• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Kenaikan Harga Tiket Bus Akap Masa Lebaran Perspektif Ibnu Taimiyah

N/A
N/A
sikilemshoe care

Academic year: 2025

Membagikan "Analisis Kenaikan Harga Tiket Bus Akap Masa Lebaran Perspektif Ibnu Taimiyah"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Analisis Kenaikan Harga Tiket Bus Akap Masa Lebaran Perspektif Ibnu Taimiyah

Mohammad Nur Irfan1

1Program Studi Magister Ekonomi Syariah, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

2Department of Office Admistration Education, Faculty of Training and Education, Sebelas Maret University, Jl. Ir. Sutami No.36A, Surakarta, 57126, Indonesia

3Entrepreneurship Development Center, Centre of Research and Community Service, Sebelas Maret University, Jl. Ir. Sutami No.36A, Surakarta, 57126, Indonesia

Corresponding author: [email protected]

Abstract

You are asked to explain the background, objectives, methods, results, and conclusions. Abstract is written clearly and describes its main points within 150- 250 words. Abstract is provided in sentence case, justify, italic, font Book Antiqua 12.

Keywords: 3-6 words, written in alphabetical order, sentence case, justify, regular, font Book Antiqua and font size 12. Each keyword is separated with a semicolon (;).

(2)

PENDAHULUAN

Tradisi perjalanan pulang kampung saat Lebaran merupakan bagian tak terpisahkan dari perayaan Idul Fitri. Kerinduan untuk kembali ke kampung halaman mengurangi kesibukan, bahkan menjadi tambahan kegembiraan dalam kemenangan.

Masyarakat melakukan perjalanan dengan berbagai macam transportasi seperti kendaraan pribadi dengan mobil atau motor, kemudian juga ada yang bersama rombongan dengan kendaraan umum seperti transportasi bus, kapal, pesawat dan kereta.

Dengan adat atau tradisi mudik lebaran ke kampung halaman tidak sedikit bagi masyarakat yang akan melakukan perjalanan ke kampung halaman menggunakan Bus Antar Kota Antar Provinsi (Akap). Bus Akap sangat berperan penting dalam efektivitas perjalanan jalur darat, udara maupun laut dan mengurangi kemacetan. Oleh karena itu jumlah perjalanan menggunakan Bus Akap umum selama masa Lebaran meningkat secara signifikan mulai dari satu minggu pra lebaran hingga satu minggu pasca lebaran. Dorongan kuat untuk melakukan mudik mendorong masyarakat Muslim untuk bekerja lebih keras dan menabung agar bisa digunakan ketika pulang kampung. Hal ini mengakibatkan terjadinya perpindahan uang yang signifikan dari satu daerah ke daerah lain. Fenomena ini mencerminkan pola konsumsi masyarakat, di mana mudik dianggap sebagai ungkapan syukur setelah menjalani puasa selama sebulan penuh, dengan menghabiskan uang yang telah mereka kumpulkan untuk hal-hal

yang mungkin dianggap tidak perlu.

Tradisi mudik Lebaran, yang sering kali berlebihan, pada akhirnya memiliki dampak positif pada perekonomian. (Hendrawan, 2020)

Aktivitas mudik memberikan kenaikan yang signifikan terhadap perekonomian yang bergerak dalam bidang pariwisata terutama dalam bidang jasa tranportasi umum.

Perilaku pemudik sebagai turis secara alami mempengaruhi perkembangan pariwisata baik secara keseluruhan maupun di tingkat daerah.

Peningkatan permintaan pemudik sebagai turis terhadap fasilitas penginapan, ragam moda transportasi, serta konsumsi makanan, hiburan, dan oleh-oleh, menunjukkan dinamika aktif dalam sektor pariwisata ketika musim mudik tiba.

