PENDAHULUAN
Rumusan Masalah
Tujuan dan manfaat penelitian
Untuk setiap topik yang dipilih akan diidentifikasi tingkat kemampuan pemahaman konsep berdasarkan teori APOS. Berdasarkan rumusan masalah yang telah diidentifikasi sebelumnya yaitu bagaimana kemampuan pemahaman konsep mahasiswa PGMI IAIN Bengkulu pada mata kuliah Matematika 2 berdasarkan teori APOS. Bagian ini menguraikan bukti penelitian mengenai kemampuan memahami konsep berdasarkan teori APOS.
Dengan demikian, mata pelajaran MTa menyajikan konsep volume bangun ruang dalam bentuk representasi matematis, serta memiliki pemahaman konsep pada fase tindakan dan proses. MSa dengan demikian menyajikan konsep volume suatu ruang dalam bentuk representasi matematis, serta memahami konsep tersebut dalam fase tindakan dan proses. Dengan demikian, mata pelajaran MSb tidak dapat menyajikan konsep volume suatu bangun geometri dalam bentuk representasi matematis, serta belum memiliki pemahaman konseptual terhadap permasalahan tersebut.
Oleh karena itu, mata pelajaran MRa menyajikan konsep volume ruang dalam bentuk representasi matematis dan memiliki pemahaman konsep pada tataran tindakan dan proses. Dengan demikian, mata pelajaran MRb tidak dapat menyajikan konsep volume suatu bangun geometri dalam bentuk representasi matematis dan secara konseptual tidak memahami permasalahan tersebut.
LANDASAN TEORI
Pemahaman Konsep
7 Emmi Azis, dkk., ROAR: Solusi Peningkatan Pemahaman Konsep Pembelajaran (Jawa Barat: CV Trace, Anggota IKAPI, 2020), hal.22. Jadi, dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa pemahaman konsep adalah bagaimana seseorang dapat membedakan, meragukan, menjelaskan, memperluas, menyimpulkan, mencontohkan, menulis ulang dan menjelaskan. 15 Hanifah, Agung Prasetyo Abadi, Analisis Pemahaman Konsep Matematika Siswa dalam Pemecahan Masalah Teori Grup, Jurnal Kedokteran, Vol.
Dalam mata kuliah Matematika 2, pemahaman konsep merupakan salah satu modal terpenting dalam mempelajari materi Matematika 2. Tujuan penilaian pemahaman konsep adalah untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menerima dan memahami konsep dasar matematika yang dipelajari siswa dalam pembelajaran matematika. Pemahaman konsep merupakan salah satu keterampilan atau kemampuan matematika yang diharapkan dapat dicapai ketika mempelajari matematika, yaitu dengan mendemonstrasikan pemahaman terhadap konsep matematika yang dipelajari, dengan menjelaskan hubungan antar konsep dan dengan memahami konsep secara fleksibel, akurat, efisien dan tepat dalam menyelesaikan masalah.
Oleh karena itu pemahaman konsep sangatlah penting, karena dengan menguasai konsep tersebut siswa akan lebih mudah belajar matematika. 18 Ni Made Suastini, dkk, “Penggunaan Model Pembelajaran Student Fasilitator dan Eksplanasi untuk Meningkatkan Aktivitas Pembelajaran dan Pemahaman Konsep Matematika”.
Teori APOS
Teori APOS diawali dengan hipotesis bahwa pengetahuan matematika terkandung dalam kecenderungan individu untuk berhubungan dengan situasi masalah matematika yang dihadapi dengan mengkonstruksi tindakan mental, proses dan objek serta mengorganisasikannya ke dalam skema untuk memahami situasi dalam menyelesaikan masalah. Konstruksi mental ini kita sebut teori APOS. Dalam teori APOS, merupakan teori konstruktivis tentang kemungkinan mencapai atau mempelajari suatu konsep atau prinsip matematika yang dapat digunakan sebagai penjabaran konstruksi mental tindakan, proses, objek, dan skema, kemudian seseorang dapat mengkonstruksi konsep matematika dengan baik jika mempunyai pengalaman pada 4 level tersebut.21 Teori APOS dapat digunakan peneliti secara langsung dalam analisis data,22 sehingga teori APOS dapat digunakan untuk membandingkan kemampuan siswa dalam membangun konsep matematika yang dibentuk. mentalitas. Misalnya ada dua orang siswa yang sama-sama menguasai konsep matematika, maka teori APOS dapat menyelidiki lebih lanjut siapa yang memiliki konsep matematika lebih baik, sehingga dapat kita katakan.
21 Dewi Yuliana & Novita Ratu, Mendeskripsikan kemampuan pemahaman konsep eksponen berdasarkan teori APOS pada siswa SMA Theresiana Salatiga. 25 Dwi Fitriani Rosali, “Deskripsi kemampuan memahami konsep turunan berdasarkan teori APOS di kelas McDonald, Teori pembelajaran konstruktivis dalam penelitian pendidikan sarjana, Pembelajaran matematika di tingkat universitas, 2001, hal. 3.
Skema mempunyai peran penting dalam Teori APOS untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa dalam proses belajar mengajar. McDonald, Teori pembelajaran konstruktivis dalam penelitian pendidikan universitas, Pengajaran dan Pembelajaran Matematika di Tingkat Universitas, 2001, hal.3.
