PENDAHULUAN
Identifikasi Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: bagaimana kemampuan pemahaman konsep mahasiswa matematika IAIN Bengkulu pada mata kuliah kalkulus. Penelitian ini hanya dimaksudkan untuk menjawab permasalahan yang berkaitan dengan analisis kemampuan pemahaman konsep mahasiswa matematika semester III IAIN Bengkulu pada mata kuliah kalkulus. Kemampuan pemahaman konsep siswa tercermin dari skor yang diperoleh pada soal tes kemampuan pemahaman konsep matematika.
Indikasi untuk memahami konsep pada soal nomor 4 adalah dengan memberikan contoh atau contoh tandingan dari konsep yang dipelajari. Indikator pemahaman pada soal nomor 5 adalah kemampuan menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis. Subjek berkemampuan tinggi memenuhi indikator pemahaman konsep yaitu penyajian konsep dalam berbagai bentuk representasi.
Hal ini berbeda dengan mata pelajaran yang tingkatannya rendah; kedua mata pelajaran tersebut gagal memenuhi indikator pemahaman konseptual yaitu menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis. Siswa berkemampuan menengah mempunyai kemampuan memahami konsep dalam indikator pengulangan konsep, menerapkan konsep secara algoritmik, dan menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi.
Batasan Masalah
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Sebagai informasi mengenai kendala-kendala yang dihadapi dalam memahami konsep matematika dan memberikan pemahaman kepada siswa sebagai calon guru tentang pentingnya pemahaman konsep dalam pembelajaran matematika. Sebagai tambahan wawasan kemampuan pemahaman konsep siswa dalam pembelajaran matematika dan dapat merencanakan pengajaran yang tepat untuk meningkatkan kemampuan pemahaman konsep. Sebagai sarana pengembangan diri mengenai kemampuan memahami konsep dan berguna sebagai referensi untuk penelitian sejenis.
LANDASAN TEORI
- Pengertian Pemahaman Konsep
- Indikator Pemahaman Konsep
- Kalkulus
- Penelitian Relevan
Menurut Yunika, pemahaman konseptual adalah kemampuan siswa dalam bersikap, berpikir, dan bertindak, yang ditunjukkan dengan memahami definisi dan memahami ciri-ciri, sifat atau inti matematika tertentu, serta langkah-langkah pemecahan masalah yang benar.9 Sedangkan menurut Qohar, Mulyani mencontohkan. seperti mengatakan bahwa kemampuan memahami konsep adalah kemampuan mengklasifikasikan objek matematika, menafsirkan gagasan atau konsep, menemukan contoh suatu konsep, memberikan contoh dan noncontoh suatu konsep, serta mengulang konsep matematika dalam bahasa sendiri 10 Berdasarkan pernyataan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pemahaman konsep adalah suatu kemampuan menyampaikan, menemukan, menjelaskan dan menafsirkan gagasan-gagasan abstrak dalam matematika, sehingga dapat mengklasifikasikan benda-benda berdasarkan sifat-sifatnya, yang biasanya dinyatakan dalam bentuk istilah kemudian dinyatakan dalam contoh dan non- - contoh. , sehingga seseorang dapat memahami suatu konsep dengan jelas. 10 Ai Mulyani, dkk, Analisis Pemahaman Matematis Siswa SMP pada Materi Bentuk Aljabar, Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika 7, No. Indikator pemahaman konsep matematika pada kurikulum 2006 meliputi pernyataan kembali konsep yang telah diteliti , pengklasifikasian benda berdasarkan sifat-sifat dan syarat-syarat yang membentuk suatu konsep, mengidentifikasi sifat-sifat operasi atau konsep, penerapan konsep secara logis, memberikan contoh dan non-contoh dari konsep yang dipelajari, menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis (tabel, grafik , diagram, sketsa, model matematika atau metode lainnya), menghubungkan konsep-konsep yang berbeda dalam matematika dan di luar matematika, mengembangkan syarat-syarat perlu dan/atau cukup bagi suatu konsep 12 Sementara itu, indikator yang dijelaskan oleh Karunia Eka dikutip oleh Vika mengenai kemampuan pemahaman matematika konsep, merumuskan kembali konsep yang telah dipelajari, mengklasifikasikan objek berdasarkan konsep matematika, menerapkan konsep secara algoritmik, memberikan contoh atau counter contoh dari konsep yang dipelajari, menyajikan konsep dalam representasi yang berbeda.
12 Lia Yulianah, dkk, Analisis Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Siswa Berbantuan Media Schoology, Jurnal Derivatif, Vol. Klasifikasi benda berdasarkan konsep matematika Siswa diharapkan mampu mengelompokkan benda menurut jenisnya dan berdasarkan sifat-sifat bahannya. Pada tahap ini siswa diharapkan mampu menerapkan dan memilih konsep yang tepat untuk menyelesaikan atau menyelesaikan suatu masalah dengan langkah-langkah yang benar.
