• Tidak ada hasil yang ditemukan

analisis kemampuan representasi matematis pada

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "analisis kemampuan representasi matematis pada"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS PADA POKOK BAHASAN TEOREMA PYTHAGORAS DITINJAU DARI SELF

EFFICACY SISWA KELAS VIII SMP

SKRIPSI

OLEH :

HELVIDA PUTRI ANDINI NPM 217.01.072.096

UNIVERSITAS ISLAM MALANG

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

OKTOBER 2021

(2)

ANALISIS KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS PADA POKOK BAHASAN TEOREMA PYTHAGORAS DITINJAU DARI SELF

EFFICACY SISWA KELAS VIII SMP

SKRIPSI Diajukan kepada

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Malang

Untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Matematika

OLEH

HELVIDA PUTRI ANDINI NPM.217.01.07.2096

UNIVERSITAS ISLAM MALANG

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

OKTOBER 2021

(3)

ABSTRAK

Andini, Helvida Putri. 2021. Analisis Kemampuan Representasi Matematis pada Pokok Bahasan Teorema Pythagoras Ditinjau dari Self Efficacy Siswa Kelas VIII SMP. Skripsi, Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Malang. Pembimbing I:

Dr. Sunismi, M.Pd.,; Pembimbing II: Dr. Yayan Eryk Setiawan, S.Pd., M.Pd.

Kata-kata kunci: Kemampuan Representasi Matematis, Self Efficacy, Teorema Pythagoras

Kemampuan representasi matematis sangat penting dimiliki oleh setiap peserta didik dalam pembelajaran matematika. Dengan kemampuan representasi matematis, peserta didik dapat menyelesaikan berbagai permasalahan matematis maupun permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Setiap peserta didik memiliki kemampuan representasi yang berbeda-beda. Hal ini dapat terjadi karena

dipengaruhi beberapa faktor, salah satunya adalah self efficacy. Oleh karena itu self efficacy dalam diri peserta didik harus diperhatikan khususnya dalam

pembelajaran matematika agar kemampuan representasi matematis yang dimiliki peserta didik dapat berkembang menjadi lebih baik.

Tujuan dari penelitian yaitu: 1) Untuk mendeskripsikan kemampuan representasi matematis siswa yang memiliki self efficacy tinggi pada pokok bahasan teorema Pythagoras siswa kelas VIII SMP Islam Al Maarif 01 Singosari;

2) Untuk mendeskripsikan kemampuan representasi matematis siswa yang

memiliki self efficacy sedang pada pokok bahasan teorema Pythagoras siswa kelas VIII SMP Islam Al Maarif 01 Singosari; 3) Untuk mendeskripsikan kemampuan representasi matematis siswa yang memiliki self efficacy rendah pada pokok bahasan teorema Pythagoras siswa kelas VIII SMP Islam Al Maarif 01 Singosari;

4) Untuk mendeskripsikan tingkat kemampuan representasi matematis ditinjau dari self efficacy pada pokok bahasan teorema Pythagoras siswa kelas VIII SMP Islam Al Maarif 01 Singosari.

Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini yaitu pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Islam Al Maarif 01 Singosari Jl. Ronggolawe No.19, Pagentan, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Sumber data dalam penelitian ini adalah 20 peserta didik kelas VIII G SMP Islam Al Maarif 01 Singosari tahun ajaran 2020/2021. Teknik pengumpulan data yaitu angket, tes, dan wawancara.

Subjek penelitian ini adalah tiga peserta didik terpilih berdasarkan tingkat self efficacy yang memiliki pola jawaban khas atau unik yang cenderung berbeda dari subjek lain berkaitan dengan kemampuan representasi matematis. Adapun teknik

(4)

analisis data dalam penelitian ini yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Selanjutnya, keabsahan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu triangulasi teknik, dimana peneliti membandingkan hasil tes dengan hasil wawancara.

Berdasarkan analisis data menunjukkan bahwa 1) peserta didik dengan self efficacy tinggi dapat menggunakan semua indikator kemampuan representasi dengan maksimal, peserta didik dengan self efficacy sedang dapat menggunakan semua indikator kemampuan representasi matematis akan tetapi belum maksimal, dan peserta didik dengan self efficacy rendah hanya memenuhi satu indikator saja yang lainnya hanya sebagian. 2) peserta didik dengan tingkat kemampuan

representasi matematis tinggi memiliki rata-rata hasil tes 85,75 dan masuk kategori self efficacy tinggi; b) peserta didik dengan kemampuan representasi sedang memiliki hasil rata-rata tes 75,14 dan masuk kategori self efficacy sedang;

c) peserta didik dengan kemampuan representasi matematis rendah memiliki rata- rata hasil tes 40,83 dan masuk kategori self efficacy rendah.

