• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PENUTUP

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah didapatkan, peneliti memberikan beberapa masukan dan saran sebagai berikut:

1. Diharapkan kepada guru mata pelajaran matematika untuk menggunakan metode yang tepat di dalam kelas untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematis siswanya.

2. Sebagian dari proses penelitian ini dilakukan pada masa pandemi, sehingga proses wawancara tidak begitu maksimal. Oleh karena itu untuk penelitian selanjutnya pada wabah pandemi seperti ini diharapkan untuk membuat rubrik wawancara yang mendukung penelitian.

3. Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada para pembaca dan dapat pula dijadikan sebagai rujukan dalam melakukan penelitian sejenis.

DAFTAR PUSTAKA

Alfira Mulya Astuti, Statistika Penelitian. Mataram: Insan Madani Publishing Mataram, 2016.

Azis Ismail, Wawancara, MA. Nurul Jannah NW Ampenan, Selasa 17/09/2019, pukul 09:00 Wita.

Arief Juang Nugraha, “Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Ditinjau dari Keterampilan Proses Sains dan Motivasi Belajar melalui Model PBL”, Journal of Primary, Vo. 6, No. 1, 2017.

Cholid Narbuko dan Abu Achmadi, Metodologi Penelitian. Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2015.

Desi Nuzul Agnafia, “Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Siswa dalam Pembelajaran Biologi”, Florea, Vol. 6, No. 1, Mei 2019.

Dinandar, "Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa di SMK Dharma Karya Jakarta",2014.hal. 50-80.

Eka Prihartini, dkk, "Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Menggunakan Pendekatan Open Ended", Skripsi, FKIP STKIP Surya, Tangerang.

Eva Fuziyah, "Perbedaan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas VIII Ditinjau dari Partisipasi dalam Kegiatan Ekstrakurikuler di SMP NEGERI Se- Kecamatan Gunungpati Semarang Thun Pelajaran 2016/2017", Skripsi, Universitas Negeri Semarang, Semarang.

Evan Glazer, Using Internet Primary Sources to Teach Critical Thinking Skills in Mathematics, Amerika: Greenwood Press, 2001.

Juwita Ayu Pratiwi, dkk, “Kemampuan Berpikir Kritis Aspek Analisis Siswa di Sekolah Menengah Atas". Skripsi, FKIP Untan Pontianak, Pontianak.

Karim Normaya, “Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Dalam Pembelajaran Matematika Dengan Menggunakan Model JUCAMA di Sekolah Menengah Pertama”. Jurnal Pendidikan Matematika, Vol. 3, No. 1, April 2015.

Kemendikbud, 2014, “Implementasi Kurikulum 2013 Permen No. 54 Standar Kompetensi Lulusan”, dalam www.kemendikbud.go.id diakses pada tanggal 24 Juni 2020, pukul 07.30

Mohammad Maftukhin, “Keefektifan Model Pembelajaran CPS Berbantuan CD Pembelajaran Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Materi Pokok Geometri Kelas X". Skripsi, FMIPA Universitas Negeri Semarang, Semarang, 2013.

Mullis, I. V. S., dkk, 2016, “TIMSS 2015 International Result in Mathematics.

Retrieved from Boston College, TIMSS & PIRLS International Study Center”, dalam http://timssandpirls.bc.edu-/timss2015/internationalresults/, diakses pada tanggal 24 Juni 2020, pukul 08.12

Ratna Purwati, dkk, “Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Siswa dalam Menyelesaikan Masalah Persamaan Kuadrat pada Pembelajaran Model Creative Problem Solving”, Kadikma, Vol. 7, No. 1, April 2016.

Sayu Yuni, "Pengaruh Model Problem Based Learning Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Matematis", Skripsi, FKIP Universitas Lampung, Bandar Lampung.

Siskatur Riskiyah, dkk, “Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMA Berkemampuan Matematika Tinggi dalam Menyelesaikan Masalah Fungsi”,Jurnal Tadris Matematika, Vol. 1, No. 2, November 2018.