13 Vika Oktoviani, dkk., Pemahaman matematis siswa SMA pada sistem persamaan linear dua variabel, Edumatica: Jurnal Pendidikan Matematika, Vol. Hasil penelitian yang dilakukan peneliti yaitu hasil penelitian menyimpulkan bahwa tingkat kemahiran matematika siswa pada mata kuliah pengajaran matematika SMA II adalah sebagai berikut : Ada 3 orang siswa yang memperoleh nilai dibawah 50, ada 2 orang siswa yang memperoleh nilai antara 51 dan 60, 7 siswa yang mendapat nilai antara 61 dan 70, 5 siswa yang mendapat nilai antara 71 dan 80 dan 4 siswa yang mendapat nilai 81 ke atas. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang berupaya mendeskripsikan analisis kemampuan pemahaman matematis siswa.
Metode pengumpulan data yang digunakan meliputi tes kemampuan pemahaman matematis siswa pada mata kuliah pembelajaran matematika SMA II yang mencakup materi fungsi invers, limit fungsi, dan turunan. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah pada mata kuliah yang dipilih, pada penelitian Lely mata kuliah yang dipilih adalah mata kuliah matematika SMA II, sedangkan penulis memilih mata kuliah kalkulus. Perbedaan penelitian ini terletak pada materi yang dipilih, penelitian Cita pada materi aljabar sedangkan penulis memilih materi kalkulus, dan perbedaan pemahaman konsep yang akan diteliti, serta indikator yang akan digunakan.
Abdul Karim dan Arfatin Nurrahmah (2018) dengan penelitiannya yang berjudul “Analisis Kemampuan Pemahaman Matematis Mahasiswa pada Mata Kuliah Teori Bilangan”. Hasil penelitian pemahaman matematis terhadap dua indikator penelitian yaitu pemahaman konseptual dan pemahaman fungsional menunjukkan bahwa sebagian besar siswa masih mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal pemahaman. Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa siswa belum mampu mengoptimalkan seluruh kemampuan pemahaman matematisnya untuk mengerjakan soal, sehingga cenderung menyerah mengerjakan soal ketika menemui masalah.
METODE PENELITIAN
Tempat dan Waktu Penelitian
Sumber Data
Fokus Penelitian
Teknik Pengumpulan Data
Uji Keabsahan Data
Teknik Analisis Data
DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA
Analisis Data
Hal ini terlihat dari jawaban subjek S2 dalam menyelesaikan permasalahan dengan menggunakan konsep yang kurang tepat dalam menentukan kontinuitas suatu fungsi. Berdasarkan respon subjek T1, terlihat bahwa subjek dapat memberikan contoh dan contoh tandingan terhadap konsep yang dipelajari. Berdasarkan respon subjek T2 terlihat subjek tidak mampu memberikan contoh dan contoh tandingan terhadap konsep yang dipelajari.
Hal ini terlihat dari respon subjek dalam pemecahan masalah dengan menggunakan konsep yang tidak tepat untuk menentukan persamaan mana yang merupakan fungsi dan mana yang bukan fungsi. Hal ini terlihat dari respon subjek ketika menyelesaikan soal tanpa menjelaskan alasan penentuan persamaan tersebut merupakan fungsi atau tidak. Berdasarkan jawaban subjek T1 terlihat bahwa subjek mampu menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis.
Berdasarkan respon subjek T2 terlihat bahwa subjek mampu menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis. Hal ini terlihat dari jawaban subjek S1 ketika menyelesaikan soal dengan menggunakan konsep yang kurang tepat.
Keterbatasan Penelitian
Subyeknya adalah mahasiswa matematika semester III, sehingga tidak menutup kemungkinan akan terjadi perbedaan hasil jika penelitian ini dilakukan dengan mata pelajaran yang berbeda. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai “Analisis Kemampuan Pemahaman Konsep Siswa Matematika Tadris IAIN Bengkulu pada Mata Kuliah Kalkulus”, dapat disimpulkan bahwa kemampuan pemahaman konsep siswa belum optimal. Siswa berkemampuan tinggi memahami konsep indikator, mengulang konsep, menerapkan konsep secara algoritmik, memberikan contoh atau contoh tandingan, dan menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi.
Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh dosen sebagai bahan bacaan jika mengajar mata kuliah kalkulus. Sering-seringlah melakukan pengulangan dalam proses pembelajaran agar daya ingat siswa dapat berkembang, dan siswa harus memperdalam kemampuannya dalam memahami konsep. Upaya meningkatkan pemahaman konsep matematika siswa melalui penerapan organisasi ikat yang mencerminkan model pembelajaran memperluas.
PENUTUP
Saran
Analisis permasalahan pembelajaran kimia siswa SMA pada pemahaman materi larutan buffer menggunakan alat diagnostik pilihan ganda dua tingkat.