(5)

ABSTRACT

Andini, Helvida Putri. 2021. Analysis of Mathematical Representation Ability on the subject of the Pythagorean Theorem in terms of Self Efficacy of Class VIII Junior High School Students. Thesis, Mathematics Education Study Program, Faculty of Teacher Training and Education, Islamic University of Malang. Advisor I: Dr. Sunismi, M.Pd.,; Advisor II: Dr. Yayan Eryk Setiawan, S.Pd., M.Pd.

Keywords: Mathematical Representation Ability, Self Efficacy, Pythagoras Theorem

The ability of mathematical representation is very important for every student in learning mathematics. With mathematical representation skills,

students can solve various mathematical problems and problems in everyday life.

Each student has different representational abilities. This can happen because it is influenced by several factors, one of which is self-efficacy. Therefore, self- efficacy in students must be considered, especially in learning mathematics so that the mathematical representation abilities of students can develop for the better.

The aims of the research are: 1) To describe the mathematical

representation ability of students who have high self-efficacy on the subject of the Pythagorean theorem of class VIII students of SMP Islam Al Maarif 01 Singosari;

2) To describe the mathematical representation ability of students who have moderate self-efficacy on the subject of the Pythagorean theorem for class VIII students of SMP Islam Al Maarif 01 Singosari; 3) To describe the mathematical representation ability of students who have low self-efficacy on the subject of the Pythagorean theorem for class VIII students of SMP Islam Al Maarif 01

Singosari; 4) To describe the level of mathematical representation ability in terms of self-efficacy on the subject of the Pythagorean theorem for class VIII.

The approach used in this research is a qualitative approach with a qualitative descriptive type of research. This research was conducted at SMP Islam Al Maarif 01 Singosari Jl. Ronggolawe No.19, Pagentan, Singosari District, Malang Regency, East Java. The data sources in this study were 20 students of class VIII G Islamic Middle School Al Maarif 01 Singosari for the 2020/2021 academic year. Data collection techniques are questionnaires, tests, and interviews. The subjects of this study were three students selected based on their level of self-efficacy who had a distinctive or unique pattern of answers that tended to be different from other subjects with regard to mathematical

representation abilities. The data analysis techniques in this study are data reduction, data presentation, and drawing conclusions. Furthermore, the validity of the data carried out by researchers is triangulation technique, where

researchers compare test results with interview results.

Based on data analysis shows that 1) students with high self-efficacy can use all indicators of representation ability to the maximum, students with

moderate self-efficacy can use all indicators of mathematical representation ability but not maximally, and students with low self-efficacy only fulfill one only

(6)

other indicators only partially. 2) students with a high level of mathematical representation ability have an average test result of 85,75 and are in the category of high self-efficacy; b) students with moderate representational abilities have an average test result of 75,14 and are in the category of moderate self-efficacy; c) students with low mathematical representation abilities have an average test result of 40,83 and fall into the category of low self-efficacy.

students of SMP Islam Al Maarif 01 Singosari.

(7)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Konteks Penelitian

Pendidikan adalah usaha sadar masyarakat maupun pemerintah melalui proses bimbingan dan pembelajaran yang dilakukan di sekolah maupun di luar sekolah sepanjang hidupnya untuk mempersiapkan peserta didik sebagai peranan di berbagai lingkungan di masa sekarang hingga masa yang akan datang (Kadir, 2012:60). Menurut Hamalik (2001:79), pendidikan adalah suatu proses yang dilakukan peserta didik untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya dengan demikian dapat menimbulkan perubahan yang ada dalam dirinya sehingga dapat bermanfaat dalam kehidupan masyarakat.

Dalam pendidikan formal, matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang sangat penting. Matematika merupakan mata pelajaran yang dipelajari mulai tingkat sekolah dasar, sekolah menengah, hingga tingkat perguruan tinggi. Susanto (2016:183) menyatakan bahwa mempelajari mata pelajaran matematika adalah suatu syarat untuk melanjutkan ke jenjang

selanjutnya, karena dengan mempelajari matematika maka akan dilatih berfikir kritis, kreatif, dan aktif. Sedangkan Fendrik (2019:1) menyatakan matematika adalah ilmu dasar yang mempunyai peranan penting dalam kehidupan sehari-hari, karena dengan adanya matematika membekali peserta didik untuk

mengembangkan kemampuan berfikir logis untuk menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Haryono (2015:111), matematika adalah alat

(8)

berpikir dalam hal pengukuran, matematika juga sebagai bahasa yaitu bahasa yang dapat menyatukan pemikiran manusia dengan simbol, dan matematika juga

berkaitan dengan penerapan matematika dalam hubungan sosial diantara masyarakat.