Sugiono. (2016). Metode Penelitian Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R &

D. Bandung: Alfabeta Bandung, 2016.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional”, dalam http://hukum.unsrat.ac.id/uu/uu_22_03.htm diakses tanggal 24 Juni 2020, pukul 07.06.

Wahyu Mustajab, dkk, “Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMA Pada Materi Koperasi”, Jurnal Kajian Pendidikan Ekononi dan Ilmu Ekonomi, Vol. 2, No. 1, Mei 2018.

LAMPIRAN-LAMPIRAN

LAMPIRAN 1

SOAL TES KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA

Nama Sekolah : MA. Nurul Jannah NW Ampenan Kelas/Semester : X (Sepuluh)/Ganjil

Mata Pelajaran : Matematika

Materi : Sistem Persamaan Linier Tiga Variabel Waktu : 2 x 45 Menit

Petunjuk:

1. Tulislah nama dan kelas pada lembar jawaban yang telah disediakan ! 2. Berdo’alah sebelum mulai mengerjakan soal !

3. Kerjakan soal pada lembar jawaban yang telah disediakan !

Carilah penyelesaian dari masalah-masalah dalam kehidupan sehari-hari pada soal berikut menggunakan konsep Sistem Persamaan Linier Tiga Variabel (SPLTV) !

1. Pak Ahmad memiliki dua hektar sawah yang ditanami padi dan sudah saatnya diberi pupuk. Ada tiga (3) jenis pupuk yang harus disediakan, yaitu Urea, SS, dan TSP. Ketiga jenis pupuk inilah yang harus digunakan oleh para petani agar hasil panen padi maksimal. Harga tiap-tiap karung pupuk berturut-turut adalah Rp.

75.000,00; Rp. 120.000,00; dan Rp. 150.000,00. Pak Ahmad membutuhkan sebanyak 40 karung untuk sawah yang ditanami padi.

Pemakaian pupuk Urea 2 kali banyaknya dari pupuk SS. Sementara dana yang disediakan Pak Ahmad untuk membeli pupuk adalah Rp. 4.020.000,00. Berapa karung yang harus dibeli Pak Ahmad untuk setiap jenis pupuk ?

2. Seorang penjual beras mencampur tiga jenis beras. Campuran beras pertama terdiri atas 1 kg jenis A, 2 kg jenis B, dan 3 kg jenis C yangdijual dengan harga Rp. 19. 500,00. Campuran beras kedua terdiri dari 2 kg jenis A dan3 kg jenis B yang dijual dengan harga Rp. 19.000,00. Campuran beras ketiga terdiri atas 1 kg jenis B dan 1 kg jenis C yang dijual dengan harga Rp. 6.250,00. Jenis beras manakah yang harganya paling mahal ?

KUNCI JAWABAN

SOAL TES KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS Bidang Studi : Matematika

Pokok bahasan : Sistem Persamaan Linier Tiga Variabel Kelas/Semester : X/Ganjil

1. Diketahui:

- Tiga jenis pupuk yaitu Urea, SS, TSP. Harga per karung setiap jenis pupuk Rp. 75.000,00; Rp. 120.000,00; dan Rp. 150.000,00.

- Banyak pupuk yang dibutuhkan adalah 40 karung.

- Pemakaian pupuk Urea 2 kali lebih banyak dari pupuk SS.

- Dana yang tersedia adalah RP. 4.020.000,00.

Ditanyakan:

Berapakah anyaknya pupuk (karung) yang diperlukan untuk tiap-tiap jenis pupuk yang harus dibeli Pak Ahmad?