(Nadhifa, 2023) Salah satu faktor yang mempengaruhi adanya kenaikan harga Bus Akap adalah banyaknya permintaan tiket yang tidak seimbang dengan ketersediaan transportasi yang ada. Sehingga seperti transportasi bus Akap yang beroperasi antar kota antar provinsi melakukan perjalanan putar balik, yaitu dengan melakukan perjalanan ke suatu daerah kemudain setelah menurunkan pelaku perjalanan di suatu daerah, kemudian kembali ke kota tanpa muatan penumpang guna memenuhi permintaan penumpang atau pelaku pemudik yang melonjak pra lebaran dan pasca lebaran.

Dengan adanya banyak permintaan tiket Bus Akap dan keterbatasan armada Bus Akap maka untuk memenuhi kebutuhan mudik saat lebaran biaya transportasi melonjak tinggi, dengan estimasi dua kali lipat dari harga normal. (Orinaldi,

(3)

2021) Harga tiket transportasi yang tinggi memang menjadi tantangan bagi masyarakat yang biasanya menggunakan Bus Akap untuk perjalanan antar kota. Dalam teori ekonomi, disebutkan bahwa hampir semua barang dan jasa memiliki hubungan yang berlawanan antara harga dan jumlah yang diminta oleh konsumen. Ini berarti bahwa ketika harga naik, biasanya jumlah barang yang diminta akan turun, dan sebaliknya. Terdapat hubungan yang tetap antara harga suatu barang di pasar dan jumlah barang yang diminta oleh konsumen. Ketika faktor-faktor lainnya tetap sama, hubungan ini dikenal sebagai kurva permintaan.

(Masrura, 2020)

Dalam teori permintaan, hubungan antara kuantitas dan harga bersifat terbalik; jika Harga (P) meningkat, Kuantitats (Q) akan menurun, dan sebaliknya Kuantitas yang diminta cenderung menurun saat harga naik, dan hal ini dapat dijelaskan dengan dua alasan.

Pertama, adalah efek substitusi, dimana ketika harga suatu barang naik, konsumen cenderung beralih ke barang lain yang lebih murah atau lebih ekonomis, seperti menggunakan bus, kereta, atau kapal sebagai pengganti pesawat. Alasan kedua adalah efek pendapatan; ketika harga naik dan pendapatan tetap, konsumen merasa daya belinya menurun, sehingga cenderung mengurangi permintaan terhadap barang tersebut.

(Wegayanti, 2020)

Kenaikan harga juga pernah terjadi pada masa Rasulullah, diriwayatkan dari Anas Sahabat meminta Nabi menentukan harga pada saat itu, lalu Nabi bersabda:

Artinya " bahwa Allah adalah Dzat yang mencabut dan memberi sesuatu, Dzat yang memberi rezeki dann penentu harga”. (HR. Abu Daud) Dari hadis tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa Rasulullah SAW percaya bahwa pada saat terjadi kenaikan harga, ada alasan tertentu yang dianggap darurat. Oleh karena itu, dalam situasi darurat, keadaan tersebut akan berubah seiring hilangnya penyebabnya. Selain itu, Rasulullah juga meyakini bahwa harga akan kembali normal dalam waktu yang tidak terlalu lama.

Pendekatan Rasulullah terhadap penetapan harga dianggap sebagai tindakan yang menzalimi kepentingan para pedagang, karena mereka merasa terpaksa untuk menjual barang mereka dengan harga yang telah ditetapkan, yang mungkin tidak sesuai dengan keinginan mereka.

