• Tidak ada hasil yang ditemukan

analisis kesalahan siswa dalam menyelesaiakan

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "analisis kesalahan siswa dalam menyelesaiakan"

Copied!
107
0
0

Teks penuh

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIAKAN OPERASI HITUNG BENTUK

ALJABAR BERDASARKAN KRITERIA WATSON

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Jenis kesalahan apa yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan operasi aritmatika aljabar menggunakan panduan kriteria Watson. Analisis kesalahan berdasarkan kategori kesalahan Watson dalam menyelesaikan soal perkalian dan pembagian pecahan siswa kelas V SDN Tegal Gede 01, Artikel IPA Siswa, 2014, I (1), hlm.

Tujuan dan Manfaat 1. Tujuan

  • Manfaat

Ruang Lingkup dan Setting Penelitian 1. Ruang Lingkup Penelitian

  • Setting Penelitian

Lokasi penelitian ini di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Nurul Qur'an Pagutan yang beralamat di Jl.

Telaah Pustaka

Ralat yang paling biasa adalah ralat prosedur yang salah sebanyak 47.65%, manakala ralat yang paling besar

Kerangka Teori

  • Hakikat Belajar Matematika a. Hakikat Belajar
  • Analisis Kesalahan Menyelesaikan Soal Matematika
  • Jenis-jenis kesalahan
  • Kriteria kesalahan menurut Watson
  • Operasi hitung bentuk aljabar a. Pengertian bentuk aljabar

Saat menyelesaikan soal matematika, siswa terkadang melakukan kesalahan, terutama saat menyelesaikan operasi aritmatika aljabar. Kesalahan yang dilakukan siswa dalam operasi aritmatika aljabar dapat diklasifikasikan menjadi beberapa bentuk kesalahan, diantaranya 21. Siswa langsung mereduksi data yang ada menjadi perkalian bentuk aljabar dan kemudian menurunkan hasil akhirnya.

Ungkapan like adalah bentuk aljabar yang variabelnya sama (mirip), perbedaannya hanya terletak pada koefisien variabelnya. Perkalian suatu bilangan konstan k dengan bentuk aljabar suku pertama dan kedua dinyatakan sebagai berikut. 25Ary Astuty Wulandari, "Matematika Kelas VII SMP/MTs" (Surakarta: CV Grahadi), p.. b) Perkalian antara dua bentuk aljabar.

Metode Penelitian

  • Pendekatan penelitian dan jenis penelitian
  • Kehadiran peneliti
  • Lokasi penelitian
  • Sumber data
  • Prosedur pengumpulan data
  • Teknik analisis data
  • Pengecekan keabsahan data

Kehadiran peneliti dilapangan sangat menentukan kebenaran data yang dibutuhkan untuk mendapatkan hasil penelitian yang diinginkan, dalam hal ini peneliti berusaha semaksimal mungkin untuk dapat memperoleh informasi yang dibutuhkan, oleh karena itu dalam pencarian data peneliti menggunakan metode yang telah ditentukan yaitu tes. dan metode wawancara untuk mendapatkan keakuratan data dari permasalahan. Ketiga, pada saat peneliti melakukan observasi, kepala sekolah, guru dan siswa sangat tanggap dan antusias dalam memberikan informasi yang dilakukan dalam penelitian ini. Pemilihan mata pelajaran dalam penelitian ini berdasarkan kesepakatan dengan guru matematika atau disebut purposive sampling.

Pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama penelitian adalah untuk mendapatkan data. Tanpa pengetahuan tentang teknik pengumpulan data, peneliti tidak dapat memperoleh data yang memenuhi standar data a. Tujuan penggunaan wawancara dalam penelitian ini adalah untuk memastikan apakah jenis kesalahan yang dilakukan siswa selama wawancara cocok dengan jenis kesalahan yang dilakukan selama tes.

