• Tidak ada hasil yang ditemukan

analisis kemampuan koneksi matematis siswa

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "analisis kemampuan koneksi matematis siswa"

Copied!
169
0
0

Teks penuh

Peneliti ingin mengetahui kemampuan koneksi matematis siswa SMP Negeri 11 Jember dalam menyelesaikan masalah cerita matematika sesuai dengan tingkat kemampuan matematikanya. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Analisis Keterampilan Menghubungkan Matematis Siswa dalam Menyelesaikan Masalah Cerita Matematika pada Topik Teorema Pythagoras pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 11 Jember”.

Fokus Penelitian

Berdasarkan temuan peneliti di SMP Negeri 11 Jember pada saat praktikum 2 mengenai kemampuan beragam matematis siswa, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai hal tersebut. Bagaimana kemampuan linking matematis siswa berkemampuan matematika rendah ketika menyelesaikan soal cerita matematika pada topik Teorema Pythagoras?

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang berarti bagi semua pihak terutama pihak-pihak yang berkompeten terhadap permasalahan yang diajukan dan dapat memperkaya wawasan keilmuan analisis kemampuan linking matematis siswa dalam menyelesaikan masalah matematika pada topik. Teorema Pythagoras. di kelas VIII SMP.Negeri 11 Jember. Diharapkan dapat memberikan wawasan dan masukan kepada lembaga pendidikan mengenai kemampuan menghubungkan matematis siswa dalam menyelesaikan masalah cerita.

Definisi Istilah

Sistematika Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan koneksi matematis siswa kelas IX A MTs Negeri 1 Jember subtopik kubus dan balok. 13 Fikri Apriyono, Profil Keterampilan Koneksi Matematis Siswa SMP dalam Menyelesaikan Masalah Matematika Berkenaan Gender, (Surabaya: Universitas Negeri Surabaya, 2015), 16.

Gambar 2.2  Segitiga siku-siku
Gambar 2.2 Segitiga siku-siku

Lokasi Penelitian

Penelitian kualitatif adalah suatu metode penelitian yang berlandaskan filsafat postpositivisme atau kewirausahaan, yang digunakan untuk mengkaji keadaan benda-benda alam27. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang keluaran datanya berupa kata-kata, gambar, bukan angka.

Subjek Penelitian

Peneliti melakukan kegiatan observasi awal melalui kegiatan Magang 2 yang berlangsung di SMP Negeri 11 Jember. Adanya kesediaan pihak SMP Negeri 11 Jember untuk dijadikan tempat penelitian karena belum pernah dilakukan penelitian serupa.

Teknik Pengumpulan Data

Wawancara dilakukan terhadap 3 orang siswa yang menjadi subjek penelitian, antara lain 1 siswa berkemampuan tinggi, 1 siswa berkemampuan sedang, dan 1 siswa berkemampuan rendah. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Pemuda Rosdakarya Data hasil UAS semester genap mata pelajaran Matematika Kelas VIII SMP Negeri 11 Jember.

Analisis Data

Dalam penelitian kualitatif, pengumpulan data biasanya dilakukan melalui observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi, atau kombinasi ketiganya36. Penyajian data dalam penelitian kualitatif dapat dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart, dan sejenisnya.

Keabsahan Data

Temuan dapat berupa gambaran atau gambaran suatu benda yang sebelumnya kabur atau gelap, sehingga setelah diperiksa menjadi jelas40.

Tahap-Tahap Penelitian

Penelitian yang akan dilakukan peneliti bertempat di SMP Negeri 11 Jember yang beralamat di Jalan Letjen Suprapto No.110 Desa Kebon Sari Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember. Setiap jenjang kelas di SMP Negeri 11 Jember terdiri dari 6 kelas sehingga jumlah kelas seluruhnya 18 kelas.

Gambar 3.1  Alur prosedur penelitian
Gambar 3.1 Alur prosedur penelitian

Gambaran Objek Penelitian

Perhitungan dari analisis validasi tes koneksi matematis dan wawancara menunjukkan memenuhi kriteria valid. Hasil saran revisi yang diberikan validator pada tes koneksi matematika 1 dirangkum pada tabel berikut.