National Council of Teacher of Mathematics (NCTM), (2000:7)

menyatakan bahwa terdapat lima standar proses pembelajaran matematika yang harus dikuasai peserta didik yaitu: problem solving (pemecahan masalah), reasoning and proof (penalaran dan pembuktian), connections (koneksi),

communication (komunikasi), dan representation (representasi). Berdasarkan hal tersebut kemampuan representasi matematis merupakan salah satu kemampuan yang harus dimiliki dan penting untuk dikembangkan oleh peserta didik.

Kemampuan representasi merupakan suatu komponen yang layak untuk

diperhatikan. Sehingga perlu mendapat penekanan dan dimunculkan dalam proses pembelajaran matematika.

Menurut Goldin (dalam Rangkuti, 2014:112), representasi merupakan suatu konfigurasi (bentuk atau susunan) yang dapat menggambarkan, mewakili, atau melambangkan sesuatu dengan cara tertentu. Sedangkan Pramuditya (2021:34) menyatakan representasi adalah hasil interpretasi dari peserta didik untuk menyelesaikan suatu masalah. Representasi matematis adalah ungkapan ide-ide matematis yang dimiliki peserta didik dalam menyelesaikan masalah.

Sedangkan Rahmita (2018:352) menyatakan bahwa representasi matematis adalah ungkapan dari suatu ide-ide atau gagasan matematika seperti (masalah,

pernyataan, definisi, solusi) ke dalam suatu bentuk representasi: 1) gambar,

(9)

diagram, atau grafik; 2) simbol matematis atau ekspresi matematis; dan 3) kata- kata atau kalimat. Hal tersebut sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Mustangin (2019:12) menyatakan bahwa representasi matematis adalah

mengungkapkan ide-ide matematika ke dalam bentuk lisan maupun tulisan, notasi, gambar, grafik, ataupun benda fisik lainnya.

Ragam representasi yang sering digunakan dalam mengkomunikasikan gagasan atau ide-ide matematis antara lain adalah diagram, gambar, tabel, pernyataan matematika, tes tertulis, atau kombinasi dari semuanya. Menurut Handayani (2015:143) mengungkapkan bahwa untuk mengkomunikasikan hasil dari representasi peserta didik dapat dalam bentuk tulisan, notasi, ataupun dengan teks tertulis. Hal tersebut sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Wijaya (2018:117) menyatakan bahwa bentuk representasi yang muncul pada peserta didik berbeda-beda, representasi tersebut bisa dalam bentuk tabel, grafik, gambar, aljabar, ekspresi matematis, simbol, dan teks tertulis.

Selanjutnya Handayani (2015:143) menyatakan bahwa kemampuan representasi adalah kemampuan yang berkaitan dengan pemahaman konsep peserta didik. Dalam memahami konsep matematika, peserta didik memerlukan representasi baik dalam bentuk grafik, gambar, kata-kata, ataupun bentuk

representasi lainnya. Menurut Rasyid dan Irawati (2017:1591) menyatakan bahwa kemampuan representasi matematis digunakan untuk mengembangkan

pemahaman peserta didik untuk mengungkapkan ide-ide atau gagasan yang dimiliki. Sedangkan menurut Nadia, dkk., (2017:243), kemampuan representasi matematis adalah kemampuan mengungkapkan ide-ide atau gagasan dalam suatu

(10)

konfigurasi dengan menyajikan suatu cara tertentu. Sedangkan menurut Wijaya (2018:117) kemampuan representasi merupakan kemampuan kognitif yang harus dikuasai oleh peserta didik karena berpengaruh terhadap hasil belajar.

Salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan representasi matematis peserta didik yaitu keyakinan terhadap kemampuannya untuk mengungkapkan ide-ide atau gagasan yang dimiliki untuk menentukan keberhasilan dalam menyelesaikan suatu persoalan. Lunenburg (dalam Nadia, dkk., 2017:243) menyatakan bahwa selain kemampuan representasi, keyakinan seseorang akan kemampuannya untuk mengungkapkan ide-ide juga memberikan kontribusi terhadap keberhasilan seseorang untuk menyelesaikan suatu persoalan. Peserta didik tidak yakin akan kemampuannya untuk menyelesaikan soal, sehingga ketika menemukan soal yang sulit akan cenderung mudah menyerah sehingga hasil yang didapatkan tidak maksimal. Keyakinan seseorang akan kemampuannya untuk menghadapi berbagai situasi disebut self efficacy.

