• Tidak ada hasil yang ditemukan

analisis kepuasan layanan` pendaftaran haji bagi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "analisis kepuasan layanan` pendaftaran haji bagi"

Copied!
95
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Kegunaan Penelitian

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka pokok permasalahan penelitian ini adalah sebagai berikut. Selain kegunaan teoritis dari penelitian ini, diharapkan dapat mengembangkan pemikiran dan pandangan serta pengetahuan lebih lanjut bagi pihak-pihak yang berkepentingan dengan penelitian ini, khususnya pelayanan yang baik untuk diberikan kepada jamaah haji lanjut usia, sehingga jamaah haji lainnya juga dapat mengetahuinya. .

TINJAUAN PUSTAKA

Tinjauan Teoritis

  • Teori Kepuasan
  • Teori Harapan Vroom (Expectancy Theory)

Selain itu, hasil wawancara mengenai kepuasan calon jemaah haji terhadap pemberian pelayanan yang dilakukan oleh Kantor Kementerian Agama Kota Parepara juga menjadi fokus penelitian ini. Pengajar Manasika perlu mengetahui karakter calon jamaah hajinya, khususnya jamaah yang berusia lanjut. Seperti yang diungkapkan salah satu calon jamaah haji lansia bernama Intang saat diwawancarai.

Kantor Kementerian Agama Kota Parepare memperbolehkan bantuan bagi jemaah haji lanjut usia dari paroki, namun dengan syarat. Sebelum dan pada saat menunaikan ibadah haji, bimbingan keagamaan wajib dilakukan bagi calon jamaah haji yang berusia lanjut. Kementerian Agama wajib memberikan pelayanan keamanan dan perlindungan kepada calon jemaah haji, khususnya perlindungan keamanan asuransi.

Dalam hal ini, Kantor Kementerian Agama Kota Parepare mewaspadai calon jemaah haji pada saat mendaftar ibadah haji. Pada dimensi ini, Kantor Kemenag Kota Parepare mengetahui calon jemaah haji, seperti yang diungkapkan salah satu calon jemaah lansia saat diwawancarai.

Landasana Konseptual

  • Analisis
  • Layanan
  • Jamaah Haji
  • Usia Lanjut

Kerangka Pikir

Dalam penelitian ini penulis mencoba mendeskripsikan peran pimpinan beserta seluruh staf dan pegawai di kantor Kementerian Agama Kota Parepare dalam memberikan pelayanan kepada jemaah haji lanjut usia. Namun khusus untuk pelayanan administrasi pendaftaran calon jemaah haji yang telah berusia lanjut, kenyamanan pelayanan terjamin pada saat pendaftaran. Pemerintah juga menetapkan aturan bagi jamaah haji lanjut usia dan berisiko sehingga sangat membutuhkan pendamping.

Penafsiran tersebut juga didukung oleh pernyataan salah satu jamaah haji senior bernama P. Rawi saat wawancara. Dokter yang ditunjuk bertanggung jawab atas pelayanan yang diberikan kepada calon jemaah haji mulai dari pra pemberangkatan hingga kedatangan di Arab Saudi. Pelayanan kesehatan yang diberikan kepada calon jamaah haji cukup baik, namun ada salah satu jamaah yang sedikit mengalami kendala dalam pelayanannya.

Pelayanan yang diberikan kepada calon jemaah haji sejak awal pemberangkatan hingga kembali ke negara asal menjadi tanggung jawab Menteri Agama. Pejabat Kantor Kementerian Agama Penyelenggara Haji dan Umrah Kota Parepare dapat memberikan layanan informasi sesuai keinginan pelanggan dan petugas PHU dengan segera merespon permasalahan yang dihadapi calon jemaah haji yang mendaftar ibadah haji. Selain mendapat prioritas pemberangkatan, calon jamaah haji lanjut usia juga bisa berangkat ke tanah suci bersama pendamping.

Gambar 2.1  Bagan Kerangka Pikir
Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pikir

METODE PENELITIAN

Lokasi dan Waktu Penelitian

Keterbatasan pertama yang selalu muncul dalam kaitannya dengan metodologi penelitian adalah tempat penelitian, tempat penelitian tidak lain adalah tempat dilakukannya penelitian yang digunakan untuk mencari solusi permasalahan penelitian.50 Oleh karena itu, lokasi penelitian ini berada di kantor Kementerian Agama dan warga kota Parepare yang merupakan calon jemaah haji lanjut usia. Penelitian ini memakan waktu ± 2 bulan (kurang lebih dua bulan) untuk mengumpulkan informasi dan mengumpulkan data.

