• Tidak ada hasil yang ditemukan

analisis kinerja keuangan dengan menggunakan metode du

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "analisis kinerja keuangan dengan menggunakan metode du"

Copied!
96
0
0

Teks penuh

(1)

Oleh:

FERLITA AYU SEPTIANI 13180079

TUGAS AKHIR

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam UIN Raden Fatah Palembang Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Perbankan

Syariah (A.Md)

PALEMBANG 2016

(2)

ii

Nim : 13180079

Jurusan : D3 Perbankan Syariah

Judul Tugas Akhir :Analisis Kinerja Keuangan Dengan Menggunkaan Metode Du Pont System Pada Bank Negara Indonesia Syariah.

Menyatakan bahwa , Tugas Akhir ini merupakan karya saya sendiri (ASLI), dan isi dalam Tugas Akhir ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan oleh orang lain atau kelompok lain untuk memperoleh gelar akademis disuatu Institusi Pendidikan, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis dan/atau diterbitkanoleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini yang disebutkan dalam daftar pustaka.

Palembang, 1 September 2016 Saya yang Menyatakan

Ferlita Ayu Septiani Nim 13180079

(3)

iii

 “Jadikanlah kata hatimu sebagai peta yang

menunjukkan kemana jalan yang harus dilewati”

 Masalah, cobaan, situasi adalah cara hebat Allah mendewasakan diri kita”

Terucap syukur pada Mu ya Allah

Tugas Akhir ini kupersembahkan untuk:

 Ayahku Firmansyah dan Ibundaku Yulia

tercinta yang selalu mendukungku dalam setiap langkah.

 Kakak-kakakku tersayang kak Tian, dan Kak Ari

 Seseorang yang terkasih

 Sahabat-sahabat terbaikku (Desi, Dera, Dwi, Elva)

 Almamaterku

(4)

iv

Rasullah Muhammad SAW, keluarga, sahabat dan kita sendiri sebagai generasi penerusnya hingga akhir zaman. Alhamdulillah, segala puji hanyalah milik Allah SWT, dzat yang melimpahkan rahmat dan karunia, khususnya pada penulis sehingga dengan hidayah-Nya penulis dapat Tugas Akhir yang berjudul

“Pehitungan Rasio Solvabilitas Dengan Melihat Tingkat Modal Pada Bank Negara Indonesia Syariah” sebagai syarat penyelesaian studi pada Program Diploma 3 Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Raden Fatah Palembang.

Penulis menyadari bawha Tugas Akhir yang penulis buat ini masih banyak terdapat kekurangan, dikarenakan mengingat keterbatasan kemampuan dan pengalaman yang penulis miliki. Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak demi kesempurnaan Tugas Akhir ini.

Dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini penulis banyak mendapatkan bimbingan, petunjuk dan bantuan serta nasihat dari berbagai pihak yang sangat berguna dalam penyelesaian Tugas Akhir ini, maka dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Prof. Drs. H. Muhammad Sirozi, Phd, selaku Rektor UIN Raden Fatah Palembang.

(5)

v

dan RA.Ritawati, SE, M.H.I selaku Sekretaris Jurusan D3 Perbankan Syariah.

4. Romziatussa’adah SH,M.Hum, selaku Pembimbing Akademik yang telah memberikat bimbingan dalam kegiatan kuliah selama ini.

5. Dinuul Alfian Akbar, SE., M.Si selaku Pembimbing I yang telah banyak membantu memberikan bimbingan serta arahan yang bemanfaat demi kesempurnaan Tugas Akhir ini.

6. Aryanti, SE., M.M selaku Pembimbing II yang juga telah banyk membantu dan memberikan bimbingan, saran dan petunjuk dalam penyempurnaan Tugas Akhir ini.

7. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Raden Fatah Palembang terimakasih untuk seluruh ilmu dan motivasi yang luar biasa.

8. Pimpinan beserta Staf Karyawan dan Karywati Bank Negara Indonesia Syariah atas segala bantuan dalam penyediaan data-data yang diperlukan penulis.

9. Ibu dan Ayahku, Kakak-kakak yang tak henti-hentinya memberikan dan mecurahkan kasih sayang, atas semua dukungan baik moril maupun materil, serta doa mereka yang tak pernah putus.

Akhirnya atas segala bantuan, petunjuk dan bimbingan serta semangat dari berbagai pihak, penulis hanya dapat menyerahkan semuanya kepada Allah SWT.

(6)

vi bari para pembaca.

Palembang, 1 September 2016 Penulis

Ferlita Ayu Septiani

(7)

vii

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN ... iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... x

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 4

1.3 Tujuan penelitian ... 4

1.4 Kegunaan Penelitian ... 5

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Analisis Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Analisis Laporan Keuangan ... 6

2.1.2 Pengertian Rasio Keuangan ... 6

2.1.3 Jenis-jenis Rasio Keuangan ... 7

2.2 Analisis Du Pont System 2.2.1 Pengertian Analisis Du Pont System ... 8

2.2.2 Kelebihan dan Kelemahan ... 8

2.2.3 Tahap-tahap Analisis Du Pont System ... 10

2.2.4 Bagan Du Pont System ... 12

2.2.5 Return On Investment (ROI) 1. Pengertian Return On Investment ... 13

2. Kelebihan, kelemahan dan kegunaan Return On Investment ... 14

2.3 Kinerja Keuangan 2.3.1 Pengertian Kinerja Keuangan ... 15

(8)

viii

3.1 Definisi Operasional Variabel ... 21

3.2 Sumber dan Jenis data ... 21

3.2.1 Sumber Data ... 21

3.2.2 Jenis Data... 22

3.3 Teknik Pengumpulan Data ... 22

3.4 Teknik Analisis Data ... 22

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Du Pont System ... 25

4.1.1 Menentukan Rasio Net Profit Margin, Total Assets Turnover , dan Return On Investment Tahun 2010 ... 25

4.1.2 Menentukan Rasio Net Profit Margin, Total Assets Turnover , dan Return On Investment Tahun 2011 ... 33

4.1.3 Menentukan Rasio Net Profit Margin, Total Assets Turnover , dan Return On Investment Tahun 2012 ... 41

4.1.4 Menentukan Rasio Net Profit Margin, Total Assets Turnover , dan Return On Investment Tahun 2013 ... 49

4.1.5 Menentukan Rasio Net Profit Margin, Total Assets Turnover , dan Return On Investment Tahun 2014 ... 57

4.1.6 Menentukan Rasio Net Profit Margin, Total Assets Turnover , dan Return On Investment Tahun 2015 ... 66

4.2 Perbandingan Tingkat Du Pont System Tahun 2013 - 2015 ... 75

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian ... 81

BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan ... 83

5.2 Saran ... 83

DAFTAR PUSTAKA ... 84

(9)

ix

2010 - 2015... 2

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ... 18

Tabel 4.1 Penjelasan Akun-akun Total Biaya Tahun 2010 ... 26

Tabel 4.2 Penjelasan Akun-akun Laba Bersih Tahun 2010 ... 28

Tabel 4.3 Penjelasan Akun-akun Aktiva Lancar Tahun 2010... 29

Tabel 4.4 Penjelasan Akun-akun Total Aktiva Tahun 2010 ... 31

Tabel 4.5 Penjelasan Akun-akun Total Biaya Tahun 2011 ... 34

Tabel 4.6 Penjelasan Akun-akun Laba Bersih Tahun 2011 ... 36

Tabel 4.7 Penjelasan Akun-akun Aktiva Lancar Tahun 2011... 37

Tabel 4.8 Penjelasan Akun-akun Total Aktiva Tahun 2011 ... 39

Tabel 4.9 Penjelasan Akun-akun Total Biaya Tahun 2012 ... 42

Tabel 4.10 Penjelasan Akun-akun Laba Bersih Tahun 2012 ... 44

Tabel 4.11 Penjelasan Akun-akun Aktiva Lancar Tahun 2012... 45

Tabel 4.12 Penjelasan Akun-akun Total Aktiva Tahun 2012 ... 47

Tabel 4.13 Penjelasan Akun-akun Total Biaya Tahun 2013 ... 50

Tabel 4.14 Penjelasan Akun-akun Laba Bersih Tahun 2013 ... 52

Tabel 4.15 Penjelasan Akun-akun Aktiva Lancar Tahun 2013... 53

Tabel 4.16 Penjelasan Akun-akun Total Aktiva Tahun 2013 ... 55

Tabel 4.17 Penjelasan Akun-akun Total Biaya Tahun 2014 ... 58

Tabel 4.18 Penjelasan Akun-akun Laba Bersih Tahun 2014 ... 60

Tabel 4.19 Penjelasan Akun-akun Aktiva Lancar Tahun 2014... 62

(10)

x

Tabel 4.23 Penjelasan Akun-akun Aktiva Lancar Tahun 2015... 71 Tabel 4.24 Penjelasan Akun-akun Total Aktiva Tahun 2015 ... 73 Tabel 4.25 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Tingkat Du Pont System Tahun

