BAB III METODE PENELITIAN
3.6 Teknik Analisis Data
Penelitian deskriptif kualitatif berusaha menggambarkan, mempresentasikan serta menafsirkan tentang hasil penelitian secara detail atau menyeluruh sesuai data yang sudah diperoleh dan dikumpulkan dari hasil observasi dan interview serta dokumentasi. Mendeskripsikan data kualitatif adalah dengan cara menyusun dan mengelompokkan data yang ada, sehingga memberikan gambaran nyata terhadap informan. Metode penelitian kualitatif tidak mengandalkan bukti berdasarkan logika matematis, perinsip angka, dan metode statistik.55 Proses analisa yang dilakukan oleh peneliti yaitu langkah-langkah sebagai berikut:
3.6.1 Reduksi Data
Reduksi data merupakan analisis yang menajamkan, menggolongkan data dengan cara sedemikian rupa hingga dapat ditarik kesimpulan final atau akhirnya di verifikasi. Data yang diperoleh dari lapangan langsung ditulis dengan rinci dan sistematis setiap selesai mengumpulkan data. Laporan-laporan itu perlu direduksi, yaitu dengan memilah hal-hal pokok yang sesuai dengan fokus penelitian agar mudah untuk menyimpulkannya. Reduksi data dilakukan untuk mempermudah peneliti dalam mencari kembali data yang diperoleh bila diperlukan serta membantu dalam memberikan kode kepada aspek-aspek tertentu.56
3.6.2 Penyajian Data
Penyajian data adalah mengumpulkan data atau informasi secara tersusun, yang memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan
55Dedy Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif :Paradigma Baru Ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial (Bandung: Reamaja Rosda Karya, 2001), h.155.
56Nasution, Metode Penelitian Naturalistik dan Kulitatif (Bandung: Tarsito, 1988), h.129.
36
tindakan. Data yang sudah ada disusun dengan menggunakan teks bersifat naratif, selain itu dapat berupa matriks, grafik, dan lain-lain.57 Hal tersebut dilakukan dengan alasan supaya peneliti dapat menguasai data dan tidak terpaku pada tumpukan data, serta memudahkan peneliti untuk merencanakan tindakan selanjutnya.
3.6.3 Menarik Simpulan
Langkah terakhir dalam menganalisis data kualitatif ialah penarikan kesimpulan dan verifikasi setiap kesimpulan awal masih kesimpulan sementara yang akan berubah bila diperoleh data baru dalam pengumpulan data berikutnya kesimpulan-kesimpulan yang diperoleh selama dilapangan diverifikasi selama penelitian berlangsung dengan cara memikirkan kembali dan meninjau ulang catatan lapangan.
57Nasution, Metode Penelitian Naturalistik dan Kulitatif , h.130.
37
pelayanan jamaah haji usia lanjut dan analisis kepuasan calon jamaah haji usia lanjut terhadap pelayanan haji di Kementerian Agama kota Parepare.
4.1 Bentuk Pelayanan Bagi Calon Jamaah Haji Usia Lanjut di Kementerian Agama Kota Parepare
Penyelenggara Ibadah Haji, salah satunya memberikan pelayanan pendaftaran, bimbingan ibadah haji, pelayanan kesehatan, pelayanan transportasi, pelayanan konsumsi dan perlindungan atau keamanan kepada calon jamaah haji, sehingga para calon jamaah haji dapat menunaikan ibadahnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku atau menurut ajaran agama Islam. Maka dari itu, Kementerian Agama sangat berperan penting dalam memudahkan pelayanan jamaah haji mulai dari pendaftaran sejak awal hingga berangkat dan kembali ke Tanah Air dengan selamat. Penyelenggara haji dengan jumlah karyawan 7 orang dan mampu mengoperasionalkan computer. Adapun jumlah jamaah lanjut usia yang berangkat pada tahun 2020-2022 mendatang sebanyak 27 orang dengan pelayanan yang diberikan sangat baik, sesuai ketentuan yang ada, bersifat terbuka dan penuh tanggung jawab terhadap pekerjaannya.