Tes yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes uraian dengan jumlah soal sebanyak 5 soal dengan tingkat kesulitan yang berbeda. Analisis deskriptif-kualitatif adalah teknik yang mendeskripsikan dan menginterpretasikan makna dari data yang terkumpul serta memperhatikan dan merekam sebanyak mungkin aspek dari situasi yang diteliti untuk memperoleh gambaran umum dan menyeluruh tentang situasi yang sebenarnya. Data yang diperoleh di lapangan cukup banyak, sehingga harus dicatat secara cermat dan detail.

31 Sugiono-, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2010), hlm. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan memudahkan peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya dan mencarinya bila diperlukan. Kredibilitas merupakan ukuran kebenaran data yang terkumpul, dan menggambarkan kesesuaian konsep penelitian dengan hasil penelitian.

Triangulasi teknis adalah teknik pengujian kredibilitas data yang dilakukan dengan cara memverifikasi data dari sumber yang sama dengan menggunakan teknik yang berbeda34.

Gambar 1.1 Alur Penelitian
Gambar 1.1 Alur Penelitian

Sistematika Pembahasan

  • Rencana Jadwal Kegiatan Penelitian

Nurul Qur’an Pagutan Kota Mataram, subjek penelitian, peneliti menyampaikan maksud dan tujuan penelitian ini kepada subjek. Agar mata pelajaran tersebut dapat mengulas sedikit materi tentang bentuk aljabar, karena materi ini dipelajari pada semester terakhir di kelas VII. Karena peneliti melakukan penelitian pada saat kelas VIII, maka peneliti menjelaskan kepada subjek sedikit tentang materi bentuk aljabar.

Wawancara dalam penelitian ini dilakukan dengan cara tidak terstruktur yaitu wawancara bebas, dimana penelitian ini tidak menggunakan pedoman wawancara yang disusun secara sistematis dan lengkap, tetapi pedoman wawancara yang digunakan hanya garis-garis besar permasalahan yang diajukan, seluruh petikan wawancara dapat dilihat. . pada Lampiran 1 Sebelum tes diberikan, soal terlebih dahulu divalidasi oleh dua orang ahli agar dapat diketahui kredibilitasnya (Lampiran 2). Catatan Koreksi Validasi Pertanyaan Sebelum melakukan koreksi Setelah melakukan koreksi Koreksi narasi perintah untuk soal.

Dalam penelitian ini peneliti mengambil 3 subjek dengan teknik purposive sampling, yang dipilih berdasarkan beberapa pertimbangan yaitu tingginya jumlah kesalahan pada setiap soal saat menjawab tes, pertimbangan guru mata pelajaran, keterbukaan dan kelancaran komunikasi lisan.

Data dan Hasil Tes dan Wawancara dengan Siswa

Petikan wawancara dengan subjek IR pada pertanyaan nomor 2 P5: Jadi untuk pertanyaan nomor dua, Isna paham atau tidak. Dilihat dari hasil petikan wawancara subjek IR, orang IR pada pertanyaan nomor 3 tidak mengetahui rumus apa yang harus digunakan untuk menyelesaikan soal tersebut. Dilihat dari hasil kutipan wawancara orang IR, pada pertanyaan nomor 4, orang IR salah memasukkan data dan mencoba mengelompokkan data yang ada dengan cara dikalikan karena orang IR bingung harus menggunakan metode yang mana.

Dilihat dari hasil petikan wawancara di atas subjek HI, pada soal nomor 5 subjek IR kurang memahami bentuk soal, sehingga yang dilakukan adalah langsung menuliskan jawaban tanpa ada perhitungan terlebih dahulu. Dilihat dari hasil kutipan wawancara di atas pada subjek KPD, pada soal nomor 2 subjek KPD salah dalam menentukan hasil perhitungan data sehingga nilai akhir yang didapat salah. Dilihat dari hasil kutipan wawancara di atas pada subjek KPD, subjek KPD melakukan 2 kesalahan pada pertanyaan nomor 3 yaitu konflik tingkat respon dan masalah hirarki keterampilan.