Penyajian dan Analisis Data

Subjek Penelitian Siswa tingkat kemampuan matematika tinggi (S.01) Subjek penelitian yang pertama ialah Aurell Dwi Setya dengan

Hal ini dibuktikan dengan diperolehnya hasil UAS dan informasi dari guru mata pelajaran matematika. Subjek S.01 melakukan 2 kali tes koneksi matematika dan wawancara sesuai dengan konsistensi data yang diperoleh (triangulasi) seperti pada lampiran. Hasil tes terkait proses koneksi matematis dan wawancara yang dilakukan peneliti di S.01 adalah sebagai berikut :.

Indikator pertama dalam menentukan tingkat kemampuan koneksi matematis adalah siswa dapat merepresentasikan konsep dan prosedur pada suatu materi teorema Pythagoras.

Berdasarkan gambar dan hasil wawancara di atas, siswa S.01 telah melihat soal dengan cara membaca kembali soal yang diajukan, setelah itu siswa menyampaikan apa yang diketahuinya dari soal tersebut yaitu kecepatan dan waktu. Kemudian siswa S.01 mengidentifikasi permasalahan dengan menyampaikan maksud permasalahan dan apa yang dicari yaitu jarak yang ditempuh kapal jika kembali ke X tanpa melewati Y. Kemudian siswa S.01 dapat mendeskripsikan apa yang dimilikinya. yang harus dilakukan terlebih dahulu untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Kasihan mau mudik, tetap rencanakan mudikmu dengan bantuan peta provinsi berdasarkan abjad, kota A ke kota B, lalu kota B ke kota C, jaraknya sudah diketahui di peta. Kemudian siswa S.01 mengidentifikasi pertanyaan dan menyampaikan maksud dari pertanyaan tersebut yaitu merencanakan perjalanan mudik dengan menggunakan peta yang sudah menunjukkan jarak pada peta dan rute yang ditempuh dalam bentuk tegak lurus menjadi diketahui.

S.01 koneksi matematis

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa S.01 siswa pada indikator 1 TKM 1 dan TKM 2 cenderung sama dan stabil. Sedangkan untuk indikator 1 dimulai dari memperhatikan pertanyaan dengan seksama, mengidentifikasi pertanyaan dan menentukan langkah-langkah yang dilakukan untuk menyelesaikan pertanyaan yang diberikan. Indikator yang kedua untuk mengetahui tingkat kemampuan koneksi matematis siswa adalah siswa dapat membuat hubungan antar konsep matematika.

Berdasarkan foto hasil tes siswa dan hasil wawancara siswa S.01 menjelaskan bahwa untuk menyelesaikan soal tersebut siswa terlebih dahulu membuat sebuah gambar yaitu segitiga siku-siku, kemudian siswa mencari panjang lintasan kapal. menggunakan perbandingan rumus ekuivalen yang diketahui. Kemudian siswa S.01 menyampaikan rumus-rumus yang digunakannya untuk menyelesaikan soal yaitu perbandingan ekuivalen untuk mencari jarak yang ditempuh. Siswa juga memaparkan materi tentang rumus-rumus yang digunakan yaitu perbandingan, Pythagoras dan akar kuadrat.

Subjek Penelitian Siswa tingkat kemampuan matematika sedang Subjek penelitian yang kedua ialah Tiara Ramadhani dengan kode

Subjek data S.02 melakukan tes koneksi matematika dan wawancara sebanyak dua kali berdasarkan konsistensi data yang diperoleh (triangulasi), sebagaimana tercantum pada lampiran.

Kemudian siswa S.02 mengidentifikasi pertanyaan dengan menyampaikan maksud pertanyaan dan apa yang dicarinya sehingga siswa S.02 mampu menjelaskan langkah awal yang perlu dilakukannya. S227 : Cari dulu jarak sebenarnya bu, biar masih tau jarak di peta, trus setelah di hitung ternyata jarak sebenarnya kota A ke kota B adalah 50 km, jarak kota B ke kota B kota C berjarak 120 km. Kemudian siswa mentransfer apa yang diketahuinya dari soal yaitu jarak antar kota pada peta dan skala peta, yang mana siswa terlebih dahulu lupa mentransfer skalanya.