Penyelesaian:

Misalkan:𝑥 adalah banyak jenis pupuk Urea yang dibutuhkan (karung) 𝑦adalah banyak jenis pupuk SS yang dibutuhkan (karung)

𝑧adalah banyak jenis pupuk TSP yang dibutuhkan (karung)

Berdasarkan informasi di atas diperoleh hubungan-hubungan sebagai berikut:

𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 40 (1.1)

𝑥 = 2𝑦 (1.2)

75.000𝑥 + 120.000𝑦 + 150.000𝑧 = 4.020.000 (1.3) Langkah 1

Substitusikan persamaan (1.2) ke dalam persamaan (1.1), ribuan (000) dieliminasi lebih dahulu sehingga diperoleh:

𝑥 = 2𝑦dan𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 40 → 2𝑦 + 𝑦 + 𝑧 = 40

→ 3𝑦 + 𝑧 = 40

∴ 3𝑦 + 𝑧 = 40 (1.4)

Langkah 2

Substitusikan persamaan (1.2) ke dalam persamaan (1.3), sehingga diperoleh

𝑥 = 2𝑦dan75𝑥 + 120𝑦 + 150𝑧 = 4.020 → 75(2𝑦) + 120𝑦 + 150𝑧 = 4.020

→ 270𝑦 + 150𝑧 = 4.020

∴ 27𝑦 + 15𝑧 = 402 (1.5)

Gunakan metode eliminasi terhadap persamaan (1.4) dan persamaan (1.5) 3𝑦 + 𝑧 = 40 × 15 45𝑦 + 15𝑧 = 600

27𝑦 + 15𝑧 = 402 × 127𝑦 + 15𝑧 = 402 18𝑦 = 198

Jadi, 18𝑦 = 198 atau 𝑦 = 11 dan diperoleh 𝑥 = 2𝑦 = 2(11) = 22 Maka 𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 40

22 + 11 + 𝑧 = 40 𝑧 = 40 − 33 = 7

Dengan mensubstitusi 𝑥 = 22 dan 𝑦 = 11 ke persamaan (1.1) diperoleh 𝑧 = 7. Jadi, nilai 𝑥 = 22, 𝑦 = 11, dan 𝑧 = 7 atau banyaknya pupuk yang harus dibeli Pak Ahmad dengan uang yang tersedia adalah 22 karung Urea, 11 karung SS, dan 7 karung TSP.

2. Diketahui:

- Campuran beras I adalah 1 kg jenis A, 2 kg jenis B, dan 3 kg jenis C seharga Rp. 19.500,00

- Campuran beras II adalah 2 kg jenis A dan 3 kg jenis B seharga Rp.

19.000,00

- Campuan beras III adalah 1 kg jenis B dan 1 kg jenis C seharga Rp.

6.250,00

Ditanyakan: Beras jenis apakah yang memilki harga paling mahal ? Penyelesaian:

Misalkan:𝑥 adalah beras jenis A, 𝑦 adalah beras jenis B, dan 𝑧 adalah beras jenis C

Berdasarkan informasi di atas diperoleh hubungan sebagai berikut:

𝑥 + 2𝑦 + 3𝑧 = 19.500 (3.1)

3𝑥 + 3𝑦 = 19.000 (3.2)

𝑦 + 𝑧 = 6.250 (3.3)

Langkah 1

Eliminasi persamaan (3.1) dengan persmaan (3.2), diperoleh:

𝑥 + 2𝑦 + 3𝑧 = 19.500 × 22𝑥 + 4𝑦 + 6𝑧 = 39.000 2𝑥 + 3𝑦 = 19.000 × 1 2𝑥 + 3𝑦 = 19.000

𝑦 + 6𝑧 = 20.000

𝑦 = 20.000 − 6𝑧 (2.4)

Langkah 2

Substitusikan persamaan (2.4) ke persmaan (2.3), diperoleh:

𝑦 + 𝑧 = 6.250 (20.000 − 6𝑧) + 𝑧 = 6.250

20.000 − 5𝑧 = 6.250

−5𝑧 = 6.250 − 20.000

−5𝑧 = −13.750 𝑧 = −13.750

−5 𝑧 = 2.750 Langkah 3

Substitusikan nilai 𝑧 = 2.750 ke persamaan (3.3), diperoleh:

𝑦 + 𝑧 = 6.250 𝑦 + 2.750 = 6.250 𝑦 = 6.250 − 2.750

𝑦 = 3.500

Selanjutnya substitusikan pula nilai 𝑦 = 3.500 ke persamaan (3.2), diperoleh:

2𝑥 + 3𝑦 = 19.000 2𝑥 + 3(3.500) = 19.000

2𝑥 + 10.500 = 19.000 2𝑥 = 19.000 − 10.500

2𝑥 = 8.500 𝑥 = 4.250 Harga 1 kg beras jenis A adalah Rp. 4.250,00 Harga 1 kg beras jenis B adalah Rp. 3.500,00 Harga 1 kg beras jenis C adalah Rp. 2.750,00

Jadi jenis beras yang memiliki harga paling mahal adalah beras jenis A seharga Rp. 4.250,00

LAMPIRAN 2

ANALISIS HASIL TES KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS 1. Tabel Hasil Tes Kemampuan Berpikir Kritis Matematis

No Nama

Siswa

Indikator

No.

Soal Skor Kate

gori Inter

Pretasi

Ana lisis

Pen Jelasan

Kesim pulan

1 Khodijah 2 2 4 2 1 16

20 × 100%

= 80 %

Tinggi

1 1 3 1 2

2 Rikha 2 1 3 1 1 13

20 × 100%

= 65 %

Sedang

1 1 3 1 2

3 Yusril 2 2 3 0 1 13

20 × 100%

= 65 %

Sedang

2 1 3 0 2

4 Reni 2 2 4 0 1 13

20 × 100%

= 65 %

Sedang

1 1 3 0 2

5 Mely 2 2 4 0 1 13

20 × 100%

= 65 %

Sedang

1 1 3 0 2

6 Husnul 2 2 4 0 1 13

20 × 100%

= 65 %

Sedang

1 1 3 0 2

7 Raden 2 2 4 1 1 9

20 × 100%

= 45 %

Sedang

0 0 0 0 2

8 Kaspul Azis

2 0 0 1 1 7

20 × 100%

= 35 %

Sedang

2 1 1 0 2

9 Jalaludin 1 0 0 0 1 5

20 × 100%

= 25 %

Rendah

1 1 1 1 2

10 Ilyas 2 2 4 1 1 9

20 × 100%

= 45 %

Sedang

0 0 0 0 2

11 Fahrurrozi 2 2 3 0 1 7

20 × 100%

= 35 %

Sedang

0 0 0 0 2

12 Sariadi 2 1 3 1 1 10

20 × 100%

= 50 %

Sedang

1 1 1 0 2

13 Apriandi 2 1 3 1 1 10

20 × 100%

= 50 %

Sedang

1 1 1 0 2

14 Maharani 2 2 4 1 1 16

20 × 100%

= 80 %

Tinggi

2 1 3 1 2

15 Masnah 2 2 3 0 1 14

20 × 100%

= 70 %

Tinggi

2 1 3 1 2

Ket: Nama siswa yang ditebalkan hurufnya adalah subjek penelitian

2. Analisis Data Mean

𝑀𝑒𝑎𝑛 = 𝒙𝟏+𝒙𝟐+𝒙𝒏𝟑…+𝒙𝒏= ∑ 𝒙𝒏𝒊

𝑀𝑒𝑎𝑛 = 80+65+65+65+65+65+45+35+25+45+35+50+50+80+70

15

𝑀𝑒𝑎𝑛 =84015 = 56 Standar Deviasi

𝑺𝒕𝒂𝒏𝒅𝒂𝒓𝑫𝒆𝒗𝒊𝒂𝒔𝒊 = √𝑽𝒂𝒓𝒊𝒂𝒏𝒔𝒊 = √𝒏 ∑ 𝒙𝒏(𝒏−𝟏)𝒊𝟐 −(∑ 𝒙𝒊)𝟐

∑ 𝑥𝑖2 = 𝑥12+ 𝑥22+ 𝑥32… + 𝑥𝑛2

∑ 𝑥𝑖2 = 802+ 652+ 652+ 652+ 652+ 652+ 452+ 352+ 252+ 452+ 352+ 502+ 502+ 802+ 702