2010 - 2011... 76 Tabel 4.26 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Tingkat Du Pont System Tahun

2011 - 2012... 77 Tabel 4.27 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Tingkat Du Pont System Tahun

2012 - 2013... 78 Tabel 4.27 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Tingkat Du Pont System Tahun

2013 - 2014... 79 Tabel 4.27 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Tingkat Du Pont System Tahun

2014 - 2015... 80

(11)

1 1.1 Latar Belakang Masalah

Kinerja keuangan adalah kemampuan dari suatu perusahaan dalam menggunakan modal yang dimiliki secara efektif dan efisien guna mendapatkan hasil yang maksimal. Pada umumnya perusahaan yang mampu mengelola operasi perusahaan secara efektif dan efisien maka kinerja perusahaan akan semakin baik, sehingga tingkat keuntungan yang dicapai akan semakin tinggi.1

Kinerja yang baik dapat membantu manajemen dalam mencapai tujuan perusahaan. Semakin tinggi kinerja perusahaan, maka akan semakin baik pula nilai perusahaan di mata investor. Salah satu cara untuk menilai kinerja keuangan adalah dengan cara menganalisis laporan keuangan. Laporan keuangan adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk mengkomunikasikan data keuangan atau aktivitas perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Pihak-pihak yang berkepentingan terhadap posisi keuangan maupun perkembangan perusahaan dibagi menjadi dua, yaitu pihak internal seperti manajemen perusahaan dan karyawan, dan pihak eksternal seperti pemegang saham, kreditor, pemerintah, dan masyarakat.2

1 Munawir, Analisa Laporan Keuangan, (Yogyakarta : Liberty, 2001), hal.50

2 Hery, Dwi Nini Sutini ; editor, Analisis Laporan Keuangan, (Jakarta : Bumi Aksara, 2012), hal.3

(12)

Untuk menganalisis kinerja keuangan perusahaan dapat dilakukan dengan menggunakan metode Du Pont System. Metode Du Pont ini memberikan informasi mengenai berbagai faktor yang menyebabkan naik turunnya kinerja keuangan sebuah perusahaan. Du Pont System dapat membantu analisis untuk melihat hubungan antara return on investment, assets turnover dan profit margin.3 Dengan menggunakan return on investment dapat mengevaluasi perubahan-perubahan kondisi dan kinerja perusahaan, apakah ada perbaikan atau pemburukan atau malah kedua-duanya.

Hasil Perhitungan Tingkat Du Pont System pada PT. Bank Negara Indonesia Syariah periode 2010 – 2015.

Tabel 1.1

Rekapitulasi Hasil Perhitungan Tingkat Du Pont System PT. BNI Syariah periode 2010 – 2015

Tahun Net Profit Margin (%)

Total Assets Turnover

(kali)

Return On Investment (ROI)

(%)

2010 61,44% 0,11 kali 6,75%

2011 50,51% 0,18 kali 9,09%

2012 36,26% 0,35 kali 12,69%

2013 40,37% 0,15 kali 6,05%

2014 47,42% 0,16 kali 7,58%

2015 54,39% 0,17 kali 9,25%

Sumber: Data diolah (2016)

3 Lemiyana, Analisis Laporan Keuangan Berbasis Komputer, (Palembang : NoerFikri, 2015), hal.90

(13)

Berdasarkan hasil perhitungan Return On Investment PT. Bank Negara Indonesia Syariah periode 2010 – 2015 mengalami fluktuatif, yaitu pada tahun 2010 sebesar 6,75% naik menjadi 9,09% pada tahun 2011, dan mengalami kenaikan kembali sebesar 12,69% pada tahun 2012, dan mengalami penurunan sebesar 6,05% pada tahun 2013, lalu mengalami kenaikan sebesar 7,58 pada tahun 2014, dan mengalami kenaikan kembali sebesar 9,25% pada tahun 2015.

Return on investment mengalami penurunan atau berfluktuatif mengindikasikan bahwa kinerja manajemen perusahaan belum stabil (kurang baik) dalam melaksanakan pengelolaan hartanya untuk menghasilkan laba operasi.

Dalam jurnal Evi Ziadatul Nikmah, Muhammad Saifi, dan Achmad Husaini (2013), yang berjudul Analisis Du Pont System Sebagai Dasar Untuk Mengukur Kinerja Keuangan PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk yang Terdaftar Pada Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2012. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Return On Investment selama periode 2010 sampai dengan 2012 relatif kecil dan mengalami penurunan. Penurunan ROI mengindikasikan bahwa kemampuan manajemen perusahaan menurun dalam melaksanakan pengelolahan hartanya untuk menghasilkan laba operasi dan tingkat penghasilan bersih yang diperoleh oleh pemilik perusahaan atas modal yang diinvestasikan di dalam perusahaan menurun.

Dalam jurnal Theresia Lesmana (2013), yang berjudul Penilaian Kinerja Keuangan 5 Perusahaan Perbankan Terbesar Periode 2010-2012 Menggunakan Du Pont System. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari

(14)

kelima perusahaan perbankan tersebut yang terbaik adalah Bank Rakyat Indonesia yang memiliki ROA dan ROE tertinggi selama 3 tahun berturut- turut.

Dalam jurnal David Lianto (2013), yang berjudul Penilaian Kinerja Keuangan Perusahaan Menggunakan Analisis Du Pont Pada PT. Hanjaya Mandala Sampoerna dan PT. Gudang Garam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PT. Hanjaya Mandala Sampoerna, memiliki kinerja keuangan yang lebih baik dibandingkan PT. Gudang Garam.

Berdasarkan latar belakang inilah membuat penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Analisis Kinerja Keuangan Dengan Menggunakan Metode Du Pont System Pada PT. Bank Negara Indonesia Syariah”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka dalam penyusunan penelitian ini penulis terlebih dahulu merumuskan masalah adalah bagaimana kinerja keuangan PT. Bank Negara Indonesia Syariah berdasarkan analisis Du Pont System ?

1.3 Tujuan Penelitian

Dari permasalahan di-atas, maka secara keseluruhan tujuan penelitian adalah untuk mengetahui kinerja keuangan PT. Bank Negara Indonesia Syariah berdasarkan analisis Du Pont System.

(15)

1.4 Kegunaan Penelitian 1.4.1 Bagi Bank

Dapat dijadikan sebagai salah satu acuan bagi bank dalam pengukuran kinerja keuangannya dengan menggunakan Du Pont System sebagai bahan evaluasi dan solusi untuk perbaikan kinerja bank dimasa yang akan datang.

1.4.2 Bagi Investor dan Pemerintah

Memberikan gambaran bagi investor dan calon investor terhadap perkembangan perusahaan yang berkaitan dengan masalah keuangan yang dijadikan acuan pengambilan keputusan.

1.4.3 Bagi Penulis

Untuk menambah wawasan, pengalaman, dan pengetahuan yang berhubungan dengan Du Pont System dalam pengukuran kinerja keuangan bank.

1.4.4 Bagi Akademis

Dapat dijadikan referensi selanjutnya dan memberikan informasi serta pengetahuan kepada pihak akademis mengenai Du Pont System dalam pengukuran kinerja keuangan bank.