Kasi penyelenggara haji dan umrah di Kementerian Agama Kota Parepare ialah intansi yang memberikan pelayanan kepada ke semua calon jamaah haji, termasuk calon jamaah haji yang usia lanjut, berdasarkan data dari hasil wawancara, observasi dan dokumentasi diperoleh beberapa bentuk-bentuk pelayanan yang
38
diberikan kepada calon jamaah haji usia lanjut di Kementrian Agama Kota Parepare sebagai berikut:
1) Pendaftaran
Calon jamaah haji membuka tabungan haji minimal Rp. 25.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah), sesuai dengan penetapan oleh Menteri Agama yaitu Bank BNI Syariah, Bank BRI Syariah, Bank Syariah Mandiri, Bank Mega Syariah, Bank Panin Syariah, Bank Permata Syariah, Bank CIMB Niaga Syariah, Bank Muamalat Indonesia, Bank Tabungan Negara, dan Bank DKI.
a. Calon jamaah haji datang langsung ke Kantor Kementerian Agama Kota/Kabupaten dengan membawa persyaratan KTP dan foto copy KTP sebanyak lima lembar, KK (Kartu Keluarga) dan foto copy KK sebanyak dua lembar, Surat keterangan sehat dokter dan foto copynya sebanyak satu lembar, Buku tabungan dan foto copynya sebanyak satu lembar, Akte kelahiran atau ijazah atau akta nikah dan foto copynya sebanyak dua lembar, dan semua dokumen persyaratan haji di foto copy di atas kertas A4.
b. Calon jamaah haji kembali ke Bank untuk menyerahkan SPPH beserta foto ukuran 3x4 sebanyak lima lembar berlatar belakang putih dengan ukuran muka 80%. Mentransfer dana tabungan senilai Rp. 25.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah) ke rekening Kementerian Agama.
c. Calon jamaah menerima bukti setoran BPIH awal yang tercantum nomor porsi.
d. Calon jamaah haji melapor atau daftar ulang BPIH awal ke Kantor Kementerian Agama Kota/Kabupaten paling lambat 7 (tujuh) hari kerja, dan calon jamaah haji menunggu sampai waktu berangkat sesuai dengan nomor urut porsi.
Berdasarkan persyaratan pendaftaran tentunya semua bisa dilakukan lansung oleh calon jamaah yang sehat fisik dan bisa bergerak tanpa hambatan, di kantor Kemeneterian Agama Kota Parepare bagian kasi penyelenggara haji dan umrah memberikan pelayanan kepada semua pendaftar calon jamaah haji. Tapi khusus pelayanan administrasi pendaftaran bagi calon jamaah haji yang usia lanjut, diberikan kemudahan dalam pelayanan pada saat pendaftara. Sesuai dengan wawancara kepala Kasi Haji dan Umrah sebagai berikut
“Kita memberikan pelayanan kepada semua calon jamaah haji, sesuai dengan aturan-aturan yang ada. Untuk calon jamaah haji yang umurnya sudah lansia kita memberikan pelayanan khusus, pada saat pendaftaran, karena fisik mereka sudah sangat berbeda dengan calon jamaah haji yang lain. Pelayanan khusus yang dimaksud disini ialah sebagai Contohnya saja, apabila ada pendaftar jamaah haji yang lansia mau mendaftarkan diri sebagai calon jamaah haji tetapi tidak mampu untuk ke kantor kemenag maka dari itu untuk urusan pemberkasan dalam administrasi pendaftaran haji, maka untuk pengumpulan berkas dan lain-lain bisa diwakili kecuali pada saat perekaman dan perlu sidik jari. 58
Berdasarkan wawancara diatas dapat diketahui bahwa pegawai di bagian kasi penyelenggara haji dan umrah memberikan pelayanan kepada semua pendaftar calon jamaah haji tanpa membedakan status, tentunya juga memberikan layanan pada calon jamaah usia lanjut, yang fisiknya sudah rentan yang tak sebanding dengan calon jamaah yang lainya. Maka dari itu pada saat pendaftaran calon jamaah lansia dapat diwakili dalam perlengkapan berkas. Pegawai dibagian haji memberikan pelayanan yang baik dan khusus kepada jamaah lansia. Hal tersebut sesuai yang dikatakan staf pegawai kasi penyalenggara haji dan umrah sebagai berikut:
“Untuk pelayanan kepada calon jamaah lansia kami memberikan kemudahan pada satat pendaftaran administrasi yaitu dapat diwakili dalam hal pemberkasan kecuali ketika perlu sidik atau pada saat perekaman. Pelayanan
58Dra.Hj.Hasna, M.A, Kepala Seksi Bagian Kasi Penyelenggara Haji Dan Umroh Kementerian Agama Kota Parepare, Wawancara Di Kantor Kementerian Agama, 29 Oktober 2019.