Fokus Penelitian

Jenis dan Sumber Data

Sumber data dalam penelitian kualitatif adalah perkataan dan tindakan serta dokumen-dokumen yang dianggap perlu dan lain-lain. Selain itu, data dalam penelitian ini juga berasal dari informan yang dianggap mempunyai informasi paling detail dan jelas mengenai fokus penelitian. Menurut Loftland, sumber data dalam penelitian kualitatif adalah perkataan dan tindakan, selebihnya dokumen dan sebagainya.

Untuk lebih mendekatkan informasi tertulis maka peneliti mengambilnya dari sumber data. Sumber data penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu: 51.

Teknik Pengumpulan Data

Observasi ilmiah adalah pemusatan perhatian terhadap suatu gejala, peristiwa atau suatu hal dengan tujuan untuk menafsirkannya, mengungkap faktor-faktor penyebabnya, dan menemukan kaidah-kaidah yang mengaturnya. Observasi dilakukan dengan mengunjungi langsung lokasi penelitian dan berinteraksi dengan masyarakat sekitar untuk memperoleh data konkrit serta melihat kondisi yang terjadi terkait penelitian ini. Dalam melakukan metode dokumentasi, peneliti meneliti benda-benda tertulis seperti buku, majalah, dokumen, peraturan, notulensi rapat, catatan harian dan lain sebagainya. 54 Metode dokumen ini digunakan untuk memperoleh data di kantor Kementerian Agama Kota Parepare baik yang berkaitan dengan jumlah, pegawai, struktur organisasi, semuanya mendukung proses penelitian ini.

Beberapa dokumen yang diperoleh peneliti dalam penelitian ilmiah ini adalah sejarah kantor Kementerian Agama kota Parepare, struktur organisasi, informasi pegawai serta data-data yang erat kaitannya dengan permasalahan yang kami hadapi. akan menganalisis dalam penelitian ini.

Teknik Analisis Data

Setelah melaksanakan ibadah haji selama 2 hari, Anda bisa mengenal karakter atau adat istiadat calon jamaah haji. Hj.Hasna, M.A, Kepala Seksi Penyelenggara Haji dan Umrah, Seksi Kementerian Agama Kota Parepare, pada poin (a) pelayanan keagamaan, dalam hal memberikan pendampingan kepada calon jamaah haji lanjut usia agar dapat menikmati ibadah haji dengan baik. menunaikan ibadah haji ke sumur air juga merupakan salah satu layanan yang ditawarkan. Sangat diperlukan bagi jamaah haji lanjut usia. Kehandalan petugas dalam pelayanan pendaftaran haji Kehandalan petugas dalam memberikan pelayanan pendaftaran haji di Kementerian Agama kota Parepare dibuktikan dengan pernyataan salah satu calon jemaah berusia lanjut saat diwawancara.

Responsivitas yang terlihat dari Kantor Kemenag Kota Parepare dalam menanggapi permintaan, pertanyaan dan keluhan jamaah haji sesuai dengan pernyataan salah satu calon jamaah haji saat wawancara.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Analisis Kepuasan Layanan Bagi Calon Jamaah Haji Usia Lanjut di

Yakni sumber daya pelayanan kesehatan yang kurang baik, seperti yang diungkapkan salah satu calon jemaah haji saat wawancara. Berdasarkan pernyataan tersebut, terdapat ketidakpuasan di kalangan calon jemaah haji terhadap pelayanan kesehatan yang diberikan penyelenggara haji. Kalaupun yang menyebabkan hal tersebut adalah sistem, ada baiknya pihak terkait diberitahu langsung mengenai alasan yang menyebabkan tertundanya pemeriksaan kesehatan calon jemaah haji.

79Hamzah Hasan, calon jamaah haji lansia, 74 tahun, alamat Jl. Kebun Sayur, wawancara tanggal 23 Desember 2019. Tanggung jawab petugas pelayanan untuk mengatasi permasalahan latar belakang calon jemaah haji di kota parepare yang beragam antara lain pendidikan, perilaku sosial, budaya dan umur serta sebagian besar calon jemaah haji di Kantor Kementerian Agama Kota Parepare sudah lanjut usia, semua itu mempengaruhi tingkat pemahaman mengenai pendaftaran ibadah haji. Dan untuk hal-hal yang berkaitan dengan pendaftaran ibadah haji dapat bertanya langsung di kantor atau melalui media komunikasi elektronik (Telepon) pada jam kerja Senin sampai Jumat pada jam aktif di WITA, semua ini bertujuan untuk memudahkan calon jamaah haji. untuk menyelesaikan berbagai permasalahan terkait pendaftaran haji.