∑ 𝒙𝒊𝟐= 𝟓𝟎. 𝟗𝟓𝟎

(∑ 𝒙𝒊)𝟐= (𝟖𝟒𝟎)𝟐= 𝟕𝟎𝟓. 𝟔𝟎𝟎

𝑺𝒕𝒂𝒏𝒅𝒂𝒓𝑫𝒆𝒗𝒊𝒂𝒔𝒊 = √𝑽𝒂𝒓𝒊𝒂𝒏𝒔𝒊 = √𝒏 ∑ 𝒙𝒏(𝒏−𝟏)𝒊𝟐 −(∑ 𝒙𝒊)𝟐

𝑆𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟𝐷𝑒𝑣𝑖𝑎𝑠𝑖 = √15 ×50.950−705.600 15(15−1) 𝑆𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟𝐷𝑒𝑣𝑖𝑎𝑠𝑖 = √15 ×50.950−705.600

15×14 𝑆𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟𝐷𝑒𝑣𝑖𝑎𝑠𝑖 = √764.250−705.600

210

𝑆𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟𝐷𝑒𝑣𝑖𝑎𝑠𝑖 = √58.650210 𝑆𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟𝐷𝑒𝑣𝑖𝑎𝑠𝑖 = √279,285714 𝑆𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟𝐷𝑒𝑣𝑖𝑎𝑠𝑖 = 16,7118435 𝑆𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 𝐷𝑒𝑣𝑖𝑎𝑠𝑖 = 17 (𝑑𝑖𝑏𝑢𝑙𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛)

3. Kategori Kemampuan Berpikir Kritis Matematis

Skor Kategori

𝑆 ≥ 0,7 Tinggi

0,3 ≤ 𝑆 < 0,7 Sedang

𝑆 < 0,3 Rendah

LAMPIRAN 3

HASIL JAWABAN TES KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS 1. Siswa Berpikir Kritis Tinggi (SBKT)

2. Siswa Berpikir Kritis Sedang

3. Siswa Berpikir Kritis Rendah (SBKR)

LAMPIRAN 4

HASIL WAWANCARA

Siswa Berpikir Kritis Tinggi (SBKT)

Peneliti : Apakah anda paham dengan masalah yang disajikan pada soal nomor 1 ?

SBKT : Karena sudah dijelasin jadinya paham Peneliti : Apa saja yang diketahui dari soal ini ?

SBKT : Yang diketahui itu pupuk urea harganya 75.000 yang dilambangkan dengan 𝑥, terus pupuk SS harganya 120.000 dilambangkan dengan 𝑦, dan pupuk TSP harganya 150.000 yang dilambangkan dengan 𝑧.

kemudian 𝑥 sama dengan 2 kali pupuk SS.

Peneliti : Apakah masih ada lagi yang diketahui dari soal ini ?

SBKT : Terus semua harganya disatukan sehingga menjadi 4.020.000, berarti 𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 40.

Peneliti : Apa yang mau diselesaikan atau yang ditanyakan dari masalah pada soal ini ?

SKBT : Yang ditanyakan adalah banyak pupuk disetiap karung.

Peneliti : Konsep apa yang digunakan untuk menyelesaikan masalah pada soal ini ?

SBKT : Konsep SPLTV

Peneliti : Metode apa yang digunakan ? SBKT : Metode eliminasi dan substitusi

Peneliti : Coba jelaskan langkah-langkah dalam menyelesaikan masalah tersebut hingga ditemukan solusinya !