(16)

6 BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Analisis Laporan Keuangan

2.1.1 Pengertian Analisis Laporan Keuangan

Analisis laporan keuangan merupakan analisis yang melihatkan kondisi keuangan suatu perusahaan yang sesungguhnya. Kondisi keuangan yang dimaksud adalah diketahuinya berapa jumlah harta (kekayaan), kewajiban (utang), serta modal (ekuitas) dalam neraca yang dimiliki. Kemudian juga akan diketahui jumlah pendapatan yang diterima dan jumlah biaya yang dikeluarkan selama periode tertentu. Dengan demikian, dapat diketahui bagaimana hasil usaha (laba rugi) yang diperoleh selama periode tertentu dari laporan laba rugi yang disajikan.4

Untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan salah satunya dapat dilakukan dengan cara analisis rasio keuangan.

2.1.2 Pengertian Rasio Keuangan

Rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan keuangan dengan cara membagi satu angka dengan angka lainnya. Perbandingan dapat dilakukan antara satu komponen dengan komponen dalam satu laporan keuangan atau antar komponen yang ada di

4 Ibid, hal.66

(17)

antara laporan keuangan. Kemudian angka yang diperbandingkan dapat berupa angka-angka dalam satu periode maupun beberapa periode.5

2.1.3 Jenis-jenis rasio keuangan a. Rasio Likuiditas

Fred Weston menyebutkan bahwa rasio likuiditas (liquidity ratio) merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban (utang) jangka pendek. Artinya apabila perusahaan ditagih, perusahaan akan mampu untuk memenuhi utang tersebut terutama utang yang sudah jatuh tempo.6

b. Rasio Solvabilitas

Rasio solvabilitas atau leverage ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan utang.

Dalam arti luas dikatakan bahwa rasio solvabilitas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar seluruh kewajibannya, baik jangka pendek maupun jangka panjang apabila perusahaan dibubarkan (dilikuidasi).7

c. Rasio Aktivitas

Rasio aktivitas (activity ratio) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam menggunakan aktiva yang dimilikinya. Dapat pula dikatakan rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi (efektivitas) pemanfaatan sumber daya perusahaan. Efisiensi

5 Ibid, hal.104

6 Ibid, hal.129

7 Ibid, hal.151

(18)

yang dilakukan misalnya di bidang penjualan, sediaan, penagihan piutang dan efisiensi di bidang lainnya.8

d. Rasio Profitabilitas

Rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan. Hal ini ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan dari penjualan dan pendapatan investasi. Intinya adalah penggunaan rasio ini menunjukkan efisiensi perusahaan.9

2.2 Analisis Du Pont System

2.2.1 Pengertian Analisis Du Pont System

Du pont system adalah suatu sistem analisis yang dimaksudkan untuk menunjukkan hubungan antara return on investment, assets turn over dan profit margin. Return on investment (ROI) adalah rasio keuntungan neto sesudah pajak dengan jumlah investasi sehingga dalam Du Pont diperhitungkan juga bunga dan pajak.10

2.2.2 Kelebihan dan kelemahan Du Pont System : a. Kelebihan Du Pont System

1. Menyeluruh atau komprehensif

8 Ibid, hal.172

9 Ibid, hal.196

10 Lemiyana , Analisis Laporan Keuangan Berbasis Komputer, (Palembang : NoerFikri, 2015), hal.90

(19)

Dapat mengukur efisiensi penggunaan modal, efisiensi produksi dan efisiensi penjualan.

2. Efisiensi

Dengan sistem ini dapat membandingkan efisiensi perusahaan dengan efisiensi standar industri, sehingga dapat diketahui ranking perusahaan, selanjutnya dapat diketahui kinerja perusahaan.

3. Dapat mengukur efisiensi tindakan

Analisis ini juga dapat digunakan untuk mengukur efisensi tindakan-tindakan yang dilakukan oleh divisi atau bagian dalam suatu perusahaan, yaitu dengan mengalikan semua biaya dan modal ke dalam bagian yang bersangkutan.

4. Dapat mengukur profitabilitas

Analisis ini dapat digunakan untuk mengukur profitabilitas dari masing-masing produk yang dihasilkan oleh perusahaan. Dengan menggunakan “product cost system” yang baik, modal dan biaya dapat dialokasikan ke berbagai produk yang dihasilkan oleh perusahaan yang bersangkutan, sehingga akan dapat dihitung profitabilitas masing-masing produk.

5. Dapat membuat perencanaan

Analisis ini dapat juga untuk perencanaan sebagai dasar untuk mengambil keputusan jika perusahaan akan meluas.11

11 Ibid

(20)

b. Kelemahan Du Pont System 1. Sistem Akuntansi

Adanya kesulitan dalam membandingkan rate of return suatu perusahaan dengan perusahaan lain yang sejenis, karena praktek akuntansi yang dilakukan berbeda.

2. Fluktuasi

Adanya turun naiknya harga nilai dari uang (daya beli) dengan demikian sulit untuk menganalisisnya.

3. Sulit mengadakan perbandingan

Tidak dapat digunakan untuk mengadakan perbandingan antara dua perusahaan atau lebih dengan mendapatkan kesimpulan yang sempurna.12

Sistem Du Pont sering digunakan untuk pengendalian divisi, prosesnya disebut dengan pegendalian terhadap tingkat pengembalian investasi (ROI).

Jika ROI untuk divisi tertentu berada di bawah angka yang ditargetkan, melalui sistem Du Pont dapat ditelusuri sebab-sebab terjadinya penurunan ROI.

2.2.3 Tahap-tahap dalam melakukan analisis Du Pont adalah sebagai berikut : 1. Langkah Pertama

Menentukan Net Profit Margin

Net profit margin merupakan keuntungan netto atau laba bersih per rupiah penjualan/pendapatan. Rasio ini dihitung dari pembagian laba bersih dengan pendapatan.

12 Ibid, hal.91

(21)

a. Total Biaya

Total biaya = Beban Operasional Lainnya + Beban Non Operasional + Beban Pajak

b. Laba Setelah Pajak

Laba setelah pajak = Pendapatan – Total Biaya c. Net Profit Margin

Net profit Margin = aba e i

enda a an

100%

2. Langkah Kedua

Menentukan Total Assets Turnover

Total assets turnover kemampuan untuk mengukur penggunaan aktiva secara keseluruhan. Rasio ini dihitung dari pembagian pendapatan dengan total aktiva.

a. Aktiva Lancar

Aktiva lancar = Kas + Surat Berharga + Piutang b. Total Aktiva

Total aktiva = Aktiva Lancar + Aktiva Tetap c. Total Assets Turnover

Total assets turnover = en a a an

o al k i a 1 Kali

(22)

3. Langkah Ketiga

Menentukan Return On Investment (ROI)

Return On Investment merupakan rasio yang menunjukkan hasil atas jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan. Rasio ini dihitung dari perkalian net profit margin dengan total assets turnover.

ROI = Net Profit Margin Total Assets Turnover 2.2.4 Bagan Du Pont System Pengendalian Divisi

Dikurangi dibagi

dikali

dibagi

Ditambah

Sumber : Weston dan Copeland, Manajemen Keuangan, 1989

Harga Pokok Penjualan

Biaya Penjualan

Biaya Administrasi

Bunga

Pajak Penjualan

Total Biaya Laba Bersih

Penjualan Margin

Laba

Perputa ran total aktva

Penjualan

Total Aktiva

Aktiva Lancar

Aktiva Tetap

Kas

Bank

Piutang

Persediaan ROI

(23)

Bagan Du Pont System adalah bagan yang dirancang untuk memperlihatkan hubungan antara pengembalian atas investasi, perputaran aktiva dan margin laba. (Waston dan Brigham, 1989:307). Du pont System tersebut merupakan uraian dari ROI, yang merupakan rasio antara laba yang diperoleh perusahaan dengan besarnya perputaran aktiva perusahaan.

Perputaran total aktiva didefinisikan sebagai hasil bagi antara penjualan dengan total aktiva, sedangkan margin laba didefiniskan sebagai rasio antara laba bersih dengan hasil penjualan. Selanjutnya total aktiva didefinisikan sebagai penjumlahan antara aktiva lancar dan aktiva tetap perusahaan dan laba bersih didapatkan dari pengurangan antara penjualan dan total biaya.