40
pelayanan yang kami berikan sesuai dengan aturan-aturan yang telah ada.
Sesuai denagn standar operasional prosedur dan standar pelayanan minimal pendaftaran haji Kantor Kementerian Agama Kota Parepare.”59
Salah satu bukti pelayanan yang diberikan kepada jamaah lansia adalah kemudahan dalam pendaftaran bagi calon lansia, yaitu dapat diwakili dalam pengumpulan bekas untuk pendaftaran Sesuai dengan standar operasional prosedur dan standar pelayanan minimal pendaftaran haji Kantor Kementerian Agama Kota Parepare. Agar mempermudah proses pendaftaran maka pihak penyelenggara haji tetap memberikan petunjuk kepada semua calon jamaah, karena terwujudnya jamaah haji yang mabrur, tidak hanya berlaku bagi mereka yang kuat secara fisik dalam pengurusan, tapi juga kepada calon jamaah lanjut usia sehingga perlu adanya dukungan proses yang maksimal mulai dari pemenuhan kebutuhan dalam pelayananan publik tanpa membeda-bedakan status sosial yang ditangani oleh sumber daya manusia yang berkualitas dan ahli, mekanisme atau prosedur pendaftaran yang memberikan kemudahan kepada calon jamaah haji hingga fasilitas sarana dan prasarana yang juga menjadi penunjang terbesar dalam pemberian layanan, seperti yang dikemukakan oleh salah satu calon jamaah haji lansia bernama P.Majja saat dilakukan wawancara,
“Mulai pelayanan pendaftaran tidak menyulitkan calon jamaah haji, misal, prosedur pendaftaran, kalau kesini diberikanki dulu petunjuk atau formulir untuk persiapan penyetoran di bank lalu diarahkan ke bank. Masing-masing bank mempersiapkan formulir juga sementara itu pegawai haji memberikan petunjuk dan foto, kalau memang tidak ada fotota, nanti disuruh foto disini.”60
59Sitti Ramlah S.Sos, Pegawai Bagian Seksi Kasi Penyelenggara Haji Dan Umrah Di Kementerian Agama Kota Parepare, Wawancara Dilakukan Dikantor Kementerian Agama, 20 Desember 2019.
60P. Majja, calon jamaah haji lansia, usia 86 tahun, alamat Jl Mattirotasi, wawancara pada tanggal 23 desember 2019.