(Effendi, 2021)

Dalam ekonomi Islam, terdapat keyakinan bahwa pasar dapat berperan secara efektif dalam kehidupan ekonomi jika prinsip persaingan yang bebas dapat berlaku dengan normal. Pasar dianggap tidak memerlukan campur tangan dari pihak manapun, termasuk Negara, dalam menetapkan harga melalui kegiatan monopoli atau bentuk intervensi lainnya. Persaingan yang bebas dalam konteks ini memungkinkan umat Islam untuk menentukan sendiri apa yang mereka konsumsi dan produksi, serta memberikan kebebasan untuk memilih cara memenuhi kebutuhan mereka. Menurut Imam al-Ghazali, persaingan bebas dianggap sebagai kondisi alami atau pola pasar yang normal. (Banun, 2021) Tokoh ekonomi

(4)

islam yang relevan dengan konsep ekonomi yang berbasis Islam yaitu Ibnu Taimyiyah menggagas bahwa, apabila orang yang mejual barang dagangannya dengan cara yang dapat diterima secara umum tanpa disertai dengan kedzaliman dengan harga- harga mengalami kenaikan sebagai konsekuensi dari penurunan jumlah suatu barang atau peningkatan jumlah penduduk, hal ini disebabkan oleh Allah SWT. Pernyataan dari Ibnu Taimiyah tersebut sepertinya memberikan gambaran perubahan yang terpisah. Ketika barang menurun, ini artinya penawaran berkurang. Sebaliknya, peningkatan

jumlah penduduk akan

mengakibatkan peningkatan permintaan, sehingga dapat dianggap sebagai peningkatan permintaan.

(Dedi, 2018)

Salah satu pokok pemikiran Ibnu Taimiyah tentang harga adalah bahwa harga haruslah harga yang adil, bukan harga yang membebani atau merugikan masyarakat atau membebani salah satu pihak. Amir salim (2021) dalam tulisannya memaparkan bahwa, keadilan yang diinginkan Ibnu Taimyah adalah keadilan terkait dengan prinsip La Dharar, yaitu kadilan yang tidak menyakiti atau merugikan orang lain.

Dengan bertindak adil, kezaliman dapat dihindari. Isu mengenai pemberian kompensasi yang adil muncul ketika membahas masalah moral atau kewajiban hukum. Oleh karena itu Pemikiran-pemikiran Ibnu Taimiyah tentang harga mencerminkan pentingnya keadilan, keseimbangan, dan kepatuhan terhadap prinsip-prinsip syariah dalam aktivitas ekonomi dalam Islam.

Dalam studi yang sama, peneliti menemukan beberapa penelitian sebelumnya, di antaranya: (Zulkifli et al., 2023) menemukan bahwa Mudik sudah menjadi tradisi lebaran idul fitri yang memberikan pengaruh dan dampak signifikan terhadap perkembangan perekonomian daerah, namun pulang kampung memiliki dampak positif dan negatif. Secara positif, mudik dapat mendorong pertumbuhan ekonomi, ada juga dampak negatifnya, seperti meningkatnya demonstrasi di daerah pedesaan. Hal ini menyebabkan pemudik seringkali tampil dengan gaya dan penampilan yang lebih modis. Pada dasarnya, tujuan mudik adalah untuk mendistribusikan uang ke berbagai pelosok daerah agar perekonomian di sana tetap berjalan.

Adapun penulis lebih menekankan pada kebijakan penentuan harga tiket bus Akap di masa lebaran.

(Putri et al., 2022) Dalam artikelnya yang membahasa tentang perubahan kenaikan harga bahan sembako bawang merah pasca naikya harga BBM menemukan bahwa adanya kebijakan perubahan harga BBM naik pada tanggal 3 september 2022 mempengaruhi pasaran harga sebagian besar pedagang mengalami kenaikan harga bawang merah pasca kebijakan. Dengan demikian, kebijakan kenaikan harga BBM pada tanggal 3 September 2022 secara langsung mempengaruhi harga bawang merah di pasar tradisional dan pedesaan di Cirebon, menyebabkan fluktuasi harga yang signifikan dan menimbulkan tantangan bagi para pedagang dalam memasarkan produk mereka.