SBKT : Langkah pertama, kita ubah soal ke bentuk matematika, yang kedua substitusikan persamaan (1) ke persamaan (3) sehingga ditemukan 27𝑦 + 5𝑧 = 402 sebagai persamaan (5). Langkah ketiga, kita eliminasi persamaan (4) dan persamaan (5).

Peneliti : Pada langkah eliminasi, kenapa di persamaan (4) dikali 15 dan di persamaan (5) dikali 1?

SBKT : Karena…(Diam)

Peneliti : Yang mau dieliminasi variabel y atau?

SBKT : yang z

Peneliti : Apa kesimpulan yang didapatkan dari penyelesaian masalah ini ? SBKT : Jadi pupuk urea sama dengan 22 karung, pupuk SS sama dengan 11

karung, dan pupuk TSP sama dengan 7 karung.

Peneliti : Apa alasan anda menggunakan metode eliminasi dan substitusi dalam menyelesaikan soal?

SBKT : Karena jika kita menggunakan metode eliminasi dan substitusi maka akan lebih mudah untuk dimengerti

Peneliti : Apa yang membuat anda yakin bahwa strategi yang anda gunakan sudah tepat?

SBKT : Yang membuat saya yakin itu, karena metode tersebut sesuai dengan masalah yang diatasi

Peneliti : Apakah anda yakin jawaban anda sudah benar?

SBKT : In Syaa Allah yakin karena sudah sesuai dengan apa yang sudah dicontohkan sebelumnya

Peneliti : Bagaimana cara anda meyakini diri anda bahwa jawaban yang dikerjakan sudah tepat?

SBKT : Dengan mengecek kembali apa yang dikerjakan

Peneliti : Setelah memeriksa kembali langkah-langkah penyelesaian soal, apakah anda benar-benar yakin dengan jawabannya?

SBKT : Yakin tapi tidak terlalu

Peneliti : Apakah masih ada yang perlu diperbaiki?

SBKT : Masih, ya harus lebih memahami lagi metode-metodenya

Siswa Berpikir Kritis Sedang (SBKS)

Peneliti : Apakah anda paham dengan masalah yang ada pada soal nomor 2 ? SBKS : Paham

Peneliti : Coba sebutkan apa saja yang diketahui pada soal ini !

SBKS : Seorang penjual menjual beras yaitu campuran beras pertama terdiri dari 1kg jenis A, 2kg jenis B, dan 3kg jenis C dengan harga 19.500.

Campuran beras kedua yaitu 2kg jenis A dan 3kg jenis B dengan harga 19.000. Campuran beras ketiga yaitu 1kg jenis B dan 1kg jenis C dengan harga 6.250.

Peneliti : Unsur-unsur yang diketahui pada jawaban anda sudah dibuat dalam model matematika, coba sebutkan maksud dari setiap variabel yang anda tuliskan !

SBKS : x dimisalkan sebagai beras jenis A, y adalah beras jenis B, dan z adalah beras jenis C.

Peneliti : Lalu apa yang mau diselesaikan dari masalah pada soal ini (Apa yang ditanyakan) ?

SBKS : Jenis beras manakah yang paling mahal ?

Peneliti : Metode apa saja yang digunakan untuk menyelesaikan masalah pada soal ini ?

SBKS : (Diam…) substitusikan dan eliminasi

Peneliti : Coba jelaskan langkah-langkah penyelesaian masalah yang telah anda tuliskan !

SBKS : x + 2y + 3z = 19.500, 2x + 3y = 19.000, y + z = 6.250 …dst

Peneliti : Dari masalah yang ada, kira-kira apa solusi atau kesimpulan yang anda ketahui ?

SBKS : Tidak tahu buk

Peneliti : Lalu apa yang dapat anda simpulkan terkait metode/langkah dalam menyelesaikan masalah ini ?

SBKS : Kita bisa menggunakan metode substitusi dan eliminasi

Peneliti : Apa alasan anada menggunakan metode eliminasi dan substitusi dalam menyelesaikan soal?