Siswa S.02 kemudian mengidentifikasi permasalahan dengan menyampaikan apa yang dimaksud dan apa yang dicari yaitu gerak, sehingga siswa dapat menguraikan langkah-langkah yang akan dilakukan. Siswa S.01 memperhatikan soal dengan cara membaca kembali soal yang diberikan kemudian siswa menyampaikan apa yang diketahuinya dari soal tersebut yaitu kecepatan dan waktu yang diperlukan. Siswa kemudian menunjukkan pada peta dan menggunakan skala apa yang mereka ketahui dari soal tersebut, yaitu jarak kota A ke kota B, dan jarak kota B ke kota C.

Tabel 4.9  Indikator 1 S.02  Indikator 1 koneksi matematis
Tabel 4.9 Indikator 1 S.02 Indikator 1 koneksi matematis

Subjek Penelitian Siswa tingkat kemampuan matematika rendah Subjek penelitian yang kedua ialah Meylin yosanikajanu dengan

Subjek S.03 dilakukan 2 kali tes hubungan matematis dan wawancara berdasarkan konsistensi data yang diperoleh (triangulasi) seperti pada lampiran.

P319 : Ya, dari Z sampai Berdasarkan foto dan hasil wawancara siswa S.03, siswa melihat soal yang diberikan kemudian siswa menyatakan apa yang mereka ketahui dari pertanyaan yang diberikan yaitu kecepatan kapal dan kecepatan kapal. waktu yang dibutuhkan. Selanjutnya siswa di S.03 mengidentifikasi masalah dengan menyampaikan maksud dari masalah tersebut, namun siswa masih berkutat dengan kenyataan bahwa ketika menyampaikan apa yang dicarinya dalam masalah tersebut, siswa langsung menyebutkan jarak dari X ke Z, sedangkan dia sebenarnya mencari jarak dari Z ke X.

Berdasarkan gambar dan hasil wawancara siswa S.03, siswa melihat pertanyaan yang diberikan kemudian siswa mentransfer apa yang diketahuinya dari pertanyaan yang diberikan yaitu jarak kota A ke kota B, dan kota B ke kota C pada peta beserta skalanya. Kemudian siswa S.03 mengidentifikasi pertanyaan dengan menyampaikan maksud dari pertanyaan tersebut yaitu merencanakan mudik dengan bantuan peta. Berdasarkan triangulasi di atas dapat disimpulkan bahwa hal-hal yang diungkapkan subjek dan argumennya sesuai dengan data hubungan matematis.

Tabel 4.13  Indikator 1 S.03  Indikator 1 koneksi matematis
Tabel 4.13 Indikator 1 S.03 Indikator 1 koneksi matematis

Pembahasan Temuan

Pada fase menghubungkan dalam matematika, dimana konsep-konsep dalam mata pelajaran yang sama dihubungkan bersama, siswa S.02 memperhatikan dengan cermat masalah yang diberikan. Siswa kemudian mengidentifikasi masalah dengan menyatakan informasi dalam masalah dan menentukan apa yang mereka cari untuk menyelesaikan masalah tersebut. Siswa S.02 menyatakan bahwa rumus Pythagoras merupakan rumus yang cocok untuk menyelesaikan permasalahan segitiga siku-siku. Pada tahap ini siswa S.02 belum menemukan keterkaitan antara soal dengan materi lain di luar matematika.

Ketiga, proses koneksi matematis pada subjek penelitian siswa S.03 dengan kriteria kemampuan matematika rendah menunjukkan bahwa siswa melalui tahapan koneksi matematis berdasarkan indikator yang ada; koneksi dalam matematika menghubungkan konsep-konsep dalam satu mata pelajaran yang sama, koneksi antar mata pelajaran dalam matematika menghubungkan materi, koneksi antara materi matematika dengan ilmu-ilmu lain selain matematika, dan koneksi antara matematika dengan kehidupan sehari-hari. Pada tahap koneksi dalam matematika, yaitu menghubungkan konsep-konsep dalam topik yang sama, siswa S.03 mencermati masalah yang diberikan, kemudian siswa mengidentifikasi masalah dengan memberi nama informasi yang terkandung dalam masalah tersebut dan menentukan apa yang dicari untuk memecahkan masalah tersebut. Pada tahap ini siswa S.03 tidak menemukan korelasi antara soal dengan materi lain di luar matematika.