Menurut Bandura (dalam Hendriana, dkk., 2017:211), self efficacy adalah keyakinan seseorang akan kemampuannya untuk mengarahkan dan melakukan tindakan yang sudah ditentukan. Subaidi (2016:64) menyatakan bahwa self efficacy adalah keyakinan seseorang terhadap keterampilan dan kemampuan dirinya dalam mengoordinasi dan menyelesaikan permasalahan untuk hasil yang terbaik dalam suatu tugas tertentu. Self efficacy peserta didik terhadap matematika merupakan keyakinan peserta didik terhadap kemampuannya dalam menghadapi masalah matematika. Bandura (dalam Hendriana, dkk., 2017:212) menyatakan bahwa derajat self efficacy yang dimiliki seseorang mengacu pada tiga dimensi,

(11)

yaitu tingkat kesulitan seseorang untuk mencapai keberhasilan (magnitude/level), tingkat kekuatan atau kelemahan keyakinan individu untuk mencapai keberhasilan (strength), dan keyakinan individu akan berlangsung pada domain tertentu atau berlaku dalam berbagai kegiatan (generality). Self efficacy berkaitan dengan keyakinan diri memiliki suatu kemampuan untuk melakukan tindakan yang diinginkan (Alwisol, 2009:287)

Self efficacy sangat penting bagi peserta didik sekolah menengah untuk memecahkan atau menyelesikan masalah matematika. Subaidi (2016:65) menyatakan bahwa self efficacy yang tinggi sangat dibutuhkan peserta didik dalam menyelesaikan suatu masalah untuk mencapai suatu keberhasilan. Hal tersebut sejalan dengan pendapat yang dikemukakan Yuliana dan Winarso (2019:42) yang mengatakan seseorang yang memiliki self efficacy tinggi akan menyelesaikan tugasnya dengan tekun, teliti, dan pantang menyerah dalam menghadapi kesulitan dan sebaliknya jika self efficacy rendah, maka seseorang akan cenderung mudah menyerah dan hasil yang didapatkan tidak akan maksimal.

Akibatnya peserta didik tidak dapat mencapai keberhasilan dalam pembelajaran.

Selanjutnya hasil wawancara awal yang dilakukan terhadap Ibu Nadlifatuz yang merupakan guru mata pelajaran matematika kelas VIII G SMP Islam Al Maarif 01 Singosari menjelaskan bahwa kemampuan representasi matematis peserta didik kelas VIII G SMP Islam Al Maarif 01 Singosari masih tergolong rendah. Faktor umum yang diketahui adalah karena kurangnya diberikan soal terkait kemampuan representasi matematis. Hal ini diperkuat dengan hasil tes

(12)

ulangan peserta didik dimana 60% belum memahami soal dan bagaimana cara menyelesaikannya.

Wawancara juga dilakukan dalam rangka membahas tentang self efficacy peserta didik. Menurut Ibu Nadlifatuz, self efficacy peserta didik tergolong sedang dan hanya beberapa yang tinggi. Faktor yang menyebabkan self efficacy adalah kurangnya keyakinan peserta didik akan kemampuan yang dimiliki. Ini dibuktikan dengan banyaknya peserta didik yang takut untuk mencoba memulai. Ibu

Nadlifatuz juga menyetujui bahwa kemampuan representasi matematis dan self efficacy berkaitan satu sama lain. Ibu Nadlifatuz juga menyetujui salah satu faktor rendahnya kemampuan representasi matematis peserta didik adalah self efficacy yang rendah. Banyak peserta didik yang mudah menyerah dan tidak mau berusaha ketika melihat soal yang sulit dikarenakan peserta didik yang tidak yakin akan kemampuannya.

Sesuai dengan hasil wawancara, selanjutnya peneliti akan membahas tentang kemampuan representasi matematis dan self efficacy peserta didik. Untuk mengetahui kemampuan representasi matematis peserta didik di sekolah, peneliti mengambil materi teorema Pythagoras kelas VIII G SMP Islam Al Maarif 01 Singosari. Materi tersebut berkaitan sangat erat dengan kehidupan sehari-hari dikarenakan prinsip teorema Pythagoras dilakukan diberbagai bidang, terutama bidang arsitekur seperti mengukur kemiringan bangunan.

Teorema Pythagoras merupakan salah satu pokok bahasan yang ada di kelas VIII SMP pada kurikulum 2013. Teorema Pythagoras adalah suatu aturan metematika yang digunakan untuk menentukan panjang salah satu dari sisi sebuah

(13)

segitiga. Pada teorema ini hanya berlaku pada segitiga siku-siku, dan tidak berlaku untuk menentukan sisi lain dari segitiga yang bukan siku-siku. Teorema

Phytagoras dapat digunakan untuk menentukan panjang sisi dari segitiga jika diketahui dua panjang sisi segitiga lainnya dan untuk menentukan jenis segitiga dengan membandingkan kuadrat sisi miringnya dengan jumlah kuadrat sisi siku- sikunya.

Berdasarkan uraian, maka peneliti akan melakukan penelitian yang berjudul “Analisis Kemampuan Representasi Matematis pada Pokok Bahasan Teorema Pythagoras Ditinjau dari Self Efficacy Siswa Kelas VIII SMP”.

