yang diberikan. Siswa dapat dikatakan memenuhi indikator jika dapat menggunakan semua strategi dalam menyelesaikan masalah dan memberikan penjelasan perhitungan pemecahan masalah yang benar. Siswa dapat dikatakan memenuhi indikator jika dapat menentukan kesimpulan dari soal dengan benar.

Siswa dapat dikatakan memenuhi indikator jika dapat menyatakan alasan yang tepat dalam memilih strategi pemecahan masalah. Siswa dapat dikatakan memenuhi indikator jika dapat menentukan unsur-unsur yang diketahui dan unsur-unsur yang diketahui. Dengan demikian, SBKS dapat dikatakan dapat menentukan strategi pemecahan masalah secara tidak tepat.

Siswa dapat dikatakan memenuhi indikator apabila dapat menggunakan semua strategi dalam pemecahan masalah dan memberikan penjelasan perhitungan penyelesaian masalah dengan benar. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa SBKS dapat menggunakan semua strategi yang ada, namun belum mampu menyelesaikan permasalahan dalam soal-soal tersebut sesuai dengan solusi yang dibutuhkan. Atau dapat dikatakan bahwa SBKS dapat menggunakan semua strategi pemecahan masalah, tetapi tidak dapat memberikan penjelasan.

Siswa dapat dikatakan memenuhi indikator jika dapat menentukan dengan benar kesimpulan dari soal yang diberikan. Berdasarkan hal tersebut dapat dikatakan bahwa SBKS dapat memberikan kesimpulan dari soal-soal yang diberikan secara tidak tepat. Dari hasil tersebut dapat dikatakan bahwa SBKS tidak memenuhi indikator evaluasi karena tidak mampu memberikan alasan yang logis dalam penggunaan strategi pemecahan masalah.

Siswa dapat dikatakan memenuhi indikator jika dapat menentukan unsur mana yang diketahui dan unsur mana yang ditanyakan dalam soal yang diberikan. Dari hasil interpretasi yang dilakukan oleh SBKR dapat disimpulkan bahwa SBKR telah dapat menentukan unsur-unsur yang diketahui dengan benar, namun belum dapat menuliskan rumusan masalah secara tepat sesuai dengan pemecahan masalah yang diinginkan. Dengan demikian dapat dikatakan SBKR dapat menentukan strategi pemecahan masalah yang tepat dan dapat membuat analisis terhadap pertanyaan yang diajukan.

Berdasarkan hasil tes dan wawancara di atas, SBKR dapat dikatakan memenuhi indikator analisis. Berdasarkan hal tersebut dapat dikatakan bahwa SBKR tidak dapat memberikan kesimpulan dengan benar atas pertanyaan yang diajukan sehingga SBKR tidak memenuhi indikator.

Tabel 2.2 Persentase Hasil Tes Kemampuan Berpikir Kritis  Matematis
Tabel 2.2 Persentase Hasil Tes Kemampuan Berpikir Kritis Matematis

Rangkuman Temuan Penelitian

PEMBAHASAN

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa kemampuan berpikir kritis matematis siswa kelas X MA. Kemampuan berpikir kritis matematis siswa berdasarkan indikator yang dicapai dibagi menjadi tiga kategori, yaitu: 1) Siswa dengan kemampuan berpikir kritis tinggi menunjukkan semua indikator yang digunakan yaitu interpretasi, analisis, penjelasan, kesimpulan, evaluasi dan pengaturan diri;

Saran

Arief Juang Nugraha, “Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Ditinjau dari Keterampilan Proses Saintifik dan Motivasi Belajar Melalui Model PBL”, Jurnal Pratama, Vo. Dinandar, “Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa SMK Dharma Karya Jakarta”, 2014. hal. Eka Prihartini, dkk, "Meningkatkan Keterampilan Kritis Matematis Menggunakan Pendekatan Terbuka", Skripsi, FKIP STKIP Surya, Tangerang.

Eva Fuziyah, “Perbedaan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas VIII Untuk Mengikuti Kegiatan Ekstrakurikuler SMP NEGERI Kabupaten Gunungpati Semarang Tahun Pelajaran Skripsi Universitas Negeri Semarang Semarang Karim Normaya, “Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Dalam Pembelajaran Matematika JUCAMA model pembelajaran di sekolah menengah.” Mohammad Maftukhin, “Keefektifan Model Pembelajaran CPS Didukung CD Pembelajaran Berpikir Kritis Kelas X Geometri”.

Ratna Purwati, dkk, “Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Dalam Pemecahan Masalah Persamaan Kuadrat Pada Pembelajaran Model Creative Problem Solving”, Kadikma, Vol. Sayu Yuni, “Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Matematis”, Skripsi, FKIP Universitas Lampung, Bandar Lampung. Siskatur Riskiyah, dkk, “Analisis Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Sekolah Menengah Berkemampuan Matematika Tinggi dalam Pemecahan Masalah Fungsional”, Jurnal Tadris Matematika, Vol.

Wahyu Mustajab, dkk, “Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMA Pada Materi Kooperatif,” Jurnal Ekonomi dan Kajian Pendidikan Ekonomi, Vol.

Gambar

Tabel 1.1  Daftar Penelitian Terdahulu, 10-11
Gambar 1.1  Bagan Teknik Pengumpulan Data, 30
Tabel 1.1 Daftar Penelitian Terdahulu
Tabel 1.2 Pedoman Penskoran Kemampuan   Berpikir Kritis Matematis
+7

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Sales promotion using the internet is called online sales promotion, namely using social media, the popularity of social media with the increasing number of users

Pemahaman merupakan terjemahan dari understanding, mengangung arti sebagai penyerapan makna dari materi yang pernah diperoleh. Pemahaman dibagi atas tiga macam yaitu