• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengembangan lembar kegiatan siswa (lks)

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "pengembangan lembar kegiatan siswa (lks)"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

1 PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS)

BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI EKSPONEN DAN LOGARITMA

UNTUK SISWA KELAS X SMA KARTIKA 1-5 PADANG

Sal Sabilla Firdaus *), Anna Cesaria, M.Pd **), Anny Sovia, S.Si, M.Pd **)

*)Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat

**)Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat

ABSTRACT

The background of this research is base on how to importans teaching materials in learning process. Instructional materials that are expected to facilitate and guide students to learn independently, and make it easier to understand the concept correctly. Student activity sheet (LKS) that there have not been able to help students understand and remember math concepts well. Associated with the development of teaching materials in the form of discovery learning LKS based on the material logaritma and exponent. This study aims to determine how the validity and practicalities of discovery learning-based LKS. This type of research is the development of the 4-D models consists of four phases: phase define, design, develop, and disseminate. In this study is only conducted three phase. LKS validation results based discovery learning-based validator shows LKS very valid invention is about 4,70. Test the practicalities of the students showed discovery learning LKS based on the category of very practical is 86,1%. It can be concluded that the LKS- based discovery learning is very valid and very practical.

Key Words: LKS, Discovery Learning, Exponent and Logaritma

PENDAHULUAN

Matematika merupakan suatu ilmu yang mempunyai peranan penting dalam menunjang ilmu pengetahuan dan teknologi. Tujuan pembelajaran matematika adalah melatih cara berpikir dan bernalar dalam menarik kesimpulan, mengembangkan aktifitas

kreatif yang melibatkan imajinasi,

intuisi, dan penemuan,

mengembangkan kemampuan

memecahkan masalah, serta

mengembangkan kemampuan

menyampaikan informasi atau mengkomunikasikan gagasan.

1

(2)

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada tanggal 6 Februari 2014 di SMA Kartika 1-5 Padang, ternyata sumber belajar siswa berupa bahan ajar terbatas. Siswa hanya diwajibkan memiliki LKS dan tidak diwajibkan memiliki buku pegangan sendiri sehingga informasi yang didapatkan siswa tentang pelajaran menjadi terbatas. Dari hasil wawancara guru menjelaskan bahwa LKS yang digunakan untuk melatih siswa dalam menyelesaikan soal-soal belum mampu membantu siswa dalam memahami dan mengingat konsep matematika dengan baik, khususnya pada materi eksponen dan logaritma.

Melihat dari permasalahan yang ada maka perlu suatu bahan ajar yang mampu memfasilitasi dan membimbing siswa untuk belajar mandiri, memudahkan siswa dalam menemukan serta memahami konsep dengan benar.

Salah satu bentuk bahan ajar yang dapat digunakan dalam proses belajar mengajar adalah LKS berbasis penemuan terbimbing.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dikembangkan LKS berbasis penemuan terbimbing. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat

validitas dan praktikalitas dari LKS yang dikembangkan.

Menurut Trianto (2011: 222)

“LKS adalah panduan siswa yang digunakan untuk melakukan kegiatan penyelidikan atau pemecahan masalah”.

Komponen-Komponen LKS menurut Prastowo (2011: 215) adalah:

1. Judul,

2. Petunjuk belajar (petunjuk siswa),

3. Kompetensi yang akan dicapai, 4. Informasi pendukung,

5. Tugas-tugas dan langkah- langkah kerja,

6. Penilaian.

Suherman (2003: 212) mengemukakan bahwa kata penemuan sebagai metode mengajar merupakan penemuan yang dilakukan oleh siswa.

Ini berarti dalam proses pembelajaran siswa menemukan sendiri sesuatu hal yang baru, namun sudah diketahui oleh orang lain (guru). Selain itu Suherman (2003: 213) juga menambahkan bahwa metode penemuan dapat dilakukan secara terpimpin (terbimbing).

Langkah-langkah pembelajaran dengan penemuan terbimbing menurut Hamdani (2011: 185) adalah sebagai berikut:

(3)

1. Adanya problema yang akan dipecahkan, yang dinyatakan dengan pernyataan atau pertanyaan.

2. Jelas tingkat atau kelasnya (dinyatakan dengan jelas tingkat siswa yang akan diberi pelajaran, misalnya SMA kelas X).

3. Konsep atau prinsip yang harus ditemukan siswa melalui kegiatan tersebut perlu ditulis dengan jelas.

4. Alat atau bahan perlu disediakan sesuai dengan kebutuhan siswa dalam melaksanakan kegiatan.

5. Diskusi sebagai pengarah sebelum siswa melaksanakan kegiatan.

6. Kegiatan metode penemuan oleh siswa berupa penyelidikan atau percobaan untuk menemukan konsep atau prinsip yang telah ditetapkan.

7. Proses berpikir kritis perlu dijelaskan untuk menunjukkan adanya mental operasional siswa, yang diharapkan dalam kegiatan.

8. Perlu dikembangkan pertanyaan-pertanyaan yang bersifat terbuka yang mengarah pada kegiatan yang dilakukan siswa.

9. Ada catatan guru yang meliputi penjelasan tentang hal-hal yang sah dan faktor-faktor yang dapat memengaruhi hasil, terutama penyelidikan yang mengalami kegagalan atau tidak berjalan sebagaimana seharusnya.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Prosedur pengembangan LKS berbasis penemuan terbimbing yang dikembangkan adalah menggunakan model 4-D. Tahap yang dilakukan pada penelitian ini hanya tiga tahap, yaitu define, design, dan develop.