1.2 Fokus Penelitian

Berdasarkan konteks penelitian yang telah diuraikan, maka fokus penelitian adalah mendeskripsikan secara lebih detail kemampuan representasi matematis pada pokok bahasan teorema Pythagoras ditinjau dari self efficacy siswa kelas VIII SMP Islam Al Maarif 01 Singosari.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan fokus penelitian yang telah dikemukakan, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Bagaimana kemampuan representasi matematis siswa yang memiliki self efficacy tinggi pada pokok bahasan teorema Pythagoras siswa kelas VIII SMP Islam Al Maarif 01 Singosari?

(14)

2. Bagaimana kemampuan representasi matematis siswa yang memiliki self efficacy sedang pada pokok bahasan teorema Pythagoras siswa kelas VIII SMP Islam Al Maarif 01 Singosari?

3. Bagaimana kemampuan representasi matematis siswa yang memiliki self efficacy rendah pada pokok bahasan teorema Pythagoras siswa kelas VIII SMP Islam Al Maarif 01 Singosari?

4. Bagaimana tingkat kemampuan representasi matematis ditinjau dari self efficacy pada pokok bahasan teorema Pythagoras siswa kelas VIII SMP Islam Al Maarif 01 Singosari?

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah disampaikan, maka tujuan penelitian yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Untuk mendeskripsikan kemampuan representasi matematis siswa yang memiliki self efficacy tinggi pada pokok bahasan teorema Pythagoras siswa kelas VIII SMP Islam Al Maarif 01 Singosari.

2. Untuk mendeskripsikan kemampuan representasi matematis siswa yang memiliki self efficacy sedang pada pokok bahasan teorema Pythagoras siswa kelas VIII SMP Islam Al Maarif 01 Singosari.

3. Untuk mendeskripsikan kemampuan representasi matematis siswa yang memiliki self efficacy rendah pada pokok bahasan teorema Pythagoras siswa kelas VIII SMP Islam Al Maarif 01 Singosari.

(15)

4. Untuk mendeskripsikan tingkat kemampuan representasi matematis ditinjau dari self efficacy pada pokok bahasan teorema Pythagoras siswa kelas VIII SMP Islam Al Maarif 01 Singosari.

1.5 Kegunaan Penelitian

Pada hasil penelitian ini, diharapkan mampu memberi manfaat baik dari segi teoritis maupun praktis terhadap berbagai pihak. Adapun manfaat penelitian diantaranya sebagai berikut.

1) Manfaat Teoritis

Secara teoritis, manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah dapat memberi deskripsi tentang cara peserta didik dalam menyelesaikan tes kemampuan representasi matematis dan tingkat kemampuan representasi matematis peserta didik pada pokok bahasan teorema Pythagoras ditinjau dari self efficacy.

2) Manfaat Praktis

Secara praktis, peneliti mengharapkan mampu memberikan manfaat terhadap berbagai pihak antara lain.

a. Bagi Pendidik

Bagi pendidik, penelitian ini diharapkan mampu memberikan pedoman dalam merencanakan pembelajaran dan mengendalikan kemampuan representasi matematis peserta didik.

(16)

b. Bagi Peserta Didik

Bagi peserta didik, diharapkan mampu untuk meningkatkan minat belajar matematika setelah mengetahui tingkat kemampuan representasi

matematisnya dalam menyelesaikan masalah.

c. Bagi Sekolah

Pada penelitian ini diharapkan menjadi referensi kemampuan representasi matematis ditinjau dari self efficacy yang dihadapi peserta didik sehingga dapat dilakukan cara untuk mengatasi supaya terjadi peningkatan terhadap proses pembelajaran di sekolah. Serta sebagai masukan bagi segenap komponen pendidikan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran agar dapat menghasilkan peserta didik yang kompeten dibidang matematika.

d. Bagi Peneliti

Manfaat bagi peneliti mengenai penelitian ini adalah sebagai bahan acuan untuk melakukan penelitian yang berkaitan dengan kemampuan

representasi matematis berdasarkan self efficacy.

1.6 Penegasan Istilah

Pada penelitian ini terdapat istilah yang banyak digunakan, untuk menghindari kesalahan penafsiran. Berikut ini dikemukakan beberapa definisi istilah.

1. Kemampuan representasi matematis

Kemampuan representasi matematis adalah kemampuan peserta didik untuk mengungkapkan gagasan atau ide-ide matematis dalam bentuk tabel, simbol, gambar, model matematis, ataupun verbal sebagai alat bantu untuk

(17)

menyelesaikan masalah atau menemukan solusi dari permasalahan matematis.

Indikator kemampuan representasi matematis yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

a. Kemampuan representasi visual, yaitu menyajikan kembali informasi atau data dari sebuah masalah teorema Pythagoras.

b. Representasi gambar, yaitu mensketsakan atau menggambar masalah matematis untuk memperjelas permasalahan.

c. Representasi persamaan, yaitu membuat representasi dalam bentuk aljabar dari sebuah masalah teorema Pythagoras.

d. Representasi verbal, yaitu menyusun cerita yang sesuai dengan representasi yang telah disajikan.