SBKS : Karena itu cara yang mudah untuk menyelesaikannya

Peneliti : Apa yang membuat anda yakin bahwa strategi yang anda gunakan sudah tepat?

SBKS : Aku yakin karena itu adalah cara yang termudah

Peneliti : Apakah anda sudah yakin bahwa jawaban yang anda kerjakan sudah benar?

SBKS : Iya saya yakin jawaban saya benar

Peneliti : Bagaimana cara anda meyakini diri anda bahwa jawaban yang dikerjakan sudah benar?

SBKS : Karena itu pemikiran saya sendiri

Peneliti : Setelah memeriksa kembali langkah-langkah penyelesaian soal, apakah anda benar-benar yakin dengan jawaban anda atau masih ada yang perlu diperbaiki ?

SBKS : Iya saya benar-benar yakin dengan jawaban saya dan tidak ada yang perlu diperbaiki

Siswa Berpikir Kritis Rendah (SBKR)

Peneliti : Apakah anda paham dengan soal ini ? SBKR : Tidak

Peneliti : Apa yang menyebabkan anda tidak paham dengan soal ini ? SBKR : Karena gak pernah diulangi

Peneliti : Apakah sebelumnya ketika diajarkan anda paham dengan soal-soal yang diberikan ?

SBKR : Iya paham

Peneliti : Lalu apa saja unsur-unsur yang anda ketahui dari masalah pada soal ini ?

SBKR : Yang diketahui pupuk urea harganya 75.000, pupuk SS harganya 120.000, dan pupuk TSP harganya 150.000. Harga pupuk urea 2 kali lebih banyak dari pupuk SS.

Peneliti : Lalu apa yang ingin diselesaikan pada soal ini (Unsur yang ditanyakan)?

SBKR : (Diam…)

Peneliti : Strategi apa yang anda gunakan dalam menyelesaikan soal ini ? SBKR : Metode eliminasi dan substitusi

Peneliti : Coba jelaskan langkah-langkah yang anda lakukan dalam menyelesaikan masalah pada soal ini !

SBKR : Langkah pertama substitusikan persamaan 1 ke persamaan 2 … (Diam), (Peneliti memberikan bantuan kepada SBKR untuk melanjutkan penjelasannya).

Peneliti : Apa yang anda dapat simpulkan dari solusi yang sudah didapatkan tersebut ?

SBKR : (Diam)

Peneliti : (Peneliti mencoba memperjelas pertanyaan dengan menanyakan berapa pupuk yang dibutuhkan untuk tiap karung), berapa banyak pupuk Urea yang dibutuhkan ?

SBKR : 22

Peneliti : Berapa banyak pupuk SS yang dibutuhkan ? SBKR : 11

Peneliti : Berapa banyak pupuk TSP yang dibutuhkan ? SBKR : 7

Peneliti : Apa alasan anda menggunakan metode eliminasi dan substitusi dalam menyelesaikan soal?

SBKR : Karena itu rumus termudah menurut saya dan tepat

Peneliti : Apa yang membuat anda yakin bahwa strategi yang digunakan sudah tepat?

SBKR : Karena aku sudah periksa berkali-kali dan udah yakin itu benar kerjakan sudah benar?

SBKR : Yakin

Peneliti : Bagaimana cara anda meyakini diri anda bahwa jawaban yang dikerjakan sudah benar?

SBKR : Udah aku samain sama rumusnya dan udah aku coba dengan soal yang lain

Peneliti : Setelah memeriksa kembali langkah-langkah penyelesaian soal, apakah anda benar-benar yakin denga jawabannya?

SBKR : Yakin banget

Peneliti : Apakah masih ada yang perlu diperbaiki?

SBKR : Nah kalo menurut saya itu udah benar jawaban saya

DOKUMENTASI

1. Pemberian Tes Kemampuan Berpikir Kritis

2. Wawancara peneliti dengan subjek penelitian

Dokumen terkait