Berdasarkan penrnyataan tersebut bisa dikatakan beliau melihat pelayanan itu berkualitas pada aspek prosedur pendaftaran sudah memuaskan, telah mempermudah calon jamaah haji lansia jika prosedur mudah, maka akan membuat jamaah haji puas, pemberian layanan yang baik tentunya disebabkan oleh bebera faktor mulai dari sumber daya manusia yag berkualitas. Kejelasan petugas pelayanan, yaitu keberadaan dan kepastian petugas yang memberikan pelayanan (nama, jabatan, serta kewenangan dan tanggung jawabnya). Menurut Kepala seksi Penyelenggara Haji dan Umrah Kementerian Agama kota Parepare, beliau mengatakan dalam wawancara,
“Disini ada 6 orang staf haji yang khusus menangani masalah pendaftaran, jadi mereka ada uraian tugasnya perbank. Jadi kalau datang calon jamaah haji mereka diberikan formulir dari bank oleh staf yang bertugas untuk mengurusi pendaftarannya. Nanti diarahkan untuk melakukan setoran awal, setelah selesai prosesnya nanti tim dari siskohat yang ambil alih untuk foto dan menginput data di komputer.”61
Pernyataan tersebut juga dipertegas oleh observasi peneliti bahwa nama- nama staf pendaftaran haji jelas pembagiannya perbank serta yang menjadi uraiannya karena peneliti mendapatkan uraian tugas setiap staf berada diatas meja masing- masing staf dan bisa dilihat oleh calon jamaah haji. Ditambah lagi di dalam ruangan seksi penyelenggara haji terbagi menjadi 3 bagian, yaitu khusus pendaftaran, ruangan siskohat dan ruangan kepala seksi penyelenggara haji dan umrah kementerian agama kota Parepare.
2) Pendaftaran Pelunasan
Calon jamaah haji melaksanakan pelunasan di Bank setoran BPIH awal, besaran biaya sesuai dengan Peraturan Presiden di tahun berjalan.
61Dra.Hj.Hasna, M.A, Kepala Seksi Bagian Kasi Penyelenggara Haji Dan Umroh Kementerian Agama Kota Parepare, Wawancara Di Kantor Kementerian Agama Parepare, 29 Oktober 2019.
42
a. Calon jamaah haji kembali melapor atau daftar ulang BPIH lunas ke Kantor Kementerian Agama Kota/Kabupaten dengan membawa bukti setoran BPIH lunas, surat kesehatan yang dikeluarkan oleh Puskesmas Kecamatan, dan foto copy KTP 3 lembar.
b. Calon jamaah haji yang sudah tercantum keberangkatan haji di tahun keberangkatan harus memiliki paspor.
c. Pembuatan paspor di Kantor Imigrasi Kota, dengan syarat membawa foto copy KTP dan KK, dan foto copy Akte Kelahiran / Ijazah /Surat Nikah.62
Calon jamaah haji ke Bank membuka tabungan dan menyetor kurang lebih Rp. 20.000.000-, sekaligus mendaftarkan diri untuk mendapatkan nomor porsi.
Setelah mendapatkan nomor porsi calon jamaah ke Kantor Kementerian Agama dengan membawa nomor porsi tersebut dan menungggu panggilan berdasarkan kuota.
Kemudian calon jamaah haji melakukan pelunasan kurang lebih Rp. 14.000.000-, dan dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya memang lebih murah, karena salah satunya ongkos naik haji sedang turun pada tahun tersebut. Pelayanan yang diberikan oleh Kantor Kementeian Agama Kota Parepare, sangat baik dan sangat banyak membantu jamaah haji. Berdasarkan pengamatan penulis, bahwa Kantor Kementerian Agama Kota Parepare telah memberikan pelayanan administrasi kepada jamaah haji dengan cukup baik.
62Dra.Hj.Hasna, M.A, Kepala Seksi Bagian Kasi Penyelenggara Haji Dan Umroh Kementerian Agama Kota Parepare, Wawancara Di Kantor Kementerian Agama Parepare, 29 Oktober 2019.
3) Bimbingan Manasik Haji
Karakteristik jamaah haji usia lanjut dalam Bahasa Inggrisnya disebut demainding (sangat menuntut), ingin selalu diperhatikan seperti anak kecil dan itu adalah karakteristik yang sangat khusus yang terjadi pada lanjut usia. Selama melaksanakan kegiatan ibadah haji, jamaah haji yang berusia lanjut ingin selalu diperhatikan dalam segalahal, misalnya selalu mengingatkan jamaah ketika masuk waktu sholat, puasa senin-kamis dan lain sebagainya.