(5)

Pada artikel lain Wegayanti (2020) menjelaskan bahwa naiknya harga tiket tidak dipengaruhi oleh faktor kelangkaan atau terbatasnya jumlah pesawat, Ini sejalan dengan pemikiran Abu Yusuf yang menyatakan bahwa harga yang tinggi tidak selalu disebabkan oleh kelangkaan barang. Kenaikan harga tiket pesawat dipengaruhi oleh berbagai faktor lain seperti biaya operasional, stagnasi harga tiket sebelumnya, upaya penyelamatan keuangan maskapai, dan dugaan adanya perilaku kartel oleh penguasa pasar. Penulis menyimpulkan bahwa ini sejalan dengan teori ekonomi yang menyatakan bahwa ketika harga barang naik, jumlah yang ingin dibeli oleh konsumen akan berkurang dibandingkan dengan jumlah yang dibeli saat harga lebih rendah.

Dalam beberapa penelitian diatas peneliti menemukan beberapa kesamaan yang menunjukkan bahwa rata-rata perubahan harga yang terjadi pada penelitian diatas dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti harga bahan pokok bawang merah naik pasca kebijakan kenaikan harga BBM, kemudian kenaikan harga tiket pesawat yang dipengaruhi oleh operasional maskapai. Namun pada penelitian diatas peneliti belum menemukan penelitian yang berfokus pada kajian kenaikan harga terhadap pemikiran Ulama Ibnu Taiimyah.

Artikel ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif dalam membangun pemahaman yang lebih mendalam tentang isu ini dari perspektif Islam dan memperkuat basis pengetahuan bagi pengambilan keputusan yang lebih bijaksana di masa depan. Dari uraian diatas

penulis tertarik untuk menganalisis kenaikan harga tiket Bus Akap saat musim lebaran dengan perspektif Ibnu Taimiyah.

METHOD

Penelitian ini menerapkan metode penelitian deskriptif Kualitatatif karena data yang diperoleh berupa informasi atau penjelasan yang diungkapkan dalam bentuk angka atau bilangan melalui pengolahan data statistik dari hasil survei. (Putri et al., 2022) Variabel yang diteliti berupa harga Bus Akap. Data yang diambil menggunakan data primer yaitu dengan cara survey secara langsung di lapangan. Subjek penelitian yaitu terminal Cepu yang didalamnya terdapat beberapa Outlet Bus Akap dari beberapa PO. Bus, dengan cara wawancara/interview/survey/obser vasi dan hasil pengamatan secara langsung dari para pedagang yang berada di lapangan.

HASILDANPEMBAHASAN CONCLUSION

Contains a brief statement of the results of the research discussed and must answer the purpose of the research. Not a repetition of the introduction/results. Also write down the implications of the research. The conclusion should not exceed 2 paragraphs and 200 words.

ACKNOWLEDGEMENT(IFANY) Acknowledgments contain acknowledgments for donors or other parties.

(6)

REFERENCES

References must not use website sources and anonymous sources and use at least 15 sources.

References use primary sources from journals, books, or proceedings and the last 10 years. References are written in Justify, Font Book Antiqua 12pt using Mendeley or other reference tools in APA 7th edition Style. Provide the URL/DOI address of the journal/proceedings/books.

Must cite at least 2 article published in the Jurnal Kewirausahaan dan Bisnis.

Example of National or International Journal:

Author name. (year). Title. Journal, Vol (No): page.

Triharyanto, E., Susantiningrum., Hantari, D. (2016). Panduan penulisan jurnal. Jurnal Kewirausahaan dan Bisnis, 13 (2):

74-81.

Example of Proceeding:

Author name. (year). Title. Proceeding, page.

Triharyanto, E., Susantiningrum., Hantari, D. (2016). Panduan penulisan jurnal. Prosiding Seminar Kewirausahaan, 19-24.

Example of Book:

Author name. (year). Title. Publisher, page number.

Triharyanto, E., Susantiningrum., Hantari, D. (2016). Panduan penulisan jurnal. UNS Press, 50 hal.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian yang dilakukan oleh penulis berjudul “ Analisis Penetapan Harga Lelang Barang Jaminan dalam Mengurangi Risiko Pembiayaan Menurut Perspektif Ekonomi Islam