2. Self efficacy

Self efficacy adalah keyakinan individu dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah yang dihadapi diberbagai situasi serta mampu menentukan tindakan yang akan dilakukan untuk mennyelesaikan masalah, sehingga individu dapat mencapai tujuan yang diinginkan untuk

menghasilkan hasil yang maksimal.

Indikator self efficacy yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

a. Dimensi magnitude, yaitu bagaimana peserta didik dalam mengatasi kesulitan belajar yang dialaminya.

b. Dimensi strenght, yaitu seberapa tinggi keyakinan peserta didik dalam mengatasi kesulitan belajar yang dialaminya.

(18)

c. Dimensi generality, yaitu keyakinan akan kemampuan yang dimiliki apakah akan berlangsung dalam domain tertentu atau dalam berbagai aktivitas dan situasi.

3. Materi teorema Pythagoras

Teorema Pythagoras merupakan salah satu pokok bahasan yang ada di kelas VIII SMP pada kurikulum 2013. Teorema Phytagoras dapat digunakan untuk menentukan panjang sisi dari segitiga jika diketahui dua panjang sisi segitiga lainnya dan untuk menentukan jenis segitiga dengan membandingkan kuadrat sisi miringnya dengan jumlah kuadrat sisi siku-sikunya.

(19)

BAB V PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan masalah penelitian yang telah dirumuskan sebelumnya dan data hasil analisis data serta pembahasan hasil penelitian tentang kemampuan representasi matematis pada pokok bahasan ditinjau dari self efficacy peserta didik kelas VIII SMP Islam Al Maarif 01 Singosari dapat diperoleh simpulan sebagai berikut.

1. Kemampuan representasi matematis dalam menyelesaikan soal ditinjau dari self efficacy adalah sebagai berikut.

a. Peserta didik dengan self efficacy yang tinggi mempunyai kemampuan representasi yang tinggi. Peserta didik dengan self efficacy tinggi dapat menggunakan semua indikator kemampuan representasi matematis dengan maksimal, mampu mengungkapkan ide-ide matematisnya dalam empat representasi matematis yaitu representasi visual (menyajikan suatu representasi dalam bentuk tabel), representasi gambar (membuat gambar dari suatu masalah), representasi persamaan (membuat model matematis, menyelesaiakan masalah yang melibatkan ekspresi matematis,

membentuk tripel Pythagoras), dan representasi verbal (menuliskan apa yang diketahui dan kesimpulan menggunakan kata-kata).

b. Peserta didik dengan self efficacy yang sedang mempunyai kemampuan representasi yang sedang. Peserta didik dengan self efficacy sedang dapat

(20)

menggunakan semua indikator kemampuan representasi matematis namun belum maksimal. Pada representasi persamaan, peserta didik belum mampu menyelesaikan masalah yang melibatkan ekspresi matematis dan menuliskan model matematis dari suatu masalah.

c. Peserta didik dengan self efficacy rendah dapat menggunakan

representasi gambar dengan baik meskipun ada beberapa yang kurang detail, namun belum mencapai kemampuan representasi visual, persamaan, dan verbal.

2. Deskripsi tingkat kemampuan representasi matematis ditinjau dari self efficacy berdasarkan kalsifikasi kemampuan representasi matematis a. Pada klasifikasi tingkat kemampuan representasi matematis, kategori

tingkat tinggi terdapat lima peserta didik dengan persentase 25% dan secara umum memenuhi semua inikator kemampuan representasi matematis yaitu visual dalam bentuk tabel, gambar, persamaan, dan verbal. Hasil tes rata-rata kemampuan representasi matematis tingkat tinggi adalah 85,75 dan skor rata-rata self efficacy berdasarkan klasifikasi kemampuan representasi matematis tinggi adalah 66,6 yang tergolong tingkat self efficacy tinggi.

b. Pada klasifikasi tingkat kemampuan representasi matematis, kategori tingkat sedang terdapat sembilan peserta didik deangn persentase 45%, akan tetapi banyak yang belum memenuhi indikator-indikator

kemampuan representasi matematis secara maksimal terutama pada indikator representasi persamaan, peserta didik belum mampu

(21)

menyelesaikan masalah yang melibatkan ekspresi matematis dan menuliskan model matematis dari suatu masalah. Hasil tes kemampuan representasi matematis tingkat sedang adalah 75,14 dan skor rata-rata self efficacy berdasarkan klasifikasi kemampuan representasi matematis sedang adalah 58,87 yang tergolong tingkat self efficacy sedang.

c. Pada klasifikasi tingkat kemampuan representasi matematis kategori tingkat rendah terdapat enam peserta didik dengan persentase 30% dan hampir sebagian besar tidak memenuhi indikator kemampuan representasi matematis dengan maksimal. Hasil tes kemampuan representasi

matematis tingkat rendah adalah 40,83 dan skor rata-rata self efficacy berdasarkan klasifikasi kemampuan representasi matematis rendah adalah 49,5 yang tergolong tingkat self efficacy rendah.