(Soediyono, 1991:149).13

2.2.5 Return On Investment (ROI) 1. Pengertian Return On Investment

Return on investment merupakan rasio yang menunjukkan hasil (return) atas jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan atau suatu ukuran tentang kemampuan manajemen dalam menjalankan tugas dengan baik dan tepat. Rasio ini menunjukkan hasil dari seluruh aktiva yang dikendalikan dengan mengabaikan sumber pendanaan dan biasanya rasio ini diukur dengan persentase.14 Rasio ini dihitung dari perkalian net profit margin dengan total assets turnover.

13 Ibid, hal.92

14 Dwi Prastowo, dan Rifka Juliaty. Analisa Laporan Keuangan, Konsep dan Aplikasinya. (Yogyakarta : UPP STIM YKPN, 2008), hal.124

(24)

Besarnya ROI dipengaruhi oleh dua faktor yaitu, tingkat perputaran aktiva yang digunakan untuk operasi dan net profit margin, yaitu besarnya keuntungan operasi yang dinyatakan dalam persentase dan jumlah penjualan bersih. Profit margin ini mengukur tingkat keuntungan yang dapat dicapai oleh perusahaan dihubungkan dengan penjualannya.15 2. Kelebihan, kekurangan dan kegunaan ROI

a. Kelebihan ROI

Selain ROI berguna sebagai alat kontrol juga berguna untuk keperluan perencanaan. ROI dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan apabila perusahaan akan melakukan ekspansi (perluasan wilayah). ROI dipergunakan sebagai alat ukur profitabilitas dari masing-masing produk yang dihasilkan oleh perusahaan.16 Dengan menerapkan sistem biaya produksi yang baik, maka modal dan biaya dapat dialokasikan ke dalam produk yang dihasilkan oleh perusahaan, sehingga dapat dihitung masing-masing.

b. Kelemahan ROI

Mengingat praktik akuntansi dalam perusahaan seringkali berbeda maka kelemahan prinsip yang dihadapi adalah kesulitan dalam membandingkan rate of return suatu perusahaan dengan perusahaan lain. Dengan menggunakan analisa return on investment saja tidak

15 Ibid

16 Ibid, hal.125

(25)

dapat dipakai untuk membandingkan dua perusahaan atau lebih dengan memperoleh hasil yang memuaskan.17

c. Kegunaan ROI

Berkaitan dengan kemampuan penggunaan modal, kemmapuan produk dan kemampuan penjualan. Hal ini dicapai apabila perusahaan telah melaksanakan praktik akuntansi secara benar dalam artian mematuhi sistem dan prinsip-prinsip akuntansi yang ada.

2.3 Kinerja Keuangan

2.3.1 Pengertian Kinerja Keuangan

Kinerja keuangan adalah kemampuan dari suatu perusahaan dalam menggunakan modal yang dimiliki secara efektif dan efisien guna mendapatkan hasil yang maksimal. Pada umumnya perusahaan yang mampu mengelola operasi perusahaan secara efektif dan efisien maka kinerja perusahaan akan semakin baik, sehingga tingkat keuntungan yang dicapai akan semakin tinggi pula.18

2.3.2 Menilai Kinerja Keuangan a. Kriteria perusahaan yang baik

ROI (Du Pont System) berada di atas rata-rata industri menunjukkan bahwa perputaran aktiva dan net profit margin sangat tinggi.

17 Ibid

18 Munawir, Analisa Laporan Keuangan, (Yogyakarta : Liberty, 2001), hal.50

(26)

Hal ini menunjukkan bahwa kinerja perusahaan dalam menghasilkan laba semakin baik.19

b. Kriteria perusahaan yang kurang baik

ROI (Du Pont System) berada di bawah rata-rata industri menunjukkan bahwa perputaran aktiva dan net profit margin sangat rendah, Hal ini menunjukkan bahwa kinerja perusahaan dalam menghasilkan laba kurang baik.20

2.4 Penelitian Terdahulu

Evi Ziadatul Nikmah, Muhammad Saifi, dan Achmad Husaini (2013), dalam jurnal penelitian yang berjudul Analisis Du Pont System Sebagai Dasar Untuk Mengukur Kinerja Keuangan PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk yang Terdaftar Pada Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2012. Peneliti menggunakan penelitian dengan metode deskriptif kuantitatif dan didapat hasil penelitian menunjukkan bahwa Return On Investment selama periode 2010 sampai dengan 2012 relatif kecil dan mengalami penurunan. Penurunan ROI mengindikasikan bahwa kemampuan manajemen perusahaan menurun dalam melaksanakan pengelolahan hartanya untuk menghasilkan laba operasi dan tingkat penghasilan bersih yang diperoleh oleh pemilik perusahaan atas modal yang diinvestasikan di dalam perusahaan menurun.

19 Sudana, Manajemen Keuangan Perusahaan Teori dan Praktik, (Jakarta : Erlangga, 2011), hal.102

20 Ibid

(27)

Ryandra Prima A, Sri Mangesti Rahayu, Topowijono (2014), dalam jurnal penelitian yang berjudul Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Du Pont System Pada UD. Ar Zahra Food Periode 2011-2013. Peneliti menggunakan penelitian dengan metode deskriptif kuantitatif dan didapat hasil penelitian menunjukkan bahwa Return On Investment dan Return On Equity selama tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 terus mengalami kenaikan tetapi persentasenya masih sangat rendah.

Pada tahun 2012, kenaikan Return On Investment lebih tinggi dari pada kenaikan Equity Multiplier. Pada tahun 2013 Return On Equity mengalami kenaikan yang disebabkan karena Return On Investment juga mengalami kenaikan, sedangkan Equity Multiplier justru mengalmai penurunan. sehingga belum dapat dikatakan baik dan perusahaan kurang dapat menggunakan aktiva perusahaan dengan baik untuk menghasilkan penjualan. Dapat dikatakan bahwa kenaikan Return On Investmen dan lebih cenderung disebabkan karena kenaikan Net Profit Margin pada perusahaan.

Theresia Lesmana (2013), dalam jurnal penelitian yang berjudul Penilaian Kinerja Keuangan5 Perusahaan Perbankan Terbesar Periode 2010- 2012 Menggunakan Du Pont System. Peneliti menggunakan penelitian dengan metode deskriptif kuantitatif dan didapat hasil penelitian menunjukkan bahwa dari kelima perusahaan perbankan tersebut yang terbaik adalah Bank Rakyat Indonesia yang memiliki ROA dan ROE tertinggi selama 3 tahun berturut- turut.

(28)

David Lianto (2013), dalam jurnal penelitian yang berjudul Penilaian Kinerja Keuangan Perusahaan Menggunakan Analisis Du Pont Pada PT.

Hanjaya Mandala Sampoerna dan PT. Gudang Garam. Peneliti menggunakan penelitian dengan metode deskriptif kuantitatif dan didapat hasil penelitian menunjukkan bahwa PT. Hanjaya Mandala Sampoerna, memiliki kinerja keuangan yang lebih baik dibandingkan PT. Gudang Garam.

Daulat Freddy, Hildawati (2014), dalam jurnal penelitian yang berjudul Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Menggunakan Metode Du Pont System Pada Perusahaaan Food And Beverage Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2008-2010. Peneliti menggunakan penelitian dengan metode deskriptif kuantitatif dan didapat hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja PT. Food And Beverage yang terbaik adalah PT. Multi Bintang Indonesia Tbk, dimana tingkat pengembalian investasinya dari tahun 2008-2010 mengalami peningkatan terus menerus setiap tahunnya. Hal tersebut dikarenakan perusahaan dapat menghasilkan laba bersih yang positif setiap tahunnya.

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

No Nama

(Tahun) Judul

Metode Analisis

Data

Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan 1 Evi

Ziadatul Nikmah, Muham mad Saifi, Achmad Husaini (2013)

Analisis Rasio Keuangan Dalam Du Pont System Sebagai Dasar Untuk Mengukur Kinerja Keuangan

Deskriptif kuantitatif dengan studi kasus

Hasil Penelitian menunjukkan bahwa Return On Investment selama periode 2010 sampai dengan 2012 relatif kecil dan mengalami penurunan.

Persamaan nya adalah sama- sama mengguna kan metode analisis data deskriptif

Perbedaan nya adalah dalam penelitian ini peneliti juga menghitun g analisis rasio keuangan.

(29)

No Nama

(Tahun) Judul

Metode Analisis

Data

Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan PT. Nippon

Indosari Corpindo Tbk.

kuantitatif.

2 Ryandra Prima A, Sri Mangesti Rahayu, Topowij on (2014)

Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunaka n Metode Du Pont System Pada UD. Ar Zahra Food Periode 2011-2013

Deskriptif kuantitatif dengan studi kasus

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Return On Investment dan Return On Equity selama tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 terus mengalami kenaikan tetapi persentasenya masih sangat rendah. Pada tahun 2012, kenaikan Return On Investment lebih tinggi dari pada kenaikan Equity Multiplier.

Pada tahun 2013 Return On Equity mengalami kenaikan yang disebabkan karena Return On Investment juga mengalami kenaikan,

sedangkan Equity Multiplier justru mengalmai penurunan.

Persamaan nya adalah sama- sama mengguna kan metode analisis data deskriptif kuantitatif.

Perbedaan nya adalah dalam penelitian ini peneliti juga menghitun g Equity Multiplier dan Return On Equity.

3 Theresia Lesmana (2013)

Penilaian Kinerja Keuangan5 Perusahaan Perbankan Terbesar

Deskriptif Kuantitatif dengan studi kasus

Hasil Penelitian menunjukkan bahwa dari kelima perusahaan perbankan

Persamaan nya adalah sama- sama mengguna kan

Perbedaan nya adalah dalam penelitian ini peneliti membandi

(30)

No Nama

(Tahun) Judul

Metode Analisis

Data

Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan Periode

2010-2012 Menggunaka n Du Pont System.

tersebut yang terbaik adalah Bank Rakyat Indonesia yang memiliki ROA dan ROE tertinggi selama 3 tahun berturut-turut.

metode analisis data deskriptif kuantitatif.

ngkan 5 perusahaa n

perbankan .

4 David Lianto (2013)

Penilaian Kinerja Keuangan Perusahaan Menggunaka n Analisis Du Pont Pada PT. Hanjaya Mandala Sampoerna dan PT.

Gudang Garam.

Deskriptif kuantitatif dengan studi kasus

Hasil penelitian menunjukkan bahwa PT.

Hanjaya Mandala Sampoerna, memiliki kinerja keuangan yang lebih baik

dibandingkan PT.

Gudang Garam.

Persamaan nya adalah sama- sama mengguna kan metode analisis data deskriptif kuantitatif.

Perbedaan nya adalah dalam penelitian ini peneliti membandi ngkan dua perusahaa n.

5 Daulat Freddy, Hildawat i (2014)

Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Menggunaka n Metode Du Pont System Pada Perusahaaan Food And Beverage Yang

Terdaftar Di BEI Tahun 2008-2010.

Deskriptif Kuantitatif dengan studi kasus

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja PT.

Food And Beverage yang terbaik adalah PT.

Multi Bintang Indonesia Tbk, dimana tingkat pengembalian investasinya dari tahun 2008-2010 mengalami peningkatan terus menerus setiap tahunnya.

Persamaan nya adalah sama- sama mengguna kan metode analisis data deskriptif kuantitatif.

Perbedaan nya adalah dalam penelitian ini peneliti membandi ngkan sepuluh perusahaa n Food And Beverage.

Sumber : Dikumpulkan dari berbagai jurnal, data diolah (2016)

(31)

21 BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Definisi Operasional Variabel

Kinerja keuangan adalah kemampuan dari suatu perusahaan dalam menggunakan modal yang dimiliki secara efektif dan efisien guna mendapatkan hasil yang maksimal. Pada umumnya perusahaan yang mampu mengelola operasi perusahaan secara efektif dan efisien maka kinerja perusahaan akan semakin baik, sehingga tingkat keuntungan yang dicapai akan semakin tinggi.21

3.2 Sumber dan Jenis Data 3.2.1 Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder.

Data sekunder adalah jenis data yang diperoleh dan digali melalui hasil pengolahan pihak kedua dari hasil penelitian lapangannya, baik berupa data kualitatif maupun data kuantatif. Jenis data ini sering juga disebut data internal.22 Data sekunder yang digunakan pada penelitian ini berupa laporan keuangan PT. Bank Negara Indonesia Syariah peiode 2010 – 2015.

21 Munawir, Analisa Laporan Keuangan, (Yogyakarta : Liberty, 2001), hal.50

22Teguh Muhammad. Metodologi Penelitian Ekonomi Teori dan Aplikasi. (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2001), hal.121

(32)

3.2.2 Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam menulis laporan ini adalah jenis data kuantitaif. Data kuantitaif adalah suatu data berdasarkan perhitungan angka- angka dari hasil penelitian.

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu teknik dokumentasi, teknik dokumentasi adalah pengambilan data yang diperoleh melalui dokumen- dokumen. Data-data ini berupa laporan keuangan PT. Bank Negara Indonesia Syariah Periode 2010 - 2015.

3.4 Teknik Analisis Data

Dalam mengolah data, penulis menggunakan metode deskriptif kuantitatif, deskriptif kuantitatif adalah metode yang menjelaskan atau menganalisis suatu permasalahan dari suatu data berdasarkan perhitungan angka-anggka dari hasil penelitian.23 Adapun teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan Du Pont System, dengan langkah-langkah berikut ini :

23 Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian, (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2011), hal.121

(33)

1. Langkah Pertama

Menentukan Net Profit Margin

Net profit margin merupakan keuntungan netto atau laba bersih per rupiah penjualan/pendapatan. Rasio ini dihitung dari pembagian laba bersih dengan pendapatan.

a. Total Biaya

Total biaya = Beban Operasional Lainnya + Beban Non Operasional + Beban Pajak

b. Laba Setelah Pajak

Laba setelah pajak = Pendapatan – Total Biaya c. Net Profit Margin

Net profit Margin = aba e i

enda a an

100%

2. Langkah Kedua

Menentukan Total Assets Turnover

Total assets turnover kemampuan untuk mengukur penggunaan aktiva secara keseluruhan. Rasio ini dihitung dari pembagian pendapatan dengan total aktiva.

a. Aktiva Lancar

Aktiva lancar = Kas + Surat Berharga + Piutang b. Total Aktiva

Total aktiva = Aktiva Lancar + Aktiva Tetap c. Total Assets Turnover

(34)

Total assets turnover = en a a an

o al k i a 1 Kali 3. Langkah Ketiga

Menentukan Return On Investment (ROI)

Return On Investment merupakan rasio yang menunjukkan hasil atas jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan. Rasio ini dihitung dari perkalian net profit margin dengan total assets turnover.

ROI = Net Profit Margin Total Assets Turnover

(35)

25 BAB IV PEMBAHASAN

4.1 Analisis Du Pont System

4.1.1 Menentukan Rasio Margin Laba (Net Profit Margin), Rasio Perputaran Total Aktiva (Total Assets Turnover) dan Rasio ROI (Return On Investment) Tahun 2010.

Bagan Du Pont System Tahun 2010

Dikurang

Dibagi

Dikali

Dibagi Ditambah

Sumber : Data diolah (2016)

Beban Operasional

Lainnya (169.556.000,00)

Beban Non Operasional (646.000,00) Pendapatan

(442.081.000,00)

Total Biaya (170.424.000,00) Laba Bersih

(271.657.000,00)

Pendapatan (442.081.000,00) Margin

Laba (61,44%)

Perputaran total aktva (0,11 kali)

Pendapatan (1.597.671.000,00)

Total Aktiva (3.995.133.000,00 )

Aktiva Lancar (3.971.486..000,00)

Aktiva Tetap (23.647..000,00)

Kas (39.193.000,00)

Surat Berharga (1.231.055.000,00)

Piutang (2.701.238.000,00) ROI

(6,75

%)

Beban Pajak

(222.000,00)

(36)

a. Net Profit Margin Tahun 2010 1) Total Biaya

Total biaya = Beban Operasional Lainnya + Beban Non Operasional + Beban Pajak

Tabel 4.1

Penjelasan Akun-akun Total Biaya di Laporan Laba Rugi PT. Bank Negara Indonesia Syariah Tahun 2010

Akun Nominal Sumber

Beban Operasional Lainnya

a. Gaji dan tunjangan

b. Umum dan administrasi

c. Beban bonus wadiah

d. Lainnya

77.280.000,00

64.746.000,00

4.474.000,00

23.056.000,00

Laporan Keuangan Laba Rugi Komprehensif

Laporan Keuangan Laba Rugi Komprehensif

Laporan Keuangan Laba Rugi Komprehensif

Laporan Keuangan Laba Rugi Komprehensif

Jumlah Beban Operasional

Lainnya 169.556.000,00

(37)

Akun Nominal Sumber

Beban Non Operasional 646.000,00 Laporan Keuangan Laba Rugi Komprehensif

Akun Nominal Sumber

Beban Pajak a. Kini

b. Tangguhan

19.249.000,00

(19.027.000,00)

Laporan Keuangan Laba Rugi Komprehensif Laporan Keuangan Laba Rugi Komprehensif Jumlah Beban Pajak 222.000,00

Total Biaya = Beban Operasional Lainnya + Beban Non Operasional + Beban Pajak

= 169.556.000,00 + 646.000,00 + 222.000,00 = 170.424.000,00

Berdasarkan perhitungan di-atas, total biaya yang didapat melalui perhitungan Beban Operasional Lainnya + Beban Non Operasional + Beban Pajak PT. Bank Negara Indonesia Syariah tahun 2010 jika dihitung dengan Du Pont System sebesar Rp 170.424.000

(38)

2) Laba Bersih

Laba bersih = Pendapatan – Total Biaya Tabel 4.2

Penjelasan Akun-akun Laba Bersih di Laporan Laba Rugi PT. Bank Negara Indonesia Syariah Tahun 2010

Akun Nominal Sumber

Pendapatan Pengelolaan Dana Oleh Bank Sebagai Mudharib

a. Pendapatan dari jual beli

b. Pendapatan dari bagi hasil

c. Pendapatan dari ijarah - bersih

d. Pendapatan usaha utama lainnya

417.661.000,00

214.411.000,00

47.216.000,00

1.263.000,00

154.771.000,00

Laporan Keuangan Laba Rugi Komprehensif Laporan Keuangan Laba Rugi Komprehensif Laporan Keuangan Laba Rugi Komprehensif

Laporan Keuangan Laba Rugi Komprehensif

Laporan Keuangan Laba Rugi Komprehensif Pendapatan Administrasi 24.420.000,00 Laporan Keuangan Laba

Rugi Komprehensif Jumlah Pendapatan 442.081.000,00

(39)

Akun Nominal Sumber

Total Biaya 170.424.000,00 Olah Data Sekunder

Laba Bersih = Pendapatan – Total Biaya

= 442.081.000,00 – 170.424.000,00 = 271.657.000,00

Berdasarkan perhitungan di-atas, laba bersih yang didapat melalui perhitungan Pendapatan – Total Biaya PT. Bank Negara Indonesia Syariah tahun 2010 jika dihitung dengan Du Pont System sebesar Rp 271.657.000

3) Margin Laba (Net Profit Margin) = aba be i

enda a an

100%

= ,

,

100%

= 61,44%

Berdasarkan perhitungan diatas, Net Profit Margin PT. Bank Negara Indonesia tahun 2010 jika dihitung dengan Du Pont System sebesar 61,73%

b. Total Assets Turnover Tahun 2010 1) Aktiva Lancar

Aktiva Lancar = Kas + Surat Berharga + Piutang Tabel 4.3

Penjelasan Akun-akun Aktiva Lancar di Laporan Posisi Keuangan PT. Bank Negara Indonesia Syariah Tahun 2010

Akun Nominal Sumber

Kas 39.193.000,00 Laporan Posisi

(40)

Keuangan

Akun Nominal Sumber

Investasi pada surat berharga

Dikurangi : Penyisihan kerugian

1.231.055.000,00

(19.300.000,00)

Laporan Posisi Keuangan Laporan Posisi Keuangan Jumlah Surat Berharga 1.231.055.000,00

Akun Nominal Sumber

1. Piutang murabahah

Dikurangi : Penyisihan kerugian

2. Pinjaman qardh

Dikurangi : Penyisihan kerugian

2.548.222.000,00

(58.751.000,00)

217.404.000,00

(5.637.000,00)

Laporan Posisi Keuangan Laporan Posisi Keuangan Laporan Posisi Keuangan Laporan Posisi Keuangan

Jumlah Piutang 2.701.238.000,00

Aktiva Lancar = Kas + Surat Berharga + Piutang

= 39.193.000,00 + 1.231.055.000,00 + 2.701.238.000,00 = 3.971.486.000,00

(41)

Berdasarkan perhitungan di-atas, aktiva lancar yang didapat melalui perhitungan Kas + Surat Berharga + Piutang PT. Bank Negara Indonesia Syariah tahun 2010 jika dihitung dengan Du Pont System sebesar Rp 3.971.486.000

2) Total Aktiva

Total aktiva = Aktiva Lancar + Aktiva Tetap Tabel 4.4

Penjelasan Akun-akun Total Aktiva di Laporan Posisi Keuangan PT. Bank Negara Indonesia Syariah Tahun 2010

Akun Nominal Sumber

Aktiva Lancar 3.971.486.000,00 Olah Data Sekunder

Akun Nominal Sumber

Aktiva tetap

Dikurangi : Akumulasi penyusutan

56.466.000,00

(32.819.000,00)

Laporan Posisi Keuangan Laporan Posisi Keuangan Total Aktiva Tetap 23.647.000,00

Total Aktiva = Aktiva Lancar + Aktiva Tetap = 3.971.486.000,00 + 23.647.000,00 = 3.995.133.000,00

Berdasarkan perhitungan di-atas, total aktiva yang didapat melalui perhitungan Aktiva Lancar + Aktiva Tetap PT. Bank Negara Indonesia Syariah tahun 2010 jika dihitung dengan Du Pont System sebesar Rp 3.995.133.000

(42)

3) Perputaran Total Aktiva (Total Assets Turnover) Total Assets Turnover = enda a an

o al k i a 1 kali = ,

,

1 kali

= 0,11 kali

Berdasarkan perhitungan di-atas, Perputaran Total Aktiva (Total Asset Turnover) PT. Bank Negara Indonesia tahun 2010 jika dihitung dengan Du Pont System sebesar 0,11 kali.

c. Return On Investment (ROI) Tahun 2010

ROI = Net Profit Margin Total Assets Turnover = 61,44% 0,11

= 6,75%

Berdasarkan perhitungan di-atas, hasil Return On Investmen PT. Bank Negara Indonesia tahun 2010 jika dihitung dengan Du Pont System sebesar 6,75%

(43)

4.1.2 Menentukan Rasio Margin Laba (Net Profit Margin), Rasio Perputaran Total Aktiva (Total Assets Turnover) dan Rasio ROI (Return On Investment) Tahun 2011.

Bagan Du Pont System Tahun 2011

Dikurang

Dibagi

Dikali

Dibagi Ditambah

Sumber : Data diolah (2016)

Beban Operasional

Lainnya (388.918.000,00)

Beban Non Operasional (6.794.000,00) Pendapatan

(845.962.000,00)

Total Biaya (418.614.000,00) Laba Bersih

(427.348.000,00)

Pendapatan (845.962.000,00) Margin

Laba (50,51%)

Perputaran total aktva (0,18 kali)

Pendapatan (1.597.671.000,00)

Total Aktiva (4.525.148.000,00 )

Aktiva Lancar (4.477.428.000,00)

Aktiva Tetap (47.720.000,00)

Kas (70.235.000,00)

Surat Berharga (474.892.000,00)

Piutang (3.932.301.000,00) ROI

(9,09

%)

Beban Pajak

(22.902.000,00)

(44)

a. Net Profit Margin Tahun 2011 1) Total Biaya

Total biaya = Beban Operasional Lainnya + Beban Non Operasional + Beban Pajak

Tabel 4.5

Penjelasan Akun-akun Total Biaya di Laporan Laba Rugi PT. Bank Negara Indonesia Syariah Tahun 2011

Akun Nominal Sumber

Beban Operasional Lainnya

4.2 Gaji dan tunjangan

4.3 Umum dan administrasi

4.4 Beban bonus wadiah

4.5 Lainnya

183764.000,00

134.533.000,00

10.862.000,00

59.759.000,00

Laporan Keuangan Laba Rugi Komprehensif

Laporan Keuangan Laba Rugi Komprehensif

Laporan Keuangan Laba Rugi Komprehensif

Laporan Keuangan Laba Rugi Komprehensif

Jumlah Beban Operasional

Lainnya 388.918.000,00

(45)

Akun Nominal Sumber

Beban Non Operasional 6.794.000,00 Laporan Keuangan Laba Rugi Komprehensif

Akun Nominal Sumber

Beban Pajak 4.5.1.1.1 Kini

4.5.1.1.2 Tangguhan

(13.136.000,00)

(9.766.000,00)

Laporan Keuangan Laba Rugi Komprehensif Laporan Keuangan Laba Rugi Komprehensif Jumlah Beban Pajak 22.902.000,00

Total Biaya = Beban Operasional Lainnya + Beban Non Operasional + Beban Pajak

= 388.918.000,00 + 6.794.000,00 + 22.902.000,00 = 418.614.000,00

Berdasarkan perhitungan di-atas, total biaya yang didapat melalui perhitungan Beban Operasional Lainnya + Beban Non Operasional + Beban Pajak PT. Bank Negara Indonesia Syariah tahun 2011 jika dihitung dengan Du Pont System sebesar Rp 418.614.000

(46)

2) Laba Bersih

Laba bersih = Pendapatan – Total Biaya Tabel 4.6

Penjelasan Akun-akun Laba Bersih di Laporan Laba Rugi PT. Bank Negara Indonesia Syariah Tahun 2011

Akun Nominal Sumber

Pendapatan Pengelolaan Dana Oleh Bank Sebagai Mudharib

a. Pendapatan dari jual beli

b. Pendapatan dari bagi hasil

c. Pendapatan dari ijarah - bersih

d. Pendapatan usaha utama lainnya

784.144.000,00

404.167.000,00

100.416.000,00

15.340.000,00

264.221.000,00

Laporan Keuangan Laba Rugi Komprehensif Laporan Keuangan Laba Rugi Komprehensif Laporan Keuangan Laba Rugi Komprehensif

Laporan Keuangan Laba Rugi Komprehensif

Laporan Keuangan Laba Rugi Komprehensif Pendapatan Administrasi 61.818.000,00 Laporan Keuangan Laba

Rugi Komprehensif Jumlah Pendapatan 845.962.000,00

(47)

Akun Nominal Sumber

Total Biaya 418.614.000,00 Olah Data Sekunder

Laba Bersih = Pendapatan – Total Biaya

= 845.962.000,00 – 418.614.000,00 = 427.348.000,00

Berdasarkan perhitungan di-atas, laba bersih yang didapat melalui perhitungan Pendapatan – Total Biaya PT. Bank Negara Indonesia Syariah tahun 2011 jika dihitung dengan Du Pont System sebesar Rp 427.348.000

3) Margin Laba (Net Profit Margin) = aba be i

enda a an

100%

= ,

,

100%

= 50,51%

Berdasarkan perhitungan diatas, Net Profit Margin PT. Bank Negara Indonesia tahun 2011 jika dihitung dengan Du Pont System sebesar 50,51%

b. Total Assets Turnover Tahun 2011 1) Aktiva Lancar

Aktiva Lancar = Kas + Surat Berharga + Piutang Tabel 4.7

Penjelasan Akun-akun Aktiva Lancar di Laporan Posisi Keuangan PT. Bank Negara Indonesia Syariah Tahun 2011

Akun Nominal Sumber

Kas 70.235.000,00 Laporan Posisi

(48)

Keuangan

Akun Nominal Sumber

Investasi pada surat berharga

Dikurangi : Penyisihan kerugian

482.287.000,00

(7.395.000,00)

Laporan Posisi Keuangan Laporan Posisi Keuangan

Jumlah Surat Berharga 474.892.000,00

Akun Nominal Sumber

1. Piutang murabahah

Dikurangi : Penyisihan kerugian

2. Pinjaman qardh

Dikurangi : Penyisihan kerugian

3.142.593.000,00

(43.553.000,00)

846.400.000,00

(13.139.000,00)

Laporan Posisi Keuangan Laporan Posisi Keuangan Laporan Posisi Keuangan Laporan Posisi Keuangan

Jumlah Piutang 3.932.301.000,00

Aktiva Lancar = Kas + Surat Berharga + Piutang

= 70.235.000,00 + 474.892.000,00 + 3.932.301.000,00 = 4.477.428.000,00

(49)

Berdasarkan perhitungan di-atas, aktiva lancar yang didapat melalui perhitungan Kas + Surat Berharga + Piutang PT. Bank Negara Indonesia Syariah tahun 2011 jika dihitung dengan Du Pont System sebesar Rp 4.477.428.000

2) Total Aktiva

Total aktiva = Aktiva Lancar + Aktiva Tetap Tabel 4.8

Penjelasan Akun-akun Total Aktiva di Laporan Posisi Keuangan PT. Bank Negara Indonesia Syariah Tahun 2011

Akun Nominal Sumber

Aktiva Lancar 4.477.428.000,00 Olah Data Sekunder

Akun Nominal Sumber

Aktiva tetap

Dikurangi : Akumulasi penyusutan

88.098.000,00

(40.378.000,00)

Laporan Posisi Keuangan Laporan Posisi Keuangan Total Aktiva Tetap 47.720.000,00

Total Aktiva = Aktiva Lancar + Aktiva Tetap = 4.477.428.000,00 + 47.720.000,00 = 4.525.148.000,00

Berdasarkan perhitungan di-atas, total aktiva yang didapat melalui perhitungan Aktiva Lancar + Aktiva Tetap PT. Bank Negara Indonesia Syariah tahun 2011 jika dihitung dengan Du Pont System sebesar Rp 4.525.148.000

(50)

3) Perputaran Total Aktiva (Total Assets Turnover)

Total Assets Turnover = enda a an

o al k i a 1 kali = ,

,

1 kali

= 0,18 kali

Berdasarkan perhitungan di-atas, Perputaran Total Aktiva (Total Asset Turnover) PT. Bank Negara Indonesia tahun 2011 jika dihitung dengan Du Pont System sebesar 0,18 kali.

c. Return On Investment (ROI) Tahun 2011

ROI = Net Profit Margin Total Assets Turnover = 50,51% 0,18

= 9,09%

Berdasarkan perhitungan di-atas, hasil Return On Investmen PT. Bank Negara Indonesia tahun 2011 jika dihitung dengan Du Pont System sebesar 9,09%

(51)

4.1.3 Menentukan Rasio Margin Laba (Net Profit Margin), Rasio Perputaran Total Aktiva (Total Assets Turnover) dan Rasio ROI (Return On Investment) Tahun 2012.

Bagan Du Pont System Tahun 2012

Dikurang

Dibagi

Dikali

Dibagi Ditambah

Sumber : Data diolah (2016)

Beban Operasional

Lainnya (673.953.000,00)

Beban Non Operasional (3.483.000,00) Pendapatan

(1.119.116.000,00)

Total Biaya (713.288.000,00) Laba Bersih

(405.828.000,00)

Pendapatan (1.119.116.000,00) Margin

Laba (36,26%)

Perputaran total aktva (0,35 kali)

Pendapatan (1.119.116.000,00)

Total Aktiva (3.178.614.000,00 )

Aktiva Lancar (3.081.140.000,00)

Aktiva Tetap (97.474.000,00)

Kas (114.906.000,00)

Surat Berharga (1.115.972.000,00)

Piutang (1.850.262.000,00) ROI

(12,6 9%)

Beban Pajak

(35.852.000,00)

(52)

a. Net Profit Margin Tahun 2012 1) Total Biaya

Total biaya = Beban Operasional Lainnya + Beban Non Operasional + Beban Pajak

Tabel 4.9

Penjelasan Akun-akun Total Biaya di Laporan Laba Rugi PT. Bank Negara Indonesia Syariah Tahun 2012

Akun Nominal Sumber

Beban Operasional Lainnya

a. Gaji dan tunjangan

b. Umum dan administrasi

c. Beban bonus wadiah

d. Lainnya

317.073.000,00

243.002.000,00

20.724.000,00

93.154.000,00

Laporan Keuangan Laba Rugi Komprehensif

Laporan Keuangan Laba Rugi Komprehensif

Laporan Keuangan Laba Rugi Komprehensif

Laporan Keuangan Laba Rugi Komprehensif

Jumlah Beban Operasional

Lainnya 673.953.000,00

(53)

Akun Nominal Sumber

Beban Non Operasional 3.483.000,00 Laporan Keuangan Laba Rugi Komprehensif

Akun Nominal Sumber

Beban Pajak a. Kini

b. Tangguhan

35.424.000,00

428.000,00

Laporan Keuangan Laba Rugi Komprehensif Laporan Keuangan Laba Rugi Komprehensif Jumlah Beban Pajak 35.852.000,00

Total Biaya = Beban Operasional Lainnya + Beban Non Operasional + Beban Pajak

= 673.953,00 + 3.483.000,00 + 35.852.000,00 = 713.288.000,00

Berdasarkan perhitungan di-atas, total biaya yang didapat melalui perhitungan Beban Operasional Lainnya + Beban Non Operasional + Beban Pajak PT. Bank Negara Indonesia Syariah tahun 2012 jika dihitung dengan Du Pont System sebesar Rp 713.288.000

(54)

2) Laba Bersih

Laba bersih = Pendapatan – Total Biaya Tabel 4.10

Penjelasan Akun-akun Laba Bersih di Laporan Laba Rugi PT. Bank Negara Indonesia Syariah Tahun 2012

Akun Nominal Sumber

Pendapatan Pengelolaan Dana Oleh Bank Sebagai Mudharib

a. Pendapatan dari jual beli

b. Pendapatan dari bagi hasil

c. Pendapatan dari ijarah - bersih

d. Pendapatan usaha utama lainnya

936.406.000,00

527.024.000,00

122.777.000,00

48.501.000,00

238.104.000,00

Laporan Keuangan Laba Rugi Komprehensif Laporan Keuangan Laba Rugi Komprehensif Laporan Keuangan Laba Rugi Komprehensif Laporan Keuangan Laba Rugi Komprehensif Laporan Keuangan Laba Rugi Komprehensif Pendapatan Operasional

lainnya 84.109.000,00 Laporan Keuangan Laba

Rugi Komprehensif Pendapatan Komprehensif 98.601.000,00 Laporan Keuangan Laba

Rugi Komprehensif Jumlah Pendapatan 1.119.116.000,00

(55)

Akun Nominal Sumber

Total Biaya 713.288.000,00 Olah Data Sekunder

Laba Bersih = Pendapatan – Total Biaya

= 1.119.116.000,00 – 713.288.000,00 = 405.828.000,00

Berdasarkan perhitungan di-atas, laba bersih yang didapat melalui perhitungan Pendapatan – Total Biaya PT. Bank Negara Indonesia Syariah tahun 2012 jika dihitung dengan Du Pont System sebesar Rp 405.828.000

3) Margin Laba (Net Profit Margin) = aba be i

enda a an

100%

= ,

,

100%

= 36,26%

Berdasarkan perhitungan diatas, Net Profit Margin PT. Bank Negara Indonesia tahun 2012 jika dihitung dengan Du Pont System sebesar 36,26%

b. Total Assets Turnover Tahun 2012 1) Aktiva Lancar

Aktiva Lancar = Kas + Surat Berharga + Piutang Tabel 4.11

Penjelasan Akun-akun Aktiva Lancar di Laporan Posisi Keuangan PT. Bank Negara Indonesia Syariah Tahun 2012

Akun Nominal Sumber

Kas 114.906.000,00 Laporan Posisi

(56)

Keuangan

Akun Nominal Sumber

Investasi pada surat berharga

Dikurangi : Penyisihan kerugian

1.119.130.000,00

(3.158.000,00)

Laporan Posisi Keuangan Laporan Posisi Keuangan Jumlah Surat Berharga 1.115.972.000,00

Akun Nominal Sumber

1. Piutang murabahah

Dikurangi : Penyisihan kerugian

2. Pinjaman qardh

Dikurangi : Penyisihan kerugian

4.806.759.000,00

(72.407.000,00)

763.015.000,00

(28.725.000,00)

Laporan Posisi Keuangan Laporan Posisi Keuangan Laporan Posisi Keuangan Laporan Posisi Keuangan

Jumlah Piutang 1.850.262.000,00

Aktiva Lancar = Kas + Surat Berharga + Piutang

= 114.906.000,00 + 1.115.972.000,00 + 1.850.262.000,00 = 3.081.140.000,00

(57)

Berdasarkan perhitungan di-atas, aktiva lancar yang didapat melalui perhitungan Kas + Surat Berharga + Piutang PT. Bank Negara Indonesia Syariah tahun 2012 jika dihitung dengan Du Pont System sebesar Rp 3.081.140.000

2) Total Aktiva

Total aktiva = Aktiva Lancar + Aktiva Tetap Tabel 4.12

Penjelasan Akun-akun Total Aktiva di Laporan Posisi Keuangan PT. Bank Negara Indonesia Syariah Tahun 2012

Akun Nominal Sumber

Aktiva Lancar 3.081.140.000,00 Olah Data Sekunder

Akun Nominal Sumber

Aktiva tetap

Dikurangi : Akumulasi penyusutan

153.169.000,00

(55.695.000,00)

Laporan Posisi Keuangan Laporan Posisi Keuangan Total Aktiva Tetap 97.474.000,00

Total Aktiva = Aktiva Lancar + Aktiva Tetap = 3.081.140.000,00 + 97.474.000,00 = 3.178.614.000,00

Berdasarkan perhitungan di-atas, total aktiva yang didapat melalui perhitungan Aktiva Lancar + Aktiva Tetap PT. Bank Negara Indonesia Syariah tahun 2012 jika dihitung dengan Du Pont System sebesar Rp 3.178.614.000

(58)

3) Perputaran Total Aktiva (Total Assets Turnover)

Total Assets Turnover = enda a an

o al k i a 1 kali = ,

,

1 kali

= 0,35 kali

Berdasarkan perhitungan di-atas, Perputaran Total Aktiva (Total Asset Turnover) PT. Bank Negara Indonesia tahun 2012 jika dihitung dengan Du Pont System sebesar 0,35 kali.

c. Return On Investment (ROI) Tahun 2012

ROI = Net Profit Margin Total Assets Turnover = 36,26% 0,35

= 12,69%

Berdasarkan perhitungan di-atas, hasil Return On Investmen PT. Bank Negara Indonesia tahun 2012 jika dihitung dengan Du Pont System sebesar 12,69%

Gambar

Tabel 2.1    Penelitian Terdahulu

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan: (1) Rasio profitabilitas dilihat dari nilai Gross Profit Margin , Net Profit Margin, Return On Investment, Return On Equity, Return On Assets

Pada tahun 2016 mengalami hal yang sama, dimana Receivable Turn Over (RTO) dan Net Profit Margin (NPM) mengalami kenaikan sedangkan Fixed Assets Turnover

Aspek-aspek penting dalam kinerja keuangan perusahaan adalah current ratio, quick ratio, leverage ratio, return on assets, return on equity, net profit margin, total assets

Investment.. Pada bulan Agustus mengalami peningkatan pada nilai Return On Investment sebesar 0,0241 dan pada bulan September 2017 mengalami kenaikan sampai nilai

Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh variabel Working Capital to Total Asset (WCTA), Debt to Equity Ratio (DER), Total Assets Turnover (TAT) dan Net Profit

While the ratio of Current Ratio, Cash Ratio, Debt to Total Assets Ratio, Debt to Equity Ratio, Gross Profit Margin, Fixed Assets Turnover, and Total Assets Turnover

Dapat diartikan gross profit margin pada tahun 2020 mengalami penurunan sebesar 2% yang disebabkan penurunan laba kotor dan juga penurunan penjualan dan ditahun 2021 mengalami kenaikan

“PENGARUH WORKING CAPITAL TURNOVER WCTO, TOTAL ASSETS TURNOVER TATO, OPERATING PROFIT MARGIN OPM, RETURN ON ASSETS ROA DAN NET PROFIT MARGIN NPM TERHADAP PERUBAHAN LABA Studi Empiris