Bagian wawancara dengan subjek KPD pada pertanyaan nomor 4 Q18: Lalu untuk pertanyaan nomor 4 apakah paham atau tidak. Dilihat dari hasil petikan wawancara subjek KPD di atas, pada pertanyaan nomor 4 subjek KPD melakukan 3 kesalahan yaitu masalah hirarki keterampilan dan data yang salah dan prosedur yang salah. Bagian wawancara dengan subjek KPD pada pertanyaan nomor 5 Q29: Selanjutnya untuk pertanyaan nomor 5 apakah paham atau tidak.

Dilihat dari hasil kutipan wawancara di atas subjek KPD, subjek KPD melakukan kesalahan prosedur pada pertanyaan 5. Petikan wawancara dengan subjek AS pada pertanyaan 2 P6: Selanjutnya untuk pertanyaan 2, mengerti atau tidak. Dilihat dari hasil kutipan wawancara di atas pada subjek AS, pada pertanyaan 2 subjek AS salah memasukkan data, sehingga skor akhir yang didapat salah dan masih kurang akurat dalam menentukan hasil perhitungannya.

Dilihat dari hasil kutipan wawancara di atas, pada pertanyaan nomor 3 subjek AS kurang memahami maksud dari pertanyaan tersebut, sehingga tidak dapat menyelesaikan jawaban sampai akhir. Dilihat dari hasil petikan wawancara di atas, survey AS pada pertanyaan nomor 4 menyatakan masih belum memahami prosedur penyelesaiannya, sehingga memilih menggunakan cara yang mudah dalam proses penyelesaiannya. Dilihat dari hasil kutipan wawancara di atas, subjek AS pada pertanyaan nomor 5 mengatakan masih belum memahami maksud dari pertanyaan tersebut.

Gambar 2.1 jawaban IR soal nomor 2
Gambar 2.1 jawaban IR soal nomor 2

PEMBAHASAN

Kesalahan prosedur yang tidak tepat karena siswa mencoba mengatasi masalah pada tingkat yang tepat tetapi menggunakan prosedur atau metode yang tidak tepat. Ada 4 jenis kesalahan yang dilakukan oleh mata pelajaran AS yaitu kesalahan data yang tidak benar, prosedur yang tidak memadai, kesimpulan yang hilang dan masalah hirarki keterampilan. Pada mata pelajaran AS terdapat banyak kesalahan yang dilakukan pada setiap soal dibandingkan dengan dua mata pelajaran lainnya, yaitu dua kesalahan pada soal nomor 2 dan 5 dan tiga kesalahan pada soal nomor 3 dan 4.

Kesalahan soal hirarki keterampilan merupakan kesalahan yang paling banyak dilakukan oleh mata pelajaran AS karena semua soal yang membuat kesalahan pasti ada kesalahan tersebut. Kesalahan data yang tidak akurat dan prosedur yang tidak tepat juga merupakan kesalahan yang cukup umum. Dilihat dari kesalahannya diketahui bahwa kesalahan ini dilakukan oleh siswa karena kurang hati-hati dalam memasukkan data yang ada atau data yang sudah tersedia.

Hal ini dikarenakan siswa lebih suka membiarkan jawaban kosong atau hanya menulis soal tanpa memberikan jawaban atas soal yang tidak mereka pahami. Jenis kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan operasi aritmatika aljabar adalah data yang salah, prosedur yang salah, kesimpulan yang hilang, konflik tingkat respons, masalah hirarki keterampilan dan selain tujuh kategori pada kriteria Watson. Jenis kesalahan yang dilakukan dalam menyelesaikan soal tidak hanya satu kesalahan, melainkan 2 sampai tiga kesalahan sekaligus. Pernyataan tersebut diperkuat dengan hasil analisis masalah dari penelitian Rifan Ayarsha yang menemukan bahwa kesalahan yang dilakukan lebih dari satu adalah pada setiap pertanyaan35.

Kesalahan yang paling sering dilakukan dalam penelitian ini adalah selain tujuh kategori, prosedur yang tidak tepat, masalah hirarki keterampilan. Hal ini diperkuat dengan penelitian Ruly Ayu Permatasari, dkk yang menyatakan bahwa kesalahan yang paling banyak terjadi adalah prosedur yang tidak sesuai36. Selain itu, Ruly dalam penelitian Kamariah juga menyatakan bahwa selain ketujuh kategori tersebut, jenis kesalahan yang paling banyak terjadi karena siswa tidak memahami maksud dari soal37.

37Kamariah, “Analisis Kesalahan Penyelesaian Masalah Himpunan Berdasarkan Kriteria Watson di Kelas VII Wilayah Mts Syekh Yusuf Sugguminasa Gowa, (Skripsi, FTK UIN Alauddin Makassar, Makassar, 2018), hal.75.

KESIMPULAN

Kesimpulan

Saran

Anita Ulfa Kasana, "Student Errors in Completing Linear Program Material Story Problems Based on Watson Criteria, Scientific Publication, FKIP UM Surakarta, Surakarta, 2019. Herdian Dwi Rusdianto, "Analysis of Errors of Class VII-G Students of Tulangan Negeri 1 i Solving Problems Problem Comparison of the Forms of Story Problems, Thesis, FTK IAIN Sunan Ampel Surabaya, Surabaya, 2010. Kumia Ayu Winarsih, Tittik Sugianti, et al, "Analyse af elevfejl baseret på fejlkategorier ifølge Watson i løsning af databehandling Problemer for Grade VI Studerende ved SDN Baletbaru 02 Sukowono Jember Year Lesson 2014/2015, Student Scientific Article, 2015, Vol.

Neber Sale, Matthew Pai'pinan, “Analisis kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal matematika pada topik: Lingkaran dan luas lingkaran di kelas VIII C SMP YPK Hedam Semester Genap, Jurnal Ilmiah Matematika dan Pembelajaran, Vol. Pembelajaran Any Ku, Semarang: Guepedia.com, 2016 Rifan Ayarsha, “Analisis kesalahan siswa dalam mengerjakan soal matematika. Rini Yulia, Fauzi, Awaluddin, “Analisis Kesalahan Siswa Dalam Mengerjakan Soal Matematika Kelas V SDN 37 Banda Aceh, Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Vol.

Kategori Error Watson dalam Menyelesaikan Soal Perkalian dan Pembagian Pecahan Siswa Kelas V SDN Tegal Gede 01, Artikel Ilmiah Siswa, 2014, Vol. Wildan, dkk, “Analisis Kesalahan Siswa Dalam Menjawab Soal Program Linier Kelas XII IPA MAN 1 Makassar,” Jurnal Matematika dan Pembelajaran, Vol.

Gambar

Tabel 1.1 Telaah Pustaka
Gambar 2.1 Jawaban IR Pada Soal Nomor 2 Gambar 2.2 Jawaban IR Pada Soal Nomor 3 Gambar 2.3 Jawaban IR Pada Soal Nomor 4 Gambar 2.4 Jawaban IR Pada Soal Nomor 5 Gambar 2.5 Jawaban KPD Pada Soal Nomor 2 Gambar 2.6 Jawaban KPD Pada Soal Nomor 3 Gambar 2.7 Jaw
Tabel 1.1 Telaah Pustaka
Gambar 1.1 Alur Penelitian
+7

Referensi

Dokumen terkait

Aims: The aim of this study was to characterize the inhibitory mechanism in teak Tectona grandis bark and to determine its effectiveness against Listeria monocytogenes and methicillin

The Ideology in "Culture, Education, and Intellectual Life?" a Book Chapter by Vltchek: A political discourse analysis Aliya Izet Begovic Yahya, Ratna Dewanti, Siti Drivoka