Kesimpulan secara menyeluruh adalah semakin tingggi kemampuan representasi matematis peserta didik, maka semakin tinggi pula self efficacy yang dimiliki.

5.2 Saran

Dari simpulan yang telah diuraikan, maka saran yang ingin disampaikan peneliti demi kemajuan dan tercapainya pelaksanaan proses belajar mengajar dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan adalah sebagai berikut.

1. Bagi Peserta Didik

Hendaknya peserta didik lebih memupuk dan meningkatkan kemampuan representasi matematis sehingga terbentuk self efficacy yang tinggi dalam

(22)

proses berfikirnya dan selalu yakin bisa menghadapi setiap kesulitan yang akan datang.

2. Bagi Pendidik

Hendaknya pendidik berusaha mengembangkan kemampuan representasi matematis peserta didik khususnya dalam menjawab soal teorema Pythagoras dalam melakukan usaha untuk meningkatkan self efficacy.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Peneliti selanjutnya yang ingin mengkaji penelitian ini, disarankan bisa mengembangkan penelitian pada subjek yang lebih banyak, dengan pokok bahasan yang lain guna menyempurnakan kekurangan yang ada dalam penelitian ini.

(23)

DAFTAR RUJUKAN

Adni, D. N., Nurfauziah, P., & Rohaeti, E. E. 2018. Analisis Kemampuan Koneksi Matematis Siswa Ditinjau Dari Self efficacy Siswa. JPMI – Jurnal Pembelajaran matematika Inovatif. Vol 1 (5): 957-964.

Alwisol. 2009. Psikologi Kepribadian. Malang: UMM Press.

Anggito, A., & Setiawan, J. 2018. Metodologi Penelitian Kualitatif. Sukabumi:

CV Jejak.

Amieny, A.A., & Firmansyah, D. 2021. Kemampuan Representasi Matematis Kelas VIII SMP dalam Pembelajaran Matematiks. Jurnal Maju. Vol 8 (1):

133-142.

Arikunto, S. 2013. Prosedur Penelitian: Suatu pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta

Arikunto, S. 2015. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Artiah, & Untarti, R. 2017. Pengaruh Model Reciprocal Larning Terhadap Kemampuan Representasi Matematis Siswa Kelas VII SMP Negeri 6 Purwokerto. Journal of Mathematics Education AlpaMath. Vol 3 (1): 1- 11.

Dahlan, J. A., & Juandi, D. 2011. Analisis Representasi Matematik Siswa Sekolah Dasar Dalam Penyelesaian Matematika Konstektual. Jurnal Pengajaran MIPA. Vol (16) 1: 128-138.

Fathurrohman, M., & Sulistyorini. 2018. Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta:

Kalimedia.

Fendrik, M. 2019. Pengembangan Kemampuan Koneksi Matematis dan Habits of Mind Pada Siswa. Surabaya: Media Sahabat Cendekia.

Hamalik, O. 2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Handayani, H. 2015. Pengaruh Pembelajaran Konstekstual Terhadap Kemampuan Pemahaman dan Representasi Matematis Siswa Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Vol 1 (1): 142-149.

Haryono, D. 2015. Filsafat Matematika. Bandung: Alfabeta.

Hendriana, H., Rohaeti, H. E., & Sumarmo, U. 2017. Hard Skill dan Soft Skill Matematik Siswa. Bandung: PT Refika Aditama.

Kadir, A. 2012. Dasar-dasar Pendidikan. Jakarta: Prenadamedia Group.

(24)

KBBI. Kamus Besar Bahasa Indonesia. (Online), (http://kbbi.web.id/analisis, diakses 7 Juli 2021)

Khairunnisa, G. F., As’ari, A. R., & Susanto, H. 2018. Keberhasilan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Cerita Berdasarkan Kemampuan Membuat Berbagai Representasi Matematis. Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan. Vol 3 (6):723-730.

Lestari, K. E., & Yudhanegara, M. R. 2015. Penelitian Pendidikan Matematika.

Bandung: PT Refika Aditama.

Marasabessy, R. 2020. Kajian Kemampuan Self Efficacy Matematis Siswa Dalam Pemecahan Masalah Matematika. Jurnal Riset Teknologi dan Inovasi Pendidikan (JARTIKA). Vol 3 (2): 168-183.