Tersedianya petugas pendampingan calon jemaah haji, kantor Kementerian Agama kota Parepare wilayah penyelenggara haji, yang bertugas memberikan pelayanan pendaftaran haji selalu siap membantu calon jemaah haji yang melakukan registrasi seperti calon jemaah haji. Jamaah haji yang mendaftar, ada yang buta huruf, petugas selalu membantu menulis atau mengisi formulir pendaftaran haji dan sebagainya.” 83. Respon cepat penyelenggara haji tentunya akan berdampak positif terhadap pelayanan yang diberikan kepada calon jemaah haji, khususnya bagi para lansia agar tidak menunda-nunda pelayanan yang diberikan. Kantor Kementerian Agama Kota Parepare dalam membangun kepercayaan dan keyakinan calon jemaah haji dalam melakukan pendaftaran haji, antara lain, a) Jaminan terhadap pemberian pelayanan, dalam hal ini Kementerian Agama kota Parepare memberikan jaminan. bagi jamaah haji yang menyatakan adanya pegawai khusus yang bertugas melakukan pendaftaran haji sebanyak 2 (dua) orang.

Salah satu calon jamaah haji lansia mengaku memiliki alat pendukung pelayanan pendaftaran haji di Kementerian Agama di kota Parepare dalam keterangannya saat diwawancara. Penampilan Pegawai Kantor Kementerian Agama Kota Parepare Bidang Penyelenggara Haji dan Umroh dalam memberikan pelayanan dituntut untuk tampil baik dalam setiap kegiatan pelayanan haji termasuk pelayanan pendaftaran haji, karena penampilan adalah hal yang diutamakan. dilihat oleh orang-orang di masa depan. jamaah haji. Peran ramah dalam melayani calon jemaah haji dengan baik di Kantor Kementerian Agama Kota Parepare yang diberikan oleh para staf di bidang PHU (Organisasi Haji dan Umroh) sangat membantu dalam mempermudah seluruh proses pelayanan pendaftaran haji calon jemaah haji.

Informasi yang diberikan oleh Kantor Kementerian Agama Kota Parepare untuk menangani permasalahan haji melalui komunikasi tatap muka langsung dengan calon jemaah haji, komunikasi melalui media elektronik telepon langsung dengan calon jemaah haji dan mungkin surat edaran yang diberikan oleh pejabat. Kantor Kementerian Agama Kota Parepare untuk Calon Jamaah Haji. Sesuai dengan rumusan masalah dan tujuan dalam penelitian ini, maka uraian pembahasan hasil penelitian ini menjelaskan tentang bagaimana pelayanan yang diberikan kepada jamaah haji lanjut usia di Kementerian Agama kota Parepare, yang kedua, bagaimana cara menganalisis kepuasan jamaah haji lanjut usia terhadap pelayanan haji di Kementerian Agama kota Parepare. Kepuasan calon jamaah haji juga ditunjukkan dengan dukungan fasilitas pendukung di kantor Kementerian Agama, ketanggapan pegawai dalam menanggapi pengaduan melalui telepon, serta distribusi jamaah yang tepat sasaran dan mudah dijangkau. memahami informasi kepada calon pendaftar. . .

Syarat pertama, calon jemaah haji lanjut usia harus menyerahkan surat permohonan pendamping yang ditujukan ke Kementerian Agama kabupaten/kota, kemudian melakukan verifikasi pencatatan, kemudian menyiapkan surat rekomendasi dari kantor wilayah, yang harus diteruskan kepada direktur. -umum. pelaksanaan ibadah haji dan umroh.

Pembahasan Hasil Penelitian

PENUTUP

Saran

Sistem Pelayanan Haji Pada Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Nusa Tenggara Barat”, Jurnal Kementerian Agama, Vol.3. Studi Kasus Pada Pegawai Bagian Pelayanan Penunjang Departemen Pelayanan Produksi PT. International Nickel Indonesia, Tbk.Analisis Kepuasan Jamaah Haji Tahun 2011/1432 H Terhadap Kualitas Pelayanan Pemerintah Studi Kasus Jamaah Haji Di Kota Pangkal Pinang", Skripsi Diterbitkan: Universitas Terbuka.

2018. “Penerapan komunikasi interpersonal dalam pelayanan calon jemaah haji di Kementerian Agama Kota Kendari”, Majalah Al-Khitabah, Vol IV, No.1.

Referensi

Dokumen terkait