Tidak hanya saat pelaksanaan haji, tapi saat melakukan persiapan pemberangkatan pun calon jamaah haji lanjut usia juga membutuhkan perhatian khusus, seperti saat melakukan bimbingan manasik yang dilakukan oleh pihak penyelenggara haji di kementrian agama kota Parepare diungkapkan oleh Kepala Seksi Bagian Kasi Penyelenggara Haji Dan Umroh Kementerian Agama Kota Parepare,
“Kami selalu menerapkan hal-hal memperlakukan calon jamaah lanjust usia secara khsusn dimulai dengan mengenal karakter calon jamaah, terutama orang tua lanjut usia, sangat penting untuk mengetahui bagaimana sikap yang harus kita lakukan ketika menghadapi orang tersebut. Dalam hal ini, seorang karyawan pembimbing jamaah harus mengetahui terlebih dahulu bagaimana karakter dari jamaah haji lanjut usia sebelum memberikan pelayanan. Setelah mengetahui karakternya, maka bisa dengan mudah menghadapi jamaah lanjut usia dan dapat memberikan pelayanan yang terbaik, sehingga jamaah haji merasa puas.”63
Setelah dilakukan manasik haji selama 2 hari, maka dapat mengenal karakter ataupun kebiasaan dari calon jamaah haji tersebut. Pembimbing manasik harus mengenal karakter calon jamaah hajinya, terutama bagi calon jamaah haji yang berusia lanjut. Misalnya, kebiasaan apa yang dimiliki oleh calon jamaah haji. Karena
63Dra.Hj.Hasna, M.A, Kepala Seksi Bagian Kasi Penyelenggara Haji Dan Umroh Kementerian Agama Kota Parepare, Wawancara Di Kantor Kementerian Agama Parepare, 29 Oktober 2019.
44
untuk memperlakukan orang yang berusia lanjut tidak sama dengan kita memperlakukan orang yang masih muda. Orang yang masih muda mayoritas mudah beradaptasi dengan tempat tinggal dan suasana yang baru (Kota Mekkah dan Madinah) seperti di hotel. Untuk yang berusia lanjut, cenderung lambat untuk beradaptasi, karena pada umumnya calon jamaah haji usia lanjut mau diperlakukan sama seperti dimana dia tinggal (Indonesia).
Sudah jelas berbeda mengenai kondisi antara Kota Mekkah-Madinah dengan kondisi Indonesia, tidak semua calon jamaah haji dapat dengan mudah beradaptasi dengan keadaan dan kondisi di sana, terutama bagi jamaah haji yang berusia lanjut. Seperti halnya dari soal makanan bagi yang memiliki penyakit tertentu misalnya diabetes, maka pihak penyelenggara haji jauh-jauh hari dapat memberikan informasi kepada pihak hotel maupun pihak penerbangan agar membedakan makanannya, tidak disama ratakan dengan jamaah haji yang lain. Oleh karena itu, diperlukan pelayanan yang khusus untuk jamaah haji usia lanjut agar dapat dengan nyaman melakukan ibadah haji di sana. Seperti yang dikemukakan oleh P Takkala saat dilakukan wawancara, salah satu calon jamaah hasi usia lanjut,
“Saya ditanya-tanyaka apa penyakit ta pak? Pernahki sakit apa? Semua yang berkaitan dengan pantangan dan yang harus saya lakukan ditanyakan, dilihat juga surat dokter, biar tidak terjadi apa-apa saat melakukan haji.”64
Layanan yang diberikan tidak hanya sesuai prsedur, namun juga dalam bentuk kemaslahatan bersama, terkadang dalam memberikan layanan sesuai prosedur terdapat beberapa layanan khusus untuk lanjut usia, secara spesik calon jamaah lansi
64Takkala, calon jamaah haji lansia, usia 81 tahun, alamat Jl. Laupe, wawancara pada tanggal 23 desember 2019.
dimintai keterangan tentang kesehatan mental dan fisik tentunya didampingi oleh pihak keluarga atau berdasarkan surat keterangan dokter.
Bimbingan manasik haji tingkat Kabupaten/Kota dengan jumlah pertemuan sebanyak 2 (dua) kali, diungkapkan oleh kepala seksi bagian Kasi Penyelenggara Haji dan Umroh Kementrian Kota Parepare dengan materi diuraikan sebagai berikut:
a. Kebijakan pemerintah dalam penyelenggaraan ibadah haji dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman jamaah haji terhadap kewajiban pemerintah dalam memberikan pembinaan, pelayanan dan perlindungan terhadap jamaah. Sedangkan pokok bahasannya adalah tanggung jawab pemerintah dalam penyelenggaraan haji dan bentuk pembinaan, pelayanan, dan perlindungan bagi jamaah haji di tanah air dan Arab Saudi.
b. Kebijakan teknis pelayanan kesehatan jamaah haji dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman tentang kebijakan pemerintah tentang kesehatan jamaah haji. Sedangkan pokok bahasannya adalah pelayanan kesehatan terhadap jamaah haji sebelum keberangkatan dari Tanah air, pelayanan kesehatan terhadap jamaah haji selama di penerbangan dan pelayanan kesehatan di Arab Saudi.
c. Bimbingan perjalanan haji dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman jamaah haji terhadap proses perjalanan ibadah haji. Sedangkan pokok bahasannya adalah proses perjalanan menuju Asrama Haji/transit, proses perjalanan dari Asrama Haji ke Embarkasi/Debarkasi, proses perjalanan haji sejak dari Tanah Air, selama di Arab Saudi hingga kembali ke daerah asal dan kegiatan shalat Arba’in dan ziarah.
d. Keselamatan penerbangan dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman jamaah haji terhadap ketentuan dan larangan untuk keselamatan dalam penerbangan.
Sedangkan pokok bahasannya adalah aturan dan tata tertib penerbangan, larangan
46
dalam penerbangan, ketentuan tentang keselamatan penerbangan yaitu tas koper bagasi 32 kg, tas tentengan 7 kg dan tas paspor/dokumen.
e. Pembentukan ketua regu, ketua rombongan dan kloter dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman jamaah haji terhadap pentingnya organisasi kloter.
Sedangkan pokok bahasannya adalah tugas dan fungsi karu/karom, pembentukan karu dan karom, dan peran karu dan karom dalam kloter.
f. Hikmah haji dan pelestarian haji mabrur dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman jamaah haji terhadap hikmah dan upaya melestarikan kemabruran haji. Sedangkan pokok bahasannya adalah hikmah menunaikan ibadah haji, nilai dan ciri-ciri kemabruran ibadah haji dan haji mabrur dan pembentukan karakter bangsa.65
4) Pelayanan Kesehatan
Kesehatan tentunya menunjang seluruh aktivitas, ketika seseorang mengalami gangguan kesehatan sekecil apapun pada dirinya tentu akan menghambat aktivitas tersebut, bisa saja tidak menyakitkan tapi tentunya membuat penderita tidak nyaman dalam beraktivitas. Bagi calon jamaah haji yang akan melakukan ibadah haji sebulan lamanya di tanah suci Makkah, akan memiliki aktivitas yang rutin serta memakan waktu yang lama, sehingga didukung dengan kesehatan yang baik penting adanya.
Calon jamaah haji berusia muda tentunya tidak lepas dari pemeriksaan kesehatan, terlebih bagi calon jamaah haju lanjut usia, fisik yang rentang dan berbagai penyakit mudah menyerang, tentu menjadi tugas tambahan pihak
65Dra.Hj.Hasna, M.A, Kepala Seksi Bagian Kasi Penyelenggara Haji Dan Umroh Kementerian Agama Kota Parepare, Wawancara Di Kantor Kementerian Agama Parepare, 29 Oktober 2019.
penyelenggara mengoptimalkan kesehatan jamaah lansia. Seperti yang dikemukakan oleh Kepala Seksi Bagian Kasi Penyelenggara Haji Dan Umroh Kementerian Agama Kota Parepare,
“Pemeriksaaan kesehatan calon jamaaah haji dilakukan oleh dokter di Puskesmas Kecamatan sesuai dengan domisili calon jamaah. Pemeriksaan calon jamaah dilakukan secara keseluruhan, seperti pemeriksaan lab, rongen dan sebagainya. Calon jamaah haji pun rutin setiap hari jumat melaksanakan senam bagi calon jamaah yang dapat melakukan, namun bagi calon jamaah lanjut usia hanya penyegaran melakukan gerakan-gerakan kecil dan diharuskan untuk suntik meningitis terlebih dahulu sebelum keberangkatan.”66 Pelayanan kesehatan yang diberikan di Puskesmas adalah chek up secara keseluruhan, kecuali yang mempunyai penyakit khusus maka ditangani secara serius, dan semuanya berjalan dengan baik. Pelayanan kesehatan di Arab Saudi dalam satu hotel hanya memiliki satu area khusus pelayanan kesehatan sehingga tidak begitu efektif. Seperti yang dikemukakan oleh salah satu calon jamaah haji lanjut usia bernama intang saat dilakukan wawancara,
“Saya diperiksa secara keseluruhan, ditanyakan penyakitku nanti disediakan layanan khusus penyakit diabetes yang derita. Semua diperiksa, saat sudah mendaftar rutin saya disuruh chek up, diberi obat vitamin agar tetap sehat.”67 Berdasarkan pernyataan tersebut penulis dapat menyimpulkan bahwa pelayanan kesehatan sangat penting bagi calon jamaah haji, seperti pemeriksaan rutin, terutama yang mempunyai penyakit khusus sehingga daya tahan tubuh calon jamaah lanjut usia tetap kuat dan dapat melaksanakan ibadah hajinya dengan baik dan khusyuk.
66Dra. Hj.Hasna, M.A, Kepala Seksi Bagian Kasi Penyelenggara Haji Dan Umroh Kementerian Agama Kota Parepare, Wawancara Di Kantor Kementerian Agama Parepare, 29 Oktober 2019.
67Intang, calon jamaah haji lansia, usia 75 tahun, alamat Jl. sawi, wawancara pada tanggal 23 desember 2019.
48
5) Pelayanan Transportasi
Pelaksanaan transportasi jamaah haji mulai dari pemberangkatan dari tanah air hingga di Arab Saudi dibawah koordinasi dan tanggung jawab Menteri Agama.
Menurut Kepala Seksi Bagian Kasi Penyelenggara Haji Dan Umroh Kementerian Agama Kota Parepare transportasi yang diberikan kepada calon jamaah haji sebagai berikut:
a. Transportasi udara yakni dimulai dari Tanah Air sampai ke Arab Saudi (Jeddah, Mekkah dan Madinah).
b. Transportasi darat yakni bus angkutan jamaah haji dari embarkasi ke Bandara Jakarta kemudian dari Arab Saudi ke Mekkah, dari Mekkah ke Armina, dari Armina ke Mekkah, dari Mekkah ke Madinah dan dari Madinah ke Bandara kemudian sampai di Bandara Jakarta ke embarkasi di Tanah Air.
Adapun transportasi di Mekkah selama 24 (dua puluh empat) jam dan memuaskan dan sangat luar biasa. Namun terkadang alur jalan terlalu lama walaupun sebenarnya dekat dikarenakan berputar-putar dan macet, akan tetapi pelayananan yang diberikan oleh pemerintah cukup baik.68 Dapat disimpulkan bahwa pelayanan transportasi yang diberikan oleh Kementerian Agama cukup baik, sehingga calon jamaah haji pun merasa puas dengan pelayanan yang diberikan, dengan adanya transportasi yang disediakan maka tentu dapat memudahkan calon jamaah haji dalam beribadah.
68Dra. Hj.Hasna, M.A, Kepala Seksi Bagian Kasi Penyelenggara Haji Dan Umroh Kementerian Agama Kota Parepare, Wawancara Di Kantor Kementerian Agama Parepare, 29 Oktober 2019.