Mustangin. 2019. Representasi Konsep matematika Dalam Pemecahan Masalah Aljabar Siswa SMP Ditinjau Dari Kemampuan Matematika dan Gender.

Disertasi:Universitas Negeri Surabaya.

Nadia, L. N., Waluyo, S. B., & Isnarto. 2017. Analisis Kemampuan Representasi matematis Ditinjau dari Self Efficacy Peserta Didik Melalui Inductive Discovery Learning. Unnes Journal ofMathenatics education Research.

Vol 6 (2): 242-250.

NCTM. 2000. Principles and Standards for School Mathematics. Reston, VA:

NCTM.

Niko, Wahyuni, R., & Nurhayati. 2018. Analisis Kemampuan Multi Representasi Matematis Ditinjau dari Motivasi Belajar Siswa Pada Materi Teorema Phytagoras Kelas IX SMP Negeri 12 Singkawang. Journal of Education Review and Research. Vol 1 (2): 92-99.

Nizarudin. 2014. Role of Multipe Representations in Mathematical Problem Solving. International Conference on Mathematics, Science, and Education (ICMSE), 163–168.

Permendiknas. 2006. Permendiknas No. 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi.

(Online), (https://asefts63.files.wordpress.com/2011/01/permendiknas-no- 22-tahun-2006-standar-isi.pdf, diakses 7 Juli 2021)

Pramuditya, S. A., Wahyudin, & Nurlaelah, E. 2021. Kemampuan Komunikasi Digital Matematis. Bandung: CV Media Sains Indonesia.

Rahmita, F. 2018. Representasi Matematis Siswa SMP Dalam Membangun Hubungan Luas Antar Segiempat. Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika.

Vol 7(2): 350-355.

Rangkuti, A. N. 2014. Representasi Matematis. Jurnal Forum Pedagogik. Vol 6 (1): 110-127.

(25)

Rasyid, A. N., & Irawati, S. 2017. Penerapan Realistic Mathematics Education Meningkatkan Kemampuan Representasi Matematis Siswa. Jurnal Pendidika. Vol 2 (1): 1590-1595.

Rhohmah, A. S., Rohaeti, E. E., & Afrilianto, M. 2018. Kemampuan Representasi Matematis Siswa SMP Kelas VIII Pada Materi Sistem Persamaan Linier Dua Variabel Dengan Pendekatan Konstektual. Jurnal LP3M. Vol 4 (1):

51-62.

Sabirin, M. 2014. Representasi dalam Pembelajaran Matematika. Jurnal Pendidikan Matematika IAIN Antasari. Vol 1 (2): 33-44.

Sanjaya, I. I., Maharani, H. R., & Basir, M. A. 2018. Kemampuan Representasi Matematis Siswa SMP Pada Materi Lingkaran Berdasar Gaya Belajar Honey Mumfrod. Jurnal Penelitian Didaktik Matematika. Vol 1 (1): 60- 72.

Setyawati, R. D., Ambarizka, E. B., & Handayanto, A. 2020. Profil Kemampuan Representasi Matematis Siswa SMP ditinjau dari Self Efficacy. Jurnal Phenomenon. Vol 10 (2): 220-235.

Shadiq, F. 2014. Pembelajaran Matematika. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Subaidi, A. 2016. Self Efficacy Dalam Pemecahan Masalah Matematika. dalam Sigma. Vol 1 (2): 64-68.

Sugiyono. 2018. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Suprijono, A. 2012. Cooperatif Learning. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Susanto, A. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta:

Prenadamedia Groub.

Syahdi, M. 2019. Peningkatan Kemampuan Representasi Matematis Siswa MI Kota Bengkulu melalui Pembelajaran CMP. Jurnal Pendidikan Matematika Raflesia. Vol 4 (1): 73-78.

Umaroh, U., & Pujiastuti, H. 2020. Analisis Kemampuan Representasi Matematis Siswa dalam Mengerjakan Soal PISA Ditinjau dari Perbedaan Gender. Vol 5 (2): 40-53.

Villegas, J. L., Castro, E., & Gutierrez, J. 2009. Representation in Problem Solving: a case study with optimization problems. Electronic Journal of Reserach in Education Psychology, 7(1), 279-308.

Wijaya, C. B. 2018. Analisis Kemampuan Representasi Matematis Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Lingkaran Pada Kelas VII-B Mts Assyafi'yah Gondang. Suska Journal of Mathematics Education. Vol 4 (2): 117-124.

(26)

Yuliana, W., & Winarso, W. 2019. Penilaian Self Efficacy dan Kemampuan Pemecahan Masalah Berdasarkan Perspektif Gender. Jurnal Matematika dan Pembelajaran. Vol 7 (1): 41-60.

Referensi

Dokumen terkait

HASIL DAN PEMBAHASAN Instrumen utama yang dikembangkan adalah tes kemampuan representasi matematis siswa dengan tujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan