• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI ALAT PREDIKSI FINANCIAL DISTRESS PADA PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI ALAT PREDIKSI FINANCIAL DISTRESS PADA PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)"

Copied!
151
0
0

Teks penuh

ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI ALAT UNTUK MEMPREDIKSI KESULITAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) SELAMA TAHUN 2017. Menggunakan metode Altman Z-Score untuk memprediksi financial distress sebagai variabel dependen dalam penelitian ini. Alhamdullilah Rabbil'aalamiin, segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis yang berjudul "Analisis Rasio Keuangan Sebagai Alat Untuk Memprediksi Financial Distress Pada Perusahaan Food and Beverage Terdaftar".

  • Latar Belakang
  • Rumusan Masalah
  • Tujuan Penelitian
  • Manfaat Penelitian

Jelaskan bagaimana pengaruh likuiditas terhadap masalah keuangan perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2017-2020. Jelaskan bagaimana profitabilitas mempengaruhi masalah keuangan perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2017-2020.Jelaskan bagaimana pengaruh leverage terhadap masalah keuangan perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2017- 2020.

Laporan Keuangan

Neraca atau disebut juga neraca berisi akun-akun bisnis yang merupakan aset dan berisi liabilitas yang dimiliki oleh bisnis untuk jangka waktu tertentu. Di dalam neraca terdapat berbagai akun seperti aset, yaitu sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan. Laporan laba rugi adalah laporan keuangan yang berisi informasi terperinci tentang pengeluaran dan pendapatan yang dikeluarkan oleh bisnis, seperti pendapatan yang diperoleh bisnis dan biaya yang dikeluarkan bisnis.

Rasio Keuangan

Rasio pertumbuhan adalah rasio yang menggambarkan keberhasilan investasi perusahaan di masa lalu dan digunakan untuk memprediksi pertumbuhan perusahaan di masa depan. Proksi yang digunakan untuk leverage adalah rasio hutang terhadap total aset atau dikenal juga dengan debt ratio, rasio inilah yang digunakan untuk mengukur. Pertumbuhan merupakan rasio yang menggambarkan keberhasilan investasi yang dilakukan perusahaan di masa lalu dan digunakan untuk memprediksi pertumbuhan perusahaan di masa depan (Widhiari & Aryani Merkusiwati, 2015).

Financial Distress

Menurut Theodorus dan Artini (2018), financial distress adalah keadaan dimana perusahaan tidak dapat memenuhi obligasi korporasi. Menurut Fatmawati dan Wahidahwati (2017), terdapat faktor internal yang menyebabkan masalah keuangan pada perusahaan. Ada juga faktor eksternal yang menyebabkan masalah keuangan pada perusahaan seperti faktor ekonomi, faktor budaya, faktor politik dan keputusan yang dibuat oleh pemerintah.

Kebangkrutan

Mengenai pihak eksternal yang terkait dengan perusahaan, seperti pemasok misalnya pemasok yang menaikkan harga, pesaing misalnya pesaing yang lebih maju dan inovasi baru, dan pelanggan misalnya pelanggan yang tidak loyal atau tidak loyal. Menurut Kurniawati (2017), kebangkrutan pada perusahaan dapat dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi menurunnya kinerja perusahaan seperti naiknya harga komoditas, tingginya biaya tenaga kerja, biaya yang melebihi kemampuan perusahaan dan semakin banyaknya pesaing yang unggul, sehingga dapat mempengaruhi manajemen dan penjualan. Untuk mengantisipasi kemungkinan kebangkrutan, perusahaan harus menyiapkan kebijakan sejak dini untuk menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diharapkan. Keadaan ekonomi dapat mempengaruhi keadaan usaha, seperti biaya operasional yang tinggi, namun harga jual di pasar sangat rendah sehingga tidak dapat menghasilkan keuntungan bahkan tidak dapat menutupi biaya operasional.

Metode Altman Z Score

X 3 = Laba sebelum bunga dan pajak/Total aset X 4 = Nilai buku ekuitas/nilai buku total hutang X 5 = Penjualan/Total aset. Rasio X1 adalah Modal Kerja/Total Aset atau Modal Kerja/Total Aset, yang merupakan indikator untuk mengukur likuiditas dibandingkan dengan total aset. Rasio X3 adalah laba sebelum bunga dan pajak (EBIT)/Total Aset atau EBIT/Total Aset, yang merupakan indikator untuk mengukur modal yang diinvestasikan terhadap kemampuan total aset untuk menghasilkan keuntungan bagi semua investor, termasuk pemegang saham dan obligasi.

Penelitian Terdahulu dan Pengembangan Hipotesis

Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi rasio likuiditas maka semakin rendah potensi perusahaan mengalami financial distress. Hal ini menunjukkan bahwa semakin besar nilai profitabilitas berarti semakin kecil kemungkinan perusahaan mengalami financial distress. Hal ini menunjukkan bahwa semakin besar hasil pertumbuhan penjualan maka semakin kecil kemungkinan perusahaan mengalami financial distress.

Kerangka Penelitian

  • Pendekatan Penelitian
  • Populasi dan Sampel
  • Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
  • Metoda Analisis Data

Variabel sangat penting dalam penelitian karena pada dasarnya peneliti mempelajari variabel-variabel tersebut, bagaimana mengukurnya, bagaimana memberi nilai dan bagaimana menguji hubungan antar variabel yang diteliti (Sutrisno, 2017). Uji multikolinearitas memeriksa apakah variabel independen dalam model regresi memiliki hubungan linier yang sempurna atau mendekati, model regresi yang baik adalah model yang seharusnya tidak memiliki korelasi yang sempurna atau hampir sempurna antar variabel independen (Purnomo, 2016). Dengan melihat Variance Inflation Factor (VIF) dan nilai tolerance pada data, dapat ditentukan apakah terdapat gejala multikolinearitas atau tidak, dengan kriteria nilai VIF < 10 atau sama dengan nilai VIF ≥ 10 dan nilai tolerance > 0,1, maka jangan sampai terjadi multikolinearitas.

Uji autokorelasi untuk menguji apakah ada korelasi antara kesalahan palsu pada periode t dan kesalahan palsu pada periode t-1. sebaliknya), jika ada korelasi, maka ada masalah autokorelasi. Metode pengujian yang digunakan adalah uji Durbin-Watson (tes DW) dengan kriteria. Regresi linier adalah analisis statistik yang digunakan untuk mengetahui pengaruh antar variabel atau beberapa variabel terhadap variabel lain Sutrisno (2017). Ada dua regresi yaitu regresi linier sederhana jika variabel yang mempengaruhi dan dipengaruhi hanya satu dan regresi berganda jika ada dua atau lebih variabel yang mempengaruhinya.

Uji koefisien determinasi memeriksa kontribusi variabel independen terhadap regresi jika nilai koefisien determinasi lebih tinggi. Jika hasil koefisien determinasi kurang dari satu, berarti kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen sangat terbatas. Jika hasil koefisien determinasi mendekati satu, berarti variabel independen paling banyak memberikan informasi yang digunakan untuk memprediksi variasi variabel dependen.

Uji-t digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen dengan sendirinya berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (Sutrisno, 2017).

DATA PENELITIAN

  • Variabel Dependen
  • Variabel Independen

Hasil perhitungan rasio X1 untuk perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2017-2020 tercantum pada tabel berikut. Hasil perhitungan rasio X3 untuk perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2017-2020 tercantum pada tabel berikut. Dalam menghitung rasio ini dapat diketahui total kewajiban yang dimiliki perusahaan yang dapat dipenuhi dengan nilai saham yang beredar di perusahaan tersebut.

Hasil perhitungan rasio X4 untuk perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2017-2020 dapat dilihat pada tabel berikut. Hasil perhitungan rasio X5 untuk perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2017-2020 dapat dilihat pada tabel berikut. Hasil perhitungan profitabilitas perusahaan industri makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2017-2020 dapat dilihat pada tabel berikut.

Hasil perhitungan leverage perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2017-2020 tercantum pada tabel di bawah ini.

Uji Statistik Deskriptif

Leverage yang berasal dari debt to total assets ratio memiliki nilai rata-rata atau mean sebesar 0,53.

Uji Asumsi Klasik

  • Uji Normalitas
  • Uji Multikolinearitas
  • Uji Autokorelasi

Berdasarkan pengambilan keputusan: jika nilai VIF (variance inflation factor) di bawah atau <10 dan nilai tolerance di atas > 0,1, maka tidak terjadi multikolinieritas. Dan terdapat nilai tolerance untuk variabel likuiditas sebesar 0,804, variabel profitabilitas sebesar 0,945, variabel leverage sebesar 0,958, variabel pertumbuhan sebesar 0,794 yang artinya hasil nilai tolerance variabel independen lebih besar atau sama dengan dengan 0,1 .

Uji Regresi Linear Berganda

  • Koefisien Determinasi
  • Uji T
  • Uji F

Dapat diartikan bahwa jika nilai likuiditas, rentabilitas, leverage dan pertumbuhan stabil atau tidak berubah, maka nilai financial distress akan konstan. Dapat diartikan bahwa jika nilai likuiditas meningkat satu maka nilai economic distress akan meningkat sebesar 0,345 pada saat interpretasi nilai variabel lainnya tetap. Dapat diartikan bahwa jika nilai profitabilitas naik satu maka nilai darurat ekonomi akan naik sebesar 3,298 ketika interpretasi nilai variabel lain tetap.

Dapat diartikan bahwa jika nilai leverage naik satu maka nilai financial distress akan turun sebesar -0,463 dengan interpretasi nilai variabel lain yang ditetapkan. Dapat diartikan bahwa jika nilai growth naik satu maka nilai financial distress akan turun sebesar -0,022 dengan interpretasi nilai variabel lain yang ditentukan. Variabel likuiditas, profitabilitas, leverage dan pertumbuhan secara simultan berkontribusi terhadap financial distress, berdasarkan nilai Adjusted R-squared sebesar 0,523 pada tabel 4.17.

Jika nilai sig ≤ 0,05 atau nilai t hitung ≥ t tabel maka dapat disimpulkan ada pengaruh variabel X terhadap variabel Y. Jika nilai sig ≥ 0,05 atau nilai t hitung ≤ t tabel maka dapat disimpulkan terdapat tidak ada pengaruh variabel X terhadap variabel Y. Terlihat bahwa nilai sig 0,000 lebih kecil dari 0,05 dan nilai f hitung sebesar 14,225 lebih besar dari f tabel sebesar 2,486.

Pembahasan

  • Pengaruh Likuiditas Terhadap Financial Distress
  • Pengaruh Profitabilitas Terhadap Financial Distress
  • Pengaruh Leverage Terhadap Financial Distress
  • Pengaruh Growth Terhadap Financial Distress

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan (Putri dan Arifin, 2021) dan (Asfali, 2019) yang hasilnya menunjukkan bahwa variabel likuiditas berpengaruh positif signifikan terhadap financial distress. Namun hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian (Dwiantari et al., 2021) dan (Widhiari dan Aryani Merkusiwati, 2015) yang menyatakan bahwa likuiditas berpengaruh negatif terhadap financial distress. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian jurnal (Liana dan Sutrisno, 2014) dan (Permatasari1 dan Nugroho2, 2021), yang hasilnya menunjukkan bahwa variabel profitabilitas berpengaruh positif signifikan terhadap financial distress.

Namun hasil penelitian ini tidak sependapat dengan penelitian yang dilakukan oleh (Curry dan Banjarnahor, 2018) dan (Dewi et al., 2019) yang menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh negatif terhadap financial distress. Pada penelitian ini leverage tidak berpengaruh terhadap financial distress, menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Liana dan Sutrisno (2014), leverage tidak berpengaruh terhadap financial distress karena kemungkinan perusahaan mengambilnya. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Liana dan Sutrisno, 2014) dan (Widhiari dan Aryani Merkusiwati, 2015) yang hasilnya menyatakan variabel leverage tidak berpengaruh terhadap financial distress.

Namun hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Curry dan Banjarnahor, 2018) dan (Dewi et al., 2019) yang menyatakan bahwa leverage berpengaruh positif terhadap financial distress. Jadi semakin besar laba yang dihasilkan perusahaan, semakin kecil kemungkinan perusahaan mengalami kesulitan keuangan. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan (Rahman dan Artinah, 2021) dan (Permatasari dan Nugroho, 2021) yang hasilnya menyatakan bahwa variabel growth tidak berpengaruh terhadap financial distress.

Namun hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Pranita dan Kristanti, 2020) dan (Lubis, 2019) yang menyatakan bahwa growth berpengaruh negatif terhadap economic distress.

Kesimpulan

Keterbatasan

Saran

  • Saran Bagi Bidang Akademis
  • Saran Bagi Bidang Manajemen
  • Saran Bagi Investor

Pengaruh Rasio Likuiditas, Rasio Aktivitas, Rasio Profitabilitas, dan Rasio Leverage Terhadap Kesulitan Keuangan (Studi Pada Perusahaan Tekstil dan Pakaian Jadi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2015). Memprediksi Financial Distress Menggunakan Model Altman Z-Score: Studi Kasus Bank Umum Milik Negara Bangladesh. Financial Distress (Studi pada Perusahaan Manufaktur di BEI) Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Wahidahwati Surabaya.

Pengaruh Likuiditas, Aktivitas, Profitabilitas dan Leverage Terhadap Financial Distress (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2018). Likuiditas, Leverage, Kapasitas Operasi, Profitabilitas, Pertumbuhan Penjualan Sebagai Prekursor Financial Distress (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013-2016). Pengaruh likuiditas, leverage dan profitabilitas terhadap financial distress (studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2013-2016).

Pengaruh Kebangkrutan Terhadap Financial Distress Menggunakan Metode Z-Score Pada Perbankan Pada Pengolahan BEI Financial Distress atau Financial Distress Jangka Pendek. Analisis akurasi metode Altman Z-Score, Springate, Grover dan Zmijewski dalam memprediksi financial distress pada perusahaan asuransi di Indonesia. Firms Against Financial Distress (Studi Empiris Pada Perusahaan Food and Beverage di Bursa Efek Indonesia).

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Financial Distress (Studi Empiris Pada Perusahaan Ritel Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode Dampak Rasio Keuangan Terhadap Financial Distress (Studi Pada Perusahaan Transportasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia) Pengaruh Likuiditas, Leverage Dan Profitabilitas Terhadap Financial Distress Pada Food dan Perusahaan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Referensi

Dokumen terkait

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Bismillahirrahmanirrahim, Alhamdulillahi Rabal’alamin, segala puji hanya bagi Allah SWT, atas segala nikmat dan karunia-Nya sehingga

Therefore, an interesting media and not monotonous media is needed for students to learn pronunciation in order to increase students' motivation in learning English because