Matematika 2
Kajian Pustaka
Program Studi Pendidikan Matematika Semester 5, sedangkan mahasiswa yang dipilih peneliti untuk mata kuliah tersebut adalah mahasiswa semester III non matematika Hasbi Wahyuningsih,. Ita Chairun Nissa, Yuntawati (Analisis kemampuan siswa dalam memahami konsep sistem persamaan linear tiga variabel (SPLTV). Berdasarkan Teori APOS: 2019). Hasbi dkk melakukan penelitian dengan materi pilihan Sistem Persamaan Linier Tiga Variabel (SPLTV) sedangkan materi dalam penelitian yang dilakukan peneliti ini adalah Geometri dan.
Pradana, Kriswandi dan Tri Nova Hasti Yunianta (Analisis Kemampuan. Pemahaman Konsep Sistem Persamaan Linier Dua Variabel Berbasis Teori APOS untuk Siswa Kelas VIII E SMP Negeri 2 Getasan: 2016). Prayogo dkk melakukan penelitian yang menganalisis kemampuan pemahaman konsep berdasarkan teori APOS pada materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel, sedangkan peneliti dalam penelitian ini menganalisis kemampuan pemahaman konsep berdasarkan teori APOS pada materi geometri dan pengukuran, pada materi Sistem Persamaan Linier Dua Variabel. Subjek penelitian Prayogo dkk adalah siswa kelas VIII E sedangkan pada penelitian dilakukan oleh peneliti subjek.
Kerangka Berpikir
METODE PENELITIAN
Tempat dan Waktu Penelitian
Sumber Data
Selain itu, terdapat kriteria yang harus dipenuhi oleh seorang subjek agar dapat dijadikan sebagai subjek penelitian, antara lain: kemampuan subjek dalam berkomunikasi dengan baik pada saat proses wawancara dan kesediaan subjek untuk selalu berpartisipasi dalam pengumpulan data selama penelitian.
Fokus Penelitian
Teknik Pengumpulan Data
Tahap kesimpulan penelitian ini dilakukan berdasarkan hasil analisis data yang telah dikumpulkan melalui observasi, rekaman wawancara, catatan lapangan, serta data tes pemahaman konsep yang telah direduksi berdasarkan teori APOS. Indikator yang menjadi pedoman saat wawancara adalah indikator pemahaman konsep sesuai tahapan teori APOS. Jadi mata pelajaran MTa menghubungkan sifat-sifat balok, kubus, dan silinder dengan sifat-sifat prisma sehingga mampu mengklasifikasikan benda berdasarkan sifat-sifatnya dan mempunyai pemahaman konsep pada tahap tindakan.
Dengan demikian mata pelajaran MTb menghubungkan sifat-sifat balok, kubus, dan silinder dengan sifat-sifat prisma sehingga mampu mengklasifikasikan benda menurut sifat-sifatnya, serta mempunyai pemahaman konsep pada tahap tindakan. Dengan demikian, mata pelajaran MSa menghubungkan sifat-sifat balok, kubus, dan silinder dengan sifat-sifat prisma sehingga mampu mengklasifikasikan benda berdasarkan sifat-sifatnya, serta memiliki pemahaman konsep pada tahap tindakan. Oleh karena itu, mata kuliah MRa mengaitkan sifat-sifat balok, kubus, dan silinder dengan sifat-sifat prisma sehingga mampu mengklasifikasikan benda berdasarkan sifat-sifatnya, serta memiliki pemahaman konsep pada tahap tindakan.
Jadi benda MRb tidak dapat menghubungkan sifat-sifat balok, kubus, dan silinder dengan sifat-sifat prisma, sehingga subjek tidak mampu mengklasifikasikan benda berdasarkan sifat-sifatnya, serta tidak memiliki pemahaman konseptual mengenai permasalahan tersebut. Jadi mata pelajaran MTa menerapkan konsep mencari volume prisma berdasarkan apa yang diketahui untuk menyelesaikan masalah dan mempunyai pemahaman konsep pada tahap tindakan dan proses, objek dan skema. Jadi mata pelajaran MRa tidak dapat menerapkan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah dan tidak memiliki pemahaman konseptual terhadap masalah bilangan tersebut.
Jadi, mata pelajaran MTa mampu menggunakan dan memanfaatkan serta menjalankan operasi-operasi tertentu dengan benar dalam pekerjaan soal dan mempunyai pemahaman konsep pada fase tindakan, proses, objek dan skema. Jadi, mata pelajaran MSa mampu menggunakan dan memanfaatkan serta mempunyai operasi-operasi tertentu dengan benar dalam pengerjaan soal serta mempunyai pemahaman konsep dalam tahapan tindakan, proses, objek dan skema. Jadi, mata pelajaran MSb mampu menggunakan dan memanfaatkan serta mempunyai operasi-operasi tertentu dengan benar dalam pengerjaan soal serta mempunyai pemahaman konsep dalam tahapan tindakan, proses objek dan skema.
Pada form jawaban peserta MRa tidak terdapat jawaban nomor 4, sehingga subjek MRa belum mampu menggunakan dan menggunakan operasi tertentu pada saat mengerjakan soal serta belum memahami konsep soal nomor 4. Dari data penelitian yang dilakukan, mata pelajaran bekerja sesuai dengan teori APOS, dan terdapat mata pelajaran yang tidak sesuai dengan teori APOS, hal ini disebabkan karena kurangnya pemahaman yang mendalam terhadap konsep yang dimiliki mata pelajaran. Berdasarkan analisis hasil penelitian yang dilakukan, terdapat perbedaan hasil dari ketiga kelompok subjek yang memenuhi indikator pemahaman konsep pada tahap proses.