PENUTUP

Saran

Diharapkan guru dapat mempertimbangkan informasi tersebut dalam pembelajaran di kelas dan mengenalkan siswa pada permasalahan cerita yang menghubungkan beberapa konsep dalam satu materi. Siswa diharapkan lebih sering mengerjakan soal atau permasalahan dalam bentuk cerita karena melatih proses pemahaman soal dalam bentuk cerita. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan untuk lebih mengembangkan penelitian ini dan melakukan perbaikan jika terdapat kekurangan pada penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA

PETUNJUK

Tujuan penggunaan instrumen ini adalah untuk mengukur validitas soal dalam wawancara tes koneksi matematika siswa ketika menyelesaikan soal cerita koneksi matematika.

PENILAIAN

S114 : Jadi ada kapal Bu, kapalnya berlayar dari S1113 : Jadi dari tugas sebelumnya saya pakai rumus ini jadi jarak dari pelabuhan Z ke pelabuhan X adalah 300 km. Lalu letak jalur dari kota A ke kota B tegak lurus dengan jalur dari kota B ke kota C ya bu.

S119 : Iya bu, mapnya juga masuk IPS hehe, ini yang paling terlihat downloadnya bu, P1110 : temanya apa? S1113: Dari pertanyaan sebelumnya, saya mendapat perpindahan menjadi 130 HP menggunakan rumus ini. S215 : Jadi ini kapal bu, kapal ini berlayar dari pelabuhan X ke Y lalu ke Z dengan kecepatan dan waktu yang sama.

S313 : Itu saja Bu, sebuah kapal berlayar dari pelabuhan X menuju pelabuhan Y dengan kecepatan tetap 150 km/jam selama 1 jam 36 menit. S3111 : Tidak ada bu, hanya dari materi Pythagoras P3112 : Kalau mata pelajaran lain kira-kira sampai disitu saja.

Gambar

Gambar 2.2  Segitiga siku-siku
Gambar 3.1  Alur prosedur penelitian
Tabel : triangulasi data koneksi matematis S.01 pada indikator 1  Tabel 4.5
Tabel : triangulasi data koneksi matematis S.01 pada indikator II
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan: Kategori tinggi dapat memahami dan menghubungkan antar sub materi dalam materi pokok matematika, antar konsep matematika serta

Indikator kemampuan koneksi matematik : Menggunakan matematika dalam kehidupan sehari-hari Pada soal nomber 4 siswa diminta menentukan berapa meter yang harus di dipanjat

Berdasarkan hasil jawaban tes kemampuan koneksi dan wawancara, bahwa siswa inisial RO dengan self regulated learning tinggi pada indikator koneksi antar konsep

Indikator kemampuan koneksi matematik : Menggunakan matematika dalam kehidupan sehari-hari Pada soal nomber 4 siswa diminta menentukan berapa meter yang harus di dipanjat

Mengaitkan konsep atau ide merupakan indikator pertama dan kedua dari kemampuan koneksi matematis, sehingga dengan menggunakan model pembelajaran PjBL siswa akan terbiasa untuk

Ruspiani Sumarmo, Utari, 2014:149 mengemukakan “kemampuan koneksi matematis adalah kemampuan mengaitkan konsep- konsep matematika baik antar konsep dalam matematika itu sendiri, maupun

Dengan menjawab pertanyaan yang diajukan, kemampuan koneksi matematis yang muncul yaitu menggunakan koneksi antara matematika dengan disiplin ilmu lain, menggunakan koneksi antar topic

Berdasarkan kajian yang dilakukan dapat di simpulkan bahwa kemampuan koneksi matematis adalah kemampuan siswa dalam mengaitkan antar topik dalam matematika kemudian topik matematika