Tahap define bertujuan untuk menetapkan dan mendefinisikan syarat- syarat pembelajaran. Tahap design bertujuan untuk merancang LKS berbasis penemuan terbimbing untuk pembelajaran sesuai dengan indikator dan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Tahap develop bertujuan menghasilkan LKS berbasis penemuan terbimbing yang ditelaah dan divalidasi oleh praktisi pembelajaran matematika.

Bentuk akhir LKS LKS diujicoba di kelas untuk mengetahui praktikalitas LKS.

Instrumen yang digunakan adalah lembar validasi yang diberikan kepada validator, angket praktikalitas dan lembar wawancara. Para pakar yang dipilih sebagai validator adalah dosen pendidikan matematika STKIP PGRI Sumatera Barat, guru matematika SMA Kartika 1-5 Padang, guru bahasa SMA

(4)

Kartika 1-5 Padang. Angket praktikalitas dan lembar wawancara diberikan kepada 6 orang siswa kelas X SMA Kartika 1-5 Padang. Selanjutnya, data yang diperoleh melalui berbagai instrumen dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Selanjutnya data yang diperoleh dari lembar validasi dianalisis dengan menghitung rerata tingkat validitas (Mulyardi 2006: 52).

Data angket kepraktisan dianalisis dengan menghitung persentase tingkat kepraktisannya (Riduwan 2013: 89).

Sedangkan hasil wawancara yang diperoleh dengan siswa dianalisis dengan mendeskripsikan (Miles 1992:

16).

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pengembangan LKS berbasis penemuan terbimbing pada materi eksponen dan logaritma telah melalui tiga tahap yaitu define, design, dan develop. Komponen-komponen pada tahap pendefinisian adalah silabus dan buku teks sudah sesuai dengan kurikulum yang digunakan (kurikulum 2013).

Pada tahap design peneliti merancang LKS pada materi Eksponen

dan Logaritma. LKS yang dirancang terdiri dari:

1. Cover dirancang semenarik mungkin menggunakan warna- warna cerah seperti orange dan hijau, berdasarkan makna dari warna orange dan hijau agar siswa semangat untuk membaca LKS.

2. Kata pengantar berisi tentang ucapan syukur dan tujuan penulis merancang LKS berbasis penemuan terbimbing.

3. Daftar isi dibuat dengan jelas agar siswa mudah mencari halaman materi yang diinginkan.

(5)

4. Materi pada LKS ini dikembangkan dengan basis penemuan terbimbing.

5. Pada contoh soal terdapat soal- soal yang relevan dengan materi yang disajikan.

6. Soal-soal pada latihan terbimbing disusun dari tingkat kesukaran rendah, sedang sampai tinggi. Setiap soal diberi petunjuk-petunjuk langkah penyelesaian.

7. Daftar kepustakaan berada pada akhir LKS. Kepustakaan berisi acuan yang digunakan pada saat penulisan LKS.

Pada tahap develop dihasilkan LKS berbasis penemuan terbimbing pada materi eksponen dan logaritma yang valid dan praktis. Setelah itu, LKS divalidasi dan diujicobakan. Hasil validasi LKS secara keseluruhan oleh validator adalah 4,70 dengan kategori sangat valid. Berdasarkan hasil uji coba, diperoleh data bahwa rata-rata hasil praktikalitas LKS oleh siswa adalah 86,1%, sehingga LKS dikategorikan sangat praktis.

Setelah menyebar angket, peneliti melakukan wawancara yang

(6)

dilakukan dengan siswa. Kesimpulan wawancara diperoleh sebagai berikut:

1. Petunjuk penggunaan LKS dan bahasa yang digunakan dalam LKS sudah jelas dan mudah dipahami.

2. Siswa membutuhkan waktu yang cukup lama dalam memahami materi yang disajikan pada LKS.

Hal ini disebabkan karena siswa menemukan sendiri konsep yang dipelajarinya.

3. LKS dapat dijadikan sebagai pelengkap bahan ajar lain.

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan sebagai berikut.

1. LKS berbasis penemuan terbimbing yang dikembangkan pada materi eksponen dan logaritma sudah sangat valid.

2. LKS berbasis penemuan terbimbing yang dikembangkan pada materi eksponen dan logaritma sudah sangat praktis digunakan menurut siswa setelah diuji cobakan secara uji coba terbatas.

Berdasarkan penelitian pengembangan LKS ini, peneliti memiliki beberapa saran sebagai berikut:

1. LKS dapat dijadikan sebagai bahan ajar bagi guru.

2. Siswa memiliki LKS berbasis penemuan terbimbing, sehingga siswa dapat belajar mandiri.

3. LKS dapat dijadikan contoh bagi peneliti lainnya dalam

mengembangkan LKS

pembelajaran berbasis penemuan terbimbing.

4. Peneliti lainnya dapat melanjutkan untuk melihat efektifitas.

DAFTAR PUSTAKA

Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Pustaka Setia.

Prastowo, Andi. 2011. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif.Yokyakarta: Diva Press.

Suherman, Erman.2003. strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung:

Universitas Pendidikan Indonesia.

Trianto. 2011. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif- Progresif. Jakarta: Prenada Media Group.

Referensi

Dokumen terkait

KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan hasil analisis data yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa penelitian menghasilkan LKS berbasis Problem Based Learning pada

Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Tantri Ika Yulandari 2013 yang berjudul Pengembangan Lembar Kerja Siswa LKS Berbasis Penemuan